GAMBAR 1.1 LOGO UNILEVER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejak didirikan di Indonesia pada 5 Desember 1933, PT Unilever Indonesia Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Adanya sebuah peluang maka tidak akan terlepas dari adanya persaingan,

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pemasaran dewasa ini bukanlah sekedar persaingan produk, melainkan juga

GAMBAR 1.1. Logo Unilever Sumber:

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek pengukuran kinerja perusahaan adalah melakukan analisis atas

BAB I PENDAHULUAN. Pernahkah anda mendengar slogan As Good As Gold? Ya, itu slogan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERTODE SKRIPSI. Oleh: SINTTYA IC ARBI IIIM.93t NIP E17 2fi Gorontalo, Juni 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang menghasilkan produk-produk sejenis guna memenuhi kebutuhan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa. Pada umumnya setiap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN PT.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KESADARAN MEREK (BRAND AWARENESS) PADA PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI BANDAR LAMPUNG. (Skripsi) Oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, di mana pertumbuhan ekonomi yang terjadi dan sangat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

Gambar 1.1 Logo PT Unilever Indonesia.Tbk (Sumber : diakses 30 Januari 2016)

BAB I PENDAHULUAN. toiletries adalah industri yang memproduksi produk produk konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat, kelompok-kelompok dan organisasi-organisasi tertentu. Secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman moderen di tengah masyarakat perkotaan saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan kesadaran

BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN. PT. Unilever Indonesia, Tbk. Berdiri di Indonesia semenjak tahun 1933.

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan maju dengan pesat, hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Kebutuhan akan produk ini sudah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum PT. Unilever Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang begitu ketat sekarang ini membuat perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat persaingan yang semakin ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN BIAYA DISTRIBUSI TERHADAP PENJUALAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk.

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas (customer knowledge) membuat perusahaan-perusahaan saling

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KECAP ABC DI SURABAYA (Studi Pada Giant Margerejo Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN. daya cipta individu (Kompasiana, 2014). Di dalam industri kreatif, sumber. sebuah inovasi, ide dan kekreatifan yang dimilikinya.

IV. PROFIL PERUSAHAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Bab I. Pendahuluan. Perkembangan Industri Detergen di Indonesia sangat berkembang pesat.

I. PENDAHULUAN. saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi

I. PENDAHULUAN. Manusia pasti mempunyai beragam kebutuhan. Hal pokok yang harus dipenuhi

PENGERTIAN, PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA PERUSAHAAN MULTINASIONAL DAN PERUSAHAAN GLOBAL MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi suatu

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk-produk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. dan bersaing agar produknya menjadi unggulan. Banyak cara yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya produk yang ditawarkan sebuah perusahaan mengakibatkan

1. PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia perdagangan di Indonesia sangat ketat, karena seluruh

IV. PEMBAHASAN. PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan dalam mempengaruhi publik untuk memilih produk. Banyak

BAB IV DESKRIPSI UMUM PT UNILEVER INDONESIA. PT Unilever Indonesia, Tbk merupakan bagian dari kelompok

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambar Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahan Unilever Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan peran

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menciptakan keunggulan bersaing untuk mempertahankan produknya

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dapat mencapai kesuksesan apabila semua komponennya berusaha

BAB I PENDAHULUAN. angka 250 juta penduduk. Kota Surabaya merupakan salah satu kota besar yang

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA LAPORAN KEUANGAN PT UNILEVER TBK TERKAIT KEPUTUSAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman saat ini menyebabkan makin kompetitifnya persaingan, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat. apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan

Assalamu alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

BAB I PENDAHULUAN. sudah dimilikinya, Keinginan manusia terkait dengan pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Karena dengan seiring berjalannya waktu, terdapat beragam produk dipasaran,

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan

BAB I PENDAHULUAN. PT Unilever Indonesia. Tbk merupakan perusahaan Consumer Good yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

ANALISIS ATRIBUT PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), PDB perkapita Indonesia atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. deodoran, atau antiperspirant untuk menjaga agar aroma tubuh lebih segar.

BAB I PENDAHULUAN. menjaga reputasi lebih kompleks daripada sekedar menjual produk atau jasa

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar merek produk kategori Consumer goods semakin meningkat. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat yang mengharuskan perusahaan untuk terus melakukan inovasiinovasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tampilkan setiap harinya, baik melalui tayangan televisi dan media massa

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industri pada saat ini semakin meningkat,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi dan informasi canggih yang membuat masyarakat ketergantungan.

BAB I PENDAHULUAN. Iklan merupakan pesan komunikasi pemasaran atau komunikasi. public tentang sesuatu produk yang disampaikan melalui media, dibiayai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Tidak terkecuali di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar

I. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan perusahaan yaitu mengembangkan usahanya agar. memperoleh laba yang maksimal dan mencapai kepuasan dari konsumennya

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang hendak memasuki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, merek mempunyai peranan sangat penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat. Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas Pelanggan shampo merek

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Profil Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 dan Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia. Rangkaian produk Unilever Indonesia mencakup brand-brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebouy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain. Selama ini tujuan perusahaan kami tetap sama, dimana kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari, membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk mereka maupun orang lain; menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya yang bila digabungkan akan membuat perubahaan besar bagi dunia; dan senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan. GAMBAR 1.1 LOGO UNILEVER Sumber : www.unilever.co.id 1

Saham perseroan pertama kali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2011, saham perseroan menempati peringkat keenam kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. Perseroan memiliki dua anak perusahaan: PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk pemasaran kecap) yang telah konsilidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang distribusi ekspor,dan impor produk dengan merek Domestos Nomos. Bagi Unilever, sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh aktivitas perseroan. Kami memberikan prioritas pada mereka dalam pengembangan profesionalisme, keseimbangan kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada perusahaan. Terdapat lebih dari 6000 karyawan tersebar di seluruh nutrisi. Perseroan mengelola dan mengembangkan bisnis perseroan secara bertanggung jawab dan berkesinambungan. Nilai nilai standar yang perseroan terapkan terangkum dalam prinsip bisnis kami. Perseroan juga membagi standar dan nilai nilai tersebut dengan mitra usaha termasuk para pemasok dan distributor kami. Perseroan memiliki enam pabrik di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, dan dua pabrik dikawasan industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produk produk Perseroan berjumlah sekitar 43 brand utama dan 1000 SKU, dipasarkan melalui jaringan yang melibatkan sekitar 500 distributor independen yang menjangkau ratusan ribu toko tersebar di seluruh Indonesia. Produk produk tersebut didistrbusikan melalui distribusi milik sendiri, gudang tambahan, depot, dan fasilitas distribusi lainnya. Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever Indonesia menjalankan program Corporate Social Responbility (CSR) yang luas. Keempat pilar program kami adalah lingkungan, nutrisi, hygiene, dan pertanian.berkelanjutan. Program CSR ternasuk antara lain Kampanye Cuci Tangan dengan sabun (Lifebouy), Program Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), Program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango) serta Program Memerangi Kelaparan untuk membantu Anak Indonesia yang Kekurangan Gizi (BlueBand). 1.1.2 Profil Produk Pepsodent Mouthwash Pepsodent adalah salat satu merek pasta gigi, sikat gigi, dan obat kumur dari Unilever. Pepsodent adalah merek tertua pasta gigi yang tertua di Indonesia. Pepsodent pertama kali diluncurkan di Inggris pada decade 1920-an dan menyebar ke negeri negeri jajahannya 2

termasuk Hindia Belanda (Indonesia), Malaya (Malaysia), dan Termasek (Singapura). Pepsodent adalah salah satu produk cukup terkenal pada masa penjajahan, ketika Unilever Memasuki Pasaran Indonesia di era penjajahan sekitar dasawarsa 1930-an dan terbukti Pepsodent juga membuat produk MouthWash terdiri berbagai macam varian rasa dan manfaat yang meliputi : a) Pepsodent Mouthwash Pro Complete Manfaat : formulasi tanpa alkohol, efektif membantu melawan bakteri, dan memberikan rasa yang nyaman di mulut. Memberikan aksi perlindungan menyeluruh, tidak hanya untuk gigi tetapi juga gusi, lidah, dan daerah mulut yang yang sulit terjangkau lainnya untuk sensasi kesegaran di dalam mulut dan lembut di mulut anda. GAMBAR 1.2 Pepsodent MouthWash Pro Complete Sumber : www.tanyapepsodent.com b) Pepsodent MouthWash Herbal Naturals Manfaat: MouthWash Pepsodent Herbal Naturals dengan formulasi tanpa alcohol, efektif membantu melawan bakteri, dan memberikan rasa yang nyaman di mulut. Memberikan hasil optimal dan lembut di mulut anda. Formulasi: mengandung daun sirih lidah buaya dan jeruk nipis untuk kesegaran alami di mulut. Active Zinc untuk membantu mengurangi pertumban bakteri Flouride membantu mencegah gigi berlubang dan mengembalikan mineral yang hilang pada email gigi, kandungan non alcohol yang memberikan rasa nyaman dimulut, memberikan sensasi segar, dan membrikan hasil kumur yang optimal setelah menyikat gigi. 3

GAMBAR 1.3 Pepsodent MouthWash Herbal Naturals Sumber : www.tanyapepsodent.com c) Pepsodent MouthWash White Now Manfaat: Mouthwash Pepsodent White Now dengan formulasi tanpa alcohol, efektif membantu melawan bakteri dan memberikan rasa yang nyaman di mulut. Memberikan hasil yang optimal dan lembut di mulut anda, serta kesan gigi tampak lebih putih dalam satu pemakaian GAMBAR 1.4 Pepsodent MouthWash White Now Sumber : www.tanyapepsodent.com 4

d) Pepsodent MouthWash Sensitive Expert Manfaat : Mouthwash Pepsodent Sensitive Expert, dengan formulasi tanpa alcohol, efektif membantu melawan bakteri dan memberikan rasa nyaman di mulut dan membantu mengurangi rasa ngilu terhadap gigi sensitif. GAMBAR 1.5 Pepsodent MouthWash Sensitive Expert Sumber : www.tanyapepsodent.com 1.2 Latar Belakang Dalam era global sekarang ini, perusahaan tidak hanya menghadapi kenyataan informasi apa yang dapat pelanggan beritahukan pada perusahaan. Peranan merek bukan lagi sekedar sebagai nama ataupun sebagai pembeda dengan produk-produk pesaing, tetapi sudah menjadi faktor penentu kualitas produk untuk dapat menjadi trend di bidang perawatan pribadi. Konsumen juga dihadapkan berbagai pilihan merek obat kumur dan dari beberapa macam produk memiliki kelebihan maupun kekurangan masing masing, apalagi saat ini konsumen sangat pintar, cermat, dan hati hati dalam menentukan minat maupun pilihan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Alasan ini membuat perusahaan untuk selalu memperkuat produk obat kumur agar tercipta citra merek yang positif dan melekat di benak konsumen. Selain citra merek, kualitas akan produk juga penting untuk menyakinkan konsumen akan produk tersebut sehingga terjamin 5

kualitasnya, terjamin manfaatnya, dan terjamin keamananya agar konsumen percaya untuk membeli produk tersebut. Menurut Kotler dan Amstrong (2012:283) kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. Agar sebuah perusahaan dapat meningkatkan minat beli konsumen dan bertahan dalam persaingan yang ketat, seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa pertama perusahaan tentunya harus memiliki kualitas produk yang baik. Kedua perusahaan sebaiknya terus melakukan inovasi juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta mendorong minat beli. Perusahaan di Indonesia salah satunya yaitu PT Unilever Indonesia Tbk memperoleh kesuksesan dengan menerapkan kualitas produk yang maksimal dapat dilihat dari produknya seperti Pepsodent tidak hanya pasta gigi saja namun pepsodent juga melakukan inovasi terus dengan mengeluarkan produk obat kumur untuk masuk pasar di Indonesia yang sebelumnya telah dikuasai oleh merek listerine dari PT Johnson & Johnson. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 1.1 dimana perolehan Superbrand Award untuk kategori obat kumur ditempati oleh merek produk listerine yang mendapatkan juara 1 tetapi pepsodent mouthwash menempati urutan ke-3 tentunya ini bisa dilihat jika pepsodent mouthwash kalah bersaing dengan merek betadine dan listerine. Tabel 1.1 SuperBrand Nominasi Perawatan Pribadi 2012 Kategori Obat Kumur/Perawatan Gigi 1. Listerine 2. Betadine 3. Pepsodent Sumber : http://superbrands.co.id 6

Hasil survey juga dilakukan oleh Topbrand award dalam kategori obat kumur dari tahun 2013 dalam tabel 1.2 pepsodent mouthwash mendapatkan nilai 9,1% dan tahun 2014 pada tabel 1.3 mendapatkan nilai 9,2%. Tabel 1.2 TopBrand Nominasi Mouthwash 2013 KATEGORI MEREK MOUTHWASH TBI TOP Listerine Betadine Pepsodent Albothyl 74,1 11,8 9,1 1,0 TOP TOP Sumber: http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/surveyresult/top_brand_index_2013_fase_2 Data dari Topbrand tahun 2013 sampai 2014 menyebutkan pepsodent mouthwash mengalami peningkatan hanya 0,1 tetapi masih berada di posisi 3 sehingga tidak bisa mengeser pesaingnya dalam posisi 1 dan 2 karena Top Brand Index diukur dengan menggunakan 3 paramater, yaitu top mind awareness (didasarkan atas merek yang pertama kali disebut oleh responden ketika kategori produknya disebutkan), last used (didasarkan atas merek yang terakhir kali digunakan/dikonsumsi), dan future intention (didasarkan atas merek yang ingin digunakan/dikonsumsi pada masa mendatang) jika produk mouthwash memiliki kualitas produk baik akan membangun citra merek yang kuat dan akhirnya mendorong minat beli. Tabel 1.3 TopBrand Nominasi Mouthwash 2014 Kategori TBI TOP Merek Mouthwash Listerine Betadine Pepsodent 73,2% 12,4% 9,2% TOP TOP Sumber: http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/surveyresult/top_brand_index_2014_fase_2 7

Fenomena yang terjadi diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan pepsodent mouthwash yang masih berada dalam posisi (3) stagnan dalam survey top brand dan superbrand dari aspek kualitas produk dan minat beli sebelum akhirnya konsumen memilih produk obat kumur yang memberikan hasil memuaskan penelitian ini berjudul Tinjauan Kualitas Produk dan Minat Beli Pepsodent Mouthwash (Studi Pada PT Unilever, Tbk Di Kota Bandung),. 1.3 Identifikasi Masalah a. Bagaimana kualitas produk Pepsodent Mouthwash menurut persepsi konsumen pengguna mouthwash di Kota Bandung? b. Bagaimana Minat Beli Pepsodent Moutwash pada tahun 2015 di Kota Bandung? 1.4 Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui kualitas produk Pepsodent Mouthwash menurut persepsi konsumen pengguna mouthwash di Kota Bandung b. Untuk mengetahui minat beli konsumen pengguna mouthwash di kota Bandung atas produk Pepsodent Mouthwash 1.5 Kegunaan Observasi Dengan penulisan tugas akhir ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak pada halaman berikutnya: 1. Bagi Penulis Sebagai wujud nyata kontribusi penulis sebagai Mahasiswa program studi Manajemen Pemasaran di Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir. 2. Bagi Pihak Lain Laporan Tugas Akhir ini dapat dijadikan referensi dari hasil pengamatan yang dilakukan Penulis yang berkaitan dengan Kualitas Produk dan Minat Beli. 8

1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir ini antara lain meliputi: 1. BAB I (Pendahuluan). Bab ini terdiri dari gambaran umum penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. 2. BAB II (Relevansi Teori & Penelitian Terdahulu). Bab ini terdiri dari teori, kerangka pemikiran teoritis, dan hipotesis penelitian. 3. BAB III (Metode Penelitian). Bab ini terdiri dari variabel penelitian dan definisi operasional, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis. 4. BAB IV (Pembahasan). Bab ini terdiri dari deskripsi objek penelitian, analisis data dan interprestasi hasil. 5. BAB V (Kesimpulan dan Saran). Pada bab terakhir dipaparkan kesimpulan dari hasil observasi yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, serta saran - saran yang ingin disampaikan terhadap perusahaan yang dijadikan objek observasi, yaitu Pepsodent Mouthwash dan juga saran bagi peneliti yang akan datang. 9

10