LAPORAN DELEGASI DPR-RI KE G-20 SPEAKERS CONSULTATION TANGGAL FEBRUARI 2012 DI RIYADH KERAJAAN SAUDI ARABIA

dokumen-dokumen yang mirip
AGENDA SIDANG THE 26 TH EXCOM MEETING

Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh Salam sejahtera bagi kita semua;

LAPORAN DELEGASI DPR-RI KE G-20 SPEAKERS CONSULTATION TANGGAL MEI 2011 DI SEOUL KOREA SELATAN

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF)

PIDATO KETUA DPR-RI Dr. MARZUKI ALI PADA SIDANG PLENO I AIPA GENERAL ASSEMBLY KE-32 PHNOM PENH, THE KINGDOM OF CAMBODIA

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

BAB V KESIMPULAN. ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya

CONSOLIDATION DÉMOCRATIQUE ET D ENRACINEMENT DE LA BONNE GOUVERNANCE

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL

DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015

[ LAPORAN DELEGASI DPR RI ] SIDANG THE 13TH COUNCIL AND THE 2ND EXTRAORDINARY CONFERENCE OF THE PARLIAMENTARY UNION OF THE OIC MEMBER STATES (PUIC)

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Diplomasi energi..., Muhammad Ali Busthomi, FISIP UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.

RESUME PERUBAHAN SIKAP CHILE TERHADAP KONFLIK ISRAEL-PALESTINA

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

RENCANA KEGIATAN BKSAP TAHUN 2017

RESUME SKRIPSI. Dalam pergaulan internasional setiap negara tidak. bisa melepaskan diri dari hubungan atau kerjasama antar

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARIANS CONFERENCE ON ENVIRONMENT AND DEVELOPMENT (APPCED)

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

Keterangan Pers Presiden RI pada Acara Kunjungan Kenegaraan Presiden Amerika Serikat, Selasa, 09 November 2010

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA. New York, 23 September 2003

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

L A P O R A N DELEGASI DPR-RI KE SIDANG COUNCIL ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY (APA) TANGGAL MEI 2013 DI TEHRAN, IRAN

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Andy Rachmianto Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kementerian Luar Negeri RI KORINWAS 12 Mei 2016

Peran DPR RI dalam Agenda. Hj. Siti Masrifah Anggota Komisi IX DPR RI Panitia Kerja SDGs BKSAP DPR RI

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Millenium Development Goals disingkat MDGs merupakan sebuah cita-cita

KHARTOUM - SUDAN JANUARI 2013

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PELANTIKAN PENGURUS KAUKUS PEREMPUAN PARLEMEN REPUBLIK INDONESIA (KPP-RI) Periode

Assamu alaikumwr. Wb. Yang Mulia Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Para Ketua Delegasi. Yang terhormat Wakil Presiden Jusuf Kalla.

lebih banyak pihak yang akan hadir dalam General Assembly nanti. Mengenai materi presentasi juga mereka dapat diminta bantuannya untuk membawakan

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1975 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Islamic Economics and Banking in the 21 st Century

S E L A Y A N G P A N D A N G ASEAN INTER-PARLIAMENTARY ASSEMBLY (AIPA)

INTER-PARLIAMENTARY UNION DAN AGENDA GLOBAL ABAD 21

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1977

STIE DEWANTARA Lembaga Keuangan Internasional

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

DUKUNGAN DIPLOMASI POLITIK INDONESIA TERHADAP KEMERDEKAAN PALESTINA

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

BAB V KESIMPULAN. Rencana Iran menjadi tuan rumah KTT Non Blok mendapat perlawanan dari

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. membuktikan bahwa pemerintah Indonesia belum mampu memberikan

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi

LAPORAN DELEGASI KETUA DPR-RI/PRESIDEN KONFERENSI KE-7 PUIC KE REPUBLIK TUNISIA, REPUBLIK ARAB MESIR DAN PALESTINA TANGGAL 29 NOVEMBER S.D.

PPN/Bappenas: KNKS Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Kamis, 27 Juli 2017

Pernyataan Pers Bersama, Presiden RI dan Presiden Federasi Rusia, Rusia, 18 Mei 2016 Rabu, 18 Mei 2016

Indonesia-Afghanistan Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Kamis, 06 April 2017

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Plenary Session III : State and Religion-Learning from Best Practices of each Country in Building the Trust and Cooperation among Religions

BAB V KESIMPULAN. Benturan intervensi..., Rina Dewi Ratih, FISIP UI, 2008.

BAB I PENDAHULUAN. dalam Hubungan Internasional untuk memenuhi national interest nya masingmasing.

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut.

Sambutan Presiden RI pada Sidang Paripurna I Dewan Energi Nasional, Jakarta, 7 Maret 2012 Rabu, 07 Maret 2012

Pemerintah Republik Indonesia (Indonesia) dan Pemerintah Kerajaan Norwegia (Norwegia), (yang selanjutnya disebut sebagai "Para Peserta")

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Indonesia dan Arab Saudi Capai Sejumlah Kesepakatan Rabu, 01 Maret 2017

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO KESRA SERTA PARA MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU II

INSTRUMEN KELEMBAGAAN KONDISI SAAT INI POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ENERGI INDIKASI PENYEBAB BELUM OPTIMALNYA PENGELOLAAN ENERGI

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010

KERTAS POSISI MASYARAKAT SIPIL INDONESIA 1

Bismillahi rahmani rahiim,

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009

BAB V. Kesimpulan. Seperti negara-negara lain, Republik Turki juga telah menjalin kerja sama

Member States). Albania yang merupakan anggota OKI jarang mengikuti kegiatan

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

SAMBUTAN PRESIDEN RI PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REP. KOREA. 6 MARET 2009 Jumat, 06 Maret 2009

SEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA ESTONIA LATVIA LITHUANIA DENMARK INGGRIS BELANDA IRLANDIA POLANDIA JERMAN BELGIA REPUBLIK CEKO SLOWAKIA HONGARIA

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

JURNAL PERJANJIAN INTERNATIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Assalamu alaikum Wr.Wb.

PENGANTAR PRESIDEN RI PADA SIDKAB TERBATAS BID. PEREKONOMIAN DI NUSA DUA, BALI, 28 MARET 2013 Kamis, 28 Maret 2013

Ketua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Jalan Jenderal Gatot Subroto - Jakarta 10270

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

BAB V KESIMPULAN. terbesar itu dilaksanakan bersamaan pada sidang tahunan ke-41 IDB di Jakarta. IDB

BAB V. Kesimpulan. Identitas ini menentukan kepentingan dan dasar dari perilaku antar aktor. Aktor tidak

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

Transkripsi:

LAPORAN DELEGASI DPR-RI KE G-20 SPEAKERS CONSULTATION TANGGAL 23 29 FEBRUARI 2012 DI RIYADH KERAJAAN SAUDI ARABIA I. PENDAHULUAN Pengiriman Delegasi DPR-RI ke The Third G-20 Speakers Consultation berdasarkan Surat Keputusan (SK) Pimpinan DPR-RI Nomor : 33/PIMP/III/2011-2012 tentang Penugasan Delegasi DPR-RI untuk Menghadiri 3 rd Consultative Meeting of the Speakers of the Parliaments of the G20 Member States di Riyadh, Arab Saudi. Delegasi DPR-RI terdiri dari : 1. DR. H. Marzuki Alie (Ketua Delegasi/Ketua DPR-RI/F-PD) 2. DR. M. Hidayat Nur Wahid, MA (Anggota Delegasi/Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR-RI/F-PKS) 3. Ir. H. Azam Azman Natawijana (Anggota Delegasi/Anggota BKSAP/Komisi VI/F-PD) 4. Nazarudin Kiemas (Anggota Delegasi/Anggota BKSAP/Komisi VII/F-PDIP) 5. H. Agus Sulistiyono, SE (Anggota Delegasi/Anggota BURT/Komisi VII/F-PKB). 1

II. JALANNYA SIDANG The Third G-20 Seoul Speakers Consultation diselenggarakan di Hotel Ritz Carlton - Riyadh. Pertemuan ini dihadiri oleh sekitar 200 orang dari 14 Delegasi Parlemen negara anggota G-20, beberapa parlemen negara lain serta undangan sebagai observers, yaitu dari Hongaria, Yordania, Kazakhstan, Malaysia, Maroko, Uni Emirat Arab (UEA) dan juga Presiden Inter-Parliamentary Union (IPU). Pertemuan konsultasi ketua-ketua Parlemen negara-negara G-20 yang pertama kali diadakan di Ottawa Kanada pada tahun 2010 dan yang kedua diadakan di Seoul Republik Korea pada tahun 2011. Untuk pertemuan konsultasi ke-3 Ketua-ketua parlemen negara-negara G20 di Riyadh ini membahas tiga topik yang kemudian dibagi ke dalam 5 sesi pembahasan, yaitu: Global Dialogue of Cultures (Sesi 1 dan 2), Financial Crisis and its Impact on Global Economy (Sesi 3), dan Energy for Sustainable Development (Sesi 4 dan 5). Hari Pertama tanggal 25 Februari 2012 Sidang G-20 Speakers Consultation di Riyadh - Arab Saudi dibuka secara resmi oleh tuan rumah yaitu Ketua Parlemen Arab Saudi (Shura Council), H.E. Dr. Abdullah bin Mohammed Ibrahim Al-Sheikh, pada tanggal 25 Februari 2012 pukul 08.15 waktu setempat. H.E. Dr. Abdullah Alsheikh dalam pidato pembukaannya menyatakan hal-hal sebagai berikut : a. Terkait dengan krisis ekonomi dan finansial yang melanda dunia saat ini, perlu adanya upaya-upaya bersama untuk mencari solusi demi meminimalisir dampak negatifnya. b. Terdapat kaitan erat antara lingkungan dan pembangunan untuk menciptakan pembangunan yang berkesinambungan dimana energi merupakan bahan dasar bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkesinambungan tersebut. 2

c. Arab Saudi saat ini merupakan salah satu negara yang telah berhasil mencapai target-target yang telah ditetapkan dalam Millennium Development Goals (MDGs). d. Arab Saudi juga merupakan negara utama yang mendukung dialog antar agama dan kebudayaan. e. Melalui dialog antar agama dan kebudayaan yang intensif akan dapat tercapai keharmonisan dan kerukunan antar peradaban yang dapat menurunkan ketegangan serta konflik dalam masyarakat internasional. Gambar 1 : Ketua Parlemen Arab Saudi (Shura Council), H.E. Dr. Abdullah bin Mohammed Ibrahim Al-Sheikh, sedang memimpin sidang. Selanjutnya, Sesi 1 yang diketuai oleh Ketua Shura Council Arab Saudi, H.E. Dr. Abdullah bin Mohammed Ibrahim Al-Sheikh, menghadirkan 2 pembicara yakni dari Turki dan Italia. Dalam komentar/intervensi di sesi ini, Delegasi Indonesia, yang diwakili oleh Dr. M. Hidayat Nur Wahid, MA, menyampaikan hal-hal sebagai berikut : o Indonesia telah sejak lama aktif dan berpartisipasi dalam upaya dialog antarkebudayaan. Bahkan, Indonesia menjadi sebuah bukti nyata bagaimana 3

dialog antarkebudayaan dilakukan. Indonesia yang menjadi tempat dari berbagai agama, hidup harmonis meskipun jumlah penduduk Indonesia 90% beragama Islam. Lebih dari 300 etnis yang hidup dengan beragam bahasa dan tradisi masing-masing hidup dalam iklim demokratis dimana masing-masing bisa menyampaikan pandangan mereka dan berpartisipasi dalam tata kelola. o Hal tersebut menjadi bukti nyata bahwa Islam dan demokrasi adalah sejalan dan tidak bertentangan. Sehingga, Islamphobia tidak semestinya terjadi, dan oleh karenanya dialog untuk menangkal Islamphobia harus terus dilakukan. Pernyataan Parlemen Italia yang mengungkapkan bahwa Islam telah berkembang cepat di Eropa, sehingga dialog antarkebudayaan maupun antaragama menjadi sebuah hal yang dibutuhkan perlu direspon sebagai hal yang positif. Namun, sebenarnya Islam dan demokrasi sendiri telah berkembang sejak lama dengan keberadaan sejumlah negara di Eropa yang mayoritas penduduknya beragama Islam tetapi tetap mampu melaksanakan praktik demokrasi yang baik seperti di Albania, maupun Bosnia Herzegovina. Gambar 2 : Ketua BKSAP, Dr. Hidayat Nur Wahid, MA sedang menyampaikan intervensi di sesi 1. Memasuki Sesi 2 yang diketuai oleh Ketua Senat Kanada, Hon. Noel A. Kinsella, menghadirkan 3 pembicara yaitu dari Saudi Arabia, Presiden IPU dan Argentina. 4

Dalam sesi ini, Delegasi Parlemen Hongaria, Yordania dan Hongaria menyampaikan komentar/intervensinya. Untuk Sesi 3 yang membahas tentang Krisis finansial dan dampaknya terhadap perekonomian dunia, diketuai oleh Wakil Ketua Parlemen Uni Eropa, Hon. Mep Mag Othmar Karas, dengan menghadirkan pembicara yaitu dari Parlemen Brasil, India, China dan Meksiko. Dalam komentar/intervensi di sesi ini, Delegasi Indonesia yang diwakili oleh Ir. H. Azam Azman Natawijana menyampaikan hal-hal sebagai berikut : o Terkait krisis Eropa, solusi untuk mempersiapkan kebijakan-kebijakan yang mendukung rencana fiskal yang kredibel menjadi sebuah kebutuhan yang harus dilakukan oleh negara maju yang berutang. Langkah-langkah kebijakan untuk menangani krisis juga pernah dilakukan oleh Indonesia pada saat krisis 1997. Namun, langkah-langkah yang dilakukan sebenarnya tidak muncul dari level domestik. Dana talangan yang dikucurkan organisasi finansial internasional seperti IMF saat itu menerapkan solusi yang serupa terhadap kondisi moneter Indonesia. Intervensi-intervensi tersebut justru tidak sesuai dengan kondisi domestik Indonesia. Oleh karenanya, Indonesia menekankan pentingnya merestrukturisasi tata kelola organisasi finansial internasional seperti IMF agar lebih memenuhi aspirasi keseimbangan antara negara berkembang dan negara maju sebagai suatu keharusan. o Indonesia yakin bahwa krisis akan berakhir melalui penerapan kebijakankebijakan yang tepat, cepat, kolektif, terkoordinasi dan konkret. Untuk melakukannya, parlemen memiliki peran dan tanggung jawab terkait. Di Indonesia, DPR-RI menetapkan pembahasan RUU Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK) sebagai bagian dari Prolegnas 2012. DPR RI juga telah memberlakukan UU Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membentuk otoritas monitoring dalam kegiatan keuangan bank dan non-bank. Dalam konteks ini, Parlemen harus dapat menjadi jawaban dari apakah demokrasi itu menimbulkan kesejahteraan atau tidak. 5

Gambar 3 : Anggota Delri, Ir. H. Azam Azman Natawijana sedang menyampaikan intervensi di Sesi 3. Hari Kedua tanggal 26 Februari 2012 Diawali dengan Sesi 4 yang diketuai oleh Wakil Ketua Federation Council Rusia, H.E. Ilyas Umakhanov, telah menghadirkan 2 pembicara yaitu dari Jepang dan Indonesia. Dalam statement-nya, Ketua DPR-RI/Ketua Delri, Dr. H. Marzuki Alie, menyampaikan hal-hal sebagai berikut : o o Bahwa kebutuhan energi saat ini semakin tak terhindarkan di saat industri membutuhkannya, dan manusia, terkait dengan pertambahan jumlah penduduk juga menuntut kebutuhan energi yang semakin tinggi. Situasi saat ini hampir tidak berubah dari tahun 1990 di mana konsumsi energi primer global mencapai lebih dari 80%. Sementara di Indonesia, konsumsi energi meningkat 7% per tahunnya, dengan dominasi energi fosil mencapai 95%. Sementara penggunaan energi baru dan terbarukan baru mencapai 4%. Oleh karenanya, upaya untuk mencari dan mengembangkan penggunaan energi baru dan terbarukan serta efisiensinya sangat diperlukan. Indonesia 6

o sendiri memiliki sekitar 40% sumber daya panas bumi dunia, lebih dari 75.000 MegaWatt sumber daya tenaga air, 50.000 MW sumber daya biomass, 334,5 TSCF sumber daya gas, 104.8 miliar ton sumber daya batu bara serta potensi besar lainnya dari angin dan matahari. Namun, pemanfaatan energi baru dan terbarukan ini masih sangat minim. Untuk mendukungnya, dukungan teknis maupun finansial diperlukan. Indonesia mengundang kontribusi langsung maupun investasi dari para anggota G-20 untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan ini, khususnya di Indonesia. Indonesia juga menyiapkan sejumlah langkah untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan ini. Indonesia telah mendirikan Dirjen Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi di Kementerian ESDM pada 2010, Pemerintah Indonesia juga tengah menyiapkan peraturan terkait insentif dan kewajiban untuk pengembangan bisnis energi baru dan terbarukan tersebut.ke depan, Indonesia percaya bahwa tantangan global hanya dapat dijawab dengan aksi bersama yang dalam konteks ini dilakukan melalui memanusiakan bisnis energi dan membuka kesempatan untuk pengembangan energi baru dan terbarukan serta penggunaan teknologi yang bersih dan terjangkau untuk maju. 7

Gambar 4. Ketua DPR-RI/Ketua Delri saat menyampaikan statement di Sesi 4. Di sesi terakhir yaitu di Sesi 5, Ketua DPR-RI, Dr. H. Marzuki Alie, didaulat memimpin sesi ini dengan menghadirkan 2 pembicara yaitu Rusia dan Saudi Arabia. 8

Gambar 5 : Ketua DPR-RI/Ketua Delri sedang memimpin Sesi 5 The Third G-20 Speakers Consultation. Dalam bagian penyampaian intervensi di sesi ini, Delegasi Indonesia yang diwakili oleh Nazarudin Kiemas menyampaikan hal-hal sebagai berikut : o Energi fosil mendikte pertumbuhan ekonomi karena mekanisme harganya. Oleh karenanya, stabilitas pasar energi fosil sangat diperlukan terutama di kawasan strategis energi. Oleh karenanya, konflik, unjuk kekuatan atau penggunaan kekerasan dalam sengketa di kawasan strategis sumber daya energi dapat mengganggu stabilitas harga energi yang pada ujungnya mengancam pertumbuhan ekonomi global. Untuk itu, Indonesia menyerukan penggunaan cara-cara yang demokratis seperti dialog dalam menangani dan menjembatani berbagai perbedaan yang ada di kawasan tersebut. Sehingga, energi dapat menjadi faktor pendukung rezim sustainable development. o Untuk membangun pasar energi, transparansi menjadi salah satu kuncinya. Untuk itu, pasar yang terbuka menjadi sebuah kebutuhan. Namun demikian, 9

negara masih perlu melakukan intervensinya untuk menstabilisasi pasar energi, mengingat pasar tersebut tidak bersifat pasar bebas. Gambar 6 : Anggota Delri, Nazarudin Kiemas sedang menyampaikan intervensi di sesi 5. PERTEMUAN-PERTEMUAN BILATERAL Di sela-sela sidang, Delegasi DPR-RI dan Ketua DPR-RI dalam kapasitasnya sebagai Presiden PUIC serta dalam rangka menindaklanjuti keputusan-keputusan PUIC ke-7 di Palembang, telah mengadakan beberapa pertemuan dengan Delegasi Parlemen negara anggota G-20 lain dan juga beberapa pihak observers yaitu dengan : 1. Ketua Parlemen Turki, H.E. Cemil Cicek, tanggal 25 Februari 2012 pukul 13.00. Hasil pertemuan pada intinya Indonesia dan Turki sepakat bekerjasama untuk merealisasikan hasil-hasil resolusi dari Konferensi ke-7 PUIC di Palembang yang baru lalu, diantaranya Kunjungan Ketua-ketua Parlemen PUIC ke Gaza dan 10

menjajagi kunjungan Parlemen PUIC ke Parlemen Uni Eropa, juga merealisasikan MoU yang pernah ditandatangani antara Ketua DPR, Dr. Marzuki Alie dan Ketua Parlemen Turki sebelumnya, H.E. Mehmet Ali Sahin. Gambar 7 : Pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Turki, H.E. Cemil Cicek 2. Presiden IPU, H.E. Abdelwahad Radi, tanggal 25 Februari 2012 pukul 13.45. Hasil pertemuan ini antara lain mengenai dukungan IPU untuk memperoleh status PUIC di PBB, dan kesediaan IPU untuk kerjasama dengan PUIC. Presiden IPU juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas dukungan DPR RI sehingga beliau dapat terpilih sebagai Presiden IPU. 11

Gambar 8 : Pertemuan bilateral dengan Presiden IPU, H.E. Abdelwahad Radi 3. Wakil Ketua Parlemen Uni Eropa, Hon. Mep Mag Othmar Karas, tanggal 25 Februari 2012 pukul 14.15. Hasil pertemuan antara lain perlunya penguatan dimensi Parlemen dalam setiap pengambilan kebijakan/keputusan oleh Pemerintah. Indonesia berharap Delegasi parlemen Uni Eropa yang hadir di forum G-20 ini dapat menjembatani pertemuan antara parlemen PUIC dan Parlemen Uni Eropa di masa datang, dan kerjasama antara Sekjen Parlemen Uni Eropa dengan Sekjen PUIC. Gambar 9 : Pertemuan bilateral dengan Wakil Ketua Parlemen Uni Eropa 12

4. Ketua Majelis Shura, H.E. Dr. Abdullah bin Mohammed Ibrahim Al-Sheikh, tanggal 26 Februari 2012 pukul 09.30. Hasil pertemuan pada intinya membahas realisasi beberapa hasil resolusi Konferensi ke-7 PUIC di Palembang seperti pembicaraan mengenai penambahan kuota haji bagi jamaah haji Indonesia, masalah Tenaga Kerja Indonesia serta pengiriman delegasi ke Gaza dimana pihak Parlemen Arab Saudi menyampaikan dukungan penuh. Selain itu, anggota Delri, Dr. Hidayat Nur Wahid, MA juga telah melakukan informal meeting dengan Ketua Parlemen UEA dan Malaysia terkait follow-up hasil Konperensi Parlemen OKI terutama mengenai pengiriman delegasi para Ketua Parlemen OKI ke Gaza, dan mereka mendukung realisasi program tersebut. Gambar 10 : Pertemuan Bilateral antara Delegasi Ketua DPR-RI dengan Ketua Parlemen Arab Saudi 13

III. JOINT COMMUNIQUE SEBAGAI HASIL AKHIR SIDANG Sidang G-20 di Riyadh ini akhirnya menghasilkan sebuah Joint Communique (terlampir). Pembahasan oleh Drafting Committee Joint Communique dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 25 Februari 2012. Delegasi Indonesia diwakili oleh Ketua Badan Kerja-Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Dr Hidayat Nur Wahid, MA. Dalam pembahasan Drafting Committee tersebut, Delegasi Indonesia secara aktif mengusulkan berbagai masukan yang kemudian 90 % dari usulan Indonesia tersebut dapat diterima peserta sidang, sebagai berikut : o o o o o Pada poin 1: Menekankan esensi development sebagai bagian dari tujuan dialog antarkebudayaan, sekaligus mempertegas peran kerja sama antarparlemen (...and to focus on the area of cooperation among peoples, parliaments and states...) sebagai bagian dari upaya kerja sama untuk menjalankan nilai-nilai kemanusiaan bersama dan universal. Delegasi juga menekankan bahwa upaya tersebut dapat mewujudkan kesepahaman dalam makna yang positif (positive understanding); Pada poin 3: Delegasi Indonesia memperluas pelaku-pelaku yang bisa memberikan kontribusi untuk mendukung dialog antarmasyarakat dan kebudayaan yakni dari Pemerintah dan institusi internasional, menjadi parlemen, media dan masyarakat sipil (parliaments, media and civil society); Pada poin 6: Delegasi Indonesia menekankan bahwa upaya untuk menciptakan perdamaian yang adil dan komprehensif di Timur Tengah sekaligus wilayah yang bebas senjata nuklir adalah penting tidak hanya untuk perdamaian dan stabilitas global tetapi juga kesejahteraan (prosperity); Pada poin 10: Delegasi Indonesia menegaskan bahwa parlemen memiliki peran dalam menangani krisis, melalui penambahan kalimat terakhir yakni: In this context, parliaments have an important role to play ; Pada poin 13: Delegasi menambahkan usulan kalimat...custodian of the Two Holy Mosques King Abdullah bin AbdulAziz and the people of the 14

o Kingdom of Saudi Arabia... sebagai pihak yang perlu mendapat ucapan terima kasih dari peserta sidang. Joint Communique tersebut kemudian diadopsi oleh seluruh peserta sidang the 3 rd G-20 Speaker s Consultation Meeting sebagai hasil akhir pertemuan tersebut. IV. LAIN-LAIN Kegiatan-kegiatan lain yang diikuti oleh Delegasi DPR-RI adalah mengunjugi Gedung Parlemen Arab Saudi; melakukan pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Riyadh dan sekitarnya; serta melakukan pertemuan dengan Sekjen Rabithah Al-Alam Al-Islami (World Muslim League), DR. Abdullah bin Abdul Mohsin Al Turki, dalam rangka menindaklanjuti keputusan Konferensi ke-7 PUIC di Palembang. Dalam pertemuan antara delegasi DPR-RI dengan masyarakat Indonesia di Riyadh dan sekitarnya pada tanggal 26 Februari 2012 malam, telah dibahas berbagai isu aktual yang menarik serta perkembangan politik di Tanah Air. 15

Gambar 11 : Pertemuan Delegasi DPR-RI dengan Masyarakat Indonesia di Riyadh - Saudi Arabia Sedangkan pada saat pertemuan dengan Sekjen Rabithah Al-Alam Al-Islami (World Muslim League), tanggal 27 Februari 2012 siang, Ketua Delri sekaligus sebagai Presiden PUIC menyampaikan agar ditingkatkannya kerjasama dalam mempromosikan Islam dan untuk melaksanakan resolusi sidang Parlemen negaranegara OKI di Palembang bulan Januari 2012 lalu. Ketua DPR-RI juga mengusulkan agar diselenggarakan konferensi internasional mengenai dialog antar agama dan budaya di Bali - Indonesia. Sekjen Rabithah menyambut baik usulan-usulan Ketua Delri tersebut dan akan berkoordinasi dengan pihak RI untuk menindaklanjuti usulan tersebut. 16

Gambar 12 : Pertemuan Bilateral dengan Sekjen Rabithah Al-Alam Al-Islami (World Muslim League) Pada hari terakhir di Riyadh, Delri sempat berkunjung ke Sekolah Indonesia Riyadh (SIR). Dalam kesempatan tersebut pihak penanggung jawab SIR melakukan audiensi dengan Delegasi DPR-RI tentang kendala-kendala yang dihadapi SIR saat ini yaitu tentang status izin sekolah, biaya sekolah, kondisi siswa yang kebanyakan anak-naka TKW, kondisi gedung sekolah yang kurang memadai, dan sebagainya. Di akhir pertemuan, Ketua Delri menyatakan akan menindaklanjuti masukan-masukan yang disampaikan oleh pihak SIR. 17

Gambar 7 : Delegasi DPR-RI ketika meninjau Sekolah Indonesia Riyadh (SIR) V. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Diantara anggota G-20, Indonesia mempunyai kedudukan sangat strategis. Pada saat krisis yang melanda benua Eropa saat ini dan sebagian dunia lainnya, Indonesia tetap memiliki pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Namun demikian dalam forum ini Delegasi Indonesia menyerukan Eropa, terutama Yunani, untuk segera menyelesaikan masalah krisis ekonominya, karena kalau tidak ditangani, dampaknya akan menyebar kemana-mana. 2. Dalam konteks salah satu tema sidang di Riyadh kali ini (Global Dialogue of Cultures), Indonesia juga telah menjadi panutan (role model) bagi negaranegara di dunia umumnya dan negara G-20 khususnya dimana di Indonesia terdapat keharmonisan serta kerukunan serta budaya toleransi yang tinggi antar umat agama dan antar budaya. Selain itu Indonesia juga telah menjadi 18

bukti nyata bahwa praktek demokrasi dan nilai-nilai Islam dapat berjalan berdampingan. 3. Di sesi 2, Ketua DPR-RI menjelaskan bahwa Indonesia memiliki berbagai potensi energi dimana Indonesia memiliki sekitar 40% sumber daya panas bumi dunia, lebih dari 75.000 MegaWatt potensi sumber daya tenaga air, 50.000 MW potensi sumber daya biomass, serta potensi-potensi energi lainnya seperti dari angin dan matahari. Oleh karena itu, Indonesia mengundang kontribusi langsung maupun investasi dari para anggota G-20 untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan ini, khususnya di Indonesia. 4. Delegasi DPR-RI sangat aktif berperan dalam mengikuti Sidang The Third G-20 Speakers Consultation 2012 ini, baik dalam sebagai Pembicara pada Sesi 4, penyampaian intervensi/komentar dalam sesi 1, 3 dan 5 maupun di dalam pembahasan Joint Communique sebagai hasil utama dari sidang ini. Delegasi Indonesia telah menyampaikan beberapa masukan yang signifikan dimana pokok-pokok usulan Delri hampir 90 % dapat diterima floor dan dimasukkan Komunike Bersama tersebut. 5. Sebagai Presiden Parlemen negara-negara OKI (PUIC) yang sekarang, di sela-sela sidang Ketua DPR-RI juga telah melakukan berbagai pertemuan bilateral guna mensosialisasikan dan menindaklanjuti hasil-hasil resolusi dari Konferensi ke-7 PUIC di Palembang terutama program-program PUIC seperti rencana Kunjungan Ketua-ketua Parlemen PUIC ke Jalur Gaza Palestina, menjalin hubungan dan kerjasama dengan Parlemen negara-negara Barat dalam hal ini dengan Parlemen Uni Eropa, serta penggalangan dukungan untuk status PUIC sebagai observer di Perserikatan Bangsa Bangsa. 6. Sidang G-20 Speakers Consultation berikutnya (yang keempat) akan diadakan di Mexico. 19

VI. PENUTUP Demikian Laporan Delegasi DPR-RI ke pertemuan The Third G-20 Speakers Consultation yang telah berlangsung dengan baik dan lancar. Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada Anggota Parlemen Arab Saudi yaitu Hon. Prof. Abdullah M. Aldhafiri yang selalu mendampingi Delegasi DPR-RI selama berada di Riyadh dan Jeddah. Sebagai penutup dari laporan ini, Delegasi Ketua DPR-RI juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kesuksesan dalam menghadiri sidang ini terutama kepada Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dubes RI dan KUAI di Riyadh, Konsul Jenderal RI di Jeddah dan Konsul Jenderal RI di Dubai (selama transit) beserta para Staf atas bantuan dan kerjasama yang telah diberikan kepada Delegasi. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan taufiq dan hidayah- Nya kepada kita semua dalam mengemban tugas pengabdian kepada bangsa dan negara. Jakarta, 12 Maret 2012 KETUA DELEGASI / KETUA DPR-RI, TTD DR. H. MARZUKI ALIE 20