BAB V SIMPULAN DAN SARAN. tergantung rata-rata kenaikan gaji dan tingkat pajak. Semakin kecil ratarata

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hidup adalah salah satu tujuan pembangunan. Namun dampaknya mempengaruhi

Kesejahteraan Hari Tua Tingkat Penghasilan Pensiun dan Pendanaan Pesangon

Jaminan Pensiun SJSN: Usulan Besar Manfaat dan Iuran

Kuningan City, Jakarta, 22 Oktober Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Hari Tua

Retirement Planning. Irni Rahmayani Johan, SP, MM. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia IPB

Sistem dan Beban Kesejahteraan Karyawan serta Pendanaannya

SISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang

Sistem dan Beban Kesejahteraan Karyawan serta Pendanaannya

Berhenti Bekerja dan Uang Pisah Dihabiskan atau diinvestasikan?

Sekilas tentang Dana Pensiun

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2016 TENTANG IURAN, MANFAAT PENSIUN, DAN MANFAAT LAIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH DANA PENSIUN

Pemotongan yang bersifat final Objek pemotongan (Pasal 2, PP Nomor 68 Tahun 2009) Pemotong (Pasal 1 angka 9, PP Nomor 68 Tahun 2009)

Jakarta, 22 Maret 2017 Direktorat Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan IKNB

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Financial Check List. Definisi Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Manfaat dan Fungsi Dana Pensiun. Kapan Dana Pensiun. Perlu Dilakukan?

Sistem dan Beban Kesejahteraan Karyawan serta Pendanaannya

PENINGKATAN KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN KEPADA PEKERJA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam siklus kehidupan seseorang ada tiga tahapan kehidupan yang harus

Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun Menyongsong Pelaksanaan Jaminan Pensiun SJSN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 343/KMK.017/1998 TENTANG IURAN DAN MANFAAT PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. PPH. Pemotongan. Dibayarkan sekaligus.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 16/PMK.03/2010 TENTANG

VISI Menjadi Dana Pensiun Lembaga Keuangan paling progresif dan terpercaya

BAB II KERANGKA TEORITIS. Ando-Modigliani (dalam Subardi dan Dwiarto 1996) tentang Life-

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

Jaminan Hari Tua (JHT) & Jaminan Pensiun (JP) Pekerja. Timoer Sutanto, DPN Apindo, Ketua Bidang Jaminan Sosial Jakarta, 24 April 2015

Implementasi Jaminan Pensiun untuk Seluruh Pekerja

BAB I PENDAHULUAN. mencapai batas usia yang telah ditentukan, ada beberapa penyebab lain seorang

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI Ekonomi. Pajak Penghasilan. Pesangon. Langsung. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 169)

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 230/KMK.017/1993 TENTANG MAKSIMUM IURAN DAN MANFAAT PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

INDONESIA. Half-day Seminar: Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja serta Pendanaannya DAYAMANDIRI DHARMAKONSILINDO. Hotel Manhattan, 30 November 2006

KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA. Nomor : 067/MI/2009 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendekatan-pendekatan yang menjelaskan pengertian tingkat kecukupan dana

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai atau karyawan adalah orang yang bekerja dengan menerima

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA P E N J E L A S A N A T A S PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 1992

Sinergi BPJS Ketenagakerjaan Dengan Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun Sumarjono Direktur Perencanaan Strategis & TI

I. PENDAHULUAN. bekerja keras dengan hasil yang diperoleh disebut dengan penghasilan atau karya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA. Nomor: 134/MI/X/2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI

PENSION & EXIT SYSTEM. Prodi Administrasi Bisnis

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. makin menjamurnya perusahaan-perusahaan asuransi baik yang dikelola oleh

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK

MAPAN BIJAK MENGELOLA UANG PENSIUN TAHAP AKUMULASI FASE KONSOLIDASI FASE PEMBELANJAAN MANDIRI DAN AMAN DI HARI DEPAN FEBRUARI 2016

Program Jaminan Pensiun Di Masa Datang dan Implikasinya bagi Pasar Kerja di Indonesia

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 AKUNTANSI BIAYA MANFAAT PENSIUN

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pensiun diibaratkan sebagai individu-individu yang melayani raja dan negara

Dana yang terkumpul menjadi milik bersama (ummat) >> tidak boleh diambil lagi kecuali sbg santunan.

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan atau yang juga sering disebut dengan buruh merupakan elemen penting

AGENDA. PPh Pasal 26

I. PENDAHULUAN. tidak semua orang siap menghadapi masa tuanya. Terdapat banyak faktor yang

PAA HEBAT s/d 31 Januari 2018

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 343/KMK.017/1998 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPESERTAAN KUNCI UTAMA PENGELOLAAN DANA PENSIUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena dia berhenti bekerja. Sedangkan perencanaan pensiun (pension plan)

PROGRAM PESANGON, EB MAGAZINE PENTING DISIAPKAN SEJAK DINI BACA HAL 03 MENYIAPKAN PROGRAM PESANGON SIAPKAN PENSIUN SEJAK DINI KATA PENGANTAR

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB. I PENDAHULUAN. Rasio Profitabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi karyawan suatu perusahaan. Sedangkan siklus kehidupan manusia di

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 50/PMK.010/2012 TENTANG

AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PROGRAM JAMINAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PSAK 24 AKUNTANSI IMBALAN KERJA

PERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN

Program Jaminan Pensiun SJSN: Pandangan Pemberi Kerja

KASUS PT. JAMSOSTEK. jaminan hari tua, jaminan pensiun dan jaminan kematian per 1 Januari 2014,

PERHITUNGAN AKTUARIA KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA

01 INFORMASI PRIBADI (Harap diisi dengan huruf cetak atau diketik)

Penjelasan atas UU Nomor 11 Tahun 1992 P E N J E L A S A N A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN

Subject 2 Income Tax Article 21

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara, karena semakin banyak pekerja yang sejahtera maka serta merta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Subject 2 Income Tax Article 21

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 4 AYAT (2) ATAS PRODUK PT. BANK BNI PADA TAHUN 2010-

BPJS Ketenagakerjaan ( SJSN ) Tanggal 1 Juli Apindo training center

I. Pendahuluan. II. Penyesuaian Besarnya PTKP

JAMINAN PENSIUN UNTUK SELURUH PEKERJA. Oleh : AGUS SUPRIYADI

Transformasi BPJS 2. September 2011

Dosen: Adhi Prakosa, M. Sc

BAB I PENDAHULUAN. Tidak mengherankan jika masih banyak pendapat yang beranggapan bahwa status

BAB II LANDASAN TEORI

KUNCI EMAS. Rahasia Sukses Untuk Membangun Kemandirian Financial. Junni Al Jundi

Yang Terlupakan Dari Pembahasan Kepmennaker(trans) (?):

PRUlink syariah assurance account

Merencanakan Kesejahteraan Hari Tua (Sesuai Kehendak Tuhan)

PPMP vs PPIP a a new perspective

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang

KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA. Nomor : LC/i/BODR/9/13 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI


Jaminan Pensiun Sebagai Hak Dasar Pekerja. Oleh : Timboel Siregar

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUATAN PPh 21, 22, 23, & 24

Fulfill Your Employee Benefit. Penuhi Kesejahteraan Karyawan Anda. Manfaat program DPLK / DPLK program benefits

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil perhitungan dan analisa penelitian ini dapat menyimpulkan 4 hal sebagai berikut: 1. Jumlah dana pensiun yang sudah diatur pemerintah bagi karyawan swasta melalui jamsostek dan pesangon pensiun pada tingkat individu bervariasi tergantung rata-rata kenaikan gaji dan tingkat pajak. Semakin kecil ratarata kenaikan gaji dan tingkat pajak, semakin besar target income replacement ratio yang dicapai. Tabel 5.1. menunjukkan variasi pencapaian income replacement ratio untuk usia harapan hidup sampai 75 tahun (20 tahun masa pensiun). Tabel 5.1. Income Replacement Ratio dari Jamsostek dan Pesangon Pensiun Masa Pensiun 20 Tahun (55 tahun 75 tahun) Kenaikan gaji per tahun (konstan) selama 31 tahun Mulai pada usia 25 tahun sampai pensiun 55 tahun 0,0% 2,5% 5,0% 7,5% 10,0% 12,5% 15,0% 17,5% 20,0% Tingkat income replacement (dalam persentase) untuk menghidupi sampai 75 tahun. 57,3% 39,7% 29,9% 24,1% 20,7% 18,5% 17,1% 16,2% 15,5% *Tarif pajak jaminan hari tua adalah 0% untuk 50 juta pertama dan 5% untuk nilai berikutnya. Net pesangon diasumsikan sama menghasilkan 30 kali gaji terakhir JHT diasumsikan 10% Bahwa target income replacement ratio 75% untuk masa pensiun 20 tahun tidak bisa dicapai hanya melalui tabungan pensiun yang diatur pemerintah.

2. Dengan tingkat investasi yang sama, manfaat pajak untuk tabungan DPLK 10 tahun menghasilkan saldo yang lebih besar dari pada instrumen investasi lain. Namun demikian, secara umum belum mendukung pencapaian target income replacement ratio 75% untuk masa pensiun 20 tahun. Pencapaian target income replacement ratio dapat dicapai dengan kontribusi 50%-40%, namun demikian penulis melihat kontribusi ini tidak wajar dan sulit dijaga kelanjutannya dalam jangka panjang. 3. Makin tinggi tingkat investasi makin dekat pencapaian target income replacement ratio, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.2. Tabel 5.2. Income Replacement Ratio Melalui Tabungan DPLK 10 Tahun 6,00% per tahun 15% 0% 92,8% 52,7% 40,1% 36,4% 33,4% 30% 0% 105,6% 63,3% 49,7% 45,6% 41,7% 12,00% per tahun 15% 0% 97,1% 55,9% 42,7% 38,7% 35,3% 30% 0% 114,1% 69,7% 55,1% 50,2% 45,4% 18,00% per tahun 15% 0% 102,9% 60,2% 46,3% 41,7% 37,7% 30% 0% 125,7% 78,4% 62,2% 56,3% 50,4% 24,00% per tahun 15% 0% 110,7% 66,1% 51,1% 45,8% 40,9% 30% 0% 141,4% 90,0% 71,7% 64,4% 56,8% Catatan: Income Replacement Ratio ini sudah memperhitungkan Jamsostek dan Pesangon Pensiun Arsir kuning menunjukkan tingkat tabungan yang dapat mencapai income replacement ratio 75%

Berdasarkan sejarah, rata-rata hasil investasi DPLK adalah sebesar 12% per tahun. Hasil investasi 12% ini tidak dapat membantu pencapaian target income replacement ratio. 4. Dengan tingkat hasil investasi yang sama, makin lama masa tabungan pensiun makin besar pencapaian target income replacement ratio. Tabel 5.3. Income Replacement Ratio Dengan 12% Pada Berbagai Variasi Masa Menabung 12% per tahun Masa Tabungan DPLK 10 tahun 15% 0% 97% 56% 43% 39% 35% 30% 0% 114,1% 69,7% 55,1% 50,2% 45,4% 50% 0% 136,8% 88,1% 71,5% 65,6% 59,0% Masa Tabungan DPLK 20 tahun 15% 0% 149,9% 82,2% 57,5% 47,5% 40,4% 30% 0% 219,8% 122,3% 84,6% 68,0% 55,6% 50% 0% 312,9% 175,8% 120,8% 95,2% 76,0% Masa Tabungan DPLK 30 tahun 15% 0% 314,0% 132,4% 75,2% 54,4% 42,9% 30% 0% 548,0% 222,6% 120,0% 81,6% 60,8% 50% 0% 859,9% 343,0% 179,7% 117,9% 84,5% Catatan: Income Replacement Ratio ini sudah memperhitungkan Jamsostek dan Pesangon Pensiun Arsir kuning menunjukkan tingkat tabungan yang dapat mencapai income replacement ratio 75% Jika kita berasumsi rata-rata kenaikan gaji secara umum di Indonesia adalah 10% maka dengan menabung DPLK sejak awal karir (usia 25

tahun) seseorang cukup menyisihkan 15% penghasilannya untuk mencapai income replacement ratio 75%. 5.2. Keterbatasan Penulisan ini memiliki keterbatasan yang dapat menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya. Keterbatasan itu meliputi antara lain: 1. Perhitungan pada penulisan ini menggunakan asumsi bahwa tabungan pensiun yang terkumpul saat mulai pensiun tidak dikembangkan kembali dan tidak ada inflasi. Di masa depan kebutuhan akan strategi pengelolaan pendapatan pensiun makin meningkat. Tabel 5.4. menunjukkan apa yang diinginkan karyawan dari strategi manajemen pendapatan pensiun. Tabel 5.4. Apa yang Diinginkan Karyawan dari Strategi Pengelolaan Pendapatan Pensiun The Principal Financial Well-Being Index, Kuartal Ketiga 2009, meminta karyawan mengukur nilai penting hal-hal berikut ini dalam pengelolaan tabungan selama masa pensiun % nilai kepentingan Jaminan pendapatan bulanan 66% Pertumbuhan nilai account 62% Rencana cadangan jika terjadi sakit 61% Kontrol 61% Penyesuaian Biaya Hidup 60% Fleksibilitas pilihan 51% Perlindungan dari fluktuasi pasar 48% Sumber: Christman, Barrie G (2010). The Next Retirement Hurdle: Why Today's Employees Need More Than a Saving Plan. Benefits Quarterly, Second Quarter 2010. 2. Penulisan ini belum secara mendetail menghitung dampak Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 50/PMK.010/2012 yang mensyaratkan tabungan pensiun maksimal 80% harus dibelikan produk anuitas jika total nilainya

diatas Rp. 500 juta. Banyak orang memilih untuk membatalkan (tidak meneruskan) pembelian produk anuitas setelah beberapa lama mengendapkan uangnya di perusahaan asuransi terkait. Hal ini mengakibatkan orang tersebut harus membayar penalti karena memutuskan berhenti di tengah jalan. Berdasarkan pengamatan penulis, dari hasil diskusi dengan banyak calon pensiunan, hal ini karena mereka tidak memiliki rasa percaya dan rasa aman terhadap produk anuitas yang tersedia di pasar. Termasuk peraturan mengenai porsi benefit untuk janda/duda atau anak. 3. Penelitian ini belum dapat mempertimbangkan penerapan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang akan dilaksanakan mulai 1 Januari 2014. Penerapan SJSN yang baru dimulai dengan jaminan kesehatan. Keterbatasan ini terjadi karena kurang dari 60 hari pelaksanaannya belum ada kejelasan lebih detail tentang bentuk jaminan sosial ini. Jika program SJSN memberikan fasilitas yang baik bagi pensiunan maka dapat dipertimbangkan penurunan target income replacement ratio. 5.3. Saran-saran Dari hasil penelitian ini, dirangkum sejumlah saran sebagai berikut: 1. Sudah saatnya, untuk kesejahteraan karyawan, perusahaan bergerak lebih jauh dari pada sebatas membayar iuran jamsostek dan melakukan accrual untuk pembayaran pesangon. Pendidikan persiapan pensiun memegang peranan penting mengingat sebagian besar dana pensiun harus diperoleh karyawan dari tabungan pribadinya. Beberapa hal ini dilakukan

perusahaan-perusahaan yang mempunyai perhatian tinggi kepada karyawannya: a. Menyediakan fasilitas pemotongan gaji untuk tabungan pensiun, dan dengan sedikit usaha tambahan dari perusahaan, fasilitas pemotongan gaji ini memungkinkan karyawan untuk memperoleh keringanan pajak. b. Persiapan Masa Pensiun. Biasanya persiapan masa pensiun dimulai 5 tahun menjelang pensiun, namun persiapan masa pensiun ini makin banyak diberikan juga untuk karyawan yang lebih muda. c. Menyediakan pendidikan keuangan dengan menyediakan Perencana Keuangan. Perusahaan tidak hanya memberikan edukasi tentang perencanaan di masa aktif, namun juga menfasilitasi karyawan untuk memperoleh pendapatan di masa pensiun, misalnya pendidikan kewirausahaan. Selain itu perusahaan juga dapat menjembatani akses karyawan pada berbagai instrumen investasi. 2. Bahwa setiap individu harus memiliki dana pensiun mandiri. Dengan usia harapan hidup yang semakin meningkat, lamanya masa aktif bekerja hampir sama dengan lamanya masa pensiun. Sehingga diperlukan jangka waktu yang panjang untuk mempersiapkan bekal masa pensiun. 3. Bahwa pemerintah harus mempertimbangkan insentif lain untuk pembentukan dana pensiun mandiri bagi golongan yang berpenghasilan menengah dan sedang. Saat ini manfaat pajak yang ada memberikan

kemampuan ekstra yang signifikan bagi individu yang berpenghasilan diatas Rp. 500 juta rupiah (braket pajak 30%).