BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan generasi muda yang memiliki potensi dan kecerdasan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya istilah pendidikan atau paedagogie berarti

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran. hal ini disebabkan karena guru merupakan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas belajar sangat terkait dengan proses pencarian ilmu. Belajar

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadiannya berlandaskan dengan nilai-nilai baik di dalam masyarakat maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek

terus berjuang, meskipun kadang-kadang banyak rintangan dan masalah dalam kehidupan. Kesuksesan dapat dirumuskan sebagai tingkat di mana seseorang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai seorang individu dan sebagai warga negara atau masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. generasi bangsa yang dapat membuat bangga negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu pendidikan ada yang disebut sebagai pendidik dan sebagai. sebagai peserta didik mendapatkan haknya sepenuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari guru, guru merupakan sebagai pendidik atau pelaksana dalam dunia

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR CERDAS BERBAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XI KARANGAN ENGKOS KOSASIH TERBITAN :

BAB I PENDAHULUAN. memicu timbulnya rasa semangat dan juga mampu merubah tingkah laku

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan

... BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN CAWANG 07 PAGI JAKARTA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan. yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

PERSETUJUAN. Yogyakarta, 11 Juni 2012 Pembimbing Skripsi. Dwi Yunairifi, M.Si NIP

BAB I PENDAHULUAN. sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan (knowledge),

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

(dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo'a): "Ya Tuhan kami, Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. andil yang cukup besar. Guru memang bukan satu-satunya penentu. itu, guru adalah bapak ruhani ( spiritual father) bagi siswa, yang

BAB I PENDAHULUAN. terselenggara di dunia dan membawa berbagai perubahan pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dewasaan ini diharapkan anak akan dapat diketahui bahwa pekerjaan

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti. pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. setelah melalui kegiatan interaksi dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan

I. PENDAHULUAN. maupun internal diidentifikasikan sebagai berikut. Faktor-faktor eksternal

BAB I PENDAHULUAN. belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional bertujuan: Untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. pembaca atau penulis harus menggunakan kalimat secara baik pula. Kalimat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang paling penting dalam kehidupan kita. Seorang guru dalam pendidikan memegang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan

terjadi dalam diri individu maupun lingkungannya.

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Rendahnya mutu pendidikan tersebut dapat dlihat dari hasil belajar anak. Rendahnya mutu pendidikan disebabkan karena pembelajaran yang diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB 1 PENDAHULUAN. cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dirinya, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. dapat diamati oleh panca indera maupun yang tidak dapat diamati oleh panca indera. Karena IPA

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan juga merupakan salah satu faktor pendukung maju atau

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. itu guru dapat di katakan sebagai sentral pembelajaran. dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Proses ini akan berjalan efektif apabila individu-individu yang terlibat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sudarwan Danim, Pengantar Kependidikan Landasan, Teori, dan 234 Metafora

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat sekarang ini terus mengalami perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia mulai mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Terbukti

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat saja, tetapi terjadi juga di sekolah. berhasil dengan lancar dan baik. Undang Undang Republik Indonesia No.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu unsur sosial yang paling awal mendapat dampak dari setiap

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 pengertian pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang Latar Belakang Masalah. berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas akan memajukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dikatakan sebagai makhluk pendidikan karena dia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kepada metode pembelajaran dengan siswa dari tingkat kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pendidikan untuk mewujudkan tujuannya. Guru

BAB I PENDAHULUAN. Dikutip dari Pendidikan Nasional Bab II pasal 3, menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan, setiap siswa difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara

BAB I PENDAHULUAN. sosial, sistem hukum yang tidak tebang pilih, pengayoman dan perlindungan keamanan, dan hak

BAB I PENDAHULUAN. dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. tidak terlepas dari tugas manusia untuk menumbuh dan. khususnya dalam pendidikan Islam. Usaha-usaha tersebut dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I akan dipaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah,

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Memiliki peranan yang sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda yang memiliki potensi dan kecerdasan emosional yang tinggi serta menguasai keterampilan yang mantap, maka dari itu pembangunan yang sedang berlangsung di negeri kita ini harus disertai pula dengan pembangunan dibidang pendidikan. Hal ini juga dinyatakan dalam firman allah SWT dalam Q.S. Ar-Ra d:11adalah sebagai berikut: Artinya: Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. Masalah tentang pendidikan itu juga tercantum dalam Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar atau terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mngembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan demikian pendidikan berarti, segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan peserta didik untuk memimpin perkembangan potensi jasmani dan rohaninya kearah kesempurnaan 1. Adapun firman allah Swt dalam Q.S. Al-Baqarah: 286 adalah sebagai berikut 1 Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2009, hlm. 83 1

2 Artinya : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir.". Masalah tentang Pemerintah senantiasa berupaya memperbaiki proses pendidikan di Indonesia dengan berbagai cara yang telah dilakukan. Cara tersebut mulai dari merumuskan peraturan baik dalam bentuk undang-undang maupun peraturan lainnya, peraturan-pearaturan menteri sampai kepada pemerintahan daerah. Upaya lain yang dilakukan tentu dengan penyediaan sarana dan prasarana. Dalam upaya penyediaan sarana untuk menunjang pemerataan pendidikan, pemerintah mengalokasikan dana pendidikan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang cukup memadai mencapai 20%, pemerintah membangun sekolah-sekolah dan penyediaan sarana belajar dan perlengkapan sekolah, buku-buku pelajaran, bahkan pendidikan murah dan gratis bagi masyarakat yang tidak mampu.adapun firman allah SWT dalam Q.S. Yusuf: 87 adalah sebagai berikut:

3 Artinya: jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik secara intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial didalam masyarakat. Menurut H.M.Arifin yang dikutip oleh Ramayulis menyatakan bahwa dengan adanya tujuan yang jelas, maka suatu pekerjaan akan jelas pula arahnya 2.Usaha menyiapkan peserta didik dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan seperangkat pembelajaran yang diberikan kepada siswa termasuk kedalamnya mata pelajaran IPS.dan untuk meningkatkan efektifitas dalam pembelajarn IPS perlu adanya salah satu daya pengerak di dalam diri siswa salah satunya adalah motivasi Motivasi belajar bukanlah sesuatu yang siap jadi tetapi diperoleh dan dibentuk oleh lingkungan, perkembangan motivasi belajar adalah dibentuk dan salah satu landasan esensial yang mendorong manusia untuk berkembang, tumbuh dan maju untuk mencapai sesuatu. 3 dan Istilah IPS baru dikenal secara luas oleh pada tahun 1976 dan sudah menjadi nama baku. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah bidang studi yang merupakan paduan (fusi) dari sejumlah mata 2 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:Kalam Mulia,2002,hlm.148 3 Conny R, Semiawan, Penerapan Pembelajaran Pada Anak, Jakarta: PT.Macanan Jaya Cemerlang. 2002, hlm 79

4 pelajaran sosial 4.Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat,kemampuan, serta berbagai bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Pada pembelajaran IPS ini tidak terlepas dari model atau metode yang diterapkan oleh guru, karena model atau metode merupkan cara guru untuk mentransfer ilmu pada siswa, agar siswa dengan mudah memahami materi ajar tersebut. Karakteristik mata pembelajaran IPS berbeda dengan disiplin ilmu lain yang bersifat monolitik. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Rumusan Ilmu Pengetahuan Sosial berdasarkan realitas dan fenomena sosial melalui pendekatan interdisipliner.adapun karakteristik mata pelajaran IPS adalah sebagai berikut : 1. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsurunsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama (Numan Soemantri, 2001). 2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu. 3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner. 4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan 4 Nurasmawi, dkk, Pengantar Ilmu Pengetahuan Sosial, Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau, 2009, hlm.16

5 lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upayaupaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan (Daldjoeni, 1981). 5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan 5 Berdasarkan pengamatan awal peneliti, bahwa guru telah menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab dalam proses kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 184 Kota Pekanbaru tetapi terlihat motivasi masih rendah, hal ini dapat dilihat dari gejala-gejala yang peneliti temukan sebagai berikut: 1. Saat menerangkan pelajaran 74% ( 29 orang) dari 39 siswa kurang memperhatikan materi yang dijelaskan oleh guru, hal ini terlihat dari observasi awal peneliti ke sekolah.saat guru menjelaskan pelajaran terdapat 39-10 orang siswa yang bermain di dalam kelas bersama teman sebangkunya tanpa memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini dikarenakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru monoton sehingga pembelajarn tidak menarik bagi siswa sehingga siswa malas untuk mengikuti materi yang disampaikan 2. Saat diberikan tugas oleh guru terdapat 69.23 % dari 39 siswa kurang mengerjakan tugas secara sungguh-sungguh dan hanya menyontek hasil dari temannya, hal ini dapat terlihat dari hasil tugas yang diberikan kepada siswa, terdapat 27 orang siswa dari 39 jumlah siswa kelas IV yang memilki jawaban yang sama 5 Sardiman, Pengantar Ilmu Pengetahuan Sosial, Jakarta: Kalam Mulia, 2010, hlm.30

6 3. Saat guru menjelaskan pelajaran masih ada siswa yang tidak tepat waktu masuk ke dalam kelas saat pembelajaran sedang berlangsung yaitu sekitar 3-4 orang Gejala-gelaja yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul: Penerapan model pembelajaran Consideration Model untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 184 Kota Pekanbaru B. Definisi istilah Peneliti menghindari salah penafsiran istilah dalam penelitian ini, maka peneliti perlu menjelaskan istilah yang digunakan dalam penelitian ini, istilah yang dimaksud adalah: 1. Motivasi Belajar Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat nonintelektual, dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki subjek belajar itu dapat tercapai 6 6 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: RajawaliPers,2010,hlm.75

7 2. Model Pembelajaran Consideration Model Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas 7 dan Consideration Model merupakan model pembelajaran yang menekankan kepada strategi pembelajaran yang dapat membentuk kepribadian, tujuannya adalah agar siswa menjadi manusia yang memilki kepedulian terhadap orang lain 8 jadi model pembelajaran Consideration Model adalah suatu pola pembelajaran yang menekankan kepada strategi yang membentuk kepribadian dengan memanfaatkan masalah yang di bahas dalam kegiatan pembelajaran C. Rumusan Masalah Berdasarkan Uraian pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah melalui penerapan model pembelajaran Consideration Model dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 184 Kota Pekanbaru D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Motivasi Belajar Siswa 7 Trianto, Model Pembelajarn Terpadu, Jakarta: PT Bumi Aksara,2012, hlm.51 8 Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta:kencana,2008,hlm. 279

8 melalui model pembelajarn Consideration Model pada siswa kelas IV SDN 184 Kota Pekanbaru 2. Manfaat Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian diatas, maka manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : a. Bagi Guru 1) Penelitian ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah pengambilan tindakan perbaikan selanjutnya. 2) Bagi guru diharapkan model pembelejaran Consideration Models dapat menjadi salah satu alternative dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). b. Bagi siswa 1) Untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). 2) Memberikan pengalaman baru bagi siswa berkaitan dengan proses belajar mengajar dikelas. c. Bagi sekolah 1) Sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan. 2) Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan motivasi dalam rangka peningkatan kualitas proses pembelajaran. d. Bagi penulis Penelitian ini merupakan salah satu usaha untuk memperdalam serta menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah dan mengembangkan wawasan keilmuan.