Membangun Sinerjitas Peran DPD dan Pemerintah Daerah dalam Melaksanakan OTDA

dokumen-dokumen yang mirip
Ketentuan DPR, Alokasi Anggaran dan Kendala Implementasinya

DPD RI, BUBARKAN ATAU BENAHI?? Oleh: Moch Alfi Muzakki * Naskah diterima: 06 April 2016; disetujui: 15 April 2016

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 41B/DPR RI/I/ TENTANG

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rak

DPD DISIMPANG JALAN: KUATKAN ATAU BUBARKAN 1 OLEH M. DJADIJONO FORMAPPI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA HUBUNGAN LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF DALAM PELAKSANAAN LEGISLASI, BUDGETING, DAN PENGAWASAN

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENINGKATKAN KINERJA ANGGOTA DPR-RI. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

Peran Tenaga Ahli DPR (Parliamentary Staffers) Di bidang Legislasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V. Kesimpulan. lahir dalam amandemen ketiga. Secara de facto DPD RI baru ada pada tanggal 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN KETUA BADAN LEGISLASI TENTANG PENAMBAHAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG PRIORITAS TAHUN 2010 DALAM RAPAT PARIPURNA DPR RI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Keterangan Pers Bersama, Presiden RI dan Ketua DPR RI, Pertemuan Konsul.., Jakarta, 22 Februari 2016 Senin, 22 Pebruari 2016

B. Maksud dan Tujuan

Assalamu'alaikum Wr.Wb Salam Sejahtera

ANGGOTA DPRD. Pembekalan Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar MEP-UGM, 5 September Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/DPR RI/TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB

LAMPIRAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

Bagaimana Undang-Undang Dibuat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II PENGATURAN TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH DI INDONESIA. A. Kewenangan Memberi Pertimbangan dan Fungsi Pengawasan Dewan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1945 disebutkan bahwa negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang

LAMPIRAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BPK RI

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perkembangan Pasca UU MD3/2014. Herlambang P. Wiratraman Unair

Peran DPR RI dalam Agenda. Hj. Siti Masrifah Anggota Komisi IX DPR RI Panitia Kerja SDGs BKSAP DPR RI

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana kepada

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

PELAKSANAAN FUNGSI LEGISLASI DPR RI OLEH: DRA. HJ. IDA FAUZIYAH WAKIL KETUA BADAN LEGISLASI DPR RI MATERI ORIENTASI TENAGA AHLI DPR RI APRIL

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

DUKUNGAN KEBIJAKAN LEMBAGA LEGISLATIF DALAM MENINGKATKAN SINERGISITAS PUSAT-DAERAH DALAM PEMBANGUNAN KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN

PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG

POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

Peran Ombudsman Melindungi Kepastian Usaha dan Investasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata re yang artinya kembali dan call yang artinya panggil atau memanggil,

LAPORAN PELAKSANAAN PEMBEKALAN TENAGA AHLI

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN KEDUA Perkara Nomor 79/PUU-XII/2014 Tugas dan Wewenang DPD Sebagai Pembentuk Undang-Undang

TATA TERTIB DPR. Bab I Ketentuan Umum. Pasal 1. Dalam Peraturan Tata Tertib ini yang dimaksud dengan :

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SELAKU SEKRETARIS DPOD KEBIJAKAN PENATAAN DAERAH TERKAIT

Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARAN RAKYAT,

FUNGSI LEGISLASI DPR PASCA AMANDEMEN UUD Sunarto 1

Urgensi Menata Ulang Kelembagaan Negara. Maryam Nur Hidayat i-p enelit i P usat St udi Fakult as Hukum UI I

keterangan Pers Presiden RI pada Pertemuan dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 4 Agustus 2011 Kamis, 04 Agustus 2011

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

BAB 14 PERWUJUDAN LEMBAGA DEMOKRASI YANG MAKIN KUKUH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Masyarakat Adat di Indonesia dan Perjuangan untuk Pengakuan Legal

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. praktik ketatanegaraan Indonesia. Setiap gagasan akan perubahan tersebut

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 47/PUU-XV/2017 Hak Angket DPR Terhadap KPK

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibentuk maka ditarik tiga. kesimpulan, yakni:

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63/DPD RI/IV/ TENTANG HASIL PENGAWASAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH RI REVISI PERJANJIAN KINERJA. Profesional, Akuntabel, dan Modern

PERTAMA: UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD, DAN DPRD

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH TERKAIT DENGAN KINERJA DAN SISTEM PENDUKUNG DPR Dipersiapkan oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia (PSHK)

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Tugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi bagian dari proses peralihan Indonesia menuju cita demokrasi

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAGIAN KEDUA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 72/PUU-X/2012 Tentang Keberadaan Fraksi Dalam MPR, DPR, DPD dan DPRD

BAB IV ANALISIS TERHADAP FUNGSI REPRESENTASI ANGGOTA DPD DALAM PENINGKATAN PEMBANGUNAN DI DAERAHNYA (YOGYAKARTA)

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Tahun Dalam rangka penyelenggaraan

DISUSUN OLEH RUDY SASMITA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

MEMBANGUN KUALITAS PRODUK LEGISLASI NASIONAL DAN DAERAH * ) Oleh : Prof. Dr. H. Dahlan Thaib, S.H, M.Si**)

BAB III PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MELAKSANAKAN BUDGETING MENURUT UU NO 27 / 2009 TENTANG SUSUNAN KEDUDUKAN. MPR,DPR, DPD, dan DPRD

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA EKSEMINASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERKAIT DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) PEMERINTAH ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL

Fungsi, Tugas, dan Wewenang DPD, Hak dan Kewajiban Anggotanya Serta Kelemahan dari DPD Dalam UUD 1945

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Ketentuan hukum secara konstitusional yang mengatur pertama kalinya

LIPI PANDANGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TENTANG RUU PEMERINTAHAN ACEH DISAMPAIKAN DALAM RAPAT DENGAR PENDAPAT DENGAN PANSUS RUU PA DPR RI

Tanggal 26 Januari Disampaikan oleh: H. Firman Subagyo, SE.,MH. Wakil Ketua Badan Legislasi, A.273

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

RANCANGAN UNDANG UNDANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN)

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) sebagaimana telah

Transkripsi:

Membangun Sinerjitas Peran DPD dan Pemerintah Daerah dalam Melaksanakan OTDA Pointers Ceramah Pembukaan Dalam Diskusi Publik Pusat Studi Hukum Konstitusi FH UII Yogyakarta, 12 Februari 2008 Oleh Laode Ida Wakil Ketua DPD RI

Makna kelahiran DPD Salah satu produk reformasi: Menghilangkan sistem perwakilan semu (wakil golongan, dsb), seraya memastikan adanya dua lembaga perwakilan (DPR meakili rakyat, DPD mewakili daerah) Kepentingan untuk penguatan kebijakan desentralisasi pengelolaan pemerintahan

DPD dan Daerah dalam Sistem NKRI Dalam NKRI, daerah tak memiliki otoritas dalam proses pengambilan kebijakan di level nasional walaupun kebijakan itu menyangkut kepentingan daerah DPD sebagai penyambung atau wadah perjuangan daerah di level nasional DPD sebagai wadah pertukaran pengalaman dan atau pencarian model best practices tentang berbagai masalah di daerah, dan upaya menemukan pemecahannya yang diharapkan bisa diterapkan dalam pengelolaan pemerintahan daerah.

Kewenangan DPD (UUD 45 perubahan ketiga) Mengajukan kepada DPR RUU yg berkaitan Otda, hubungan pusat-daerah, pembentukan dan penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan sumberdaya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah Membahas RUU yang terkait Melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU yang terkait, serta menindak lanjuti hasil temuan BPK Memberikan pertimbangan dalam proses pembuatan UU di bidang pendidikan dan agama, serta dalam pemilihan anggota BPK

Tiga Peran Utama DPD Inisiator RUU Mediasi RUU untuk Legislasi Membahas usulan yang ditetapkan dalam prolegnas

Peran Pengawasan DPD Melakukan pengawasan atas implementasi UU yang terkait dengan bidang kewenangan DPD baik pada level nasional maupun daerah, termasuk menindak lanjuti hasil temuan BPK Menyampaikan hasil pengawasan kepada DPR dan pemerintah untuk segera memperoleh tanggapan dan atau tindak lanjut

Problematik pengawasan DPD di Daerah Posisi DPD yang tak memiliki kewenangan konstitusional yang memaksa, menjadikan hasil pengawasan bisa terabaikan Pengawasan dipandang sebagai peran kritis (critical role) DPD yang bisa selalu bertentangan dengan sikap politik atau perilaku dan kebijakan para elite atau pejabat daerah (para pejabat daerah enggan untuk diawasi)

Peran Fungsional untuk Kepentingan Daerah Memahami kondisi daerah (sosial, politik, ekonomi, budaya dan sumberdaua manusia dan alam, dan praktiik-penyelenggaraan pemerintahan di daerah) melalui proses penyerapan aspirasi (terseleksi bekelanjutan) dalam two ways communication). Memediasi kepentingan daerah di kanca nasional dan transnasional untuk pembangunan daerah secara berkelanjutan. Memperjuangkan penyelesaian masalah-masalah di daerah di tingkat nasional yang karena satu dan lain hal mengalami kebuntuan di daerah, utamanya yang terkait dengan kewenangan pemerintah pusat atau pihak terkait lainnya di Jakarta. Kasus daerah yang banyak dilaporkan di DPD antara lain: korupsi, kekerasan terhadap masyarakat, illegal logging, masalah kepegawaian (tenaga honorer, guru bantu, dsb), dan kerusakan lingkungan Melakukan pengawasan terhadap implementasi kebijakan di daerah yang terkait dengan wilayah kewenangan DPD Mendorong partisipasi masyarakat daerah untuk berperan dalam prosesproses pembangunan dan kontrol terhadap implementasi kebijakan di daerah.

Mekanisme Partisipatif dalam proses demokratisasi melalui DPD Mengundang stakeholders (pihak-pihak yang terkait/berkepentingan) untuk mengusulkan ide/konsep RUU melalui DPD atau atau membahas agenda yang diajukan oleh DPD Membahas usulan-usulan secara khusus dengan melibatkan pakar yang terkait dengan bidang yang dibahas Mengembangkan kekuatan strategis untuk mediasi antara konstituen dan para anggota DPD (sekretariat atau rumah aspirasi) yang memungkinkan terkomunikasinya masalah-masalah daerah ke DPD (Jakarta) dan sebaliknya memudahkannya tersosialisasi produk-produk DPD dan atau kebijakan nasional ke daerah dan selanjutnya untuk diberi respon oleh daerah.

Mekanisme tindak lanjuut pengawasan DPD Temuan hasil pengawasan dibahas melalui PAH terkait PAH membuat rancangan keputusan untuk disampaikan dalam rapat paripurna Rapat paripurna memutuskan hasil pengawasan itu Menyampaikan hasil keptusan rapat paripurna itu kepada DPR dan atau pemerintah (pada kasus-kasus tertentu langsung dijadikan sebagai bahan konsultasi dengan presiden/wakilpresiden). selanjutnya tergantung pihak penerima, DPD tak punya otoritas untuk memaksa.

Mekanisme Perjuangan kepentingan daerah (1, Pasif-aktif) Memperoleh masukan dari masyarakat/stakeholders di/dari daerah Melakukan recheck terhadap masukkan dari stakeholders di/dari (biasanya dilakukan melalui kunjungan lapangan) oleh PAH terkait atau gabungan PAH Melakukan pemilihan, pemetaan dan analisis masalah sampai pada rekomendasi Diajukan sebagai bahan dan dibahas dalam rapur, atau Dijadikan sebagai bahan dalam rapat kerja dan atau didesakkan kepada pihak eksekutif terkait

Mekanisme Perjuangan kepentingan daerah (2, Proaktif) Berkunjung ke daerah pemilihan masing-masing untuk memperleh masukkan tentang berbagai masalah yang terkait mendiskusikan secara langsung masalah itu dengan stakeholders di lapangan Melakukan pemetaan dan analisis masalah sampai pada rekomendasi Dibahas dalam PAH terkait di Jakarta Disampaikan dalam rapur, atau Disamapikan langsung kepada pihak eksekutif terkait

Mekanisme Perjuangan kepentingan daerah (3, Rumah Aspirasi 2006-2007, dilanjutkan dengan Biro Daerah Hasil Pertemuan DPD dengan Seluruh Sekda Provinsi se-indonesia akhir 2007 ) Membangun rumah aspirasi (RA) metodologi penyerapan dan penyampaian aspirasi di daerah sebagai infrastruktur politik DPD yang bersifat independen Masyarakat/stakeholders daerah menyapaikan aspirasinya ke RA atau Biro Daerah Melalui RA atau Biro Daerah kemudian aspirasi yang ada dipetakkan, dikategorisasikan, dan dianalisis. (hasilnya? Didistribusikan sesuai dengan kepentingan substansial dari setiap aspirasi. Ada yang cukup diperjuangkan di daerah, ada yang diteruskan ke jakarta) Setiap hari terdapat informasi yang masuk dari berbagai daerah ke sektretariat DPD di Jakarta, dan selanjutnya dijadikan bahan untuk disampaikan atau dikonsultasikan atau diperjuangkan melalui pihak terkait (ke pemerintah, DPR, yudikatif dan pers) Menyampaikan informasi balik ke daerah melalui rumah aspirasi atau Biro Daerah.

Mediator untuk Pembangunan Daerah (Broker Yang Jujur, Honest Broker) Setiap daerah bisa menyampaikan agenda pembangunan yang akan diperjuangkan untuk memperoleh pendanaan (melalui setiap anggota DPD asal daerah bersangkutan) DPD akan secara langsung mengkoordinasikannya dengan nstansi-instansi terkait, termasuk mengupayakan untuk mengundang daerah-daerah pengusul dalam suatu pertemuan khusus

Problem dihadapi DPD: Kewenangan hanya dalam proses (constitutional constraint) tak terlibat dalam mengambil keputusan akhir. Akibatnya perjuangan kepentingan daerah bisa selalu terblok oleh kepentingan politik (dan umumnya terjadi) baik di DPR maupun Pemerintah Tak sehatnya dalam sistem keparlemenan kita.

Kebutuhan mendesak Amandemen konstitusi Revisi UU Susduk (semuanya untuk penguatan kewenangan DPD dalam rangka mengoptimalkan kepentingan daerah) Dari itu diperlukan dukungan semua pihak pihak ke arah terwujudnya

selamat berdiskusi semoga sukses