BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi saat ini, peranan teknologi informasi sangat

PERANCANGAN KONSTRUKSI RAK BAJA DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI PENYIMPANAN MATERIAL DI GUDANG BAHAN BAKU PADA PT. UNITED TRACTOR PANDU ENGINEERING

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. IV, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut :

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi saat ini, peranan teknologi sudah meluas dan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3. perusahaan dagang, dimana perusahaan tersebut bergerak di bidang sparepart otomotive.

Usulan Tata Letak Gudang Untuk Meminimasi Jarak Material Handling Menggunakan Metode Dedicated Storage

PETA DARI KE & ONGKOS MATERIAL HANDLING PRAKTIKUM VI TIM ASISTEN PLO 2015

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri di bidang manufaktur khususnya di Indonesia dan

PERANCANGAN TATA LETAK DAN PALLET RACKING SYSTEM SEBAGAI PENDUKUNG PENGENDALIAN BARANG DI GUDANG PRODUK JADI (Studi Kasus PT. Tiara Kurnia Malang)

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi lebih dalam teknologi informasi terutama dalam Supply Chain mereka.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB V ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi pilihan utama masyarakat untuk mendapatkan informasi.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V ANALISA DAN HASIL

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISIS 5.1. Analisis Tata letak Awal

BAB 1 PENDAHULUAN. proses bisnis dalam mempertahankan diri dari persaingan bisnis yang semakin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dimasukkan dalam pelajaran ekstrakulikuler. ini adalah Bahasa Jepang. Salah sat u survey pada tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pengumpulan informasi tentang waktu yang dibutuhkan dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak fasilitas produksi

III BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDA HULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis semakin cepat dan

PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG KALENG DI SURABAYA

LAPORAN MODUL KE-3 PRAKTIKUM MATERIAL HANDLING PERHITUNGAN ONGKOS MATERIAL HANDLING

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Barang yang disimpan di gudang dapat berupa bahan baku, bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak lantai produksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi kulitas barang/produk yang dihasilkan.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

SISTEM PENANGANAN MATERIAL

Gambar 4.25 Tampilan Halaman Help. sebagai pem bantu bila mengalami kesulitan dengan program ini.

MEMPELAJARI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. MULIAGLASS CONTAINER

Pendahuluan BAB I BAB I PENDAHULUAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

BAB I PENDAHULUAN. meliputi pengaturan tataletak fasilitas produksi seperti mesin-mesin, bahan-bahan,

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V ANALISIS HASIL. 5.1 Analisis Tata Letak Fasilitas Awal dan Usulan

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

PENENTUAN LUAS LANTAI PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

Pembahasan Materi #10

5.3 Perhitungan Jumlah Kebutuhan Rak Saat Ini Perhitungan Utilisasi Saat Ini Perhitungan Utilisasi Rak Saat Ini

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DI UD. NUR INTAN PEGIRIKAN TEGAL

Definisi ilmu seni memindahkan menyimpan melindungi mengontrol/ mengawasi material

BAB I PENDAHULUAN I-1


BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Andika Buana Lines yang membidangi jasa bongkar muat barang.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK PEMBUATAN RANGKA MEJA PING-PONG PADA CV SHIAMIQ TERANG ABADI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

FMEA Motion Mencari Part/Alat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Perancangan Gudang dan Sistem Manajemen Pergudangan di UD. Wirakarya

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PADA UKM ROTI SHENDY

PEKERJAAN PERAKITAN JEMBATAN RANGKA BAJA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era modern merupakan sebuah era yang sangat dinamis, baik dalam aspek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. secara umum ditinjau dari sudut pandang produksi adalah susunan fasilitas produksi

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. struktur yang paling utama dalam sebuah bangunan. Suatu struktur kolom

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir Latar Belakang Masalah. Pada produksi yang mempunyai tipe produksi massal, yang melibatkan

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix ABSTRAK...

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Relayout Tata Letak Gudang Produk JadiMenggunakan Metode Dedicated StorageDi PT ABC

Relayout Tata Letak Gudang Produk Jadi Menggunakan Metode Dedicated Storage

Transkripsi:

73 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Hasil Pengum pul an Data 4.1.1 Kegiatan Perancangan Perencanaan Produk Tabel 4.1 Pernyataan Misi Pernyataan Misi : Rak baja untuk penyimpanan plat baja Uraian Produk Sasaran Bisinis Utama Mempermudah dalam penyimpanan plat dan menghemat penggunaan lahan. Pasar Utam a Untuk perusahaan yang menggunakan bahan baku berupa plat. Pasar Sekun der Untuk pekerja dibagian gudang bah an bak u. Asumsi asumsi dan batasan - batasan Produk ini dirancang hanya untuk keperluan penyimpanan plat saja. Stakeholder Pengguna Opersaional manufaktur Tim Perancangan

74 Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Dari hasil observasi dan wawancara terhadap pekerja yang berh ubungan dengan gudang bah an bak u dihasilkan kebut uhan-kebut uhan yang dianggap perlu dan diinginkan oleh Customer. Dibawah ini adalah beberapa kebutuhan yang dihasilkan. Tabel 4.2 Identifikasi kebut uhan pelanggan No Kebutuhan 1 Produk k uat 2 Produk dapat m emuat plate baja 3 Mudah unt uk p eletakan dan pen gam bilan plat 4 Tahan lama 5 Desain ergonomis Tabel 4.3 Kebut uhan Pelan ggan No Kebutuhan Tingkat kepentingan 1 Produk k uat 5 2 Produk dapat memuat plate baja 5 3 Mudah untuk p eletakan dan pengam bilan plat 5 4 Tahan lama 4 5 Desain ergonomis 4

75 Penyusunan Konsep Kon se p I Seperti kondisi saat ini dimana plat yang ada di gudang bahan baku diletakan diatas lantai dan disusun bert umpuk. Hal ini mengakibatkan plat yang berada dibawah akan sulit unt uk diambil sehingga kualitas dari plat tersebut akan berk ur ang. Kon se p II Penyimpanan plat baja yang ada di gudang bahan baku menggunakan rak baja, dimana dengan penggunaan rak ini plat yang pertama datang akan diambil pertam a, sehin gga tidak ada pen umpukan plat yang lam a yang akan m enggur angi kualitas dari plat tersebut. Kon se p II I Dengan penggunaan kayu sebagai alas untuk meletakan plat baja, penyusunannya seperti konsep 1 dimana plat akan ditumpuk berdasarkan jenis platnya. Seleksi Konsep Berdasarkan Konsep-konsep yang disusun, maka tim melakukan kegiatan penyeleksian konsep untuk mendapatkan konsep yang terbaik yang dapat dikembangkan lebih lanjut lagi. Penyeleksian konsep dengan menggunakan metode Screening untuk penyaringan konsep dan memperkecil pemilihan

76 terhadap konsep, yang selanjutnya adalah Scoring untuk mem berikan bo bot penilaian terhadap konsep yang telah dipilih dari Screening, dari tahapan Sco ring di tetapkan pilihan konsep yang akan dipilih. 1. Screening Dari hasil penyarin gan diatas didapatkan 2 konsep yan g dapat dilanjutkan untuk pengembangan dan memasukin tahap penilaian. Tabel 4.4 penyaringan konsep Kriteria Seleksi Konsep Konsep I Konsep II Konsep III Sponge(referensi) Kuat + + + 0 Tahan lama + + - 0 Mudah untuk peletakan 0 + 0 0 Mudah untuk pengambilan - + - 0 Dapat menyimpan banyak plat 0 + 0 0 Jumlah + 2 5 1 0 Jumlah 0 3 0 3 6 Jumlah - 1 0 2 0 Nilai Akhir 1 5-1 0 Peringkat 2 1 3 4 Lan jutkan Ya ya tidak tidak

77 2. Scoring Kriteria Seleksi Beban Tabel 4.5 penilaian konsep Konsep Konsep I Rating Nilai Beban Konsep II Rating Kuat 20% 4 0.8 5 1 Tahan lama 20% 3 0.6 4 0.8 Nilai Beban Mudah untuk peletakan 20% 3 0.6 3 0.6 Mudah untuk pengambilan 25% 2 0.5 4 1 Dapat menyimpan banyak plat 15% 3 0.45 4 0.6 Tot al Nilai 2.95 4 Peringk at 2 1 Lanjutkan Tidak Ya Dari hasil penilaian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa konsep II, yang terpilih untuk dilakukan. Yaitu dengan penggunaan rak untuk penyimpanan plat baja, sehingga kualitas dari plat tersebut akan terjaga karena plat yang pertama datang akan pertama diambil untuk di produksi.

78 4.2 Usulan Design Rak Baja Berdasarkan hasil seleksi konsep maka masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan adalah penataan pla te yang ada digudang raw material dimana plate plate ter sebut disusun bertump uk. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kualitas dari plate itu sendiri. Untuk mengatasi masalah tersebut kelompok kami mengusulkan penggunaan sebuah rak. Adapun design rak yan g kami usulkan sebagai berik ut:

79 Gambar 4.2 Design rak 3D Gambar 4.3 Rak 2D

80 Gambar 4.4 Komponen 1 Gambar 4.5 Komponen 2

Gambar 4.6 Komponen 3 81

82 Gambar 4.7 Komponen 4 Gambar 4.8 Komponen 5

Gambar 4.9 Komponen 6 83

88 4.2.1 Perhitungan Biaya Pembuatan Rak Setelah mengetahui desain yang akan dibuat maka kami memberikan usulan biaya kepada pihak perusahaan dalam membuat rak tersebut. Berikut ini adalah perhit ungan biaya yang dibutuhkan untuk membuat satu rak baja, biaya biaya yang dimaksud adalah biaya pem belian material dan biaya tenaga kerja. Material yang digunakan adalah jenis plat baja kanal U dengan ukuran 250mm x 90mm x 9 mm yang memiliki panjang 6 meter. Untuk kanal U dengan ukuran 250 mm x 90mm x 9mm merupakan pondasi dasar dari rak baja ini digunakan sebanyak 2 buah. Material selanjutnya adalah kanal U dengan ukuran 150mm x 75mm x 7,5 yang memiliki panjang 6 meter, digunakan sebagai penopang tegak pada rak baja digunakan 5 buah. Dan untuk biaya tenaga kerjanya diasumsikan dengan biaya per jam Rp. 35.000,00 dan lama pengerjaannya selama 1 minggu (5 hari) kerja. Rincian biayanya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.6 Perhitungan biaya pembuatan rak Rincian biaya Harga sat uan Total Harga Kanal U 250mm x 90mm x 9mm (2) Rp. 1.850.000 Rp. 3.700.000 Kanal U 150mm x 75mm x 7,5mm (7) Rp. 750.000 Rp. 5.250.000 Biaya tenaga kerja (6,5 jam) Rp. 35.000 Biaya tenaga kerja selama 1 minggu Rp. 227.500 Rp. 1.137.500 Total biaya unt uk 1 rak Rp. 10.087.500

89 Jadi, total biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk membuat 1 buah rak baja adalah Rp. 10.087.500. 4.2.2 Perhitungan Analisa Penggantian Dalam rangka meningkatkan efisiensi, maka dilakukan perhitungan biaya. Perhit ungan biaya dimulai dengah menghitung biaya penggantian, dimana dari yang sebelumnya tidak menggunakan rak menjadi menggunakan rak. Perhitungan ini kami lakukan bert ujuan untuk mengetahui apakah dengan penggunaan rak unt uk penyimpanan plate baja yang kami usulkan lebih mengunt ungkan jika dibandingkan dengan kondisi saat ini. jika diketahui biaya yang dikeluarkan jika tidak memakai rak plate adalah Rp. 6.860.000 dan plate tersebut dapat digunakan sampai 1 tahun kedepan, sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk membuat 1 rak plate adalah Rp. 10.087.500, rak ini diestimasikan dapat digunakan dengan baik selama 10 tahun. Dengan mengasumsikan tidak ada biaya perawatan pada kedua alternatif dan MARR yang ditetapkan adalah 1/2%. Dibawah ini adalah perhitungan dari analisa penggantian, yaitu:

90 Kedua alternatif diatas dapat dibandingkan ber dasarkan ongkosongkos ekuivalen tahunanya: ( A/P,1 2%,1) 0 EUAC 1 = 6.860.000 + = 6.860.000( 1,0050) + 0 = Rp.6.894.300 ( A/P,1 2 %,10) 0 EUAC 2 = 10.087.500 + ( 0,1094) 0 = 10.087.500 + = Rp.1.103.572,5 Dengan hasil diatas maka perusahaan sebaiknya membuat rak unt uk menyimpan raw m aterial sehingga memberikan penghematann sebesar Rp. 5.790.727,5 pertahun. 4.3 Analisa Hasil 4.3.1 Analisa Pemilihan Masalah Kondisi saat ini pada PT. UTPE adalah meletakkan plat baja dengan cara menumpuk di lantai, sehingga plate yang pertama kali datang akan ditimpa dengan plate yang datang pada jadwal pem belian selanjutnya. Jika plate yang tertimpa dibiarkan terus menerus dan tertimpa dalam wakt u yan g lama, hal ini akan mengakibatkan plate tersebut akan berkarat, kualitas dari

91 plate tersebut akan menurun dan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan sendiri baik dari segi biaya, waktu dan tenaga. Raw material yan g tersusun bertumpuk mengakibatkan bahan yang sudah lama disimpan mengalami penyusutan fungsinya atau kekuatan, selain itu jika bahan yan g sudah lama disimpan jika digunakan maka dapat memberikan hasil produk yang kurang bagus sehingga memberikan kekecewaan pada pelanggan. Kondisi warehouse saat ini yg dimiliki oleh perusahaan dianggap buruk oleh pihak management, dikarenakan plat baja yang merupakan salah satu bahan baku utama perusahaan hanya diletakkan di atas lantai begitu saja. Hal ini dianggap oleh perusahaan dapat mengurangi tingkat kualitas dari plat baja yang akan digunakan, karena plat baja yang paling dasar (berada di paling bawah) akan semakin berkurang tingkat kualitas bajanya dan semakin berkarat, sehingga akan memakan waktu yang lama unt uk memproses plat tersebut. 4.3.2 Analisa Perancangan Design Rak Rak yang akan didesain digunakan untuk perbaikan layout warehouse pada bagian raw m aterial, Setelah melihat kondisi yang ada, maka kam i menyarankan pembuatan rak baja unt uk meletakan plate plate baja yang ada saat ini. Dimana dengan adanya rak baja ini, maka kualitas plat baja tetap

92 bertahan atau dengan kata lain kualitasnya akan tetap bagus, karena plate plate yang dibeli terlebih dahulu dapat digunakan terlebih dahulu. Design rak yang kami usulkan dapat dilihat pada gam bar 4.2, seperti yang terlihat pada gambar material yang kami gunakan untuk membuat rak adalah kanal U atau UNP dan plate grade 250. dimana tiap celah berukuran 500mm untuk tempat penyimpanan plate. Rak tersebut terbagi dalam 6 komponen, antara lain: Komponen 1 menggunakan material UNP 250 yang berdimensi 250x90x9 dengan panjang 6 meter, material ini digunakan sebagai alas dari rak tersebut. Komponen 2 menggunakan material UNP 150 yang berdimensi 150x75x7,5 dengan panjang 5 meter, material ini digunakan sebagai penyangga atas. Komponen 3 menggunakan material UNP 150 yang berdimensi 150x75x7,5 dengan tinggi 1,4 meter, material ini digunakan sebagai penyangga samping. Komponen 4 dan 5 menggunakan material UNP 150 yang berdimensi 150x75x7,5. Material ini digunakan sebagai penyangga antar komponen 3..

93 Komponen 6 menggunakan material plate grade 250 yang berdimensi 5x200x4980, material ini digunakan sebagai penahan anatara 2 komponen 1. 4.3.3 Analisa penggantian Setelah merancang rak maka harga untuk membuat rak tersebut dapat diperkirakan, dengan rincian yang sdah dibahas diatas di peroleh estimasi biaya untuk satu buah rak adalah Rp. 10.087.500. Dengan estimasi biaya pembuatan rak ini tahap selanjutnya adalah melakukan analisa penggantian, dimana analisa ini dilakukan untuk mengetahui apakah dengan penggunaan rak akan lebih baik dibandingkan dengan kondisi sekarang, dan juga menbantu perusahaan dalam mengambil keput usan apakah mengganti sistem penyimpanan yang ada sekarang dengan penggunaan rak seperti yang kami usulkan. Untuk perhitungan ongkos ekuivalen tahunan 1 ( EUAC 1 ) yang dijabarkan diatas, dengan mengasumsikan biaya yang dikeluarkan adalah dari biaya tenaga kerja untuk membersihkan plate baja tersebut sebesar Rp. 6.860.000. dimana angka ini di dapat dari:

94 = Biaya Tenaga Kerja x Jam x Jumlah Plate = 35.000x 0,5 Jam x 392 = Rp.6.860.000 Dengan mengasumsikan plate yang digunakan adalah plate garde 250 dengan tebal 5mm, seorang operator dapat membersihkan 1 buah plate dalam waktu setengah jam, kapasitas yang dapat di letakan pada rak ini adalah 98 plate di setiap celah/ tempat peletakan plate, dengan total kapasitas adalah 98x4 = 392. dengan MARR ½ %, n= 1, maka ongkos ekuivalen tahunan 1 ( EUAC 1) yang diperoleh adalah Rp. 6.894.300. Sedangkan untuk perhitungan ongkos ekuivalen tahunan 2 ( EUAC 2 ) investasi awal yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah Rp. 10.087.500, dengan perkiraan rak ini dapat di pakai dengan baik selama 10 tahun, maka ongkos ekuivalen tahunan 2 ( EUAC 2 ) adalah Rp. 1.036.995. Dari hasil perhitungan kedua ongkos ekuivalen tahunan ini didapat ongkos ekuivalen tahunan 2 ( EUAC 2 ) sebesar Rp. 1.036.995 lebih kecil dibandingkan jika perusahaan tetap pada sistem yang ada sekarang ini dengan ongkos ekuivalen tahunan 1 ( EUAC 1 ) sebesar Rp. 6.894.300. Berdasarkan perhitungan diatas, maka sebaiknya perusahaan untuk membuat rak ini

95 sehingga perusahaan akan menghemat pengeluaran sebesar Rp. 5.790.727,5 pertahun. 4.4. Layout Usulan 4.4.1. Penataan layout warehouse Seperti yang telah diuraikan diatas, masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan adalah penataan tata letak yang kurang rapih dan kurang baik pada bagian warehouse khususnya pada penataan pada raw material. Salah sat u cara yang dapat dilakukan unt uk perbaikan adalah dengan penggunaan rak untuk meletakan raw m aterial yang berupa plate. Dengan rak yang didesign berukuran 5x6 meter, dengan memperhitungkan jumlah stok yang ada pada saat ini, dimana ada kecenderungan stok bahan baku semakin lama akan semakin berkurang, maka untuk stok yang ada pada gudang bahan baku saat ini jumlah rak yang dibutuhkan sebanyak 12 buah. usulan peletakan rak pada gudan g bahan baku dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Sedangkan untuk pengaturan peletakan plate pada rak dapat dilihat pada lampiran 5.

Gambar 4.9 usulan peletakan rak pada gudang bahan baku 96

97 Peletakan plate pada rak dikelompokan berdasarkan jenis grade dari plate tersebut, hal ini akan mempermudah dalam pencarian bahan baku yang ingin dipakai. Plate yang sering digunakan diletakan dekat dengan kereta pengangkut sehingga akan mempersingkat waktu dan memperkecil biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan, seperti biaya listrik, biaya tenaka kerja. 4.4.2. Perbandingan layout sekarang dengan layout usulan Perbandingan yang dilakukan yaitu dengan membandingkan ongkos material handling antara layout saat ini dengan layout usulan. Jika diasumsikan biaya material handling sebesar Rp. 15.000 dan 1 kali pengangkutan material sebanyak 5 lembar plate, maka perhitungan ongkos material handling dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

98 Tabel 4.7 perhitungan ongkos material Handling untuk layout saat ini Dari Ke Jarak Jumlah alat angkut frekuensi OMH (Rp/m/gerak) Total ongkos area grade 250 lantai produksi 16,75 100 overhead crane 20 Rp15.000 Rp5.025.000 area grade 350 lantai produksi 16,32 25 overhead crane 5 Rp15.000 Rp1.224.000 area grade 450 lantai produksi 4,26 0 overhead crane 0 Rp15.000 Rp0 area grade 600 lantai produksi 5,07 0 overhead crane 0 Rp15.000 Rp0 area grade 700 lantai produksi 32,68 15 overhead crane 3 Rp15.000 Rp1.470.600 area HBN 400 lantai produksi 20,02 10 overhead crane 2 Rp15.000 Rp600.600 area HBN 450 lantai produksi 26,27 10 overhead crane 2 Rp15.000 Rp788.100 area lainnya (pipa,unp,dll) lantai produksi 15,41 50 overhead crane 10 Rp15.000 Rp2.311.500 total ongkos material handling Rp11.419.800 Contoh perhitungan untuk area grade 250 Total ongkos = jarak x frekuensi x OMH = 16,75 x 20 x Rp. 15.000 = Rp. 5.025.000

99 Tabel 4.8 perhitungan ongkos material Handling untuk layout usulan Dari Ke Jarak jumlah alat angkut frekuensi OMH (Rp/m/gerak) Total ongkos area grade 250 lantai produksi 12,58 100 overhead crane 20 Rp15.000 Rp3.774.000 area grade 350 lantai produksi 5,28 25 overhead crane 5 Rp15.000 Rp396.000 area grade 450 lantai produksi 23,48 0 overhead crane 0 Rp15.000 Rp0 area grade 600 lantai produksi 19,68 0 overhead crane 0 Rp15.000 Rp0 area grade 700 lantai produksi 12,9 15 overhead crane 3 Rp15.000 Rp580.500 area HBN 400 lantai produksi 12,86 10 overhead crane 2 Rp15.000 Rp385.800 area HBN 450 lantai produksi 7,26 10 overhead crane 2 Rp15.000 Rp217.800 area lainnya (pipa,unp,dll) lantai produksi 15,41 50 overhead crane 10 Rp15.000 Rp2.311.500 total ongkos material handling Rp7.665.600 Contoh perhitungan untuk area grade 250 Total ongkos = jarak x frekuensi x OMH = 12,58 x 20 x Rp. 15.000 =Rp.3.774.000

100 Dari hasil perhitungan diatas didapat ongkos material handling pada layout sekarang sebesar Rp. 11.419.800 lebih mahal dari layout yang di usulkan sebesar Rp. 7.665.600. Dengan menerapkan layout usulan ini perusahaan akan mengeluarkan biaya yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan kondisi sekarang yang terjadi di perusahaan. Selain itu perusahaan juga akan mendapatkan keuntungan lain dari penerapan layout usulan ini, seperti tersedianya lahan kosong digudang bahan baku untuk menyimpan material / komponen lain, karena dengan penggunaan rak akan mempersempit pemakaian lahan utnuk menyimpan raw m aterial.