II. TINJAUAN PUSTAKA. pameran. Pameran merupakan kegiatan untuk memperkenalkan produk, karya

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu model dalam pembelajaran kooperatif adalah TSTS, di dalam

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya

II. TINJAUAN PUSTAKA. salah satunya adalah teknik Numbered Head Together (NHT). Menurut

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

II. TINJAUAN PUSTAKA. memperkenalkan produk, karya atau gagasan kepada khalayak ramai.

Sistem Pernafasan Manusia

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru

BAB VII SISTEM PERNAPASAN

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3

BAB II KAJIAN TEORITIS

O 2 + Zat Makanan CO 2 + H 2 O + Energi

Sistem Respirasi Pada Hewan

Bab. Peta Konsep. Gambar 4.1 Orang sedang melakukan pernapasan. Pernapasan dada. terdiri dari. - Inspirasi - Ekspirasi. Mekanisme pernapasan

A. Pernapasan Pada Ikan Bertulang Sejati

TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2. Sistem Respirasi Manusia

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas pembelajaran yaitu terlaksana tidaknya suatu perencanaan

TUGAS BIOLOGI (SISTEM PERNAPASAN MANUSIA)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

- - SISTEM PERNAFASAN MANUSIA

SISTEM RESPIRASI AVES

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pengajaran dimana para siswa bekerja

Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O

I. PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

MATERI VI SISTEM RESPIRASI MAHLUK HIDUP

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

Peta Konsep. Kata Kunci. respirasi udara pernapasan pernapasan dada udara cadangan pernapasan perut udara residu. 68 IPA SMP/MTs Kelas VIII.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2001: 37) belajar

MODUL MATA PELAJARAN IPA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sebagai hasil pengalaman. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika

Sistem Respirasi Pada Hewan

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. TTW merupakan model pembelajaran kooperatif dimana perencanaan dari

Lampiran : 1 77

SISTEM PERNAPASAN. Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA PENDAHULUAN SISTEM PERNAPASAN PARU-PARU O 2 SEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. dapat membawa hasil atau berdaya guna. Efektif juga dapat diartikan dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Banyak orang belum mengetahui apa itu leaflet dan apa perbedaannya dengan

SILABUS. Pengalaman Belajar Indikator Penilaian Alokasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Metode discovery adalah suatu prosedur mengajar yang menitikberatkan

SURAT IJIN PENELITIAN. NIP : Pangkat/Gol. Ruang : Pembina, IV/a

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemempuan belajar sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada

jadikan sebagai indikator aktivitas belajar siswa adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Semua mahluk hidup pasti bernapas dan butuh bernapas. Bernapas. sederhana, mulai menghirup udara sampai menghembuskannya lagi hanya

BAB 1 ALAT PERNAPASAN MANUSIA DAN BEBERAPA HEWAN. Kamu dapat mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia dan beberapa hewan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

BAB I PENDAHULUAN. A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan hembusan nafas. B.Ia melibatkan perubahan kepada :

Kamu dapat mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Sistem Pernapasan. artinya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Huda (2014) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum menurut Gagne dan Briggs (2009:3) yang disebut konstruktivisme

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Biologi berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata bios yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan sasarannya. Sutikno (2005: 29) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu

MAKALAH KELOMPOK SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan. dapat menunjang hasil belajar (Sadirman, 1994: 99).

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.2 TBC. Bronkitis. Asfiksi. Pneumonia

SILABUS (Kelas eksperimen)

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Majid (2007:176) LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang

BAB VI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan latihan.

BAB.II. KAJIAN PUSTAKA. seseorang, sehinga menyebabkan munculnya perubahan prilaku (Wina Sanjaya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA. belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut. Sehubungan dengan pengertian

II. TINJAUAN PUSTAKA. usaha untuk mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa suatu perubahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengacu pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaannya dan lain lain serta aspek yang ada pada individu yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada

II. KAJIAN PUSTAKA. dari diri siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Socratic diturunkan dari nama socrates, seorang filosofi yang sangat

II. TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PUSTAKA. Aktivitas mengikuti proses pembelajaran meliputi mendengarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang sering

Oleh Saryana PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. satunya adalah metode diskusi. Hasibuan dan Moedjiono (2004:20) mengatakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan pemanfaatan kelompok kecil dua hingga

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Gallery Walk (GW) Gallery Walk terdiri atas dua kata yaitu Gallery dan Walk. Gallery adalah pameran. Pameran merupakan kegiatan untuk memperkenalkan produk, karya atau gagasan kepada khalayak ramai. Misalnya pameran buku, lukisan, tulisan dan lain sebagainya. Sedangkan Walk artinya berjalan, melangkah. Jadi Gallery Walk adalah Hasil karya yang digalerikan dengan cara mengelilingi setiap stand (Ismail, 2008:89). Menurut Silberman (2006:274), GW atau Galeri Belajar merupakan suatu cara untuk menilai dan mengingat apa yang telah siswa pelajari selama ini. Berdasarkan uraian tersebut, GW (Galeri Belajar) merupakan suatu model pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan siswa untuk menemukan pengetahuan baru dan dapat mempermudah daya ingat, karena sesuatu yang dilihat itu secara langsung. GW (galeri belajar) juga dapat memotivasi keaktifan siswa dalam proses belajar, sebab bila sesuatu yang baru ditemukan berbeda antara satu dengan yang lainnya maka dapat saling mengoreksi antara sesama siswa baik kelompok maupun antar siswa itu sendiri. Model pembelajaran GW (galeri belajar) dapat mengatasi kendala kendala pembelajaran seperti materi pelajaran yang sulit diserap oleh siswa secara tidak maksimal. Sehingga hasil belajar siswapun belum maksimal, karena

11 model ini dapat menghemat efisiensi waktu pelajaran dan siswa dapat lebih mudah memahami pelajaran karena model ini memberikan kesempatan pada siswa untuk membuat suatu karya dan melihat langsung kekurang pahamannya dengan materi tersebut dengan melihat hasil karya teman yang lainnya dan dapat saling mengisi kekurangannya itu (Anonim, 2009:15) Model GW atau galeri belajar adalah model pembelajaran yang dapat memaksa siswa untuk membuat suatu daftar baik berupa gambar maupun skema sesuai hal-hal apa yang ditemukan atau diperoleh pada saat diskusi disetiap kelompok untuk dipajang didepan kelas. Setiap kelompok menilai hasil karya kelompok lain yang digalerikan, kemudian dipertanyakan pada saat diskusi kelompok dan ditanggapi. Penggalerian hasil kerja dilakukan pada saat siswa telah mengerjakan tugasnya. Setelah semua kelompok melaksanakan tugasnya, guru memberi kesimpulan dan klarifikasi sekiranya ada yang perlu diluruskan dari pemahaman siswa. Dengan demikian mereka dapat belajar dengan lebih menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan bias tercapai (Anonim, 2009:15) Ada beberapa komponen dalam pemakaian model GW. Komponen komponen tersebut adalah : 1. Guru, harus paham betul tentang model GW. 2. Peserta didik, dalam kegiatan belajar mengajar peserta didik mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, hal ini perlu dipertimbangkan dalam pemakaian model GW.

12 3. Alat atau bahan, bahan yang disiapkan adalah kertas plano atau flip cart dan spidol. Adapun langkah langkah dalam penerapan model pembelajaran GW yaitu : 1. Peserta dibagi dalam beberapa kelompok 2. Kelompok diberi kertas plano atau flip chart 3. Tentukan topik atau tema pelajaran 4. Hasil kerja kelompok ditempel di dinding 5. Masing masing kelompok berputar mengamati hasil kerja kelompok lain 6. Salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap apa yang ditanyakan oleh kelompok lain 7. Koreksi bersama sama 8. Klarifikasi dan penyimpulan (Rodgres, 2000:14) Model pembelajaran GW memiliki kelebihan, yaitu : 1. Siswa terbiasa membangun budaya kerjasama memecahkan masalah dalam belajar 2. Terjadi sinergi saling menguatkan pemahaman terhadap tujuan Pembelajaran 3. Membiasakan siswa bersikap menghargai dan mengapresiasi hasil belajar kawannya 4. Mengaktifkan fisik dan mental siswa selama proses belajar 5. Membiasakan siswa memberi dan menerima kritik

13 Selain memiliki kelebihan, model pembelajaran GW juga memiliki kelemahan, yaitu : 1. Bila anggota kelompok terlalu banyak akan terjadi sebagian siswa menggantungkan kerja kawannya 2. Guru perlu ekstra cermat dalam memantau dan menilai keaktifan individu dan kolektif 3. Pengaturan setting kelas yang lebih rumit (Ismail, 2008:90) B. Kemapuan Berpikir Kritis Berpikir Kritis adalah kemampuan untuk mengatakan sesuatu dengan penuh percaya diri. Berpikir kritis memungkinkan siswa untuk menemukan kebenaran ditengah banjir kejadian informasi yang mengelilingi mereka setiap hari. Berpikir kritis adalah sebuah proses sistematis yang memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengevaluasi keyakinan dan pendapat mereka sendiri. Berpikir kritis adalah sebuah proses terorganisasi yang memungkinkan siswa mengevaluasi bukti, asumsi, logika, dan bahasa yang mendasari pernyataan orang lain. Tujuan dari berpikir kritis adalah untuk mencapai pemahaman yang mendalam. Pemahaman membuat kita mengerti maksud di balik ide yang mengarahkan hidup kita sehari-hari. Pemahaman mengungkapkan makna dibalik suatu kejadian. Sayangnya, banyak orang yang kelihatanya curiga pada pemikir kritis. Mungkin pemikir kritis memiliki reputasi yang buruk, sebagian karena mereka kritis, yang berarti tepat dan tajam dalam berpikir, yang secara tersirat juga berarti keras. Mungkin berpikir kritis dicurigai sebagian orang karena orang-orang mempraktikannya

14 wajib bertanya. Bahkan, ketika disusun sangat rapi pun, tentu saja, pertanyaan masih membuat orang takut (Johnson, 2002:185). Proses berpikir kritis mengharuskan keterbukaan pikiran, kerendahan hati, dan kesabaran. Kualitas-kualitas tersebut membantu seseorang mencapai pemahaman yang mendalam. Berpikir kritis adalah berpikir dengan baik, dan merenungkan tentang proses berpikir merupakan bagian dari berpikir dengan baik. Pada awal abad yang lalu, dalam tulisannya, Dewey mengatakan bahwa sekolah harus mengajarkan cara berpikir yang benar pada anak-anak. Ruggiero (1988:2) mengartikan berpikir sebagai segala aktivitas mental yang membantu merumuskan atau memecahkan masalah, membuat keputusan, atau memenuhi keinginan untuk memahami; berpikir adalah sebuah pencarian jawaban, sebuah pencapaian makna. Berpikir kritis memungkinkan untuk menganalisis pemikiran sendiri untuk memastikan bahwa mereka telah menetukan pilihan dan menarik kesimpulan cerdas. Mereka yang tidak berpikir kritis tidak dapat memutuskan untuk diri mereka sendiri apa yang harus dipikirkan, apa yang harus dipercaya atau bagaimana harus bertindak. Karena berpikir gagal mandiri, mereka meniru orang lain, mengadopsi keyakinan dan menerima kesimpulan orang lain dengan pasif (Johnson, 2002:185). Banyak ahli yang mengemukakan definisi berpikir kritis, diantaranya adalah Liliasari (dalam Muhfahroyin 2009:1) menyatakan bahwa keterampilan berpikir kritis merupakan aktivitas berpikir tingkat tinggi. Sedangkan Johnson (2002 :183) berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan

15 jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisa asumsi, dan melakukan penelitian. Disamping itu Eggen dan Kauchak (dalam Muhfahroyin, 2009:1) berpendapat bahwa berpikir kritis adalah: 1) sebuah keinginan untuk mendapatkan informasi, 2) sebuah kecenderungan untuk mencari bukti, 3) keinginan untuk mengetahui kedua sisi dari seluruh permasalahan, 4) sikap dari keterbukaan pikiran, 5) kecenderungan untuk tidak mengeluarkan pendapat (menyatakan penilaian), 7) menghargai pendapat orang lain, 8) toleran terhadap keambiguan. Diestler (dalam Muhfahroyin, 2009:1) menyatakan bahwa dengan berpikir kritis, orang menjadi memahami argumentasi berdasarkan perbedaan nilai, memahami adanya inferensi dan mampu menginterpretasi, mampu mengenali kesalahan, mampu menggunakan bahasa dalam berargumen, menyadari dan mengendalikan egosentris dan emosi, dan responsif terhadap pandangan yang berbeda. Berpikir kritis dalam pembelajaran adalah perlunya mempersiapkan siswa agar menjadi pemecah masalah yang tangguh, pembuat keputusan yang matang, dan orang yang tak pernah berhenti belajar. Keterampilan dan indikator berpikir kritis lebih lanjut diuraikan pada tabel 2 di bawah ini:

16 Tabel 1. Keterampilan berpikir kritis dan Indikatornya No Keterampilan Berpikir Kritis Indikator 1 Memberikan argumen Argumen dengan alasan; menunjukan perbedaan dan persamaan; serta argumen yang utuh. 2 Melakukan deduksi Mendeduksikan secara logis, kondisi logis, serta melakukan interpretasi terhadap pernyataan. 3 Melakukan induksi Melakukan pengumpulan data; Membuat generalisasi dari data; membuat tabel dan grafik. 4 Melakukan evaluasi Evaluasi diberikan berdasarkan fakta, berdasarkan pedoman atau prinsip serta memberikan alternatif. Sumber: Ennis (dalam Herniza, 2011:19) C. Aktivitas Belajar Aktivitas belajar merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan siswa dalam belajar, maka semakin baik pembelajaran yang terjadi. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman (2003:95) berikut. Belajar memerlukan aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting didalam interaksi belajar mengajar. Aktivitas sangat diperlukan dalam pembelajaran agar pembelajaran menjadi efektif, seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (2004:171): Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa dalam pembelajaran Biologi sangat diperlukan adanya keterlibatan siswa secara aktif agar belajar menjadi efektif dan dapat mencapai hasil yang baik.

17 Nasution (2003:85) mengatakan bahwa aktivitas adalah segala tingkah laku atau usaha manusia, atau apa saja yang dikerjakan, diamati oleh seseorang mencakup kerja pikiran dan badan. Aktivitas siswa tidak cukup hanya dengan mendengarkan atau mencatat, tetapi perlu adanya aktivitas-aktivitas positif lain yag dilakukan siswa. Diedrich (dalam Sardiman, 2003:101) mengklasifikasikan aktivitas sebagai berikut. 1. Visual Activities, misalnya membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. 2. Oral Activities, misalnya menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi salam, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. 3. Listening Activities, misalnya mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. 4. Writing Activities, misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. 5. Drawing Activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram. 6. Motor Activities, misalnya melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, berternak. 7. Mental Activities, misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan. 8. Emotional Activities, misalnya menaruh minat, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang.

18 D. Sistem Pernapasan Kompetensi dasar pada materi sistem pernapasan ini adalah menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan pada manusia dan hewan (misalnya burug dan ikan). Sistem pernapasan manusia terdiri atas serangkaian alat-alat pernapasan berupa saluran yang berakhir pada sepasang paru-paru di dalam rongga dada. Berikut ini akan membahas tentang alat-alat pernapasan dan mekanisme pernapasan di dalam tubuh 1. Alat pernapasan manusia Manusia menghirup oksigen dari lingkungan dan mengeluarkan karbondioksida ke lingkungan dengan cara bernapas, udara masuk ke dalam paru-paru melalui serangkaian alat pernapasan, antara lain rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan paru-paru. a. Rongga Hidung Rongga hidung (nasal) merupakan saluran pernapasan pertama yang dilalui oleh udara. Pada rongga hidung terdapat rambut-rambut halus, mukus dan indra penghidung. b. Faring Faring (tekak) merupakan daerah persilangan saluran makanan dan saluran pernapasan. Pada faring terdapat tiga daerah bagian, yaitu nasofaring, orofaring dan laringofaring.

19 c. Laring Laring merupakan daerah pangkal tenggorokan. Laring disusun oleh kepingan tulang rawan dan berfungsi untuk menyalurkan udara dari faring ke trakea. Pada laring terdapat glotis, epiglotis dan pita suara. d. Trakea Trakea (batang tenggorokan) merupakan alat pernapasan berbentuk tabung yang menghubungkan laring dengan bronkus. Trakea disusun oleh tulang rawan berbentuk huruf C. e. Bronkus dan Bronkiolus Bronkus merupaka cabang trakea yang mengarah ke paru-paru kanan dan kiri. Bronkus kanan bercabang ke dalam tiga lobus (gelambir) paruparu, sedangkan bronkus kiri bercabang ke dalam dua gelambir. Selanjutnya, udara di dalam masing-masing bronkus masuk ke beberapa cabang saluran yang lebih kecil lagi yang disebut bronkiolus. f. Paru-paru Paru-paru merupakan alat pernapasan utama pada manusia. Paru-paru berjumlah sepasang terletak dengan aman di dalam rongga dada. Tiap paru-paru memiliki rongga pleura. Paru-paru sebelah kanan memiliki tiga lobus da paru-paru sebelah kiri memiliki dua lobus. Masing-masing lobus terbagi atas lobulus dan setiap lobulus mengandung jutaan alveolus (Sudjadi dan Laila, 2007:187).

20 2. Mekanisme pernapasan manusia a. Pernapasan Dada Pernapasan dada terjadi bila otot-otot tulang rusuk luar berkontraksi, akibatnya tulang rusuk naik dan volume rongga dada akan lebih kecil daripada udara luar. Karena adanya perbedaan tekanan udara ini, maka udara luar masuk ke dalam rongga dada, sehingga terjadi proses inspirasi. Proses ekspirasi terjadi apabila otot antar tulang rusuk dalam berkontraksi. Akibatnya, tulang rusuk turun dan volume rongga dada mengecil, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada akan lebih besar. Selanjutnya, udara akan terdorong ke luar. b. Pernapasan perut Pada proses pernapasan ini, fase inspirasi terjadi apabila otot diafragma (sekat rongga dada) mendatar dan volume rongga dada membesar, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada lebih kecil daripada udara di luar, akibatnya udara masuk. Adapun fase ekspirasi terjadi apabila otot-otot diafragma mengkerut (berkontraksi) dan volume rongga dada mengecil, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada lebih besar daripada udara di luar. Akibatnya udara dari dalam terdorong ke luar (Endang dan Idun, 2009:237).

21 3. Volume dan kapasitas paru-paru Pada umumnya, ketika rileks (bernapas normal) hanya sedikit udara yang masuk dan keluar paru-paru. Volume udara demikian disebut volume tidal, yaitu sekitar 500 ml. Pada saat berinspirasi lebih dalam, volume tidal paru-paru mendapat volume udara ekstra dari luar. Volume ekstra demikian disebut volume cadangan inspirasi atau udara komplementer, yaitu sekitar 1.500 ml. Demikian juga sebaliknya, setelah bernapas normal masih dapat mengeluarkan udara, yaitu sekitar 1.500 ml. Volume udara yang dikeluarkan setelah ekspirasi normal disebut volume cadangan ekspirasi atau udara suplementer. Selanjutnya, pada saat berinspirasi sedalam-dalamnya dan berekspirasi sekuat-kuatnya, total udara yang masuk dan keluar itu adalah sekitar 3.500 sampai 4.000 ml. Volume udara demikian disebut kapasitas vital dari paruparu (Sudjadi dan Laila, 2007:193). 4. Kelainan pada sistem pernapasan manusia Pernapasan manusia dapat saja mengalami gangguan karena terjadinya kelainan pada organ pernapasan atau akibat penyakit tertentu. Berikut ini beberapa kelainan pada sistem pernapasan yaitu asma, bermacam-macam radang, berkurangnya jumlah hemoglobin, emfisema, pneumonia, Kanker paru-paru, keracunan gas CN dan CO 2, Polip, amandel dan TBC (Wijaya, 2007:147).

22 5. Alat pernapasan burung Alat-alat pernapasan pada burung agak berbeda dengan manusia. Struktur pernapasan pada burung tersebut antara lain seperti berikut. a. Lubang Hidung Luar Lubang hidung luar terdapat pada pangkal paruh sebelah atas dan berjumlah sepasang. b. Lubang Hidung Dalam Lubang hidung dalam terdapat pada langit-langit rongga mulut. c. Celah Tekak Celah tekak terdapat pada faring dan menghubungkan trakea. d. Trakea Trakea tersusun dari tulang-tulang rawan yang berbentuk lingkaran. Trakea ini akan bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. Tempat percabangan ini disebut dengan bifurkasi trakea. Bronkus ini kemudian akan menghubungkan siring dengan paru-paru. e. Siring Siring merupakan alat suara yang terdapat pada bifurkasi trakea. Siring tersusun dari otot sterno trakealis dan otot siringalis. Otot sterno trakealis berfungsi untuk menghubungkan tulang dada dengan trakea, sedangkan otot siringalis berfungsi untuk menghubungkan siring dengan dinding trakea dalam. Apabila lipatan berupa selaput sebelah dalam rongga siring bergetar, maka akan menghasilkan suara f. Kantung udara Kantong udara pada burung berfungsi untuk bernapas pada saat terbang;

23 membantu memperkeras suara karena dapat memperbesar ruang siring; mencegah kedinginan dengan menyelubungi alat-alat dalam dengan rongga udara; mengurangi panas badan agar tidak banyak yang hilang; pada saat berenang dapat memperbesar dan memperkecil berat jenis tubuhnya. g. Paru-Paru Paru-paru burung terdapat sepasang dan menempel di dinding dada bagian dalam. Paru-paru ini berukuran relatif kecil dibandingkan ukuran tubuhnya. Paru-paru burung tersusun oleh Bronkus primer yang berhubungan dengan mesobronkus. 6. Mekanisme pernapasan burung Burung memiliki dua mekanisme pernapasan, yaitu saat istirahat dan terbang. Saat istirahat terjadi proses inspirasi dan ekspirasi. Pada saat burung istirahat, proses inspirasi terjadi dengan memperbesar rongga dada. Pembesaran rongga dada diikuti dengan aliran udara dari luar tubuh melewati hidung, faring, trakea, dan bronkus. Sebagian besar udara diteruskan ke kantung-kantung udara posterior, sedangkan sebagian lagi langsung melewati paru-paru. Saat rongga dada mengecil, terjadi ekspirasi. Udara dari kantung udara posterior mengalir ke kantung udara interior, melewati parabronkus. Dalam parabronkus terjadi pertukaran gas. Udara kaya CO2 ditampung sementara dalam kantung-kantung udara anterior. Saat inspirasi berikutnya, udara mengalir lagi mengisi kantung udara posterior dan paru-paru. Ketika ekspirasi, udara mengalir melewati paruparu mengisi kantung udara anterior, sedangkan udara hasil pernapasan

24 pertama dikeluarkan. Secara kontinu, paru-paru burung dilewati udara pada saat inspirasi dan ekspirasi. Pada saat burung terbang, mekanisme perbesaran rongga dada tidak dapat dilakukan karena tulang dada dan tulang rusuk merupakan tempat perlekatan untuk otot-otot terbang. Aliran udara ke dalam paru-paru terjadi ketika burung mengepakkan sayap. Pada saat sayap diangkat ke atas, kantung udara di ketiak mengembang sehingga terjadi proses inspirasi. Ketika sayap turun, kantung udara di antara tulang korakoid mengembang dan kantung udara ketiak terjepit sehingga udara mengalir ke dalam kantung udara di antara tulang korakoid melewati paru-paru. Saat itulah terjadi proses pertukaran gas (Sudjadi dan Laila, 2007:203).