SISTEM SELULAR. Pertemuan XIV

dokumen-dokumen yang mirip
Teknologi Seluler. Pertemuan XIV

SISTEM KOMUNIKASI BEGERAK WHAT TECHNOLOGY ABOUT THIS???

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

BAB I PROTOKOL KOMUNIKASI

KARYA ILMIYAH LINGKUNGAN BISNIS. Nama : Ahmad Hermantiyo NIM :

Teknik Multiple Akses FDMA, TDMA, CDMA

BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK NEGERI MEDAN

BAB II CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS. Konsep selular mulai muncul di akhir tahun 1940-an yang digagas oleh

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 5 - Join : Follow

BAB II TEORI PENUNJANG

International Mobile Telecommunication-2000 (IMT-2000) Sistem Telekomunikasi Selular Abad 21

BAB I PENDAHULUAN. Analisa kelayakan..., Deris Riyansyah, FT UI, Universitas Indonesia

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

Wireless Technology atau teknologi nirkabel, atau lebih sering disingkat wireless adalah teknologi elektronika yang beroperasi tanpa kabel.

MULTIPLEXING. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

Multiplexing. Meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama.

MAKALAH KOMUNIKASI DIGITAL

Apa perbedaan antara teknik multiplex dan teknik multiple access??

BAB II CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (CDMA) CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu teknik

Aplikasi Multiplexer -8-

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

PENS SISTIM SELULER GENERASI 2 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA By: Prima Kristalina

SISTEM KOMUNIKASI CDMA Rr. Rizka Kartika Dewanti, TE Tito Maulana, TE Ashif Aminulloh, TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

Kuliah 5 Pemrosesan Sinyal Untuk Komunikasi Digital

Memahami maksud dan tujuan sistem komunikasi bergerak Memahami frekuensi yang digunakan dalam sistem komunikasi bergerak Menjelaskan evolusi pada

Teknologi Komunikasi Data Seluler. Adri Priadana ilkomadri.com

Multiple Access. Downlink. Handoff. Uplink. Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Multiple Access

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI

Code Division multiple Access (CDMA)


BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3)

BAB I PENDAHULUAN. Handphone merupakan salah satu dari perkembangan teknologi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari tingkat pertumbuhan negara tersebut. Namun beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. analog AMPS (Advanced Mobile Phone System), diikuti suara digital GSM

Pengertian dan Macam Sinyal Internet

Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Mobile Communication an Introduction

BAB II JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE)

BAB 1 PENDAHULUAN. diketahui dewasa ini komunikasi berkembang pesat, dan sebagai salah satu faktor

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISTILAH 3G Third-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel (wireless). Ada pu

Home Networking. Muhammad Riza Hilmi, ST.

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PERBANDINGAN THROUGHPUT PADA GENERAL PACKET RADIO SERVICE (GPRS) DAN ENHANCED DATA RATE FOR GSM EVOLUTION (EDGE)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS MANAJEMEN INTERFERENSI JARINGAN UPLINK 4G-LTE DENGAN METODE INNERLOOP POWER CONTROL DI PT TELKOMSEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan menentukan bagi kelangsungan hidup perusahaan, baik dalam jangka pendek

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana

MAKALAH MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER

Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3)

Kelompok 2: Ridwan Nur Hakim Kenya Astari.N Chandra Maulana

PERKEMBANGAN JARINGAN KOMUNIKASI WIRELESS MENUJU TEKNOLOGI 4G

Time Division Multiple Access ( TDMA )

MULTIPLEXING DE MULTIPLEXING

Sejarah Telepon Genggam

ANDRIAN SULISTYONO LONG TERM EVOLUTION (LTE) MENUJU 4G. Penerbit Telekomunikasikoe

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pengantar Jaringan Nirkabel (Wireless Networks)

TEKNIK AKSES JAMAK DALAM TELEKOMUNIKASI

SEJARAH PERKEMBANGAN HP

10/13/2016. Komunikasi Bergerak

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PANGGILAN TERHADAP KEGAGALAN PAGING PADA BTS AREA MEDAN KOTA TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

6.2. Time Division Multiple Access (TDMA)

BAB II LANDASAN TEORI

PENANGANAN INTERFERENSI PADA JARINGAN SELULER 2G PT. INDOSAT UNTUK AREA BANDUNG

Broadband CDMA Teknologi Wireless Masa Depan

BAB II LANDASAN TEORI

Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015

Teknik Modulasi dan Frekuensi GSM

TEKNOLOGI VSAT. Rizky Yugho Saputra. Abstrak. ::

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi nirkabel mulai dari generasi 1 yaitu AMPS (Advance Mobile Phone

BAB I PENDAHULUAN. maka antara satu BTS dengan BTS yang lain frekuensinya akan saling

BAB II JARINGAN GSM. telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK. Pemrograman Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI

KOMUNIKASI DATA SAHARI. 4. Komunikasi Disekitar Kita

Pertemuan ke 5. Wireless Application Protocol

Telepon Seluler diyakini sbg gabungan teknologi telepon (Alexander Graham Bell, 1876) & Radio (Nikolai Tesla, 1880; Guglielmo Marconi, 1894)

BAB II PENGENALAN SISTEM GSM. tersedianya kemudahan disegala bidang yang mampu menunjang usaha dibidang

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

Sistem Komunikasi Bergerak ( Cellular )

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya di Indonesia tingkat penjualan ponsel setiap tahun terus mengalami

MEKANISME HANDOVER PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI CDMA

BAB 3 REBALANCING GPRS TIME SLOT (GTS) TRAFFIC DATA GSM 900 MHZ

Universal Mobile Telecommunication System

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Pertemuan XIV SISTEM SELULAR Sistem komunikasi yang digunakan untuk memberikan layanan jasa telekomunikasi bagi pelanggan bergerak disebut dengan sistem cellular karena daerah layanannya dibagi bagi menjadi daerah yang kecil kecil yang disebut sel (cell). Memiliki salah satu karakteris<k yaitu pelanggan mampu bergerak secara bebas di dalam area layanan, sambil berkomunikasi tanpa terjadi pemutusan hubungan. Contoh aplikasi sistem seluler yakni Telepon Seluler (Ponsel) merupakan salah satu media komunikasi yang sedang berkembang pesat dan banyak digunakan di kalangan masyarakat umum. Tidak semua orang mengetahui tentang kekurangan dan keunggulan yang ada pada suatu jenis ponsel. Banyak konsumen awam yang akan membeli ponsel merasa kebingungan untuk menentukan suatu ponsel yang sesuai dengan kriteria kriteria yang diinginkan..

Konsep Komunikasi Nirkabel (Wireless Communica/on Concept) Yaitu hubungan dari sentral kepelanggan dilakukan melalui radio dan bukan kabel Karakteris<k Komunikasi Nirkabel antara lain: 1. sarana transmisi selain melalui telepon kabel (non pstn) 2. mempercepat pelayanan karena <dak tergantung pada instalasi dan maintenance kabel. 3. flexibilitas dalam pergerakan dan features yang lebih baik. 4. penggunaan kompresi digital mengefek<nan saluran. 5. kecepatan aliran bit rela<f kecil untuk penggunaan radio dengan frekuensi rendah Gambar Sistem network komunikasi dasar menggunakan radio

Generasi Sistem Selular 1. Sistem Selular Analog Generasi Pertama (1G) Mobile phone pertama hadir pada awal 1980, dan Swedia, Norwegia, Denmark dan Finlandia masing masing sebagai pemain utama dari mobile network. Generasi pertama jaringan cellular menggunakan teknologi cellular analog untuk user connec<on (disebut "air interface"). Se<ap kanal suara mempunyai lebar frekuensi yang sempit, menggunakan teknologi yang disebut Frquency Division Mul<ple Access (FDMA). Ini sangat sukses, dan dipertengahan 1990 diperkirakan 43 juta pelanggan di dunia menggunakan jaringan mobile analog. Namum demikian, demand dari mobile phone semakin tumbuh dengan pesat, sehingga penggunaan radio spektrum diperkirakan <dak akan mencukupi lagi. Sifat: analog, (low speed), cukup untuk suara. a. AMPS ( Advanced Mobile Phone System ) b. NMT 450 ( Nordic Mobile Phone ) c. TACS ( Total Access Communica<on System )

2. Sistem Selular Digital Generasi Kedua (2G) Sifat: digital, kecepatan rendah menengah. a. GSM ( Global System for Mobile Communica<on ) b. DAMPS ( Digital AMPS ) c. CDMA one (IS 95) 3. 2.5G ( Generasi 2.5 ); Sifat: kecepatan menengah (hingga 150 384 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5G adalah layanan berbasis data seper< GPRS (General Packet Radio Service) & EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolu<on) pada domain GSM dan CDMA One pada system CDMA. 4. Generasi Ke<ga (3G)Sifat: digital, kecepatan <nggi (high speed), untuk pita lebar (broadband).contoh: W CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan ), CDMA2000 1xRTT,CDMA2000 1xEV DO. Salah satu alasan mengapa layanan 3G dapat memberikan throughput yang lebih besar adalah karena penggunaan teknologi spektrum tersebar yang memungkinkan data masukan yang hendak ditransimisikan disebar di seluruh spektrum frekuensi. Selain mendapatkan pita lebar yang lebih besar, layanan berbasis spektrum tersebar jauh lebih aman daripada <meslot dan/atau frequency slot.

Standar selular Berbagai macam <pe sistem selular menggunakan metoda mul<ple acces yang berbeda beda. Sistem selular tradisional analog seper< yang berbasiskan Advanced Mobile Phone Service (AMPS) dan Total Acces Communica<ons System (TACS) menggunakan Frequency Division Mul<ple Acces (FDMA). Teknologi FDMA membagi alokasi lebar pita spektrum frekuensi yang tersedia menjadi bagianbagian kecil spektrum frekuensi yang dialokasikan pada se<ap penggunanya sebagai sebuah kanal komunikasi. Se<ap pengguna diberikan alokasi pita frequensi tertentu selama melakukan proses percakapan sehingga dalam waktu yang sama hanya satu pengguna yang dapat memanfaatkan kanal tersebut. Sebagai contoh sistem AMPS menggunakan lebar kanal 30 KHz, Narrowband AMPS (NAMPS) membutuhkan 10 KHz se<ap kanalnya dan sistem TACS menggunakan 25 KHz. Sistem AMPS digunakan di Amerika Utara, sedangkan sistem TACS digunakan di Inggris, China dan negara lainnya. Alokasi Spektrum yang digunakan adalah di daerah 800 900 MHz.

Metoda mul<ple acces yang dikembangkan dalam sistem selular digital adalah Time Division Mul<ple Acces (TDMA). Dalam standar digital TDMA termasuk di dalamnya North American Digital Cellular (IS 54), Global System for Mobile Communica<ons (GSM) dan Personal Digital Cellular (PDC). Dalam TDMA se<ap pengguna diberikan alokasi <me slot tertentu sebagai sebuah kanal komunikasi pada pita frekuensi yang telah dialokasikan sehingga aliran informasi <dak terpotongpotong pada se<ap slot waktu. Karena selang antar slot waktu yang sangat pendek sehingga yang terdengar oleh pengguna seper< aliran informasi kon<nyu biasa. Se<ap pengguna <dak bisa melakukan akses pada slot waktu yang telah diberikan kepada pengguna lain sampai proses percakapan selesai. Sebagai contoh sistem GSM membagi pita frekuensi carrier selebar 200 KHz kedalam 8 slot waktu atau kanal, sistem PDC membagi 25 KHz kedalam 3 slot waktu dan US TDMA membagi 30 KHz kedalam 3 slot waktu. Komunikasi Wireless sudah menunjukan efek yang mendalam bagi kehidupan kita saat ini. Dalam waktu kurang dari 10 tahun telepon selular telah dipakai oleh sekitar 100 juta pengguna di Amerika, Eropa dan Asia. Dan pada akhir abad ini peralatan telekomunikasi akan dihubungkan dengan kebutuhan perorangan, bukan lagi dengan kebutuhan rumah atau kantor. Kebutuhan akan kapasitas <nggi dan kemampuan baru dalam teknologi digital meningkat di seluruh dunia.

Inilah yang mendasari penemuan sistem selular CDMA. Walaupun aplikasi CDMA dalam telepon selular termasuk baru, sebenarnya teknologi CDMA bukanlah hal baru. Pada awalnya teknologi CDMA digunakan dalam bidang militer karena mempunyai kemampuan an< jamming dan keamanan yang sangat <nggi dalam berkomunikasi. Dalam aplikasinya di sistem telepon selular digital, sistem CDMA ditemukan oleh QUALCOMM Inc. CDMA memiliki konsep mul<ple acces yang berbeda dibandingkan TDMA dan FDMA karena pemanfaatan kode kode digital yang unik untuk membedakan satu pengguna dengan pengguna lainnya. Kode kode digital unik itu dikenal dengan Pseudorandom Code Sequence. Pada CDMA kanal kanal trafik dihasilkan melalui penandaan <ap pengguna dengan sebuah kode unik dalam sinyal pembawanya. Se<ap kode unik yang menandai se<ap user kemudian dihamparkan satu sama lain dan secara simultan dikirimkan melalui sinyal pembawa yang menggunakan pita frekuensi yang sama dan waktu yang sama.