KAJIAN KEBUTUHAN ANGKUTAN SEKOLAH BAGI SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA BEKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. bagi kelangsungan hidup manusia. Jika pada zaman dahulu manusia lebih terbiasa

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai

Analisis Permintaan Pelayanan Taksi Argometer di Bandar Udara Juanda Surabaya HASIL SURVEI. Gambar 4.1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN KINERJA PELAYANAN BUS AKDP PATAS DAN EKONOMI PADA TRAYEK SURABAYA - MALANG

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis mengenai karakteristik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok orang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS

BAB 4 PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi (2005) Evaluasi adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden

Analisis Pelayanan Penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) Trayek Yogyakarta - Solo

BAB I PENDAHULUAN. Letak secara geografis Kabupaten Sleman yang sangat strategis yaitu

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut,

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

BAB 4 KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI PENGGUNA POTENSIAL KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

KINERJA TEKNIS DAN ANALISIS ATP WTP ANGKUTAN TRANS JOGJA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. 1 Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Responden

Bus Sekolah Sebagai Moda Alternatif untuk Mengurangi Volume Lalulintas Harian di Kota Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Keputusan Mentri Perhubungan No. 35 tahun 2003 Tentang

BAB l PENDAHULUAN. Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012, untuk lalu lintas dan angkutan jalan ratarata

BAB I PENDAHULUAN. transportasi, maka lalu lintas dan angkutan jalan harus ditata dalam suatu sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

PENGADILAN NEGERI SEMARAPURA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan transportasi semakin lama semakin meningkat seiring

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

PENGARUH PROPORSI ANGKUTAN UMUM TERHADAP KINERJA RUAS JALAN DI KOTA MALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

V. GAMBARAN UMUM LOKASI. Cicurug memiliki luas sebesar hektar. Kecamatan Cicurug terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. akan jasa transportasi, bukanlah merupakan kebutuhan langsung ( tujuan akhir yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan bakar diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN. Format Survey Waktu Perjalanan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. melayani 10 koridor dengan total panjang lintasan 123,35 km yang

TINJAUAN TARIF ANGKUTAN UMUM PADA RUAS JALAN SORONG TEMINABUAN PROPINSI PAPUA BARAT

KAJIAN PERPINDAHAN MODA (MODE SHIFTING) DARI PENGGUNA KENDARAAN PRIBADI KE KENDARAAN UMUM (STUDI KASUS: KOTA BANDUNG)

IV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR. berdiri bersamaan dengan dibentuknya Kota Banjar yang terpisah dari kabupaten

Pemilihan Moda Transportasi ke Kampus oleh Mahasiswa Universitas Brawijaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN POTENSI PENUMPANG ANGKUTAN KERETA API LINTAS MADURA (BANGKALAN SUMENEP PP) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Angkutan jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER. Identitas Responden

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang

PENGADILAN NEGERI PRAYA

EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PELAYANAN TERMINAL TIPE C PADA TERMINAL PADANGAN DI KABUPATEN MOJOKERTO

POTENSI PENERAPAN ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN TANPA BAYAR DI YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN. Di Pengadilan Negeri Negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

ANALISA PROBABILITAS PENGGUNA JEMBATAN SURAMADU DAN KAPAL FERRY PADA RUTE SURABAYA MADURA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI NEGARA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR :SK.967/AJ.202/DRJD/2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tingginya populasi masyarakat Indonesia berimbas pada tingkat

LAMPIRAN Kajian Kebijakan Standar Pelayanan Angkutan Umum di Indonesia (Menurut SK. Dirjen 687/2002)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan sehari-hari adalah sektor jasa transportasi. Transportasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut. Pejalan kaki yang tertabrak kendaraan pada kecepatan 60 km/jam hampir

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. a. Pelayanan yang harus dipertahankan oleh perusahaan bus damri adalah : Keberangkatan kendaraan selalu tepat waktu.

BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV. yang diberikan bus KOPATA. Kepuasan yang rendah tersebut dirasakan. responden untuk semua variabel kualitas pelayanan yang diteliti baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang menunjang pergerakan baik orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Marlok (1981), transportasi berarti memindahkan atau. mengangkut sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain.

PENGADILAN NEGERI SEMARAPURA

UPAYA MENGURANGI PENGGUNAAN KENDARAAN PRIBADI MELALUI PENYEDIAAN ASRAMA MAHASISWA STUDI KASUS UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawar, A. (2004), angkutan dapat didefinisikan sebagai

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : SEKAR PANDAN ARUM NPM

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

NASKAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISA EFEKTIFITAS ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS) DITINJAU DARI PENURUNAN KECEPATAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. trayek Solo-Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB IV DATA DAN ANALISA DATA

LAMPIRAN A QUISIONER

Evaluasi Kinerja Pelayanan Angkutan Mudik-Balik Gratis Moda Kereta Api di Jawa Timur

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi, 1998; Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek),

ANALISIS KEPUASAN SISWA PENGGUNA LAYANAN TRANSPORTASI BUS SEKOLAH DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008) Evaluasi adalah penilaian. Prestasi yang di perlihatkan, (3) kemampuan kerja.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

kewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR

BAB I PENDAHULUAN. saja yang terlibat, akan tetapi pihak swasta juga terlibat. Transportasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pengembangan wilayah. Sistem transportasi yang ada

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana

KAJIAN KINERJA OPERASIONAL BUS ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI (AKAP) KELAS EKSEKUTIF TRAYEK MALANG-JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng. yang menjual ternak besar yang berlokasi di Jalan Kopi, Desa Ciwareng,

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat kompleks terhadap kehidupan masyarakat termasuk diantaranya

Ibnu Sholichin Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Rekayasa Transportasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Transkripsi:

46 KAJIAN KEBUTUHAN ANGKUTAN SEKOLAH BAGI SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA BEKASI Dwi Aris Hardani 1), Sabirin Chaniago, M.Eng 2), Sri Nuryati, ST., MT. 3) 1,2,3) Teknik Sipil Universitas Islam 45 Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi telp. 021-88344436 Email : nur_unis@yahoo.com ABSTRAK Angkutan sekolah merupakan pelayanan untuk mengantar jemput siswa sekolah atau sering disebut angkutan antar-jemput. Keunggulan dari angkutan sekolah ini adalah bersifat door to door dan jadwal disesuaikan dengan jadwal masuk dan pulang sekolah. Namun demikian masih terdapat beberapa kekurangan pada kualitas pelayanan angkutan sekolah. SD Ananda Bekasi Timur kota adalah salah satu sekolah yang siswanya banyak menggunakan jasa angkutan antar jemput sekolah. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengidentifikasikan adanya kebutuhan angkutan sekolah ditinjau dari karakteristik orang tua dan anak, pelaku jasa angkutan sekolah, karakteristik pengguna dan pengemudi, serta kualitas pelayanan angkutan sekolah. Data yang digunakan adalah data hasil survei langsung dengan menyebarkan kuisoner pada 100 orangtua siswa sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respodnden angkutan sekolah terdiri dari 36% konsumen aktual dan 31% konsumen potensial. Kepemilikan kendaran pribadi dan ketersediaan waktu luang merupakan karakteristik orangtua yang paling mempengaruhi adanya kebutuhan terhadap angkutan sekolah. Faktor pelayanan angkutan sekolah yang paling dibutuhkan terhadap konsumen aktual (konsumen yang mempunyai kendaraan pribadi) adalah kelengkapan kendaraan, sedangkan konsumen potensial (konsumen yang tidak memiliki kendaraan pribadi) lebih membutuhkan angkutan sekolah yang dapat menjamin keselamatan dan kenyamanan. Kata Kunci : Angkutan sekolah, pelayanan, karakteristik pengguna PENDAHULUAN Pelayanan angkutan umum untuk anak-anak usia sekolah dasar di kota Bekasi masih belum sesuai peruntukannya bahkan belum tersedia khusus terutama jika ditinjau dari segi rancangan, keamana, keselamatan, dan kenyamanan. Selain itu rute yang tersedia masih terbatas pada jalan-jalan besar sehingga tidak dapat langsung menjangkau pintu depan tujuan. Kendaraan lain seperti becak memiliki kapasitas yang kecil dan masih dianggap kurang aman dan kurang cepat. Angkutan sekolah sebagai jasa pengantar anakanak sekolah semakin berkembang pesat. Keunggulan dari angkutan ini adalah pengoperasiannya bersifat door to door serta jadwal yang disesuaikan dengan jadwal masuk dan pulang sekolah. Namun demikian masih terdapat beberapa kekurangan pada kualitas pelayanan angkutan sekolah, seperti kurang bersih, terlambat menjemput ke sekolah atau mengantar ke rumah karena jauh dari rute yang berbeda dari setiap anak pelanggan antar jemput sekolah. Diperlukan adanya peningkatan pelayanan baik dari segi desain, sistem operasi maupun manajemen pengelolaan. Penelitian ini dilakukan di sekolah dasar Ananda di kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi. Metode yang digunakan adalah dengan metode survei dan wawancara langsung kepada konsumen pengguna jasa angkutan antar jemput sekolah untuk mendapatkan data primer.

47 Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi adanya kebutuhan angkutan sekolah ditinjau dari karakteristik orangtua dan anak, mengidentifikasi faktor-faktor kebutuhan kualitas pelayanan ditinjau dari sikap konsumen serta mengidentifikasi jangkauan pelayan angkutan sekolah di Kota Bekasi baik yang dikelola oleh angkutan antar jemput sekolah maupun swasta. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan kerangka penulisan dalam penelitian yang digambarkan dalam bentuk flow chart berikut : Mulai Kajian Pustaka Penyusunan Metodologi Iventarisasi Kebutuhan Data Data Sekunder Data Primer Pengolahan Data Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 1. Skema alur penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengumpulan data, selanjutnya dilakukan analisa karakteristik perilaku sosial masyarakat transportasi dalam melakukan jasa angkutan (kendaraan angkutan antar-jemput sekolah). Hal ini di dapat dengan menganalisa karakteristik pengguna dan pengemudi hasil survei menunjukkan bahwa 100 data responden dari seluruh kuisoner terkumpul, maka memenuhi persyaratan untuk analisis selanjutnya. Dalam penelitian ini terdapat tiga kelompok responden yang dapat dijelaskan melalui gambar berikut :

48 Responden Penelitian Kelompok 1 Responden yang menggunakan Angkutan sekolah (konsumen aktual) (pengguna, membetuhkan) Responden yang tidak Menggunakan angkutan sekolah (non pengguna) Kelompok 2 Responden yang membutuhkan Angkutan sekolah (konsumen potensial) (pengguna membutuhkan) Kelompok 3 Responden yang tidak membutuhkan angkutan sekolah (non pengguna tidak membutuhkan) Gambar 2. Pengelompokan Responden Dari hasil survei kebutuhan jasa angkutan antar jemput sekolah sangat tinggi disekolah Ananda karena untuk melakukan aktivitas sekolah siswa/siswi dapat berjalan lebih mudah dan lancar, oleh sebab itu orangtua siswa sangat mendukung program kegiatan tersebut. Hal ini terjadi karena orangtua siswa bekerja di pagi hari, alokasi biaya yang tidak cukup mahal dan sangat efektif dan efisien dalam alokasi waktu. Pelayanan jasa angkutan antar jemput sekolah di sekolah dasar Ananda berlangsung di waktu berangkat sekolah dan pulang sekolah, dimana hal ini merupakan aktivitas yang dilakukan dan terus berlangsung yaitu pada pukul 06.30 dan 13.00 WIB. Pada waktu tersebut semua kendaraan jasa angkutan antar jemput sekolah beroperasi sebagaimana yg sudah dijadwalkan sebelumnya oleh pihak sekolah dan di luar waktu tersebut kendaraan tidak beroperasi atau beraktivitas. Untuk mengatasi beberapa kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam jasa angkutan antar jemput sekolah, pihak skolah sudah mengantisipasi sebelum kendaraan itu beroperasi yang dilakukan oleh pengemudi kendaraan jasa antar jemput sekolah. Hal ini dilakukan untuk kenyaman dan keamanan pada pelaku jasa angkutan antar jemput sekolah dan sesuai dengan Paraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No : SK. 9967/AJ.202/DRJD/2007 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Sekolah. Karakteristik Pelaku jasa angkutan Antar Jemput Sekolah Karakteristik pelaku jasa angkutan antar jemput sekolah ditentukan berdasarkan data hasil wawancara dan kuisoner meliputi : jenis kelamin, kelas usia, pendidikan, pekerjaan, tingkatan pendapatan rata-rata per bulan dan jumlah anggota keluarga dalam satu rumah. Jenis kendaraan, rata-rata anggaran transportasi responden per bulan, ratarata biaya transportasi per bulan untuk jasa angkutan, kedisiplinan pengemudi dalam menjemput ke rumah, kedisiplinan pengemudi dalam mengantar ke rumah, kelas usia kendaraan, alokasi waktu perjalanan ke sekolah (berangkat), alokasi waktu perjalanan ke rumah (pulang), kebersihan dan kenyamanan kendaraan.

49 1. Jenis Kelamin Berdasarkan data survei jenis kelamin terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan prosentase sebagai berikut : Tabel 1. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1. Laki-Laki 53 53 % 2 Perempuan 47 47 % Jumlah 100 100 % Sumber : Hasil kuisoner Gambar 3. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 1 dan Gambar 3 menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin yang tertinggi adalah laki-laki sebesar 53 %, sedangkan perempuan sebesar 47%, maka dapat disimpulkan bahwa jasa angkutan kendaraan antar jemput Sekolah Dasar Ananda yang menjawab kuisoner secara persentase adalah laki-laki. 2. Kelas Usia Data hasil survei kelas usia adalah sebagai berikut : Tabel 2. Data Responden Berdasarkan Usia No Kelas Jumlah Prosentase (%) 1 < 20 tahun 5 5 2 20-30 tahun 28 28 3 30-40 tahun 55 55 4 40-50 tahun 5 5 5 50-60 tahun 2 2 6 >60 tahun 0 0 Jumlah 100 100 Sumber : Hasil Perhitungan

50 Gambar 4. Data Responden Berdasarkan Kelas Usia Tabel 2 dan Gambar 4 menunjukkan bahwa usia responden yang tertinggi berkisar antara 30 40 tahun adalah sebesar 55% sedangkan yang berkisar 20 30 tahun sebesar 28% dan yang berkisar 40 50 tahun sebesar 5% yang berkisar 50 60 tahun sebesar 2% kemudian yang kurang dari 20 tahun sebesar 5% dan lebih besar dari 60 tahun sebesar 0%, maka disimpulkan bahwa orang tua siswa yang menggunakan jasa angkutan kendaraan antar jemput sekolah berkisar umur 30 40 tahun. 3. Pendidikan Berdasarkan data hasil survei jenis pendidikan responden adalah : Tabel 3. Data Responden Berdasarkan Pendidikan No Kategori Pendidik Jumlah Persentase (%) 1 Lulusan SD 0 0 % 2 Lulusan SLTP 4 4 % 3 Lulusan SLTA 14 14 % 4 Lulusan Akademik (D1, D2) 35 35 % 5 Lulusan Akademik D3 46 46 % 6 Lulusan S1, S2/ S3 1 1 % Jumlah 100 100 % Sumber : Hasil Kuisoner Gambar 5. Data Responden Berdasarkan Pendidikan

51 Tabel 3 dan Gambar 5 menunjukkan bahwa berdasarkan pendidikan responden yang tertinggi adalah sebesar 35% yaitu lulusan S1, sedangkan yang lain-lainnya yaitu sebesar 0% luluasan SD, 4% lulusan SLTP, 14% lulusan SLTA, 35% lulusan Akademik dan 1 % lulusan S2/S3, maka dapat dismpulkan bahwa jasa yang menggunakan layanan angkutan kendaraan antar jemput sekolah kebanyakan lulusan S1 (Sarjana). 4. Pekerjaan Berdasarkan data hasil survei jenis pekerjaan responden adalah sebagai berikut : Tabel 4. Data Responden Berdasarkan Pekerjaan No Kategori Pekerjaan Jumlah Persentase (%) 1 Pelajar/ Mahasiswa 5 5 % 2 PNS/ BUMN/ BUMD 41 41% 3 Pegawai Swasta 35 35% 4 Pedagang 7 7% 5 TNI/POLRI 9 9% 6 Lainnya 3 3% Jumlah 100 100 % Sumber : Hasil Kuisoner Gambar 6. Data responden berdasarkan pekerjaan Tabel 4. dan Gambar 6. menunujukkan bahwa berdasarkan pekerjaan responden yang tertinggi adalah sebesar 41% yaitu PNS/BUMN/BUMD, selanjutnya 35 % dari pegawai swasta, 7% dari pedagang, 9% dari TNI POLRI, 5% dari pelajar/ mahasiswa dan 3% dari lainnya. Maka dapat disimpulkan bahwa jasa angkutan kendaraan antar jemput sekolah yang menggunakan kebanyakan PNS/BUMN/BUMD. 5. Tingkat Pendapatan Rata-rata per bulan Berdasarkan hasil survei tingkat pendapatan rata-rata responden per bulan adalah :

52 Tabel 5. Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Rata-rata Per bulan No Kategori Kendaraan Jumlah Persentase (%) 1. < Rp. 1.000.000 5 5% 2. Rp. 1.000.000 Rp. 1.500.000 36 36% 3. Rp. 1.500.000 Rp. 2.000.000 45 45% 4. Rp. 2.000.000 Rp. 2.500.000 12 12% 5. >Rp. 2.500.000 2 2% Jumlah 100 100% Sumber : Data hasil kuisoner Tabel 5. menunjukkan bahwa berdasarkan jumlah rata-rata pendapatan per bulan responden yang tertinggi adalah 45% yaitu Rp. 1.500.000 Rp. 2.000.000, pendapatan Rp. 1.000.000 Rp. 1.500.000 sebesar 36%, pendapatan Rp. 2.000.000 Rp. 2.500.000 sebesar 12%, pendapatan kurang dari Rp. 2.500.000 sebesar 2%. Jadi disimpulkan bahwa berdasarkan rata-rata pendapatan anggota keluarga adalah berkisar 45%. 6. Jumlah Anggota Keluarga dalam satu rumah Data hasil survei berdasarkan jumlah anggota keluarga dalam satu rumah adalah : Tabel 6. Data Responden berdasarkan jumlah anggota keluarga dalam satu rumah No Kategori Anggota Keluarga Jumlah Persentase (%) 1 3 5 orang 71 71% 2 >5 orang 29 29% Jumlah 100 100% Sumber : Data hasil kuisoner Gambar 7. Data responden berdasarkan jumlah anggota keluarga Tabel 6 dan Gambar 7 menunjukkan bahwa berdasarkan jumlah anggota responden yang tertinggi adalah 71% yaitu 3-5 orang, sedangkan untuk 29% lebih dari 5 orang. Jadi disimpulkan bahwa berdasarkan jumlah anggota keluarga cukup sedikit dalam satu rumah berkisar 71%.

53 7. Kelas Kendaraan Tabel 7. Data Responden berdasarkan kelas kendaraan (memilki kendaraan pribadi) No Kategori Kendaraan Jumlah Persentase (%) 1 Ya (memilki kendaraan) 91 91% 2 Tidak (memiliki kendaraan) 9 9% Jumlah 100 100% Sumber : Data hasil kuisoner Tabel 8. Data Responden berdasarkan kelas kendaraan (jenis kendaraan pribadi) No Kategori Kendaraan Jumlah Persentase (%) 1 Sepeda 11 11% 2 Sepeda Motor 75 75% 3 Mobil 14 14% Jumlah 100 100% Sumber : Data hasil Kuisoner Tabel 8 menunjukkan bahwa berdasarkan kelas kendaraan responden yang tertinggi adalah sepeda motor sebesar 75% ya dan 25% tidak, sedangkan untuk sepeda 11% tidak, kemudian untuk kendaraan mobil 14% ya dan 86% tidak mempunyai. Jadi disimpulkan bahwa berdasarkan kelas kendaraan responden yang mempunyai sepeda motor cukup banyak berkisar 75%. 8. Rata-rata anggaran transportasi responden per bulan Tabel 9. Data responden berdasarkan rata-rata Anggaran Transportasi Responden Per bulan No. Kategori Biaya Jumlah Persentase (%) 1 Rp. 500.000 71 71% 2 Rp. 1.000.000 22 22% 3 Rp. 1.500.000 7 7% 4 Rp. 2.000.000 0 0% 5 >Rp. 2.000.000 0 0% Jumlah 100 100% Sumber : Data hasil kuisoner Tabel 9 menunjukkan bahwa berdasarkan rata-rata anggaran transportasi responden per bulan responden yang tertinggi adalah 71% dengan jumlah rata-rata Rp. 500.000/bulan, 22% jumlah rata-rata Rp. 1.000.000/bulan, 7% jumlah rata-rata Rp. 1.500.000/bulan, sedangkan untuk rata-rata Rp. 2.000.000 dam lebih dari Rp. 2.000.000/bulan adalah 0%.

54 9. Rata-Rata Alokasi Biaya Transportasi Per Bulan Untuk Jasa Angkutan Tabel 10. Data responden berdasarkan rata-rata alokasi biaya transportasi per bulan untuk jasa angkutan No. Kategori Biaya Jumlah Persentase (%) 1 Rp. 100.000 56 56% 2 Rp. 150.000 22 22% 3 Rp. 200.000 17 17% 4 Rp. 250.000 5 5% 5 Rp. 300.000 0 0% 6 >Rp. 300.000 0 0% Jumlah 100% 100% Sumber : Hasil Kuisoner Tabel 10 menunjukkan bahwa berdasarkan rata-rata alokasi biaya transportasi untuk jasa angkutan per bulan responden yang tertinggi adalah sebesar 56% dengan jumlah rata-rata Rp. 100.000,-/bulan, 22% jumlah rata-rata Rp. 150.000,-/bulan, 17% jumlah rata-rata Rp. 200.000,-/bulan, 5% jumlah rata-rata Rp. 250.000,-/bulan, sedangkan untuk rata-rata Rp. 300.000,-/ bulan dan lebih besar dari Rp. 300.000,-/bulan adalah 0%. 10.Kedisiplinan Pengemudi dalam menjemput ke Rumah Tabel 11. Data responden berdasarkan kedisiplinan pengemudi dalam menjemput ke rumah No Kategori Pelayanan Jumlah Presentase (%) 1 Tepat Waktu 98 98 2 Terlambat 2 2 Jumlah 100 100 Sumber : Hasil kuisoner Gambar 8. Data responden berdasarkan kedisiplinan pengemudi angkutan dalam menjemput ke rumah

55 Tabel 11 dan Gambar 8 menunjukkan bahwa berdasarkan kedisiplinan pengemudi angkutan dalam menjemput ke rumah responden yang tertinggi adalah 98% yaitu menjawab tepat waktu, sedangkan 2% responden menjawab terlambat, maka disimpulkan bahwa jasa angkutan kendaraan antar jemput sekolah untuk kedisiplinan pengemudi angkutan sangat memuaskan mencapai kisaran sebesar 98%. 11. Kedisiplinan Pengemudi dalam Mengantar ke Rumah Gambar 9. Data responden berdasarkan kedisiplinan pengemudi angkutan dalam mengantar ke rumah Gambar 9 menunjukkan bahwa berdasarkan kedisiplinan pengemudi angkutan dalam mengantar ke rumah responden yang tertinggi sebesar 99 % yang menjawab tepat waktu dan 1 % menjawab terlambat,, maka dapat disimpulkan bahwa jasa angkutan kendaraan antar jemput sekolah untuk kedisiplinan pengemudi angkutan sangat memuaskan mencapai kisaran sebesar 99 %. 12. Kelas Usia Kendaraan Tabel 12. Data Responden Berdasarkan Kelas Usia Kendaraan No Kategori Usia Kendaraan Jumlah Presentase (%) 1 Kendaraan baru 2 2 2 4 6 tahun 93 93 3 6 8 tahun 5 5 4 6 10 tahun 0 0 5 10 12 tahun 0 0 6 > 12 tahun 0 0 Jumlah 100 100 Sumber : hasil kuisoner Tabel 12 menunjukkan bahwa kategori kelas usia kendaraan responden tertinggi adalah kelas usia kendaraan 4-6 tahun yaitu sebesar 93%, sedangkan kelas kendaraan baru sebesar 2%, dan kelas kendaraan usia 68 tahun sebesar 5%.

56 13. Alokasi Waktu Perjalanan ke Sekolah (Berangkat) Tabel 13. Data Responden Berdasarkan Alokasi Waktu Perjalanan Ke Sekolah No Kategori Pelayanan Jumlah Persentase (%) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. < 10 menit 10 20 menit 20 30 menit 30 40 menit 40 50 menit 50 60 menit > 60 menit Sumber : Hasil kuisoner 0 15 10 13 20 35 7 0 15 10 13 20 35 7 Jumlah 100 100 Tabel 13 menunjukkan bahwa alokasi perjalanan ke sekolah responden yang tertinggi adalah 50 60 menit yaitu sebesar 35% dan alokasi waktu perjalanan ke sekolah yang paling lama adalah > 60 menit yaitu sebesar 7%. 14. Alokasi Waktu Perjalanan ke Rumah (Pulang) Tabel 14. Data Responden Berdasarkan Alokasi Waktu Perjalanan ke Rumah No Kategori Pelayanan Jumlah Persentase (%) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. < 10 menit 10 20 menit 20 30 menit 30 40 menit 40 50 menit 50 60 menit > 60 menit Sumber : Hasil kuisoner 0 15 10 13 20 35 7 0 % 15 % 10 % 13 % 20 % 35 % 7 % Jumlah 100 100 % Tabel 14 menunjukkan bahwa berdasarkan alokasi waktu perjalanan ke rumah responden yang tertinggi adalah sebesar 35% yaitu 60 menit perjalanan, sedangkan yang lainlainnya sebesar 0% kurang dari 5 menit, 15% perjalanan 10 20 menit, 10 % perjalanan 20 30 menit, 20% perjalanan 40 50 menit, kemudian 7% perjalanan lebih besar dari 60 menit, maka disimpulkan bahwa jasa angkutan kendaraan antar jemput sekolah untuk perjalanan alokasi waktu ke rumah 50 60 menit. 15. Kebersihan dan Kenyamanan Kendaraan Tabel 15. Data Responden Berdasarkan Kebersihan dan Kenyamanan Kendaraan No Kategori Pelayanan Jumlah Persentase (%) 1. 2. 3. Cukup Sedang Kurang 86 12 2 86% 12% 2% Jumlah 100 100% Sumber : Hasil Kuisoner

57 Gambar 10. Data responden terhadap kebersihan dan kenyamanan kendaraan Tabel 15 dan Gambar 10 menunjukkan bahwa berdasarkan kebersihan dan kenyamanan kendaraan responden yang tertinggi adalah sebesar 86% yaitu cukup, 12 % sedang dan 2% menjawab kurang. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa jasa angkutan kendaraan antar jemput sekolah untuk kebersihan dan kenyamanan kendaraan cukup baik. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Karakteristik pelaku jasa angkutan antar jemput sekolah di sekolah Dasar Ananda adalah mayoritas laki-laki sebesar 53 dengan persentase 53% dari jumlah sampel 100 responden yang berdasarkan usia rata-rata 3-40 tahun dengan jenjang pendidikan lulusan S1. 2. Pelaku jasa antar jemput sekolah yang selama ini dilaksanakan oleh Sekolah Dasar Ananda adalah mayoritas orangtua siswa pekerja, oleh sebab itu orang tua siswa lebih baik menggunakan program kendaraan antar jemput siswa. 3. Untuk jasa angkutan antar jemput sekolah sudah sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu menurut Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No. SK.967/AJ.202/DRJD/2007 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Sekolah seperti pengadaan operasional kendaraan antar jemput sekolah. 4. Dalam alokasi waktu antar jemput sekolah selama ini tepat waktu dalam pengoperasian program baik itu datang ke sekolah maupun ke rumah. 5. Jasa angkutan antar jemput sekolah dalam hal pelayanan kebersihan, keamanan maupun yang lainnya terhadap siswa/siswi yang selama ini sudah dilaksanakan dengan cukup baik karena dengan tidak adanya keluhan-keluhan dari pengguna jasa antar jemput angkutan baik dari pelaku maupun dari orang tua siswa itu siswa itu sendiri. Saran 1. Adanya penambahan kendaraan yang lebih banyak lagi, karena kendaraan yang ada di sekolah Dasar Ananda tidak sesuai dengan jumlah siswa/siswi di Sekolah Dasar Ananda yang mengikuti program jasa angkutan antar jemput sekolah oleh sebab itu sering terjadinya kelebihan kapasitas yang menaiki kendaraan antar jemput sekolah.

58 2. Sebaiknya pemilik kendaraan antar jemput sekolah melakukan beberapa perbaikan kendaraan jasa antar jemput sekolah, seperti pengecekan rutin lampu sen, klakson, rem untuk mencegah terjadinya kecelakaan, pergantian oli per kilo meter secara rutin, karena dari hasil yang kami teliti adanya beberapa kendaraan yang sudah tidak layak pakai masih beroperasi, seperti halnya saat beroperasi, kondisi kendaraan yang sedang mogok. 3. Dalam hal kepuasan pelanggan jasa angkutan antar jemput sekolah sebaiknya Sekolah Dasar Ananda melakukan pelayanan yang lebih baik lagi terutama dalam hal usia kendaraan maupun tersedianya fasilitas-fasilitas yang lebih nyaman di dalam kendaraan antar jemput sekolah seperti halnya bangku kendaraan yang rusak, serta fasilitas pendingin udara, agar supaya dilakukan perbaikan. Demi kenyaman dan kelancaran bagi pengguna jasa layanan angkutan antar jemput sekolah, Sekolah Dasar Ananda Bekasi. DAFTAR PUSTAKA, 2002, Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 89 tahun 2002 tentang, Mekanisme Penetapan Tarif dan Formula Perhitungan Biaya Pokok Angkutan Penumpang dengan Mobil Bus Umum Antar Kelas Ekonomi.,2003, Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 35 tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Di Jalan Dengan Kendaraan Umum. Arikunto Suharsimin,1998, Prosedur Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta Jinca, M.Y., 1997, ekonomi Transportasi, Kumpulan Materi Perkuliahan, Ujung Pandang. Kotler Philip, 1994, Manajemen Pemasaran Jilid II, PT. Balai Pustaka, Bandung. Nazir, Mohammad, 1983, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta. Sukarto Haryono, 2003, Sistem Transportasi, PT. Mediatama Saptakarya, Jakarta. Warpani, S., 1990, Merencanakan Sistem Perangkutan, ITB Bandung.