ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan

ANGGARAN DASAR PERSATUAN DRUM BAND INDONESIA MUKADIMAH

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MUKADIMAH BAB I NAMA, TEMPAT, WAKTU DAN SIFAT. Pasal 1 NAMA

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR ASOSIASI REAL ESTATE BROKER INDONESIA MUKADIMAH

ROHUL SHOOTING CLUB (R S C) ANGGARAN DASAR (AD) Dan ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) Oleh : ROHUL SHOOTING CLUB (RSC) TAHUN 2014 ANGGARAN DASAR (AD)

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

MERCEDES BENZ CLUB MEDAN (MBCM) ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR PERSATUAN MAHASISWA INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT (PERMIAS) NEW JERSEY

ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN HOTEL & RESTORAN INDONESIA. Disempurnakan Pada Munas XV Februari 2010

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

KEPUTUSAN MUSYAWARAH PLENO ANGGOTA III KORAL AUP-STP Nomor. 05/MPAKoral/2004. T e n t a n g PERUBAHAN ANGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA DPD AREBI JABAR 2016 [KOMPAK KUAT HEBAT]

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERUBAHAN ENIMMAX COMMUNITY ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP)

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR KLUB BOLA BASKET COUGAR (COUGAR BASKETBALL CLUB)

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN FILATELIS INDONESIA ANGGARAN DASAR PERKUMPULAN FILATELIS INDONESIA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI SMASH INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA

AD dan ART. Ditulis oleh AMPI Kukar Selasa, 28 May :42 - P E M B U K A A N

Halaman PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O

ANGGARAN DASAR ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI)

ANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA (ASTTI)

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA LEICESTER

ANGGARAN DASAR BADAN KOORDINASI PAGUYUBAN KULON PROGO

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO

KEPUTUSAN SILATNAS PGMI Nomor : 04/SK/Silatnas-PGMI/XI/2008. Tentang ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PGMI ANGGARAN DASAR

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga:

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

ANGGARAN DASAR YAMAHA RIDERS FEDERATION of INDONESIA

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA (PPI) TIONGKOK Amandemen Kongres VII. Xiamen, 27 April 2018

ANGGARAN DASAR AEROMODELLING INDONESIA FEDERASI AERO SPORT INDONESIA PEMBUKAAN

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI LEIDEN. (Indonesian Students Association in Leiden) ANGGARAN DASAR

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II (IKAPENDA) PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI INDONESIA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAERAH KERJA, DAN WAKTU. Pasal 1 NAMA

ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI)

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR FEDERASI ARUNG JERAM INDONESIA

ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga PPI SPANYOL

ANGGARAN DASAR ORARI H A S I L M U N A S U S

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA. BAB I KATENTUAN UMUM Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

PEMBUKAAN. BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1. Pasal 2

ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN HOTEL & RESTORAN INDONESIA (PHRI)

BAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN

PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha.

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI SMAN PLUS PROPINSI RIAU

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2016

ASOSIASI TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA ASTAKI ANGGARAN DASAR ASTAKI ANGGARAN DASAR (AD)

SURAT KEPUTUSAN NOMOR : SKEP-03/IW PUSAT/IV/2004

ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017

ANGGARAN DASAR KAWASAKI NINJA CLUB INDONESIA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD / ART)

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 104 Tahun 2004 TANGGAL : 18 Oktober 2004 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

Ditetapkan oleh: Musyawarah Nasional XIX Palang Merah Indonesia di Jakarta tanggal Desember 2009

Transkripsi:

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA PEMBUKAAN Kegiatan panjat tebing di Indonesia merupakan wujud nyata dari dinamika warga negara Indonesia yang dengan sadar menghimpun dirinya dalam berbagai organisasi, yang dalam aktivitasnya mengandung unsur kegiatan panjat tebing. Bahwa sadar akan tanggung jawab terhadap bangsa dan negara serta kondisi masyarakat Indonesia, maka dipandang perlu adanya organisasi dari berbagai perkumpulan dengan tujuan untuk menciptakan keteraturan dan kesatuan arah gerak kegiatan panjat tebing secara umum di seluruh wilayah Republik Indonesia Tujuan akhir dari kegiatan panjat tebing Indonesia adalah turut membangun dan mengangkat harkat martabat bangsa melalui kegiatan panjat tebing. Bahwa dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dimana kami berlindung, insan panjat tebing di Indonesia sepakat dan berketetapan hati, untuk membentuk dan mendirikan suatu organisasi dalam bentuk federasi kegiatan panjat tebing yang bersifat nasional dan berfungsi sebagai inisiator, regulator, fasilitator, koordinator dan dinamisator setiap bentuk kegiatan panjat tebing diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Atas dasar pertimbangan dan makna yang terkandung dalam uraian diatas, maka disusunlah Anggaran Dasar Federasi Panjat Tebing Indonesia sebagai berikut : 1/13

BAB I UMUM Anggaran Dasar FPTI Pasal 1 Nama dan Domisili 1.1 Organisasi ini bernama Federasi Panjat Tebing Indonesia disingkat FPTI. 1.2 FPTI berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pasal 2 Waktu FPTI dideklarasikan di Jakarta pada tanggal 21 April 1988 untuk waktu yang tidak terbatas. Pasal 3 Azas dan Dasar 3.1 FPTI berazaskan Pancasila. 3.2 FPTI berdasarkan Undang undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945. Pasal 4 Tujuan Tujuan FPTI adalah menggagas, mengusahakan, mengoordinasikan dan membina kegiatan panjat tebing guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik sehingga menjadi warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang baik, berguna dan memiliki kepedulian terhadap sesama manusia serta alam lingkungan, baik nasional, regional dan internasional. Pasal 5 Sifat 5.1 FPTI adalah satu-satunya badan / wadah kegiatan panjat tebing di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5.2 FPTI adalah organisasi yang keanggotaannya bersifat sukarela, tidak membedakan suku, ras, golongan atau agama. 2/13

5.3 FPTI adalah organisasi nirlaba, bukan organisasi kekuatan sosial politik, bukan bagian dari salah satu organisasi kekuatan sosial politik dan tidak menjalankan kegiatan politik praktis. Pasal 6 Ruang Lingkup Kegiatan Ruang lingkup kegiatan meliputi : 6.1 Panjat tebing pendidikan. 6.2 Panjat tebing rekreasi. 6.3 Panjat tebing prestasi. Pasal 7 Fungsi FPTI berfungsi sebagai inisiator, regulator; fasilitator; koordinator dan dinamisator setiap bentuk kegiatan panjat tebing di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.. Pasal 8 Hubungan Kerjasama 8.1 1. FPTI adalah anggota dari Union Internationale des Associations D Alpinisme (UIAA) serta mengadakan hubungan dengan organisasi Regional / Internasional yang berada dalam naungan UIAA. 2. FPTI mengadakan hubungan dengan organisasi di luar naungan UIAA sebagaimana diatur diatas. 8.2 FPTI mengembangkan hubungan kerjasama dengan instansi lain yang terkait. Pasal 9 Kewajiban dan Usaha FPTI berkewajiban dan berupaya dengan : 9.1 Segala usaha dan kegiatan FPTI diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. 9.2 Usaha untuk mencapai tujuan itu diarahkan pada pembinaan mental, jasmani serta peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, ketrampilan dan kecakapan melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan panjat tebing disesuaikan dengan keadaan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia. 3/13

9.3 Melaksanakan kegiatan yang bersifat Internasional untuk membina persahabatan, persaudaraan dan perdamaian dunia. 9.4 Untuk menunjang usaha dalam mencapai tujuan, diadakan prasarana dan sarana yang memadai berupa organisasi, personalia, perlengkapan, dana, komunikasi dan kerjasama. BAB II KEANGGOTAAN Pasal 10 Keanggotaan 10.1 FPTI mengenal 2 (dua) jenis anggota, yaitu : 10.1.1 Anggota Biasa. 10.1.2 Anggota Kehormatan. 10.2 Syarat - syarat keanggotaan dari setiap jenis anggota diatur didalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 11 Kewajiban dan Hak Anggota 11.1 Kewajiban Anggota : 11.1.1 Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan mentaati ketentuan - ketentuan yang berlaku dilingkungan FPTI. 11.1.2 Membayar iuran anggota FPTI. 11.1.3 Melakukan registrasi ulang setiap tahun. 11.2 Hak Anggota : 11.2.1 Mendapatkan Surat Keputusan keanggotaan 11.2.2 Mengenakan atribut FPTI. 11.2.3 Mengikuti dan membantu seluruh kegiatan yang diselenggarakan FPTI sesuai dengan peraturan dan peruntukannya. 11.2.4 Berhak mengajukan dan memilih calon pengurus FPTI. 4/13

Pasal 12 Kehilangan Status Keanggotaan Setiap anggota dapat kehilangan status anggota karena : 12.1. Mengundurkan diri. 12.2. Diberhentikan 12.3. Organisasi yang menjadi anggota tersebut oleh suatu sebab dibubarkan atau membubarkan diri. BAB III ORGANISASI Pasal 13 Tingkatan 13.1 Daerah dihimpun dan dioordinasikan ditingkat nasional yang meliputi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 13.2 Cabang dihimpun dan dioordinasikan ditingkat daerah yang meliputi wilayah propinsi. 13.3 Anggota dihimpun dan dioordinasikan ditingkat cabang yang meliputi wilayah kabupaten / kota. Pasal 14 Struktur Susunan organisasi FPTI dimulai dari tingkat nasional, propinsi sampai kabupaten / kota : 14.1. Ditingkat nasional dibentuk Pengurus Pusat, yang membawahi dan mengoordinasikan semua kegiatan FPTI diseluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan masa bakti 4 (empat) tahun. Dan sekurang - kurangnya membawahi 15 (lima belas) Pengurus Daerah. 14.2. Ditingkat propinsi dibentuk Pengurus Daerah, yang membawahi dan mengoordinasikan semua kegiatan FPTI diseluruh wilayah hukum propinsi dengan masa bakti 4 (empat) tahun. Dan sekurang - kurangnya membawahi 3 (tiga) Pengurus Cabang. 14.3. Ditingkat kabupaten / kota dibentuk Pengurus Cabang FPTI, yang membawahi dan mengoordinasikan semua kegiatan FPTI diseluruh wilayah hukum kabupaten / kota 5/13

dengan masa bakti 4 (empat) tahun. Dan sekurang - kurangnya membawahi 3 (tiga) klub / perhimpunan / assosiasi. Pasal 15 Tempat Kedudukan 15.1. Pengurus Pusat berkedudukan di ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia 15.2. Pengurus Daerah berkedudukan di Ibukota Propinsi 15.3. Pengurus Cabang berkedudukan di Ibukota Kabupaten / Kota Pasal 16 Kepengurusan 16.1. Susunan Pengurus FPTI sekurang kurangnya terdiri dari : 16.1.1. Ketua Umum. 16.1.2. Sekretaris Umum. 16.1.3. Bendahara Umum. 16.1.4. Bidang Organisasi. 16.1.5. Bidang Kompetisi. 16.1.6. Bidang Pembinaan. 16.1.7. Bidang Prestasi. 16.2. Rincian pembagian tugas dan tanggung jawab susunan Pengurus FPTI diatur lebih lanjut di dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 17 Dewan Penasehat 17.1 Pengurus FPTI, dalam menjalankan tugas dan kewajibannya didampingi oleh Dewan Penasehat. 17.2 Dewan Penasehat FPTI diangkat dan ditetapkan dalam Musyawarah FPTI. 17.3 Dewan Penasehat bertugas memberi nasehat kepada Pengurus FPTI. 17.4 Personalia Dewan Penasehat berjumlah minimal 3 (tiga) orang. 17.5 Rincian tugas, tanggung jawab dan pembagian tugas Dewan Penasehat diatur lebih lanjut didalam Anggaran Rumah Tangga. 6/13

Pasal 18 Badan Pemeriksa Keuangan 18.1 Badan Pemeriksa Keuangan adalah badan independen yang dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah. 18.2 Badan Pemeriksa Keuangan wajib melaporkan hasil pemeriksanaan keuangan FPTI secara berkala tiap 1 (satu) tahun pada Musyawarah atau Rapat Kerja. 18.3 Bila dianggap perlu, tugas Badan Pemeriksa Keuangan dapat dilakukan oleh Akuntan Publik. Pasal 19 Badan Arbitrase 19.1. Badan Arbitrase : 19.1.1. Badan Arbitrase dibentuk sebagai suatu majelis untuk menyelesaikan persengketaan yang timbul disebabkan terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan dan aturan organisasi yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. 19.1.2. FPTI dan jajarannya serta anggota FPTI dilarang membawa persengketaan sebagaimana diatur dalam pasal 19.1.1. tersebut ke yuridiksi Pengadilan manapun di Indonesia. 19.2. Susunan Badan Arbitrase serta acara penyelesaian sengketa yang diajukan ke depan Majelis Badan Arbitrase akan diatur dengan Surat Keputusan Ketua Umum FPTI. 19.3. Keputusan dari Badan Arbitrase bersifat final dan mengikat bagi semua pihak yang bersengketa. Pasal 20 Rangkap Jabatan 20.1. Pengurus FPTI tidak dibenarkan merangkap jabatan diantara FPTI Pusat, FPTI Propinsi dan FPTI Kabupaten / Kota. 20.2. Pengurus FPTI dibenarkan menjadi pengurus organisasi sejenis ditingkat regional maupun internasional. 7/13

BAB IV MUSYAWARAH DAN RAPAT Anggaran Dasar FPTI Pasal 21 Musyawarah 21.1. Musyawarah Nasional : 21.1.1. Musyawarah Nasional adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam FPTI. 21.1.2. Musyawarah Nasional diadakan 4 (empat) tahun sekali. 21.1.3. Agenda pokok Musyawarah Nasional adalah : 21.1.3.1. Menetapkan Tata Tertib dan Agenda Munas 21.1.3.2. Pertanggungjawaban laporan kerja dan keuangan Pengurus Pusat selama masa bakti kepengurusan. 21.1.3.3. Penetapan rencana strategis 4 (empat) tahun. 21.1.3.4. Pemilihan dan penetapan Ketua Umum Pengurus Pusat untuk masa bakti 4 (empat) tahun berikutnya. 21.1.3.5. Pemilihan dan penetapan Dewan Penasehat Pengurus Pusat. 21.1.3.6. Pemilihan dan penetapan Badan Pemeriksa Keuangan Pengurus Pusat. 21.1.3.7. Peninjauan dan Penetapan AD/ART FPTI 21.1.4. Jika ada hal-hal yang luar biasa dan bersifat mendesak, maka di antara dua waktu Musyawarah Nasional dapat diadakan Musyawarah Nasional Luar Biasa. 21.1.5. Pimpinan Musyawarah Nasional adalah suatu presidium yang dipilih oleh peserta Musyawarah Nasional. 21.2. Musyawarah Daerah : 21.2.1. Musyawarah Daerah diadakan 4 (empat) tahun sekali. 21.2.2. Agenda pokok Musyawarah Daerah adalah : 21.2.2.1 Menetapkan Tata Tertib dan Agenda Musda 21.2.2.1. Pertanggungjawaban laporan kerja dan keuangan Pengurus Daerah selama masa bakti kepengurusan. 21.2.2.2. Penetapan rencana strategis 4 (empat) tahun. 8/13

21.2.2.3. Pemilihan dan penetapan Ketua Umum Pengurus Daerah untuk masa bakti 4 (empat) tahun berikutnya. 21.2.2.4. Pemilihan dan penetapan Dewan Penasehat Pengurus Daerah. 21.2.2.5. Pemilihan dan penetapan Badan Pemeriksa Keuangan Pengurus Daerah. 21.2.3. Jika ada hal - hal yang luar biasa dan bersifat mendesak, maka di antara dua waktu Musyawarah Daerah dapat diadakan Musyawarah Daerah Luar Biasa. 21.2.4. Pimpinan Musyawarah Daerah adalah suatu presidium yang dipilih oleh peserta Musyawarah Daerah. 21.3. Musyawarah Cabang : 21.3.1. Musyawarah Cabang diadakan 4 (empat) tahun sekali. 21.3.2 Agenda pokok Musyawarah Cabang adalah : 21.1.3.1. Menetapkan Tata Tertib dan Agenda Munas 21.1.3.2. Pertanggungjawaban laporan kerja dan keuangan Pengurus Cabang selama masa bakti kepengurusan. 21.1.3.3. Penetapan rencana strategis 4 (empat) tahun. 21.1.3.4. Pemilihan dan penetapan Ketua Umum Pengurus Cabang untuk masa bakti 4(empat) tahun berikutnya. 21.1.3.5. Pemilihan dan penetapan Dewan Penasehat Pengurus Cabang. 21.1.3.6. Pemilihan dan penetapan Badan Pemeriksa Keuangan Pengurus Cabang. 21.3.3. Jika ada hal-hal yang luar biasa dan bersifat mendesak, maka di antara dua waktu Musyawarah Anggota dapat diadakan Musyawarah Anggota Luar Biasa. 21.3.4. Pimpinan Musyawarah Anggota adalah suatu presidium yang dipilih oleh peserta Musyawarah Anggota. Pasal 22 Rapat Kerja 22.1 Rapat kerja adalah Rapat yang diselenggrarakan oleh FPTI, diselengararakan 1(satu) tahun sekali. 9/13

22.2 Didalam organisasi FPTI dikenal macam dan tingkatan rapat, yakni : 22.2.1 Rapat Kerja Nasional disingkat Rakernas 22.2.2 Rapat Kerja Daerah disingkat Rakerda 22.2.3 Rapat Kerja Cabang disingkat Rakercab 22.3. Rapat Kerja diselenggarakan untuk : 22.3.1. Mempertanggungjawabkan hasil kerja dan keuangan dari Pengurus FPTI untuk 1 (satu) tahun yang sudah berjalan. 22.3.2. Menetapkan program kerja FPTI yang akan dilaksanakan 1 (satu) tahun mendatang. 22.4. Peserta Rapat Kerja terdiri dari : 22.4.1. Rapat Kerja Nasional yang dihadiri oleh Pengurus Daerah yang bersangkutan. 22.4.2. Rapat Kerja Daerah yang dihadiri oleh Pengurus Cabang yang bersangkutan. 22.4.3. Rapat Kerja Cabang yang dihadiri oleh Anggota. BAB V PENDAPATAN DAN KEKAYAAN Pasal 23 Pendapatan Pendapatan FPTI diperoleh dari : 23.1. Iuran anggota. 23.2. Bantuan pemerintah. 23.3. Bantuan KONI. 23.4. Sumbangan masyarakat yang tidak mengikat. 23.5. Sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku maupun dengan Anggaran Dasar. Pasal 24 Kekayaan Kekayaan organisasi berupa : 24.1. Uang. 10/13

24.2. Surat surat berharga. 24.3. Atribut FPTI. 24.4. Alat atau barang, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. BAB VI ATRIBUT Pasal 25 Lambang Lambang FPTI adalah segitiga sisi berwarna emas dan tiga buah garis berwarna merah dan dibawahnya terdapat tulisan FPTI berwarna hitam. Pasal 26 Bendera Bendera FPTI berbentuk empat persegi panjang, berukuran tiga banding dua, warna dasar putih dengan lambang FPTI di tengah dan di bawah lambang FPTI terdapat tulisan Federasi Panjat Tebing Indonesia berwarna hitam. Pasal 27 Mars Mars FPTI adalah lagu Kilau Tebing Keemasan Pasal 28 Seragam Untuk mempererat rasa persatuan dan kesatuan serta meningkatkan disiplin, anggota Pengurus FPTI menggunakan seragam. 11/13

BAB VII ANGGARAN RUMAH TANGGA Anggaran Dasar FPTI Pasal 29 Anggaran Rumah Tangga dan Addendum 29.1. Anggaran Rumah Tangga dan Addendum adalah penjabaran lebih lanjut dan merupakan aturan pelaksanaan dari Anggaran Dasar. 29.2. Hal hal yang tidak atau belum cukup diatur di dalam Anggaran Dasar ini dapat diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga dan Addendum. 29.3. Ketentuan Anggaran Rumah Tangga dan Addendum tidak boleh bertentangan dengan ketentuan Anggaran Dasar. BAB VIII PEMBUBARAN Pasal 30 Pembubaran 30.1. FPTI hanya dapat dibubarkan oleh Musyawarah Nasional yang khusus diadakan untuk itu. 30.2. Musyawarah Nasional tersebut harus diusulkan oleh sekurang - kurangnya 2/3 (duapertiga) jumlah Pengurus Daerah. 30.3. Musyawarah Nasional untuk membicarakan usul pembubaran FPTI dinyatakan syah jika dihadiri oleh utusan dari sekurang - kurangnya 2/3 (duapertiga) jumlah daerah. 30.4. Usul pembubaran FPTI diterima oleh Musyawarah Nasional jika disetujui dengan aklamasi. 30.5. Jika FPTI dibubarkan, maka cara penyelesaian harta benda dan hutang-piutang milik FPTI ditetapkan oleh Musyawarah Nasional. 30.6. Penyelesaian harta benda dan hutang piutang milik FPTI akan diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga. 12/13

BAB IX PERUBAHAN ANGGARAN DASAR Pasal 31 Perubahan Anggaran Dasar 31.1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah Nasional FPTI yang dihadiri oleh utusan daerah sekurang - kurangnya 1/2 (setengah) ditambah 1(satu) jumlah Pengurus Daerah. 31.2. Usulan perubahan Anggaran Dasar diterima oleh Musyawarah Nasional jika disetujui oleh sekurang - kurangnya 2/3 (duapertiga) dari jumlah suara yang hadir. BAB X PENUTUP Pasal 32 Penutup Anggaran Dasar ini berlaku sejak berdirinya FPTI pada tanggal 21 April 1988, dan telah mengalami beberapa kali perubahan dan penyempurnaan. 13/13