BAB IV GAMBARAN UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 : PENDAHULUAN. mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan

ANALISIS BPJS KESEHATAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2004

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya

BAB 1 : PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pembangunan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.29, 2013 KESRA. Sosial. Jaminan Kesehatan. Pelaksanaan.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

There are no translations available. Pertanyaan-Pertanyaan Dasar Seputar JKN dan BPJS

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan hak bagi setiap orang. Untuk mewujudkannya pemerintah bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui kelemahan dan kekurangan jasa pelayanan kesehatan.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG

secara jelas sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. IV.1. Letak Geografis dan Batas Wilayah Administrasi. 1. Sebelah Utara : Kota Yogyakarta Dan Kabupaten Sleman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. disebabkan oleh kondisi geografis Indonesia yang memiliki banyak pulau sehingga

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kecamatan yang baru dimekarkan dari kecamatan induknya yaitu Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. Berlandaskan pada Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4

BAB 1 : PENDAHULUAN. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang ditetapkan dalam UU nomor 40 tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. BADAN PENYELENGGARA JAMINAN KESEHATAN. secara nasional berdasarkan prinsip asuransi social dan prinsip ekuitas, dengan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya sehari-hari. Menurut Undang-Undang No.36 tahun 2009 menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan. kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Timbal baliknya setiap

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan hak asasi manusia, sehingga meningkatnya derajat kesehatan


BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-Undang (UU) No.

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek ini saling berkaitan satu dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat hidup masyarakat, sehingga semua negara berupaya

BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN

KONDISI TERKINI PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

Tanya-Jawab Lengkap. BPJS Kesehatan. e-book gratis KOMPILASI OLEH: MAJALAHKESEHATAN.COM

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. diresmikan pada tanggal 29 Juni tahun 2005, sebelumnya Kelurahan

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Buku Saku FAQ. (Frequently Asked Questions) BPJS Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS) Kesehatan. iurannya dibayar oleh pemerintah (Kemenkes, RI., 2013).

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), Jaminan Kesehatan Nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak fundamental setiap warga Negara (UUD 1945 pasal 28

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang.

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jaminan Kesehatan 3.2 Prinsip Prinsip Jaminan Kesehatan

DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA MILIK PEMERINTAH DAERAH. mutupelayanankesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa (PBB) tahun 1948 tentang hak asasi manusia. Berdasarkan. kesehatan bagi semua penduduk (Universal Health Coverage).

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

Buku Saku FAQ. (Frequently Asked Questions) BPJS Kesehatan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

BAB II DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Mengingat pentingnya

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM. 2.1 Konsep Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional sesuai dengan ketentuan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

LAPORAN GELADI BPJS KESEHATAN CABANG BALIKPAPAN. Disusun oleh: Yehezkiel Dwisandi Sabana ( ) SI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

drg. Usman Sumantri, MSc. Dewan Jaminan Sosial Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

JAMINAN KESEHATAN SUMATERA BARAT SAKATO BERINTEGRASI KE JAMINAN KESEHATAN MELALUI BPJS KESEHATAN

Marita Ahdiyana, M. Si

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN. menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor

PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia yang ditetapkan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. program jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggara jaminan sosial. 6

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 150, 2004 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456).

PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI

BAB V EVALUASI PROGRAM JKN PADA FASKES I DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2016

Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

BAB IV GAMBARAN UMUM

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM A. Lubuk Besar Bangka Tengah Berdasarkan Perda Kabupaten bangka Tengah Nomor 31 tahun 2006 Kecamatan Koba dipecah menjadi dua, yaitu Kecamatan Koba dan Kecamatan Lubuk Besar, resmi berdiri pada bulan Agustus 2009 yang ditandai dengan pelantikan Camat Lubuk Besar dan Kades desa-desa pemekaran. Pada tahun 2013, di Kecamatan Lubuk Besar terdapat sembilan orang kepala desa, yaitu Kulur, Kulur Ilir, Trubus, Perlang, Lubuk Lingkuk, Lubuk Besar, Lubuk Pabrik, Batu Beriga, Belimbing. Untuk mempelancar proses kegiatan pemerintahan di tingkat desa, telah dibentuk struktur organisasi desa. Diantara delapan desa yang ada hanya Desa Kulur, Desa Perlang dan Desa Batu Beriga yang telah memiliki sekretaris desa pada tahun 2013. Jumlah penduduk dikecamatan Lubuk Besar mengalami penambahan 7,39 persen dibandingkan jumlah penduduk pada tahun 2011. Jumlah kelahiran 24,94 persen dari jumlah pasangan usia subur tahun 2013. Dibandingkan dengan tahun 2013, jumlah kelahiran di Kecamatan Lubuk Besar mengalami kenaikan 8,94 persen. Jumlah angka kematian pada tahun ini 0,04 persen dari jumlah penduduk, jika dibandingkan ddengan tahun 2011 ada penurunan sebesar 8,93 persen. Perbandingan penduduk dengan jumlah rumah tangga di Kecamatan Lubuk Besar, 2013 adalah 3 orang/keluarga. Hal ini hampir merata di semua desa/kelurahan.

Jumlah penduduk di Kecmatan Lubuk Besar pada tahun 2013 terdiri dari 53,52 persen laki-laki dan 46,48 persen wanita. 41 Secara geografis sebagian besar desa di Kecamatan Lubuk Besar dikategorikan sebagai wilayah pesisir, karena berbatasan langsung dengan bibir laut. Desa Kulur,Lubuk Pabrik dan Belimbing yang dikategorikan sebagai wilayah nono pesisir, sedangkan keenam desa lainnya masuk dalam wilayah pesisir. Mata pencarian penduduk yang ada di wilayah ini meliputi kegiatan perkebunan, pertambangan, dan perikanan. Visi Kecamatan Lubuk Besar terwujudkan kesejahteraan masyarakat dengan mengoptimalkan potensi dan sumber daya lokal. Adapun Misi Kecamatan Lubuk Besar adalah sebagai berikut: a) Memberdayakan masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan. b) Menciptakan ketentraman dan ketertiban yang kondusif di masyarakat. c) Memberikan pelayanan yang efektif dan efisien kepada masyarakat.

42 Tabel 4.1 Letak Geografis Kecamatan Lubuk Besar Lubuk Besar Kecamatan Negara Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Tengah Kabupaten Bangka Tengah Camat Jauhari, S.H Luas 26,535 Km² Jumlah 26,535 Penduduk Kepadatan 47,98 jiwa/km² Desa/Kelurahan 9 B. Puskesmas Lubuk Besar Puskesmas Lubuk Besar merupakan puskesmas pemekaran dari Puskesmas Koba. Puskesmas ini mulai beroperasi pada bulan April 2008, dan beroperasi pula UGD 24 Jam, PONED dan Rawat Inap pada tahun 2014. Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Lubuk Besar terletak di Kecamatan Lubuk Besar. Secara geografis Puskesmas Lubuk Besar berbatasan dengan : Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Barat Sebelah Timur : Laut Cina Selatan : Kabupaten Bangka Selatan : Kecamatan Koba : Laut Cina Selatan Luas wilayah kerja Puskesmas Lubuk Besar 533.03 Km dengan jumlah penduduk sebanyak 24.897 jiwa tersebar tidak merata di 9 desa. Adapun desa-desa tersebut yaitu desa Kulur, Belimbing, Kulur Ilir, Trubus, Perlang, Lubuk Lingkuk, Lubuk Pabrik, Lubuk Besar dan Batu Beriga, dimana desa-desa tersebut masih memiliki beberapa dusun-dusun

terpencil dan beberapa komunitas masyarakat yang mengelompok sehingga terkadang sulit untuk dijangkau. 43 Keadaan iklim dan cuaca di wilayah Kecamatan Lubuk Besar terdiri dari musim kemarau dan musim penghujan, dimana dalam tenggang waktu yang sama dengan tahun yang berbeda, waktu terjadinya tidak selalu sama sehingga mempengaruhi antisipasi dini pelaksanaan pembangunan kesehatan terutama yang berbasis lingkungan. Wilayah kerja Puskesmas Lubuk Besar terdiri dari berbagai kondisi yaitu dataran rendah, rawa-rawa, bekas galian timah dan pantai dengan kepadatan penduduk yang tidak terlalu tinggi kecuali pada daerah-daerah tertentu. Hampir seperempat dari wilayah Puskesmas Lubuk Besar berbatasan dengan laut, sehingga berpengaruh terhadap keadaan suhu dan cuaca, dimana suhu udara akan sangat panas terutama yang berbatasan langsung dengan laut. Jarak dari Puskesmas Lubuk Besar ke Ibu kota Kabupaten relatif agak jauh, sekitar 30-40 menit mengunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat, demikian pula dengan jarak tempuh dari desa-desa ke Puskesmas Lubuk Besar dan dari desa-desa ke Ibu Kota Kabupaten. Fasilitas kesehatan meliputi sarana dan prasarana. Fasilitas Keshatan yang ada di wilayah Puskesmas Lubuk Besar terdiri dari 1 Puskesmas Lubuk Besar yang melayani UGD 24 Jam, PONED, Rawat Inap, Balai Pengobatan Umum, Poli Gigi, KIA, laboratorium, konseling gizi, kesehatan lingkungan, dan kegiatan promotif lainnya. Pelayanan

44 kesehatan yang dilakukan di Puskesmas Lubuk Besar berupa pelayanan dalam rawat jalan baik dari segi upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM). C. Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial ( BPJS ) Kesehatan Jaminan Sosial suatu perlindungan sosial untuk menjamin kebutuhan dasar yang layak bagi seluruh rakyat. Ada 2 program penyelenggaraan BPJS jaminan sosial, yaitu : 1. Jaminan Kesehatan berlaku mulai 1 Januari 2014, program ini diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. 2. Mulai tanggal 1 Juli 2015 program jaminan pensiun, hari tua dan kesehatan, program ini diselenggarakan oleh BPJS ketenagakerjaan. Badan Penyelenggaraan Sosial (BPJS) kesehatan adalah program jaminan kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah. BPJS adalah peleburan dari satu badan peleburan dari 4 badan usaha milik negara, yaitu PT TASPEN, PT JAMSOSTEK, PT ASABRI, dan PT AKSES. BPJS berbentuk asuransi yang nantinya semua warga Indonesia diwajibkan untuk mengikuti program ini. Perserta BPJS dibagi menjadi 2 kelompok dalam mengikuti program ini, antara lainkelompok masyarakat mampu dan masyarakat kurang mampu. Kelompok kepersertaan Badan Penyelanggaraan Jaminan Sosial (BPJS) dibagi menjadi dua, sebagai berikut: 1. Penerimaan Bantuan Iuran (PBI) yaitu program jaminan kesehatan bagi peserta fakir miskin (orang yang tidak mampu) yang diamankan Undang-Undang SJSN sebagaimana iurannya

45 dibayarkan pemerintah untuk menjaminan kesehatan mereka. Fakir miskin adalah salah satu perserta PBI yang diatur diteteapkan oleh pemerintah. Yang mengalami cacat total dan tidak mampu termasuk kedalam persertaan PBI. Kecatatan fisik dan/atau mental yang mengakibatkan sesorang tidak melakukan (ketidakmampuan) dalam melakukan suatu pekerjaan di sebut kecacatan total tetap, penetpan ini dilakukan dokter yang berwenang. 2. Bukan PBI jaminan kesehatan yang terbagi dari pekerja penerima upah dan anggota keluarganya, bukan pekerja dan anggota keluarganya, serta pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya. Pekerjaan merupakan suatu seseorang yang bekerja dengan memperoleh imbalan, gaji, ataupunupah dalam bentuk lain. Seseorang yang bekerja pada pemberi kerja dengan menerima gaji (upah) disebut dengan pekerja penerimaan upah, yang terdiri atas: Pegawai pemerintah non pegawai negeri Pegawai Negeri Sipil dan pegawai swasta Anggota TNI dan POLRI Pejabat negara Pekerjaan lainnya yang memenuhi kriteria pekerja penerima upah Pekerja bukan penerima upah merupakan sesorang yang berusaha meskipun bekerja atas risiko sendiri yang terdiri ataspekerja mandiri atau pekerja diluar hubungan kerja, dan pekerja lain yang memenuhi kriteria pekerja bukan penerima upah. Sedangkan sesorang yang tidak bekerja

tetapi mampu membayaran iuran jaminan kesehatan ialah bukan pekerja, yaitu terdiri atas: 46 Perintis kemerdekaan Investor Pemberi kerja Penerima pension Veteran Bukan pekerja lain yang memenuhi kriteria bukan pekerja penerima upah. Selanjutnya dalam kepesertaan BPJS ini, anggota keluarga yang wajib ditanggung iurannyadanterdaftar terdiri atas satu orang suami atau istri yang sah dari peserta, anak kandung/anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari peserta dengan beberapa karakteristik dibawah ini: Yang masih melanjutkan pendidikan formal. Belum menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri. Jumlah peserta dan anggota keluarga yang ditanggung oleh jaminan kesehatan ini paling banyak adalah 5 (lima) orang, perserta bisa mengikutsertakan anggota lainnya dengan membayar tambahan iuran apabila melebihi dari lima orang termasuk persertanya (Aryani, 2015). Peranaan yang penting dalam mendukung program BPJS adalah, sebagai berikut: 1. Melalui Integrasi Jamkesda dengan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) mengikuti skema JKN

47 mendukung proses kepersertaan dalam rangka menuju cakupan semesta2019 2. MendorongPNS, Pemda, Pekerja BUMD dan swasta(kepesertaan pekerja penerima upah) yang ada di wilayahnya dan mendorong kelompok masyarakat atau individu (kepersertaan pekerja bukan penerima upah). 3. Mendorong dalam penyiapan fasilitas kesehatan milik swasta dan pemerintah serta mendukung ketersedianya tenaga kesehatan terutama spesialis di rumah sakit dan dokter umum dipuskesmas. 4. Mengefektifkan pemanfaatan dana kapitasi dan pengelolaan di fasilitas kesehatan tingkat pertama milik pemda. A. Karakteristik Responden Penelitian ini di lakukan di Kecamatan Lubuk Besar dan Puskesmas Kecamatan Lubuk Besar. Pengambilan data dengan menggunakan kuisoner pada bulan Oktober 2016 sampai dengan Selesai. Hasil penelitian menunjukan dari 100 Responden 46 laki-laki dan 54 perempuan, dengan rentang usia responden sebagai berikut :

Tabel 4.2 Jumlah Responden Masyarakat dan Pegawai Puskesmas Kecamatan Lubuk Besar Berdasarkan Rentang Usia 48 Rentang Usia (tahun) Jumlah Responden (orang) Persentase (persen) 18-23 8 8 24-30 53 53 31-40 15 15 41-60 21 21 71-78 3 3 Total 100 100 Sumber: Data primer diolah Pada tabel 4.2 dapat dilihat jumlah responden terbanyak dapat dilihat rentang usia dari 24-30 dengan jumlah persentase 53% kebanyakan dari mereka bekerja sebagai pegawai swasta dan ibu rumah tangga. Dari hasil penelitian juga dapat diketahui jumlah sebaran 100 orang responden berdasarkan pendidikan terakhirnya. Berdsarkan tabel 4.3 sebagian besar responden memiliki pendidikan sarjana dan diploman sebanyak 33 orang dengan persentase 33 persen. SD dan sederajat memiliki dengan jumlah 20 orang responden. Secara rinci bisa dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.3 Jumlah Responden Masyarakat dan Pegawai Puskesmas Kecamatan Lubuk Besar Berdasarkan Pendidikan Terakhir 49 Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase Responden (persen) (orang) SD tidak tamat 11 11 SD dan sederajat 20 20 SMP dan sederajat 15 15 SMA dan sederajat 17 17 Akademi 4 4 Sarjana dan diploman 33 33 Total 100 100 Sumber: Data primer diolah Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui jumlah responden berdasarkan jenis pekerjaannya dapat dilihat pada tabel 4.4 : Tabel 4.4 Jumlah Responden Masyarakat dan Pegawai PuskesmasKecamatan Lubuk Besar Berdasarkan Jenis Pekerjaannya Jenis Pekerjaan Sumber: Data primer diolah Jumlah Responden (orang) Persentase (persen) Ibu Rumah tangga 26 26 Wiraswasta 24 24 Petani 9 9 Perdagangan 4 4 PNS 27 27 Pegawai swasta 10 10 Total 100 100 Dilihat pada tabel diatas responden didominasi dengan jeneis pekerjaan PNS yang berjumlah 27 responden sedangkan responden yang

paling sedikit jenis pekerjaannya yaitu perdagangan dengan persentase hanya 4 persen. 50 Berdasarkan penelitian kepuskemas yang persentasenya 30 persen terdapat ada 2 dokter yang menangani pasien, 4 bidan, 2 sanitanian Puskesmas, 1 nutrisionis pelaksana, dan 2 perawatan yang khusus untuk gigi. Sebagaian besar pegawai yang ada di puskesmas Kecamatan Lubuk Besar yaitu perawat mencapai 11 orang, ada 1 satpam yang menjaga keamanan Puskesmas Kecamatan Lubuk Besar.