BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan kan oleh Zhang, L. (Zhang, L.,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Penelitian seputar sistem rekomendasi dalam satu dekade terakhir ini

TESIS USER-BASED COLLABORATIVE FILTERING DENGAN MEMANFAATKAN PEARSON-CORRELATION UNTUK MENCARI NEIGHBORS TERDEKAT DALAM SISTEM REKOMENDASI

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

User-Based Collaborative Filtering Dengan Memanfaatkan Pearson- Correlation Untuk Mencari Neighbors Terdekat Dalam Sistem Rekomendasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Recommendation System

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan, baik yang menggunakan franchise ataupun yang menggunakan

BAB II LANDASAN TEORI

Sistem Rekomendasi Bacaan Tugas Akhir Jurusan Teknik Informatika Universitas Sriwijaya menggunakan Metode Collaborative Filtering dan Naive Bayes

BAB II LANDASAN TEORI

DIGITAL CAKERY DENGAN ALGORITMA COLLABORATIVE FILTERING

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan, kehilangan, kematian, kerusakan atau sakit.

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan internet saat ini berdampak pada melimpahnya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. Bab IV berisi pembahasan yang meliputi proses penelitian yakni hasil

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI CLUSTER-SMOOTHED PADA COLLABORATIVE FILTERING ANALYSIS AND IMPLEMENTATION OF CLUSTER-SMOOTHED FOR

3.1 Analisa Kebutuhan 3.2 Perancangan Penelitian 3.3 Teknik Analisis 3.4 Jadwal Penelitian. 3.1 Analisa Kebutuhan

Rancang Bangun Movie Recommender System Dengan Metode Cluster-Based Smoothing Collaborative Filtering

Penerapan Algoritma Collaborative Filtering Untuk Rekomendasi Games Hardware

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dataset

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASI MENGGUNAKAN MOST-FREQUENT ITEM DAN ASSOCIATION RULE TECHNIQUE

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP MULTICRITERIA COLLABORATIVE FILTERING UNTUK PERBAIKAN REKOMENDASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

KONSEP MULTICRITERIA COLLABORATIVE FILTERING UNTUK PERBAIKAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. tanggal 31 Desember Kelebihan atau ledakan informasi pada jaringan internet

SISTEM REKOMENDASI PADA E-COMMERCE MENGGUNAKAN K-NEAREST NEIGHBOR

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III PEMBAHASAN. arsitektur, prosedur, dan hasil model Radial Basis Function Neural Network untuk

Dosen Program Studi Ilmu Komputer Universitas Pakuan Bogor

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODUL REKOMENDASI SECTION PADA OPEN JOURNAL SYSTEM (OJS)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pemanfaatan Metode K-Means Clustering dalam Penentuan Penjurusan Siswa SMA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Sistem Rekomendasi Film menggunakan Bisecting K-Means dan Collaborative Filtering

BAB III Landasan Teori

Analisis Perbandingan Sistem Rekomendasi dengan Faktorisasi Matriks dan Pearson Berbasis Collaborative Filtering Pada Web E-Commerce

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI METODE ITEM-BASED CLUSTERING HYBRID PADA RECOMMENDER SYSTEM

SISTEM REKOMENDASI BAHAN AJAR UNTUK ELEARNING

Analisis dan Implementasi Prediksi Rating pada Memory-based Collaborative Filtering dengan Menggunakan Smoothing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS.. Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. dari masing-masing pendekatan, untuk dapat menghasilkan suatu keakuratan nilai

Analisis dan Implementasi Imputation-Boosted Neighborhood-Based Collaborative Filtering Menggunakan Genre Film

BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Rekomendasi

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PEARSON DAN SPEARMAN CORRELATION PADA RECOMMENDER SYSTEM

ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS

KLASIFIKASI NASABAH ASURANSI JIWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES BERBASIS BACKWARD ELIMINATION

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM REKOMENDASI PEMINJAMAN VCD DENGAN METODE ITEM BASED COLLABORATIVE FILTERING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem Rekomendasi Mobil Berdasarkan Demographic dan Content-Based Filtering

PENERAPAN DATA MINING UNTUK REKOMENDASI BEASISWA PADA SMA MUHAMMADIYAH GUBUG MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana

BAB V ANALISA. Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj.

INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010

REKOMENDASI PAKET PEMBELIAN BARANG PADA TOKO ONLINE DENGAN COLLABORATIVE FILTERING

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan SNMPTN Bagi Siswa SMAN 7 Purworejo

MODEL DATA MINING CAPAIAN PEMBELAJARAN. N. Tri Suswanto Saptadi. Definisi Kategori Model Naïve Bayesian k-nearest Neighbor Clustering 12/4/2015

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berlebihan information overload dengan pendekatan dalam

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENERAPAN ALGORITMA NAÏVE BAYES UNTUK DETEKSI BAKTERI E-COLI

Hybrid Recommendation System Memanfaatkan Penggalian Frequent Itemset dan Perbandingan Keyword

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat

ERROR-TOLERANT FASCICLES UNTUK COLLABORATIVE FILTERING ABSTRAK

SISTEM REKOMENDASI PADA BUKU DENGAN MENGGUNAKAN TAGS AND LATENT FACTORS BOOK RECOMMENDATION SYSTEM USING TAGS AND LATENT FACTORS

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah spam di dunia semakin meningkat secara eksponensial.

Perbandingan 5 Algoritma Data Mining untuk Klasifikasi Data Peserta Didik

REKOMENDASI PRODUK BERDASARKAN LOYALITAS PELANGGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE AHP DAN TEKNIK PENGGALIAN DATA: STUDI KASUS CV.

5.2.1 Pencarian frequent item FP-Tree Conditional FP-Tree Ekstraksi itemset Implementasi Cosine

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASI PENGAMBILAN MATA KULIAH PILIHAN MENGGUNAKAN METODE HYBRID

PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

SISTEM REKOMENDASI DOSEN PEMBIMBING TUGAS AKHIR BERDASARKAN PREFERENSI DAN KEAHLIAN DOSEN MENGGUNAKAN EUCLIDIEN DISTANCE TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

SISTEM REKOMENDASI KREDIT PERUMAHAN RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE COLLABORATIVE FILTERING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

3.6 Data Mining Klasifikasi Algoritma k-nn (k-nearest Neighbor) Similaritas atribut numerik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. dilakukan. Dengan demikian, pengembang mendapatkan rujukan pendukung,

PERBANDINGAN ALGORITMA COSINE SIMILARITY DAN CONFIDENCE PADA SISTEM REKOMENDASI DENGAN METODE ITEM BASED COLLABORATIVE FILTERING

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan kan oleh Zhang, L. (Zhang, L., 2014), ia memanfaatkan algoritma User-Based Collaborative laborative Filtering (UCF) untuk mencari rekomendasi yang fokus pada penyajian item baru atau disebut novelty. Ia mengembangkan algoritma UCF dengan menambahkan mbahka faktor dissimilarity i ilarity (item yang berbeda dari profil pengguna aktif) dan faktor tingkat kepopuleran item dengan tujuan penambahan faktor-faktor tersebut dapat membantu pengguna aktif mendapatkan item yang bersifat baru (novelty). Kata baru atau novelty dalam penelitian ini merujuk pada item yang di rating oleh pengguna guna aktif, namun item tersebut sama sekali tidak memiliki kesamaan profil dengan daftar rating pengguna. Manfaat aat yang didapat dari penelitian ini adalah supaya rekomendasi yang ditawarkan tidak bersifat kaku dan tidak sempit lingkupnya. Dalam perkembangannya, para peneliti mulai mengembangkan algoritmaalgoritma rekomendasi yang sudah ada dengan tujuan mendapatkan akurasi dan presisi rekomendasi yang lebih baik dari sebelumnya. Selain menambahkan variabel-variabel baru, beberapa peneliti e memanfaatkan metode clustering seperti K-Means untuk membagi data rating menjadi beberapa cluster. Inilah yang dilakukan oleh Zhang (Zhang, L., 2014) dalam penelitiannya dengan fokus pengembangan algoritma User-Based Clustering Collaborative Filtering. Hasil 6

dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan clustering dalam algoritma rekomendasi dapat mengurangi masalah ketersebaran data dan menambah kemampuan sistem rekomendasi dalam mencari neighbor yang baik. Tahap selanjutnya dalam perkembangan algoritma sistem rekomendasi adalah menggabungkan g an dua atau lebih algoritma rekomendasi dengan tujuan supaya dapat saling menutupi kelemahan emah an algoritma satu sama lain. Penelitian yang dilakukan an oleh Shinde (Shinde, S. K., 2011) dengan menggabungkan gabu ngkan User- Based dan Item-Based Collaborative Filtering serta memanfaatkan atka K-Medoidsi s clustering dalam pembagian neighbor-nya, menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan clustering dalam proses pencarian neighbor dapat menambah kemampuan rekomendasi sistem. Selain berfokus pada penggabungan algoritma rekomendasi ataupun clustering, De Campos (De Campos et al., 2010) melakukan penelitian dengan melibatkan model jaringan (network) pada sistem rekomendasi yang bersifat Hybrid. Tujuan pemodelan elan ini adalah untuk mengatur peran dari algoritma rekomendasi gabungan yang diterapkan dalam sistem. Ia memanfaatkan manf aatk Bayesian Network Model supaya peran algoritma rekomendasi gabungannya (Hybrid) dapat menghasilkan rekomendasi yang akurat. Beberapa peneliti lain yang seperti Formoso (Formoso et al., 2013) lebih memfokuskan k penelitiannya i pada efisiensi i i data. Pada penelitiannya, i ia menekankan bahwa dalam penerapannya di dunia nyata (online), faktor ukuran data dan kecepatan penyajian rekomendasi sangatlah penting. Dengan cara 7

mengkompresi ukuran matrix user-item rating hingga 75% dari ukuran aslinya, Formoso menunjukkan bahwa kecepatan rekomendasi naik dua kali lipat dibandingkan dengan rekomendasi yang masih menggunakan ukuran matrix aslinya. Beberapa penelitian ian diatas as memiliki iki fokusnya masing-masing, sing, mulai dari penggabungan algoritma, clustering, hingga pemodelan e jaringan n dan mempercepat pat kecepatan rekomendasi. Dalam penelitian ian kali ini, peneliti ingin lebih fokus pada peningkatan kualitas pencarian neighbor dengan memanfaatkan Pearson-Correlation untuk menghitung seberapa dekat pengguna aktif dengan pengguna guna lainnya. Semakin besar nilai yang dihasilkan dari pengukuran kedekatan tersebut, maka semakin besar kemungkinannya pengguna tersebut adalah sumber rekomendasi yang baik bagi pengguna aktif. Baik atau tidaknya rekomendasi endasi yang diberikan, nantinya akan terlihat pada bagian evaluasi rekomendasi. Pada bagian evaluasi, sistem stem akan mencocokan okan seberapa erap banyak ak rekomendasi enda yang sudah di rating oleh pengguna. Daftar ar tersebutlah yang disebut dengan rekomendasi yang akurat. at. Penelitian ini mencoba mencari tau seberapa akurat rekomendasi sistem yang menerapkan User-Based Collaborative Filtering dan memanfaatkan Pearson-Correlation sebagai dasar pencarian neighbor-nya. Peneliti memiliki asumsi bahwa pemilihan neighbor sangatlah berperan penting dalam keakuratan rekomendasi. Untuk itu peneliti hanya akan mengambil semua neighbor yang memiliki koefisien relasi lebih dari 0,5 (untuk nilai 1 yang berarti neighbor 8

memiliki relasi kuat dengan pengguna aktif) dengan pengguna aktif. Relasi dibawah batas tersebut dianggap relasi yang lemah dan tidak layak menjadi sumber rekomendasi bagi pengguna aktif. 9

Tabel 2.1 Tabel Rangkuman Tinjauan Pustaka No Nama Peneliti, Tahun Judul Penelitian Pokok Bahasan 1 Zhang, L., Peng, Li F., Phelan, Novel Recommendation of Penelitian ini membahas tentang pengembangan dari algoritma C.A., 2014 User-Based Collaborative rekomendasi User-Based sed Collaborative Filtering dengan Filtering melibatkan faktor pembaruan (novelty) pada item yang akan direkomendasikan. a 2 Zhang, L., Qin, Tao, Teng, An Improved Collaborative Pada penelitian ini, algoritma Collaborative Filtering PiQiang, 2014 Filtering Algorithm Based on dikembangkan dengan mengelompokkan para pengguna sistem User Interest terlebih dahulu melalui clustering yang didasari dari ketertarikan tiap pengguna. Metode pencarian neighbor juga dikembangkan untuk mengatasi ketersebaran data dalam sistem. 3 Shinde, S. K., Kulkarni, U. V., Hybrid Personalized Penelitian ini menggabungkan ngkan User-Based dan Item-Based 2011 Recommender System Using Collaborative orative Filtering dan mengelompokkan pengguna Fast K-medoids Clustering Algorithm dengan K-Medoids Clustering Algorithm dengan tujuan untuk mencari rekomendasi yang berkualitas dan akurat bagi pengguna aktif. 4 Formoso, Vreixo, Fernandez, Using Rating Matrix Penelitian ini fokus pada cara untuk mengkompresi tabel rating D., Cacheda, F., Carneiro, ro, V., Compression Techniques es to menjadi sebuah matrix dengan tujuan untuk mempercepat 2013 Speed Up Collaborative pencarian rekomendasi dan menghemat ukuran data. Recommendations 5 Beel, J., Langer, S., Genzmehr, A Comparative Analysis of Pada penelitian ini membuktikan bahwa ada perbedaan hasil 10

M., Gipp, B. and Nürnberger, Offline fline and Online A. 2013 Evaluations and Discussion of Research Paper Recommender ende System Evaluation 6 De Campos,L. M., Fernandez- ez- Combining Content-Based Luna,J. M., Huete,F. e,f. J., Rueda- And Collaborative Morales,M. A., 2010 Recommendations: A Hybrid Approach Based On Bayesian Networks evaluasi rekomendasi yang didapat pada lingkungan sistem yang online dengan lingkungan sistem yang offline. Fokus pada penelitian ini adalah membandingkan hasil evaluasi pada sistem online dan offline. Penelitian ini menggabungkan Content-Based Filtering dengan Collaborative Filtering ing dan memodelkannya m menggunakan pendekatan Bayesian Networks. Tujuan penggabungan kedua algoritma tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas rekomendasi sistem. 11

2.2. Tinjauan Teoritis 2.2.1. User-Based Collaborative Filtering Pada UCF, ada banyak teknik yang digunakan untuk mencari nilai prediksi untuk pengguna aktif (P a,i ), dimulai dari cara sederhana erha dengan menjumlahkan semua rating dari pengguna lain yang memiliki selera sama dengan pengguna aktif (U a ) dan kemudian dibagi dengan jumlah pengguna g na tersebut, t, hingga menggunakan gunakan cara pembobotan. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, pengguna lain yang memiliki selera sama dengan U a disebut dengan neighbor. Untuk mencari neighbor tersebut banyak cara yang ditawarkan, ada yang memanfaatkan teknik K-nearest neighbor (KNN) ada juga yang mencarinya secara manual dengan mencari irisan dari semua daftar item yang sudah di rating oleh pengguna aktif (L a,i ) dengan semua daftar item yang sudah di rating oleh pengguna g na lain (L u,i ) satu-persatu (Shinde, S. K. & Kulkarni, U. V., 2011) 1) dan (Ghauth, h, K. I. & Abdullah, lah, N. A., 2011). Hal terpenting ting yang perlu diperhatikan dalam mencari neighbor adalah alaha calon neighbor setidaknya harus memiliki beberapa variabel yang tidak kosong (null) dari irisan L u,i dengan L a,i supaya nantinya dapat dilakukan pengukuran kedekatan. Secara garis besar, dalam mencari nilai prediksi (P) dan daftar rekomendasi (L) untuk pengguna aktif, UCF dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu : masukan (input), proses (algoritma UCF) dan keluaran (P dan L). Input yang dimaksud adalah berupa nilai dari irisan L a,i dengan L u,i dan kemudian nilai 12

tersebut akan diproses menggunakan algoritma UCF yang menghasilkan nilai P a,i. Lihat Rumus (3) untuk skema tahapan UCF, dimana I j adalah item yang akan dicari nilai P-nya. Dalam algoritma UCF, sebelum mencari nilai P a,j perlu dicari terlebih dahulu neighbor dari U a, setelah mendapatkan neighbor yang cukup, maka kemudian diambil L u,j dengan u adalah semua neighbor dari pengguna aktif (u 1 s/d u m ). Dari titik ini, i L u,j bisa diproses dengan banyak jenis algoritma, mulai dari yang paling sederhana, pembobotan ringan dan pembobotan otan rata-rata rating U, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Rumus (1). Gambar 2.1 Skema Tahapan UCF...(1) Pada Rumus (1), variabel m mewakili jumlah neighbor yang sudah terpilih dengan pendekatan tertentu. Algoritma ini adalah termasuk yang paling 13

sederhana dalam mencari nilai P, disebut sederhana karena dalam perhitungannya tidak melibatkan variabel yang menunjukan bahwa seorang neighbor berbeda dari neighbor lainnya. Algoritma sederhana ini i dapat dikembangkan lagi menjadi sedikit lebih spesifik ik untuk membedakan setiap neighbor, caranya dengan memberi bobot bot pada masing-masing nilai R u,j neighbor....(2).(2) Pada Rumus (2), variabel W adalah bobot yang diberikan untuk pengguna U m, nilai W bisa ditentukan secara manual oleh U a atau pembuat sistem, s bahkan an dapat juga dicari menggunakan algoritma tertentu. Selain dengan memberi bobot bot untuk setiap neighbor, cara lain untuk mengembangkan rumus (2), yaitu dengan menambahkan variabel ab rata-rata rating dari U a dan U m. Lebih jelasnya lihat Rumus (3)....(3) Variabel didapat dari rata-rata R a,j pada L a,j sedangkan didapat dari rata-rata R u,j pada L u,i dengan asumsi rata-rata rating menunjukan sifat dasar seorang pengguna. Kata sifat menunjuk pada aktivitas lampau seorang pengguna, apakah dia seorang hater yang selalu memberi rating rendah, ataukah ia adalah seorang lover yang selalu memberi rating tinggi pada setiap item dalam 14

L yang dimilikinya. Semakin rendah nilai pada seorang neighboor maka semakin besar kontribusi nilainya terhadap P a,j ketika suatu saat ia memberi nilai tinggi pada sebuah item j, tetapi tapi jika ia memberi nilai rendah terhadap item j maka kontribusi nilainya kecil terhadap pencarian P a,j. Sebaliknya, jika seorang neighbor memiliki nilai yang tinggi, gi, maka semakin kecil kontribusinya terhadap pencarian P a,j ketika ia memberi rating tinggi gi pada item j, tetapi jika ia memberi nilai rendah terhadap item j maka kontribusi nilainya nya sangat besar. Algoritma pembobotan dan rata-rata rating pengguna g na juga dapat digabungkan supaya P yang didapat lebih spesifik. Caranya, pada a Rumus (3) akan a ditambahkan variabel bobot untuk setiap neighbor-nya, sekali lagi bobot bot dapat dicari dengan menggunakan berbagai cara tergantung dari asumsi pembuat sistem, s lihat Rumus (4)....(4)...(4) Dengan menggabungkan pembobotan dan rata-rata a a rating pengguna, guna, nilai P a,j yang didapat akan lebih bersifat pribadi karena melibatkan dua variabel yang berasal dari kegiatan lampau pengguna aktif, maupun neighbor. Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan Rumus (4) untuk mencari prediksi, karena variabel yang digunakan sangatlah spesifik dan melibatkan lebih banyak variabel (rata-rata rating pengguna aktif, rating pengguna aktif terhadap item aktif, rata-rata rating neighbor hingga nilai bobot kedekatan antara neighbor 15

dengan pengguna aktif) yang ada dalam sistem rekomendasi. Peneliti juga memanfaatkan metode pengukuran Pearson-Correlation Coefficient untuk mengukur seberapa dekat pengguna aktif dengan pengguna lainnya. Semakin dekat pengguna tersebut dengan pengguna aktif, maka ia akan menjadi kandidat sumber rekomendasi (neighbor) dan nilai rating-nya akan mempengaruhi m engaruhi semua nilai prediksi yang akan an dihitung nantinya. 2.2.2. Pearson-Correlation rrelation Coefficient Korelasi adalah sebuah teknik pengukuran yang menentukan seberapa dekat relasi antar dua himpunan bilangan yang berbeda. Dengan syarat himpunan bilangan tersebut harus memiliki urutan yang tetap dan berpasangan satu dengan lainnya antar kedua himpunan. Hasil pengukuran dapat berupa relasi positif ataupun aupu relasi negatif. Relasi positif menunjukkan bahwa kedua himpunan memiliki kecenderungan kenaikan kan atau penambahan nilai yang sejajar. Sedangkan relasi negatif menunjukkan kedua himpunan memiliki kecenderungan penurunan unan atau au pengurangan ngan nilai yang sejajar. jar. Sejajar ar dalam am konteks ks ini berarti penurunan atau kenaikan an nilai yang saling mengikuti antar kedua variabel tersebut. Salah satu teknik pengukuran korelasi adalah Pearson Product Moment Correlation atau biasa disingkat menjadi Pearson Correlation. Rumus yang digunakan pada teknik pengukuran ini bisa dilihat pada rumus (5) dibawah ini: 16

...(5) Variabel r menunjukkan nilai korelasi yang didapat dari dua himpunan bilangan x dan y yang memiliki urutan dan berpasangan. Nilai r memiliki batas atas yaitu 1 dan batas as bawah yaitu -1. Jika r bernilai 0 berarti kedua himpunan tidak memiliki relasi sama sekali. Jika r bernilai 1 berarti kedua himpunan memiliki miliki penambahan nilai yang searah (sejajar), sedangkan jika r bernilai -1 maka kedua himpunan memiliki penurunan yang searah. Untuk r yang bernilai 1 atau au -1 bisa disimpulkan bahwa kedua himpunan memiliki relasi atau kedekatan. ekat an. Lihat pada Gambar 2.2 untuk contoh dua himpunan bilangan yang memiliki m korelasi negatif dan positif. Gambar 2.2 Contoh himpunan bilangan n yang memiliki korelasi yang positif dan negatif Variabel I1 dan I2 adalah dua himpunan bilangan yang berurutan dan berpasangan dari U1 U10. 17

2.2.3. Evaluasi Sistem Rekomendasi Dalam sistem rekomendasi, terutama yang memanfaatkan perhitungan prediksi, evaluasi keakuratan daftar rekomendasi dan prediksi sangatlah penting. Dengan memanfaatkan teknik evaluasi yang sudah tersedia, peneliti dapat mengetahui seberapa akurat teknik k rekomendasi dan prediksi yang dikembangkan. Pada bagian ini, akan dibahas tiga jenis evaluasi yaitu : Mean Absolute Error (MAE), Precision, dan Recall Value. MAE bertujuan menghitung n seberapa e besar rata-rata selisih nilai prediksi rating yang dihasilkan oleh peneliti dengan nilai rating yang diberikan oleh pengguna, sedangkan Precision dan Recall bertujuan uan untuk menghitung seberapa banyak persentase item yang direkomendasikan dan di beri rating oleh pengguna ataupun item yang sudah di rating tetapi tidak direkomendasikan oleh sistem. Evaluasi MAE memanfaatkan teknik perhitungan yang sangat sederhana, erha yaitu dengan mencari selisih dari semua item yang sudah diberi rating oleh pengguna g na dan memiliki iki nilai prediksi. Nantinya selisih ih tersebut akan di absolutekan (nilai positif) if) dan akhirnya dirata-rata. ta. Dari hasil MAE, dapat terlihat jelas seberapa jauh selisih nilai prediksi rating yang diberikan oleh sistem dengan nilai rating yang diberikan oleh pengguna. Semakin besar nilai yang dihasilkan oleh MAE maka dapat diartikan bahwa nilai prediksi yang dihasilkan semakin tidak akurat, sebaliknya jika nilai MAE yang dihasilkan mendekati 0 maka prediksi yang dihasilkan sistem semakin mendekati akurat. Rumus yang digunakan dalam evaluasi MAE dapat dilihat dibawah ini : 18

...(6) Untuk adalah jumlah semua item pada daftar rekomendasi pengguna aktif yang memiliki nilai prediksi. adalah nilai prediksi item ke- milik pengguna aktif dan adalah nilai rating yang diberikan oleh pengguna aktif untuk item ke-. Selanjutnya, untuk mengevaluasi hasil rekomendasi yang dihasilkan oleh sistem melalui teknik peyaringan yang dibuat oleh peneliti, Precision ion dan Recall Value dimanfaatkan untuk melihat seberapa akurat rekomendasi item yang dihasilkan untuk tiap pengguna sistem. Dalam memberikan rekomendasi, ada beberapa kemungkinan yang akan dihasilkan, antara lain : (1) item yang sudah diberi rating oleh pengguna, juga direkomendasikan ikan oleh sistem stem (True-Positive); u ive); (2) item yang di rekomendasikan, an, tetapi t tidak di rating oleh pengguna; (3) item yang sudah di beri rating tetapi tidak direkomendasikan. ikan. Beberapa kemungkinan tersebut bisa diringkas menjadi tabel dibawah ini. i. Tabel 2.2 Klasifikasi Dari Beberapa Kemungkinan Hasil Rekomendasi Sudah Diberi Rating Tidak Diberi Rating Rekomendasi True-Positive (TP) False-Positive (FP) Tidak Direkomendasikan False-Negative (FN) True-Negative (TN) 19

Hasil dari klasifikasi diatas dapat dimanfaatkan untuk mencari nilai Precision dan Recall. Precision dapat diasumsikan sebagai sebuah cara untuk melihat seberapa banyak item yang tepat t direkomendasikan untuk pengguna sistem, sedangkan Recall dapat diasumsikan sebagai sebuah cara untuk mengetahui seberapa banyak item yang sudah di rating oleh pengguna dan direkomendasikan untuknya. uknya. Untuk itu, rumus untuk mencari nilai Precision dan Recall adalah alahah :...(7)...(7)...(8) Jika nilai Precision mendekati 1 maka berarti rekomendasi yang diberikan kepada pengguna banyak yang digunakan (di beri rating) oleh pengguna, sebaliknya jika semakin mendekati 0 maka rekomendasi yang diberikan banyak yang tidak tepat untuk uk pengguna sistem. stem. 20