Kurnia Eka Wijayanti

dokumen-dokumen yang mirip
A. MEKANISME KOORDINASI DAN PENGENDALIAN

Menjelaskan Jaras Motorik dan Sensorik. 1. Motorik

FUNGSI LUHUR. Mata Kuliah: ANATOMI OTAK; Pertemuan ke 9&10; Jurusan PLB

PERKEMBANGAN ASPEK MOTORIK

FUNGSI KORTIKAL LUHUR

Kinestetik dibedakan dari proprioseptik berdsarkan aspek keseimbangan (balance). Contoh :

Special Educational Needs

Darulkutni Nasution Department of Neurology

Peningkatan atau penurunan kemampuan pemecahan masalah dan kreativitas

Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara

Rehabilitasi pada perdarahan otak

BAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf

GANGGUAN FUNGSI LUHUR. Dr. ISKANDAR JAPARDI. Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1

3. Khemoreseptor, berkaitan dgn rasa asam, basa & garam

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Sistem Saraf. Dr. Hernadi Hermanus

1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah

BAHASAN SEKITARNYA YANG MERUPAKAN DASAR ADANYA GERAK DARI GERAK SISTEM OTOT TULANG TUBUH FUNGSIONAL LOKAL / KESELURUHAN

GEJALA DAN TANDA DINI STROKE. Harsono

Sistem Saraf Otonom dan Fungsi Luhur

DIKTAT KULIAH FAAL PSIKOLOGIFAAL DISUSUN OLEH : dr. EUIS HERYATI, M.Kes dr. NUR FAIZAH R, M.Kes FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Akar Biologi dalam Ilmu Psikologi. Dra. Rahayu Ginintasasi,M.Si

Sistem saraf. Kurnia Eka Wijayanti

PSIKOLOGI. Sistem Sensorimotor MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh. Mampu menjelaskan sistem sensorimotor

DAFTAR ISI. Definisi Traktus Spinotalamikus Anterior Traktus Spinotalamikus Lateral Daftar Pustaka

Sistem Saraf. Sumsum. Sumsum Lanjutan

A. Bagian-Bagian Otak

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

HAMBATAN PERHATIAN, KONSENTRASI, PERSEPSI, DAN MOTORIK. Mohamad Sugiarmin

PERAN PERCEPTUAL MOTORIC TERHADAP PERKEMBANGAN GERAK ANAK

LAPORAN PRAKTIKUM. Indera Rasa Kulit

Laporan Praktikum Fisiologi Mekanisme Sensoris

Sistem Saraf pada Manusia

BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF)

SENSASI PERSEPSI Biopsikologi

Sensasi dan Persepsi

SENSASI SENSAS dan PERSEPSI PERSE 4/2/

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI

Sistem Saraf Tepi (perifer)

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2

TUGAS MAKALAH KELOMPOK LOBUS TEMPORAL

ANATOMI OTAK. BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahajeng, M.Psi

ANATOMI GANGLIA BASALIS

SUSUNAN NEUROMUSKULAR

- Seluruh perilaku, gerak dan aktivitas kita dikontrol oleh otak, yang terdiri dari bermilyard-milyard sel otak.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

DIKTAT PERKEMBANGAN MOTORIK

INDERA RASA KULIT KELOMPOK A3

Otak dan Saraf Kranial. By : Dyan & Aulia

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Reseptor taktil terdapat di beberapa ujung saraf bebas yang dapat ditemukan di dalam kulit dan di dalam banyak jaringan lain serta dapat mendeteksi

BAB IX SISTEM KOORDINASI SISTEM SYARAF SISTEM ENDOKRIN

1.1PENGERTIAN NYERI 1.2 MEKANISME NYERI

II. Deskripsi Kondisi Anak

SETYO WAHYU WIBOWO, dr. Mkes Seminar Tuna Daksa, tinjauan fisiologis dan pendekatan therapiaccupressure, KlinikUPI,Nov 2009

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP NEUROLOGI DALAM PEMBELAJARAN

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

NEUROTRANSMITTER. Kurnia Eka Wijayanti

Sistem syaraf otonom (ANS) merupakan divisi motorik dari PNS yang mengontrol aktivitas viseral, yang bertujuan mempertahankan homeostatis internal

BAB V PEMBAHASAN. A. Hasil Belajar Pretest Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai rerata pretest pada

Modul ke: Anatomi Sistem Saraf. Fakultas PSIKOLOGI. Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI

BAB IX. Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

Anesty Claresta

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2

Ellen Prima, S.Psi., M.A.

BAB I PENDAHULUAN. usia lanjut di Indonesia diperkirakan antara tahun sebesar 414 %

BAB VI. Fungsi Indera Penciuman

SISTEM SARAF & INDRA PADA MANUSIA

PERINGAT AN KERAS. Powerpoint ini hanya digunakan utk perkuliahan PU saja. Beberapa sumber gambar

01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

BAHASAN ADANYA GERAK FUNGSI DARI GERAK SISTEM GERAKAN TUBUH FUNGSIONAL LOKAL / KESELURUHAN 1. SISTEM OTOT, TULANG, SENDI : DASAR

PENGUKURAN FISIOLOGI. Mohamad Sugiarmin

BAB VII. Fungsi Indera Pengecap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan suatu penyakit kegawatdaruratan neurologis yang berbahaya

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

Materi 10: Peran Syaraf terhadap Perkembangan Motorik. Sistem syaraf merupakan sistem yang paling rapi dan paling kompleks. Syaraf

Tujuan Praktikum Mempelajari letak reseptor rasa panas, dingin, raba dan tekan di kulit serta memeriksa kemampuan pengenalan/diskriminasi benda.

PENDAHULUAN. Perut terisi makanan lambung diperintah untuk mencerna

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

1 Universitas Kristen Maranatha

Makalah Forensik Kematian Mendadak Karena Kerusakan Sistem Saraf Pusat

Formatio Reticularis & Sistem Limbik. Oleh Prof dr Ahmad Effendi AAI dr Sufitni M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan dampak dengan terjadinya peningkatan jumlah anak yang. mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak.

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP NEUROLOGI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

a. Srtoke c. Parkinson b. Alkzeimer d. Neuritis 11.Salah satu perbedaan antara cara kerja system saraf dengan system hormon adalah bahwa system saraf

LABOLATORIUM PEMERIKSAAN SISTEM SENSORIK DAN SISTEM KOORDINASI

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

AUTISME MASA KANAK-KANAK Autis berasal dari kata auto, yg berarti sendiri. Istilah autisme diperkenalkan oleh Leo Kanner, 1943 Pandangan lama: autisme

SISTEM MUSKULOSKELETAL PADA MANUS. Regita Tanara / B1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP DASAR. serta mengevaluasinya secara akurat (Nasution, 2003). dasarnya mungkin organic, fungsional, psikotik ataupun histerik.

2015 PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN ANAK TUNARUNGU YANG DISERTAI CEREBRAL PALSY KELAS VII DI SLB-B YPLB MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Berbagai macam vitamin, gizi maupun suplemen dikonsumsi oleh

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Petir : Volt Volt = Kvolt PLN : Sumber 1 KVolt Gardu 1000 Volt Rumah 220 Volt Baterei : 9 Volt, 1,5 Volt

Transkripsi:

Kurnia Eka Wijayanti

Mengatur gerakan Diatur oleh pusat gerakan di otak : area motorik di korteks, ganglia basalis, dan cerebellum Jaras untuk sistem motorik ada 2 yaitu : traktus piramidal dan ekstrapiramidal. Traktus piramidal merupakan jaras motorik utama yang pusatnya di girus presentralis (area 4 Broadmann) traktus ekstrapiramidal (system ekstrapiramidal). Jaras ini melibatkan ganglia basalis dan berfungsi untuk mengatur gerakan volunter kasar dan tidak terampil, seperti mengendalikan posisi berdiri, gerakan tangan pada waktu berjalan, gerak lambaian tungkai dan lengan

Kerusakan pada ganglia basalis dapat menimbulkan gangguan-gangguan gerak seperti : gejala-gejala pada penyakit Parkinson (kekakuan otot atau rigiditas, tremor, akinesia), hemibalismus, chorea, dan atetosis. Gangguan cerebellum dapat menyebabkan : postur tubuh buruk, tidak seimbang dan ataksia (kehilangan koordinasi gerak), langkah kaki lebar dan gontai seperti orang mabuk, bicara cadel, gerakan volunter diikuti dengan gemetaran dan dismetria.

Reseptor adalah sel atau organ yang berfungsi menerima rangsang atau stimulus. Menurut letaknya, reseptor dibagi menjadi: Exteroseptor ; perasaan tubuh permukaan (kulit), seperti sensasi nyeri, suhu, dan raba Proprioseptor ; perasaan tubuh dalam, seperti pada otot, sendi, dan tendo. Interoseptor ; perasaan tubuh pada alat-alat viscera atau alat-alat dalam, seperti jantung, lambung, usus, dll.

Menurut tipe atau jenis stimulus, reseptor dibagi menjadi : Mekanoreseptor ; mendeteksi perubahan tekanan, memonitor tegangan pada pembuluh darah, mendeteksi rasa raba atau sentuhan. Letaknya di kulit, otot rangka, persendian dan organ visceral. Contoh reseptornya : corpus Meissner (untuk rasa raba ringan), corpus Merkel dan badan Paccini (untuk sentuhan kasar dan tekanan). Thermoreseptor ; mendeteksi perubahan suhu. Contohnya : bulbus Krause (untuk suhu dingin), dan akhiran Ruffini (untuk suhu panas). Nociseptor ;mendeteksi rasa nyeri dan merespon tekaan yang dihasilkan oleh adanya kerusakan jaringan akibat trauma fisik maupun kimia. Contoh reseptornya berupa akhiran saraf bebas (untuk rasa nyeri) dan corpusculum Golgi (untuk tekanan).

Chemoreseptor ;mendeteksi rangsang kimiawi: baubauan yang diterima sel reseptor olfaktorius dalam hidung, rasa makanan yang diterima oleh sel reseptor pengecap di lidah, reseptor kimiawi dalam pembuluh darah untuk mendeteksi oksigen, osmoreseptor untuk mendeteksi perubahan osmolalitas cairan darah, glucoreseptor di hipotalamus mendeteksi perubahan kadar gula darah. Photoreseptor ;mendeteksi perubahan cahaya, dan dilakukan oleh sel photoreceptor (batang dan kesrucut) di retina mata.

Rasa gabungan (combined sensation) =perasaan tubuh yang mempunyai sifat diskriminatif dan sifat tiga dimensi. Yang termasuk rasa gabungan diantaranya yaitu : Rasa diskriminasi ; rasa ini melibatkan kemampuan taktil dari kulit, dan terdiri dari : diskriminasi intensitas (kemampuan menilai kekuatan stimulus, seperti tekanna bend ke permukaan kulit), dan diskriminasi spasial atau diskrimisani dua titik (kemampuan membedakan lokasi atau titik asal rangsang). Barognosia ; kemampuan untuk mengenal berat benda yang dipegang. Stereognosia ; kemampuan untuk mengenal bentuk benda dengan meraba, tanpa melihat. Topognosia (topostesia) ; kemampuan untuk melokalisasi tempat dari rasa raba. Grafestesia ; kemampuan untuk mengenal huruf atau angka yang ditulis pada kulit, dengan mata tertutup.

formasio retikularis:perpanjangan batang otak yaitu medulla, pons, dan mesensealon merupakan daerah yang mengandung kumpulan neuron-neuron. Stimulus utama yang dapat meningkatkan aktivitas system retikuler : Stimulus sensorik dari sebagian besar tubuh, seperti : impuls sakit, impuls somatic proprioseptif Stimulus retrograde dari cerebrum, yang terutama akan merangsang bagian

Dibagi oleh broadman menjadi beberapa area dengan fungsinya masing-masing: Beberapa area yang terkenal diantaranya : area 4 dan 6 (area motorik dan premotorik), area 17, 18, dan 19 (area penglihatan primer dan asosiasi), area 41 dan 42 (area pendengaran primer dan asosiasi).

Hemisfer (otak) kiri mempunyai ukuran yang lebih besar dan mengatur fungsi: Berbahasa Logika Angka Analisis Daya ingat Rasionalitas Sedangkan hemisfer kanan mengatur fungsi : Visuo-spatial Intonasi/irama Musik Imajinasi/lamunan Dimensi

Terdiri atas: Girus presentralis atau korteks motorik, pusat gerakan motorik kontralateral Area Broca,pusat bicara ekspresif Area suplementer motorik,pusat pergerakan konjugasi kepala dan mata Area prefrontal,pusat kepribadian dan inisiatif Area paracentralis, pusat inhibisi untuk fungsi miksi dan defekasi Gangguan pada lobus frontalis dapat menimbulkan gejalagejala : Monoplegi atau hemiplegi Disfasia motorik (disfasia ekspresif) Perubahan kepribadian dengan perilaku antisosoial,

Girus postsentral, menerima jaras aferen untuk rasa posisi, raba, dan gerakan pasif Girus supramarginal dan angular hemisfer dominan untuk area reseptif untuk bahasa dimana komprehensi anatara aspek pendengaran dan visual berintegrasi kemampuan kalkulasi, kemampuan untuk konstruksi tubuh, dan pada hemisfer dominan untuk konsep body image dan kesiagaan terhadap lingkungan eksternal. Gangguan pada lobus parietalis dapat menyebabkan : Gangguan rasa posisi Gangguan sensorik gerakan pasif Gangguan rasa halus Gangguan two point discrimination Astereognosia (ganguan mengenal bentuk melalui perabaan) Afasia reseptif atau afasia sensorik

Kelainan pada sisi dominan akan didapatkan Gerstmann Syndrom dengan gejala-gejala : tak dapat membedakan ekstremitas kiri dan kanan, kesulitan mengenal jari tangan (finger agnosia), gangguan berhitung (akalkuli), gangguan menulis (agrafia). Kelainan pada sisi nondominan akan didapatkan gejala : anosognosia (tak mengenal ekstremitas kontralateral dan tak mengakui kelumpuhannya), apraxia (kesulitan melakukan suatu tindakan yang kompleks, seperti memakai baju, menalikan sepatu), geographical agnosia( tidak mengenal lokasi tempat), apraksia konstruksional ( tak dapat meniru gambar-gambar geometris)

Terdapat korteks auditorik,pada sisi dominan berfungai untuk pusat pendengaran dalam bahasa dan pada sisi nondominan untuk pendengaran dari suara, irama,dan musik. Pada girus temporalis media dan inferior berhubungan dengan proses belajar dan memori. Lobus limbik merupakan media dari sensasi olfaktorik, emosi, dan perilaku afektif. Gangguan pada lobus temporalis dapat menyebabkan : Tuli sensorik Gangguan pendengaran irama (amusia) Gangguan belajar dan ingatan Kelainan pada sistem limbik : halusinasi olfaktorik, perilaku agresif dan antisosial, gangguan ingatan jangka pendek

Terdapat korteks visual yang berhubungan dengan fungsi persepsi visual yang terletak pada sulkus calcarina (korteks striata) yang diapit oleh korteks parastriata. Korteks striata (area 17) merupakan korteks visual primer dan korteks parastriata (area18&19) merupakan korteks asosiasi visual. Gangguan pada lobus oksipitalis dapat menyebabkan: Gangguan lapang pandang Buta kortikal bila kelainannya di korteks striata (area17) Gangguan interpretasi visual bila kerusakannya di korteks striata dan parastriata