GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH KARANGGAYAM SUMBER SIMO BOYOLALI

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

GAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC IN CHILDREN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG METODE PENURUNAN BERAT BADAN PADA MAHASISWA OVERWEIGHT DI STIKES RS. BAPTIS KEDIRI

Mila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang K***

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN EMOSI ANAK PRASEKOLAH USIA 3-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. psikologis, sosial, dan spiritual. Aziz Alimul (dalam Erwan: 2005). Definisi anak usia

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2 Agustus2012

MANFAAT PEMBERIAN PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK PADA BALITA

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia seutuhnya yang dapat dilakukan melalui berbagai. dimasa yang akan datang, maka anak perlu dipersiapkan agar dapat

ABSTRAK. Kata kunci: Peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak, perkembangan anak usia prasekolah

Lilis Maghfuroh Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN JURNAL. Oleh

PENGARUH STIMULASI MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4 5 TAHUN DI TAMAN KANAK KANAK PERTIWI TIRIPAN BERBEK NGANJUK

PENGETAHUAN TENTANG HYGIENE GENETALIA EKSTERNA SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA DI DESA MINGGIRAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM MELAKUKAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TKK SANG TIMUR MALANG ABSTRAK

RELATIONSHIP OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EDUCATIONAL TOYS WITH DEVELOPMENT OF PRESCHOOL CHILDREN IN THE VILLAGE OF JOMBOR CEPER KLATEN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PAUD DENGAN KEIKUTSERTAAN ANAK PADA PAUD DI DESA KARANGBANGUN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

Lilis Maghfuroh Dosen S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

STUDI TENTANG FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BALITA DI DESA PENGALANGAN RW 03 MENGANTI GRESIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU LANSIA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. orang yaitu terdiri dari ibu yang memiliki anak usia 0-5 tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kehidupan manusia (Ramawati, 2011). Kemampuan merawat diri adalah suatu

STUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH PADA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA di TK TUNAS HARAPAN JETIS MOJOKERTO. Sarmini Moedjiarto *)

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk. spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan

KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA AKADEMI KEPERAWATAN BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO. Siti Indatul Laili Akademi Keperawatan Bina Sehat PPNI Mojokerto

BAB I PENDAHULUAN. yang kreatif, mandiri dan professional dibidangnya masing-masing, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. anak-anak adalah dunia bermain. Dengan bermain anak-anak menggunakan otot

TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEAMANAN MAKANAN JAJANAN KNOWLEDGE LEVEL OF PARENTS ABOUT SECURITY SNACK FOOD

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL

PENGARUH PERMAINAN ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA USIA 4-5 TAHUN JURNAL. Oleh SEPTA SETIA SARI ( )

KETERAMPILAN IBU DALAM DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG TERHADAP TUMBUH KEMBANG BAYI SKILLS ON THE DETECTION OF EARLY MOTHER FLOWER GROW WITH BABY ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI

STUDI TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG METODE PENURUNAN BERAT BADAN PADA MAHASISWA OVERWEIGHT DI STIKES RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

Hubungan Pendidikan di Playgroup dengan Perkembangan Emosional Anak di TK Hidayah Desa Kembangbilo Tuban

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PERSEPSI PERAWAT TENTANG PENDELEGASIAN TUGAS KEPALA RUANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN KERJA PERAWAT

PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN KEPATUHAN KONTROL PADA PASIEN TUBERCULOSIS PARU DI INSTALASI RAWAT JALAN RS BAPTIS KEDIRI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DAN PRAKTEKPENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DI PAUD ANGGREK KABUPATEN PATI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA PADA ANAK RETARDASI MENTAL SEDANG FAMILY SOCIAL SUPPORT TO CHILDREN WITH MODERATE MENTAL RETARDATION

TINGKAT PENGETAHUAN DALAM PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT RADANG SENDI PADA PASIEN USIA TAHUN

GAMBARAN PERAN ORANG TUA TERHADAP STIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PADA USIA PRA SEKOLAH

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI IBU TENTANG PENCEGAHAN ASCARIASIS ( CACINGAN ) PADA BALITA DI PUSKESMAS TAHTUL YAMAN KOTA JAMBI TAHUN 2015

EFEKTIVITAS BERMAIN TERHADAP STRES HOSPITALISASI PADA ANAK PRA SEKOLAH YANG SEDANG DIRAWAT DI RRI ANAK RSUD Dr. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2012

PENDAHULUAN. Andri Irawan

KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 1-2 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN LABEL TRIASE DENGAN TINDAKAN PERAWAT BERDASARKAN LABEL TRIASE DI IGD RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK

TINGKAT KECEMASAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI POLI JIWA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KOTA KEDIRI

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

POLA ASUH OTORITATIF ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA SEKOLAH

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU IBU DALAM MELATIH KECERDASAN EMOSI ANAK USIA 4-6 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSI PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK YAYASAN WANITA KERETA API MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan baik formal, informal

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal asal mendapatkan stimulasi tepat. Di setiap fase, anak

PENGARUH POLA ASUH IBU TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-6 TAHUN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

KESIAPAN BERSEKOLAH ANAK PADA ANAK-ANAK TAMAN KANAK- KANAK (TK) FULLDAY DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF DESCRIPTION OF KNOWLEDGE LEVEL KINDERGARTEN TEACHER OF THE EQUIPMENT GAME EDUCATIVE STIKES RS. Baptis Kediri Jl. Mayjend. Panjaitan no. 3B Kediri (0354) 683470 (stikes_rsbaptis@yahoo.co.id) ABSTRAK Guru adalah seorang pembimbing, pembina, pendidik, oleh karena itu guru perlu memiliki pengetahuan yang baik tentang berbagai macam alat permainan edukatif, terlebih alat permainan edukatif yang semakin canggih sesuai perkembangan teknologi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi gambaran tingkat pengetahuan guru TK tentang alat permainan edukatif di TK Baptis Setia Bakti Kediri. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasinya adalah semua guru di TK Baptis Setia Bakti Kediri. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 9 responden dan diambil secara Total Sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan guru TK tentang Alat Permainan Edukatif (APE). Hasil penelitian didapatkan responden yang memiliki pengetahuan baik tentang alat permainan edukatif sebanyak 2 responden (22 %), pengetahuan cukup tentang alat permainan edukatif sebanyak 7 responden (78 %). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan guru TK tentang alat permainan edukatif di TK Baptis Setia Bakti Kediri sebagian besar cukup. Kata Kunci: Pengetahuan, Guru, Alat Permainan Edukatif ABSTRACT The teacher is a mentor, builder, educator, therefore teachers need to have a good knowledge of the various tools of educational games, educational games first tool increasingly sophisticated with the development of technology. The purpose of this study is to identify the knowledge level overview of the kindergarten teacher about the tools of educational games in kindergarten Baptist Setia Bakti Kediri. The design used in this research is descriptive. The population was all teachers in kindergarten Baptist Setia Bakti Kediri. The sample size in this study is 9 respondents and taken in total sampling. The variable in this study is a single variable is the level of knowledge about the kindergarten teacher Games Educational Tool (APE). The result showed that the respondents have good knowledge about the tools of educational games as much as 2 respondents (22%), insufficient knowledge about the tools of educational games as much as seven respondents (78%). The conclusion of this study is the level of knowledge about the tools kindergarten teacher of educational games in kindergarten Baptist Setia Bakti Kediri most respondents have enough knowledge level. Keywords: Knowledge, Teacher, Games Educational Tool 127

Gambaran Tingkat Pengetahuan Guru Taman Kanak-Kanak Tentang Alat Permainan Edukatif Pendahuluan Pengetahuan menurut Notoatmojo (2005) adalah hasil tahu dari seseorang dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan sendiri banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat diperoleh dari pendidikan formal dan non formal. Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. (UU No. 14 Tahun 2005). Peran guru Taman Kanak- Kanak dituntut mampu untuk mengembangkan potensi peserta didik seoptimal mungkin sebagai individu yang khas. (Abidin, 2008). Aktivitas bermain penting guna merangsang seluruh sistem indera, melatih kemampuan motorik halus dan kasar, kemampuan berkomunikasi serta perasaan dan pikiran perserta didik. Kebutuhan stimulasi atau upaya merangsang peserta didik untuk memperkenalkan suatu pengetahuan ataupun ketrampilan baru ternyata sangat penting dalam peningkatan kecerdasan peserta didik (Yasir, 2009). Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan peserta didik, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya serta berguna bagi perkembangan aspek fisik, pengembangan bahasa, pengembangan aspek kognitif serta pengembangan aspek sosial. (Soetjiningsih, 1995). Hasil penelitian Efektifitas APE dalam Peningkatan Multiple Intelligence Anak Usia Dini dari 40 responden pendidik menunjukkan tingkat efektifitas yang baik dengan nilai rata-rata keseluruhan 4,39 juga membantu dalam peningkatan multiple intellegence anak usia dini dengan kategori baik dan nilai rata-rata 4,29. Sedangkan guru Taman Kanak- Kanak. Baptis Setia Bakti Kediri belum sepenuhnya menerapkan alat permainan edukatif (APE) seseuai dengan tingkat usia peserta didik. Jadi pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan seorang guru, sehingga semakin luas pengetahuan guru maka akan menghasilkan kecerdasan peserta didik yang optimal pula. Alat Permainan Edukatif (APE) sangat diperlukan bagi murid Taman Kanak-Kanak, di Jawa Timur khususnya di daerah terpencil kurang memiliki Alat Permainan Edukatif (APE) karena kurangnya pengetahuan pendidik tentang pentingnya Alat Permainan Edukatif (APE) khususnya bagi murid Taman Kanak-Kanak (Basuki, 2008). Di Kota Kediri, Alat Permainan Edukatif (APE) yang lengkap hanya dimiliki oleh Taman Kanak-Kanak yang ternama dan maju dimana pada Taman Kanak-Kanak tersebut memiliki banyak murid, sehingga Alat Permainan Edukatif (APE) yang disediakan cukup memadai. Sedangkan bagi Taman Kanak-Kanak yang kurang maju dan tidak memiliki banyak murid, Alat Permainan Edukatif (APE) yang disediakan hanya seadanya atau kurang memadai. Berdasarkan survey pendahuluan yang diperoleh dari TK. Baptis Setia Bakti Kediri didapatkan jumlah guru sebanyak 9 orang. Sedangkan alat permainan edukatif yang ada di Taman Kanak-Kanak. Baptis Setia Bakti Kediri cukup untuk menunjang perkembangan aspek fisik, bahasa, kognitif, dan sosial peserta didik yang berjumlah 147 anak. Hasil wawancara dengan salah satu guru Taman Kanak- Kanak setempat, memberi keterangan bahwa telah mendengar Alat Permainan Edukatif (APE) sebelumnya dan memiliki beberapa alat permainan edukatif (APE). Namun ragam dan pemanfaatan APE untuk peserta didik belum sepenuhnya diaplikasikan. Alat Permainan Edukatif (APE) merupakan permainan yang dapat memberikan fungsi permainan secara optimal dan perkembangan anak, dimana melalalui alat permainan ini anak akan selalu dapat mengembangkan kemampuan fisik, bahasa, kognitif dan adaptasi sosial. Dengan bermain anak 128

akan selalu mengenal dunia, karena bermain itu untuk mengembangkan kematangan fisik, emosional, mental (Hidayat, 2005). Fungsi utama bermain adalah merangsang perkembangan sensoris motorik, perkembangan intelektual, perkembangan sosial, perkembangan kreativitas, perkembangan kesadaran diri, perkembangan moral dan bermain sebagai terapi (Supartini, 2004). Pada murid Taman Kanak-Kanak perhatiannya mulai keluar dari lingkungan keluarganya, perhatian mulai beralih ke teman sebayanya (play group), akan sangat menguntungkan bila anak mempunyai kesempatan untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Melalui sosialisasi anak akan memperoleh lebih banyak stimulasi sosial yang bermanfaat bagi perkembangan anak. Masalah yang bisa terjadi apabila anak-anak kurang bermain maka mengalami gangguan perkembangan baik sensorik-motorik, kognitif, sosialisasi, kreativitas, kesadaran diri serta norma (Hidayat, 2005). Agar anak-anak tidak mengalami gangguan perkembangan fisik sensorikmotorik, kognitif, sosialisasi, kreativitas, kesadaran diri serta norma, maka perlu memberikan alat permainan edukatif agar mereka mendapat pengalaman hidup yang nyata (Hidayat, 2005). Guru adalah figur seorang pemimpin, sosok arsitektur yang membantu jiwa dan watak anak (Akbar, 2004). Peran guru sebagai teman, model, motivator, fasilitator akan menjadikan anak senang datang ke sekolah mereka dan akan menjadikan setiap proses belajar menjadi bermakna melalui bermain. Oleh karena guru Taman Kanak-Kanak perlu memiliki pengetahuan tentang Alat Permainan Edukatif (APE) untuk menunjang proses belajar pada anak (Akbar, 2004). Pengetahuan guru Taman Kanak-Kanak tentang alat permainan edukatif sangat diperlukan agar pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai standart dan maksimal, karena pada usia tersebut anak mulai belajar mengoptimalkan daya kognitifnya. Untuk meningkatkan pengetahuan, guru seharusnya perlu membaca buku tentang Alat Permainan Edukatif (APE) dan mendemonstrasikannya sehingga anak dapat mengikuti apa yang diajarkan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi gambaran tingkat pengetahuan guru Taman Kanak-Kanak tentang alat permainan edukatif di Taman Kanak-Kanak Baptis Setia Bakti Kediri. Metodologi Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap RS Baptis Kediri pada 11 Mei - 6 Juni 2016. Variabel pada penelitian ini adalah gambaran tingkat pengetahuan guru Taman Kanak-Kanak tentang alat permainan edukatif. Populasi penelitian ini adalah semua guru taman kanak-kanak. Tehnik sampling yang digunakan adalah Total sampling, jumlah sampel yang digunakan adalah 9. Pengumpalan data menggunakan kuesioner, setelah data terkumpul akan disajikan dalam table distribusi frekuensi. Hasil Penelitian Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Guru Taman Kanak-Kanak tentang Alat Permainan Edukatif Bakti Kediri pada Tanggal 11 Mei 2009-6 Juni 2009 (n=9) Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase Baik Cukup Kurang 2 7 0 22 78 0 Jumlah 9 100 129

Gambaran Tingkat Pengetahuan Guru Taman Kanak-Kanak Tentang Alat Permainan Edukatif Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar cukup tentang alat permainan edukatif yaitu sebanyak 7 responden (78 %). Pembahasan Tingkat Pengetahuan Guru Taman Kanak-Kanak tentang Alat Permainan Edukatif di Taman Hasil penelitian responden yang memiliki pengetahuan baik tentang alat permainan edukatif sebanyak 2 responden (22%), pengetahuan cukup tentang alat permainan edukatif sebanyak 7 responden (78 %). Jadi sebagian besar cukup tentang alat permainan edukatif. Secara teori, pengetahuan dan kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam tahapan, yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis, penilaian kembali (Notoatmodjo, 2003). Menurut Gunarso (2000), faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain: faktor ekstrinsik dan faktor intrinsik. Adapun faktor ekstrinsik meliputi pendidikan, pekerjaan dan keadaan bahan yang akan dipelajari. Sedangkan faktor intrinsik meliputi : umur, kemampuan dan kehendak atau kemauan. Guru Taman Kanak-Kanak adalah pekerja profesional dimana mereka berupaya menggunakan kompetensi yang dimiliki untuk membelajarkan siswa (Dasna, 2008). Peran guru Taman Kanak- Kanak dituntut mampu untuk mengembangkan potensi peserta didik seoptimal mungkin sebagai individu yang khas. (Abidin, 2008). Aktivitas bermain penting guna merangsang seluruh sistem indera, melatih kemampuan motorik halus dan kasar, kemampuan berkomunikasi serta perasaan dan pikiran perserta didik. Kebutuhan stimulasi atau upaya merangsang peserta didik untuk memperkenalkan suatu pengetahuan ataupun ketrampilan baru ternyata sangat penting dalam peningkatan kecerdasan peserta didik (Yasir, 2009). Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan peserta didik, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya serta berguna bagi perkembangan aspek fisik, pengembangan bahasa, pengembangan aspek kognitif serta pengembangan aspek sosial. (Soetjiningsih, 1995). Pengetahuan guru di Taman Kanak-Kanak Baptis Setia Bakti Kediri tentang Alat Permainan Edukatif (APE) adalah cukup. Pengetahuan pada domain tahu dan paham dari hasil menjawab benar kuesioner, banyak responden menjawab dengan tepat dikarenakan guru Bakti berlatar belakang pendidikan PGTK yang memiliki kurikulum tentang alat permainan edukatif (APE). Sedangkan pengetahuan pada domain aplikasi menunjukan hasil kurang dalam menjawab kuesioner dikarenakan perkembangan jenis alat permainan edukatif yang cukup banyak dan bervariasi serta perlu ada kesempatan untuk mempelajari dan menerapkan alat permainan edukatif (APE) sehingga guru Bakti dapat meningkatkan pengetahuan aplikasi untuk perkembangan anak didik Bakti Kediri dan para murid di Taman Kanak-Kanak Baptis Setia Bakti Kediri perkembangannya dapat tumbuh secara optimal. Kesimpulan Tingkat pengetahuan guru Taman Kanak-Kanak tentang alat permainan edukatif di Taman Kanak-Kanak Baptis Setia Bakti Kediri sebagian besar cukup yaitu sebanyak 7 responden (78 %). 130

Saran Saran bagi guru yaitu Guru Taman Kanak-Kanak hendaknya meningkatkan pengetahuan tentang perkembangan terkini alat permainan edukatif dengan cara mencari informasi baik dari media cetak maupun media elektronik sehingga anak tidak ketinggalan dalam perkembangan fisik, emosi, mental, intelektual, kreatifitas dan sosial budaya sesuai perkembangan zaman. Saran bagi keperawatan hendaknya Perawat menambah pengetahuan dan wawasan tentang alat permainan edukatif pada murid Taman Kanak-Kanak dengan cara membaca buku, mengikuti seminar, display dan pelatihan agar perawat dapat memiliki kemampuan yang lebih luas tidak hanya terbatas pada perawatan orang sakit saja, sehingga mendapatkan manfaat tambahan tentang Alat Permainan Edukatif sesuai usia anak. Selanjutnya bagi Institusi Taman Kanak- Kanak Baptis Setia Bakti Kediri yaitu Institusi Taman Kanak-Kanak Baptis Setia Bakti Kediri hendaknya menambah kebebasan anak untuk menggunakan alat permainan edukatif yang sesuai dengan usia peserta didik dan institusi Taman Kanak-Kanak. Daftar Pustaka Abidin. (2008). Peranan Guru Taman Kanak-kanak. http://www.wikimu.com/news/d isplaynews.aspx?id=11960&post =1. Diakses Tanggal 4 April 2016 Jam 7 pm. Ahmad, Yasir. (2009). Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Kemampuan Elaborasi Siswa. Skripsi. FPMIPA UPI. Bandung: Tidak diterbitkan Akbar. (2004). Peran Guru dalam Mengembangkan Kecerdasan Anak.http://www.one.indoskripsi.com. Diakses tanggal 4 April 2016 Jam 7 pm. Basuki, Cyntia. (2008). Pengembangan Konsep Pemahaman Anak. http://www.kabariindonesia.com./pengembangankonsep-pemahaman-anak.html. Diakses Tanggal 9 April 2016 Jam 7 pm. Dasna, I.W. (2008). Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning). [Online] tersedia:http://lubisgrafura.wordp ress.com/2007/09/19/pembelajar an-berbasis-masalah.html [19 April 2016] Gunarso, Singgih, D. (2000). Psikologi Perkembangan. Jakarta Pusat: BPK Gunung Mulia. Hidayat, Aziz Alimul. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Konsep Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Prinsipprinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC. Soetjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC. Supartini, Yupi. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC. 131