LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 (Dalam Rupiah)

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI N E R A C A Per 31 Desember Tahun 2009 dan Tahun 2008

NERACA PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Per 31 Desember Uraian Ref

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung ditetapkan dengan Perda nomor 13 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi Dinas Pemerintah Kota Bandung.

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2014

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI

LAPORAN KEUANGAN POKOK

LAPORAN KEUANGAN POKOK

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS

Anda layak terpilih menjadi Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Jember & Lumajang.

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

PROFIL KEUANGAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN KEUANGAN 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN KEUANGAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN OPERASIONAL. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang 60

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU NERACA Per 31 Desember 2008 dan 2007

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

-1- KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA, BELANJA, TRANSFER DAN PEMBIAYAAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 79 TAHUN 2013 TANGGAL: 27 DESEMBER 2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 04 LAPORAN ARUS KAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

BAB III EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi

DAFTAR ISTILAH DAN PENUTUP. Istilah yang digunakan dalam Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bungo termuat dalam daftar sebagai berikut :

JUMLAH ASET LANCAR , ,94

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

PENGANTAR. Djoko Sartono, SH, M.Si Laporan Keuangan Kabupaten Sidoarjo

TATA CARA PELAKSANAAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUBANG BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NERACA AUDITED Per 31 Desember 2008 dan 2007

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NERACA PER 31 Desember 2009 dan 2008

BAB I PENDAHULUAN. untuk menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai bentuk

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

Transkripsi:

LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 No. Uraian Ref. Tahun 2009 Tahun 2008 1. ASET 5.1.1 1.1 ASET LANCAR 5.1.1.a 1.1.1 Kas 1.1.1.2 Kas di Kas Daerah 5.1.1.a.1 6.493.377.068,92 94.265.881.043,95 1.1.1.3 Kas di Bendahara Pengeluaran 5.1.1.a.2 2.245.284.370,25 1.863.131.563,25 1.1.1.4 Kas di Bendahara Penerimaan 5.1.1.a.3 248.728.000,00 138.503.178,00 1.1.2 Investasi Jangka Pendek 0,00 0,00 1.1.3 Piutang 1.1.3.1 Piutang Pajak 5.1.1.a.4 105.204.577,00 56.257.697,00 1.1.3.2 Piutang Retribusi 5.1.1.a.5 153.659.800,00 141.764.000,00 1.1.3.3 Piutang lainnya 5.1.1.a.6 4.047.170.628,00 4.305.284.107,30 1.1.4 Persediaan 1.1.4.1 Persediaan 5.1.1.a.7 4.598.261.136,82 3.472.409.749,62 Jumlah Aset Lancar 17.891.685.580,99 104.243.231.339,12 1.2 Investasi Jangka Panjang 5.1.1.b 1.2.1 Investasi Non Permanen 5.1.1.b.1 1.2.1.1 Investasi Non Permanen Lainnya 5.1.1.b.1 7.034.319.634,00 4.433.859.590,00 1.2.2 Investasi Permanen 5.1.1.b.2 1.2.2.1 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 5.1.1.b.2 24.737.560.868,00 22.591.041.868,00 Jumlah Investasi Jangka Panjang 31.771.880.502,00 27.024.901.458,00 1.3 ASET TETAP 5.1.1.c 1.3.1 Tanah 5.1.1.c.1 175.525.912.609,50 171.937.481.462,50 1.3.2 Peralatan dan Mesin 5.1.1.c.2 141.041.662.648,00 115.280.146.831,00 1.3.3 Gedung dan Bangunan 5.1.1.c.3 383.606.199.458,00 344.055.453.581,00 1.3.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 5.1.1.c.4 659.682.160.967,00 564.866.809.202,00 1.3.5 Aset Tetap Lainnya 5.1.1.c.5 5.050.363.700,00 4.064.545.700,00 1.3.6 Konstruksi dalam Pengerjaan 5.1.1.c.6 68.095.674.483,00 35.736.591.317,00 Jumlah Aset Tetap 1.433.001.973.865,50 1.235.941.028.093,50 1.4 ASET LAINNYA 5.1.1.d 1.4.1 Tagihan Tuntutan Ganti Rugi Kerugian Daerah 5.1.1.d 108.150.000,00 133.150.000,00 Jumlah Aset Lainnuya 108.150.000,00 133.150.000,00 JUMLAH ASET 1.482.773.689.948,49 1.367.342.310.890,62

No. Uraian Ref. Tahun 2009 Tahun 2008 2 KEWAJIBAN 5.1.2 2.1 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 5.1.2.a 2.1.1 Utang perhitungan pihak ketiga (PFK) 5.1.2.a.1 1.238.129.571,00 1.675.752.300,00 2.1.1 Utang Lainnya 5.1.2.a.2 4.758.648.728,00 2.148.208.460,00 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 5.996.778.299,00 3.823.960.760,00 JUMLAH KEWAJIBAN 5.996.778.299,00 3.823.960.760,00 3 EKUITAS DANA 5.1.3 3.1 Ekuitas Dana Lancar 5.1.3.a 3.1.1 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) 5.1.3.a.1 7.500.531.868,17 94.453.260.307,20 3.1.2 Pendapatan Ditangguhkan 5.1.3.a.2 248.728.000,00 138.503.178,00 3.1.3 Cadangan Piutang 5.1.3.a.3 4.306.035.005,00 4.503.305.804,30 3.1.4 Cadangan Persediaan 5.1.3.a.4 4.598.261.136,82 3.472.409.749,62 3.1.5 Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek 5.1.3.a.5 (4.758.648.728,00) (2.148.208.460,00) Jumlah Ekuitas Dana Lancar 11.894.907.281,99 100.419.270.579,12 3.2 Ekuitas Dana Investasi 5.1.3.b 3.2.1 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 5.1.3.b.1 31.771.880.502,00 27.024.901.458,00 3.2.2 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 5.1.3.b.2 1.433.001.973.865,50 1.235.941.028.093,50 3.2.3 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 5.1.3.b.3 108.150.000,00 133.150.000,00 Jumlah Ekuitas Dana Investasi 1.464.882.004.367,50 1.263.099.079.551,50 JUMLAH EKUITAS DANA 1.476.776.911.649,49 1.363.518.350.130,62 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 1.482.773.689.948,49 1.367.342.310.890,62 * Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Pokok

2. Laporan Realisasi Anggaran Komparatif PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Ref. Anggaran 2009 Realisasi 2009 % Realisasi 2008 4 PENDAPATAN 5.2.1 4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 5.2.1.a 20.990.150.000,00 20.810.427.461,72 99,14 18.221.474.100,11 4.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 5.2.1.a.1 3.261.150.000,00 3.493.370.445,00 107,12 2.667.469.798,50 4.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 5.2.1.a.2 3.087.500.000,00 4.693.683.118,66 152,02 1.990.646.027,00 4.1.3 4.1.4 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 5.2.1.a.3 2.700.000.000,00 3.643.804.951,14 134,96 1.235.806.903,47 5.2.1.a.4 11.941.500.000,00 8.979.568.946,92 75,20 12.327.551.371,14 4.2 PENDAPATAN TRANSFER 5.2.1.b 472.987.643.252,00 450.214.107.774,25 95,19 444.391.181.435,40 4.2.1 Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan 5.2.1.b.1 4.2.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak 5.2.1.b.1.a 59.226.442.375,00 53.202.035.395,00 89,83 55.942.108.262,00 4.2.1.2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 5.2.1.b.1.b 57.295.082.665,00 32.890.164.254,00 57,40 36.956.792.717,00 4.2.1.3 Dana Alokasi Umum 5.2.1.b.1.c 273.454.910.000,00 273.448.632.000,00 99,99 273.178.986.000,00 4.2.1.4 Dana Alokasi Khusus 5.2.1.b.1.d 44.014.000.000,00 44.014.000.000,00 100,00 43.701.876.000,00 4.2.3 Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 5.2.1.b.2 4.2.3.1 Dana Otonomi Khusus dan Dana Penyesuaian 4.2.4 Transfer Pemerintah Provinsi 5.2.1.b.3 4.2.4.1 4.3 Pendapatan Bagi Hasil Pajak dan Lainnya LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 5.2.1.b.2 7.886.964.000,00 15.482.214.000,00 196,30 16.620.837.400,00 5.2.1.b.3 31.110.244.212,00 31.177.062.125,25 100,21 17.990.581.056,40 5.2.1.c 2.500.000.000,00 2.500.000.000,00 100,00 2.500.000.000,00 4.3.1 Pendapatan Hibah 5.2.1.c 2.500.000.000,00 2.500.000.000,00 100,00 0,00 4.3.2 Pendapatan Dana Darurat 5.2.1.c 0,00 0,00 2.500.000.000,00 Jumlah 496.477.793.252,00 473.524.535.235,97 95,38 465.112.655.535,51 5 BELANJA 5.2.2 5.1 BELANJA OPERASI 5.2.2.a 393.080.833.570,00 372.116.306.223,00 94,67 339.242.147.505,00 5.1.1 Belanja Pegawai 5.2.2.a.1 224.035.390.262,00 215.572.645.736,00 96,22 179.198.197.828,00 5.1.2 Belanja Barang 5.2.2.a.2 119.144.943.308,00 108.095.731.732,00 90,73 133.115.167.145,00 5.1.3 Belanja Subsidi 5.2.2.a.3 900.000.000,00 894.348.000,00 99,37 631.050.000,00 5.1.4 Belanja Hibah 5.2.2.a.4 21.398.170.000,00 21.269.136.000,00 99,40 4.293.052.020,00 5.1.6 Belanja Bantuan Sosial 5.2.2.a.5 9.842.330.000,00 8.826.928.000,00 89,68 7.975.203.020,00 5.1.7 Belanja Bantuan Keuangan 5.2.2.a.6 17.760.000.000,00 17.457.516.755,00 98,30 14.029.477.492,00

No. Uraian Ref. Anggaran 2009 Realisasi 2009 % Realisasi 2008 5.2 BELANJA MODAL 5.2.2.b 192.588.936.403,00 183.832.976.304,00 95,45 165.025.771.050,00 5.2.1 Belanja Tanah 5.2.2.b.1 3.600.000.000,00 3.588.431.147,00 99,68 3.113.368.600,00 5.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin 5.2.2.b.2 28.655.481.150,00 25.760.015.817,00 89,90 23.284.852.850,00 5.2.3 Belanja Gedung dan Bangunan 5.2.2.b.3 84.400.165.599,00 78.293.132.419,00 92,76 75.222.662.668,00 5.2.4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 5.2.2.b.4 74.916.885.654,00 75.205.578.921,00 100,39 59.074.730.632,00 5.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya 5.2.2.b.5 1.016.404.000,00 985.818.000,00 96,99 4.330.156.300,00 5.3 BELANJA TIDAK TERDUGA 5.2.2.c 409.940.000,00 250.060.000,00 61,00 485.235.000,00 5.3.1 Belanja Tidak Terduga 5.2.2.c. 409.940.000,00 250.060.000,00 61,00 485.235.000,00 Jumlah 586.079.709.973,00 556.199.342.527,00 94,90 504.753.153.555,00 5.4 TRANSFER 5.2.3 5.4.1 TRANSFER BAGI HASIL KE DESA 5.2.3 1.454.824.561,00 1.454.379.456,00 99,97 1.422.624.561,00 5.4.1.3 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 5.2.3 1.454.824.561,00 1.454.379.456,00 99,97 1.422.624.561,00 Jumlah 1.454.824.561,00 1.454.379.456,00 99,97 1.422.624.561,00 Jumlah Belanja dan Transfer 587.534.534.534,00 557.653.721.983,00 94,91 506.175.778.116,00 Surplus/ (Defisit) (91.056.741.282,00) (84.129.186.747,03) 92,39 (41.063.122.580,49) 6 PEMBIAYAAN 5.2.4 6.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 5.2.4.a 94.453.260.307,00 94.776.237.615,20 100,34 151.870.424.755,69 6.1.1 6.1.2 Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Penerimaan Kembali Investasi Nonpermanen 5.2.4.a.1 94.453.260.307,00 94.453.260.307,20 100,00 151.505.398.079,69 5.2.4.a.2 0,00 322.977.308,00 365.026.676,00 Jumlah 94.453.260.307,00 94.776.237.615,20 100,34 151.870.424.755,69 6.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN 5.2.4.b 3.396.519.025,00 3.146.519.000,00 92,64 16.354.041.868,00 6.2.1 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 5.2.4..b 3.396.519.025,00 3.146.519.000,00 92,64 16.354.041.868,00 Jumlah 3.396.519.025,00 3.146.519.000,00 92,64 16.354.041.868,00 Pembiayaan Neto 91.056.741.282,00 91.629.718.615,20 99,52 135.516.382.887,69 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 5.2.5 0,00 7.500.531.868,17 94.453.260.307,20 (SILPA) * Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Pokok

3. Laporan Arus Kas Komparatif LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Ref. 2009 2008 1 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 5.3.1 2 Arus Masuk Kas 3 Pendapatan Pajak Daerah 3.493.370.445,00 2.667.469.798,50 4 Pendapatan Retribusi Daerah 4.693.683.118,66 1.990.646.027,00 5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 3.643.804.951,14 1.235.806.903,47 6 Lain-lain PAD yang Sah 8.979.568.946,92 12.178.951.371,14 7 Dana Bagi Hasil Pajak 53.202.035.395,00 55.942.108.262,00 8 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 32.890.263.254,00 36.956.792.717,00 9 Dana Alokasi Umum 273.448.533.000,00 273.178.986.000,00 10 Dana Alokasi Khusus 44.014.000.000,00 43.701.876.000,00 11 Dana Otonomi Khusus dan Dana Penyesuaian 15.482.214.000,00 16.620.837.400,00 12 Pendapatan Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 31.177.062.125,25 17.990.581.056,40 13 Hibah 2.500.000.000,00 0,00 14 Dana Darurat 0,00 2.500.000.000,00 15 Jumlah Arus Masuk Kas (3 s.d. 14) 473.524.535.235,97 464.964.055.535,51 16 Arus Keluar Kas 17 Belanja Pegawai 215.572.645.736,00 179.198.197.828,00 18 Belanja Barang 108.095.731.732,00 133.115.167.145,00 19 Belanja Subsidi 894.348.000,00 631.050.000,00 20 Belanja Hibah 21.269.136.000,00 4.293.052.020,00 21 Bantuan Sosial 8.826.928.000,00 7.975.203.020,00 22 Bantuan Keuangan 17.457.516.755,00 14.029.477.492,00 23 Tidak Terduga 250.060.000,00 485.235.000,00 24 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya ke Desa 1.454.379.456,00 1.422.624.561,00 25 Jumlah Arus Keluar Kas (17 s.d. 24) 373.820.745.679,00 341.150.007.066,00 26 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (15-25) 99.703.789.556,97 123.814.048.469,51 27 ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON KEUANGAN 5.3.2 28 Arus Masuk Kas 29 Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin 0,00 148.600.000,00 30 Jumlah Arus Kas masuk (29) 0,00 148.600.000,00 31 Arus Keluar Kas 32 Belanja Tanah 3.588.431.147,00 3.113.368.600,00 33 Belanja Peralatan dan Mesin 25.760.015.817,00 23.284.852.850,00 34 Belanja Gedung dan Bangunan 78.293.132.419,00 75.222.662.668,00 35 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 75.205.578.921,00 59.074.730.632,00 36 Belanja Aset Tetap Lainnya 985.818.000,00 4.330.156.300,00

No. Uraian Ref. 2009 2008 37 Jumlah Arus Keluar Kas (32 s.d. 36) 183.832.976.304,00 165.025.771.050,00 38 Jumlah Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Non Keuangan (30-37) (183.832.976.304,00) (164.877.171.050,00) 39 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN 5.3.3 40 Arus Masuk Kas 41 Penerimaan Kembali Investasi Nonpermanen 322.977.308,00 365.026.676,00 42 Jumlah Arus Masuk Kas (41) 322.977.308,00 365.026.676,00 43 Arus Keluar Kas 44 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 3.146.519.000,00 16.354.041.868,00 45 Jumlah Arus Keluar Kas (44) 3.146.519.000,00 16.354.041.868,00 46 Jumlah Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (42-45) (2.823.541.692,00) (15.989.015.192,00) 47 ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN 5.3.4 48 Arus Masuk Kas 49 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga 58.142.274.817,00 37.182.392.924,00 50 Jumlah Arus Masuk Kas (49) 58.142.274.817,00 37.182.392.924,00 51 Arus Keluar Kas 52 Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga 58.579.897.546,00 35.655.095.167,00 53 Jumlah Arus Keluar Kas (52) 58.579.897.546,00 35.655.095.167,00 54 Jumlah Kas Bersih dari Aktivitas Nonanggaran (50-53) (437.622.729,00) 1.527.297.757,00 55 56 KENAIKAN/PENURUNAN KAS (87.390.351.168,03) (55.524.840.015,49) 57 Saldo Awal Kas di Bank 96.129.012.607,20 151.653.852.622,69 58 Saldo Akhir kas di BUD 6.493.377.068,92 94.265.881.043,95 59 Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran 2.245.284.370,25 1.863.131.563,25 61 Saldo Akhir kas di Bendahara Penerimaan 248.728.000,00 138.503.178,00 60 Saldo Akhir Kas 8.987.389.439,17 96.267.515.785,20 * Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Pokok

4. Catatan atas Laporan Keuangan PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah yang selanjutnya disebut Laporan Keuangan merupakan bagian dari Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Di samping itu ketentuan mengenai penyampaian Laporan Keuangan juga diatur dalam Pasal 31 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Pasal 56 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2009 ini merupakan perwujudan atas pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2009, yang disusun dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Sarolangun Tahun Anggaran 2009 berpedoman pada ketentuan Pasal 298 ayat 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006. Prinsip pokok dalam penyajian Laporan Keuangan yang tercantum dalam Perda ini adalah: a. Menggambarkan informasi tentang pengelolaan keuangan daerah kepada pihak yang berkepentingan dalam hal ini masyarakat melalui DPRD. b. Laporan keuangan menyajikan perbandingan antara realisasi dan anggaran. c. Laporan menyajikan posisi aset (kekayaan), kewajiban (hutang), dan ekuitas dana pada akhir tahun anggaran. d. Menyajikan arus kas dari posisi awal tahun, mutasi penerimaan dan pengeluaran serta posisi akhir tahun. Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, tujuan Laporan Keuangan secara umum adalah memberikan informasi mengenai upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan: a. Akuntabilitas Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan oleh masyarakat melalui DPRD kepada Pemerintah Daerah 10

11 dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, melalui penyampaian laporan keuangan secara periodik. b. Manajemen Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban dan ekuitas dana Pemerintah Daerah untuk kepentingan masyarakat. c. Transparansi Menyediakan informasi keuangan yang terbuka bagi masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatan pada peraturan perundang-undangan guna mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance). d. Keseimbangan antar generasi Membantu para pengguna dalam mengetahui apakah penerimaan Pemerintah Daerah pada periode pelaporan cukup untuk membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut. 1.2. Dasar Hukum Pelaporan Keuangan Pelaporan keuangan pemerintah daerah diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan daerah antara lain: a. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, khususnya bagian yang mengatur keuangan negara. b. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara. c. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. d. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. e. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. f. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. g. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. h. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. i. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

12 j. Peraturan Daerah Kabupaten Sarolangun Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pokok- Pokok Keuangan Daerah. k.` Peraturan Daerah Kabupaten Sarolangun Nomor 13 Tahun 2009 tanggal 15 Oktober 2009 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sarolangun Tahun Anggaran 2009. 1.3. Sistematika Penulisan atas Laporan Keuangan Unsur Laporan Keuangan ini menggunakan format sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, yaitu sebagai berikut: a. Laporan Realisasi Anggaran Menyajikan informasi pertanggungjawaban Pemerintah Daerah atas pelaksanaan APBD pada akhir tahun anggaran yang menggambarkan perbandingan antara anggaran pendapatan, belanja, surplus/defisit, dan pembiayaan dengan realisasinya dalam periode satu tahun. Penyajian Laporan Realisasi APBD terdiri dari anggaran Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan beserta realisasinya, yang disusun berdasarkan anggaran setelah perubahan. b. Neraca Neraca merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan pada akhir periode mengenai aset (kekayaan), utang (kewajiban) dan ekuitas dana dari suatu entitas (untuk Tahun Anggaran 2009 posisi per 31 Desember 2009). Unsur yang dicakup dalam neraca terdiri atas aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Masing-masing unsur didefinisikan sebagai berikut: 1) Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki oleh pemerintah daerah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. 2) Kewajiban adalah kewajiban yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar sumber daya ekonomi pemerintah daerah. 3) Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara total aktiva dengan total kewajiban pemerintah daerah. c. Laporan Arus Kas Laporan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas selama satu tahun anggaran yang dikelompokkan berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas investasi aset non-keuangan, aktivitas pembiayaan dan aktivitas non anggaran.

13 Aktivitas nonanggaran yang membedakan saldo kas dengan sisa perhitungan anggaran berasal dari Perhitungan Fihak Ketiga (PFK). Saldo akhir kas terdiri atas sisa kas di Kas Daerah dan sisa kas pada Bendahara Pengeluaran (Sisa UYHD yang belum disetor per 31 Desember 2009), serta sisa kas pada Bendahara Penerimaan. d. Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan, yang memuat penjelasan naratif maupun rincian dari angka yang tercantum dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Di samping itu juga mencakup informasi mengenai ekonomi makro, kebijakan keuangan, dan hal-hal lainnya. Catatan atas Laporan Keuangan dibuat untuk memudahkan pengguna dalam memahami Laporan Keuangan.

BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA 2.1. Ekonomi Makro Indikator makro bidang ekonomi dan sosial yang dipertimbangkan oleh Pemerintah Kabupaten Sarolangun dalam pelaksanaan APBD tahun anggaran 2009, di antaranya bersumber dari Badan Pusat Statistik. Dalam publikasi BPS Kabupaten Sarolangun, nampak bahwa: a. Pertumbuhan ekonomi adalah 7,66% pada tahun 2007 dan 8,75% pada tahun 2008. Dalam tahun 2009 angka pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai angka 9,56%. b. Struktur ekonomi didominasi oleh sektor utama di Tahun 2009 yaitu Sektor Pertanian, Peternakan dan Perikanan 46,48%, Sektor Pertambangan dan Penggalian 9,42%, Sektor Pengolahan 3,34%, Sektor Listrik/ gas dan air 0,30%, sektor Bangunan 7,65%, sektor perdagangan Hotel dan restoran 14,50%, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 6,15%, Keuangan Persewaan dan Jasa Perusahaan 5,53% serta sektor jasa-jasa sebesar 6,62% pada Tahun 2009. c. Pendapatan Regional Bruto (PDRB) per Kapita menurut harga berlaku tahun 2007 Rp9.528.770,00 pada tahun 2007. Dalam tahun 2008 diperkirakan mencapai Rp11.446.486,00 sedangkan total Pendapatan Regional Bruto (PDRB) per kapita Pada tahun 2009 diperkirakan mencapai Rp14.030.145,00. d. Laju pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun relatif stabil pada tingkat 1,96%. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2008 mencapai 2,48%. Sedangkan jumlah penduduk miskin yang pada tahun 2007 sebesar 3,47% dari jumlah penduduk. Pada tahun 2009 diharapkan semakin menurun. e. Dari sisi kesehatan, angka harapan hidup di tahun 2009 diharapkan bertahan pada 69,12% sebagaimana pada tahun 2008 yang telah meningkat dari angka 68,80% untuk tahun 2008. 2.2. Kebijakan Keuangan Dalam menjalankan roda perekonomian dan pemerintahan di Kabupaten Sarolangun untuk mewujudkan visi Terwujudnya Kabupaten yang maju dan mandiri berbasis ekonomi kerakyatan, agribisnis yang berdaya saing tinggi dan SDM yang berkualitas dalam tatanan kehidupan masyarakat yang sejahtera, aman, tenteram serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama, adat istiadat dan supremasi hukum ; diperlukan kebijakan fiskal dan keuangan, baik dari sisi penerimaan maupun pengeluaran. Dari sisi penerimaan, telah dikeluarkan seperangkat Perda yang mengatur mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sumber pajak dan retribusi daerah. Perda tersebut menyebutkan secara rinci mengenai jenis dan tarif masing-masing pajak dan retribusi daerah. Pada tahun anggaran 2009 ini penerimaan PAD jumlahnya 14

15 belum signifikan untuk menopang belanja daerah dalam APBD, dan masih mengandalkan dukungan dana dari penerimaan transfer/bagi hasil dan Dana Alokasi Umum dari Pemerintah Pusat. Dari sisi pengeluaran, Perda APBD telah ditetapkan sebagai batas tertinggi pengeluaran untuk tiap-tiap kegiatan agar terjadi efisiensi dan efektivitas kegiatan. Selanjutnya sebagai pelaksanaan ketentuan pasal 150 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, telah disusun perangkat kebijakan yang menjadi dasar dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah, yakni Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah dan sebagai pengganti Peraturan Daerah yang lama tersebut telah disusun draft Peraturan Daerah Tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. Draft Perda ini telah disesuaikan dengan peraturan terbaru (antara lain Permendagri Nomor 59 Tahun 2007, PP Nomor 3 Tahun 2007, PP Nomor 38 Tahun 2007) dimana secara substansial mengatur hal-hal pokok yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah. Ketentuan secara rinci diatur lebih lanjut dalam Peraturan Kepala Daerah (antara lain telah disusun draft Kebijakan Akuntansi). 2.3. Pencapaian Target Kinerja APBD Kabupaten Sarolangun tahun anggaran 2009 ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2009 tanggal 29 Januari 2009, yang selanjutnya diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2009 tanggal 15 Oktober 2009 tentang Perubahan APBD Kabupaten Sarolangun tahun anggaran 2009. Penyusunan APBD ini dilakukan dalam rangka penyelenggaraan fungsi pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat untuk mencapai tujuan bernegara. Upaya untuk mencapai tujuan bernegara dimaksud secara operasional dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang sekaligus bertindak selaku pusat pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah. APBD yang disusun ini telah menerapkan sistem anggaran berbasis kinerja, yakni mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja atau output dari perencanaan alokasi biaya atau input yang digunakan. Prinsip-prinsip anggaran berbasis kinerja ini secara operasional dituangkan dalam bentuk Anggaran Belanja Langsung, yakni belanja yang dipengaruhi secara langsung oleh adanya program/kegiatan yang direncanakan. Struktur APBD terdiri dari anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan. Khusus untuk belanja diklasifikasikan lebih lanjut ke dalam Belanja Tidak Langsung terdiri dari Belanja Pegawai, Bunga; Subsidi; Hibah; Bantuan Sosial; Belanja Bagi Hasil; Bantuan Keuangan; dan Belanja Tidak Terduga. Sedangkan Belanja Langsung terdiri dari Belanja Pegawai; Belanja Barang dan Jasa; dan Belanja Modal. Pelaporan kinerja operasional yang berdimensi keuangan pada Pemerintah Kabupaten Sarolangun disajikan tersendiri dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), yang mengacu pada pedoman yang ditetapkan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) dengan Keputusan Nomor 239/IX/6/8/2003.

16 Dalam LAKIP tersebut dilaporkan aspek akuntabilitas kinerja, di mana esensi pencapaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sejauh mana visi, misi dan tujuan/sasaran strategis telah dicapai selama tahun 2009. Di dalamnya antara lain diuraikan strategi dan sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan/sasaran strategis, tingkat efisiensi suatu program melalui pembandingan output dengan input-nya, serta tingkat efektivitas suatu program melalui pembandingan outcome dengan targetnya.

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN APBD Kabupaten Sarolangun Tahun Anggaran 2009, yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2009, terdiri dari anggaran pendapatan dan belanja masing-masing sebesar Rp438.894.340.126,00 dan Rp595.008.831.621,00 serta pembiayaan berupa penerimaan sebesar Rp159.511.010.520,00 dan pengeluaran sebesar Rp3.396.519.025,00. Melalui Perubahan APBD yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2009, anggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan mengalami perubahan yaitu anggaran pendapatan menjadi sebesar Rp496.477.793.252,00 anggaran belanja sebesar Rp587.534.534.534,00 penerimaan pembiayaan sebesar Rp94.453.260.307,00 dan pengeluaran pembiayaan menjadi sebesar Rp3.396.519.025,00. Secara garis besar, anggaran dan realisasi APBD tahun anggaran 2009 adalah sebagai berikut: Tabel 1 Ikhtisar Target dan Realisasi Kinerja Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2009 No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % 1 Pendapatan 496.477.793.252,00 473.524.535.235,97 95,38 2 Belanja 587.534.534.534,00 557.653.721.983,00 94,91 Surplus (Defisit) (91.056.741.282,00) (84.129.186.747,03) 92,39 3 Pembiayaan Penerimaan 94.453.260.307,00 94.776.237.615,20 100,34 Pengeluaran 3.396.519.025,00 3.146.519.000,00 92,64 Pembiayaan Netto 91.056.741.282,00 91.629.718.615,20 100,63 SiLPA 0,00 7.500.531.868,17 Berdasarkan Perhitungan APBD tahun anggaran 2009 sebagaimana tersebut di atas, kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Sarolangun dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Pendapatan yang ditargetkan sebesar Rp496.477.793.252,00 dapat direalisasikan sebesar Rp473.524.535.235,97 atau 95,38% dari target. Belanja yang dianggarkan sebesar Rp587.534.534.533,00 direalisasikan sebesar Rp557.653.721.983,00 atau 94,91% dari anggaran. Dengan demikian dari anggaran yang defisit sebesar Rp91.056.741.282,00 direalisasikan defisit sebesar Rp84.129.186.747,03. b. Untuk melihat perkembangan target dan realisasi penerimaan PAD dari tahun 2006 sampai dengan 2009 secara jelas dapat dilihat pada Tabel dan grafik berikut ini: 17

18 Tabel 2 Perkembangan PAD dari TA 2006 s.d. 2009 No. Tahun Anggaran Target Realisasi (Rp) (Rp) 1. 2006 7.326.800.000,00 10.032.262.544,34 2. 2007 9.503.000.000,00 13.568.097.534,08 3. 2008 17.960.150.000,00 18.221.474.100,11 4. 2009 20.990.150.000,00 20.810.427.461,72 Secara keseluruhan dari TA 2006 sampai dengan TA 2009 baik target maupun realisasi PAD Kabupaten Sarolangun terus menerus,mengalami kenaikan. Dilihat dari sisi target anggaran, pada TA 2006 sampai dengan 2007 target PAD mengalami kenaikan sebesar Rp2.176.200.000,00 atau sekitar 29,70%, dari TA 2007 sampai dengan TA 2008 target PAD mengalami kenaikan sebesar Rp8.457.150.000,00 atau sekitar 88,99%, dan dari TA 2008 sampai dengan TA 2009 target PAD mengalami kenaikan sebesar Rp3.030.000.000,00 atau sekitar 16,87%. Kemudian apabila dilihat dari sisi realisasi penerimaan PAD, pada TA 2006 sampai dengan 2007 target PAD mengalami kenaikan sebesar Rp3.535.834.989,74 atau sekitar 35,24%, dari TA 2007 sampai dengan TA 2008 target PAD mengalami kenaikan sebesar Rp4.653.376.566,03 atau sekitar 34,29%, dan dari TA 2008 sampai dengan TA 2009 target PAD mengalami kenaikan sebesar Rp2.588.953.361,61 atau sekitar 14,21%. Untuk Dana Perimbangan realisasi penerimaan sebesar Rp403.554.831.649,00 (92,99%) dari target yang ditetapkan sebesar Rp433.990.435.040,00. Perkembangan target dan realisasi penerimaan yang berasal dari Dana Perimbangan dari tahun 2006 sampai dengan 2009 secara jelas dapat dilihat pada Tabel dn Grafik berikut ini: Tabel 3 Perkembangan Dana Perimbangan T.A. 2006 s.d. 2009 No. Tahun Anggaran Target Realisasi (Rp) (Rp) 1. 2006 271.898.563.000,00 325.273.265.048,30 2. 2007 346.899.441.200,00 369.512.210.860,00 3. 2008 433.670.774.326,00 444.391.181.435,40 4. 2009 433.990.435.040,00 403.554.831.649,00 Penerimaan Dana Perimbangan berasal dari Dana Bagi Hasil Pajak dan Sumber Daya Alam, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Penyesuaian. Terjadi penurunan nilai realisasi Dana Perimbangan untuk TA 2009 jika dibandingkan realisasi TA 2008.

19 c. Dalam kaitannya dengan anggaran dan realisasi Belanja Daerah, pada TA 2009 belanja daerah dialokasikan sebesar Rp586.079.709.973,00 dan direalisasikan sebesar Rp556.199.342.527,00 atau 94,90% sehingga masih terdapat efisiensi anggaran belanja daerah sebesar Rp29.880.367.446,00. Belanja Daerah ini terdiri dari Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga, dan Belanja Transfer. Belanja Operasi dianggarkan sebesar Rp393.080.833.570,00 dan direalisasikan sebesar Rp372.116.306.223,00 atau 94,67%. Belanja Operasi ini digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Sarolangun dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan lepada masyarakat. Anggaran dan Realisasi Belanja Operasi ini terdiri atas: Tabel 4 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Operasi T.A. 2009 No. Jenis Belanja Anggaran Realisasi % (Rp) (Rp) 1. Belanja Pegawai 224.035.390.262,00 215.572.645.736,00 96,22 2. Belanja Barang dan Jasa 119.144.943.308,00 108.095.731.732,00 90,73 3. Belanja Subsidi 900.000.000,00 894.348.000,00 99,37 4. Belanja Hibah 21.398.170.000,00 21.269.136.000,00 99,40 5. Belanja Bantuan Sosial 9.842.330.000,00 8.826.928.000,00 89,68 6. Belanja Bantuan Keuangan 17.760.000.000,00 17.457.516.755,00 98,30 Jumlah 393.080.833.570,00 372.116.306.223,00 94,67 Belanja Transfer untuk bantuan keuangan desa pada Tahun Anggaran 2009 mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp1.454.824.561,00 dengan realisasi sebesar Rp1.454.379.456,00 atau 99,97% dari anggaran. Belanja Transfer ini berupa Bagi Hasil Pajak kepada Desa yang diberikan dengan maksud menggerakkan roda pemerintahan desa. Belanja Modal dianggarkan sebesar Rp192.588.936.403,00 dan terealisasi 183.832.976.304,00 atau 95,45%. Belanja Modal ini digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Sarolangun untuk melakukan pengadaan aset-aset dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat. Adapun rinciannya sebagai berikut: Tabel 5 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal T.A. 2009 No. Jenis Belanja Anggaran Realisasi % (Rp) (Rp) 1. Belanja Tanah 3.600.000.000,00 3.588.431.147,00 99,68 2. Belanja Peralatan dan Mesin 28.655.481.150,00 25.760.015.817,00 89,90 3. Belanja Gedung dan Bangunan 84.400.165.599,00 78.293.132.419,00 92,76 4. Belanja Jalan, Irigasi dan 74.916.885.654,00 75.205.578.921,00 100,39 Jeringan 5. Belanja Aset Tetap Lanilla 1.016.404.000,00 985.818.000,00 96,99 Jumlah 192.588.936.403,00 183.832.976.304,00 95,45

20 d. Dalam hal Pembiayaan Daerah sebagai pos untuk menutup défisit anggaran dan memanfaatkan surplus anggaran, dari target Penerimaan Pembiayaan sebesar Rp94.453.260.307,00 dapat direalisasikan sebesar Rp94.776.237.615,20 atau 100,34%. Realisasi penerimaan pembiayaan ini berasal dari SILPA tahun anggaran sebelumnya dan penerimaan dari KUPEM. Realisasi pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp3.146.519.000,00 atau sebesar 92,64% dari alokasi anggaran sebesar Rp3.396.519.025,00. Realisasi pengeluaran pembiayaan ini ditujukan untuk penyertaaan modal pada PDAM Tirta Sako Batuah sebesar Rp2.646.519.000,00 dan Investasi Dana KUPEM sebesar Rp500.000.000,00. Défisit Anggaran yang dianggarkan sebesar Rp91.056.741.282,00 direalisasikan sebesar Rp84.129.186.747,03 (92,39%). Défisit ini ditutup dengan pembiayaan bersih (neto) sebesar Rp91.629.718.615,20 (Rp94.776.237.615,20 Rp3.146.519.000,00) dan menghasilkan Silpa Tahun Berjalan sebesar Rp7.500.531.868,17.

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI 4.1. Entitas Pelaporan Keuangan Daerah Entitas pelaporan dalam Laporan Keuangan ini adalah Pemerintah Kabupaten Sarolangun, yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi, dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3809). 4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran; dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dana dalam Neraca. Basis Kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa lainnya tersebut terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan. 4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan a. Pendapatan Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Rekening Kas Umum Daerah. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). b. Belanja Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah. Khusus pengeluaran melalui Bendahara Pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atau pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. c. Surplus/Defisit Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit. 21

22 d. Pembiayaan Penerimaan Pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Daerah. Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto. Pengeluaran Pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah. Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Pembiayaan Neto. e. Aset Aset diakui pada saat diterima atau kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap, Dana Cadangan dan Aset Lainnya. f. Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Kewajiban diklasifikasikan ke dalam Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang. g. Ekuitas Dana Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas Dana Lancar terdiri dari SILPA; Pendapatan Yang Ditangguhkan; Cadangan Piutang; Cadangan Persediaan; dan Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah daerah yang tertanam dalam Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap, dan Aset Lainnya, dikurangi dengan Kewajiban Jangka Panjang. Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan pemerintah daerah yang dicadangkan untuk tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan Laporan Keuangan ini pada dasarnya berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Kebijakan akuntansi yang diberlakukan khusus dalam tahun 2009 adalah belum dicatat penyusutan atas aset yang dimiliki Pemda. Belum dicatatnya penyusutan disebabkan belum adanya peraturan Kepala Daerah yang dapat dijadikan rujukan mengenai besaran, pengelompokan, dan metode penyusutan yang digunakan.

23 Kebijakan Akuntansi yang secara umum diterapkan dalam penyusunan Neraca per 31 Desember 2009 ini berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, dengan pokok-pokok kebijakan sebagai berikut: a. Kas 1) Kas adalah alat pembayaran yang sah, yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah. 2) Kas di Kas Daerah merupakan saldo kas Pemerintah Daerah yang berada dalam pengelolaan Pemegang Kas Daerah, baik dalam bentuk tunai maupun pada Bank. 3) Kas di Bendahara Penerimaan adalah Kas dalam Pengelolaan Bendahara Penerimaan yang belum disetor ke Kas Daerah. 4) Kas di Bendahara Pengeluaran adalah kas dalam pengelolaan Bendahara Pengeluaran yang tidak dipergunakan lagi/dipertanggungjawabkan dan belum disetor ke Kas Daerah (sisa UYHD). b. Piutang Pajak/Retribusi 1) Piutang dinilai sebesar nilai nominal. 2) Piutang diakui pada saat timbulnya hak atas piutang tersebut. Untuk Piutang Pajak/Retribusi Daerah yang diakui sebagai piutang bila sudah ada ketetapannya (SKP/SKPT/SKR). c. Bagian Lancar dari Tagihan 1) Merupakan reklasifikasi dari tagihan penjualan angsuran jangka panjang dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo tahun berikutnya atau yang telah jatuh tempo tetapi belum diselesaikan. 2) Bagian lancar piutang ini disajikan sebesar nilai nominal. d. Piutang Lainnya 1) Merupakan Piutang Dana Perimbangan yang menjadi hak Pemerintah Kabupaten Sarolangun namun belum diterima sampai dengan berakhirnya tahun anggaran. 2) Piutang ini disajikan sebesar nilai nominal. e. Persediaan 1) Persediaan adalah barang habis pakai yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. 2) Persediaan dicatat pada akhir tahun periode akuntansi dihitung berdasarkan hasil inventarisasi fisik persediaan. 3) Persediaan dinilai dalam neraca dengan cara:

24 a) Harga pembelian terakhir apabila diperoleh dengan pembelian; b) Harga standar bila diperoleh dengan memproduksi sendiri; c) Harga/nilai wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi. f. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 1) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada BUMD dan lembaga lainnya menggambarkan jumlah yang dibayarkan oleh pemerintah daerah untuk penyertaan modal pada BUMD di dalam dan luar negeri serta lembaga lainnya. Investasi ini diadakan dengan maksud untuk mendapatkan manfaat ekonomis dan atau manfaat sosial dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. 2) Dana yang dipersiapkan untuk penyertaan modal pada periode akuntansi berikutnya, namun belum memperoleh pengesahan berupa Peraturan Daerah untuk diklasifikasikan sebagai Dana Cadangan, dicatat sebagai bagian dari kelompok penyertaan modal pemerintah daerah. 3) Dibukukan berdasarkan harga perolehan atau nilai nominal yang disetorkan, termasuk biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut. g. Aset Tetap 1) Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Perolehan Aset Tetap bersumber dari sebagian atau seluruh dana APBD, baik melalui pembangunan, hibah atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya dan dari sitaan atau rampasan. 2) Aset Tetap terdiri dari: a) Tanah b) Peralatan dan Mesin c) Gedung dan Bangunan d) Jalan, Irigasi dan Jaringan e) Aset Tetap lainnya, dan f) Konstruksi Dalam Pengerjaan. 3) Konstruksi dalam Pengerjaan dicatat senilai seluruh biaya yang diakumulasikan sampai dengan tanggal neraca dari semua jenis aset tetap dalam pengerjaan yang belum selesai dibangun dan akan dilanjutkan dalam tahun berikutnya. 4) Aset Tetap dinyatakan dalam neraca dengan nilai historis, yaitu harga perolehan. Apabila aset tetap dengan menggunakan nilai historis tidak memungkinkan, maka nilai aset tetap didasarkan pada harga perolehan yang diestimasi.

25 5) Aset Tetap Pemerintah Daerah dalam tahun 2009 belum dilakukan penyusutan. 6) Aset Tetap akan dihapuskan apabila dalam keadaan rusak berat, berlebih, usang, hilang dan sebagainya berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku. 7) Aset Tetap yang diperoleh dari donasi diakui dalam periode berkenaan, yaitu pada saat aset tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah dan diukur berdasarkan nilai wajar dari harga pasar atau harga penggantinya pada saat diperoleh. h. Dana Cadangan 1) Dana Cadangan adalah dana yang dibentuk untuk membiayai kebutuhan dana yang tidak dapat dibebankan dalam satu tahun anggaran. 2) Jumlah yang diklasifikasikan ke dalam kelompok Dana Cadangan dan peruntukannya ditetapkan dengan Peraturan Daerah. i. Aset Lainnya 1) Aset Lainnya adalah Aset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam Aset Lancar, Aset Tetap maupun Investasi Jangka Panjang. 2) Aset Lainnya diantaranya terdiri atas: a) Tagihan Penjualan Angsuran b) Tuntutan Ganti Rugi c) Kemitraan dengan Pihak Ketiga (Built Operate Transfer/BOT) d) Aset Tak Berwujud e) Aset Lainnya. 3) Aset Lainnya yang diperoleh melalui pembelian dinilai dengan harga perolehan. Dalam hal Tagihan Penjualan Angsuran dari hasil penjualan aset pemerintah, harga perolehan merupakan harga nominal dari kontrak. j. Kewajiban Jangka Pendek 1) Kewajiban jangka pendek merupakan utang yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo dalam satu periode akuntansi. 2) Kewajiban lancar diantaranya terdiri dari: a) Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) b) Bagian Lancar Utang Jangka Panjang yang jatuh tempo c) Utang Jangka Pendek 3) Kewajiban lancar dibukukan sebesar nilai nominal. Utang dalam valuta asing dikonversikan ke rupiah berdasarkan nilai tukar kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi.

26 k. Kewajiban Jangka Panjang 1) Kewajiban Jangka Panjang merupakan utang yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi. Utang Jangka Panjang dapat berasal dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten/Kota Lainnya, maupun lembaga keuangan bank dan bukan bank. 2) Utang Jangka Panjang diakui pada saat dana tersebut diterima dan dibukukan sebesar nilai nominal. Utang dalam valuta asing dikonversikan ke rupiah berdasarkan nilai tukar kurs tengah BI pada tanggal transaksi. l. Ekuitas Dana 1) Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih antara Aset dengan Utang Pemerintah Daerah. 2) Ekuitas Dana terdiri atas Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi dan Ekuitas Dana Cadangan. 3) Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara jumlah total nilai Aset Lancar dengan jumlah total nilai Kewajiban Jangka Pendek. 4) Ekuitas Dana Investasi merupakan selisih antara jumlah total nilai Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap, dan Aset Lainnya dengan jumlah total nilai Kewajiban Jangka Panjang. 5) Ekuitas Dana Cadangan merupakan akumulasi dana yang disisihkan dalam Dana Cadangan guna membiayai kegiatan yang tidak dapat dibebankan dalam satu tahun anggaran.

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN Dalam Bab ini diuraikan secara rinci mengenai pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan, dimana pos pendapatan, belanja, dan pembiayaan terdapat dalam Laporan Realisasi Anggaran, sedangkan pos aset, kewajiban, dan ekuitas dana terdapat dalam Neraca. Disamping itu pula terdapat penjelasan mengenai aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas sebagaimana yang tercantum dalam Laporan Arus Kas. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan gambaran informasi mengenai realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan komparatif dengan anggarannya dalam Tahun Anggaran 2009. Neraca menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Sarolangun mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal 31 Desember 2009. Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama Tahun Anggaran 2009, dan saldo kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2009. 5.1. NERACA 5.1.1. Aset Rp1.482.773.689.948,49 a. Aset Lancar Rp17.891.685.580,99 Saldo Aset Lancar per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp17.891.685.580,99 dan Rp104.243.231.339,12 merupakan kas atau setara kas serta aset yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan sebagai berikut: Tabel 5.1 Rincian Aset Lancar Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian 31 Desember 2009 31 Desember 2008 A. Kas 8.987.389.439,17 96.267.515.785,20 1. Kas di Kas Daerah 6.493.377.068,92 94.265.881.043,95 2. Kas di Bendahara Pengeluaran 2.245.284.370,25 1.863.131.563,25 3. Kas di Bendahara Penerimaan 248.728.000,00 138.503.178,00 B. Piutang 4.084.893.148,00 4.503.305.804,30 1. Piutang Pajak 105.204.577,00 56.257.697,00 2. Piutang Retribusi 153.659.800,00 141.764.000,00 3. Piutang lainnya 4.047.170.628,00 4.305.284.107,30 C. Persediaan 4.598.261.136,82 3.472.409.749,62 Jumlah 17.891.685.580,99 104.243.231.339,12 1) Kas di Kas Daerah Rp6.493.377.068,92 Jumlah tersebut merupakan saldo rekening giro Kas Daerah yang terdapat pada Rekening Giro BPD Jambi, BNI, dan BRI per 31 Desember 27

28 2009 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp6.493.377.068,92 dan Rp94.265.881.043,95 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.2 Rincian Kas di Kas Daerah Per 31 Desember 2009 dan 2008 No Uraian 31 Desember 2009 31 Desember 2008 A. Rekening Giro BPD Jambi Cabang 2.200.984.986,49 54.799.833.698,52 Sarolangun 1. Nomor rekening 0801560001 0,00 1.845.779.740,00 2. Nomor rekening 0801560004 2.200.984.986,49 36.040.835.113,68 3. Nomor rekening 0801560006 0,00 14.303.957.022,98 4. Nomor rekening 0801560007 0,00 2.609.261.821,86 B. Rekening Giro BNI KCP Sarolangun 1.465.607.163,00 22.424.149.191,00 1. Nomor rekening 0089 127 402 1.465.607.163,00 22.424.149.191,00 C. BRI Cabang Pembantu Sarolangun 2.820.171.996,43 17.041.898.154,43 1. Nomor rekening 0604 01 000045 30.1 2.686.117.921,43 16.741.886.997,43 2. Nomor rekening0604 01 000047 30.3 134.054.075,00 300.011.157,00 D. Kelebihan Pemotongan Pajak dan Kekurangan Pembayaran SP2D oleh 6.612.923,00 0,00 Bank (BPD) Jumlah 6.493.377.068,92 94.265.881.043,95 2) Kas di Bendahara Pengeluaran Rp2.245.284.370,25 Kas di Bendahara Pengeluaran per tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 sebesar Rp2.245.284.370,25 dan Rp1.863.131.563,25 merupakan sisa UYHD yang belum disetor dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.3 Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian 31 Desember 2009 31 Desember 2008 1. Sisa UYHD Tahun 2004 29.998.521,25 34.998.521,25 2. Sisa UYHD Tahun 2006 15.257.605,00 15.257.605,00 3. Sisa UYHD Tahun 2007 190.272.933,00 260.912.180,00 4. Sisa UYHD Tahun 2008 417.562.195,00 1.551.963.257,00 5. Sisa UYHD Tahun 2009 1.592.193.116,00 0,00 Jumlah 2.245.284.370,25 1.863.131.563,25 (Rincian lihat Lampiran 1) Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran tersebut termasuk Utang Pajak SKPD yang belum disetor per 31 Desember 2009 sebesar Rp265.393.445,00. 3) Kas di Bendahara Penerimaan Rp248.728.000,00 Kas di Bendahara Penerimaan merupakan saldo kas pada Bendahara Penerimaan yang belum disetor ke Kas Daerah per 31 Desember 2009 dan 2008 sebesar Rp248.728.000,00 dan 138.503.178,00 dengan rincian sebagai berikut:

29 Tabel 5.4 Rincian Kas di Bendahara Penerimaan Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian 31 Desember 2009 31 Desember 2008 1. Bendahara Penerimaan RSUD Prof. 9.258.000,00 63.503.178,00 Dr. H. M. Khatib Quzwain 2. Bendahara Penerimaan DPPKD 239.470.000,00 75.000.000,00 (Rincian lihat Lampiran 2.a dan 2.b) Jumlah 248.728.000,00 138.503.178,00 4) Piutang Pajak Rp105.204.577,00 Merupakan jumlah tagihan Pajak Reklame yang telah ditetapkan namun belum dilunasi/diterima pembayarannya sampai dengan 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp105.204.577,00 dan Rp56.257.697,00 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.5 Rincian Piutang Pajak Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian 31 Desember 2009 31 Desember 2008 1. Pajak Pengembalian dan Pengelolaan Galian Golongan C 81.944.677,00 56.257.697,00 2. Pajak Restoran/Rumah Makan 8.129.500,00 0,00 3. Pajak Reklame 15.130.400,00 0,00 Jumlah 105.204.577,00 56.257.697,00 (Rincian lihat Lampiran 3) 5) Piutang Retribusi Rp153.659.800,00 Piutang Retribusi merupakan jumlah tagihan retribusi daerah yang telah ditetapkan namun belum dilunasi sampai dengan 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp153.659.800,00 dan Rp141.764.000,00 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.6 Rincian Piutang Retribusi Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian 31 Desember 2009 31 Desember 2008 1. Retribusi Pasar 137.689.800,00 141.764.000,00 2. Retribusi Kebersihan 1.510.000,00 0,00 3. Retribusi Kekayaan Daerah 14.460.000,00 0,00 2. Retribusi Sewa Ruko Pemda 0,00 0,00 (Rincian lihat Lampiran 4) Jumlah 153.659.800,00 141.764.000,00 6) Piutang Lainnya Rp4.047.170.628,00 Piutang Lainnya merupakan jumlah tagihan daerah yang telah ditetapkan namun belum dilunasi/diterima pembayarannya sampai dengan 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp4.047.170.628,00 dan Rp4.305.284.107,30 dengan rincian sebagai berikut:

30 Tabel 5.7 Rincian Piutang Lainnya Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian 31 Desember 2009 31 Desember 2008 A. Piutang Bagi Hasil Provinsi 4.047.170.628,00 4.253.884.107,30 1. Pajak Kendaraan Bermotor 568.581.316,00 485.040.841,00 2. Pajak Kendaraan Di Atas Air 0,00 394.739,00 3. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 1.201.196.415,00 1.112.194.076,20 4. PBBKB 2.274.882.211,00 2.653.516.414,10 5. Air Bawah Tanah 491.102,00 670.187,00 6. Air Permukaan 2.019.584,00 2.067.850,00 B. Piutang Pelelangan Kendaraan 0,00 51.400.000,00 1. Piutang Pelelangan Kendaraan 0,00 51.400.000,00 Jumlah 4.047.170.628,00 4.305.284.107,30 7) Persediaan Rp4.598.261.136,82 Persediaan merupakan saldo barang habis pakai per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp4.598.261.136,82 dan Rp3.472.409.749,62 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.8 Rincian Persediaan Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian 31 Desember 2009 31 Desember 2008 1. Persediaan ATK 4.116.200,00 76.830.700,00 2. Persediaan Benda Berharga 110.112.525,00 120.660.000,00 3. Persediaan Bahan Kimia 282.886.000,00 0,00 4. Persediaan Bahan Instalasi 0,00 451.316.546,57 5. Persediaan Obat-obatan 3.150.779.875,82 2.823.602.503,05 6. Persediaan Bibit & Bahan Penolong 539.705.584,00 0,00 7. Persediaan Barang Habis Pakai 510.660.952,00 0,00 Jumlah 4.598.261.136,82 3.472.409.749,62 (Rincian lihat Lampiran 5) b. Investasi Jangka Panjang Rp31.771.880.502,00 1) Investasi Non Permanen Rp7.034.319.634,00 Investasi Non Permanen terdiri dari sapi dan kerbau yang digaduhkan ke masyarakat pada Dinas Perikanan dan Peternakan serta sisa tunggakan pokok Kredit Usaha Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (KUPEM) per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp7.034.319.634,00 dan Rp4.433.859.590,00 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.9 Rincian Investasi Non Permanen Per 31 Desember 2009 dan 2008 No Uraian 31 Desember 2009 31 Desember 2008 A. Sapi Penggaduhan 4.957.024.750,00 3.024.825.000,00 1. Sapi Penggaduhan Tahun 2005 110.625.000,00 110.625.000,00 2. Sapi Penggaduhan Tahun 2006 76.000.000,00 76.000.000,00 3. Sapi Penggaduhan Tahun 2007 326.400.000,00 326.400.000,00

31 No Uraian 31 Desember 2009 31 Desember 2008 4. Sapi Penggaduhan Tahun 2008 2.552.060.000,00 2.511.800.000,00 5. Sapi Penggaduhan Tahun 2009 1.891.939.750,00 0,00 B. Kerbau Penggaduhan 471.710.000,00 0,00 1. Kerbau Penggaduhan Tahun 2009 471.710.000,00 0,00 C. KUPEM 1.605.584.884,00 1.409.034.590,00 1. KUPEM Tahun 2002 29.348.494,00 29.348.494,00 2. KUPEM Tahun 2003 170.631.267,00 191.866.685,00 3. KUPEM Tahun 2004 78.652.082,00 87.193.746,00 4. KUPEM Tahun 2005 124.400.243,00 138.537.488,00 5. KUPEM Tahun 2006 101.759.615,00 158.503.339,00 6. KUPEM Tahun 2007 216.751.502,00 303.584.838,00 7. KUPEM Tahun 2008 384.041.681,00 500.000.000,00 8. KUPEM Tahun 2009 500.000.000,00 0,00 Jumlah 7.034.319.634,00 4.433.859.590,00 (Rincian lihat Lampiran 6.a dan 6.b) 2) Investasi Permanen Rp24.737.560.868,00 Jumlah tersebut merupakan Investasi Permanen per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 berupa Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Sarolangun pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar Rp24.737.560.868,00 dan Rp22.591.041.868,00 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.10 Rincian Investasi Permanen Per 31 Desember 2009 dan 2008 No Uraian 31 Desember 2009 31 Desember 2008 1. PT. Bank Pembangunan Daerah Jambi 11.237.560.893,00 11.237.560.893,00 2. PT. Jambi Info Trade Center (JITC) 0,00 500.000.000,00 3. PD. Serumpun Pseko 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 4. PDAM Tirta Sako Batuah 12.499.999.975,00 9.853.480.975,00 Jumlah 24.737.560.868,00 22.591.041.868,00 Penyertaan Modal pada PT. JITC sebesar Rp500.000.000,00 telah dikembalikan ke Kas Daerah pada tahun 2009. PD. Serumpun Pseko tidak beroperasi sejak tahun 2004 sehingga laporan keuangan PD. Serumpun Pseko tidak dapat dilampirkan. PDAM Tirta Sako Batuah merupakan Badan Pengelola Air Bersih yang pada tahun 2008 berubah statusnya dari SKPD menjadi BUMD. Sampai dengan tahun 2009 Pemerintah Kabupaten Sarolangun melakukan penyertaan modal pada PDAM Tirta Sako Batuah berupa kas sebesar Rp12.499.999.975,00 dengan proporsi kepemilikan 100%. c. Aset Tetap Rp1.433.001.973.865,50 Saldo Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Sarolangun per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp1.433.001.973.865,50 dan Rp1.235.941.028.093,50 yang berupa tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan, serta aset tetap lainnya sebagai berikut:

32 Tabel 5.11 Rincian Aset Tetap Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Jenis Aset Tetap 31 Desember 2008 Mutasi Bersih 31 Desember 2009 1. Tanah 171.937.481.462,50 3.588.431.147,00 175.525.912.609,50 2. Peralatan dan Mesin 115.280.146.831,00 25.761.515.817,00 141.041.662.648,00 3. Gedung dan Bangunan 344.055.453.581,00 39.550.745.877,00 383.606.199.458,00 4. Jalan,Irigasi dan Jembatan 564.866.809.202,00 94.815.351.765,00 659.682.160.967,00 5. Aset Tetap Lainnya 4.064.545.700,00 985.818.000,00 5.050.363.700,00 6. Konstruksi Dalam Pengerjaan 35.736.591.317,00 32.359.083.166,00 68.095.674.483,00 Jumlah 1.235.941.028.093,50 197.060.945.772,00 1.433.001.973.865,50 Saldo Aset Tetap merupakan Aset Tetap yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Sarolangun per 31 Desember 2008 ditambah/dikurangi dengan mutasi Aset Tetap selama tahun 2009 berupa Belanja Modal maupun penghapusan aset adalah sebagai berikut: Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2008 : Rp 1.235.941.028.093,50 Penambahan Aset Tetap: : Rp 0,00 Belanja Modal tahun 2009 : Rp 183.832.976.304,00 Kapitalisasi dari Belanja Barang dan Jasa : Rp 10.592.866.200,00 Koreksi dari Utang per 31 Desember 2009 : Rp 2.635.103.268,00 Pengurangan Aset Tetap: : Rp 0,00 Mutasi bersih tahun 2009 : Rp 197.060.945.772,00 Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2009 : Rp 1.433.001.973.865,50 (Rincian lihat Lampiran 7.a) Rincian atas mutasi aset tetap adalah sebagai berikut: 1) Aset Tetap Tanah Rp175.525.912.609,50 Aktiva tersebut merupakan nilai tanah yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Sarolangun per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp175.525.912.609,50 dan Rp171.937.481.462,50 dengan mutasi sebagai berikut: Nilai Tanah per 31 Desember 2008 Rp 171.937.481.462,50 Penambahan dari Belanja Modal Tanah tahun 2009 Rp 3.588.431.147,00 Mutasi bersih tahun 2009 Rp 3.588.431.147,00 Nilai Tanah per 31 Desember 2009 Rp 175.525.912.609,50 (Rincian lihat Lampiran 7.b) 2) Aset Tetap Peralatan dan Mesin Rp141.041.662.648,00 Aktiva tersebut merupakan nilai peralatan dan mesin yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Sarolangun per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp141.041.662.648,00 dan Rp115.280.146.831,00 dengan rincian mutasi sebagai berikut:

33 Nilai Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2008 Penambahan dari Belanja Modal Peralatan dan Mesin tahun 2009 Kapitalisasi dari Belanja Barang dan Jasa Mutasi bersih tahun 2009 Nilai Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2009 (Rincian Lihat Lampiran 7.c) Rp 115.280.146.831,00 Rp 25.760.015.817,00 Rp 1.500.000,00 Rp 25.761.515.817,00 Rp 141.041.662.648,00 Penambahan peralatan dan mesin tidak sama dengan belanja modal Peralatan dan Mesin. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan peralatan dan mesin yang berasal dari Belanja Barang dan Jasa berupa Mobile Disk sebesar Rp1.500.000,00. Aset Tetap Peralatan dan Mesin terdiri dari Alat-alat Besar, Alat Angkutan, Alat Bengkel, Alat Pertanian, Alat Kantor dan Rumah Tangga, Alat Studio dan Komunikasi, Alat Kedokteran, serta Alat Laboratorium. Rincian saldo Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Tabel 5.12 Rincian Aset Tetap Peralatan dan Mesin Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian 31 Desember 2009 31 Desember 2008 1. Alat-alat Besar 7.560.750.000,00 6.188.750.000,00 2. Alat Angkutan 46.979..669.366,00 39.472.724.366,00 3. Alat Bengkel 3.042.836.750,00 2.850.426.750,00 4. Alat Pertanian 2.542.020.700,00 2.125.126.200,00 5. Alat Kantor dan Rumah Tangga 50.590.014.345,00 42.933.118.200,00 6. Alat Studio dan Komunikasi 5.808.334.000,00 5.190.427.000,00 7. Alat Kedokteran 17.298.768.974,00 14.126.959.802,00 8. Alat Laboratorium 7.214.268.513,00 2.392.614.513,00 9. Alat Keamanan 5.000.000,00 0,00 Jumlah 141.041.662.648,00 115.280.146.831,00 3) Aset Tetap Gedung dan Bangunan Rp383.606.199.458,00 Aktiva tersebut merupakan nilai gedung dan bangunan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Sarolangun per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp383.606.199.458,00 dan Rp344.055.453.581,00 dengan mutasi sebagai berikut: Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2008 Rp 344.055.453.581,00 Penambahan : Rp 79.133.856.349,00 Belanja Modal Gedung dan Bangunan Tahun 2009 Rp 78.293.132.419,00 Kapitalisasi dari Belanja Barang Rp 40.454.000,00 Koreksi dari Utang per 31 Desember 2009 Rp 237.620.080,00 Reklasifikasi Masuk Rp 562.649.850,00 Pengurangan : Rp 39.583.110.472,00 Reklasifikasi Keluar Rp 39.583.110.472,00 Mutasi Bersih Tahun 2009 Rp 39.550.745.877,00 Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2009 Rp 383.606.199.458,00 (Rincian lihat Lampiran 7.d)

34 4) Aset Tetap Jalan, Irigasi, dan Jaringan Rp659.682.160.967,00 Aktiva tersebut merupakan nilai jalan, irigasi, dan jaringan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Sarolangun per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp659.682.160.967,00 dan Rp564.866.809.202,00 dengan mutasi sebagai berikut: Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2008 Rp 564.866.809.202,00 Penambahan : Rp 105.546.571.676,00 Belanja Modal Gedung dan Bangunan Tahun 2009 Rp 75.205.578.921,00 Kapitalisasi dari Barang Jasa Rp 10.550.912.200,00 Koreksi dari Utang per 31 Desember 2009 Rp 2.397.483.188,00 Reklasifikasi Masuk Rp 17.392.597.367,00 Pengurangan : Rp 10.731.219.911,00 Reklasifikasi Keluar Rp 10.731.219.911,00 Mutasi Bersih Tahun 2009 Rp 94.815.351.765,00 Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2009 Rp 659.682.160.967,00 (Rincian lihat Lampiran 7.e) 5) Aset Tetap Lainnya Rp5.050.363.700,00 Aktiva tersebut merupakan nilai aset tetap lainnya yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Sarolangun per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp5.050.363.700,00 dan Rp4.064.545.700,00 dengan mutasi sebagai berikut: Nilai Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2008 Rp 4.064.545.700,00 Penambahan dari Belanja Modal Aset Tetap Lainnya tahun Rp 985.818.000,00 2009 Mutasi bersih tahun 2009 Rp 985.818.000,00 Nilai per 31 Desember 2009 Rp 5.050.363.700,00 (Rincian Lihat Lampiran 7.f) Rincian saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Tabel 5.13 Rincian Aset Tetap Lainnya Per 31 Desember 2009 dan 2008 No Uraian 31 Desember 2009 31 Desember 2008 1. Buku Perpustakaan 2.741.034.300,00 1.965.144.300,00 2. Barang Becorak Kesenian 773.590.000,00 679.012.000,00 3. Hewan/Ternak 1.176.156.900,00 1.176.156.900 4. Tanaman 118.697.500,00 118.697.500,00 5. Alat Persenjataan 125.535.000,00 125.535.000,00 6. Baliho 115.350.000,00 0,00 Jumlah 5.050.363.700,00 4.064.545.700,00 6) Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp 68.095.674.483,00 Aktiva tersebut merupakan pekerjaan pembangunan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Sarolangun yang belum selesai dikerjakan per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp68.095.674.483,00 dan Rp35.736.591.317,00 dengan mutasi sebagai berikut:

35 Nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2008 : Rp 35.736.591.317,00 Penambahan dari Belanja Modal Gedung dan Bangunan tahun 2009 : Rp 37.482.760.472,00 Penambahan dari Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan tahun 2009 : Rp 10.731.219.911,00 Penambahan dari Reklasifikasi Nilai Gedung dan Bangunan Tahun 2008 Pengurangan berupa reklasifikasi KDP TA 2008 ke Gedung dan Bangunan : Rp : Rp 2.100.350.000,00 (562.649.850,00) Pengurangan berupa reklasifikasi KDP TA 2008 ke Jalan, Irigasi, dan Jeringan : Rp (17.392.597.367,00) Mutasi bersih tahun 2009 : Rp 32.359.083.166,00 Nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2009 : Rp 68.095.674.483,00 (Rincian lihat Lampiran 7.g) d. Aset Lainnya Rp108.150.000,00 Saldo Aset Lainnya Pemerintah Kabupaten Sarolangun per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp108.150.000,00 dan Rp133.150.000,00 yang berupa Tuntutan Ganti Rugi Kerugian Daerah sebagai berikut: Tabel 5.14 Rincian Aset Lainnya Per 31 Desember 2009 dan 2008 Surat Keputusan No. Atas Nama Bupati Nilai Kerugian No. Tanggal Total Kerugian Pengembalian Kekurangan 1. 16 Fatmawati 397 September 8.400.000,00 2.000.000,00 6.400.000,00 2008 2. Dr. Indra, S.POG 154 6 Juni 2005 124.750.000,00 23.000.000,00 101.750.000,00 Jumlah 133.150.000,00 25.000.000,00 108.150.000,00 5.1.2. Kewajiban Rp5.996.778.299,00 a. Kewajiban Jangka Pendek Rp5.996.778.299,00 1) Utang Perhitungan Fihak Ketiga Rp1.238.129.571,00 Jumlah tersebut merupakan saldo utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp1.238.129.571,00 dan Rp1.675.752.300,00 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.15 Rincian Utang Fihak Ketiga Per 31 Desember 2009 dan 2008 No Uraian 31 Desember 2009 31 Desember 2008 1. SP2D diterbitkan tetapi sampai 31 Desember 2008 belum dicairkan 0,00 1.675.752.300,00 2. PPN yang belum disetorkan 817.910.085,00 0,00 3. PPh yang belum disetorkan 420.219.486,00 0,00 Jumlah 1.238.129.571,00 1.675.752.300,00 (Rincian lihat Lampiran 8)

36 2) Utang Lainnya Rp 4.758.648.728,00 Jumlah tersebut merupakan saldo utang terhadap rekanan pada Dinas Pekerjaan Umum atas pekerjaan-pekerjaan yang dikerjakan tahun 2009 namun sampai akhir tahun belum dapat dibayarkan 100%. (Rincian lihat Lampiran 9) 3. Ekuitas Dana Rp1.476.555.769.792,49 a. Ekuitas Dana Lancar Rp11.673.765.424,99 Merupakan selisih antara Aset Lancar dengan Kewajiban Jangka Pendek. Saldo Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp11.673.765.424,99 dan Rp100.419.270.579,12 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.16 Rincian Aset Tetap Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian 31 Desember 2009 31 Desember 2008 1. SiLPA 7.500.531.868,17 94.453.260.307,20 2. Pendapatan yang Ditangguhkan 248.728.000,00 138.503.178,00 3. Cadangan Piutang 4.084.893.148,00 4.503.305.804,30 4. Cadangan Persediaan 4.598.261.136,82 3.472.409.749,62 5. Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek (4.758.648.728,00) (2.148.208.460,00) Jumlah 11.673.765.424,99 100.419.270.579,12 b. Ekuitas Dana Investasi Rp1.464.882.004.367,50 Saldo Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp1.464.882.004.367,50 dan Rp1.263.099.079.551,50 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.17 Rincian Aset Tetap Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian 31 Desember 2009 31 Desember 2008 1. Diinvestasikan dlm Investasi Jangka Pjg 31.771.880.502,00 27.024.901.458,00 2. Diinvestasikan dalam Aset Tetap 1.433.001.973.865,50 1.235.941.028.093,50 3. Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 108.150.000,00 133.150.000,00 Jumlah 1.464.882.004.367,50 1.263.099.079.551,50

5.2. LAPORAN REALISASI ANGGARAN 5.2.1. Pendapatan Rp473.524.535.235,97 a. Pendapatan Asli Daerah Rp20.810.427.461,72 Pendapatan Asli Daerah ditargetkan sebesar Rp20.990.150.000,00 dengan realisasi sebesar Rp20.810.427.461,72 atau 99,14% dari target/anggarannya. Pendapatan Asli Daerah terdiri atas Pendapatan Pajak Daerah, Pendapatan Retribusi Daerah, Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan, dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebagai berikut: Tabel 5.18 Rincian Pendapatan Asli Daerah Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Anggaran Realisasi % thd. Anggaran Realisasi 2008 1. Pendapatan Pajak Daerah 3.261.150.000,00 3.493.370.445,00 107,03 2.667.469.798,50 2. Pendapatan Retribusi Daerah 3.087.500.000,00 4.693.683.118,66 152,02 1.990.646.027,00 3. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan 2.700.000.000,00 3.643.804.951,14 134,96 1.235.806.903,47 Daerah Yang Dipisahkan 4. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 11.941.500.000,00 8.979.568.946,92 75,20 12.327.551.371,14 Jumlah 20.990.150.000,00 20.810.427.461,72 99,14 18.221.474.100,11 1) Pajak Daerah Rp3.493.370.445,00 Pajak daerah per 31 Desember 2009 dianggarkan sebesar Rp3.261.150.000,00 dan direalisasikan sebesar Rp3.493.370.445,00 atau 107,12% dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.19 Rincian Aset Pajak Daerah Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Anggaran Realisasi % thd. Anggaran Realisasi 2008 1. Pajak Hotel 10.000.000,00 11.541.408,00 115,41 15.539.925,00 2. Pajak Restoran 20.000.000,00 464.945.814,00 2.324,73 308.936.648,00 3. Pajak Hiburan 10.000.000,00 11.106.000,00 111,06 6.586.699,00 4. Pajak Reklame 100.000.000,00 167.043.963,00 167,04 152.115.085,00 5. Pajak Penerangan Jalan 1.521.150.000,00 2.050.322.306,00 134,79 1.520.561.804,00 6. Pajak Pengambilan Bahan Galian Gol. C 600.000.000,00 788.410.954,00 131,40 663.729.637,50 7. Pajak Pengambilan Bahan Galian Gol. A 1.000.000.000,00 0,00 0,00 0,00 Jumlah 3.261.150.000,00 3.493.370.445,00 107,12 2.667.469.798,50 2) Retribusi Daerah Rp4.693.683.118,66 Retribusi Daerah terdiri atas Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha, dan Retribusi Perizinan Tertentu dengan target sebesar Rp3.087.500.000,00 dan realisasi sebesar Rp4.693.683.118,66 atau sebesar 152,02% dari anggarannya sebagai berikut: 37

38 Tabel 5.20 Rincian Retribusi Daerah Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Anggaran % thd. Realisasi Anggaran Realisasi 2008 1. Retribusi Jasa Umum 1.925.000.000,00 3.142.708.144,00 163,26 646.305.050,00 2. Retribusi Jasa Usaha 670.000.000,00 196.207.777,66 29,28 186.501.616,00 3. Retribusi Perizinan Tertentu 492.500.000,00 1.354.767.197,00 275,08 313.796.080,00 Jumlah 3.087.500.000,00 4.693.683.118,66 152,02 1.146.602.746,00 a) Retribusi Jasa Umum Rp3.142.708.144,00 Retribusi Jasa Umum dianggarkan sebesar Rp1.925.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp3.142.708.144,00 atau sebesar 163,26% dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.21 Rincian Jasa Umum Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Anggaran Realisasi % thd. Anggaran Realisasi 2008 1. Retribusi Pelayanan Kesehatan 1.350.000.000,00 2.476.095.504,00 183,41 116.371.550,00 2. Retribusi Pelayanan Persampahan /kebersihan 100.000.000,00 91.845.000,00 91,85 73.362.000,00 3. Retribusi Parkir di tepi jalan umum 40.000.000,00 13.900.000,00 34,75 8.703.000,00 4. Retribusi Pelayanan Pasar 250.000,00 427.342.140,00 170,94 376.181.500,00 5. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 175.000.000,00 125.713.500,00 71,84 70.211.000,00 6. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam 10.000.000,00 7.812.000,00 78,12 1.476.000,00 Kebakaran Jumlah 1.925.000.000,00 3.142.708.144,00 163,26 646.305.050,00 b) Retribusi Jasa Usaha Rp196.207.777,66 Retribusi Jasa Usaha dianggarkan sebesar Rp670.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp196.207.777,66 atau sebesar 29,28% dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.22 Rincian Jasa Umum Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Anggaran Realisasi % thd. Anggaran Realisasi 2008 1. Ret.Jasa Usaha Pemakaian KekayaanDaerah 300.000.000,00 12.280.048,00 4,09 23.390.616,00 2. Retribusi Terminal 300.000.000,00 124.395.000,00 41,47 156.947.000,00 3. Retribusi Penyedotan Kakus 10.000.000,00 1.500.000,00 15,00 1.400.000,00 4. Retribusi RumahPotong Hewan 10.000.000,00 5.208.000,00 52,08 4.764.000,00 5. Retribusi Tanda Daftar Industri 10.000.000,00 1.200.000,00 12,00 0,00 6. Retribusi Perbengkelan 10.000.000,00 2.422.579,66 24,23 0,00 7. Retribusi Optikal 5.000.000,00 0,00 0,00 0,00 8. Retribusi IPB 10.000.000,00 29.754.150,00 297,54 0,00 9. Retribusi TDG 10.000.000,00 17.048.000,00 170,48 0,00 10 Retribusi Apoteker 5.000.000,00 2.400.000,00 48,00 0,00 Jumlah 670.000.000,00 196.207.777,66 29,28 186.501.616,00

39 c) Retribusi Perizinan Tertentu Rp1.354.767.197,00 Retribusi Perizinan Tertentu dianggarkan sebesar Rp492.500.000,00 dengan realisasi sebesar Rp1.354.767.197,00 atau sebesar 275,08% dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.23 Rincian Aset Tetap Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Anggaran Realisasi % thd. Realisasi 2008 Anggaran 1. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan 100.000.000,00 55.554.975,00 55,55 68.062.780,00 2. Retribusi Izin Gangguan 88.000.000,00 169.774.680,00 192,93 42.902.800,00 3. Retribusi Izin Trayek 15.000.000,00 0,00-25.360.500,00 4. Retribusi Izin Peruntukan Penggunaan Tanah 38.500.000,00 5.000.000,00 12,99 24.835.000,00 5. Retribusi Leges 50.000.000,00 55.225.000,00 110,45 32.460.500,00 6. Retribusi usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C 11.000.000,00 450.000,00 4,09 2.260.000,00 7. Surat Ijin usaha Jasa Konstruksi 6.000.000,00 13.650.000,00 227,50 6.450.000,00 8. Retribusi Surat Izin Pemborongan Pembangunan 56.000.000,00 500.902.642,00 894,47 72.800.000,00 9. Retribusi SIUP 50.000.000,00 19.204.000,00 38,41 31.214.500,00 10. Retribusi Surat Izin Tempat Usaha (SITU) 35.000.000,00 64..400.100,00 184,00 7.450.000,00 11. Retribusi izin Usaha Tenda 0,00 5.350.000,00-0,00 12. Retribusi Izin Kartu Bengkel 0,00 850.000,00-0,00 13. Retribusi Izin Apotik 0,00 1.000.000,00-0,00 14. Retribusi Izin Hotel 0,00 800.000,00-0,00 15. Retribusi Izin Ketangkasan Olahraga 0,00 825.000,00-0,00 16. Retribusi Izin Praktek Dokter 0,00 1.600.000,00-0,00 17. Retribusi Angkutan Barang 0,00 30.989.050,00-0,00 18. Retribusi Hasil Hutan 0,00 301.801.150,00-0,00 19. Retribusi TDP 0,00 9.865.000,00-0,00 20. Retribusi Izin Tower 0,00 66.500.000,00-0,00 21. Retribusi Izin Usaha Angkutan Jalan 0,00 24.386.000,00-0,00 22. Retribusi Pengolahan Limbah Cair 0,00 4.536.000,00-0,00 23. Retribusi Rumah Makan 0,00 1.900.000,00-0,00 24. Retribusi Salon 0,00 250.000,00-0,00 25. Retribusi SIP Bidan 0,00 2.553.600,00-0,00 26. Retribusi SPBU 0,00 10.000.000,00-0,00 27. Retribusi Toko Obat 0,00 1.600.000,00-0,00 28. Retribusi Izin W Lapor 0,00 5.800.000,00-0,00 29. Retribusi Replenting Bibit 43.000,000,00 0,00-0,00 Jumlah 492.500.000,00 1.354.767.197,00 275,08 313.796.080,00 3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Rp3.643.804.951,14 Pendapatan Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan selama tahun 2009 berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pada Bank Jambi sebesar Rp3.643.804.951,14 atau sebesar 134,96% dari jumlah yang dianggarkan sebesar Rp 2.700.000.000,00 sedangkan dari BUMD belum mendapat bagian laba. Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan tahun 2008 sebesar Rp1.235.806.903,47.

40 4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Rp8.979.568.946,92 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah selama tahun 2009 dianggarkan sebesar Rp11.941.500.000,00 dan direalisasikan sebesar Rp8.979.568.946,92 atau 75,20% dari anggarannya sebagai berikut: Tabel 5.24 Rincian Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Anggaran Realisasi % thd. Anggaran Ralisasi 2008 A. Jasa Giro Kas Daerah 4.500.000.000,00 1.475.820.715,98 32,80 4.949.350.381,30 B. Pendapatan Bunga Deposito 5.000.000.000,00 4.745.227.376,40 94,90 4.234.149.289,00 C. Pendapatan Lain dan Pengembalian 1.441.500.000,00 1.452.566.854,54 121,91 1.812.184.674,59 Kelebihan 1. Penerimaan lainnya yang sah 1.191.500.000,00 1.004.294.170,54 84,29 1.493.483.160,59 2. Pajak Penghasilan 21 0,00 0,00-1.117.750,00 3. Potongan Taspen 0,00 69.020.820,00-54.671.328,00 4. Pembayaran Gaji dan Tunjangan 0,00 2.200.000,00-4.987.590,00 5. Pembayaran Perjalanan Dinas 0,00 25.685.486,00-450.000,00 6. Pembayaran Pelaksanaan Pekerjaan 0,00 327.966.378,00-87.773.098,00 7. Hasil Lelang Kendaraaan 0,00 23.400.000,00-148.800.000,00 8. Pengembalian KUPEM 250.000.000,00 0,00-20.901.748,00 D. Penerimaan Badan/Dinas 1.000.000.000,00 1.305.954.000,00 130,60 1.331.867.026,25 1. Penerimaan Hasil Hutan 1.000.000.000,00 0,00-113.796.936,25 2. Dinas Pertanian 0,00 19.800.000,00-102.870.090,00 3. PT. Sungai Belati Coal (Dinas ESDM) 0,00 1.176.144.000,00-400.000.000,00 4. DInas Perikanan 0,00 106.760.000,00-702.000.000,00 5. Dinas Nakertrans 0,00 1.250.000,00-10.200.000,00 6. Dinas Perkominfo 0,00 2.000.000,00-3.000.000,00 Jumlah 11.941.500.000,00 8.979.568.946,92 75,20 12.327.551.371,14 b. Pendapatan Transfer Rp450.214.107.774,25 Pendapatan Transfer ditargetkan sebesar Rp472.987.643.252,00 dengan realisasi sebesar Rp450.214.107.774,25 atau 94,98% dari target/anggarannya. Dengan realisasi tersebut, kontribusi Pendapatan Transfer terhadap total Pendapatan adalah sebesar 95,19% dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.25 Rincian Pendapatan Tranfer Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % thd. Anggaran Realisasi 2008 (Rp) 1. Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan 433.990.435.041,00 403.554.831.649,00 92,99 409.779.762.979,00 2. Transfer Pemerintah 15.482.214.000,00 196,30 7.886.964.000,00 Pusat Lainnya 16.620.837.400,00 3. Transfer Pemerintah Provinsi 31.110.244.211,00 31.177.062.125,25 100,21 17.990.581.056,40 Jumlah 472.987.643.252,00 450.214.107.774,25 95,19 444.391.181.435,40

41 1) Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan Rp403.554.831.649,00 Dana Perimbangan dari Pemerintah Pusat terdiri atas Dana Bagi Hasil Pajak, Dana bagi Hasil Sumber Daya Alam, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus yang dianggarkan sebesar Rp433.990.435.041,00 dan direalisasikan sebesar Rp403.554.831.649,00 atau sebesar 92,99% dari anggarannya sebagai berikut: Tabel 5.26 Rincian Dana Perimbangan Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Anggaran Realisasi % thd. Anggaran Realisasi 2008 1. Dana Bagi Hasil Pajak 59.226.442.375,50 53.202..035.395,00 89,83 55.942.108.262,00 2. Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 57.295.082.665,30 32.890.164.254,00 57,44 36.956.792.717,00 3. Dana Alokasi Umum 273.454.910.000,00 273.448.632.000,00 100,00 273.178.986.000,00 4. Dana Alokasi Khusus 44.014.000.000,00 44.014.000.000,00 100,00 43.701.876.000,00 Jumlah 433.990.435.041,00 403.554.831.649,00 92,99 409.779.762.979,00 Adapun rincian atas Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan sebagai berikut. a) Dana Bagi Hasil Pajak Rp53.202.035.395,00 Dana Bagi Hasil Pajak dianggarkan sebesar Rp59.226.442.375,50 dengan realisasi sebesar Rp53.202.035.395,00 atau sebesar 89,83% dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.27 Rincian Dana Bagi Hasil Pajak Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Anggaran Realisasi % thd. Anggaran Realisasi 2008 1. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan 186.848.640,00 2.815.568.982,00 1.506,87 2.607.300.346,00 2. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 53.300.329.902,50 3.459.565.785,00 6,49 50.268.664.671,00 3. Pajak Penghasilan Orang Pribadi (PPh Pasal 21) 855.354.387,00 472.972.185,00 55,32 1.624.922.363,00 4. Pajak Penghasilan Psl.25 0,00 782.847.734,00 0,00 27.102.144,00 5. Upah Pungut PBB 2.500.000.000,00 1.308.031.538,00 52,32 1.414.118.738,00 6. PBB Bagian Pemerintah Pusat Untuk Kabupaten 2.383.909.446,00 44.363.049.171,00 1.860,94 0,00 Jumlah 59.226.442.375,50 53.202.035.395,00 89,83 55.942.108.262,00 b) Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Rp32.890.164.254,00 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam dianggarkan sebesar Rp57.295.082.665,30 dengan realisasi sebesar Rp32.890.164.254,00 atau sebesar 57,44% dengan rincaian sebagai berikut:

42 Tabel 5.28 Rincian Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Anggaran Realisasi % thd. Anggaran Realisasi 2008 1. DBH Iuran Tetap 140.742.472,00 0,00 0,00 112.768.832,00 2. DBH Perikanan 0,00 0,00 0,00 163.213.161,00 3. Provisi Sumber Daya Hutan 7.261.986.950,00 739.344.675,00 10,18 2.362.515.423,00 4. DBH Pertambangan Gas Alam 20.828.415.808,00 21.995.342.567,00 105,60 17.782.343.426,00 5. DBH Penusahaan Peikanan 248.447.205,00 46.827.836,00 18,85 0,00 6. DBH Iuran Eksploitasi (Royalti) 917.364.258,00 84.445.484,00 9,21 361.652.505,00 7. DBH Kehutanan Dana Reboisasi (DR) 1.119.450.958,00 295.176.583,00 26,37 463.851.099,00 8. DBH Pertambangan Minyak Bumi 26.489.155.014,30 8.839.416.728,00 33,37 15.710.448.271,00 9. DBH Panas Bumi 250.000.000,00 889.610.381,00 355,84 0,00 10. DBH Provisi IUPH 39.520.000,00 0,00-0,00 Jumlah 57.295.082.665,30 32.890.164.254,00 57,44 36.956.792.717,00 c) Dana Alokasi Khusus Rp44.014.000.000,00 Dana Alokasi Khusus dianggarkan sebesar Rp44.014.000,000,00 dengan realisasi sebesar Rp44.014.000,000,00 atau 100% dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.29 Rincian Dana Alokasi Khusus Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Anggaran Realisasi % thd. Anggaran Realisasi 2008 1. DAK Dana Reboisasi 0,00 0,00 2.056.876.000,00 2. DAK Bidang Pendidikan 14.151.000.000,00 14.151.000.000,00 100,00 13.329.000.000,00 3. DAK Bidang Kesehatan 6.534.000.000,00 6.534.000.000,00 100,00 7.310.000.000,00 4. DAK Bid. Kependudukan 0,00 0,00 100,00 530.000.000,00 5. DAK Bidang Inf. Jalan 8.961.000.000,00 8.961.000.000,00 100,00 8.969.000.000,00 6. DAK Bidang Inf. Irigasi 2.710.000.000,00 2.710.000.000,00 100,00 3.248.000.000,00 7. DAK Bid. Inf. Air Minum & 2.519.000.000,00 2.519.000.000,00 100,00 2.341.000.000,00 Penyehatan Ling. 8. DAK Bid. Kel. & Perikanan 1.362.000.000,00 1.362.000.000,00 100,00 1.657.000.000,00 9. DAK Bidang Pertanian 4.246.000.000,00 4.246.000.000,00 100,00 3.415.000.000,00 10. DAK Bid. Ling. Hidup 525.000.000,00 525.000.000,00 100,00 846.000.000,00 11. DAK bid KB 663.000.000,00 663.000.000,00 100,00 0,00 12. DAK Bid Sarana 1.717.000.000,00 1.717.000.000,00 100,00 0,00 Prasarana 13. DAK Bid Perdagangan 626.000.000,00 626.000.000,00 100,00 0,00 Jumlah 44.014.000.000,00 44.014.000.000,00 100,00 43.701.876.000,00 2) Transfer Pemerintah Pusat Lainnya Rp15.482.214.000,00 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya merupakan Dana Penyesuaian yang ditargetkan sebesar Rp7.886.964.000,00 dengan realisasi sebesar Rp7.886.964.000,00 dan Dana Penyesuaian Tunjangan pendidikan guru dan PNS sebesar Rp7.595.250.000,00 atau 196,30% dari target/anggarannya.

43 3) Transfer Pemerintah Provinsi Rp31.177.062.125,25 Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi merupakan Dana Bagi Hasil Pajak Provinsi yang ditargetkan sebesar Rp31.110.244.211,00 dengan realisasi sebesar Rp31.177.062.125,25 atau 100,21% dari target/anggarannya dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.30 Rincian Tranfer Pemerintah Provinsi Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Anggaran Realisasi % thd. Anggaran Realisasi 2008 1. Pajak Kendaraan Bermotor 3.375.679.685,00 2.289.626.207,00 67,81 1.144.957.041,00 2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 4.012.800.000,00 3.982.575.834,20 99,25 3.367.485.496,40 3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 7.892.817.271,00 9.189.648.226,10 116,43 7.021.595.910,20 4. Pajak Air Permukaan 1.959.755,00 6.313.296,45 322,15 6.132.829,00 5. Pajak Air Bawah Tanah 997.500,00 1.558.561,50 156,25 345.800,00 6. Bagi Hasil Pajak dari Propinsi Lainnya 15.825.990.000,00 15.707.340.000,00 99,5 0,00 Jumlah 31.110.244.211,00 31.177.062.125,25 100,21 11.540.517.076,60 c. Lain-lain Pendapatan yang Sah Rp2.500.000.000,00 Lain-lain Pendapatan yang Sah ditargetkan sebesar Rp2.500.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp2.500.000.000,00 atau 100,00% dari target/anggarannya. Dengan realisasi tersebut, kontribusi Lainlain Pendapatan yang Sah terhadap total Pendapatan adalah sebesar 0,54% Rincian atas Lain-lain Pendapatan yang Sah Tahun Anggaran 2009 beserta kontribusinya terhadap total Lain-lain Pendapatan yang Sah adalah sebagai berikut: Tabel 5.31 Rincian Lain-lain Pendapatan yang Sah Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Anggaran Realisasi % thd. Anggaran 1. Pendapatan Hibah 2.500.000.000,00 2.500.000.000,00 100,00 2. Pendapatan Dana Darurat 0,00 0,00 - Jumlah 2.500.000.000,00 2.500.000.000,00 100,00 5.2.2. Belanja Rp556.199.342.527,00 a. Belanja Operasi Rp372.116.306.223,00 Belanja Operasi dianggarkan sebesar Rp393.080.833.570,00 dengan realisasi sebesar Rp372.116.306.223,00 atau 94,67% dari anggarannya. Perincian Belanja Operasi adalah sebagai berikut:

44 Tabel 5.32 Rincian Belanja Operasi Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Anggaran Realisasi % thd. Anggaran Realisasi 2008 1. Belanja Pegawai 224.035.390.262,00 215.572.645.736,00 96,22 179.198.197.828,00 2. Belanja Barang 119.144.943.308,00 108.095.731.732,00 90,73 133.115.167.145,00 3. Belanja Subsidi 900.000.000,00 894.348.000,00 99,37 631.050.000,00 4. Belanja Hibah 21.398.170.000,00 21.269.136.000,00 99,40 4.293.052.020,00 5. Blj. Bantuan Sosial 9.842.330.000,00 8.826.928.000,00 89,68 7.975.203.020,00 6. Blj. Bantuan Keuangan 17.760.000.000,00 17.457.516.755,00 98,30 14.029.477.492,00 Jumlah 393.080.833.570,00 372.116.306.223,00 94,67 339.242.147.505,00 Rincian atas Belanja Operasi Tahun Anggaran 2009 adalah sebagai berikut: 1) Belanja Pegawai Rp215.572.645.736,00 Belanja Pegawai dianggarkan sebesar Rp224.035.390.262,00 dengan realisasi sebesar Rp215.572.645.736,00 atau sebesar 96,22% dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.33 Rincian Belanja Pegawai Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Anggaran Realisasi % 1. DPRD 5.069.164.819,00 3.727.209.912,00 73,53 2. KDH & WKDH 310.779.970,00 302.335.674,00 97,28 3. SETDA 12.937.257.600,00 12.343.692.047,00 95,41 4. SETWAN 1.457.201.487,00 1.278.605.946,00 87,74 5. DPKAD 6.799.703.997,00 5.623.369.518,00 82,70 6. BAPPEDA 3.393.381.656,00 3.062.903.958,00 90,26 7. INSPEKTORAT 1.377.533.922,00 1.354.451.964,00 98,32 8. BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 2.372.406.963,00 2.189.600.526,00 92,29 9. BADAN LINGKUNGAN HIDUP 615.969.628,00 619.015.702,00 100,49 10. DINAS PERTANIAN 2.922.439.244,00 2.757.520.945,00 94,36 11. BADAN PELAKSANA PENYULUHAN 4.536.938.942,00 4.484.468.086,00 98,84 12. DINAS PERINDAGKOP 1.962.555.682,00 1.947.284.936,00 99,22 13. DINAS HUTBUN 3.314.019.086,00 3.160.633.851,00 95,37 14. KANTOR PEL SATU ATAP 323.460.000,00 295.510.000,00 91,36 15. DINAS SOSNAKERTRAN 2.167.497.391,00 2.144.527.109,00 98,94 16. DINAS KEPENDUDUKAN DAN SIPIL 1.458.973.970,00 1.352.699.531,00 92,72 17. KANTOR ARSIP DAERAH 667.455.609,00 651.532.108,00 97,61 18. DINAS PERIKANAN & PETERNAKAN 448.795.000,00 378.445.000,00 84,32 19. DINAS TATA KOTA 3.257.442.656,00 3.115.813.922,00 95,65 20. DINAS PEKERJAAN UMUM 2.933.487.049,00 2.889.616.744,00 98,50 21. DINAS KESEHATAN 14.648.749.474,00 14.315.343.630,00 97,72 22. DINAS PENDIDIKAN 34.898.372.255,00 32.589.094.900,00 93,38 23. KECAMATAN 9.241.798.655,00 9.047.959.192,00 97,90 24. KELURAHAN 362.585.000,00 337.025.000,00 92,95 25. DINAS KEBUD. PEMUDA & OLAHRAGA 1.716.720.056,00 1.720.460.884,00 100,22 26. DINAS ESDM 1.124.673.557,00 1.098.223.441,00 97,65 27. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 8.592.759.180,00 8.164.754.279,00 95,02 28. BPP PEL KELUARGA BERENCANA 1.616.171.486,00 1.600.834.768,00 99,05 29. KESATUAN BANGSA DAN POLITIK 1.560.473.364,00 1.322.254.897,00 84,73 30. SEKOLAH LUAR BIASA 5.750.000,00 5.100.000,00 88,70 31. DINAS PERHUBUNGAN 2.535.849.247,00 2.503.089.043,00 98,71 32. UPTD PERHUB KOMUNIKASI INFORMASI 15.240.000,00 14.040.000,00 92,13

45 No. Uraian Anggaran Realisasi % 33. UPTD PENG. KENDARAAN BERMOTOR 15.240.000,00 13.440.000,00 88,19 34. BPMPD 1.864.616.195,00 1.843.948.222,00 98,89 35. SMP 16.584.796.801,00 16.480.232.143,00 99,37 36. SMA/SMK 7.463.743.317,00 7.429.640.740,00 99,54 37. SANGGAR KEGIATAN BELAJAR 138.650.000,00 133.270.000,00 96,12 38. KANTOR SATUAN POLISI PAMONGPRAJA 2.508.947.051,00 2.479.303.923,00 98,82 39. UPTD DIKNAS 60.813.789.953,00 60.795.393.195,00 99,97 Jumlah 224.035.390.262,00 215.572.645.736,00 96,22 2) Belanja Barang Rp108.095.731.732,00 Belanja Barang dianggarkan sebesar Rp119.144.943.308,00 dengan realisasi sebesar Rp108.095.731.732,00 atau sebesar 90,73%. Realisasi Belanja Barang periode 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2009 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.34 Rincian Belanja Barang Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Anggaran Realisasi % 1. DPRD 0,00 0,00 2. KDH & WKDH 6.084.700.000,00 4.620.789.949,00 75,94 3. SETDA 21.479.951.200,00 19.921.910.652,00 92,75 4. SETWAN 6.686.295.340,00 6.316.054.863,00 94,46 5. DPKAD 4.416.019.490,00 4.069.668.936,00 92,16 6. BAPPEDA 6.203.509.300,00 5.105.111.915,00 82,29 7. INSPEKTORAT 1.216.686.000,00 1.158.199.560,00 95,19 8. BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 3.011.038.800,00 4.574.053.927,00 151,91 9. BADAN LINGKUNGAN HIDUP 390.777.000,00 362.663.228,00 92,81 10. DINAS PERTANIAN 2.629.362.000,00 2.502.398.945,00 95,17 11. BADAN PELAKSANA PENYULUHAN 1.366.348.000,00 1.269.654.978,00 92,92 12. DINAS PERINDAGKOP 1.664.232.400,00 1.503.690.848,00 90,35 13. DINAS HUTBUN 8.559.652.421,00 8.044.362.530,00 93,98 14. KANTOR PEL SATU ATAP 234.674.200,00 222.438.010,00 94,79 15. DINAS SOSNAKERTRAN 924.847.500,00 864.345.042,00 93,46 16. DINAS KEPENDUDUKAN DAN SIPIL 830.245.000,00 706.801.620,00 85,13 17. KANTOR ARSIP DAERAH 217.162.500,00 191.812.405,00 88,33 18. DINAS PERIKANAN & PETERNAKAN 4.964.597.400,00 4.522.421.605,00 91,09 19. DINAS TATA KOTA 714.170.000,00 700.645.560,00 98,11 20. DINAS PEKERJAAN UMUM 17.896.335.895,00 14.768.449.800,00 82,52 21. DINAS KESEHATAN 3.424.734.120,00 3.585.840.404,00 104,70 22. DINAS PENDIDIKAN 12.781.362.792,00 10.396.183.521,00 81,34 23. KECAMATAN 1.545.964.500,00 1.500.259.464,00 97,04 24. KELURAHAN 230.125.000,00 227.988.025,00 99,07 25. DINAS KEBUD. PEMUDA & OLAHRAGA 1.152.405.500,00 1.150.450.525,00 99,83 26. DINAS ESDM 446.242.000,00 427.056.000,00 95,70 27. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 3.571.805.000,00 3.494.032.360,00 97,82 28. BPP PEL KELUARGA BERENCANA 726.110.900,00 695.023.090,00 95,72 29. KESATUAN BANGSA DAN POLITIK 584.941.250,00 408.044.110,00 69,76 30. SEKOLAH LUAR BIASA 81.828000,00 79.573.000,00 97,24 31. DINAS PERHUBUNGAN 561.226.000,00 559.635.400,00 99,72 32. UPTD PERHUB KOMUNIKASI INFORMASI 24.668.000,00 17.017.000,00 68,98 33. UPTD PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR 24.668.000,00 20.171.430,00 81,77 34. BPMPD 1.577.914.800,00 1.557.599.095,00 98,71 35. SMP 1.194.395.000,00 1.029.589.375,00 86,20

46 No. Uraian Anggaran Realisasi % 36. SMA/SMK 539.290.000,00 441.264.210,00 81,82 37. SANGGAR KEGIATAN BELAJAR 111.998.000,00 106.428.000,00 95,03 38. KANTOR SATUAN POLISI PAMONGPRAJA 853.360.000,00 792.995.775,00 92,93 39. UPTD DIKNAS 221.300.000,00 181.106.575,00 81,84 Jumlah 119.144.943.308,00 108.095.731.732,00 90,73 3) Belanja Subsidi Rp894.348.000,00 Belanja Subsidi dianggarkan sebesar Rp900.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp894.348.000,00 atau sebesar 99,37%. Realisasi Belanja Subsidi tersebut digunakan untuk Subsidi Beras Miskin (Raskin) yang disalurkan melalui Perum Bulog Sub Divre Wilayah IV Sarko. 4) Belanja Hibah Rp21.269.136.000,00 Belanja Hibah dianggarkan sebesar Rp21.398.170.000,00 dengan realisasi sebesar Rp21.269.136.000,00 atau sebesar 99,40%. Realisasi Belanja Hibah periode 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2009 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.35 Rincian Belanja Hibah Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Anggaran Realisasi % thd. Anggaran 1. Lembaga Instansi Vertikal 1.813.000.000,00 1.810.000.000,00 99,83 2. Organisasi Semi Pemerintah 3.400.000.000,00 3.273.966.000,00 96,29 3. Lembaga Pendidikan 15.750.000.000,00 15.750.000.000,00 100,00 4. Kel Masyarakat Kurang Mampu 255.170.000,00 255.170.000,00 100,00 5. Pengembangan Kecamatan 180.000.000,00 180.000.000,00 100,00 Jumlah 21.398.170.000,00 21.269.136.000 99,40 5) Belanja Bantuan Sosial Rp8.826.928.000,00 Belanja Bantuan Sosial dianggarkan sebesar Rp9.842.330.000,00 dengan realisasi sebesar Rp8.826.928.000,00 atau sebesar 89,68%. Realisasi Bantuan Sosial periode 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2009 terdiri dari: Tabel 5.36 Rincian Bantuan Sosial Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Anggaran Realisasi % thd. Anggaran 1. Organisasi Kemasyarakatan 2.250.000.000,00 2.238.270.000,00 99,48 2. Rumah Ibadah 1.000.000.000,00 764.500.000,00 76,45 3. Organisasi Keagamaan 590.000.000,00 504.677.000,00 85,54 4. Organisasi Profesi 250.000.000,00 141.630.000,00 56,65 5. Bantuan Pendidikan 2.427.500.000,00 2.036.101.000,00 83,88 6. Bantuan Partai Politik 615.000.000,00 563.750.000,00 91,67 7. Kel Masyarakat Tidak Mampu 2.709.830.000,00 2.578.000.000,00 95,14 Jumlah 9.842.330.000,00 8.826.928.000,00 89,68

47 6) Belanja Bantuan Keuangan Rp17.457.516.755,00 Belanja Bantuan Keuangan dianggarkan sebesar Rp17.760.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp17.457.516.755,00 atau sebesar 98,30% yang diberikan kepada desa-desa di Kabupaten Sarolangun dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.37 Rincian Bantuan Keuangan Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Kecamatan Anggaran Realisasi % thd. Anggaran 1. Sarolangun 1.154.257.000,00 1.151.456.885,00 99,76 2. Bathin VIII 1.949.551.000,00 1.929.151.000,00 98,95 3. Cermin Nan Gedang 1.028.588.000,00 1.021.687.000,00 99,33 4. Limun 1.795.252.000,00 1.768.852.000,00 98,53 5. Mandiangin 2.631.109.000,00 2.624.209.000,00 99,74 6. Pelawan 1.554.781.000,00 1.535.549.800,00 98,76 7. Singkut 1.689.261.000,00 1.644.225.200,00 97,33 8. Pauh 1.872.756.000,00 1.766.450.970,00 94,32 9. Air Hitam 1.384.356.000,00 1.379.823.950,00 99,67 10. Batang Asai 2.700.089.000,00 2.636.110.950,00 97,63 Jumlah 17.760.000.000,00 17.457.516.755,00 98,30 b. Belanja Modal Rp183.832.976.304,00 Belanja Modal dianggarkan sebesar Rp192.588.936.402,00 dengan realisasi sebesar Rp183.832.976.304,00 atau sebesar 95,45% dari anggarannya terdiri dari: Tabel 5.38 Rincian Belanja Modal Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Anggaran Realisasi % thd. Anggaran Realisasi 2008 1. Belanja Tanah 3.600.000.000,00 3.588.431.147,00 99,68 3.113.368.600,00 2. Belanja Peralatan dan Mesin 28.655.481.150,00 25.760.015.817,00 89,90 23.284.852.850,00 3. Belanja Gedung dan Bangunan 84.400.165.599,00 78.293.132.419,00 92,76 75.222.662.668,00 4. Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan 74.916.885.653,00 75.205.578.921,00 100,39 59.074.730.632,00 5. Belanja Aset Tetap Lainnya 1.016.404.000,00 985.818.000,00 96,99 4.330.156.300,00 Jumlah 192.588.936.402,00 183.832.976.304,00 95,45 165.025.771.050,00 c. Belanja Tak Terduga Rp250.060.000,00 Belanja ini dianggarkan untuk membiayai pengeluaran darurat sehubungan dengan adanya bencana alam yang terjadi. Belanja Tak Terduga Tahun 2009 dianggarkan sebesar Rp409.940.000,00 dengan realisasi sebesar Rp250.060.000,00 atau 61% dengan rincian sebagai berikut:

48 Tabel 5.39 Rincian Belanja Modal Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian pada BKU Penerima Jumlah 1. Dibayar Bantuan Tidak Terduga untuk penyelenggaraan Pemilu dengan tertib, luber dan adil Panwaslu 8.500.000,00 2. Dibayar Bantuan Tidak Terduga untuk biaya distribusi logistis Pemilu Tahun 2009 KPU Sarolangun 68.110.000,00 3. Dibayar Bantuan Tidak Terduga untuk pelaksanaan tugas dalam rangka pemantauan setiap tahapan pelaksanaan Pemilu Legislatif Tahun 2009 Kejari Sarolangun 15.000.000,00 4. Dibayar Bantuan Tidak Terduga untuk Bimbingan Tehnis Pemilu Pilpres Tahun 2009 KPUD Sarolangun 50.000.000,00 5. Dibayar Bantuan Tidak Terduga untuk Petugas Kecamatan di TPS dan Penghitungan Cepat Hasil Bagian ADM Pemerintahan Umum Pilipres Tahun 2009 Setda 98.450.000,00 6. Bantuan Kebakaran Rumah Warga Warga 10.000.000,00 JUMLAH 250.060.000,00 5.2.3. Transfer Rp1.454.379.456,00 Belanja ini dianggarkan untuk membiayai pengeluaran sebagai wujud pelaksanaan dari kebijakan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten berkaitan dengan kepentingan daerah yang pelaksanaannya berdasarkan pertimbangan Kepala Daerah. Belanja tersebut merupakan Belanja Bagi Hasil Pajak kepada Desa di Kabupaten Sarolangun yang dianggarkan sebesar Rp1.454.824.561,00 dengan realisasi sebesar Rp1.454.379.456,00 atau 99,97%. 5.2.4. Pembiayaan Rp91.629.718.615,20 a. Penerimaan Pembiayaan Rp94.776.237.615,20 Penerimaan pembiayaan dimaksudkan untuk menutup defisit anggaran, dimana anggaran pendapatan lebih kecil bila dibandingkan dengan anggaran belanja dan atau memanfaatkan surplus realisasi APBD tahun sebelumnya guna membiayai pengeluaran pembiayaan. Anggaran Penerimaan Pembiayaan untuk Tahun Anggaran 2009 adalah sebesar Rp94.453.260.307,00 dan direalisasikan sebesar Rp94.776.237.615,20 atau 100,34% dari anggarannya. b. Pengeluaran Pembiayaan Rp3.146.519.000,00 Anggaran Pengeluaran Pembiayaan untuk Tahun Anggaran 2009 adalah sebesar Rp3.396.519.025,00 dan direalisasikan sebesar Rp3.146.519.000,00 atau 92,27% dari anggarannya dengan perincian sebagai berikut:

49 Tabel 5.40 Rincian Pengeluaran Pembiayaan Per 31 Desember 2009 dan 2008 No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % thd. Anggaran 1. Penyertaan Modal pada PDAM Tirta Sako Batuah 2.646.519.025,00 2.646.519.000,00 99,90 2. Investasi Dana KUPEM 750.000.000,00 500.000.000,00 66,67 Jumlah 3.396.519.025,00 3.146.519.000,00 92,70 5.2.5. Sisa Lebih Penggunaan Anggaran Rp7.500.531.868,17 Berpedoman pada ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SiLPA) merupakan selisih lebih antara ralisasi penerimaan dan pengeluaran. SiLPA Tahun Anggaran 2009 adalah sebagai berikut: Tabel 5.41 Rincian Pengeluaran Pembiayaan Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Jumlah 1. Pendapatan 473.524.535.235,97 2. Belanja 557.653.721.983,00 3. Defisit (84.129.186.747,03) 4. Penerimaan Pembiayaan 94.776.237.615,20 5. Pengeluaran Pembiayaan 3.146.519.000,00 6. Pembiayaan Neto 91.629.718.615,20 7. SilPA 7.500.531.868,17 5.3. LAPORAN ARUS KAS Laporan Arus Kas bertujuan memberikan informasi mengenai sumber dan penggunaan kas dan setara kas selama Tahun Anggaran 2009, serta saldo kas dan setara kas per 1 Januari 2009 dan 31 Desember 2009. Laporan ini menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar selama Tahun Anggaran 2009, yang diklasifikasikan berdasarkan Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan, Aktivitas Pembiayaan, dan Aktivitas Nonanggaran. Dalam Laporan Arus Kas tergambar pergerakan kas masuk dan kas keluar sehingga saldo awal kas per 1 Januari 2009 sebesar Rp96.277.612.607,20 menjadi saldo akhir kas per 31 Desember 2009 sebesar Rp 8.918.346.475,17 yang berasal dari transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dalam tahun 2009, dengan uraian sebagai berikut: 1. Saldo awal kas per 31 Desember 2008 sebesar Rp96.129.012.607,20 terdiri dari: a. Saldo Kas Daerah pada Bendahara Umum Daerah :Rp 92.590.128.743,95 b. SP2D yang sudah terbit tetapi belum cair per 31 Desember 2008 :Rp 1.675.752.300,00 c. Saldo UYHD pada Bendahara Pengeluaran SKPD :Rp 1.863.131.563,25 Jumlah :Rp 96.129.012.607,20

50 2. Arus kas masuk selama periode 1 Januari 31 Desember 2009 sebesar Rp531.989.787.360,97 terdiri dari : a. Dari aktivitas operasi :Rp 473.524.535.235,97 b. Dari aktivitas investasi aset non-keuangan :Rp 0,00 c. Dari aktivitas pembiayaan :Rp 322.977.308,00 d. Dari aktivitas nonanggaran :Rp 58.142.274.817,00 Jumlah :Rp 531.989.787.360,97 3. Arus kas keluar selama periode 1 Januari 31 Desember 2009 sebesar Rp619.380.138.529,00 terdiri dari : a. Dari aktivitas operasi :Rp 373.820.745.679,00 b. Dari aktivitas investasi aset non-keuangan :Rp 183.832.976.304,00 c. Dari aktivitas pembiayaan :Rp 3.146.519.000,00 d. Dari aktivitas nonanggaran :Rp 58.579.897.546,00 Jumlah :Rp 619.380.138.529,00 4. Saldo akhir kas per 31 Desember 2009 sebesar Rp8.738.661.439,17 terdiri dari: a. Saldo Kas Daerah pada Bendahara Umum Daerah :Rp 6.493.377.068,92 b. Saldo Kas pada Bendahara Pengeluaran SKPD :Rp 2.424.969.406,25 Jumlah :Rp 8.738.661.439,17 Penjelasan lebih lanjut atas Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten Sarolangun Tahun Anggaran 2009 diuraikan sebagai berikut: 1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Rp99.703.789.556,97 Arus kas bersih Aktivitas Operasi merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan Pemerintah Daerah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya di masa yang akan datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Arus Kas dari Aktivitas Operasi menjelaskan aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas untuk kegiatan operasional pemerintahan selama satu periode akuntansi. Aktivitas operasi sepanjang tahun 2009 menunjukkan kenaikan arus kas bersih sebesar Rp99.703.789.556,97 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.42 Rincian Pengeluaran Pembiayaan Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Jumlah Jumlah A. Arus Masuk Kas dari Aktivitas Operasi 473.524.535.235,97 1. Pendapatan Pajak Daerah 3.493.370.445,00 2. Pendapatan Retribusi Daerah 4.693.683.118,66 3. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 3.643.804.951,14 Yang Dipisahkan 4. Lain-lain PAD yang Sah 8.979.568.946,92 5. Dana Bagi Hasil Pajak 53.202.035.395,00 6. Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 32.890.263.254,00 7. Dana Alokasi Umum 273.448.533.000,00

51 No. Uraian Jumlah Jumlah 8. Dana Alokasi Khusus 44.014.000.000,00 9. Dana Otonomi Khusus dan Dana Penyesuaian 15.482.214.000,00 10. Pendapatan Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 31.177.062.125,25,00 11. Dana Hibah 2.500.000.000,00 B. Arus Keluar Kas dari Aktivitas Operasi 373.820.745.679,00 1. Belanja Pegawai 215.572.645.736,00 2. Belanja Barang 108.095.731.732,00 3. Belanja Subsidi 894.348.000,00 4. Belanja Hibah 21.269.136.000,00 5. Bantuan Sosial 8.826.928.000,00 6. Bantuan Keuangan 17.457.516.755,00 7. Tidak Terduga 250.060.000,00 8. Bagi Hasil Pendapatan Lainnya ke Desa 1.454.379.456,00 Arus Bersih Kas dari Aktivitas Operasi 99.703.789.556,97 2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan (Rp183.832.976.304,00) Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan menjelaskan aktivitas investasi aset nonkeuangan yang mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan atau pelepasan sumberdaya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah pada masyarakat di masa yang akan datang. Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan sepanjang tahun 2009 menunjukkan penurunan kas bersih sebesar Rp183.832.976.304,00 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.43 Rincian Pengeluaran Pembiayaan Per 31 Desember 2009 dan 2008 No Uraian Jumlah Jumlah A. Arus Masuk Kas dari Aktivitas Investasi Nonkeuangan 0,00 1. Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin 0,00 B. Arus Keluar Kas dari Aktivitas Investasi Nonkeuangan 183.832.976.304,00 1. Belanja Tanah 3.588.431.147,00 2. Belanja Peralatan dan Mesin 25.760.015.817,00 3. Belanja Gedung dan Bangunan 78.293.132.419,00 4. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 75.205.578.921,00 5. Belanja Aset Tetap Lainnya 985.818.000,00 6. Belanja Aset Lainnya Arus Bersih Kas dari Aktivitas Investasi Nonkeuangan (183.832.976.304,00) 3. Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan (Rp2.823.541.692,00) Arus kas dari aktivitas pembiayaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran yang bertujuan untuk memprediksi klaim pihak lain terhadap arus kas pemerintah dan klaim pemerintah terhadap pihak lain di masa yang akan datang.

52 Aktivitas pembiayaan sepanjang tahun 2009 menunjukkan penurunan kas bersih sebesar Rp2.823.541.692,00 dengan perhitungan sebagai berikut: Tabel 5.44 Rincian Pengeluaran Pembiayaan Per 31 Desember 2009 dan 2008 No. Uraian Jumlah Jumlah A. Arus Masuk Kas dari Aktivitas Pembiayaan 322.977.308,00 1. Penerimaan Kembali Investasi Nonpermanen 322.977.308,00 B. Arus Keluar Kas dari Aktivitas Pembiayaan 3.146.519.000,00 1. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 3.146.519.000,00 Arus Bersih Kas dari Aktivitas Pembiayaan (2.823.541.692,00) 4. Arus Kas dari Aktivitas Nonanggaran (Rp437.622.729,00) Arus kas dari aktivitas nonanggaran mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan pemerintah daerah. Arus Kas dari Aktivitas Non-Anggaran sepanjang tahun 2009 adalah sebagai berikut: Tabel 5.45 Rincian Pengeluaran Pembiayaan Per 31 Desember 2009 dan 2008 No Uraian Jumlah Jumlah A. Arus Masuk Kas dr. Aktivitas Nonanggaran 58.142.274.817,00 1. Pajak Pertambahan Nilai 32.932.812.458,00 2. Pajak Penghasilan 11.191.382.785,00 3. Iuran Wajib Pegawai dan potongan gaji lainnya 11.361.607.451,00 4. Potongan Taperum 379.847.000,00 5. Potongan 2% 2.473.279,00 No Uraian Jumlah Jumlah 6. Potongan Askes 2.273.903.383,00 7. Potongan Lain-lain 248.461,00 B. Arus Keluar Kas dr. Aktivitas Nonanggaran 40.668.914.114,00 1. Pajak Pertambahan Nilai 32.114.902.373,00 2. Pajak Penghasilan 10.771.163.299,00 3. Iuran Wajib Pegawai dan potongan gaji lainnya 11.361.607.451,00 4. Potongan Taperum 379.847.000,00 5. Potongan 2% 2.473.279,00 6. Potongan Askes 2.273.903.383,00 7. Potongan Lain-lain 248.461,00 8. SP2d yang diterbitkan tahun 2008 tetapi baru dibayarkan tahun 2009 1.675.752.300,00 Arus Bersih Kas dari Aktivitas Nonanggaran (437.622.729,00)

BAB VI INFORMASI-INFORMASI NONKEUANGAN 6.1 Domisili dan Bentuk Hukum Entitas Secara geografis, Kabupaten Sarolangun terletak antara 01 53 39 sampai 02 46 24 Lintang Selatan dan antara 102 03 39 sampai 103 13 17 Bujur Timur dan merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 10 sampai dengan 1000 meter dari permukaan laut, dengan pembagian wilayah dan batas sebagai berikut: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Batang Hari. 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. 3. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Merangin. 4. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan. Luas wilayah Kabupaten Sarolangun meliputi 6.174 km2, terdiri dari Dataran Rendah 5.248 Km2 (85%) dan Dataran Tinggi 926 Km2 (15%). Secara administratif Kabupaten Sarolangun beribukota di Sarolangun, terdiri dari 10 kecamatan dengan 132 desa dan 6 kelurahan. Lokasi pusat pemerintahan Kabupaten Sarolangun terletak di Komplek Perkantoran Gunung Kembang Sarolangun. Jumlah penduduk Kabupaten Sarolangun berdasarkan hasil SUSENAS 2005 sebanyak 198.822 jiwa terdiri dari laki-laki 100.442 jiwa dan perempuan 98.380 jiwa. Dibandingkan dengan luas wilayahnya, tingkat kepadatan penduduk rata-rata sebanyak 34 jiwa/km2. Entitas pelaporan dalam Laporan Keuangan ini adalah Pemerintah Kabupaten Sarolangun, yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi, dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Jumlah dinas/badan/kantor di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun, baik sebagai pengguna anggaran maupun sebagai kuasa pengguna anggaran sebanyak 127 SKPD (termasuk 8 UPTD, 30 SLTP, 9 SLTA, 10 kecamatan, dan 6 kelurahan), yang menangani 17 urusan pemerintahan, sebagaimana tercantum dalam Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2008 sebagai berikut: 1. Urusan Wajib a. Pemerintahan Umum 1) DPRD 2) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 3) Sekretariat Daerah dan 12 KP/Bagian 4) Sekretariat DPRD 5) Dinas Pendapatan dan Pengelola Keaungan Daerah 53

54 6) Inspektorat 7) 10 Kecamatan 8) 6 Kelurahan dalam Kecamatan Sarolangun b. Perencanaan Pembangunan 1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah c. Kesatuan Bangsa & Politik DN 1) Kantor Kesbangpol dan Linmas 2) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja d. Budaya 1) Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda, dan Olah Raga e. Sosial 1) Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi f. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana g. Kependudukan dan Catatan Sipil 1) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil h. Lingkungan Hidup 1) Kantor Lingkungan Hidup Daerah i. Kesehatan 1) Dinas Kesehatan 2) Rumah Sakit Umum Daerah j. Pendidikan 1) Dinas Pendidikan 2) 8 UPTD Pendidkan 3) 49 SMPN/SATU ATAP, 10 SMAN, dan 5 SMKN 4) Sekolah Luar Biasa 5) Sanggar Kegiatan Belajar k. Pekerjaan Umum 1) Dinas Pekerjaan Umum l. Perhubungan 1) Dinas Perhubungan 2) UPTD Terminal Komunikasi dan Informasi 3) UPTD PKB

55 m. Kepegawaian 1) Badan Kepegawaian,Pendidikan dan Pelatihan Daerah n. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa o. Pelayanan Perizinan 1) Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu p Perpustakaan 1) Kantor Perpustakaan,Arsip dan Dokumentasi 2. Urusan Pilihan a. Pertanian 1) Dinas Pertanian b. Kehutanan 1) Dinas Kehutanan & Perkebunan c. Enegi dan Sumberdaya Mineral 1) Dinas Energi Sumber Daya Mineral d. Kelautan dan Perikanan 1) Dinas Perikanan dan Peternakan e. Industri 1)Dinas Peindustrian,Perdagangan dan Koperasi Kelembagaan pemerintah daerah tersebut telah dibentuk sesuai dengan kewenangan yang ada pada pemerintah daerah dan diarahkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan dalam membangun daerah demi terwujudnya pelayanan kepada masyarakat serta mempercepat tercapainya kemandirian daerah. 6.2. KEADAAN PEGAWAI PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN 2009 Jumlah pegawai negeri sipil (PNS) daerah pada Pemerintah Kabupaten Sarolangun sampai dengan bulan Desember 2009 sebanyak 4.456 orang, dengan rincian per instansi dan per golongan sebagai berikut :

56 Tabel 6.1 Rincian Jumlah PNS Pada Pemerintah Kabupaten Sarolangun Golongan (Orang) Jumlah No Nama SKPD I II III IV (Orang) 1 Sekretariat Daerah 5 90 117 21 233 2 Sekretariat DPRD - 8 10 4 22 3 Bappeda 2 13 22 5 42 4 Badan Kepegawaian Daerah 1 13 18 9 41 5 BP2KB/ BKKBS - 5 14 7 26 6 Inspektorat Daerah 1 7 12 4 24 7 Rumah Sakit Umum Daerah 2 86 31-119 8 Dinas Pendapatan dan Kekayaan Daerah 3 16 28 4 51 9 Dinas Pertanian - 34 87 9 130 10 Dinas Pekerjaan Umum 0 12 29 1 42 11 Dinas Tata Kota 4 21 7 6 38 12 Dinas Perhubungan - 37 13 6 56 13 Dinas Budpar, Pemuda dan Olahraga - 6 11 7 24 14 Dinas Perindagkop - 14 15 7 36 15 Dinas Kesehatan 5 40 32 2 79 16 Puskesmas dalam Kab. Sarolangun - 192 121-313 17 Dinas Sosnakertrans 3 11 19 8 41 18 Dinas ESDM - 8 18 6 32 19 Dinas Kesbang dan Linmas 1 4 14 1 20 20 Dinas Perkebunan dan Kehutanan 3 43 47 4 97 21 Dinas Pendidikan Nasional 1 67 94 87 249 22 30 SMP,8 SMA,1 SMK 11 123 467 87 688 23 8 UPTD Pendidikan TK. SD 29 699 542 488 1.758 24 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah - 6 8 1 15 25 Kantor Catatan Sipil - 8 4 12 26 Kantor PMPD 2 14 12 2 30 27 Kantor Satpol PP 1 41 3 2 47 28 Kantor Bimas Ketahanan Pangan - - - - - 29 10 Kantor Camat dlm Kab. Sarolangun 6 70 92 4 170 30 6 Kantor Kelurahan dlm Kec.Sarolangun - - - - - Jumlah 80 1.688 1.887 782 4.437 Sumber Data: Daftar Rekap Hasil Taperum PNS Daerah Bulan Desember 2009 6.3. MANAJEMEN PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN 2009 Kabupaten Sarolangun pada periode tahun 2009 dipimpin oleh Bupati H. Hasan Basri Agus dengan Wakil Bupati H. Cek Endra. Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun tersebut berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 131.15-402/06 Tanggal 20 Juli 2006.

BAB VII PENUTUP Berdasarkan penjelasan dan rincian tersebut di atas dapat diambil simpulan penting bahwa: 1. Pada Laporan Realisasi Anggaran, dari target pendapatan yang ditetapkan tahun 2009 sebesar Rp496.477.793.252,00 telah dapat direalisasi sebesar Rp473.524.535.235,97 atau 95,38%, dan pada sisi belanja dan transfer dianggarkan sebesar Rp587.534.534.534,00 dengan realisasi sebesar Rp557.653.721.983,00 atau 94,91%. 2. Dalam Neraca, posisi aset pada akhir tahun 2009 sebesar Rp1.482.552.548.091,49 bila dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar Rp1.367.342.310.890,62 terdapat kenaikan sebesar 8,43%. Sedangkan posisi kewajiban/hutang pada akhir tahun 2009 sebesar Rp5.996.778.299,00. Jumlah kewajiban tersebut bila dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar Rp3.823.960.760,00 terdapat kenaikan sebesar 56,82%. Hal ini terjadi karena utang terhadap rekanan pada Dinas Pekerjaan Umum atas pekerjaan-pekerjaan yang dikerjakan tahun 2009 namun sampai akhir tahun belum dapat dibayarkan 100% yang nilainya sangat signifikan. 3. Pada Laporan Arus Kas terdapat Penurunan arus kas selama tahun 2009 sebesar Rp87.390.351.168,03. Ini berarti arus masuk kas selama tahun 2009 lebih kecil dibandingkan dengan arus keluar kas. 57