PREVALENSI KARIES GIGI SULUNG ANAK PRASEKOLAH DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS KARIES GIGI PADA SISWA SMP KRISTEN 67 MANADO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. cenderung meningkat sebagai akibat meningkatnya konsumsi gula seperti sukrosa.

Gambaran status karies dan status gizi pada murid TK Kartika XX-16 Manado

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. kesehatan, terutama masalah kesehatan gigi dan mulut. Kebanyakan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. makanan sehingga membantu pencernaan, untuk berbicara serta untuk

Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado

TINGKAT KEPARAHAN KARIES PADA GIGI MOLAR PERTAMA PERMANEN BERDASARKAN KELOMPOK UMUR 6 DAN 12 TAHUN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERTIWI, MAKASSAR

GAMBARAN STATUS KARIES PADA MURID SMP NEGERI 4 TOULUAAN KECAMATAN SILIAN RAYA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kementerian Kesehatan Tahun 2010 prevalensi karies di Indonesia mencapai 60

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karies gigi merupakan masalah utama dalam kesehatan gigi dan mulut

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 49

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia sekolah dasar disebut juga sebagai masa sekolah. Anak

BAB I PENDAHULUAN. infeksi yang dihasilkan dari interaksi bakteri. Karies gigi dapat terjadi karena

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor penting dalam perkembangan normal anak. 1 Penyakit gigi dan

BAB I PENDAHULUAN. 2015). Salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang banyak dikeluhkan oleh

ABSTRAK. Kata kunci: molar, karies, menyikat gigi, makanan kariogenik. viii

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai gizi, berdasarkan data terbaru pada tahun , masalah

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI SISWA SDN TUMALUNTUNG MINAHASA UTARA

Anneke A. Tahulending 1), Christy Velia Kosegeran 2) 1)3) Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado, Jl. R. W. Mongisidi Malalayang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan gigi dan makanan sehat cenderung dapat menjaga perilaku hidup sehat.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit sistemik. Faktor penyebab dari penyakit gigi dan mulut dipengaruhi oleh

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. mulut adalah penyakit jaringan keries gigi (caries dentis) disamping penyakit gusi.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan umum seseorang banyak dipengaruhi oleh kesehatan gigi.

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya yaitu pertumbuhan gigi. Menurut Soebroto

BAB I PENDAHULUAN. penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta mempunyai

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

GAMBARAN STATUS KARIES DAN POLA PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MAHASISWA ASAL TERNATE DI MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dipisahkan satu dan lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh

BAB I PENDAHULUAN. akibat gangguan sangat penting pada masa kanak-kanak karena karies gigi,

Kata kunci : Pengetahuan, kesehatan gigi dan mulut, indeks def-t/dmf-t.

GAMBARAN STATUS KEBERSIHAN MULUT SISWA SD KATOLIK ST. AGUSTINUS KAWANGKOAN

BAB I PENDAHULUAN. Mulut merupakan pintu gerbang utama di dalam sistem pencernaan. Makanan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga terjadi pada anak-anak. Karies dengan bentuk yang khas dan

GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

BAB 1 PENDAHULUAN. yang optimal meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Terdapat pendekatanpendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Community Dental Oral Epidemiologi menyatakan bahwa anakanak. disebabkan pada umumnya orang beranggapan gigi sulung tidak perlu

: Makanan Kariogenik, Karies Gigi, prasekolah

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah Fakultas. Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN. ini. Anak sekolah dasar memiliki kerentanan yang tinggi terkena karies,

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Dipublikasikan Pada Jurnal Ilmiah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta

HUBUNGAN KONSUMSI JENIS MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI SDN KRANDON KUDUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. didasarkan pada penyimpangan kondisi sehat. Pengukuran sebenarnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

BAB 1 PENDAHULUAN. (SKRT, 2004), prevalensi karies di Indonesia mencapai 90,05%. 1 Riset Kesehatan

HUBUNGAN MOTIVASI IBU TENTANG KESEHATAN GIGI TERHADAP EARLY CHILDHOOD CARIES

HUBUNGAN PENGETAHUAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SMA NEGERI 9 MANADO

BAB I PENDAHULUAN. orang dewasa terdapat gigi tetap. Pertumbuhan gigi pertama dimulai pada

EVA DIAN SRIBINTARI J

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan ini dapat mempengaruhi kesehatan gigi anak (Ramadhan, 2010). Contoh

Gambaran Status Karies Gigi Pada Mahasiswa Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Jakarta 1,2008

Gambaran kejadian karies gigi berdasarkan body mass index pada anak-anak usia bulan di TK Negeri Pembina Denpasar

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. turut berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang. Berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. lengkung rahang dan kadang-kadang terdapat rotasi gigi. 1 Gigi berjejal merupakan

Perilaku Pemeliharaan dan Status Kebersihan Gigi dan Mulut Masyarakat di Kelurahan Paniki Kabupaten Sitaro

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DI SDI DARUL MU MININ KOTA BANJARMASIN TAHUN 2017 ABSTRAK

HUBUNGAN WAKTU, TEKNIK MENGGOSOK GIGI DAN YANG DIKONSUMSI DENGAN KEJADIAN KARIES GIG SDN

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. terencana melalui pendidikan. Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh berbagai

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN KARIES GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI BALITA. Nawang Siwi Sayuti 1.

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk membentuk

Faktor Manajemen Pelaksanaan UKGS Dan Peran Orangtua Terhadap Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Sekolah Dasar

MINUM SUSU DENGAN PENAMBAHAN GULA DAN TANPA GULA DENGAN JUMLAH KARIES ANAK USIA 3-6 TAHUN

Hubungan Kebiasaan Gosok Gigi dan Konsumsi Makanan Kariogenik Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Usia Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Analisis Situasi

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN PENGETAHUAN PELIHARA DIRI KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU DENGAN JUMLAH KARIES PADA ANAK PRA SEKOLAH TK PERTIWI II BANJARNEGARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keparahan karies gigi pada anak usia 4-6 tahun merupakan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 25,9%, tetapi hanya 8,1% yang mendapatkan perawatan. 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013

Sri Junita Nainggolan Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. indeks caries 1,0. Hasil riset kesehatan dasar tahun 2007 melaporkan bahwa

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. mulut sejak dini. Kurangnya pengetahuan orang tua mengenai kebersihan mulut

I. PENDAHULUAN. Gigi adalah alat pengunyah dan termasuk dalam sistem pencernaan tubuh

Universitas Sam Ratulangi Manado Jurnal e-gigi (eg), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

INDEKS DEF-T PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK SEKOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. hanya terjadi pada orang dewasa tapi juga pada anak-anak. Proses perkembangan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

*Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado Jl. R.W. Mongisidi Malalayang Manado

STATUS KARIES PADA GIGI BERJEJAL DI SD NEGERI 12 TUMINTING

Gambaran status kebersihan gigi dan mulut pada pengidap HIV/AIDS di Yayasan Batamang Plus Manado

RELATIONSHIP BETWEEN DENTAL CARE AND CARIOGENIC FOODS WITH CHILDREN DENTAL CARIES INCIDENCE IN JURAN ELEMENTRY SCHOOL

GAMBARAN STATUS KARIES PADA SISWA SMP NEGERI I TOMOHON

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DAN STATUS GIZI ANAK TK PEMBINA MOJOSONGO SURAKARTA

ABSTRAK. Kata kunci: pengetahuan orang tua, cara menyikat gigi, tingkat kebersihan rongga mulut. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Efektivitas menyikat gigi, indeks plak, metode horizontal, metode roll

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh penggunaan susu botol atau cairan lainnya yang termasuk karbohidrat seperti

PENGARUH TINGKAT SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP KARIES ANAK DI TK HANG TUAH BITUNG

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DENGAN STATUS KESEHATAN GIGI ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI PROVINSI BANTEN

Transkripsi:

PREVALENSI KARIES GIGI SULUNG ANAK PRASEKOLAH DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Christy N. Mintjelungan Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: mintjelunganchristy@yahoo.co.id Abstract: Dental caries is a disease of dental hard tissue characterised by demineralization of the inorganic substances and dissolving of the organic substances. The prevalence of dental caries in pre-school children is still high which may due to the improper way of teeth brushing as well as consuming cariogenic foods. This study aimed to determine the prevalence of dental decidious caries status among pre-school children in Malalayang district, Manado. This was a descriptive observational study with a cross-sectional approach. This study was carried out in July 01. The data were obtained by using questionnaires and observation. The population in this study was all kindergarten pupils (88 children) in Malalayang district and the number of samples were children. Data were obtained from primary and secondary data. The results showed that the prevalence of dental caries was % with the average index def-t =.. Conclusion: There was a very high prevalence of dental caries among kindergarten pupils in Malalayang district, Manado. Keywords: prevalence, dental decidious caries, pre-school children. Abstrak: Karies gigi adalah penyakit jaringan keras gigi yang ditandai dengan terjadinya demineralisasi substansi anorganik dan penghancuran substansi organik. Prevalensi karies gigi anak usia prasekolah yang masih tinggi disebabkan antara lain kebiasaan menyikat gigi yang tidak sesuai prosedur serta kegemaran mengonsumsi makanan kariogenik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi karies gigi sulung pada anak prasekolah di kecamatan Malalayang kota Manado. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif observasional dengan pendekatan potong lintang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 01. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan observasi. Populasi penelitian yaitu seluruh murid Taman Kanak-kanak di kecamatan Malalayang yang berjumlah 88 anak. Sampel yang diambil sebanyak anak. Data penelitian ini diperoleh dari data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi karies gigi sulung sebesar % dengan indeks rata-rata def-t =, yang berarti rata-rata setiap anak memiliki gigi yang mengalami karies. Simpulan: Prevalensi kareis gigi sulung pada murid Taman Kanak-kanak di kecamatan Malalayang kota Manado tergolong sangat tinggi. Kata kunci: prevalensi, karies gigi sulung, anak prasekolah. Sampai saat ini karies gigi pada anak masih merupakan masalah utama kesehatan gigi dan mulut dengan prevalensi yang masih tinggi. 1 Hasil penelitian Octiara pada anak di Panti Pungai Binjai menunjukkan bahwa prevalensi karies gigi sulung anak usia - tahun sebesar 8,1%. Anak usia prasekolah merupakan salah satu kelompok rentan terhadap penyakit gigi dan mulut karena umumnya masih mempunyai perilaku atau kebiasaan diri yang kurang menunjang terhadap kesehatan gigi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional 00, Provinsi 10

10 Jurnal Biomedik (JBM), Volume, Nomor, Juli 01, hlm. 10-10 Sulawesi Utara berada pada urutan keempat tertinggi yang memiliki masalah gigi dan mulut (,8%). Kota Manado memiliki prevalensi karies aktif sebesar,% dengan prevalensi terbesar di kota Manado mencapai 0,%., Menurut Biechler dan Snowman yang dikutip oleh Patmonodewo (00), yang dimaksud anak usia prasekolah adalah anak-anak yang berusia - tahun. Yang berusia tahun biasanya mengikuti program kelompok bermain sedangkan yang berusia - tahun biasanya mengikuti program Taman kanak-kanak. Anak usia prasekolah mempunyai ciri khas yaitu sedang menjalani proses tumbuh kembang termasuk tumbuh kembang gigi sulung dan gigi tetap, banyak melakukan aktivitas jasmani, dan mulai aktif berinteraksi dengan lingkungan sosial maupun alam sekitarnya. Gigi pada anak prasekolah umumnya masih merupakan gigi sulung (primary teeth) dengan struktur dan morfologi gigi yang rentan terhadap karies. Menurut Maulidta, prevalensi karies gigi anak usia prasekolah yang masih tinggi disebabkan antara lain karena kebiasaan mereka menyikat gigi tidak sesuai prosedur serta kebiasaan mengkonsumsi makanan yang kariogenik. Selain itu, anak masih sangat tergantung pada orangtua dalam hal menjaga kebersihan dan kesehatan giginya. Gigi sulung bila tumbuh lengkap berjumlah 0 buah, masing-masing 10 gigi di rahang atas dan 10 gigi di rahang bawah yang terdiri dari gigi seri (insisivus), gigi taring (kaninus), dan gigi geraham (molar). Gigi-gigi pertama biasanya erupsi setelah - bulan sesudah kelahiran dan semua gigi-gigi sulung biasanya erupsi pada usia, atau tahun. Dengan demikian, sejak usia ini anak tersebut sudah siap mengunyah makanan dengan sempurna. 8 Karies gigi adalah proses pembusukan pada gigi yang menimbulkan lubang pada gigi. Karies gigi dimulai dari email hingga ke dentin dan disebabkan oleh bakteri tertentu yang dapat memfermentasikan karbohidrat seperti sukrosa dan glukosa, membentuk asam, menurunkan ph hingga <, dan mengakibatkan demineralisasi pada permukaan gigi yang rentan. Karies gigi dapat dialami oleh setiap orang dan dapat timbul pada satu permukaan gigi atau lebih dan dapat meluas ke bagian gigi yang lebih dalam, misalnya dari permukaan email ke dentin atau ke pulpa. 10 Status karies gigi adalah suatu keadaan yang menggambarkan persentase dan derajat keparahan karies pada masyarakat berdasarkan pengalaman karies yang pernah terjadi pada setiap individu. Hal ini diukur dengan indikator dan standar penilaian yang telah disesuaikan dengan standar World Health Organization (WHO) yaitu prevalensi karies gigi dan indeks karies gigi dimana untuk gigi sulung dipakai indeks def-t dan untuk gigi tetap dipakai indeks DMF-T. Def-t adalah indeks untuk menghitung jumlah gigi yang pernah mengalami karies (caries experience) per anak, dan def-t dinyatakan baik bila def-t = 0. 11 Mengingat masih tingginya prevalensi karies gigi pada anak maka penelitian ini ditujukan pada prevalensi karies gigi sulung pada anak prasekolah di Kecamatan Malalayang Kota Manado. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada Taman Kanak-kanak (TK) terpilih di kecamatan Malalayang kota Manado pada bulan Juli 01. Jenis penelitian menggunakan pendekatan potong lintang. Populasi penelitian ialah seluruh murid TK yang berusia sampai tahun yang berada di kecamatan Malalayang kota Manado. Untuk membantu menjawab pertanyaanpertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh anak-anak maka orang tua murid yang mengantar ikut diwawancara. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kota Manado jumlah seluruh murid TK di Kecamatan Malalayang sebanyak 88 anak dari 8 TK. 1 Jadi jumlah keseluruhan populasi penelitian ini ialah 88 murid. Sampel minimal penelitian diambil dengan menggunakan rumus Lameshow et al. 1 dan diperoleh

Mintjelungan: Prevalensi Karies Gigi Sulung Anak Prasekolah... 10 n =. Subjek penelitian diperoleh dengan teknik pengambilan sampel secara acak sederhana. 1 Kategori indeks def-t yang dipakai dalam penelitian ini ialah kategori WHO (00) sebagai berikut: 1 Skor Kategori 0,0 1,1 Sangat rendah 1, -, Rendah,, Sedang,, Tinggi >, Sangat tinggi Prevalensi karies gigi adalah persentase murid yang mengalami karies gigi pada suatu jangka waktu tertentu di kelompok masyarakat tertentu yang dinyatakan dengan: Jumlah murid yang mempunyai pengalaman karies (def-t) Jumlah sampel murid yang diperiksa HASIL PENELITIAN x 100% Hasil penelitian ini berdasarkan karakteristik responden dilihat menurut usia, jenis kelamin, dan status karies gigi sulung. Distribusi responden menurut usia menunjukkan kelompok usia tahun yang terbanyak (,%) (Tabel 1). Tabel 1. Distribusi responden menurut usia Usia (tahun),8, 8, Tabel menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan jenis kelamin lakilaki dan perempuan hampir sama banyak. Tabel. Distribusi responden menurut jenis kelamin Jenis kelamin Laki-laki Perempuan 8, 1,1 Karakteristik kesehatan gigi dan mulut responden meliputi pengalaman karies gigi sulung (def-t) dan prevalensi karies gigi sulung. Status karies gigi pada penelitian ini berdasarkan pada pengalaman karies gigi sulung responden menurut skor def-t dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Distribusi responden menurut skor def-t Skor def-t (gigi) 0 1 8 10 11 1 1 1 1 1 18 (n) 8 1 10,0, 10,0,,8,,8, 8,,,,,,,, 1,1,

108 Jurnal Biomedik (JBM), Volume, Nomor, Juli 01, hlm. 10-10 Data pada Tabel menunjukkan bahwa distribusi responden yang mempunyai pengalaman karies gigi (def-t) bervariasi antara 0 (tidak ada karies gigi) sebanyak responden sampai dengan 18 gigi sebanyak responden. Prevalensi karies gigi Jumlah murid yang mempunyai pengalaman karies (def-t) x 100% Jumlah sampel murid yang diperiksa = 81 x 100% = 0, x 100% = % BAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap orang responden didapatkan bahwa hanya terdapat kategori usia sampai tahun. Sebagian besar responden terdistribusi pada kelompok usia tahun (,%), diikuti oleh kelompok usia tahun (8,%) dan terakhir kelompok usia tahun (,8%). Hasil ini sesuai dengan rekomendasi WHO (000) dalam melakukan pemeriksaan pada kelompok usia tertentu antara lain kelompok usia tahun untuk gigi sulung. Usia ini menjadi usia indeks untuk gigi sulung karena proses karies gigi pada kelompok usia ini lebih cepat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir semua responden berusia - tahun di kecamatan Malalayang kota Manado memiliki pengalaman karies gigi sulung dengan distribusi terbanyak pada usia tahun (,%). Hal ini menunjukkan bahwa kelompok usia tahun rentan terhadap terjadinya karies gigi sulung karena umumnya masih mempunyai perilaku atau kebiasaan diri yang kurang menunjang terhadap kesehatan gigi dan mulut misalnya kumur-kumur air putih setelah minum susu dan makan coklat. Selain itu, anak prasekolah usia - sangat membutuhkan pendampingan orang tua terutama ibu dalam hal menjaga kebersihan gigi dan mulut terlebih lagi saat menyikat gigi. Peran ibu membantu anak menyikat gigi sangat dibutuhkan mengingat anak prasekolah usia - tahun masih memerlukan bimbingan dari orangtua. 1 Menyikat gigi merupakan salah satu teknik yang paling sering digunakan untuk mengendalikan plak secara mekanis. 1 SIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan prevalensi karies gigi sulung anak pra sekolah usia - di kecamatan Malalayang kota Manado tahun 010 mencapai % dengan rata-rata def-t, yang berarti rata-rata setiap responden memiliki gigi yang mengalami karies gigi sulung. Sebagai simpulan ialah prevalensi karies gigi sulung anak prasekolah di kecamatan Malalayang kota Manado tergolong sangat tinggi. SARAN Dinas Kesehatan kota Manado diharapkan dapat melakukan intervensi terhadap faktor-faktor yang meningkatkan terjadinya karies gigi di masyarakat terutama anak usia sekolah, misalnya melakukan promosi kesehatan gigi dan mulut bagi orang tua terutama para ibu di Posyandu dan di sekolah Taman Kanakkanak di kecamatan Malalayang, mengadakan penyuluhan kepada guru-guru Taman Kanak-kanak dan Play Group tentang kesehatan gigi dan mulut, serta pemeriksaan gigi rutin terhadap anak-anak, khususnya yang berusia - tahun. DAFTAR PUSTAKA 1. Al Supartinah S. Saliva dan kaitannya dengan penyakit rongga mulut anak [Pidato pengukuhan guru besar FKG UGM]. Jogjakarta: UGM; 0 Agustus 00.. Octiara E, Roesnawati Y. Karies Gigi, Oral Hygiene dan Kebiasaan Membersihkan Gigi Pada Anak-anak Panti Karya Pungai di Binjai. Jurnal Kedokteran Gigi UI 001; (1):18-.

Mintjelungan: Prevalensi Karies Gigi Sulung Anak Prasekolah... 10. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar Indonesia Tahun 00. Jakarta, 008.. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. Riset Kesehatan Dasar Sulawesi Utara Tahun 00. Manado, 008.. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. Manado: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara; 008.. Patmonodewo S. Pendidikan Anak Prsekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta; 00.. Maulidta KW. Hubungan Kebiasaan Menggosok Gigi dan Konsumsi Makanan Jajanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak Usia Prasekolah di Taman Kanak-kanak Pondok Beringin Semarang [Tesis]. Semarang: Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro; 008. 8. Mc Donald R, Avery D. Dentistry for the Child and Adolescent (Seventh Edition). Michigan: Mosby; 000.. Astoeti TE. Quality Management dalam Pendidikan Kesehatan Gigi di Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada; 00. 10. Kidd E, Bechal SJ. Dasar-Dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 00. 11. Herijulianti E, Hidriani TS, Artini S. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC, 00. 1. UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Malalayang. Laporan bulanan murid Taman-Kanak-kanak Kecamatan Malalayang. Manado; 010. 1. Lemeshow S, Hosmer DW, Klar J. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 1. 1. Notoatmojo S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 00. 1. Peterson PF. The World Oral Report. Geneva: WHO, 00. 1. Harini S. Usaha pencegahan penyakit dan kelainan gigi mulut anak dengan mengatur pola makan anak sejak dini. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Edisi Khusus KPPIKG XII, 000. 1. Kidd E, Fejerskov O. Dental Caries. The Disease and Its Clinical Management (Second Edition). Oxford: Willey- Blackwell; 008.