BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara etimologis konsep tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan. menjenguk, memeriksa dan meneliti un.

dokumen-dokumen yang mirip
2.1 Beberapa Ancaman Dalam dan Luar Negeri

Ketahanan Nasional. A. Pokok Pokok Pikiran. Manusia Berbudaya

Landasan-landasan ketahanan nasional Pancasila sebagai landasan ideal. Peranan Pancasila sebagai landasan ideal tidak dapat dipisahkan dari kedudukan

KEWARGANEGARAAN KETAHANAN NASIONAL. Modul ke: Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara etimologi konsep tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan

KETAHANAN NASIONAL. Yanti Trianita S.I.Kom

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. Pada saat proses penulisan laporan ini, penulis memerlukan suatu hal yang

TINJAUAN PUSTAKA. Secara etimologis konsep tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan

KEWARGAN EGARAAN WAWASAN N USAN TARA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.

WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Pustaka. 1. Konsep Historis. Menurut H. Roeslan Abdulgani yang dikutip oleh Hugiono dan P.K.

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

Ketahanan Nasional A. LATAR BELAKANG

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

KEWARGANEGARAAN KETAHANAN NASIONAL DAN POLITIK STRATEGI NASIONAL. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. historis berasal dari bahasa latin istoria yang memiliki arti kota istoria yaitu kota ilmu di

WAWASAN KEBANGSAAN a) Pengertian Wawasan Kebangsaan

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

Maukuf, S,Pd. M.Pd. Pertemuan ke:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL DENGAN BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

ASTAGATRA. Departemen Administrasi Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

ALUR PIKIR: KEHIDUPAN NASIONAL

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

Manfaat Mempelajari Sejarah

maksud dan tujuan serta pendekatan dan metode pengkajian yang digunakan dalam pembahasan. Bab dua berisi studi terhadap peran pelaku ekonomi dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. historis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia tinjauan berarti menjenguk,

PANCASILA HAK ASASI MANUSIA. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN GEOSTRATEGI/ KETAHANAN NASIONAL DAN IMPLEMENTASINYA. Dosen Pengampu : Alam Budi Kusuma, S. Pd. I., M. Pd. I.

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

Modul ke: GEOSTRATEGI. 11Fakultas Teknik. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

54. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

PEDOMAN PRAKTIKUM.

55. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

I. PENDAHULUAN. membentuk dan mempersiapkan generasi-generasi yang akan memimpin bangsa

5. Distribusi Distribusi adalah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai dalam masyarakat.

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

52. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

ANGGARAN DASAR PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

Dinno Mulyono, M.Pd. MM. STKIP Siliwangi 2017

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan

II. TINJAUAN PUSTAKA KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. Kata tinjauan historis secara etimologi terdiri dari dua kata, yakni tinjauan dan

PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA

LANDASAN PERJUANGAN ANGKATAN MUDA PEMBAHARUAN INDONESIA PENDAHULUAN

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

II. TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA

46. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEJARAH INDONESIA SMA/MA/SMK/MAK

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

LATIHAN SOAL-SOAL PEND. KEWARGANEGARAAN (Pilihlah jawaban paling benar)

Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat!

53. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1988 TENTANG PERSETUJUAN ATAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

RESUME 21 BUTIR PLATFORM KEBIJAKAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (1) PEMANTAPAN EKONOMI MAKRO

AGENDA DALAM SISTEM EKONOMI INDONESIA

Kedudukan Pembukaan UUD Anggota Kelompok : -Alfin Anthony -Benadasa -Jeeva Laksamana -Nicolas Crothers -Steven David -Lukas Gilang

BAB IV PEMUDA DAN SOSIALISASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1990 TENTANG AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pendidikan Kewarganegaraan

DWI A. SITANGGANG ULFA YAUMIL HIZRY R FADHILAH SYAM NST WAHID KUSNO ANGGORO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1986

PEMIKIRAN EKONOMI PANCASILA

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1966 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

SILABUS MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. 2.2 Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam Silabus SMKN 21 Jakarta

KEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA. Modul ke: Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

V. SEJARAH INDONESIA Alokasi Waktu. Sumber Belajar

Yang menentukan bentuk sistem ekonomi kecuali dasar falsafah negara dijunjung tinggi maka yang dijadikan kriteria adalah lembaga-lembaga khususnya

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Hal ini dapat dipastikan bahwa desa memiliki potensi yang

Oleh : Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd.

V. SEJARAH INDONESIA Sumber Belajar. Alokasi Waktu. Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian

13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

BAB IV MAKNA KEBANGKITAN NASIONAL SEBAGAI TONGGAK PERGERAKAN NASIONAL PADA AWAL ABAD KE XX. 4.1 Kebangkitan Nasional dan Pergerakan Nasional

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Silabus. 11, A p r i l Kompetensi Inti :

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

17. Berikut ini yang bukan sebutan identik bahwa Pancasila sebagai dasar negara adalah... a. Ideologi negara

H.M.Umar Djani Martasuta

Modul ke: GEOPOLITIK. 10Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

Ketahanan nasional. Geostrategi Indonesia Pelaksanaan Geopolitik dalam negara Suatu cara atau pendekatan dalam memanfaatkan kondisi lingkungan

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka A.1. Konsep Tinjauan Historis Secara etimologis konsep tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan historis. Kata tinjauan tinjau yang memiliki arti melihat, menjenguk, memeriksa dan meneliti un. (Kamisa.1997:554). Historis berasal dari bahasa Latin istoria yang memiliki arti (Alberdian. Arti Kata Sejarah. dalam http//blogspot.com//html /2010/08/arti kata sejarah). Kemudian kata istoria dalam pengkajian terhadap segala sesuatu (Alberdian Arti Kata Sejarah dalam http//blogspot.com/html/2010/08/arti kata sejarah) Pada perkembangan selanjutnya kata Istoria juga diadopsi oleh bahasa Inggris dengan perubahan fonem menjadi history atau historis yang dipergunakan sebagai (Alberdian.http//blogspot.com/html/2010/08/arti kata sejarah). Dalam bahasa Indonesia kata historis dikenal dengan istilah sejarah. historis atau sejarah adalah deskripsi yang terpadu dari keadaan-keadaan atau fakta-fakta masa lampau yang ditulis berdasarkan

10 penelitian serta studi yang kritis untuk mencari (M.Nazir.Berbagai http://www.edukasi.net//html /02-8-2011) Pendapat lain mengatakan bahwa : Sejarah ialah salah satu bidang ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan dimasa lampau, beserta segala kejadian-kejadiannya dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh penelitian dan penyelidikan tersebut, untuk akhirnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta arah program masa depan. (Purwantana, Beberapa Konsep Sejarah. dimuat dalam http://www.edukasi.net//html//02-9-2011) Menurut J.V. Brice ejarah adalah catatan-catatan dari apa yang telah dipikirkan (www.tripood.com/html/24-09-2011) Sedangkan menurut R.G. Collengwood, penyiasatan tentang perkara-perkara yang telah dilakukan oleh manusia pada masa (www.tripood.com//html24-09-2011) Sementara itu, sejarah juga diartikan sebagai gambaran masa lalu kehidupan manusia dan seputarnya meliputi lingkungannya yang disusun secara ilmiah dan lengkap meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan pemahaman tentang apa yang terjadi. (Ipsa.definisi Sejarah menurut Sidi Gazalba, termuat dalam http://www.wordpress.com//html///2010/08/02) Berdasarkan beberapa konsep di atas, maka sejarah adalah satu ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa masa lampau yang dilakukan manusia dan ditulis secara kritis dan sistematis yang digunakan sebagai pedoman untuk menentukan kebijakan untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. Dengan demikian dapat disimpulkan pula bahwa tinjauan historis memiliki pengertian sebagai suatu bentuk penyelidikan ataupun penelitian terhadap gejala peristiwa masa lampau manusia baik individu maupun kelompok beserta lingkungannya yang ditulis

11 secara ilmiah, kritis dan sistematis meliputi urutan fakta dan masa kejadian peristiwa yang telah berlalu itu (kronologis), dengan tafsiran dan penjelasan yang mendukung serta memberi pengertian terhadap gejala peristiwa tersebut. Dalam mempelajari sejarah, ada beberapa manfaat dan kegunaannya. Menurut Nugroho Notosusanto, kegunaan sejarah ada tiga yaitu: 1. Memberi pelajaran (edukatif), bahwa kita dapat belajar dari pengalaman-pengalaman dimasa lampau yang dapat dijadikan pelajaran sehingga hal-hal yang buruk dapat dihindari. 2. Memberi ilham (inspiratif), bahwa tindakan kepahlawanan dan peristiwa-peristiwa dimasa lampau dapat mengilhami kita semua pada taraf perjuangan sekarang. Peristiwa-peristiwa yang benar akan memberi ilhha. 3. Memberi kesenangan (rekreatif), bahwa kita bisa terpesona oleh kisah yang baik, sebagaimana kita bisa terpesona oleh sebuah roman yang bagus dengan sedihnya kita berhasil mengangkat seni. (Nugroho Notosusanto.1964:17) Selanjutnya Nugroho Susanto mengemukakan bahwa mempelajari sejarah supaya kita bijaksana terlebih dahulu dalam bertindak untuk berbuat sesuatu (Nugroho Notosusanto.1964:17) Berdasarkan beberapa konsep sejarah di atas, perlu dikemukakan juga bahwa manfaat mempelajari sejarah adalah agar dapat diketahui peristiwa masa lampau yang dilakukan manusia yang menjadi inspirasi dan pedoman untuk melakukan tindakan yang bijaksana pada masa sekarang dan yang akan datang. A.2. Konsep Politik dan Ekonomi

12 Politik berasal dari kata politics dan atau policy yang berarti kekuasaan (pemerintahan) atau kebijaksanaan. (http//.wikipedia.org/wiki/politik/html//2-9- 2011) Dalam kamus besar bahasa Indonesia politik diartikan sebagai : 1) Pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan seperti sistem pemerintahan dan dasar pemerintahan 2) Segala urusan dan tindakan (kebijakan,siasat) mengenai pemerintahan Negara atau terhadap Negara lain 3) Cara bertindak (dalam menghadapi atau menangan i suatu masalah atau kebijaksanaan.(definisi politik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. dalam http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbihtml/2-9-2011) Politik di Indonesia sendiri terdiri dari dua hal yaitu : 1. Politik Dalam Negeri yaitu ; Kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu system yang unsur-unsurnya: a) StrukturPolitik yaitu : Wadah penyaluran pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah dalam menjaring/pengkaderan pimpinan nasional b) Proses Politik yaitu: Rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan kepemimpinan yang akhirnya terselenggara pemilu. c) Budaya Politik yaitu : Pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara sadar dan rasional melalui pendidikan politik dan kegiatan politik sesuai dengan disiplinnasional. d) Komunikasi Politik yaitu ; Hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber pimpinan-pimpinan nasional 2. Politik Luar Negeri yaitu : Salah satu sasaran pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa. a) Landasan Politik Luar Negeri Indonesia yaitu: kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti

13 penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan. b) Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas yaitu Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Aktif yaitu Indonesia dalam percayuran internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-citanya.(http://www.edukasi.net/html/beberapa Konsep Politik//Purwantara////02-09-2011) Jadi dalam penelitian ini yang dimaksud dengan politik yaitu sebuah kebijakan yang berkaitan dengan ketatanegaraan atau kenegaraan seperti sistem pemerintahan dan dasar pemerintah untuk menyelesaikan segala urusan dan tindakan mengenai pemerintahan. Sedangkan yang dimaksud dengan konsep e pengetahuan mengenai asas-asas penghasilan produksi, distribusi, pemasaran dan pemakaian barang atau jasa serta kekayaan. (http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi.//html2-9-2011). Menurut P. Todaro mengatakan bahwa yang di maksud dengan ekonomi adalah : Ekonomi dapat diartikan sebagai ilmu sosial yang berhubungan dengan orang dan sistem sosial, dengan sistem itu ekonomi mengatur segala kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pokok (makanan,pakaian dan perumahan) dan kebutuhan-kebutuhan yang non materi (pendidi kan, pengetahuan dan kebutuhan-kebutuhan lain. (P. Todaro.1983:38) Perekonomian juga dapat dijelaskan sebagai : 1. Aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat meliputi: produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang jasa 2. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok, serta cara-cara yang dilakukan dalam

14 kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan. (http//.wikipedia.org/wiki/ekonomi/html// 2-9-2011) Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar. Bangsa Indonesia sendiri menjadikan UUD 45 sebagai landasan perekonomian Indonesia yaitu pada Pasal 33 UUD 45, yang berisi sebagai berikut : Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan. (UUD 1945 pasal 33 ayat 1-2) Indonesia juga memiliki ketahanan ekonomi yaitu kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang berlandaskan demokrasi ekonomi yang berlandaskan pancasila yang mampu memelihara stabilitas ekonomi. Wujud ketahanan ekonomi Indonesia tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat. Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap berbagai hal yang menunjang, antara lain: 1. Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata. 2. Ekonomi Kerakyatan Menghindari:

15 a. Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi yang kuat. b. Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar sektor negara. c. Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial. 3. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor pertanian, perindustrian dan jasa. 4. Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah pengawasan anggota masyarakat memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif. 5. Pemerataan pembangunan. 6. Kemampuan bersaing. (http//www.wikipedia.com.ketahanan ekonomi indonesia//html//20-08-2011) Jadi dalam penelitian ini yang dimaksud dengan ekonomi yaitu kehidupan secara ekonomi yang meliputi dan terjadi pada masa pergerakan nasional yaitu dari kurun waktu 1920-1942 yang mempengaruhi arah perjuangan bangsa Indonesia pada masa pergerakan nasional dan sejauh mana pengaruhnya bagi ketahanan nasional. A.3 Konsep Pergerakan Nasional Indonesia Politik Etis yang diusulkan oleh C.Th van Deventer berisi tentang perbaikanperbaikan dalam bidang irigasi (pengairan), transmigrasi (perpindahan), dan edukasi (pendidikan). Akan tetapi pelaksanaannya tidak terlepas dari kepentingan pemerintah Hindia Belanda. Politik Etis sebenarnya merupakan bentuk penjajahan kebudayaan yang halus sekali. Program edukasi itu sendiri sebenarnya merupakan pelaksanaan dari Politik Asosiasi yang berarti penggantian kebudayaan asli tanahn jajahan dengan kebudayaan penjajah. Walaupun menyimpang dari tujuan semula, beberapa pelaksanaan dari Politik Etis telah membawa pengaruh yang baik. Misalnya, dengan didirikannya sekolahsekolah untuk golongan pribumi. Tujuannya adalah untuk memperoleh tenaga

16 baru pegawai rendah yang bersedia digaji lebih murah dari pada tenaga bangsabangsa Belanda. Banyaknya penduduk pribumi yang bersekolah telah menghasilkan kaum cerdik pandai dikalangan penduduk pribumi. Kaum cerdik pandai inilah yang mempelopori kesadaran kebangsaan, yaitu suatu kesadaran tentang perlunya persatuan dan kesatuan bangsa. Peristiwa timbulnya kesadaran berbangsa disebut Kebangkitan Nasional Indonesia. Kaum cerdik pandai ini pula yang mempelopori dan memimpin pergerakan nasional pada awal abad ke-20. dan yang dimaksud di sini adalah perjuangan untuk mencapai kemerdekaan dengan menggunakan organisasi yang teratur, dan tentang pergerakan-pergerakan yang bercerita nasional yakni cita-cita mencapai kemerdekaan bangsa. Didalam kamus umum karangan adalah hal, cara, atau hasil pekerjaan berjuang (berlaga, beradu, be rkelahi untuk mengalahkan lawan atau mempertaruhkan segalanya untuk kemenangan bangsa atau Negara). Dalam bukunya Suharton dijelaskan bahwa dari Sejarah Indonesia yang meliputi periode sekitar empat puluh tahun, yang dimulai sejak lahirnya Budi Utomo (BU) sebagai organisasi nasional yang pertama tahun 1908 sampai terbentuknya bangsa Indonesia pada tahun 1945 yang ditandai oleh proklamasi kemerdekaan Indonesia. Tidak dapat ditolak bahwa SPN sebagai fenomena historis

17 adalah hasil dari perkembangan factor ekonomi, social, politik, kultural, dan religius dan diantara faktor-faktor itu saling terjadi interleasi. Oleh karena itu SPN dapat dianggap gerakan ekonomi, social, politik, dan kultural yang memperjelas motivasi dan orientasi aktivitas organisasi pergerakan.(suhartono. Sejarah Pergerakan Nasional. Dalam http//blog sejarah//20.09.2011) Sudah banyak dikemukakan pendapat, bahwa timbulnya pergerakan nasional tidak bisa dipisahkan dari bangkitnya nasionalisme di Asia, yang dianggap sebagai reakasi terhadap imperalisme (penjajahan). Menurut Toynbee, reaksi bangsa Asia terhadap kolonialisme dan imperialisme barat itu ada dua macam bentuknya : Zelotisme adalah reaksi yang berupa penutup pintu rapat-rapat bagi pengaruh Dalam penelitian ini sendiri pergerakan nasional yang dimaksud adalah usaha dan perjuangan bangsa Indonesia dalam mewujutkan kemerdekaan atas penjajahan kolonialisme asing. A.4. Konsep Ide Ketahanan Nasional Bila melihat konsep ketahanan nasional yang digunakan Bangsa Indonesia saat ini tentu saja pada massa pergerakan nasional bangsa ini belum memiliki konsep ketahanan nasional. Namun bila ketahanan nasional saat itu disamakan dengan Nasionalisme tentu saja sudah ada dan banyak dipraktekan oleh para pemuda. Mereka telah mengerti harus berjuang demi terwujutnya keutuhan dan kemerdekaan bangsa, mereka juga rela mengorbankan segalanya demi bangsa dan

18 negara, itulah kiranya nanti yang menjadi cikal bakal dari konsep ketahanan nasional yang ada saat ini. Ketahanan Nasional Indonesia adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Contoh Bentuk ancaman menurut Doktrin Hankamnas (Catur Dharma Eka Karma) adalah sebagai berikut 1) Ancaman di dalam negeri Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat indonesia. 2) Ancama dari luar negeri Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negeri. (Lemhannas, 2000: 99-11). Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan adadnya tekad bersama-sama menggalang kesatuan dan kecintaan bangsa. Berbagai pemberontakan PKI, RMS (Republik Maluku Selatan), PRRI Permesta dan juga gerakan sparatis di Timor-timur yang pernah menyatakan dirinya

19 berintegrasi dengan Indonesia, meskipun akhirnya kenyataan politik menyebabkan lepasnya kembali daerah tersebut. Ancaman sparatis dawasa ini ditunjukan dengan banyaknya wilayah atau propinsi di Indonesia yang menginginkan dirinya merdeka lepas dari Indonesia seperti Aceh, Riau, Irian Jaya, dan beberapa daerah lain begitu pula beberapa aksi provokasi yang mengganggu kestabilan kehidupan sampai terjadinya berbagai kerusuhan yang diwarnai nuansa etnis dan agama. Gangguan dari luar adalah gangguan dari negara lain yang ingin menguasai pulaupulau kecil yang masih berada di didalam wilayah NKRI namun dekat dengan wilayah negara lain. Bangsa Indonesia telah berusaha menghadapi semua ini dengan semangat persatuan dan keutuhan, meskipun demikian gangguan dan ancaman akan terus ada selama perjalanan bangsa, maka diperlukan kondisi dinamis bangsa yang dapat mengantisipasi keadaan apapun terjadi dinegara ini. Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99-12). 1) Asas kesejahtraan dan keamanan Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional. 2) Asas komprehensif/menyeluruh terpadu Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang. 3) Asas kekeluargaan

20 Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif. (Lemhannas, 2000: 99-12). Beberapa sifat ketahanan nasional yang ada seperti dibawah ini : 1) Mandiri Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan tidak mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata tergantung oleh pihak lain 2) Dinamis Artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik. 3) Wibawa Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan kekuatan dan kemampuan bangsa. Dengan ini diharapkan agar bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan diperhatikan oleh bangsa lain sesuai dengan kualitas yang melekat padanya. Atas dasar pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan nasional. 4) Konsultasi dan kerjasama Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai dengan mengandalkan pada moral dan kepribadian bangsa. Hubungan kedua belah pihak perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada keterbukaan dalam melihat kondisi masing-masing didalam rangka hubungan ini diharapkan tidak ada usaha mengutamakan konfrontasi serta tidak ada hasrat mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata. (Lemhannas, 2000: 99-12). Kedudukan dan fungsi ketahanan nasional adalah sebagai berikut : 1. Kedudukan : ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.

21 2. Fungsi : Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter-regional (wilayah), inter-sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program. (Lemhannas, 2000: 99-12). Ketahanan Nasional meliputi segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, yang dijelaskan sebagai berikut : 1. Ketangguhan Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya. 2. Keuletan Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan. 3. Identitas yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya. 4. Integritas Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional. 5. Ancaman Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis. 6. Hambatan dan gangguan

22 Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional. (Lemhannas, 2000: 99-12). Ketahanan nasional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari setiap aspek kehidupan bangsa dan Negara. Pada hakikatnya ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa dan Negara. Berhasilnya pembangunan nasional akan meningkatkan ketahanan nasional, selanjutnya ketahanan nasional yang tangguh akan mendorong pembangunan B. Kerangka Pikir Sejarah pergerakan nasional dimulai seiring dengan lahir tumbuh kembangnya organisasi mahasiswa pemuda yang memiliki kesadaran nasionalisme dalam orientasi pergerakannya. Seperti halnya negara yang pernah terjatuh pada kolonialisme, gerakan mahasiswa di Indonesia muncul pada saat-saat akhir kolonialisme Belanda. Setelah kemenangan golongan liberal atas golongan Salah satu kebijaksanaan politik etis adalah edukasi atau pendidikan. Dengan semakin banyaknya kaum cendikiawan bangsa ini mulai menyusun langkah-langkah demi terwujutnya kemerdekaan. Selain pada bidang pendidikan, kondisi bidang politik yang mulai sedikit terbuka memberikan kesempatan pada

23 para pemuda untuk membentuk wadah yang digunakan untuk menampung aspirasi politik mereka yaitu dalam bentuk sebuah organisasi politik. Meski pada masa itu masih sangat sulit untuk membentuk organisasi politik tekat dan cita-cita para pemuda menjadi penyemangat tersendiri. Pun demikian dengan bidang ekonomi yang saat itu tidak lah begitu baik karena masih sangat di dominasi oleh kaum penjajah. Keadaan di bidang politik dan ekonomi tersebut tentu sangat mempengaruhi laju pergerakan para pemuda. Dengan sebuah strategi yang matang maka akan semakin memudahkan arah gerak perjuangan pada pemuda. Dan melalui penelitian ini penulis akan mencoba untuk mencari sejauh mana pengaruh dari bidang politik dan ekonomi terhadap pergerakan nasional dalam upaya meningkatkan ketahanan nasional tahun 1920-1942 C. Paradigma Perjuangan Bangsa Indonesia melawan penjajahan memasuki masa Pergerakan Nasional yang di tandai dengan tumbuh dan berkembangnya organisasi pemuda yang bersifat Nasional Pengaruh Politik dan Ekonomi Pada Massa Pergerakan Nasional Indonesia Timbulnya Ide dan Gagasan Ketanahan Nasional Negara Indonesia

24 Keterangan : Keterangan : : Garis Sebab : Garis akibat