BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah fenomena kemanusiaan yang kompleks, ibarat memasuki hutan makin ke dalam makin lebat dan belantara, ada peristiwa suka dan duka, dan berbagai peristiwa hidup lainnya. Semua itu adalah hasil ciptaan manusia, yang ditujukan untuk manusia, berisikan tentang kehidupan manusia, memberikan gambaran kehidupan dengan segala aspek kehidupannya, Endraswara ( 2008:8 ). Semi ( 1993: 8) mengatakan, bahwa karya sastra merupakan hasil kreativitas pengarang yang menggunakan manusia dan segala macam segi kehidupan sebagai objek kajiannya. Sastra adalah ciptaan kreatif imajinatif manusia berasal dari kehidupan nyata yang ditulis atau dicetak serta memiliki ekspresi, misalnya puisi, drama, dan cerita rekaan. Wellek dan Warren (1993:12) berpendapat selaras bahwa sastra adalah segala sesuatu yang tertulis dan tercetak dan membatasinya pada mahakarya yang menonjol karena bentuk dan ekspresi sastranya. Karya sastra merupakan gambaran kehidupan hasil rekaan seseorang, yang sering kali menghadirkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap latar belakang dan keyakinan pengarang. Sebagai salah satu produk sastra, dongeng juga mempunyai peranan penting dalam memberikan pandangan untuk menyikapi hidup secara artistik imajinatif. Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran 1
2 Dongeng juga merupakan dunia khayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Pemilihan dongeng 머리아홉달린괴물 Mori ahob dalin goemul (penguasa raksasa berkepala sembilan) dilatarbelakangi oleh adanya keinginan memahami karakter psikologis tokoh utama dalam dongeng ini. Dongeng Penguasa raksasa berkepala sembilan ini menceritakan bagaimana keberanian dan keuletan seorang Pemuda yang berjuang menumpas kejahatan dan menyelamatkan seorang putri dari raksasa berkepala sembilan. Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini memiliki hipotesis awal bahwa setiap peristiwa penting yang terjadi dalam hidup Sang Pemuda bertendensi membawa dinamika dalam kepribadiannya. Atas dasar perubahan kepribadian Sang Pemuda inilah yang menarik perhatian untuk dilakukan telaah psikoanalisis yang disampaikan oleh Sigmund Freud. Selain psikoanalisis, teori struktural juga digunakan seabagai teori pendukung dalam rangka mendeskripsikan tokoh- tokoh serta karakter dalam dongeng penguasa raksasa berkepala sembilan. Melalui analisis dalam dongen ini dapat diketahui keterkaitan antara kepribadiandan peristiwa yang dialami oleh tokoh utama, Sang Pemuda. Alasan digunakan teori psikoanalisis yang disampaikan oleh Sigmund Freud dalam menganalisis dongeng penguasa raksasa berkepala sembilan adalah: 1. Psikologi kepribadian merupakan bidang psikologi yang mempelajari kepribadian manusia dengan objek penelitian faktor-faktor yang
3 mempengaruhi tingkah laku manusia. Teori Psikoanalisis yang dikemukakan Sigmund Freud dirasa dapat memberikan penjelasan dan jawaban yang tepat untuk mengetahui karakter dan kondisi tokoh Sang Pemuda melalui aspek biologis (id), psikologis (ego), dan sosiologis (superego). 2. Pendekatan psikoanalisis adalah suatu pendekatan yang dapat diterapkan dpada karya sastra dalam rangka memasuki karakter tokoh dalam cerita. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah karakter kejiwaan seorang Pemuda yang menjadi tokoh utama dalam dongeng Penguasa raksasa berkepala sembilan. Permasalah yang dapat dirumuskan adalah: 1. Bagaimana watak tokoh sang Pemuda dalam dongeng Penguasa raksasa berkepala sembilan? 2. Bagaimanakah karakter kejiwaan tokoh utama sang Pemuda dalam dongeng Penguasa raksasa berkepala sembilan dalam tinjauan teori sigmund freud? 3. Bagaimana nilai-nilai yang tergambar dalam dongeng Penguasa raksasa berkepala sembilan? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
4 1. Menjelaskan watak tokoh utama sang Pemuda dalam dongeng Penguasa raksasa berkepala sembilan. 2. Mengungkapkan karakter kejiwaan tokoh utama sang Pemuda dalam dongeng Penguasa raksasa berkepala sembilan dalam tinjauan teori sigmund freud. 3. Mengungkapkan nilai-nilai yang tergambar dalam dongeng Penguasa raksasa berkepala sembilan. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini mempunyai dua manfaat, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Manfaat teoretis dalam kasus ini bersifat memberikan informasi mengenai psikoanalisis dalam dongeng 머리아홉달린괴물 mori ahob dalin goemul (penguasa raksasa berkepala sembilan) dan sebagai bahan referensi untuk kebutuhan penelitian selanjutnya. Manfaat praktis, yakni mengacu pada nilai kegunaan bagi kehidupan dan pengajaran sastra. Salah satunya, yaitu menambah ragam ilmu pengetahuan khususnya dalam studi sastra dengan tinjauan psikoanalisis sastra khususnya psikoanalisis sigmund freud sehingga dapat menyumbangkan sedikit ilmu pengetahuan dalampenerapan psikoanalisis sigmund freud pada suatu karya sastra.
5 1.5 Batasan Masalah Batasan masalah penelitian ini dibatasi pada unsur-unsur struktural yang berupa unsur intrinsik, yakni meliputi tokoh utama. Tokoh utama adalah unsur penting sebagai pembawa dan penyampai pesan moral kepada pembaca. Sehingga cerita tersebut tampak hidup. Aspek kepribadian tokoh utama (id, ego, superego, dan dinamika antara id, ego, dan superego); serta tinjauan mimpi yang dialami tokoh utama (cara kerja mimpi dan makna mimpi). Hal itu disebabkan unsur-unsur tersebut dapat membantu proses analisis yang dilakukan berdasarkan teori psikoanalisis. Dengan memusatkan perhatian unsur intrinsik, kepribadian tokoh akan dapat dianalisis melalui ekspresi cara berpikir, dialog, dan tindakan sehingga membantu memahami kondisi psikologi tokoh. Dalam penelitian ini, analisis hanya akan dilakukan terhadap kepribadian tokoh Pemuda, karena fenomena-fenomena psikologis yang tampak dalam karakter dan perilakunya dianggap sesuai untuk dijadikan objek penelitian. 1.6 Metode Penelitian Pengamatan penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan : 1. Tahap pertama : Menentukan objek material, dengan mengambil data dari dongeng 머리아홉달린괴물 mori ahob dalin goemul (penguasa raksasa berkepala sembilan).
6 Selanjutnya membaca objek material secara mendalam dan mendeskripsikan data. Pendeskripsian data adalah menerjemahkan data ke dalam bahasa Indonesia. 2. Tahap kedua : Analisis unsur intrisik yang terfokus pada tokoh utama. Tokoh utama adalah sebagai pembawa dan penyampai pesan moral kepada pembaca. 3. Tahap ketiga : Analisis kepribadian tokoh utama sang Pemuda dalam dongeng 머리아홉달린괴물 mori ahob dalin goemul (penguasa raksasa berkepala sembilan) dengan meninjau teori Psikoanalisis Sigmund Freud. Kemudian diikuti analisis mimpi yang dialami tokoh utama sang pemuda. 4. Tahap keempat : Pengungkapan hasil kesimpulan analisis data berupa kejiwaan dan tingkah laku tokoh utama, serta karakter kepribadian sang Pemuda yang ada dalam dongeng tersebut. 5. Tahap kelima : Penulisan dalam bentuk skripsi. 1.7 Tinjauan Pustaka Suatu penelitian dapat meninjau penelitian yang sudah ada. Dalam penelitian ini meninjau Skripsi Teks Drama Dag Dig Dug, Karya Putu Wijaya: Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud yang ditulis oleh Pekik Nursasongko (2006). Penelitian ini menganalisis mimpi, kasus melupakan nama, dan dinamika kepribadian tokoh dalam teks drama tersebut. Teori yang digunakan untuk menganalisis adalah psikoanalisis Sigmund Freud tentang dinamika kepribadian, tentang naluri
7 kehidupan-kematian, kecemasan moral, realistik, dan neurosis. Selain itu, analisis juga menggunakan teknik interpretasi. Kemudian menganalisis Skripsi dari Rizka Tiara Putri (2009) Dinamika Kepribadian Tokoh GEUM JA Dalam Film 친절한금자씨 (Sympayhy For Lady Vengeance): Kajian Psikoanalisis Freud. Peneltian ini menganalisis dinamika kepribadian dan karakter serta menganalisis mimpi sang Tokoh utama menggunakan teori Psikoanalisis Sigmund Freud. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian-penelitian di atas adalah penelitian ini menggunakan pendekatan psikoanalisis Sigmund Freud untuk menganalisis pemaparan dinamika kepribadian yang ada pada tokoh utama. Kemudian mencari karakteristik sang tokoh Pemuda, dan perjuangan sang Pemuda dalam menyelamatkan putri dari awalnya tidak yakin menjadi berhasil berkat kegigihan sang Pemuda. Analisis psikoanalisis dalam penelitian ini tidak menggunakan teknik interpretasi dan dinamika kepribadian tentang naluri kehidupankematian, kecemasan moral, realistik, dan neurosis. Selain itu, teori strukturalisme yang digunakan sebagai teori bantu dalam penelitian ini hanya difokuskan pada analisis tokoh utama saja. Pemilihan dongeng penguasa raksasa berkepala sembilan dikarenakan berbeda dengan dongeng Fairy and Wood cutter ( 선녀와나무꾼 ) yang telah di baca penulis, mengisahkan tentang seorang penebang pohon yang baik hati menolong seekor rusa dari para pemburu rusa, dan berakhir menikah dengan bidadari karena saran dari rusa untuk menyembunyikan baju bersayap bidadari saat mandi. Dalam dongeng penguasa
8 raksasa berkepala sembilan, karakter dan perjuangan sang tokoh utama sangat jelas dipaparkan, dari awalnya penakut hingga berhasil mengalahkan sang raksasa dan terdapat analisis mimpi di dalam ceritanya. Oleh sebab itu penulis memilih dongeng penguasa raksasa berkepala sembilan 1.8 Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari empat bab, bab I terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, metode penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. Bab II menjelaskan tentang konsep psikologi sastra, teori strukturalisme, dan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Bab III merupakan analisis yang membahas tentang sikap dan watak tokoh utama Sang Pemuda satu persatu secara keseluruhan. Struktural difokuskan kepada tokoh utama dongeng penguasa raksasa berkepala sembilan yang membahas tentang kejiwaan dan tingkah laku. Analisis selanjutnya membahas tentang karakter sang pemuda yang meliputi id, ego, dan superego dengan memanfaatkan mimpi, fantasi, dan mitos. Kemudian yang terakhir membahas nilai-nilai yang tercermin dari karakter tokoh utama sang pemuda. Bab IV merupakan kesimpulan dan saran.