Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.1 Tahun 2015

dokumen-dokumen yang mirip
PERCEPATAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE WHAT IF

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING. iv

PENENTUAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN REHABILITASI JALAN ALIANYANG KOTA PONTIANAK DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM)

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JALUR KRITIS (Critical Path)

BAB II LANDASAN TEORI

Critical Path Method (CPM) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan. Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini ialah :

PERCEPATAN WAKTU PADA SUATU PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE JALUR KRITIS

PERTEMUAN 11 Float dan Lintasan Kritis

BAB II STUDI PUSTAKA

Pertemuan ke 10 Metode Jalur Kritis. Dalam Analisis CPM, dipakai suatu cara yang disebut hitungan maju dan hitungan mundur.

SISTEM PENGENDALIAN WAKTU PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI JALAN RAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM

BAB II STUDI PUSTAKA


ASSALAMU ALAIKUM WR.WB TEGUH IMANTORO

13 Analisis Jaringan Kerja dan Penentuan Jalur Kritis dengan Critical Path Methode-CPM (Studi Kasus Pembangunan Pendopo Balai Adat Provinsi Jambi)

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK (Perencanaan Waktu-3 : CPM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMASI WAKTU PROYEK DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (Studi Kasus Proyek Rumah Susun Sederhana Sewa Pekanbaru)

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II Tinjauan Pustaka

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi

Pertemuan 5 Penjadwalan

PERENCANAAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK TOKO MODISLAND MANADO DENGAN METODE CPM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN WAKTU

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction

Operations Management

OPTIMALISASI RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN DENGAN PRESEDEN DIAGRAM METHOD (PDM)

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP :

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Operations Management

ANALISIS PERENCANAAN JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

LAMPIRAN 1 PENAWARAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK Andre M. Lubis, ST, MBA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

BAB II LANDASAN TEORI. Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERCEPATAN DURASI TERHADAP BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: TOKO MODISLAND MANADO)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Seminar Nasional Inovasi Dan AplikasiTeknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

BAB II LANDASAN TEORI

Project Management Time Management. Boldson H. S., S.Kom., MMSI

ANALISIS JARINGAN KERJA (NETWORK ANALYSIS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada perencanaan suatu proyek terdapat proses pengambilan keputusan dan proses penetapan tujuan.

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

BAB II LANDASAN TEORI. tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa

Proyek : Kombinasi dan kegiatan-kegiatan g (activities) yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan tertentu sebelum se

OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN PDM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ir. Rony Ardiansyah, MT, IP-U III. Sumber: Ir. Faisol AM., MS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik proyek konstruksi adalah sebagai berikut ini. 1. Kegiatannya dibatasi oleh waktu.

PROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya

Kartasura Surakarta 57102, Kartasura Surakarta 57102,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MAKALAH RISET OPERASI NETWORK PLANNING

Manajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

BAB II LANDASAN TEORI. berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sistem informasi dapat

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

Penjadwalan Proyek dengan Menggunakan Metode Jalur kritis Project Scheduling Using Critical Path Method (CPM)

TEKNIK ANALISA JARINGAN (CPM)

BAB III LANDASAN TEORI

Riset Operasional. ELEMEN ANALISIS JARINGAN menggunakan beberapa istilah dan simbol berikut ini:

PENERAPAN METODE CPM PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PEMBANGUNAN GEDUNG BARU KOMPLEKS EBEN HAEZAR MANADO)

STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010

Prosiding Manajemen ISSN:

STUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.2 : GANTT CHART, CPM DAN PERT) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

BAB 2 TINAJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengorganisasian suatu kegiatan untuk mencapai sasaran yang efektif dan efisien. Dalam

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

Karena kompleksnya suatu proyek, para pengelola proyek selalu ingm memngkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian. Banyak metode yang

PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0)

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

BAB III LANDASAN TEORI

Prosiding Matematika ISSN:

Syafri Antu Arfan Utiarahman, Darwis Hinelo Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Gorontalo

Pertanyaan Peserta. harga. siantar, rantau prapat mohon pencerahannya? Penjelasan Panitia/Pokja ULP. Dokumen Bab Uraian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dono Wahyu Wibowo ( ) Halaman 1

APLIKASI PENENTUAN WAKTU DAN BIAYA DALAM MANAJEMEN PROYEK MENGGUNAKAN METODE CPM

Transkripsi:

PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU MENGGUNAKAN NETWORK PLANNING (CPM) PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN (STUDI KASUS PENINGKATAN JALAN Sp. BEREMBANG Sp. JAMBI KECIL) Elvira Handayani 1 Dedy Iskandar Abstract One of the methods in the application of Network Planning on construction projects is the Critical Path Method (CPM). Use of critical path method is to be able to know the the critical path of a project in which an activity can not be delayed, so that the execution time can be controlled to determine the earliest and the latest of starting time. As such factors can delay the project in minimizing Road Improvement Works Sp. Berembang - Sp. Small Jambi has a contract value of Rp. 9,969,162,000.00 and the turnaround time is 217 calendar days. Application of CPM on the job resulted in an accelerated completion of work to 210 calendar days and 6 work items that are on the critical path. Acceleration time of completion of the work provides implementation costs Rp. 9,956,247,162.00 or additional profit of Rp. 12,914,838.00. Keyword: Time management, Critical path method, road construction PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia industri, perkembangan sarana transportasi juga semakin besar terutama jalan raya. Selain mutu, ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan konstruksi jalan sangat penting dalam menunjang tercapainya target-target pembangunan sesuai waktu yang telah direncanakan. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya manajemen waktu (time management) dalam penyelesaian proyek konstruksi jalan. Dengan adanya manajemen waktu maka resiko keterlambatan penyelesaian proyek menjadi kecil. Adanya pengendalian waktu, maka keterlambatan dalam pengerjaan mempertimbangkan proyek bisa diminimalisir, dan secara langsung akan mengurangi pembengkakan biaya yang pada akhirnya akan memberikan keuntungan kepada kontraktor sebagai pelaksana proyek Pengendalian atau manajemen waktu untuk proyek jalan pada proyek peningkatan struktur jalan Sp. Berembang Sp. Jambi kecil ini mengunakan network planning yaitu critical path method. Penggunaan metode critical path method mampu mengoptimalkan waktu pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Metode critical path method dapat mengetahui jalur jalur kritis dimana suatu kegiatan dari proyek tersebut tidak dapat ditunda, sehingga kita dapat menggendalikan waktu untuk mengetahui waktu mulai tercepat dan waktu mulai terlama. Sehingga faktor-faktor keterlambatan pada proyek jalan dapat di minimalkan 1 Dosen Fakultas Teknik Universitas Batanghari TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan manajemen waktu proyek jalan raya pada proyek peningkatan struktur jalan Sp. Berembang Sp. Jambi. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Abrar Husen (2008) manajemen adalah suatu ilmu pengetahuan tentang seni memimpin organisasi yang terdiri atas kegiatan perencanaan, pengoorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian terhadap sumber-sumber daya yang terbatas dalam usaha mencapai tujuan dan sasaran yang efektif dan efisien. proyek hingga tercapai hasil optimal dengan keterbatasanketerbatasan yang ada. Network Planning/ Perencanaan Jaringan Kerja Prinsip Network Planning adalah hubungan ketergantungan antara bagianbagian pekerjaan yang digambarkan dalam diagram Network. Dengan demikian diketahui bagian-bagian pekerjaan mana yang harus didahulukan, pekerjaan mana yang menunggu selesainya pekerjaan yang lain, pekerjaan mana yang tidak perlu tergesa-gesa sehingga alat dan sumber daya manusia dapat digeser ke pekerjaan lain untuk efisiensi. Critical Path Method/ Metode Jalur Kritis Critical path method biasa disebut dengan activity on arrow atau diagram terdiri dari anak panah dan lingkaran. Anak panah menggambarkan kegiatan atau aktivitas sedangkan lingkaran menggambarkan kejadian (event). Dalam menentukan perkiraan waktu penyelesaian akan dikenal dengan istilah jalur kritis, jalur yang memiliki rangkaianrangkaian kegiatan dengan total jumlah 22

waktu terlama dan waktu penyelesaian proyek tercepat. Sehingga dapat dikatakan bahwa jalur kritis berisikan kegiatan kegiatan kritis dari awal sampai akhir jalur. Syarat syarat pembuatan jaringan kerja CPM 1. Dalam penggambaran, network diagram harus jelas dan mudah untuk dibaca 2. Harus dimulai dari event/kejadian dan diakhiri pada event/kejadian 3. Kegiatan disimbolkan dengan anak panah yang digambar garis lurus dan boleh patah 4. Diantara dua kejadian hanya boleh satu anak panah 5. Penggunaan kegiatan semu ditunjukan dengan garis putus putus dan jumlahnya seperlunya saja Pada gambar di bawah ini menjelaskan secara grafis dan simbol untuk membuat jaringan kerja CPM, yaitu : Gambar 1. Hubungan Peristiwa dan Kegiatan Pada CPM Sumber : Iman Soeharto (1995) Keterangan : Simbol peristiwa / kejadian / event = menunjukan titik waktu mulainya / selesainya suatu kegiatan dan tidak mempunyai jangka waktu. Simbol kegiatan (activity) = kegiatan membutuhkan jangka waktu / durasi dan sumber daya. Simbol kegiatan semu (dummy) = kegiatan berdurasi nol, tidak membutuhkan sumber daya. Menurut Iman Soeharto (1995) dalam proses identifikasi jalur kritis/ CPM dikenal rumus rumus perhitungan : ES EF LS LF D Event (node) terdahulu = Waktu mulai paling awal suatu kegiatan. Bila waktu kegiatan dinyatakan atau berlangsung dalam minggu, maka waktu ini adalah minggu paling awal kegiatan dimulai. = Waktu selesai paling awal suatu kegiatan. Bila hanya ada satu kegiatan terdahulu, maka EF suatu kegiatan terdahulu merupakan ES kegiatan berikutnya. = Waktu paling akhir kegiatan boleh mulai, yaitu waktu paling akhir kegiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan. = Waktu paling akhir kegiatan boleh selesai tanpa memperlambat penyelesaian proyek. = Kurun waktu suatu kegiatan. Umumnya dengan satuan waktu hari, minggu dan bulan. METODE PENELITIAN Data yang diperoleh dianalisa menggunakan metode Network Planning Critical Path Method, dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Menginventarisasi kegiatan dan berikan kode pada setiap kegiatan agar memudahkan dalam penggambaran diagram CPM. Kegiatan Durasi Event (node) berikutnya 2. Menentukan durasi setiap kegiatan sesuai schedule perencanaan. 3. Menyusun hubungan tiap kegiatan. 4. Gambar diagram Network Planning Critical Path Method langkah pertama. 5. Menentukan jalur kritis pada diagram CPM langkah pertama. 6. Tabelkan float (Total Float, Free Float dan Independen Float) pada diagram CPM langkah pertama. 7. Durasi pekerjaan yang baru pada kegiatan di jalur kritis. 8. Kemudian hitung biaya waktu yang dipercepat dengan slope biaya yaitu kegiatan yang hanya berada pada jalur kritis. 9. Gambarkan kembali diagram Network Planning Critical Path Method. Kemudian didapat waktu proyek setelah optimalisasi. 10. Harga awal proyek harga kegiatan pada jalur kritis sebelum dioptimalkan.. Jika hasil sudah didapat kemudian dijumlahkan dengan kegiatan kritis yang telah dioptimalkan. Maka harga proyek dan waktu awal harga proyek yang dioptilmalkan dengan waktu yang lebih cepat, maka percepatan efisien. HASIL DAN PEMBAHASAN Cara menyusun kegiatan yang saling terkait, yaitu : 1. Mana kegiatan yang akan dikerjakan pertama 2. Mana kegiatan berikutnya setelah kegiatan pertama 3. Adakah kegiatan-kegiatan yang dapat dikerjakan bersama 23

4. Adakah kegiatan yang tumpang tindih / overlaping. 5. Perlukah mulainya kegiatan tertentu menunggu yang lain. 6. Adakah kegiatan yang dapat dikerjakan secara tersendiri tanpa harus menunggu kegiatan sebelumnya. Urutan kegiatan-kegiatan yang saling terkait sesuai dengan logika ketergantungan antar kegiatan dengan empat kemungkinan, yaitu kegiatan yang mendahului (predecessor), kegiatan yang didahului (successor), kegiatan overlapping. Durasi tiap kegiatan adalah jumlah periode kerja yang akan dibutuhkan untuk menyelesaikan masing-masing kegiatan, pada perhitungan ini durasi kegiatan tiap pekerjaan pada proyek ini kita lihat pada time schedule. Tabel 1. Uraian Kegiatan dengan Predecessor dan Successor Beserta Durasi Tiap Pekerjaan No. Kode Kegiatan Predecessor Successor Durasi (minggu) DIVISI I UMUM 1 AA Mobilisasi - AA, BA, BB, BC, BD, BE, DA, DB, FA, FB No. Kode Kegiatan Predecessor Successor Durasi (minggu) DIVISI III PEKERJAAN TANAH 1 BA Galian Biasa AA AA, BA, FA 2 BB Galian Perkerasan tanpa Cold Milling Machine BA, EA CA 7 13 AA CA 13 3 BC Galian Perkerasan Berbutir AA EB, ED, EE, EF, 4 BD Timbunan Biasa AA EC 12 5 BE Penyiapan Badan Jalan AA EB, ED, EE, EF, DIVISI IV PERBAIKAN DAN PERKERASAN BAHU JALAN 1 CA Lapis Agregat Kelas S BA, EA, BB, DA, DB DIVISI V PERKERASAN BERBUTIR 1 DA Lapis Pondasi Agregat Kelas A AA CA 13 2 DB Lapis Pondasi Agregat Kelas b AA CA 13 DIVISI VI PERKERASAN ASPAL 1 EA Lapis Resap Pengikat AA, BA, FA, FB CA 6 2 EB Lapis Perekat BE, BC 3 EC 4 ED Lapis Aus Aspal Beton (AC- WC) (Gradasi Halus & Kasar) Lapis Antara Aspal Beton (AC- BC) (Gradasi Halus & Kasar) 8 BD FD 10 BE, BC 5 EE Aspal Keras BE, BC No. Kode Kegiatan Predecessor Successor Durasi (minggu) 24

6 EF Bahan Anti Pengelupasan (Anti Stripping Agent) BE, BC 7 Bahan Pengisi/ Filler (Tambah Semen) BE, BC DIVISI VIII PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR 1 FA 2 FB Lapis Pondasi Agregat Kls A untuk Pekerjaan Minor Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor AA BA, EA 7 AA BA, EA 7 3 FC Penanaman Pohon - 2 4 FD Marka Jalan Thermoplastic EC - 4 5 FE Rambu Jalan Tunggal Dengan Permukaan Pemantul Engineer Grade 6 FF Patok Kilometer 7 Rel Pengaman (Guard Drill) - 3-2 - 2 Setelah hubungan tiap-tiap kegiatan dan durasi diketahui pada langkah berikutnya dapat dilanjutkan untuk menggambar diagram CPM. 25

Kegiatan yang berada pada lintasan kritis Pekerjaan proyek yang memiliki multi titik awal dan multi terminal memiliki beberapa total float negatif, nol dan positif. Apabila float negatif maka durasi berdasarkan target, kurang dari yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Kode Durasi Tabel 2. kegiatan yang berada pada lintasan kritis Untuk menentukan apakah kegiatan tesebut berada dijalur kritis harus memenuhi ES=LS, EF=LF dan TF=0. Tabel di atas ditabelkan kembali secara terpisah dengan kegiatan yang berada pada jalur kritis. Paling Awal Paling Akhir Float ES EF LS LF TF FF IF AA 7 0 31 0 31 0 24 24 BA 13 4 17 4 17 0 0 0 BB 13 4 20 4 20 0 3 3 CA 8 20 28 20 28 0 0 0 EA 6 14 20 14 20 0 0 0 FE 3 28 31 28 31 0 0 0 Sumber: Hasil Analisa Data Pekerjaan galian biasa selesai dalam waktu normal 13 minggu (91 hari) dengan volume 6.201,80 M 3. Upah tiap 1,00 M 3 = Rp. 263,51 dan biaya peralatan tiap 1,00 M 3 = Rp. 28.225,25. 26

Total Upah dan Biaya Peralatan/M 3 adalah = Rp. 263,51 + Rp. 28.225,25 = Rp. 28.488,76 (diluar Overhead) Maka untuk upah dan peralatan dengan volume 6.201,80 M 3 adalah Total Upah = 6.201,80 M 3 x Rp. 263,51/M 3 = Rp. 1.634.236,32 Upah untuk waktu normal = Rp. 1.634.236,32 / 91 Hari = Rp. 17.958,64 Total Biaya Peralatan = 6.201,80 M 3 x Rp. 28.225,25/M 3 = Rp. 175.047.355,45 Biaya peralatan waktu normal = Rp. 175.047.355,45/ 91 Hari = Rp. 1.923.597,31 Total biaya = Upah + Biaya peralatan = Rp. 1.634.236,32 + Rp. 175.047.355,45 = Rp. 176.681.591,77 (diluar Overhead) Jadi didapat biaya upah dan peralatan dalam 1 hari kerja adalah : = Produktivitas/Hari x Total Biaya Upah dan Biaya Peralatan/M 3 = 68,15 M 3 /Hari x Rp. 28.488,76 = Rp. 1.941.556,- Biaya Upah dan peralatan untuk 1 minggu (7 hari) adalah : = Biaya upah dan peralatan/hari x 7 hari = Rp. 1.941.556,- x 7 = Rp. 13.590.892,- Untuk pekerjaan Galian biasa yang menentukan adalah peralatan yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Peralatan yang dipergunakan untuk item pekerjaan Galian Biasa : 1. Excavator Kapasitas Bucket (V) =0,93 M3 Faktor Bucket (Fb) =1,00 Faktor Efisiensi Alat (Fa) =0,83 Faktor konversi, kedalaman <40 %, (Fv) = 0,90 Waktu Siklus (Ts1) - Menggali, memuat (T1)=0,320 Menit - Lain-lain (T2) =0,100 Menit Waktu Siklus = T1 x Fv (Ts1) = 0,42 Menit Kap. Prod/Jam (Q1)=91,89M3/Jam Koefisien Alat/M3 = 1 = Q1 = 0,0109 Jam 2. Dump Truck Kapasitas Bak (V)= 3,50 Ton Faktor Efisiensi Alat (Fa)= 0,83 Kecepatan rata-rata bermuatan (v1) =30 Km/Jam Kecepatan rata-rata kosong (v2) = 40 Km/Jam Waktu Siklus (Ts2) - Muat = (Vx60)/(DxQ1xFk), (T1) =1,19 Menit - Waktu tempuh isi = (L / v1) x 60, (T2) = 6,00 Menit - Waktu tempuh kosong = (L /v2) x 60, (T3) = 4,50 Menit - Lain-lain (T4) = 0,100 Menit Waktu Siklus = T1 + T2 + T3 + T4 =12,44 Menit Kap. Prod/Jam (Q2) =7,30 M 3 /Jam Koefisien Alat/M 3 = 1 /Q2 = 0,1370 Jam Berdasarkan analisa penggunaan peralatan yang digunakan oleh pihak penyedia jasa maka untuk mempercepat pekerjaan menjadi 7 minggu ( 42 Hari) adalah : Volume Kontrak=6.201,80 M 3 =147,66 M3 42 hari 42 hari Upah waktu dipercepat untuk volume keseluruhan: = Volume Kontrak x Upah waktu dipercepat/hari = 6.201,80 M 3 x Rp. 38.910,39 = Rp. 1.634.236,32 Upah Waktu dipercepat/hari = Rp. 1.634.236,32 / 42 Hari = Rp. 38.910,39 Biaya Peralatan Waktu dipercepat = Koefisien Excavator untuk mengerjakan 147,66 M3 = 1,61 Jam Biaya Excavator = Rp. 306.842,92 x 1,61 Jam = Rp. 493.868,21 Biaya Dump Truck = Rp. 306.842,92 x 1,61 Jam = Rp. 174.306,17 Biaya Peralatan/Hari = Rp. 4.021.026,- Biaya Peralatan Waktu percepat = Rp. 4.021.026,- x 42 Hari = Rp.168.883.109,49 Jadi upah dan biaya peralatan dengan waktu 7 minggu (42 hari) ditambah overhead 15 % didapat : Biaya dipercepat = Upah Waktu dipercepat + Biaya Peralatan di percepat = Rp. 1.634.236,32 + Rp.168.883.109,49 = Rp.170.517.345,81 Biaya Overhead = 15% x Rp.170.517.345,81 = Rp. 25.577.601,87 Total Biaya = Rp.170.517.345,81 + Rp. 25.577.601,87 = Rp. 196.094.947,68 Maka dengan biaya yang lebih kecil pekerjaan Galian Biasa dapat dikerjakan selama 7 minggu (42 hari) Untuk perhitungan kegiatan kritis selanjutnya penulis uraikan dalam tabel terlampir. 27

Setelah didapat hasil dari percepatan waktu pada kegiatan kritis. Kemudian harga total proyek dikurangi harga kegiatan kritis yang akan dioptimalkan yaitu: Rp. 9.969.162.000,00 - Rp. 853.514.490,00 = Rp. 9.5.647.510,10 Biaya proyek pada kegiatan non kritis = Rp. 9.5.647.510,10 Jumlah biaya proyek pada kegiatan non kritis dengan biaya pada jalur kritis yang telah dioptimalkan menjadi : Rp. 9.5.647.510,10 + Rp. 840.599.652,00 = Rp. 9.956.247.162,00 Analisa awal waktu pelaksanaan proyek selama 217 hari kalender adalah dengan biaya Rp. 9.969.162.000,00. Setelah dievaluasi kembali dan terlihat pekerjaan apa saja yang berada pada jalur kritis, dan pada kegiatan tersebut dapat dioptimalkan waktu yang tentunya berhubungan dengan biaya pelaksanaan proyek menjadi 210 hari kalender dengan biaya Rp. 9.956.247.162,00. KESIMPULAN 1. Dari hasil analisa menggunakan diagram CPM untuk Proyek jalan pada proyek peningkatan struktur jalan Sp. Berembang Sp. Jambi kecil diketahui kegiatan yang berada pada jalur kritis berjumlah 6 item pekerjaan. 2. Dari analisa menggunakan diagram CPM didapat biaya dan waktu yang lebih optimal. Lama penyelesaian proyek mulanya selama 217 hari kalender dengan biaya Rp. 9.969.162.000,00 menjadi 210 hari kalender dan biaya Rp. 9.956.247.162,00. Dengan demikian didapatkan durasi waktu yang dipercepat biaya pelaksanaan proyek menjadi lebih murah, yakni adanya keuntungan tambahan yang diperoleh Rp. 12.914.838,00 DAFTAR PUSTAKA Asiyanto, 2009, manajemen resiko untuk kontraktor Badri Sofwan, 1991, Dasar- dasar Network Planning, Jakarta. Rineka Cipta Ervianto, Wulfram I. 2005. Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Andi Hesen, Abrar, 2008 Manajemen Konstruksi proyek perencanaan, penjadwalan dan penggendalian proyek, Andi Nabar, Darmansyah. 1998. Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat Berat. Universitas Sriwijaya Soeharto, Iman.1995. Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional). Jakarta 28