BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

Analisis Hujan Bulan Mei 2013 Iklim Mikro Bulan Mei 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juli, Agustus dan September 2013

Analisis Hujan Bulan Juni 2012 Iklim Mikro Bulan Juni 2012 Prakiraan Hujan Bulan Agustus, September dan Oktober 2012

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2011 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PROVINSI DKI JAKARTA

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

Analisis Hujan Bulan Oktober 2012 Iklim Mikro Bulan Oktober 2012

Stasiun Klimatologi Pondok Betung

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

Analisis Hujan Bulan Pebruari 2013 Iklim Mikro Bulan Pebruari 2013 Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Analisis Hujan Bulan April 2013 Iklim Mikro Bulan April 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

KATA PENGANTAR TANGERANG, MARET 2009 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERA NG. URIP HA RYOKO MSi NIP

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

LAPORAN ANALISIS HUJAN DI WILAYAH DKI JAKARTA TANGGAL 04 OKTOBER 2009

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP

PENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR

BULETIN BMKG BANTEN DAN DKI JAKARTA

PRAKIRAAN MUSIM 2017/2018

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2017 REDAKSI

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

PENGANTAR. Bogor, September 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR. DEDI SUCAHYONO S, S.Si, M.Si NIP

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Ir. PURWANTO NIP Buletin Edisi Oktober 2012

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2016

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab : Erna Ernansyih Elsye, S.Sos, S.Si

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab : Erna Ernansyih Elsye, S.Sos, S.Si

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DI PROPINSI BANTEN TANGGAL 24 NOPEMBER 2008

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2018

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKAR TA

TIM PENYUSUN. Pengarah : Ir. Alidia, MM. Penanggung Jawab : Taryono, M.Si. Editor : Yanuar Henry Pribadi, M.Si Devi Febrianty, ST

Gra k Intensitas Hujan Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Desember Sedang 6%

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jl. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan Telp : (021)

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

TIM PENYUSUN. Editor : Yanuar Henry Pribadi, M.Si Devi Febrianty, ST

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR

I. INFORMASI METEOROLOGI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

2. Awal Musim kemarau Bilamana jumlah curah hujan selama satu dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter serta diikuti oleh dasarian berikutnya.

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jl. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan Telp : (021)

IKLIM BANTEN DAN DKI JAKARTA (Update 20 Januari 2018)

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI

Analisis Hujan Bulan Januari 2013 Iklim Mikro Bulan Januari 2013 Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

I. INFORMASI METEOROLOGI

KATA PENGANTAR. Tangerang Selatan, Januari 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

ANALISIS CURAH HUJAN SEPUTAR JEBOLNYA TANGGUL SITU GINTUNG

BUKU INFORMASI PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR

TIM PENYUSUN. : Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhayati, M.Sc. : Triyogo Amberkahi, ST

TIM PENYUSUN. : Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhayati, M.Sc. : Triyogo Amberkahi, ST

Oleh Tim Agroklimatologi PPKS

KATA PENGANTAR. Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan publikasi prakiraan musim hujan ini.

ANALISIS KEJADIAN BANJIR TANGGAL 10 SEPTEMBER 2017 DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI, PROVINSI SUMATERA UTARA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

PRESS RELEASE PERKEMBANGAN MUSIM KEMARAU 2011

Transkripsi:

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan ( 12070 ) Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262, Tromol Pos. 7019 / Jks KL, E-mail : staklim.pondok.betung@gmail.com ; Website : http://www.staklimpondokbetung.net EVALUASI MUSIM KEMARAU 2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2008/2009 PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA PONDOK BETUNG, SEPTEMBER 2008

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas berkat dan rahmat Nya kami dapat menyusun laporan Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 di wilayah. Evaluasi musim kemarau 2008 disusun berdasarkan keadaan yang terjadi pada periode berlangsung sedangkan prakiraan musim hujan 2008/2009 dibuat berdasarkan analisa yang dilakukan oleh Stasiun Klimatologi Pondok Betung dengan mengacu pada hasil prakiraan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Pusat. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, khususnya Instansi pengelola Pos Hujan Kerjasama di Wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta yang telah membantu dalam penyusunan publikasi ini. Kami menyadari masih ada kekurangan dari publikasi ini mengingat data yang kami terima sangat terbatas, khususnya dari pos kerjasama, karena itu saran dan kritik yang membangun diharapkan untuk penyempurnaan publikasi ini. Tangarang, September 2008 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG URIP HARYOKO MSi NIP. 120108039 ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ---------------------------------------------------------------------------------- II DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------------- III 1. PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------------ 1 1.1. Latar Belakang-------------------------------------------------------------------------------- 1 1.2. Tujuan ------------------------------------------------------------------------------------------- 2 2. TINJAUAN UMUM ---------------------------------------------------------------------------- 3 2.1. Zona Musim di Wilayah --------------------- 3 2.2. Curah Hujan ----------------------------------------------------------------------------------- 4 2.3. Potensi Banjir --------------------------------------------------------------------------------- 6 3. PEMBAHASAN-------------------------------------------------------------------------------- 7 3.1. Evaluasi Musim Kemarau 2008---------------------------------------------------------- 7 3.2. Kondisi Suhu Udara pada saat Musim Hujan Tahun 2007/2008-------------10 3.3. Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 ----------------------------------------------------11 3.3.1.Kondisi Dinamis Atmosfer ---------------------------------------------------------------11 3.3.2.Prakiraan Awal Musim Hujan 2008/2009--------------------------------------------13 3.3.3.Perbandingan Awal Musim Hujan 2008/2009 --------------------------------------14 3.3.4.Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2008/2009-----------------------------------15 3.4. Potensi Banjir --------------------------------------------------------------------------------16 4. PENUTUP --------------------------------------------------------------------------------------18 4.1. Kesimpulan -----------------------------------------------------------------------------------18 4.2. Saran --------------------------------------------------------------------------------------------18 iii

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cuaca merupakan kondisi sesaat dari fisika atmosfer sedangkan iklim adalah statisik cuaca jangka panjang atau rata-rata cuaca pada periode tertentu. Iklim terbentuk melalui proses integrasi berbagai unsur fisika yang disebut sebagai unsur-unsur iklim (climatic elements). Energi pembangkit proses fisika yang membentuk cuaca dan iklim adalah penerimaan radiasi surya. Rotasi bumi menyebabkan tiap tempat mengalami perubahan cuaca dengan pola siklus diurnal, jangka waktu 24 jam. Sedangkan revolusi bumi mengakibatkan tiap tempat juga mengalami perubahan cuaca dan iklim secara teratur dengan pola antar bulan dan pola musim dalam jangka waktu setahun. Letak Indonesia yang berada di antara lautan Hindia dan Pasifik dan di antara benua Asia dan Australia sangat dipengaruhi kondisi wilayah tersebut. Hal inilah yang menyebabkan Indonesia mengalami dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Definisi menurut BMG, musim hujan ditandai dengan curah hujan yang terjadi dalam satu dasarian sebesar 50 mm atau lebih yang diikuti oleh dasarian berikutnya, atau dalam satu bulan terjadi lebih dari 150 mm. Meninjau definisi tersebut berarti jika curah hujan yang terjadi kurang dari kriteria di atas, maka fase tersebut dianggap sebagai musim kemarau. Musim hujan di suatu tempat sering diidentikan dengan kejadian banjir dan longsor. Banjir dan longsor merupakan suatu keadaan akibat dari curah hujan yang cukup tinggi. Dengan curah hujan yang cukup tinggi, daerah yang tidak siap untuk mengalirkan air hujan maka terjadi genangan sampai banjir bahkan bagi daerahdaerah rawan longsor juga terancam. 1

1.2. Tujuan Laporan ini bertujuan untuk: 1. Menginformasikan pola unsur-unsur iklim di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta 2. Mengevaluasi musim kemarau yang terjadi pada periode 2008 3. Memprakirakan terjadinya musim hujan 2008/2009 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta 4. Memprakirakan tingkat potensi banjir tahun 2008 2

2. TINJAUAN UMUM 2.1. Zona Musim di Wilayah Zona Musim (ZOM) merupakan nama baru dari Zona Prakiraan Iklim (ZPI), yaitu suatu wilayah dengan pola hujan rata-rata yang berbeda jelas antara periode musim kemarau dan musim hujan. Sedangkan daerah-daerah yang pola hujan rata-ratanya tidak memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan musim hujan, disebut Non ZOM. Luas suatu wilayah ZOM tidak selalu sama dengan luas suatu wilayah administrasi pemerintahan. Dengan demikian, satu wilayah ZOM bisa terdiri dari beberapa kabupaten, dan sebaliknya satu wilayah kabupaten bisa terdiri dari beberapa ZOM. Wilayah dibagi menjadi beberapa Zona Musim (ZOM) dan Non Zona Musim (Non-ZOM), yaitu ZOM 27, ZOM 28, ZOM 29, ZOM 30, ZOM 31 dan ZOM 35. Cakupan ZOM dapat dilihat pada gambar 1 dan tabel 1. Gambar 1. Pembagian ZOM Wilayah 3

Tabel 1. Cakupan ZOM di Wilayah ZOM 27 Pandeglang bagian barat Wilayah 28 Pandeglang bagian utara, Serang bagian barat 29 30 31 Lebak bagian barat, Pandeglang bagian timur, Serang bagian barat daya DKI Jakarta bagian utara, Kodya Tangerang, Tangerang bagian utara, Serang bagian utara DKI Jakarta bagian selatan, Serang bagian timur Tangerang bagian selatan, 35 Lebak bagian tenggara Non ZOM 22 Non ZOM 23 Lebak bagian selatan Lebak bagian timur 2.2. Curah Hujan Hujan merupakan gejala atau fenomena cuaca yang dipandang sebagai variabel tak bebas karena terbentuk dari proses berbagai unsur. Curah hujan (mm) merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) milimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. Jumlah curah hujan dalam satu dasarian (rentang waktu selama 10 hari) lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya ditetapkan sebagai permulaan musim hujan. Sedangkan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang waktu yang ditetapkan (satu periode musim hujan atau satu periode musim kemarau) dengan jumlah curah hujan normalnya (rata-rata selama 30 tahun periode 1971-2000) disebut sebagai sifat hujan. 4

Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu : a. Sifat Hujan Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya. b. Sifat Hujan Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya. c. Sifat Hujan Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya. Normal curah hujan di setiap ZOM dihitung berdasarkan rata-rata curah hujan dasarian selama periode tahun 1971 2000. Gambar 2 sampai 7 adalah grafik ratarata curah hujan dasarian di setiap ZOM. Gambar 2. Grafik rata-rata curah hujan dasarian ZOM 27 Gambar 3. Grafik rata-rata curah hujan dasarian ZOM 28 Gambar 4. Grafik rata-rata curah hujan dasarian ZOM 29 Gambar 5. Grafik rata-rata curah hujan dasarian ZOM 30 5

Gambar 6. Grafik rata-rata curah hujan dasarian ZOM 31 Gambar 7. Grafik rata-rata curah hujan dasarian ZOM 35 Dari gambar 2 diketahui bahwa pada ZOM 27 kejadian musim hujan dan musim kemarau yang terjadi dalam keadaan normal adalah sebagai berikut: Musim Hujan : 21 Sep 30 Mei / 250 hari / 2.712 3.670 mm artinya periode musim hujan terjadi pada periode 21 Sep sampai dengan 30 Mei atau selama 250 hari dengan total normal curah hujan musim hujan sebesar 2.712 mm sampai dengan 3.670 mm. Sedangkan Musim Kemarau : 1 Jun 20 Sep / 110 hari / 335-453 mm artinya periode musim kemarau terjadi pada periode 1 Jun sampai dengan 20 Sep atau selama 110 hari dengan total normal curah hujan musim kemarau sebesar 335 mm sampai dengan 453 mm. 2.3. Potensi Banjir Pembuatan prakiraan potensi banjir ini merupakan hasil kerjasama dari 3 (tiga) instansi yaitu BMG, Dirjen Sumber Daya Air-PU dan Bakosurtanal. BMG dalam hal ini sebagai penyedia informasi prakiraan hujan bulanan, PSDA PU daerah rawan banjir, dan Bakosurtanal menyiapkan peta dasar (RBI, sistim lahan dan land cover). Prakiraan potensi banjir yang disampaikan meliputi potensi banjir tinggi, menengah, rendah dan aman dari kejadian banjir. Informasi selengkapnya dapat diakses di website BMG http://iklim.bmg.go.id/potensibanjir.htm. 6

3. PEMBAHASAN 3.1. Evaluasi Musim Kemarau 2008 Secara umum awal musim kemarau Wilayah terjadi pada dasarian II Maret sampai dengan dasarian II bulan Juni. Jika dibandingkan dengan normal awal musim kemarau, maka musim kemarau 2008 di wilayah pada umumnya maju, antara 1 sampai 9 dasarian (3 bulan). Evaluasi musim kemarau secara detail dapat dilihat pada tabel 2, tabel 3, gambar 8 dan 9. Tabel 2. Evaluasi Musim Kemarau 2008 No. ZOM Daerah / Kabupaten Awal Musim Kemarau 2008 Perbandingan Terhadap Normalnya 27 Pandeglang bagian barat. Apr III Mei Maju 28 Pandeglang bagian utara, Serang bagian barat daya. Mei I Mei II Maju 29 Lebak bagian barat, Pandeglang bagian timur. Apr III Jun I Maju 30 DKI Jakarta bagian utara, Kota Tangerang, Tangerang bagian utara, Serang bagian utara. Peb II Mei II Mundur, Sama, Maju, 31 DKI Jakarta bagian selatan, Tangerang bagian selatan, Serang bagian timur. Apr III Mei III Maju 35 Kabupaten Lebak bagian tenggara Mei I Maju 7

Tabel 3. Evaluasi Musim Kemarau 2008 Dirinci Menurut Pos Hujan No ZOM Pos Hujan Normal Awal Musim Kemarau (Dasarian) Fakta (Dasarian) Perbandingan Terhadap Normalnya (Dasarian) 1 Pandeglang JUN II MEI I Maju 2 Labuan MEI II MEI I Maju 27 3 Menes JUN II APR III Maju 4 Cibaliung JUN I MEI I Maju 5 Ciomas JUN II MEI II Maju 6 28 Cinangka MEI II MEI I Maju 7 Pamarayan MEI II MEI I Maju 8 Rangkasbitung JUN II MAR II Maju 9 Leuwidamar JUN II JUN I Maju 29 10 Malingping JUN II MEI I Maju 11 Bendung Cilemer JUN II APR III Maju 12 BMG MEI I MEI I Sama 13 Tanjung Priok MAR III MEI II Mundur 14 Cengkareng MAR II MEI I Mundur 15 Manggarai MEI I APR II Maju 16 Kresek MEI I APR II Maju 17 Serang MEI I MAR I Maju 18 Ciruas APR II MAR I Maju 19 Kramatwatu MAR II MAR I Maju 20 Kasemen PEB II PEB II Sama 21 30 Karet MEI I MAR III Maju 22 Setiabudi timur MEI I APR II Maju 23 Waduk melati MEI I MEI I Sama 24 Istana MEI I APR I Maju 25 Tanjungan MEI I APR III Maju 26 Tomang barat MEI I APR III Maju 27 Pulogadung MEI I MEI II Mundur 28 Sunter kodamar MEI I APR I Maju 29 sunter rawabadak MEI I APR II Maju 30 Kedoya MEI I JUN I Mundur 31 Pondok Betung JUN I MEI II Maju 32 Curug JUN II MEI I Maju 33 Tangerang JUN I MEI II Maju 34 Halim JUN II MEI II Maju 35 Katulampa JUN I APR III Maju 36 31 Depok JUN I MEI II Maju 37 Pasanggarahan JUN I MEI II Maju 38 Angke hulu JUN I APR III Maju 39 Sunter hulu JUN I MEI I Maju 40 Lebak bulus JUN I MEI II Maju 41 Pasar minngu JUN I MEI III Maju 42 35 Cibeber MEI I - 8

Gambar 8. Evaluasi Awal Musim Kemarau 2008 Gambar 9. Evaluasi Perbandingan Awal Musim Kemarau 2008 9

3.2. Kondisi Suhu Udara pada saat Musim Hujan Tahun 2007/2008 Suhu udara selama musim hujan tahun 2007/2008 tertinggi terjadi pada bulan Nopember di Stasiun Klimatologi Pondok Betung yaitu 36.4 o C dan terendah di terjadi pada bulan Nopember di Stasiun Meteorologi Serang yaitu 20.0 o C. Grafik di bawah menyatakan suhu maksimum selama satu hari (atas), suhu rata-rata harian (tengah) dan suhu minimum selama satu hari (bawah). Gambar 10. Grafik Suhu Udara Musim Hujan Tahun 2007/2008 Stasiun Klimatologi Pondok Betung GRAFIK SUHU UDARA MAXIMUM (ATAS), RATA-RATA (TENGAH), DAN MINIMUM(BAWAH) PADA STAKLIM PONDOK BETUNG PERIODE OKTOBER 2007 - M ARET 2008 40 35 SUHU (0C) 30 25 20 15 WAKTU (BULAN) Gambar 11. Grafik Suhu Udara Musim Hujan Tahun 2007/2008 Stasiun Meteorologi Serang GRAFIK SUHU UDARA MAXIMUM (ATAS), RATA - RATA (TENGAH) DAN MINIMUM (BAWAH) PADA STASIUN METEOROLOGI SERANG PERIODE OKTOBER 2007 S/D MARET 2008 40 35 S u h u U d a r a ( 0 C ) 30 25 20 15 O k t o b e r N o p e m D e s e m Waktu (Bulan) J a n u a r i P e b r u a r M a r e t 10

Gambar 12. Grafik Suhu Udara Musim Hujan Tahun 2007/2008 Stasiun Meteorologi Curug GRAFIK SUHU UDARA MAX (ATAS), RATA-RATA (TENGAH) DAN MIN (BAWAH) PADA STAMET CURUG PERIODE OKTOBER 2007 - MARET 2008 40.0 35.0 SUHU (0C) 30.0 25.0 20.0 15.0 O KT OBER NO PEMBE DE SEMBE JANUARI P EBRUARI MARET WAKTU (BULAN) 3.3. Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 3.3.1. Kondisi Dinamis Atmosfer Hasil perkembangan kondisi dinamika atmosfer global dan regional terhadap unsur curah hujan di wilayah DKI dan Banten, disajikan sebagai berikut : a. Suhu Muka Laut (Sekitar Pantai Selatan Jawa Barat Pantai Barat Sumatera) Suhu muka laut di perairan Indonesia merupakan indeks banyaknya uap air pembentuk awan di atmosfer. Jika suhu muka laut dingin, uap air di atmosfer menjadi berkurang. Begitu pula sebaliknya, apabila suhu muka laut panas, maka uap air di atmosfer akan bertambah banyak. Berdasarkan nilai suhu muka laut, kondisi yang terjadi pada: Bulan Agustus-September-Oktober : curah hujan cenderung menurun Bulan Oktober-Nopember-Desember : curah hujan normal Bulan Desember-Januari-Pebruari : curah hujan cenderung meningkat b. DMI (Dipole Mode Index) Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut atmosfer di Samudera hindia yang dihitung dari nilai selisih anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Jika nilai DMI positif, secara umum curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat akan berkurang. 11

Sedangkan jika nilai DMI negatif, maka curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat secara umum akan banyak. Berdasarkan prakiraan suhu muka laut, DMI pada Agustus-September-Oktober cenderung positip dan bulan-bulan berikutnya pada posisi netral. Dari kondisi DMI dapat diindikasikan bahwa awal musim hujan akan sama dengan rataratanya dan curah hujannya normal sampai bawah normal. c. ENSO ENSO adalah singkatan dari El-Nino Southern Oscillation yang merupakan salah satu sumber utama variabilitas antar tahunan (interannual) musim dan iklim dunia. Fenomena ini terjadi karena adanya interaksi antara laut dan atmosfer. Nilai yang teramati dalam fenomena ini adalah nilai anomali suhu permukaan laut. Secara umum, para ahli membagi ENSO menjadi ENSO hangat (terjadinya El-Nino) dan ENSO dingin (terjadinya La-Nina). Kondisi tanpa kejadian ENSO biasanya disebut sebagai kondisi normal. Berdasarkan pengamatan kondisi suhu Samudera Pasific dan osilasi tekanan udara Tahiti - Darwin, ENSO cenderung pada kondisi normal, sehingga diprakirakan awal musim hujan sama terhadap rata-ratanya dengan curah hujan selama musim hujan normal sampai bawah normal. d. Prakiraan curah hujan International Research Institute (IRI) Bulan Agustus-September-Oktober : curah hujan wilayah Banten dan DKI di bawah normal Bulan Nopember-Desember-Januari : curah hujan wilayah Banten dan DKI normal 12

Gambar 13. Prakiraan Peluang Hujan Internatiomal Research Institute (IRI) (Sumber: http://portal.iri.columbia.edu/) Berdasarkan kondisi dari unsur-unsur dinamika di atas, dapat di prediksikan bahwa: : 1) Awal musim hujan di Propinsi Banten dan DKI pada umumnya terjadi di bulan Oktober 2008 2) Perbandingan awal musim hujan terhadap rata-ratanya di Propinsi Banten dan DKI umumnya lebih lambat hingga sama dengan rata-ratanya 3) Sifat hujan musim hujan umumnya normal 3.3.2. Prakiraan Awal Musim Hujan 2008/2009 Prakiraan awal musim hujan 2008/2009 di Wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta dimulai pada bulan Oktober sampai dengan Desember. Wilayah DKI Jakarta bag. selatan, Kota Tangerang bag. selatan, Kab. Tangerang bag. selatan, Kab. Lebak dan Kab. Pandeglang musim hujan terjadi pada bulan Oktober. Wilayah DKI Jakarta bag. utara, Kota Tangerang bag. utara, Kab. Tangerang bag. utara, Kab. 13

Serang bag. selatan musim hujan diprakirakan terjadi pada bulan Nopember. Dan wilayah Kab. Tangerang bag. barat, Kota Serang, Kab. Serang bag. utara dan Kota Cilegon musim hujan terjadi pada bulan Desember. (lihat gambar 14). Tabel 4. Prakiraan Awal Musim Hujan 2008/2009 Wilayah Banten dan DKI Jakarta No. Prakiraan Awal Musim Hujan Wilayah 1 Oktober 2008 Wilayah DKI Jakarta bag. selatan, Kota Tangerang bag. selatan, Kab. Tangerang bag. selatan, Kab. Lebak dan Kab. Pandeglang. 2 Nopember 2008 Wilayah DKI Jakarta bag. utara, Kota Tangerang bag. utara, Kab. Tangerang bag. utara, Kab. Serang bag. selatan 3 Desember 2008 Kab. Tangerang bag. barat, Kota Serang, Kab. Serang bag. utara dan Kota Cilegon 3.3.3. Perbandingan Awal Musim Hujan 2008/2009 Jika dibandingkan dengan normal awal musim hujan, maka awal musim hujan 2008/2009 di wilayah DKI Jakarta bagian utara, Kota Tangerang bag. utara, Kab. Tangerang bag. utara, Kab. Serang dan Kota Cilegon umumnya maju. Wilayah Kab. Tangerang bag selatan, Kab. Serang bag. tenggara dan selatan, Kab. Pandeglang bag. utara dan Kab. Lebak bag. utara umumnya mundur. Sedangkan wilayah DKI Jakarta bag selatan, Kota Tangerang bag. selatan, Kab. Tangerang bag. tengah, Kab. Serang bag. tengah hingga barat daya, Kab. Pandeglang dan Kab. Lebak bag. selatan umumnya sama dengan normalnya. (lihat gambar 15) 14

Tabel 5. Prakiraan Perbandingan Awal Musim Hujan 2008/2009 Terhadap No. 1 Maju Normalnya Wilayah Banten dan DKI Jakarta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan Terhadap Normalnya Wilayah DKI Jakarta bagian utara, Kota Tangerang bag. utara, Kab. Tangerang bag. utara, Kab. Serang dan Kota Cilegon 2 Sama 3 Mundur DKI Jakarta bag selatan, Kota Tangerang bag. selatan, Kab. Tangerang bag. tengah, Kab. Serang bag. tengah hingga barat daya, Kab. Pandeglang dan Kab. Lebak bag. selatan Wilayah Kab. Tangerang bag selatan, Kab. Serang bag. tenggara dan selatan, Kab. Pandeglang bag. utara dan Kab. Lebak bag. utara 3.3.4. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2008/2009 Sifat hujan musim hujan 2008/2009 Wilayah pada umumnya normal (lihat gambar 15). Gambar 14. Prakiraan Awal Musim Hujan 2008/2009 15

Gambar 15. Perbandingan Awal Musim Hujan 2008/2009 Terhadap Normalnya Gambar 16. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2008/2009 3.4. Potensi Banjir Potensi banjir di wilayah sangat tergantung pada intensitas curah hujan yang jatuh, kondisi tutupan lahan, kondisi saluran air dan faktor-faktor lainnya. Berikut adalah peta potensi banjir untuk bulan Oktober 2008 (gambar 17 dan 18). Pada bulan Oktober 2008 ini diprakirakan banjir belum berpotensi terjadi, karena intensitas curah hujan masih rendah. Informasi potensi banjir bulan-bulan yang lain akan diinfokan di website BMG 16

(http://iklim.bmg.go.id/potensibanjir.htm) atau Stasiun Klimatologi Pondok Betung (http://www.staklimpondokbetung.net). Gambar 17. Prakiraan Daerah Potensi Banjir di Propinsi Banten Bulan Oktober 2008 (sumber : http://iklim.bmg.go.id/potensibanjir.htm) Gambar 18. Prakiraan Daerah Potensi Banjir di Propinsi DKI Jakarta Bulan Oktober 2008 (sumber : http://iklim.bmg.go.id/potensibanjir.htm) 17

4. PENUTUP 4.1. Kesimpulan Awal Musim Hujan 2008/2009 di wilayah mumdur sekitar 7-9 dasarian dari normalnya, terjadi pada Okt I-Des II. Awal Musim Hujan 2008/2009 di sebagian besar daerah diprakirakan akan terjadi pada bulan Oktober - Desember 2008. Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya, maka Awal Musim Hujan 2008/2009 diprakirakan bervariasi, umumnya mundur dan sama dari rata-ratanya. Sifat Hujan selama Musim Hujan 2008/2009 di daerah Banten dan DKI Jakarta diprakirakan Normal (N). Pada bulan Oktober 2008 ini diprakirakan banjir belum berpotensi terjadi, karena intensitas curah hujan masih rendah. Informasi potensi banjir bulan-bulan yang lain akan diinfokan di website BMG (http://iklim.bmg.go.id/potensibanjir.htm) atau Stasiun Klimatologi Pondok Betung (http://www.staklimpondokbetung.net). 4.2. Saran Masih diperlukannya kelengkapan data dari masing-masing pos hujan sehingga informasi yang diberikan akan semakin lengkap dan tepat. 18