LAPORAN AKHIR PKM-M. Nama Anggota NIM Tahun Angkatan oleh : Nama Anggota NIM Tahun Angkatan

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKHIR PKM-K JUDUL PROGRAM. CELLO MINI (PARCEL ORGANIK MINI) : Paket Komplit Tanaman Organik Untuk Lahan Sempit

LEMBAR PENGESAHAN. (Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc.) ( Umu Rosidah )

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

IbM di KELURAHAN SISIR KOTA BATU (BUDIDAYA SAYURAN/TOGA ORGANIK)

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RUMAH PANGAN LESTARI SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN LAHAN DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS RUMAH TANGGA

PENGESAHAN PROPOSAL PKM

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PKMM JUDUL PROGRAM PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN UNTUK MENGATASI KETERBELAKANGAN PENDIDIKAN PENDUDUK DI DESA PASEBAN

LAPORAN AKHIR PKM-M. Oleh: M Aldi Khusnul Khuluq D Ivan Noveanto D Fransiska Rahmadani D

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA CIA (CIHIDEUNG ILIR IN ACTION): GERAKAN CINTA LINGKUNGAN DAN KEBERSIHAN SITU CIHIDEUNG ILIR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ECO-FERMENTOR: ALTERNATIF DESAIN WADAH FERMENTASI ECO-ENZYME UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKTIVITAS ECO-ENZYME

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

A. B. C. LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA

LAPORAN AKHIR PKM-PENELITIAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

RANCANGAN DAN REALISASI BIAYA

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DENGAN BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN DALAM POT DI BOJONGGEDE JAWA BARAT

I. PENDAHULUAN. melaksanakan usaha-usaha yang paling baik untuk menghasilkan pangan tanpa

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN AKSI KAMPUNG BUAH KELURAHAN AKCAYA

LAPORAN AKHIR PKM M JEJAK PETARUNG RIMBA EDUKASI CERDAS BANGKITKAN GENERASI EMAS BERWAWASAN LINGKUNGAN

LAPORAN AKHIR PKM-PENGABDIAN MASYARAKAT

Peningkatan Literasi Keuangan dan Jiwa Kewirausahaan pada Anak Melalui Komik Si Kece (Keuangan Cerdas)

OPTIMASI PENYANDANG CACAT MENUJU KEMANDIRIAN FINANSIAL

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. TERKAM (Budidaya Ternak dan Penggemukan Kambing Milik Individu)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Pelatihan Bonpotkre pada Ibu-Ibu Rumah Tangga Tegal Sari Keraton

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Bank BRO (Be Reading Opportunity) BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan Oleh: M. Budi Muliyawan E / 2008 ( Anggota) Dimas Ardi Prasetya F / 2009 ( Anggota)

ANALISIS PENDAPATAN DAN MARGIN PEMASARAN PADI RAMAH LINGKUNGAN METODE SRI

POTENSI DAN PROSPEK PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA

BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENYULUHAN MATA PENCAHARIAN ALTERNATIF BERKELANJUTAN MELALUI PEMANFAATAN BUAH MANGROVE

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH SECARA VERTICULTURE SEBAGAI SARANA UNTUK BUDIDAYA SAYURAN DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH KABUPATEN BUNGO

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PKM-M. Oleh:

OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN DI DESA BABAKAN, KECAMATAN CISAAT, KABUPATEN SUKABUMI

M.Yazid, Nukmal Hakim, Guntur M.Ali, Yulian Junaidi, Henny Malini Dosen Fakutas Pertanian Universitas Sriwijaya ABSTRAK

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

IbM Kelompok Tani Buah Naga

DAFTAR ISI. iii. iv 1 1. iii

INTRODUKSI BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK MENGGUNAKAN PIPA PARALON DI DESA TANJUNG SETEKO KECAMATAN INDRALAYA UTARA KABUPATEN OGAN ILIR

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN:

I. PENDAHULUAN. Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to nature)

ANALISIS USAHATANI PADI RAMAH LINGKUNGAN DAN PADI ANORGANIK (Kasus: Kelurahan Situgede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor) Oleh: RIDWAN A

A. LATAR BELAKANG MASALAH

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pemberdayaan Kelompok Tani Usaha Budidaya Jamur Tiram Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo. Sapar 1 Muh. Halim Palatte 2 Imran Ukkas 3

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara agraris yang terletak di daerah trofis dengan luas

PENDAMPINGAN PEMBUATAN MEDIA VELTIKULTUR UNTUK PENANAMAN TUMBUHAN OBAT DALAM PEMAKSIMALAN PEKARANGAN RUMAH

BAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO. selaku RW 01 Wonorejo. Pendamping memperkenalkan diri dan

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari

PERSEPSI PETANI TERHADAP PERAN KELEMBAGAAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG SISTEM INTEGRASI DI KECAMATAN KERUMUTAN KABUPATEN PELALAWAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

MODEL REKLAMASI LAHAN KRITIS PADA AREA BEKAS PENGGALIAN BATU BATA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT

SURVEI MINAT MAHASISWA IPB TERHADAP PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM)

I. PENDAHULUAN. substitusinya sebagaimana bahan bakar minyak. Selain itu, kekhawatiran global

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA TEMA: INDONESIA MELAYANI, INDONESIA BERSIH, DAN INDONESIA TERTIB

PENDAHULUAN. Kota adalah suatu wilayah yang akan terus menerus tumbuh seiring

BIDANG KEGIATAN: PKM Pengabdian Masyarakat. Disusunoleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. juta jiwa. Sedangkan luasnya mencapai 662,33 km 2. Sehingga kepadatan

Agus Nugroho Setiawan Septi Nur Wijayanti

I PENDAHULUAN. Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan pokok akan dapat menggoyahkan. masa yang akan datang IPB, 1998 (dalam Wuryaningsih, 2001).

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) BANTUL KABUPATEN BANTUL

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KAJIAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA KOMPOR RAMAH LINGKUGAN BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK PENYULINGAN MINYAK ATSIRI DARI NILAM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEDOMAN DALAM RANGKA MENGIKUTI LOMBA INOVASI TEKNOLOGI TINGKAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016

PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI STROBERI MELALUI GREENHOUSE DENGAN SISTEM RAK BERUNDAK DI DESA PANDANREJO KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

ANALISIS KINERJA KELEMBAGAAN AGRIBISNIS DAN EFISIENSI TEKNIK USAHATANI PADI

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGELOLAAN LANSKAP JALUR HIJAU KOTA JALAN JENDERAL SUDIRMAN JAKARTA PADA DINAS PERTAMANAN DKI JAKARTA. Oleh : RIDHO DWIANTO A

LAPORAN PKMM PENGOLAHAN LIMBAH PADI TERPADU DI DESA CIKARAWANG, DRAMAGA - BOGOR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

VIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN

Transkripsi:

1 1 LAPORAN AKHIR PKM-M WALL HEALTH GREEN : MEMBANGUN BUDAYA PERTANIAN SEHAT MELALUI PENGEMBANGAN TAMAN APOTEK HIDUP DENGAN METODE VERTIKULTUR BAGI MASYARAKAT MENENGAH KEBAWAH DI PEMUKIMAN PADAT PENDUDUK DI DESA BABAKAN Nama Anggota NIM Tahun Angkatan oleh : Nama Anggota NIM Tahun Angkatan Ilham Aulia Fahmy G64120057 (2012) Muhammad Ridho F14120104 (2012) Razethy Rahayu Batubara G44120110 (2012) Sajida Azhar F24120144 (2012) Fitri Nurjanah G54130039 (2013) INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

2

1 ABSTRAK Perubahan gaya hidup dan kondisi lingkungan yang polutif menyebabkan kerusakan sel tubuh dan munculnya penyakit degeneratif. Terkait dengan hal tersebut, pengobatan alami menggunakan tanaman apotek hidup dapat menjadi alternatif pengobatan dengan harga yang lebih murah dan efek samping yang ditimbulkan sedikit.pengembangan tanaman apotek hidupdapat menjadi solusi masalah ketergantungan masyarakat terhadap obat-obat kimia dan tingginya biaya pengobatan medis. Selain itu, pengembangan taman apotek hidup merupakan salah satu cara pelestarian tanaman obat yang sudah sulit ditemukan di habitatnya. Wall Health Green merupakan program pertanian sehat yang dilakukan melalui pengembangan taman apotek hidup secara vertikultur. Pertanian sehat merupakan sistem pertanian yang menggunakan bahan alami selama proses penanaman hingga masa panen. Pertanian sehat juga merupakan pertanian fungsional yaitu tidak hanya dimanfaatkan sebagai penghasil bahan pangan yang bebas dari residu zat kimia namun juga dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan dan sarana penghijauan. Dengan demikian,wall Health Green merupakan salah satu inovasi untuk mengembangkan pertanian sehat di daerah padat penduduk. Program Wall Health Green dilaksanakan di Desa Babakan secara intensif selama lima bulan. Kegiatan program ini terdiri dari budidaya tanaman obat secara organik dengan metode vertikultur hingga proses pengolahannya, karnaval tanaman obat, permainan edukasi, sosialisasi dan praktek langsung pembuatan pestisida nabati dan pupuk organikserta pengadaan rumah bibit Adapun luaran yang diperoleh dari program ini antara lain buku galeri tanaman obat, rumah bibit dan desain taman apotek hidup secara vertikultur. Selanjutnya untukkeberlanjutan program Wall Health Greenprogram ini akan diterapkan oleh Kelompok Wanita Tani dibawah Dinas Pertanian kota Bogor,komunitas Babakan Raya Improvement Project dibawah BEM KM IPB dan pamong desa setempat. Program ini diharapkan mampu menciptakan budaya pertanian sehat bagi masyarakat Indonesia dan menciptakan kemandirian masyarakat dalam menangani masalah kesehatan di lingkungan sekitar.adanya dukungan dari berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta, diharapkan mampu menjadikan program ini sebagai program pemberdayaan masyarakat sehingga program ini tidak hanya menjadi program penghijauan lingkungan namun dapat merambah menjadi program pembangunan agribisnis berwawasan lingkungan (eco-agribusiness). Kata kunci : Green Health Wall, pertanian sehat, vertikultur, budaya pertanian sehat, apotek hidup, pertanian, herbal, karnaval, penghijauan, padat penduduk.

2 KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan karunia, hidayah dan inayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) yang berjudul Wall Health Green : Membangun Budaya Pertanian Sehat Melalui Pengembangan Taman Apotek Hidup dengan Metode Vertikultur bagi Masyarakat Menengah Kebawah di Pemukiman Padat Penduduk di Desa Babakan. Shalawat dan salam tercurah pula kepada Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Teriring doa dan harap semoga Allah meridhoi usaha yang kami lakukan dan kegiatan bermanfaat bagi banyak orang. Program yang kami lakukan bertujuan untuk membantu masyarakat menengah kebawah khususnya yang tinggal di pemukiman padat penduduk untuk membantu menghijaukan kembali lingkungan, menanamkan budaya pertanian sehat serta menciptakan kemandirian masyarakat menangani masalah kesehatan dengan tanaman herba yang diperoleh dari taman apotek hidup secara vertikultur di ruang yang tersedia di pemukiman mereka. Kami mengucapkan terimakasih kepada Drs. Edy Djauhari Purwakusumah M.Si, selaku dosen pembimbing yang banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada kami serta sgenap orang yang telah membantu dalam melaksanakan program ini. Kami berharap program ini bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan menjadi solusi penyehatan lingkungan padat penduduk. Atas segala kekurangan, kami sampaikan mohon maaf. BAB 1. PENDAHULUAN Bogor,25 Juli 2014 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan penyehatan lingkungan pemukiman padat penduduk di Indonesia semakin meningkat.keterbatasan lahan, kondisi lingkungan polutif serta kurangnya kepedulian masyarakat, menjadi faktor penyebab hilangnya program penyehatan lingkungan sehingga memicu munculnya penyakit degeneratif. Disamping itu, penggunaan obat kimia masih sangat tinggi. Hal ini disebabkan masyarakat masih belum mengenal tanaman obat herrbal. Padahal penggunaan obat kimia mempunyai efek samping yang tinggi dan harga yang relatif mahal. Sementara itu tanaman herba yang dapat digunakan sebagai obat alami relatif murah dan efek samping yang ditimbulkan sedikit. Terkait dengan masalah tersebut,lingkungan desa Babakan Raya juga sangat berbeda jauh tingkat keasriannya dengan lingkungan Kampus IPB Dramaga. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan nilai estetika sehingga perlu dilakukan penghijauan. Wall Heath Green dapat mewujudkan program penyehatan lingkungan pemukiman dan menciptakan kemandirian masyarakat dalam menangani masalah kesehatan dengan pemanfaatan tanaman obat. 1.2 Perumusan Masalah 1. Lingkungan pemukiman masyarakat Desa Babakan yang padat dan kurangnya penghijauan terlihat berbeda dari kampus IPB yang asri. 2. Pembangunan pemukiman penduduk yang tidak memenuhi sektor program penyehatan lingkungan pemukiman.

3. Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kesehatan dan ketergantungan terhadap obat-obat medis. 4. Pendapatan masyarakat yang rendah serta tingginya biaya pengobatan. 5. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap tanaman herba sebagai alternatif pengobatan. 1.3 Tujuan Program 1. Melakukan penghijauan dengan metode vertikultur di pemukiman padat penduduk. 2. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan dan terwujudnya program penyehatan lingkungan pemukiman. 3. Menanamkan budaya pertanian sehat dengan pengembangan taman apotek hidup. 4. Membantu masyarakat mengatasi masalah kesehatan menggunakan tanaman herba. 5. Menjadikan Desa Babakan sebagai salah satu desa percontohan budaya pertanian sehat. 1.4 Luaran yang Diharapkan Wall Health Green diharapkan dapat menumbuhkan budaya pertanian sehat di kalangan masyarakat menengah ke bawah serta mewujudkan program penyehatan dan penghijauan di lingkungan pemukiman padat penduduk sehingga diperoleh luaran sebagi berikut : 1. Vertikultur sebagai solusi penghijauan pemukiman padat penduduk. 2. Kemandirian masyarakat dalam mengatasi pengobatan penyakit dengan memanfaatkan tanaman herbal. 3. Lingkungan yang asri dan sehat dengan sirkulasi udara yang baik. 4. Model masyarakat dengan budaya pertanian sehat di pemukiman padat penduduk. 5. Pelestarian keanekaragaman tanaman obat serta penyediaan bahan baku pengobatan baik skala rumah tangga maupun skala besar di kemudian hari. 1.5 Kegunaan Program 1. Meningkatkan khasanah ilmu pengetahuan khususnya bidang pertanian dan pengabdian kepada masyarakat. 2. Melatih mahasiswa untuk bersosial dan mengabdikan diri pada masyarakat. 3. Sebagai simultan untuk berpikir kreatif, inovatif, dan dinamis untuk kemajuan bangsa. 4. Terciptanya lingkungan asri dan sehat. 5. Membantu masyarakat menangani permasalahan kesehatan dengan SDA yang tersedia. 6. Timbulnya budaya pertanian sehat di kalangan masyarakat. 7. Terciptanya suatu model rujukan masyarakat yang dapat diterapkan pemerintah sebagai solusi atas permasalahan tersebut di Indonesia. BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN Desa Babakan merupakan salah satu desa yang terletak di lingkar kampus IPB Dramaga Bogor. Desa Babakan semula memiliki lahan pertanian yang luas. Namun seiring dengan pembangunan kampus IPB dan bertambahnya penduduk, Desa Babakan menjadi pemukiman padat dan kumuh. Dilihat secara umum, masyarakat sasaran merupakan masyarakat golongan menengah kebawah. Mata pencaharian utama dari masyarakat adalah pedagang dan buruh. Pemukiman yang padat, gaya hidup tidak sehat dan kondisi lingkungan yang polutif menyebabkan kerusakan sel tubuh dan munculnya penyakit degeneratif. Penyakit tersebut antara lain demam, thypus, diare, batuk, diabetes, dan lain - lain. 3

4 Oleh karena itu, program Wall Health Green ini diharapkan dapat membantu masyarakat menangani masalah kesehatan, menghijaukan kembali lingkungan, memperlancar sirkulasi udara, dan menanamkan budaya pertanian sehat. BAB 3. METODE PENDEKATAN Beberapa cara pendekatan yang kami lakukan kepada masyarakat adalah dengan : 1. Turun Lapang Tujuan : a. Untuk mengetahui dan mempelajari bagaimana kebiasaan masyarakat setempat serta perilaku sosial di dalamnya. b. Penyediaan alat dan bahan yang dibutuhkan, penyusunan jadwal, penyamaan persepsi dan kesepahaman antar pihak yang terlibat. Metode : Rapat internal anggota dan silaturrahmi ke ketua RT dan warga, pendekatan secara personal ke rumah warga. 2. Sosialiasi Sosialisasi mengenai pertanian sehat, vertikultur, budidaya tanaman obat hingga pengolahan, pembuatan pestisida nabati, dan praktek langsung. Tujuan : a. Untuk memberikan pengarahan mengenai program yang akan diterapkan di masyarakat serta apa saja kegiatan di dalamnya. b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pertanian sehat dan vertikultur serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Metode : Diskusi dan praktik di tempat, serta melakukan pre-test dan posttest. BAB 4. PELAKSANAAN PROGRAM Waktu dan Tempat Pelaksanaan Program Waktu pelaksanaan kegiatan selama lima bulan secara intensif. Tempat pelaksanaan program adalah Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jadwal kegiatan sebagai berikut : Kegiatan Tahap persiapan Pendekatan masyarakat Sosialisasi dan pre-test Pembinaan dan pelaksanaan kegiatan Sosialisasi vertikultur Pemantauan, evaluasi internal & eksternal, perbaikan. Karnaval tanaman obat Sosialisasi pembuatan pestisida nabati dan peracikan tanaman obat Permainan edukasi Evaluasi eksternal akhir Bulan Ke- 1 2 3 4 5

dan post test Penyusunan laporan akhir Progam pengembangan lanjutan Peserta Program Peserta merupakan masyarakat Desa Babakan RT 02 dan RT 03. Perlengkapan dan peralatan Perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan antara lain media vertikultur yaitu karpet, bambu, botol bekas, bohlam bekas, peralatan penunjang, media cetak berupa handout materi sosialisasi, tanaman obat, media tanam dan lain-lain. Metode Pelaksanaan Program Metode yang digunakan dalam PKM-M Wall Health Green berupa penyuluhan mengenai pertanian sehat vertikal, tanaman obat, caratanam, perawatan dan panen tanaman obat,simulasi pembuatan taman vertical dengan memanfaatkan lahan yang sempit dan peracikan tanaman obat. Tahapan Pelaksanaan Program 1. Persiapan alat, bahan dan teknik kerja serta kunjungan ke masyarakat. Tanggal : 12 23 Maret 2014 Tujuan : Penyediaan alat dan bahan yang dibutuhkan, penyusunan jadwal, penyamaan persepsi dan kesepahaman antar pihak yang terlibat. Metode : Rapat internal anggota dan silaturrahmi ke ketua RT dan warga. 3. Pembinaan dan pelaksanaan Wall Health Green Pembinaan masyarakat dalam mengembangkan taman apotek hidup dengan tanaman obat dan model vertikultur yang sesuai serta pemanfaatannya nya. Tanggal : 25 Maret 1 Juni 2014 Tujuan : Melakukan penghijauan dan penyehatan lingkungan, membantu masyarakat menangani masalah kesehatan dengan menggunakan tanaman obat, serta menanamkan budaya pertanian sehat Metode : Kerja bakti, diskusi, penyampaian informasi dengan media cetak 4. Monitoring Pemantauan yang dilakukan selama kegiatan berlangsung. Tanggal : 6 Juni 2014 Tujuan : Mengapresiasi dan memotivasi masyarakat serta mengetahui kendala dalam penerapan wall health green pada masyarakat. Metode : Mengunjungi spot yang telah diterapkan dan diskusi dengan masyarakat setempat terkait kendala yang dihadapi. 5. Karnaval Wall Health Green Perlombaan taman vertikultur di halaman rumah peserta dengan tanaman obat yang bervariasi. Tanggal : 18 Juni 2014 Tujuan : Menumbuhkan kreativitas dan semangat masyarakat dalam menerapkan pertanian sehat di lahan yang sempit. Metode : Perlombaan, penilaian dan apresiasi. 6. Permainan edukasi mengenai pertanian sehat melalui permainan pada anak - anak Tanggal : 18 Juni 2014 Tujuan : Menumbuhkan budaya pertanian sehat pada anak-anak 5

6 Metode : Permainan dan pembelajaran. 7. Rumah bibit (tempat pembudidayaan tanaman obat di desa setempat) Tanggal : 18 Juni 2014 Tujuan : Tempat penyediaan bibit tanaman obat bagi masyarakat setempat Metode : Kerja bakti Rekapitulasi Rancangan Biaya Peralatan Penunjang Rp118.000 Biaya Habis Pakai Rp2.866.000 Lain lain Rp2.531.500 BAB 5. HASIL YANG DICAPAI Hasil yang diperoleh dari penerapan program Wall Health Green di Desa Babakan antara lain : 1. Lingkungan pemukiman terlihat asri dibanding sebelum program diterapkan. 2. Kreativitas masyarakat memanfaatkan barang bekas yang mereka punya untuk membuat sistem vertikultur. 3. Masyarakat mampu menggunakan tanaman obat sebagai bahan pengobatan. 4. Masyarakat mampu membuat pestisida organik dan pupuk organik. 5. Buku galeri tanaman obat sebagai media informasi budidaya tanaman obat hingga pemanfaatannya. 6. Permainan sebagai mediaedukasi pertanian sehat bagi anak-anak. 7. Rumah bibit sebagai tempat penyediaan bibit tanaman obat. 8. Antusias masyarakat semakin meningkat dilihat dari peningkatan jumlah peserta dari pelaksanaan awal hingga penutupan. 9. Pengetahuan masyarakat mengenai penghijauan lingkungan, vertikultur, dan tanaman obat serta pemanfaatannya semakin meningkat dilihat dari hasil post-test dan evaluasi. 10. Minat masyarakat untuk menerapkan vertikultur secara mandiri meningkat. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Wall health green merupakan solusi dalam melakukan penghijauan di pemukiman padat penduduk. Metode yang digunakan adalah vertikultur. Pelaksanaan program secara terus-menerus akan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan dan terciptanya penyehatan lingkungan. Membantu masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan yang sering dialami dengan menggunakan tanaman herba.menanamkan budaya pertanian sehat dengan pengembangan taman apotek hidup. 5.2 Saran Diperlukan pebimbingan secara berkelanjutan baik oleh warga sekitar maupun pemerintah setempat untuk aktif melakukan program Wall Health Green. Kerja sama dengan lembaga penelitian obat juga dapat dilakukan untuk penyediaan koleksi tanaman obat di rumah bibit. Pengetahuan dan keahlian masyarakat dalam mengolah tanaman obat menjadi obat kemasan sehingga dapat dijual secara komersial juga perlu ditingkatkan.

7 Lampiran 1. Penggunaan Dana Peralatan Penunjang No Material Justifikasi Pemakaian Kuant Harga satuan Keterangan itas (Rp) 1 Meteran Alatukur 2 25,000 50,000 bangunan 2 Palu Pemasangan paku 1 48,000 48,000 3 Alat tulis Notulensi 1 20,000 20,000 SubTotal 118,000 Biaya Habis Pakai No Material Justifikasi pemakaian Kuant Harga satuan Keterangan itas (Rp) 1 Tanaman obat Bahan tanam 1 1,731,000 1,731,000 2 Tanah dan Media tanam 10 15,000 150,000 sekam bakar 3 Kawat Pembuatan vertikultur 20 1,000 20,000 4 Paku bambu Pembuatan vertikultur 1 25,000 25,000 5 Paku beton Pembuatan vertikultur 1 24,000 24,000 6 Paku lima Pembuatan vertikultur 70 600 42,000 7 Rengkayu 2 x Pembuatan vertikultur 3 11,000 33,000 3 8 Bambu Tempat tanam 12 7,000 84,000 9 Pot gantung Tempat tanam 25 10,000 250,000 10 Pot kecil Tempat tanam 10 1,500 15,000 11 Polybag Tempat tanam 1 12,000 12,000 12 Traysoil Tempat tanam 2 15,000 30,000 13 Karpet Tempat tanam 8 50,000 400,000 14 Label tanaman obat Media informasi 20 2,500 50,000 Subtotal 2,866,000 Lain lain No Material Justifikasi pemakaian Kuant Harga satuan Keterangan itas (Rp) 1 Pembuatan Biaya pembuatan proposal 10 30,000 300,000 proposal dan laporan akhir dan laporan akhir 2 Sosialisasi Biaya konsumsi 3 40,000 120,000 3 Buku galeri Media informasi 20 22,750 455,000 tanaman obat 4 Pemotongan Biaya pembuatan barang 1 98,500 98,500 bambu 5 Pembuatan Biaya pembuatan barang 8 75,000 600,000 teknologi 6 Hadiah Biaya pembelian hadiah 5 150,000 750,000 7 karnaval tanaman Sosialisasi obat pengolahan Biaya penyewaan alat & biaya pengolahan 1 150,000 150,000 8 tanaman Permainan obat Alat & bahan permainan 10 4,000 40,000 dan edukasi pestisida nabati

Subtotal 2,531,500 Biaya perjalanan No Material Justifikasi pemakaian Kuanti Harga Satuan Keterangan tas (Rp) 1 Transportasi pembelian alat & bahan Biaya pencarian alat & bahan 29 13,500 391,500 2 Transportasi pembelian tanaman obat 3 Transportasi pencetakan buku galeri tanaman obat biaya transportasi penyediaan tanaman obat Biaya transportasi ke tempat percetakan 3 30,000 90,000 1 20,000 20,000 Subtotal 501,500 Total Pengeluaran 6,017,000 Lampiran Foto Dokumentasi 8 Gambar 1. Diskusi awal dengan dosen pembimbing Gambar 2. Diskusi awal dengan dosen pembimbing mengenai sosialisasi awal Gambar 3. Soal kuisioner PreTest Gambar 4. Sosialisasi Awal dengan Warga Gambar 8. Persiapan bahan bahan vertikultur

9 jgambar 18. Foto dengan partisipan kegiatan sosialisasi tanaman obat Gambar 17. Partisipasi warga dalam kegiatan menanam Gambar 12. Pengaplikasian metode bambu oleh warga Gambar 13. Sosialisasi secara personal door-to-door Gambar 21. Proses pembuatan jamu dengan tanaman obat. Gambar 15. Penerapan dengan metode karpet dan pot Gambar 16. Partisipasi warga dalam kegiatan menanam. Gambar 14. Diskusi dengan dosen pembimbing Gambar 23. Dosen pembimbing membantu dalam pembuatan obat tradisional. Gambar 24. Masyrakat tampak antusias untuk mempelajari macam macam tanaman obat.

10 Gambar 11. Pembibitan tanaman Gambar 20. Kegiatan edukasi kepada anak anak.