UJI SENSITIVITAS SKOR RISKESDAS CORONARY HEART DISEASE TERHADAP RASIO LDL/HDL PADA PASIEN RAWAT JALAN RSUD KABUPATEN PANGKEP

dokumen-dokumen yang mirip
UJI SENSITIVITAS SKOR RISKESDAS CORONARY HEART DISEASE TERHADAP RASIO LDL/HDL PADA PASIEN RAWAT JALAN RSUD KH HAYYUNG KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD Dr. MOEWARDI

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. epidemiologi di Indonesia. Kecendrungan peningkatan kasus penyakit

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang terus mengalami perubahan, terutama di bidang

THE RELATION OF OBESITY WITH LDL AND HDL LEVEL AT PRECLINIC STUDENT OF MEDICAL FACULTY LAMPUNG UNIVERSITY 2013

BAB I PENDAHULUAN orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. 2 Hal ini diperkuat oleh hasil

Citrakesumasari, Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG PINGGUL DENGAN PROFIL LIPID PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

BAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh masalah kesehatan utama di dunia dan kelima teratas di negara

BAB I PENDAHULUAN. angka kematian penyakit tidak menular (PTM). Hal ini sesuai dengan data World

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan bagian dari sindroma metabolik. Kondisi ini dapat menjadi faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

Hubungan Asupan Lemak dan Asupan Kolesterol dengan Kadar Kolesterol Total pada Penderita Jantung Koroner Rawat Jalan di RSUD Tugurejo Semarang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Fenomena yang terjadi sejak abad ke-20, penyakit jantung dan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. mmhg. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita. penyebab utama gagal ginjal kronik (Purnomo, 2009).

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor resiko mayor penyakit jantung koroner (PJK). (1) Saat ini PJK

HUBUNGAN OBESITAS SENTRAL DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN LAKI-LAKI. Oleh : THARMANTHIRAN THIRUCHELVAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN UKDW. lanjut usia terus meningkat dari tahun ke tahun(rahayu, 2014). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI BADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BUOL

ABSTRAK GAMBARAN USIA, JENIS KELAMIN, LINGKAR PERUT DAN BERAT BADAN PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RS IMMANUEL. Aming Tohardi, dr.

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama kematian di dunia. Menurut organisasi kesehatan dunia

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. proses transportasi bahan-bahan energi tubuh, suplai oksigen dan kebutuhan

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

Persutujuan Pembimbing. Jurnal

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB 1 : PENDAHULUAN. mengancam hidup seperti penyakit kardiovaskuler.

BAB 1 PENDAHULUAN. secara tidak langsung dapat meningkatkan angka usia harapan hidup. Di tahun

BAB I PENDAHULUAN. infeksi dan kekurangan gizi telah menurun, tetapi sebaliknya penyakit degeneratif

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Dewasa ini perilaku pengendalian PJK belum dapat dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan pola hidup masyarakat selalu mengalami perkembangan, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index

BAB I PENDAHULUAN. ini, penyakit ini banyak berhubungan dengan penyakit-penyakit kronis di dunia

BAB I PENDAHULUAN. menghisap dan menghembuskannya yang menimbulkan asap dan dapat terhisap oleh

FAKTOR - FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) PADA USIA DEWASA DI RS HAJI JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta.

BAB I PENDAHULUAN. sistolic dan diastolic dengan konsisten di atas 140/90 mmhg (Baradero, Dayrit &

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner di RSI SITI Khadijah Palembang

BAB I PENDAHULUAN. kematian yang terjadi pada tahun 2012 (WHO, 2014). Salah satu PTM

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Departemen kesehatan RI menyatakan bahwa setiap tahunnya lebih

BAB I PENDAHULUAN. atau tekanan darah tinggi (Dalimartha, 2008). makanan siap saji dan mempunyai kebiasaan makan berlebihan kurang olahraga

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract. Medika Prasetya 1, Fadil Oenzil 2, Yerizal Karani 3

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yang

BAB I PENDAHULUAN. terlibat dalam aktifitas yang cukup seperti pada umumnya yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, yaitu adanya

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju maupun negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Data

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesejahteraan penduduk saat ini diketahui menyebabkan peningkatan usia harapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. mengalirkan darah ke otot jantung. Saat ini, PJK merupakan salah satu bentuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tenggara. RSUD Dr. Moewardi memiliki beberapa program

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PENDERITA RAWAT JALAN RUMAH SAKIT DOKTER PIRNGADI MEDAN

PROGRAM STUDI S1 GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PHYSICAL ACTIVITY AND MENTAL HEALTH TOWARD CORONARY HEART DISEASE ON OUTPATIENTS IN RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO AND LABUANG BAJI HOSPITAL MAKASSAR

HEMAKANEN NAIR A/L VASU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan cairan empedu, dinding sel, vitamin dan hormon-hormon tertentu, seperti hormon seks dan lainnya (Gondosari, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dan kematian yang cukup tinggi terutama di negara-negara maju dan di daerah

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : LORA INVESTISIA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

dan rendah serat yang menyebabkan pola makan yang tidak seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya sebagai akibat penyakit degeneratif didunia. Di negara maju, kematian

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

Transkripsi:

UJI SENSITIVITAS SKOR RISKESDAS CORONARY HEART DISEASE TERHADAP RASIO LDL/HDL PADA PASIEN RAWAT JALAN RSUD KABUPATEN PANGKEP SENSITIVITY TEST SCORE RISKESDAS CORONARY HEART DISEASE TO RASIO LDL/HDL IN HOSPITAL OUTPATIENT PANGKEP Herawati N 1, Citrakesumasari 2, Devintha Virani 2 1) Alumni Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Univesitas Hasanuddin 2) Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (Alamat Respondensi : herawati.gizi@gmail.com/085396724940) ABSTRAK Penyakit Jantung Koroner ( PJK ) adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh karena penyempitan pembuluh darah koroner, biasanya penyempitan ini disebabkan oleh proses aterosklerosis. Saat ini telah ditemukan suatu alat skirining PJK yang murah, efektif, efisien, dan tidak berbasis laboratorium yang diberi nama Skor Riskesdas Coronary Heart Disease (CHD) (Citrakesumasari, 2009). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar sensitivisitas variabel prediktor Riskesdas CHD dan skor Riskesdas CHD terhadap rasio LDL/HDL. Jenis penelitian yang digunakan adalah uji diagnostik dengan desain Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan yang memiliki faktor risiko PJK di dalam masyarakat Kab. Pangkep dalam kurung waktu satu tahun terakhir. Hasil penelitian dengan nilai sensitivitas dari variabel prediktor Riskesdas CHD yaitu umur sebesar 92,8% (P=0,001), jenis kelamin sebesar 52,3% (P=0,17), tekanan darah sebesar 85,7% (P=0,03),obesitas sentral sebesar 88,1% (P=0,01), status merokok sebesar 38,1% (P=0,61) dan untuk variabel Skor Riskesdas Coronary Heart Disease yaitu sebesar 83,3% (P=0,03) yang berarti skor tersebut cukup baik digunakan sebagai skrining untuk deteksi dini penyakit jantung koroner. Disarankan agar penelitian ini lebih banyak direplikasi di rumah sakit dan wilayah yang berbeda untuk lebih menambah kevalidasian skor tersebut. Dan agar bisa di aplikasikan di unit kesehatan dasar seperti Puskesmas sebagai skrining dini Penyakit Jantung Koroner (PJK). Kata Kunci : rasio LDL/HDL, skor Riskesdas, sensitivisitas, umur, jenis kelamin, lingkar perut, hipertensi, rokok. ABSTRACT Coronary Heart Disease (CHD) is a heart disease caused by narrowing of the coronary arteries, usually caused by narrowing of the atherosclerotic process. Has been found a cheap skirining CHD tool, effective, efficient, and not based laboratory, named Score Riskesdas Coronary Heart Disease (CHD) (Citrakesumasari, 2009). This study aimed to determine the predictors of the variable sensitivisitas Riskesdas CHD and CHD Riskesdas score against the ratio of LDL / HDL. Type of study is a diagnostic test with a cross-sectional design. The population in this study were all outpatients with CHD risk factors in the community district. Pangkep in the last one year timeframe. The results with the sensitivity of the predictor variables, namely age Riskesdas CHD by 92.8% (P = 0.001), gender was 52.3% (P = 0.17), blood pressure by 85.7% (P = 0,03), central obesity was 88.1% (P = 0.01), smoking status of 38.1% (P = 0.61) and for the variable Score Riskesdas Coronary Heart Disease in the amount of 83.3% (P = 0,03) which means that scores are good enough to use as a screening for the early detection of coronary heart disease. It is recommended that this study be replicated in many hospitals and different areas to further add to the score kevalidasian. And that can be applied in basic health units such as health centers as an early screening of Coronary Heart Disease (CHD). Keywords: the ratio of LDL / HDL, score Riskesdas, sensitivisitas, age, gender, waist circumference, hypertension, cigarette. 1

PENDAHULUAN Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang termasuk bagian dari penyakit kardiovascular, merupakan wabah di dunia modern saat ini. Laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO). September 2009, menyebutkan bahwa penyakit tersebut merupakan penyebab kematian pertama sampai saat ini. Pada tahun 2004, diperkirakan 17,1 juta orang meninggal yang disebabkan karena PJK. Angka ini merupakan 29% dari penyebab kematian global, dengan perincian 7,2 juta orang meninggal karena PJK dan 5,7 juta orang meninggal karena stroke (Yahya 2010). Berdasarkan hasil dari Riskesdas 2007, prevalensi penyakit jantung secara Nasional yaitu sebanyak 0,9 % yang di diagnosa oleh tenaga kesehatan dan 7,2 dengan diagnosa oleh tenaga kesehatan atau dengan gejala. Sedangkan untuk prevalensi penyakit jantung untuk wilayah Sulawesi Selatan yaitu sebanyak 0,8 % yang di diagnosa oleh tenaga kesehatan dan 9,4 dengan diagnosa oleh tenaga kesehatan atau dengan gejala. Prevalensi suspek PJK di Sulawesi Selatan yaitu 0.87 % dan termasuk dalam katergori sedang dengan faktor risiko berdasarkan Skor Jakarta Kardiovaskuler termasuk dalam kategori sedang (Citrakesumasari, 2009). Profil Kesehatan untuk Kabupaten Pangkep tahun 2008 menunjukkan bahwa penyakit jantung merupakan 10 penyakit penyebab kematian di Kabupaten Pangkep. Pada tahun 2007 penyakit jantung menempati urutan ke-4 (5%) dan pada tahun 2008 urutan untuk penyakit jantung naik menjadi urutan ke-2 (7,5%). Kejadian penyakit jantung koroner di RSUD Pangkep cukup tinggi, tercatat jumlah kunjungan pasien pada poli jantung pada tahun 2011 sebesar 725 orang dan pada tahun 2012 sebanyak 410 pasien. Jumlah kasus tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kebiasaan makan dan pola hidup masyarakat dan perilaku masyarakat yang cenderung mengalami pergeseran misalnya merokok, minum alkohol, makan makanan berlemak, stress dan kurangnya aktivitas fisik. Faktor-faktor tersebut dapat berisiko terhadap penyakit jantung koroner. Terdapat 5 variabel penentuan prediksi PJK tanpa laboratorium yaitu umur, gender, rokok, obesitas, dan hipertensi untuk memudahkan dan mengifisienkan kita agar dapat mengenal faktor risiko PJK tanpa berbasis laboratorium. Prediktor PJK dengan menggunakan Skor Riskesdas CHD merupakan prediktor yang sangat mudah, murah dan efisien. Akan tetapi prediktor tersebut masih baru dan perlu dilakukan uji untuk penggunaanya mengingat predictor tersebut terlahir dari data sekunder. (Citrakesumasari, 2009). Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan sensitivitas skor Riskesdar CHD sebanyak 72,4% ( R.S Plamonia Makassar) dan 76,1% ( R.S Wahidin Sudirohusodo Makassar). Dalam 2

penelitian Hartini ( 2010 ), memperlihatkan bahwa dari karakteristik pasien yang dijadikan sampel bisa dkelompokkan kedalam skor Riskesdas CV positif ( 3 variabel prediktor) dan negatif (<3 variabel prediktor). Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian Uji Sensitivitas skor riskesdas coronary heart disease dengan profil lipid ( Rasio LDL/HDL) pada pasien rawat jalan RSUD Kabupaten Pangkep. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilakukan di RSUD Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian adalah penelitian uji diagnostic dengan menggunakan desain cross sectional dengan maksud untuk mengetahui besar sensitivitas faktor prediktor Riskesdas CHD dan Skor Riskesdas CHD terhadap rasio lipid (LDL/HDL) pada pasien rawat jalan RSUD Kabupaten Pangkep. Populasi penelitian adalah semua pasien rawat jalan yang memiliki faktor risiko PJK di dalam Masyarakat Kabupaten Pangkep dalam waktu satu tahun terakhir. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 70 pasien Data hasil penelitian diperoleh dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer diambil dari data-data yang menyangkut variabel yang akan diteliti melalui wawancara dan pengukuran antropometri secara langsung. Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data laboratorium pasien yaitu data hasil pemeriksaan HDL, LDL dan tekanan darah pasien rawat jalan. Data yang telah dikumpul kemudian dianalisis menjadi analisis univariat dan analisis bivariat selanjutnya uji ini dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel dependen dan independen dalam bentuk tabulasi silang (crosstab) dengan menggunakan program SPSS 16.0 dengan uji statistic Chi-Square setelah diperoleh table tabulasi silang antara variabel prediktor skor Riskesdas Coronary Heart Disease terhadap rasio LDL/HDL lalu dilanjutkan dengan menghitung persentase sensitivitas. HASIL Variabel Prediktor Umur terhadap Rasio LDL/HDL Hasil penelitian diperoleh bahwa 67,2% responden memiliki umur yang berisiko memiliki rasio LDL/HDL tidak normal, sedangkan untuk responden dengan umur kurang berisiko sebesar 25,0 % memiliki rasio LDL/HDL tidak normal. Hasil uji dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai P value adalah 0,010 lebih kecil dari α (0,05). Berarti ada hubungan antara umur dengan rasio LDL/HDL (Tabel 1). Berdasarkan 3

perhitungan % sensisitivitas diperoleh bahwa sensitivitas skor Riskesdas Coronary heart disease terhadap rasio LDL/HDL yaitu 80,9%. Variabel Prediktor Jenis Kelamin terhadap Rasio LDL/HDL Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa sebanyak 68,8 % responden dengan jenis kelamin yang beresiko yaitu jenis kelamin laki-laki memiliki rasio LDL/HDL tidak normal, sedangkan untuk responden dengan jenis kelamin kurang beresiko, dalam hal ini yaitu perempuan sebesar orang 52,6 % memiliki rasio LDL/HDL tidak normal. (Tabel 1). Hasil uji dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p value adalah 0,170 lebih besar dari α (0,05). Berarti tidak ada hubungan antara variabel prediktor jenis kelamin dengan rasio LDL/HDL. Berdasarkan perhitungan sensitivitas diperoleh bahwa sensitivitas variabel jenis kelamin terhadap rasio LDL/HDL yaitu 52,3%. Variabel Prediktor Lingkar Perut terhadap Rasio LDL/HDL Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa sebanyak 67,3 % responden dengan lingkar perut yang beresiko atau yang merupakan obesitas sentral dan memiliki rasio LDL/HDL tidak normal, sedangkan untuk responden dengan lingkar perut yang kurang beresiko atau normal sebesar 33,3 % memiliki rasio LDL/HDL tidak normal. (Tabel 1). Hasil uji dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p value adalah 0,017 lebih kecil dari α (0,05). Berarti ada hubungan antara variabel prediktor lingkar perut dengan rasio LDL/HDL. Berdasarkan perhitungan % sensitivitas diperoleh bahwa sensitivitas variabel prediktor lingkar perut terhadap rasio LDL/HDL yaitu 88,1%. Variabel Prediktor Tekanan Darah terhadap Rasio LDL/HDL Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa sebanyak 66,7 % responden yang hipertensi yang memiliki rasio LDL/HDL tidak normal, sedangkan untuk responden dengan tekanan darah yang normal sebesar 37,5 % memiliki rasio LDL/HDL tidak normal. (Tabel 1). Hasil uji dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p value adalah 0,036 lebih kecil dari α (0,05). Yang menandakan ada hubungan antara variabel prediktor tekanan darah dengan rasio LDL/HDL. Berdasarkan perhitungan % sensitivitas diperoleh bahwa sensitivitas variabel prediktor tekanan darah terhadap rasio LDL/HDL yaitu 85,7 %. Variabel Prediktor Status Merokok terhadap Rasio LDL/HDL Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa sebanyak 64,0 % responden dengan status merokok yang beresiko dengan rasio LDL/HDL tidak normal, sedangkan untuk responden dengan status merokok kurang beresiko sebesar 57,8 % memiliki rasio LDL/HDL tidak normal. (Tabel 1). Hasil uji dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p value adalah 0,61 lebih besar dari α (0,05). Berarti tidak ada hubungan antara variabel prediktor 4

merokok dengan rasio LDL/HDL. Berdasarkan perhitungan % sensitivitas diperoleh bahwa sensitivitas variabel prediktor status merokok terhadap rasio LDL/HDL yaitu 38,1 %. Skor Riskesdas Coronary Heart Disease terhadap Rasio LDL/HDL Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa sebanyak 67,3 % responden dengan skor riskesdas CHD yang beresiko yaitu yang memiliki 3 variabel prediktor dan memiliki ratio LDL/HDL tidak normal, sedangkan untuk responden dengan skor riskesdas CHD kurang beresiko yaitu < 3 variabel prediktor sebesar 38,9 % memiliki rasio LDL/HDL tidak normal. (Tabel 2). Hasil uji dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p value adalah 0,03 lebih kecil dari α (0,05). Berarti ada hubungan antara Skor Riskesdas CHD dengan rasio LDL/HDL. Berdasarkan perhitungan % sensitivitas diperoleh bahwa sensitivitas variabel prediktor skor riskesdas CHD terhadap rasio LDL/HDL yaitu 83,3 %. PEMBAHASAN Variabel prediktor umur terhadap rasio LDL/HDL Telah dibuktikan bahwa ada hubungan antara umur dengan kematian akbiat PJK. Sebagian besar kasus kematian terjadi pada laki-laki umur 35-44 tahun dan meningkat seiring dengan bertambahnya umur. Didapatkan juga hubungan antara umur dan kadar kolesterol yaitu kadar kolesterol total akan meningkat dengan bertambahnya umur. Hasil penelitian dengan tabulasi silang antara umur dengan rasio LDL/HDL diperoleh sebesar 37,0 % responden yang beresiko memiliki rasio LDL/HDL yang positif dan sebesar 50,0 % responden yang kurang beresiko memeliki rasio LDL/HDL positif. Dan berdasarkan hasil perhitungan besar sensitivitas prediktor umur terhadap rasio LDL/HDL diperoleh hasil sebesar 80,1 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prediktor umur ini sensitiv terhadap rasio LDL/HDL. Kadar kolesterol pada laki-laki dan perempuan mulai meningkat pada umur 20 tahun, pada laki-laki kolesterol meningkat sampai umur 50 tahun. Pada perempuan sebelum menopause (45-60) tahun lebih rendah dibandingkan laki-laki dengan umur yang sama. Setelah menopause kadar kolesterol perempuan meningkat menjadi lebih tinggi dari pada laki-laki. (Tenriana, 2010). Variabel prediktor jenis kelamin terhadap rasio LDL/HDL Pada beberapa perempuan pemakaian oral kontrasepsi dan selama kehamilan akan meningkatkan kadar kolesterol. Pada wanita hamil kadar kolesterolnya akan kembali normal 20 minggu setelah melahirkan. Angka kematian pada laki-laki didapatkan lebih tinggi daripada perempuan dimana ketinggalan waktu l0 tahun kebelakang ini. akan tetapi setelah menopause hampir tidak didapatkan perbedaan dengan laki-laki. Hasil penelitian tabulasi silang diperoleh hasil bahwa untuk jenis kelamin yang beresiko dengan rasio LDL/HDL positif memiliki persentase yang lebih besar yaitu 68,8 % sedangkan untuk jenis kelamin yang tidak beresiko dengan rasio LDL/HDL positif yaitu sebesar 52,6 %. Untuk besar sentivitas variable prediktor jenis kelamin terhadap rasio LDL/HDL diperoleh hasil sebesar 52,3 % yang berarti prediktor jenis kelamin kurang 5

sensitiv terhadap rasio LDL/HDL hal ini disebabkan karena pada penelitian ini kebanyakan responden yang didapatkan yaitu dengan jenis kelamin perempuan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Khairani (2005) diperoleh profil lipid menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa lansia wanita mempunyai kadar kolesterol total 240 mg/dl, LDL kolesterol 160 mg/dl lebih besar dibandingkan pria, sedangkan pria mempunyai kadar HDL-kolesterol <40 mg/dl lebih besar dibandingkan wanita. Variabel prediktor lingkat perut terhadap rasio LDL/HDL Obesitas adalah kelebihan jumlah lemak tubuh >19% pada laki-laki dan > 21% pada perempuan. Obesitas sering didapatkan bersama-sama dengan hipertensi, DM dan hipertrigliserdemi. Obesitas juga dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan LDL kolesterol. Risiko PJK akan jelas meningkat bila BB mulai melebihi 20% dari BB ideal (Almatsier 2003) Hasil penelitian dengan tabulasi silang antara prediktor lingkar perut dengan rasio LDL/HDL diperoleh bahwa responden dengan obesitas sentral terhadap rasio LDL/HDL positif lebih banyak yaitu 67,3 % jika dibandingkan dengan responden yang normal terhadap rasio LDL/HDL positif yaitu sekitar 33,3 %. Untuk besar sensitivitas diperoleh hasil sebesar 88,1 %. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Septina dkk (2010) yang menunjukkan bahwa rasio lingkar perut lingkar pinggang terhadap profil lipid memiliki sensitivitas yang baik (84.6%). Juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wira Gotera (2006) yang mendapatkan bahwa dari responden obesitas sentral mempunyai rerata kolestrol LDL yang meningkat dan kolestrol HDL yang menurun, yang berarti bahwa rasio LDL/HDL nya tinggi dan jika dikategorikan termasuk dalam kategori positif. Variabel prediktor tekanan darah terhadap rasio LDL/HDL Tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko besar untuk PJK. Penelitian terhadap suatu populasi secara konsisten menunjukkan bahwa kenaikan tekanan darah merupakan petunjuk kuat tentang kemungkinan PJK dalam populasi tersebut. Sebuah studi yang melibatkan 18.000 pegawai negeri pria di London selama tahun tujuh puluhan menunjukkan bahwa dua per tiga kematian akibat PJK terjadi pada mereka yang mempunyai tekanan darah tinggi. (Anwar 2004). Hasil penelitian tabulasi silang diperoleh hasil bahwa untuk prediktor tekanan darah diperoleh responden yang hipertensi terhadap rasio LDL/HDL positif memiliki persentase sebesar 66,7 % sedangkan untuk responden dengan status tekanan darah normal terhadap rasio LDL/HDL positif yaitu sebesar 37,5 %. Untuk besar sentivitas variabel prediktor tekanan darah terhadap rasio LDL/HDL diperoleh hasil sebesar 85,7 %. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Khairani (2005) menemukan bahwa pada lansia dengan tekanan darah yang tidak normal (hipertensi), risiko terjadinya kadar kolesterol LDL tinggi yaitu besarnya 1.38 (95% CI 1.15-1.66) kali, dan lansia wanita lebih berisiko daripada lansia laki-laki. Sedangkan untuk risiko terjadinya kadar HDL yang rendah yaitu sebesar 0.55 kali. Dengan semakin tingginya kadar LDL dan semakin rendahnya kadar HDL berarti rasio LDL/HDL yang diperoleh semakin tinggi. Variabel prediktor status merokok terhadap rasio LDL/HDL Pada saat ini merokok telah dimasukkan sebagai salah satu faktor risiko utama PJK di samping hipetensi dan hiperkoiesterolemi. Orang yang merokok > 20 batang perhari dapat mempengaruhi atau 6

memperkuat efek dua faktor utama risiko lainnya. katekolamin dan menurunnya konsumsi 02 akibat inhalasi CO atau dengan perkataan lain dapat menyebabkan merubah 5-10% Hb menjadi carboksi-hb. (Anwar, 2004) Hasil penelitian dengan tabulasi silang antara prdiktor status merokok dengan rasio LDL/HDL diperoleh sebanyak 64,0 % responden dengan status merokok berisiko memiiliki rasio LDL/HDL positif dan untuk kategori status merokok kurang berisiko terdapat 57,8 % yang memiliki rasio LDL/HDL positif. Untuk besar sentivitas variabel prediktor status merokok terhadap rasio LDL/HDL diperoleh hasil sebesar 38,1 %. Sejalan dengan hasil penelitian yang diperoleh oleh Supriyono (2008), bahwa sebesar 46,2% responden yang merokok mengalami hiperkolesterolemia dan sebesar 36,0% mengalami hipertrigliserida. Demikian halnya dengan kadar LDL dalam darah, sebesar 45,1% responden yang merokok memiliki nilai LDL > 130 mg/dl (LDL normal : < 130 mg/dl) dan kadar HDL yang turun dibawah 40 mg/dl yaitu sebanyak 51,9% dari keseluruhan responden yang mempunyai kebiasaan merokok. Variabel Skor Riskesdas Coronary Heart Disease (CHD) terhadap rasio LDL/HDL Skor Riskesdas Coronary Heart Disease adalah merupakan skor yang diciptakan oleh Citrakesumasari dalam disertasinya. Skor ini merupakan modifikasi dari skor Jakarta Cardiovaskular dengan mencari variabel independen yang paling berisiko dan yang mudah dioperasionalkan di lapangan, tidak saling koloner, tanpa berbasis laboratorium. Sehingga ditemukan 5 variabel prediktor skor tersebut. Variabel prediktor Skor Riskesdas Coronary Heart Disease terdiri dari status merokok, lingkar perut, jenis kelamin, umur, dan tekanan darah. Hasil penelitian dengan tabulasi silang antara skor Riskesdas CHD terhadap rasio LDL/HDL diketahui bahwa responden dengan skor Riskesdas CHD positif memiliki rasio LDL/HDL positif lebih banyak yaitu 67,3 % dibandingkan dengan responden dengan skor Riskesdas CHD negatif dengan rasio LDL/HDL positif yaitu 38,9 % Data yang diperoleh dari penelitian ini, hasil sensitivisitas sebesar 83,3 %. Yang menunjukkan skor Riskesdas Coronary Heart Disease terhadap rasio LDL/HDL cukup baik sebagai alat skrining PJK mengingat keuntungan skor Riskesdas CHD yang mudah, murah, praktis dan tidak berbasiskan laboratorium. KESIMPULAN Adapun kesimpulan dari hasil penelitian yaitu dengan nilai sensitivitas dari variabel prediktor Riskesdas CHD yaitu umur sebesar 92,8% (P=0,001), jenis kelamin sebesar 52,3% (P=0,17), tekanan darah sebesar 85,7% (P=0,03),obesitas sentral sebesar 88,1% (P=0,01), status merokok sebesar 38,1% (P=0,61) dan untuk variabel Skor Riskesdas Coronary Heart Disease yaitu sebesar 83,3% (P=0,03) yang berarti skor tersebut cukup baik digunakan sebagai skrining untuk deteksi dini penyakit jantung koroner. SARAN Disarankan Agar lebih banyak lagi mahasiswa yang melakukan uii sensitivitas terhadap skor Riskesdas Coronary Heart Disease, untuk memaksimalkan hasil yang telah diperoleh sebelumnya dan menambah kevalidasian skor tersebut. DAFTAR PUSTAKA 7

Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Anwar, T., Bahri. 2004. Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner. FK Universitas Sumatera Utara : Sumatera Utara. ------------------------2004. Dislipidemia Sebagai Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner. FK Universitas Sumatera Utara : Sumatera Utara. Citrakesumasari. 2009. Model Prediksi Suspek PJK pada Individu dan Masyarakat di Indonesia. Pasca Sarjana Unhas : Makassar. Gotera, Wira,dkk. 2006. Hubungan Antara Obesitas Sentral dengan Adinopektin pada Pasien Geritari dengan Penyakit Jantung Koroner. UNUD : Denpasar. Khairani, Rita, dkk. 2005. Profil lipid pada Penduduk lanjut Usia di Jakarta. Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti : Jakarta. Nasrun, Hartini, 2010. Hubungan Pola Makan dan Obesitas dengan Kejadian Jantung Koroner pada Pasien Rawat Jalan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar : Makassar. Unhas. Septina, Tenta, dkk. Studi validasi Indeks Massa Tubuh dan Rasio Lingkar Pinggang Lingkar Panggul terhadap Profil Lipid pada Pasien Rawat Jalan di Poli Jantung RSUP Dr. Sardjito. Jurnal Gizi Klinik. Yogyakarta. Supriyono, Maman, 2008. Faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap Kejadian penyakit jantung koroner pada kelompok Usia < 45 tahun (Studi kasus di rsup dr. Kariadi dan rs telogorejo semarang). Tenriana, A, Ramli. 2011. Uji Sensitivitas Skor Riskesdas Coronary Heart Disease Terhadap Rasio Ldl/Hdl Pada Pasien Rawat Jalan Rsup Wahidin Sudiro Husodo Makassar Tahun 2011 Makassar : Unhas. Yahya, Fauzi. 2010. Menaklukkan Pembunuh No. 1, Mencegah dan Mengatasi Penyakit Jantung Koroner secara Tepat dan Cepat. Qanita : Bandung. 8

LAMPIRAN Tabel 1. Distribusi variabel prediktor Skor Riskesdas Coronary Heart Disease Responden Penyakit Jantung Koroner terhadap rasio LDL/HDL Di RSUD Kabupaten Pangkep Variabel Skor Riskesdas CHD Umur Beresiko Kurang beresiko Jenis Kelamin Beresiko Kurang Beresiko Lingkar Perut Obesitas Sentral Normal Tekanan Darah Hipertensi Normal Rokok Beresiko Kurang beresiko Rasio LDL/HDL Tidak Normal Normal n % % Se n % n % 39 3 22 20 37 5 36 6 16 26 67,2 25,0 68.8 52,6 67,3 33,3 66,7 37,5 64,0 57,8 20 8 10 18 18 10 18 10 9 19 32,8 75,0 31.2 47,4 32,7 66,7 33,3 62,5 36,0 42,2 58 12 32 38 55 15 54 16 25 45 82,9 17,1 45.7 54,3 78,6 21,4 77,1 22,9 35,7 64,3 Total 42 60,0 28 40,0 70 100.0 Sumber : Data Primer, 2013 p value 92,8 0.010 52,3 0.170 88,1 0.017 85,7 0.036 38,1 0.61 Tabel 2. Distribusi Skor Riskesdas Coronary Heart Disease (CHD) Responden Penyakit Jantung Koroner terhadap rasio LDL/HDL Di RSUD Kabupaten Pangkep Skor Rasio LDL/HDL Riskesdas Tidak Normal Normal n % % Se p value CHD n % n % Positif 35 67,3 17 32,7 52 74,3 Negatif 7 38,9 11 61,1 18 25,7 Total 42 60,0 28 40,0 70 100,0 83,3 0.001 Sumber : Data Primer, 2013 9