PENYALURAN DANA PROGRAM BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT MISKIN DI DESA PASAK KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM BERAS MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN SIMPANG PASIR KOTA SAMARINDA

PARTISIPASI PENGEMBANGAN ANYAMAN LOKAL OLEH KAUM PEREMPUAN DI DESA PANTOK KECAMATAN NANGA TAMAN KABUPATEN SEKADAU

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 2000, hal. 6. 2

PERANAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KUALITAS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL-MUMTAZ PONTIANAK KOTA

ejournal llmu Administrasi Negara, 4, (2), 2014: ISSN , ejournal.an.fisip-unmul.org Copyright 2014

JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN Vol. 4, No. 1 (2015)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian ini, pada dasarnya merupakan suatu cara ilmiah untuk

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA

PNPM MANDIRI PERDESAAN

ANALISIS IMPLEMENTASI PERUBAHAN ATAS PERDA TENTANG ALOKASI DANA DESA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE KAJIAN

BAB I PENDAHULUAN. itu sesuai dengan aturan pokok dantata cara yang telah ditetapkan.

BAGAIMANA CARANYA AGAR PROGRAM BANTUAN SOSIAL DI INDONESIA LEBIH RAMAH ANAK?

BAB III METODE PENELITIAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

ANALISIS DAMPAK PROGRAM SIMPANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (PSKS) TERHADAP MASYARAKAT MISKIN DI KELURAHAN BANGUNSARI, KECAMATAN DOLOPO, KABUPATEN MADIUN

TESIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PROGRAM SIMPANAN KELUARGA SEJAHTERA

BAB V PENUTUP. Kelurahan Kadipiro, stakeholders yang mengelola dana pembangunan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada menjadi objek penelitian. Format deskriptif kualitatif dianggap tepat

WALIKOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MPANAU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

BAB III METODE PENELITIAN. Bogdan dan Taylor (dalam buku Moleong J. Lexy) pendekatan kualitatif

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBIJAKAN LURAH DALAM PENYALURAN RASKIN (BERAS MISKIN) DI KELURAHAN KAYU OMBUN KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

DINA YULIANA. dalam pemberdayaan perempuan oleh BPP melalui KWT Mekar Asri di Dusun Mekar

BAB III METODE PENELITIAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN. dengan bulan Oktober pertimbangan sebagai berikut: kategori usia dewasa awal.

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung

BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENDATAAN KELUARGA MISKIN DI KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak awal kemerdekaannya Bangsa Indonesia telah bercita-cita untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Pontianak dan faktor-faktor yang

PELAKSANAAN BANTUAN KESEHATAN MELALUI KARTU JAMKESMAS BAGI MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

EVALUASI KEBIJAKAN BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT DI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU TAHUN 2013

MOTIVASI WARGA YANG MENCALONKAN DIRI SEBAGAI KEPALA DESA DI DESA RANDUAGUNG, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG

Wahyuni 1. Kata Kunci : Persepsi Masyarakat dan Program BLSM. Universitas Mulawarman

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ANITA RAHAYU NIM F Diajukan Untuk Seminar Dalam Rangka Penyusunan Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan problematika terbesar dalam kehidupan. Sebab

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

PERAN KEPALA DESA SEBAGAI ADMINISTRATOR PEMBANGUNAN DI DESA MONCONGLOE KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS

BAB VI EFEKTIFITAS KONTROL PROGRAM RASKIN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Dengan kata lain

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI KELUARGA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN SUKOHARJO

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) TAHAP - 1 (JANUARI-JUNI 2014) TAHUN ANGGARAN 2014

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2015

STUDI TENTANG UPAYA UPT

PENYALURAN BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN) DI DESA BELIMBING KECAMATAN LUMAR KABUPATEN BENGKAYANG

HUBUNGAN PEMBANGUNAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DIBIDANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN

PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

TAHUN NASKAH PUBLIKASI SEPTIAN AGUM GUMELAR NIM : PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah ajaran mengenai metode-metode yang digunakan

Analisis Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) di Kelurahan Sidodadi Samarinda Ulu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

WALIKOTA BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian empiris atau istilah ini

HALAMAN PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL EJOURNAL

BAB VI PENUTUP. pikiran yang merupakan kesimpulan penulisan tentang evaluasi tingkat. kelurahan Kolhua adalah sebagai berikut :

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN SKTM/ SKM/ REKOMENDASI PROPOSAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

ANALISIS PENDAPATAN DESA TERHADAP BELANJA DESA PADA DESA KEPAYANG KECAMATAN KEPENUHAN HULU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan merupakan akar dari segala permasalahan. Pada saat ini

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PT PAP DALAM BIDANG PENDIDIKAN PADA MASYARAKAT DESA MADAK

BAB III METODE PENELITIAN. gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain,

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN DENGAN POLA ORGANISASI MASYARAKAT

BAB III METODE PENELITIAN. Biasa Tunarungu Karya Mulia Surabaya. Penelitian ini digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang objektif serta dibutuhkan data-data dan informasi yang aktual

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PARTISIPASI MASYARAKAT MISKIN DALAM PROGRAM KAMPUNG RAMAH ANAK DI KAMPUNG TEGALREJO RW 05 YOGYAKARTA. Oleh : Arifah Setiyaningrum NIM

Pertanyaan Untuk Kepala Bidang Perlindungan Dan Jaminan Sosial. khusus nya Dinas Sosial terhadap masalah kemiskinan?

ANALISIS BENTUK-BENTUK DIKSI DIALEK MELAYU MASYARAKAT KELURAHAN TANJUNG UNGGAT KECAMATAN BUKIT BESTARI KOTA TANJUNGPINANG

PROSEDUR PENCAIRAN BANTUAN SOSIAL DAN BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KOTA SURAKARTA PADA DPPKA SURAKARTA TAHUN 2013

STRATEGI RUMAH BACA TERATAI UNTUK MEMBENTUK CITRA POSITIF MASYARAKAT DADAPSARI KELURAHAN SANGKRAH KOTA SURAKARTA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Jurnal Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah adalah proses analisa yang meliputi metode-metode penelitian untuk

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan data Kualitatif (data yang tidak terdiri dari angka-angka) melainkan

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR TAHUN 9017 TENTANG

Transkripsi:

PENYALURAN DANA PROGRAM BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT MISKIN DI DESA PASAK KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA Oleh WASILAH NIM. E11112092 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tanjung Pura PontianakTahun 2016 E-Mail : Wasilah240694@yahoo.com Abstrak Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan penyaluran dana Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat Miskin Di Desa Pasak Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya Khususnya di Desa Pasak.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah penyaluran dana program Bantuan langsung sementara masyarakat Sumber data yang diperoleh dari data primer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme Penyaluran Dana (BLSM) berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan karena pemerintah desa memerikan penjelasan yang menyesuaikan dengan kondisi lingkungandan masyarakat yang menndapatkan bantuan. Kata-kata kunci: program BLSM, penyaluran dana, intervensi. Abstract Writing this article aims to describe and illustrate the distribution of funds Direct Assistance Program While the Poor in Rural Pasak River District Ambawang Kubu Raya Desa Pasak.Jenis Particularly in the study is a qualitative descriptive study. The focus of research in this thesis is the distribution of direct assistance program funds while public sources of data obtained from the primary data. The results showed that the Direct Assistance Fund distribution mechanism While Community (BLSM) goes well and in accordance with established procedures for describing the village government explanation that adapts to the environment and society menndapatkan condition of aid. Keywords: BLSM program, disbursement of funds, social interventi. 1

A. PENDAHULUAN Pemberian Bantuan langsung sementara masyarakat kepada Rumah Tanggan Sasaran menginggat bahwa dalam rangka penyaluran dana Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat untuk Rumah Tanggan Sasaran yang dananya bersumber dari dana rupiah murni yang dialokasikan diatur petunjuk penyalurannya memutuskan untuk pencairaan program dana BLSM tahap pertama yang dialokasikan dari APBN yang di peruntukan katagori masyarakat rumah tangga masayarkat miskin, dengan anggaran masing-masing rumah tangga mendapatkan anggaran sebesar Rp 100.000 perbulan dengan ketentuan penerimaan pertiga bulan sebesar RP 300.000. dana tersebut di Alokasikan melalui perusahan Pemerintah yang di bawah perusahan persero dalam pasal 1 undang-undang no 13 tahun 2011 bagian 1 Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini yang dimaksud dengan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat untuk Rumah Tangga Sasaran. Fokus penelitian pada Mekanisme penyaluran dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat pada Masyarakat penerima BLSM di Desa Pasak Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya. Berdasarkan fokus penelitian diatas, maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana proses penerimaan dana program Bantunan Langsung Sementara Masyarakat Di Desa Pasak Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1)Mendeskripsikan proses penerimaan dana program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat BLSM di Desa Pasak Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya. (2)Bagaimana manfaat intervensi sosial dalam penyaluran bantuan BLSM di Desa Pasak Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya. Manfaat teoritis adanya penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan teori atau kajian intervensi sosial dalam penyaluran dana program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat untuk mengaplikasikan dan mengembangkan serta sebagai rujukan bagi peneliti terhadap teori yang lainnya. Sedangka manfaat praktis dengan adanya penelitian ini adalah: (1) Penerima yang mendapatkan bantuan dana program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat di Desa Pasak dapat memperoleh manfaat. (2) Selaku pemerintah yang memberikan dana program bantuan tersebut tujuannya ialah untuk membantu masyarakat miskin yang yang ada di desa pasak. (3) Masyarakat yang mendapatkan dana bantuan tersebut merasa sangat membantu untuk memenuhi 2

kehidupan baik dalam tingkat kebutuhan sehari-harinya. Menurut Soerjono Soekanto (2002:365) kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Soemardjan (dalam Sumodin igrat (2002:81) berpendapat empat kategori tingkat kemiskinan sebagai berikut: 1. Kemiskinan Absolut. 2. Kemiskinan Relatif. 3. Kemiskinan Kultural. 4. Kemiskinan Struktural. Menurut Sikidmore, dan Farley ( 1994:120 ) mengatakan intervensi pada dasarnya adalah proses membantu seseorang proses tersebut menekankan pada pembangunan individu sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, intervensi berlandasan pada lingkungan, pengetahuan, pemahaman serta tehnik-tehnik terlatih untuk membantu masyarakat permasalahan internal dan eksternal. 1. Bantuan Sosial Menurut Edi Suharto (2007:88) Bantuan sosial merupakan salah satu bentuk program jaminan sosial (social security) yang berupa tunjangan uang, barang, atau pelayanan kesejahteraan yang umumnya diberikan kepada masyarakat paling rentan yang layak bagi kemanusiaan. 2. Tujuan Utama Perlindungan Sosial adalah. a. Bantuan sosial yang berupa uang dengan sistem tes penghasilan kepada orang miskin memiliki dampak mengurangi resiko yang dialami masyarakat miskin. b. Bantuan sosial juga mampu Meningkatkan partisipasi sekolah, menurunkan pengeluaran untuk kesehatan, mengurangi kelaparan dan kematian, c. Program BLSM berkontribusi terhadap peningkatan kepercayaan diri dan kemandirian hidup. d. Membantu masyarakat miskin agar tetap dapat memenuhi kebutuhan dasarnya. e. Mencegah penurunan taraf kesejahteraan masyarakat miskin akibat kesulitan ekonomi. f. Meningkatkan tanggung jawab sosial bersama Dengan ketentuan penetapan penerima dan yang diatur dalam pasal. program ini telah membantu Rumah Tangga miskin dan rentan 3. Hasil Penelitian Yang Relevan Berdasarkan penelitian yang dilakukan M.Syukriadi Dengan Judul 3

Evaluasi Kebijakan Bantuang Langsung Sementara Masyarakat Di Kelurahan Kecamatan Tenayan Kota Pekan Baru. Kebijakan pemerintah mengadakan program bantuan langsung sementara masyarakat tujuannya untuk Mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat tersebut, penelitian yang dilakukan oleh Masita Dengan Judul Peran Kepala Desa Dalam Pelaksanaan Program Blsm Bantuan Langsung Sementara Masyarakat Di Desa Sumbersarii Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam penelitian yang diperoleh secara umum adalah peran Kepala Desa dalam pelaksanaan program (BLSM) dapat dikatakan sudah cukup baik, meskipun tidak semua tugas yang ada dilakukan karena terbatas waktu dan minimnya informasi, Peneliti menfokuskan pada mekanisme penyaluran dana program B. METODE Berdasarkan Penelitian dilapangan penulis menggunakan metode deskriptif dengan metode kualitatif dalam hal ini peneliti berusaha untuk menggambarkan dan menjelaskan penyaluran dana program Miskin Di Desa Pasak Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya Menurut Moleong (200 2: 5) menjelaskan Metode penelitian kualitatif lebih mudah menyesuaikan dengan kondisi lapangan lebih peka terhadap perubahan pola dan nilai bahkan data yang ada di lapangan. Kemudian untuk mempertajam gambaran terhadap fenomena yang diteliti, Teknik pengumpulan data ialah melalui tiga tahap (1) observasi merupakan salah satu upaya untuk mengumpulkan data melalui pengamatan supaya peneliti dapat mengambarkan kondisi di lapangan yang sebenarnya mencatat secara sistematis terhadap kenyataan yang ada pada objek yang diteliti. (2) wawancara merupakan percakapan yang berlangsung secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan oleh peneliti kepada sejumlah orang atau informan yang diwawancarai untuk mendapatkan sejumlah informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. (3) dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi berbentuk tulisan,gambaran atau karyakarya monumental dari seseorang. Lokasi penelitian yang dilakukan peneliti ialah di Desa Pasak Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya. C. HASIL DAN PEMBAHASAN. Mekanisme penyaluran dana program bantuan langsung sementara masyarakat. 4

1. Sosialisasi Kepala Desa mendapatkan informasi bahwa masyarakat di Desa Pasak telah mendapatkan program bantuan dana dari pemerintah berupa Bantuan Langsung Sementara Masyarakat kemudian Kepalah Desa RT dan RW setempat bermusawarah dan mendatangi rumah warga satu persatu untuk mengundang warga untuk hadir dalam acara sosialisasi yang akan diadakan di kantor desa setelah semua masyarakat berkumpul di kantor desa Kepala Desa, RT dan RW menberitahukan bahwa desa ini mendapatkan bantuan darii pemerintah dimana hal ini ditujukan untuk membantu masyarakat miskin yang kurang mampu. 2. Verifikasi. Verifikasi merupakan sebuah percocokan data dimana pemerintah desa membuat sebuah daftar nama-nama masyarakat yang mendapatkan bantuan dana program Bantuang Langsung Sementara Masyarakat dimana pemerintah desa yang kemudian mengulpulkan data yang sudah dibuat tersebut yang ke mudian pemrintah desa mengantarkan data tersebut ke Kantor Pos dan Kantor Pos mencocokan data yang di kumpulkan oleh Kepala Desa supaya data desa dengan data yang ada di Kantor Pos sama nama-nama yang menerima bantua dana BLSM. 3. Pembangian Kartu. Pembangian Kartu Perlindungan Sosial KPS diberikan oleh Kepala Kantor Pos Kecamatan Sungai Ambawang yang di berikan langsung kepada kepala desa setelah kartu ada ditangan Kepala Desa, Kepala Desa memanggil masyarakat untuk mendatangi ke Kantor Desa setelah masyarakat berkumpul di kantor desa maka kepala desa menggil namanya satu persatu sesuia dengan nama yang ada di kartu KPS tersebut. 4. Penyaluran Dana Penyaluran BLSM disini dibagi menjadi dua tempat pertama di Kantor Pos kedua di Kantor Desa. Setelah jadwal di umumkan oleh pihak pos maka setiap masing-masing pemerintah desa memberitahukan kepada semua masyarakat desa bahwa dana bantuan bisa di ambil pada jadwal yang telah di tetepkan oleh Kantor Pos. Pertama masyarakat akan mendatangi Kantor Pos Di Kecamatan Sungai Ambawang untuk mengambil jumlah dana sesuai dengan yang telah ditetepkan jadwal untuk pengambilan uang yang ditetapkan oleh pihak Pos dimana masyarakat membawa persyaratan yang harus dibawa Kartu Perlindungan Sosial KPS, Kartu Keluarga KK, dan KTP Kartu Tanda Penduduk. 5

5. Pelaporan Kegiatan Dalam kegiatan selalu ada yang namanya pelaporan kegiatan dimana pelaporan kegiatan disini di bagi dua pertama pelaporan kegiatan tentang program dan kedua pelaporan tentang dana yang di terima masyarakat. Pertama pelaporan kegiatan program dimana semua kegiatan yang ada desa yang dilakukan di dibuat sebuah pelaporan untuk bisa mengetahui seperti apa berjalannya sebuah program yang sedang berjalan di desa dimana pemerintah desa membuat sebuah pelaporan mulai dari sosialisasi, verifikasi, pembagian kartu, penyaluran dana, dan terakhir Dalam bentuk intervensi sosial dapat dikatakan bentuk pelayanan sosial pemerintah harus dengan baik untuk melayani para masyarakat yang mendapatkan bantuan karena pemerintah berkewajiban untuk mengurus semua hal yang berkaitan dalam sebuah program yang sedang berjalan pada saat ini. Maka semua pihak pemerintah desa bertanggung jawab terhadap hal yang berkaitan untuk membantu pelayan ini sampai selesai agar semua pelayanan yang mereka lakukan dapat membuat masayarakat lebih mudah untuk memahami semua terhadap penyaluran dana program yang telah berjalan. D. KESIMPULAN E. SARAN Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulankan Mekanisme penyaluran dana program Miskin Di Desa Pasak Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya Desa Pasak Kecamatan Sungai Ambawang masyarakat di desa tersebut masih banyak yang miskin maka dari itu pemerintah memberikan bantuan dana yakni berupa program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat dimana program ini ditujukan untuk membantu masyarakat miskin. Saran penulis kedepannya ialah kepada paran pemerintah Desa Pasak untuk kedapannya membantu dalam pendataan masyarakat yang berhak menerima dana bantuan tersebut, Bagi petugas pendata perlu adanya koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah dalam mekanisme penyaluran dana (BLSM) sesuai dengan petunjuk pelaksanaan program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. 6

F. REFERENSI 1. Buku-Buku Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sumodiningrat, Gunawan, 2002. Pemberdayaan Masyarakat Jaring Pengaman Sosial Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Soekanto, Soerjono. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Suharto, Edi. 2009. Kemiskinan Dan Perlindungan Sosial Di Indonesia. Bandung: Alfabeta. Suharto,Edi 2007. Kebijakan Sosial sebagai Kebijakan Publik, bandung: Alfabeta. 2. Skripsi: Syukriadi.M (2013) Evalusi Kebijakan Dikelurahan Sail Kecamatan Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru, Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Riau. Masita. (2015) Peran Kepala Desa Dalam Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat Di DesaSumbersari Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Mulawarman. 3. Undang-Undang: Undang Undang No.13 Tahun 2011 Tentang Penanggungan Fakir Miskin, Undang Undang No.11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial, 4. internet: aseprahwanto.http://ruang lingkup intervensi.org/interveni/pengertin ruanglingkup-dan studi.html. tanggal 31 oktober 2008 diakses 7