B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada penguasaan terhadap

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 519/MENKES/SK/VI/2008 TENTANG

Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN

Pasar rakyat SNI 8152:2015

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

Lembar Observasi. Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun sesuai dengan Kepmenkes No. 1204/Menkes/Per/X/2004.

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

BAB 2 LANDASAN TEORI

Nurcahya, et al, Identifikasi Sanitasi Pasar di Kabupaten Jember (Studi di Pasar Tanjung Jember)...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)

Lembar Observasi. : Rumah Sakit Umum Daerah Padangsidimpuan

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3

INSPEKSI HIGIENE DAN SANITASI DI WILAYAH KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

Sanitasi Penyedia Makanan

DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

SANITASI DAN KEAMANAN

CHECK LIST SANITASI PEMUKIMAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI

Pasar Umum Gubug Di Kabupaten Grobogan Dengan Pengolahan Tata Ruang Luar Dan Dalam Melalui Pendekatan Ideologi Fungsionalisme Utilitarian

II Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a.

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A

Keywords: Perception, management, place of selling, parking lots, landfills and tools

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI

Analisa Program Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit PPI RSIA CICIK

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

Ketentuan gudang komoditi pertanian

Tidak (b) Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah makanan

LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI KAPAL

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Mranggen merupakan daerah yang berada di Kabupaten Demak

PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

Lembar Observasi. Hygiene dan Sanitasi Pedagang Minuman Teh Susu Telur (TST) yang Dijual di Kecamatan Medan Area di Kota Medan Tahun 2012

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA DEPOT AIR MINUM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Barat : berbatasan dengan Sungai Bulango. b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Ipilo

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN

KUESIONER HUBUNGAN PERILAKU PENGOLAHAN LIMBAH IKAN ASIN DENGAN SANITASI LINGKUNGAN KERJA PADA INDUSTRI IKAN ASIN PHPT MUARA ANGKE JAKARTA UTARA

CHECKLIST PEMBINAAN KANTIN SEKOLAH SEHAT SDN 04 LEBAK BULUS

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN HYGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN TANJUNGPINANG BARAT TAHUN 2012

BAB 5 HASIL PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara

KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT

1. No. Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4. Umur : 5. Lama tinggal dikost :

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Universitas Sumatera Utara

ii. Tempat Penampungan Sampah Pengelolaan sampah di Pratistha Harsa dikelola oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi. Pengambilan sampah di

Prosedur pengelolaan limbah ini ditujukan agar petugas laboratorium dapat menjaga dirinya sendiri dan

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGAWASAN HIGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN DAN PENGERTIAN RESTORAN HOTEL

Kegiatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS MONCEK

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS SAMBALIUNG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR : 14/Ka-BAPETEN/VI-99 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN PABRIK KAOS LAMPU

Jasaboga. Usaha pengelolaan makanan yang disajikan di luar tempat usaha atas dasar pesanan yang dilakukan oleh perseorangan atau Badan Usaha.

KARYA TULIS ILMIAH TINJAUAN SANITASI PASAR KOTA KABANJAHE KABUPATEN KARO TAHUN 2017

A. DATA DASAR B. PRASARANA

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

Berapa penghasilan rata-rata keluarga perbulan? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 dalam

UU 11/1962, HYGIENE UNTUK USAHA USAHA BAGI UMUM

BAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah

BAB II TINJAUAN PASAR TRADISIONAL

Produksi Daging Unggas yang Sehat dan Higienis

PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN KOLAM RENANG DAN PEMANDIAN UMUM NO KOMPONEN BOBOT NILAI SKOR

KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN

BAB II TINJAUAN OBJEK

Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No.

Manajemen Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit berdasarkan Standar Joint Commission International Standar Prevention & Control of Infection

Penyehatan Makanan dan Minuman Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Produksi. Pangan Olahan.

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rumah Sehat. edited by Ratna Farida

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

RUMAH SEHAT. Oleh : SUYAMDI, S.H, M.M Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan peran dan fungsi yang melekat pada masing-masing lembaga

Badan Standardisasi Nasional

KRITERIA DAN TIPOLOGI PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236/MENKES/PER/IV/1997 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN MAKANAN JAJANAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

PERANAN NOMOR KONTROL VETERINER (NKV) SEBAGAI PERSYARATAN DASAR UNTUK PRODUKSI PANGAN HEWANI YANG AMAN, SEHAT, UTUH DAN HALAL (ASUH)**

Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia

BAB III CARA PENGOLAHAN MAKANAN YANG BAIK

Imam Muhsin Mubarok*, Lucky Herawati**, Haryono** PENDAHULUAN

BAB V PEMBAHASAN. higiene sanitasi di perusahaan dan konsep HACCP yang telah diteliti pada tahap

Transkripsi:

Syarat kesehatan yang mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat: A. Lokasi 1. Lokasi sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang setempat. 2. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti: bantaran sungai, aliran lahar, rawan longsor, dan sebagainya. 3. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan atau daerah jalur pendaratan penerbangan, termasuk sempadan jalan. 4. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah atau bekas lokasi pertambangan. 5. Mempunyai batas wilayah yang jelas, antara pasar dan lingkungannya. B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. 2. Penataan Ruang Dagang a. Setiap los memiliki lorong yang lebarnya minimal 1,5 meter. b. Setiap los memiliki papan identitas yaitu nomor, nama pemilik, dan mudah dilihat. 3. Ruang Kantor Pengelola a. Ruang kantor memiliki ventilasi minimal 20% dari luas lantai. b. Tingkat pencahayaan ruangan minimal 100 lux. c. Tersedia ruangan kantor pengelola dengan tinggi langitlangit dari lantai sesuai ketentuan yang berlaku. d. Tersedia toilet terpisah bagi laki-laki dan perempuan. e. Tersedia tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir. 4. Tempat Penjualan Bahan Pangan Basah

a. Mempunyai meja tempat penjualan dengan permukaan yang rata dengan kemiringan yang cukup sehingga tidak menimbulkan genangan air dan tersedia lubang pembuangan air. Setiap sisi memiliki sekat pembatas dan mudah dibersihkan, dengan tinggi minimal 60cm dari lantai dan terbuat dari bahan tahan karat dan bukan dari kayu. b. Penyajian karkas daging harus digantung. c. Alas pemotong (talenan) tidak terbuat dari bahan kayu, tidak mengandung bahan beracun, kedap air, dan mudah dibersihkan. d. Pisau untuk memotong bahan mentah harus berbeda dan tidak berkarat. e. Tersedia tempat penyimpanan bahan pangan menggunakan cold chain atau bersuhu rendah (4-10 C). f. Tersedia tempat untuk pencucian bahan pangan dan peralatan g. Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir. h. Saluran pembuangan limbah tertutup, dengan kemiringan sesuai ketentuan yang berlaku sehingga memudahkan air limbah serta tidak melewati area penjualan. i. Tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air, tertutup dan mudah diangkat. j. Tempat penjualan bebas vector penular penyakit dan tempat perindukannya, seperti: lalat, kecoa, tikus, nyamuk. 5. Tempat Penjualan Makanan Jadi / Siap Saji a. Tempat penyajian makanan tertutup dengan permukaan yang rata dan mudah dibersihkan, dengan tinggi minimal 60cm dari lantai dan terbuat dari bahan yang tahan karat dan bukan dari kayu. b. Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir.

c. Tersedia tempat cuci peralatan dari bahan yang kuat, aman, tidak mudah berkarat dan mudah dibersihkan. d. Saluran pembuangan air limbah dari tempat pencucian harus tertutup dengan kemiringan yang cukup. e. Tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air, tertutup dan mudah diangkat. f. Tempat penjualan bebas vector penular penyakit dan tempat perindukannya, seperti: lalat, kecoa, tikus, nyamuk. g. Pisau yang digunakan untuk memotong bahan makanan basah/matang tidak boleh digunakan untuk makanan kering atau mentah. 6. Area Parkir a. Adanya pemisah yang jelas pada batas wilayah pasar. b. Adanya parkir yang terpisah berdasarkan jenis alat angkut. c. Tersedia area bongkar muat khusus yang terpisah dari tempat parkir pengunjung. d. Tidak ada genangan air. e. Tersedia tempat sampah yang terpisah antara sampah kering dan basah dalam jumlah yang cukup, minmal radius 10 meter. f. Ada tanda masuk dan keluar kendaraan secara jelas. g. Adanya tanaman penghijauan. h. Anya area resapan air di pelataran parkir. 7. Konstruksi Atap a. Atap harus kuat, tidak bocor dan tidak menjadi tempat berkembang biaknya binatang penular penyakit. b. Kemiringan atap harus sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan terjadinya genangan air pada atap. c. Atap yang mempunyai ketinggian 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan penangkal petir. Dinding

a. Permukaan dinding harus bersih, tidak lembab dan berwarna terang. b. Permukaan dinding yang selalu terkena percikan air harus terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air. c. Pertemuan lantai dengan dinding serta pertemuan dua dinding lainnya harus berbentuk lengkung. Lantai a. Terbuat dari bahan yang kedap air, permukaan rata, tidak licin, tidak retak dan mudah dibersihkan. b. Lantai yang selalu terkena air, misalnya kamar mandi, tempat cuci, dan sejenisnya harus mempunyai kemiringan ke arah saluran dan pembuangan air sehingga tidak terjadi genangan air. 8. Ventilasi Harus memenuhi syarat minimal 20% dari luas lantai dan saling berhadapan. 9. Pencahayaan a. Intensitas pencahayaan setiap ruangan harus cukup untuk melakukan pekerjaan pengelolaan bahan makanan secara efektif dan kegiatan pembersihan makanan. b. Pencahayaan cukup terang dan dapat melihat barang dagangan dengan jelas minimal 100 lux. C. Sanitasi 1. Air bersih a. Tersedia air bersih dengan jumlah yang cukup setiap hari secara berkesinambungan, minimal 40 liter per pedagang. b. Kualitas air bersih yang tersedia memnuhi persyaratan. c. Tersedia tendon air yang menjamin berkesinambungan ketersediaan air dan dilengkapi dengan kran air yang tidak bocor. d. Jarak sumber air bersih dengan pembuangan limbah minimal 10 meter.

e. Kualitas air bersih diperiksa setiap enam bulan sekali. 2. Kamar Mandi dan Toilet a. Harus tersedia toilet laki-laki dan perempuan yang terpisah dilengkapi dengan tanda yang jelas dengan proporsi sebagai berikut: Jumlah pedagang 1 s/d 25 mempunyai 1 kamar mandi dan toilet. Jumlah pedagang 26 s/d 50 mempunyai 2 kamar mandi dan toilet. Jumlah pedagang 51 s/d 100 mempunyai 3 kamar mandi dan toilet. Setiap penambahan 40-100 orang harus ditambah 1 kamar mandi dan toilet. b. Di dalam kamar mandi harus tersedia bak dan air bersih dalam jumlah cukup dan harus bebas jentik. c. Di dalam toilet harus tersedia jamban, peturasan, dan bak air. d. Tersedia tempat cuci tangan dengan jumlah yang cukup yang dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir. e. Air limbah dibuang ke septic tank, roil atau lubang perserapan yang tidak mencemari air tanah dengan jarak 10 meter dari sumber air bersih. f. Lantai dibuat kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan dengan kemiringan sesuai ketentuan yang berlaku sehingga tidak terjadi genangan. g. Letak toilet terpisah minimal 10 meter dengan tempat penjualan makanan dan bahan pangan. h. Luas ventilasi minimal 20% dari luas lantai dan pencahayaan 100 lux. i. Tersedia tempat sampah yang tertutup. 3. Pengelolaan Sampah a. Setiap kios/los/lorong tersedia tempat sampah basah dan kering.

b. Terbuat dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat, kuat, tertutup dan mudah dibersihkan. c. Tersedia alat angkut sampah yang kuat, mudah dibersihkan dan mudah dipindahkan. d. Tersedia TPS kedap air, kuat, mudah dibersihkan dan mudah dijangkau petugas pengangkut sampah. e. TPS tidak menjadi tempat perindukan binatang penular penyakit. f. Lokasi TPS tidak berada di jalur utama pasar dan berjarak minimal 10 meter dari bangunan pasar. g. Sampah diangkut minimal 1 x 24 jam. 4. Drainase a. Selokan/drainase sekitar pasar tertutup dengan kisi yang terbuat dari logam sehingga mudah dibersihkan. b. Limbah cair yang berasal dari setiap los disalurkan ke instalasi pengolahan air limbah, sebelum akhirnya dibuang ke saluran pembuangan umum. c. Kualitas limbah outlet harus memenuhi baku mutu sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang Kualitas Air Limbah. d. Saluran drainase memiliki kemiringan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga mencegah genangan air. e. Tidak ada bangunan los/kios di atas saluran drainase. f. Dilakukan pengujian kualitas limbah cair secara berkala setiap 6 bulan sekali. 5. Tempat Cuci Tangan a. Fasilitas cuci tangan ditempatkan di lokasi yang mudah dijangkau. b. Fasilitas cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir dan limbahnya dialirkan ke saluran pembuangan yang tertutup. 6. Binatang Penular Penyakit

a. Pada los makanan siap saji dan bahan pangan harus bebas dari lalat, kecoa, dan tikus. b. Pada area pasar angka kepadatan tikus harus nol. c. Angka kepadatan kecoa maksimal 2 ekor per plate di titik pengukuran sesuai dengan area pasar. d. Angka kepadatan lalat di tempat sampah dan drainase maksimak 30 oer gril net. e. Container Index jentik nyamuk Aedes Aegypty tidak melebihi 5%. 7. Kualitas Makanan dan Bahan Pangan a. Tidak basi. b. Tidak mengandung bahan berbahaya seperti pengawet borax, formalin, pewarna tekstil yang berbahaya sesuai dengan peraturan yang berlaku. c. Tidak mengandung residu pestisida di atas ambang batas. d. Kualitas makanan siap saji sesuai dengan Kepmenkes nomor 942 tahun 2003 tentang Makanan Jajanan. e. Makanan dalam kemasan tertutup disimpan dalam suhu rendah (4-10 C) ; telur, susu dan olahannya disimpan dalam suhu 5-7 C. f. Penyimpanan bahan makanan harus ada jarak dengan lantai, dinding dan langit-langit : jarak dengan lantai 15cm, dengan dinding 5cm, dengan langit-langit 60cm. g. Kebersihan peralatan makanan ditentukan dengan angka total kuman maksimal 100 kuman per cm 2 permukaan dan kuman Eschericia-Coli nol. 8. Desinfeksi Pasar a. Desinfeksi pasar harus dilakukan secara menyeluruh 1 hari dalam sebulan. b. Bahan desinfektan yang digunakan tidak mencemari lingkungan. D. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 1. Pedagang dan Pekerja

a. Bagi pedagang daging, ikan dan pemotong unggas menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan pekerjaannya (sepatu boot, sarung tangan, celemek, penutup rambut, dll). b. Berpola hidup bersih dan sehat. c. Dilakukan pemeriksaan kesehatan bagi pedagang secara berkala, minimal 6 bulan sekali. d. Pedagang makanan siap saji tidak sedang menderita penyakit menular langsung. 2. Pengunjung a. Berpola hidup bersih dan sehat seperti tidak buang sampah sembarangan, tidak merokok, tidak meludah dan buang dahak sembarangan, dll. b. Cuci tangan dengan sabun terutama setelah memegang unggas/hewan hidup, daging, ikan. 3. Pengelola a. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan di bidang hygiene sanitasi dan keamanan pangan. E. Keamanan 1. Pemadam Kebakaran a. Tersedia peralatan pemadam kebakaran yang cukup dan berfungsi serta tidak kadaluarsa. b. Tersedia hydran air dengan jumlah cukup menurut ketentuan berlaku. c. Letak peralatan pemadam kebakaran mudah dijangkau dan ada petunjuk arah penyelamatan diri. d. Adanya petunjuk prosedur penggunaan alat pemadam kebakaran. 2. Keamanan Tersedia pos keamanan dilengkapi dengan personil dan peralatannya. F. Fasilitas Lain 1. Tempat Sarana Ibadah

a. Tersedia tempat ibadah dan tempat wudhu dengan lokasi yang mudah dijangkau dengan sarana yang bersih dan tidak lembab. b. Tersedia air bersih dengan jumlah dan kualitas yang cukup. c. Ventilasi dan pencahayaan sesuai dengan persyaratan. 2. Tempat Penjualan Unggas Hidup a. Tersedia tempat khusus yang terpisah dari pasar utama. b. Mempunyai akses masuk dan keluar kendaraan pengangkut unggas tersendiri. c. Kandang tempat penampungan sementara unggas terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dibersihkan. d. Tersedia fasilitas pemotongan unggas umum yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Departemen Pertanian. e. Tersedia sarana cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air bersih yang cukup. f. Terseda saluran pembuangan limbah cair khusus. g. Tersedia penampungan sampah yang terpisah dari sampah pasar. h. Tersedia peralatan desinfektan khusus untuk membersihkan kendaraan pengangkut dan kandang unggas. i. Tersedianya pos pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau dan peralatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang memadai.