TRAINING PEMBUATAN SELAI DAN ES KRIM LABU KUNING SEBAGAI MAKANAN UNTUK KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENYULUHAN PENGOLAHAN BEBERAPA JENIS BUAH MENJADI JELLY DAN SIRUP DI DESA KARYA JAYA

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

BAB 1 PENDAHULUAN. biakan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Rasa asam

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada waluh. Secara umum waluh kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki

IbM Kelompok Tani Buah Naga

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik

I. PENDAHULUAN. seluas seluas hektar dan perairan kolam seluas hektar (Cahyono,

PELATIHAN PEMBUATAN SELAI LABU PARANG UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI KELUARGA BAGI RT 013/01 KELURAHAN PASAR REBO JAKARTA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

M.Yazid, Nukmal Hakim, Guntur M.Ali, Yulian Junaidi, Henny Malini Dosen Fakutas Pertanian Universitas Sriwijaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Sekitar anak-anak di negara berkembang menjadi buta setiap

BAB I PENDAHULUAN. gurih, berwarna cokelat, tekstur lunak, digolongkan makanan semi basah

BAB I PENDAHULUAN. yang rentan mengalami masalah gizi yaitu kekurangan protein dan energi.

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal, contohnya adalah tanaman Muntingia calabura L atau talok.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi

BAB I PENDAHULUAN. seperti selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Karbohidrat pada ubi jalar juga

BAB I PENDAHULUAN. cepat antara lain dalam hal makanan, baik makanan cepat saji maupun

1 I PENDAHULUAN. Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Waktu

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau

BAB I PENDAHULUAN. dan jagung, dan ubi kayu. Namun, perkembangan produksinya dari tahun ke tahun

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

I. PENDAHULUAN. dan dikenal dengan nama latin Cucurbita moschata (Prasbini et al., 2013). Labu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan golongan antioksidan. Pigmen betalain sangat jarang digunakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

penyakit kardiovaskuler (Santoso, 2011).

PEMANFAATAN EKSTRAK WORTEL (Daucus carota) DAN BUAH WALUH (Cucurbita moschata) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI BAKSO DAGING

PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan salah satu jajanan pasar yang telah lama dikenal oleh

I. PENDAHULUAN. Es krim di Indonesia telah dikenal oleh masyarakat luas sejak tahun 1970-an dan

ABSTRAK. Kata kunci : puree labu kuning, tapioka, bika ambon.

KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. ekuator, memiliki iklim tropis dan curah hujan yang tinggi mendukung berbagai

BAB I PENDAHULUAN. masalah besar yang perlu mendapat perhatian, karena kekurangan. (prevalensi xeropthalmia <0,5%) (Hernawati, 2009).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah umum yang biasa ditemui dalam peggunaan hasil protein

BAB I PENDAHULUAN. asupan zat gizi makro yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi vitamin A

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pilihan yang banyak disukai masyarakat (Anonim, 2007).

I. PENDAHULUAN. kuning atau merah (Prajnanta, 2003).

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

Karenanya labu kuning yang bisa mencapai ukuran besar ini juga membawa beragam manfaat hebat untuk mencegah beragam penyakit, di antaranya:

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG WORTEL PADA PEMBUATAN BISKUIT DITINJAU DARI KADAR β-karoten, SIFAT ORGANOLEPTIK DAN DAYA TERIMA

NASKAH PUBLIKASI PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi

I. PENDAHULUAN. kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. Makanan tradisional merupakan wujud budaya yang berciri kedaerahan,

BAB I PENDAHULUAN. ubi jalar merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap

, 2015 PENGARUH SUHU DAN WAKTU PEMANASAN TERHADAP KADAR VITAMIN C DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK DAN SIRUP MELON JINGGA

BAB VI. PRAKTEK PANEN DAN PASCA PANEN

lain-lain) perlu dilakukan (Suryuna, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. Tepung tersebut digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kue tradisional

BAB I PENDAHULUAN. maka perlu untuk segera dilakukan diversifikasi pangan. Upaya ini dilakukan

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ICE CREAM PARE ENAK DI LIDAH SERTA BERNILAI GIZI TINGGI BIDANG KEGIATAN: PKM Kewirausahaan.

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang selalu berupaya melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

penyakit degeneratif seperti kanker, aterosklerosis, diabetes mellitus, jantung koroner, rematik, katarak dan lain sebagainya disebabkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

Madu tidak hanya bermanfaat dalam bidang pangan, tapi juga bermanfaat dalam bidang kesehatan dan kecantikan. Karena kandungan madu yang kaya akan

INTRODUKSI BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK MENGGUNAKAN PIPA PARALON DI DESA TANJUNG SETEKO KECAMATAN INDRALAYA UTARA KABUPATEN OGAN ILIR

Pelatihan Diversifikasi Produk Olahan Jagung Manis pada Tutor Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Makasar, Jakarta Timur

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan kue tradisional, salah satu jenis kue tradisional di

Jurnal Abdimas Mahakam Online ISSN : Juni 2017, Vol.1 No. 2

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI DALAM PENGOLAHAN PRODUK BERBAHAN BAKU SUSU SAPI DI KELURAHAN CEPOKO KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Iklim di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kue bolu merupakan kue berbahan dasar tepung terigu dengan penambahan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan. penduduk yang mempunyai angka pertumbuhan yang tinggi sekitar 1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, teh berasal dari tanaman teh (Camellia sinensis). Teh Camellia

BAB I PENDAHULUAN. tarik sendiri, seperti rasa yang lezat, aroma yang khas, serta warna dan bentuk

II. TINJAUAN PUSTAKA

Buah pepaya kaya akan antioksidan β-karoten, vitamin C dan flavonoid. Selain itu buah pepaya juga mengandung karpoina, suatu alkaloid yang dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif seperti diabetes melitus tipe 2, hipertensi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

TRAINING PEMBUATAN SELAI DAN ES KRIM LABU KUNING SEBAGAI MAKANAN UNTUK KESEHATAN Miksusanti, Fatma, Suheryanto, Budi Untari, Yulinar Adnan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya ABSTRAK Sebagai bahan pangan, labu kuning kaya akan vitamin A dan C, mineral, serta karbon hidrat. Buah ini mengadung zat yang berguna bagi kesehatan antara lain zat karotenoid yang berbentuk betakaroten. Komponen dalam labu kuning berfungsi melindung mata dari katarak juga serangan kangker, jantung, diabetes, ginjal, desentri, deman, serta mengandung penawar racun dan cacing pita. Berdasarkan kualitas ini, labu kuning sangat baik untuk dikembangkan sebagai makanan kesehatan. Pengabdian masyarakat tentang pengolahan labu kuning menjadi makanan kesehatan telah dilakukan di desa Karya Jaya pada bulan November 2013. Dalam kegiatan ini tim pengabdian mentraining warga desa dalam membuat selai labu kuning dan es krim labu kuning. Kegiatan pengabdian mendapat respon baik dari masyarakat desa Karya Jaya. Kata Kunci : Labu kuning, selai labu kuning, es krim labu kuning, makanan untuk kesehatan Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia 57

I. PENDAHULUAN Labu kuning adalah tanaman daerah dataran rendah yang cocok ditanam di daerah Indralaya. Hampir sepanjang bulan, labu kuning dapat ditemukan di kios-kios makanan kecil di sepanjang jalan menuju kampus Indralaya. Labu kuning hanya dijual dalam bentuk mentah, tidak ada yang dijual dalam bentuk olahan. Labu kuning yang tidak segera terjual, umumnya akan menjadi kering dan nilai jualnya menurun. Labu kuning mengandung vitamin dan mineral yang cukup baik. Salah satu vitamin yang dimiliki labu kuning adalah karoten (Darmono, 1995). Karotenoid merupakan pigmen alami yang banyak terdapat dalam tanaman. Sekitar 500 600 karotenoid yang spesifik telah terindentifikasi. Karotenoid terindentifikasi pada organisme fotosintesis maupun juga terdapat dalam darah manusia msekipun dalam jumlah yang sangat sedikit, terutama α karoten, β-karoten lutien, zeaxantin, likopen dan kriptoxantin (Su et al., 2002). Labu kuning (cucurbita moschata) termasuk dalam komoditas pangan yang pemanfaatannya masih terbatas. Warna buah ini disebabkan adanya Karotenoid di dalam daging buah. Karotenoid dalam buah labu sebagian besar terdiri dari β karoten, γ-karoten dan Likopen. Karotenoid mempunyai kemampuan untuk menangkap radikal bebas baik dari lipid peroksida maupun singlet. Fungsi utama dari Karotenoid sebagai sumber vitamin A sudah diketahui sejak lama. Meskipun semua karotenoid mengandung ikatan rangkap terkonjugasi, namun masingmasing karotenoid mempunyai potensi yang berbeda sebagai antioksidan pada manusia (Su et al, 2002, Cert, 2004). Buah labu kuning didesa binaan UNSRI belum dimanfaatkan secara optimal dan hanya dijual dalam bentuk buah matang. Hal ini menyebabkan buah labu kuning sering menjadi kering, karena tidak habis terjual dalam bentuk buah segar. Oleh karena itu masyarakat desa harus dibimbing untuk mengolah hasil kebunnya hingga bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi. Pengetahuan masyarakat akan makanan kesehatan yang berbahan dasar labu kuning masih sangat rendah, terutama masyarakat disekitar kampus UNSRI Indralaya yang berjarak lebih kurang 30 kilometer dari kota Palembang. Makanan kesehatan yang menggunakan labu kuning sebagai sumber karoten dapat menjaga kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya (preventif). Berdasarkan hal tersebut, dirasakan perlu melatih dan menyebarluaskan kepada masyarakat tentang makanan kesehatan yang dapat dijadikan sumber usaha kecil masyarakat dan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat. Tempat II. METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat desa Karya Jaya diharapkan setelah penyuluhan ini mereka dapat menjadi agen-agen dalam mensosialisasikan cara membuat makanan kesehatan dari labu kuning. Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia 58

Metodologi Pengabdian Metode kegiatan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Penyuluhan, dilakukan dengan ceramah dan diskusi dengan masyarakat yang terlibat. 2. Demonstrasi, yaitu memberikan bekal keterampilan melalui praktek secara langsung tentang bagaimana pengolahan dan pembuatan makanan kesehatan menggunakan labu kuning sebagai bahan dasar. 3. Makanan kesehatan yang diajarkan ke masyarakat sasaran adalah makanan yang bisa di jual sebagai makanan kesehatan. 4. Percontohan cara pembuatan, pengemasan/penyimpanan dan penjualan makanan kesehatan Evaluasi dari kegiatan ini dilakukan secara langsung setelah penyuluhan dan praktek dilakukan. 1. Pra Penyuluhan Meninjau pengetahuan masyarakat terhadap cara pembuatan makanan kesehatan 2. Setelah Penyuluhan Memantau perkembangan pengetahuan masyarakat tentang pembuatan makanan kesehatan dari bahan dasar labu kuning 3. Setelah pelatihan a. Melihat sejauh mana masyarakat dapat mengaplikasikan pengetahuan membuat makanan kesehatan b. Memotivasi masyarakat dalam melaksanakan kegiatan praktek di lapangan dan secara berkala menyediakan waktu untuk diskusi lebih lanjut. Hasil Kegiatan III. HASIL DAN PEMBAHASAN Labu kuning adalah tanaman labu yang banyak tumbuh di desa sepanjang kota Palembang-Indralaya. Labu kuning adalah tanaman sayuran yang kaya akan beta karoten dan antioksidan. Sangat mudah untuk menemukan labu kuning di daerah sepanjang jalan utama Palembang-Indralaya. Labu kuning dapat diolah menjadi jajanan yang sehat apabila digarap dengan benar. Akan tetapi belum ada produk jajanan makanan khas Indralaya yang terbuat dari labu kuning. Labu kuning agak bersifat musiman. Pada saat musimnya banyak sekali labu kuning yang dijual dikota Indralaya, sehingga harganya jadi agak murah. Disisi lain labu kuning tidak bisa disimpan dalam waktu yang lebih lama dari satu bulan, karena akan mengakibatkan kerusakan pada daging labu kuning dan menyebabkan tidak mempunyai nilai jual lagi. Dalam kegiatan pengabdian ini, tim pengabdian mencoba untuk mensosialisasikan cara pembuatan makanan kesehatan dari labu kuning yang bisa dijadikan jajanan khas kota Palembang. Makanan dari labu kuning yang diajarkan kewarga desa Karya Jaya adalah selai labu kuning dan Es krim dari labu kuning. Kedua makanan ini sangat disukai oleh konsumen dalam segala umur dan sangat memiliki prospek yang besar untuk dikembangkan sebagai makanan jajanan khas kota Indralaya. Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia 59

Pengabdian dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan demonstrasi. Penyuluhan berupa ceramah diberikan berupa penyampaian materi tentang kandungan nutrisi labu kuning dan cara mengolah labu kuning menjadi makanan jajanan. Tim pengabdian juga mendemonstrasikan cara pembuatan makanan jajanan dari labu kuning yaitu selai labu kuning dan es krim labu kuning (SNI). Dalam demonstrasi ini Tim pengabdian membawa contoh labu kuning segar, labu kuning yang sudah di blender, bahan es krim, dan gula. Gambar 1.Ketua Pengadian sedang Memberikan Penyuluhan Gambar 2.Anggota Pengabian sedang Membagikan materi Penyuluhan Tim pengabdian mempraktekkan cara-cara pembuatan selai dari labu kuning dan es krim dari labu kuning dihadapan para peserta pengabdian yang kebanyakan terdiri dari ibu rumah tangga dan remaja putri. Tim pengabdian juga membawa contoh produk jadi selai labu kuning maupun es krim labu kuning untuk dibagikan kepada peserta pengabdian dan meminta mereka memberi komentar rasa, aroma dan warna produk jajajan yang telah dibuat tersebut (Soekartono, 1985). Warga desa Karya Jaya diberi pengarahan tentang cara pengolahan labu kuning sebelum dijadikan bahan dasar selai dan es krim. Pengertian tentang makanan kesehatan juga diterangkan kepada peserta, begitu pula pengertian antioksidan dalam makanan serta komponen betakaroten dan manfaatnya bagi kesehatan. Warga peserta pengabdian juga diberi ceramah tentang bahanbahan pengawet apa yang boleh digunakan untuk mengawetkan bahan jajanan dari labu kuning serta bahan pengawet jenis apa yang tidak boleh digunakan. Pembahasan Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di desa Karya Jaya RT 13, Kecamatan Kertapati. Peserta kegiatan adalah ibu rumah tangga serta remaja puteri di Desa Karya Jaya. Acara kegiatan di buka oleh Ibu ketua RT 13 desa Karya Jaya (Pak Yunus). Tim Pengabdian membawa sampel contoh labu kuning serta produk labu kuning yang sudah selesai di buat, yaitu selai labu kuning dan es krim labu kuning. Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia 60

Gambar 3.Labu kuning Gambar 4.Labu kuning yg Sudah diblender Gambar.5.Selai labu kuning Gambar. 6.Es krim Labu kuning Dalam penyuluhan ini tim pengabdian menerangkan teknis pengolahan labu kuningagar didapat serat yang halus saat setelah menjadi olahan produk. Labu kuning harus dikukus terlebih dahulu untuk melunakkan daging labu. Pengukusan tidak boleh terlalu lama agar fito nutrient yang terdapat dalam labu tidak banyak yang hilang. Untuk mendapatkan bahan dasar labu kuning yang siap diolah, sebaiknya daging labu kuning di blender terlebih dahulu. Proses pemblenderan harus mengukusertakan bahan cair yang akan dipakai untuk membuat suatu olahan. Hal ini dilakukan agar bahan adonan olahan tidak ditambahkan terlalu banyak air. Warga peserta pengabdian dengan serius mengikuti ceramah dan penyuluhan yang diberikan. Peserta menanyakan hal-hal yang belum mereka mengerti, tentang antioksidan dan beta karoten. Mereka juga dengan antusias berdiskusi serta mengajukan saran terhadap produkproduk yang ingin mereka buat dari labu kuning. Ada beberapa warga yang menyarankan ingin berlatih membuat inovasi empek-empek dari bahan dasar labu kuning. Produk selai paling disukai oleh ibu-ibu peserta pengabdian serta remaja putrinya. Disisi lain produk es krim disukai oleh anal-anak yang juga ikut dibawa ibu mereka dalam acara pengabdian ini. Semuan produk selai dan es krim habis dibagikan ke peserta pengabdian. Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia 61

IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil kegiatan ini dapat diambi kesimpulan bahwa warga desa Karya Jaya RT 13 sangat antusias dalam menerima pengarahan dan penyuluhan dari Tim pengabdian UNSRI. Hal ini dapat dilihat dari jumlah peserta yang hadir serta aktifnya mereka berdiskusi dengan tim pengabdian. Warga mulai sadar bahwa labu kuning adalah tanaman yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi produk olahan yang baik untuk kesehatan. Saran Karena antusias warga berkumpul secara rutin setiap bulan, untuk mendapatkan ilmu baru disamping pertemuan rutin mereka harus ditanggapi lembaga pengabdian UNSRI. Sebaiiknya ada kerjasama antara kelurahan Indralaya mulya dengan lembaga pengabdian UNSRI, agar dapat mengirim staf pengajar untuk memberi penyluhan secara rutin ke desa Karya Jaya. DAFTAR PUSTAKA [1] Darmono 1995. Karoten dalam Sistem Biologi Mahluk Hidup. Penerbit UI. Jakarta. Cert. 2004. Karoten in Developing Countries. Asia Pac J Clin Nutr 1 3 (suppl) [2] SNI 01-3713-1995. Selai. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta. Su et al., 2002. Karoten: Chemistry an Technology, vol 1: Protein. AVI Publishing Company inc., Westport, Connecticut. [3] Soekarto, S.T. 1985. Penilaian Organoleptik. Penerbit Bhratara Karya Aksara, Jakarta. Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia 62