ANGGARAN DASAR YAMAHA RIDERS FEDERATION of INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANGGARAN DASAR YAMAHA RIDERS FEDERATION of INDONESIA"

Transkripsi

1 ANGGARAN DASAR YAMAHA RIDERS FEDERATION of INDONESIA MUKADIMAH Bahwa untuk, mencapai tujuan Negara Republik Indonesia, yaitu masyarakat adil dan makmur, baik materiil maupun spiritual, perlu dilaksanakan pembangunan di segala bidang kehidupan Bangsa dan Negara, termasuk bidang olahraga, wisata, ke-lalulintas-an, serta pelayanan dan pengembanganpengembangan lainnya yang berkaitan dengan kendaraan bermotor. Bahwa untuk melaksanakan pembangunan tersebut, para penggemar pada bidang yang bertalian dengan kendaraan bermotor, dalam hal ini adalah para pengguna sepeda motor, sebagai unsur pembangunan perlu meningkatkan partisipasi dan peranannya. Agar partisipasi dan peranan para penggemar bidang-bidang yang berkaitan dengan sepeda motor tersebut dapat berjalan lebih aktif, berdaya guna serta terarah, maka merupakan suatu keharusan bagi penggemar dan pengguna sepeda motor, khususnya YAMAHA, untuk bersatu dalam wadah organisasi yaitu YAMAHA RIDERS FEDERATION of INDONESIA yang mampu mengorganisasikan dirinya, sehingga dalam pembangunan sekarang ini maupun yang akan datang mampu menjalankan peranan, fungsi, tugas kewajibannya dan tanggung jawabnya yang optimal untuk turut memajukan bidang kendaraan bermotor disamping sebagai wadah untuk membantu Pemerintah dalam menciptakan keselamatan dan kelancaran lalu lintas dijalan. YAMAHA RIDERS FEDERATION of INDONESIA (YRF-I) adalah sebuah komunitas pengguna dan penggemar sepeda motor YAMAHA yang berdomisili di seluruh wilayah Indonesia. YAMAHA RIDERS FEDERATION of INDONESIA (Y RF-I) secara historis merupakan pengembangan dari YAMAHA RIDERS CLUB (YRC) yang diprakarsai pada tanggal 1 Agustus 1990 oleh: Himawan Wiradisaputra, Bambang Asmarabudi, Edmound Chow, dan Herry.S. yang ketika itu berstatus sebagai karyawan PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI). Bertujuan menampung dan menghimpun para pemilik motor Yamaha. Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta didorong oleh rasa kesadaran, rasa tanggung jawab seperti tersebut di atas dengan berlandasan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka untuk mewujudkan maksud tersebut perlu disusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga YAMAHA RIDERS FEDERATION of INDONESIA. BAB I NAMA, SIFAT, BENTUK DAN TEMPAT KEDUDUKAN Draft AD YRF-I/page 1

2 Pasal 1 NAMA Organisasi ini bernama YAMAHA RIDERS FEDERATION of INDONESIA disingkat YRF-I. didirikan pada tanggal 8 bulan Desember tahun 2012 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Pasal 2 SIFAT YRF-I bersifat musyawarah mufakat, kekeluargaan, gotong royong, sportif dan mandiri. Pasal 3 BENTUK DAN TEMPAT KEDUDUKAN 1. YRF-I adalah organisasi berbentuk ikatan yang merupakan kesatuan dan mempunyai ruang lingkup Daerah dan Nasional. 2. YRF-I berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia. BAB II ASAS, TUJUAN DAN KEGIATAN Pasal 4 ASAS 1. YRF-I berasaskan Pancasila dan berlandaskan Undang-Undang Dasar YRF-I adalah wadah komunitas non komersial dan tidak terlibat dalam kegiatan politik. Pasal 5 TUJUAN DAN KEGIATAN 1. YRF-I bertujuan: a. Menjadi wadah komunikasi bagi seluruh komunitas dan club motor YAMAHA Se-Indonesia. b. Membantu memberikan solusi serta pemecahan masalah organisasi bila dibutuhkan. c. Memberikan wawasan dan pengetahuan tentang produk sepeda motor Yamaha yang dialami dan belum diketahui anggota baik mengenai mesin, spare parts, maupun modifikasi. d. Memberikan wawasan dan membudayakan Safety Riding (Aman berkendara) dan penggunaan Safety Gear kepada anggota serta mengkampanyekan untuk tertib berlalulintas. e. Menjalin hubungan silaturahim yang baik serta rasa persaudaraan antar sesama anggota maupun komunitas dan atau club sepeda motor lainnya juga masyarakat umum. f. Turut serta mewujudkan dan meningkatkan prestasi olahraga dan mengembangkan kegiatan wisata kendaraan bermotor Indonesia. 2. Untuk mencapai tujuan di atas, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah: a. Membina, meningkatkan, mengembangkan, memediasikan dan mempromosikan kegiatan yang menyangkut bidang olahraga, sosial dan wisata (touring) dengan kendaraan bermotor. Draft AD YRF-I/page 2

3 b. Membudayakan Safety Riding (Aman berkendara) dan penggunaan Safety Gear kepada seluruh anggota YRF-I. c. Membantu pihak PT YAMAHA INDONESIA MOTOR MANUFACTURING (YIMM) dalam meningkatkan loyalitas pelanggan (Customer Loyality) melalui after sales service serta menghimbau untuk selalu menggunakan spare parts asli. BAB III KEDAULATAN Pasal 6 Kedaulatan organisasi ada pada anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Musyawarah Nasional. BAB IV KEANGGOTAAN Pasal 7 1. Anggota YRF-I terdiri dari: Anggota Dewan Penasehat Anggota Badan Pengawas Anggota Badan Pengurus Nasional Anggota Badan Pengurus Daerah/Propinsi Anggota Badan pengurus Kordinator Wilayah Anggota Simpatisan 2. Ketentuan mengenai keanggotaan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB V ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN Pasal 8 ORGANISASI 1. YAMAHA RIDERS FEDERATION of INDONESIA bersifat tunggal. 2. Organisasi Pusat untuk seluruh wilayah Indonesia disebut YRF-I. 3. Organisasi Daerah untuk Propinsi disebut YRF Propinsi. 4. Organisasi wilayah untuk Kabupaten/Kota disebut YRF Kabupaten/Kota. 5. Organisasi khusus untuk Wilayah Madiun dan Kediri disebut YRF Istimewa dan setingkat YRF Propinsi. 5.a. Dibentuknya YRFI Istimewa dilandasi keberadaan DDS Madiun-Kediri dimana ada di wilayah Jawa Timur. Sehingga perlu dibentuk YRFI Istimewa yang terpisah dengan YRFI Jawa Timur. Tujuannya untuk memudahkan koordinasi. 6. YRF-I tidak mencampuri kebijakan internal anggotanya. 7. Ketentuan lebih lanjut tentang organisasi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Draft AD YRF-I/page 3

4 Pasal 9 KEPENGURUSAN 1. Pengurus YRF-I Pengurus Nasional merupakan badan pelaksana tertinggi yang bersifat kolektif. Kepengurusan YRF-I dilaksanakan oleh Pengurus Nasional yang dipilih dan disyahkan melalui Musyawarah Nasional (Munas). 2. Pengurus YRF Propinsi Pengurus Propinsi merupakan badan pelaksana yang bersifat kolektif. Kepengurusan YRF Propinsi dilaksanakan oleh Pengurus daerah yang dipilih dan disyahkan melalui Musyawarah Daerah (Musda) dan dikukuhkan oleh Pengurus Nasional. 3. Pengurus YRF Kabupaten/Kota Pengurus Kota merupakan badan pelaksana yang bersifat kolektif. Kepengurusan YRF Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh Pengurus Wilayah yang dipilih dan disyahkan melalui Musyawarah Wilayah (Muswil) dan dikukuhkan oleh Pengurus Propinsi. Pasal 10 PERSYARATAN PENGURUS 1. Anggota dari komunitas atau club motor Yamaha yang tergabung dalam YRF-I. 2. Menunjukkan minat yang tinggi terhadap kegiatan olahraga, sosial dan wisata kendaraan bermotor. 3. Bersedia dan tunduk pada AD/ART YRF-I dan sanggup melaksanakan keputusan-keputusan organisasi. 4. Bersedia dan sanggup menjalankan serta mengikuti kegiatan organisasi. 5. Bersedia dan sanggup menjalin hubungan kerjasama sesama Pengurus. 6. Tidak merangkap jabatan dalam kepengurusan club atau komunitas motor Yamaha anggota YRF-I. Pasal 11 PERSYARATAN KETUA UMUM PENGURUS NASIONAL 1. Memenuhi syarat-syarat seperti yang disebut dalam pasal Mempunyai pengalaman dalam berorganisasi. 3. Mempunyai komitmen dan waktu yang cukup untuk YRF-I. 4. Mempunyai visi dan pengetahuan yang cukup untuk memimpin YRF-I. 5. Berdomisili di salah satu wilayah YRF-I di Indonesia. Pasal 12 PERSYARATAN KETUA PENGURUS PROPINSI 1. Memenuhi syarat-syarat seperti yang disebutkan dalam pasal Mempunyai pengalaman dalam berorganisasi. 3. Mempunyai komitmen dan waktu yang cukup untuk YRF Propinsi. 4. Berdomisili dalam wilayah propinsi yang bersangkutan. Pasal 13 Draft AD YRF-I/page 4

5 PERSYARATAN KETUA PENGURUS KABUPATEN/KOTA 1. Memenuhi syarat-syarat seperti yang disebutkan dalam pasal Mempunyai pengalaman dalam berorganisasi. 3. Mempunyai komitmen dan waktu yang cukup untuk YRF Kota. 4. Berdomisili dalam wilayah kabupaten/kota yang bersangkutan. Pasal 14 MASA BAKTI KEPENGURUSAN Pengurus Nasional, Pengurus Propinsi dan Pengurus Kabupaten/Kota dipilih untuk masa bakti 3 (tiga) tahun. Pasal 15 SUSUNAN PENGURUS 1. Pengurus YRF-I Nasional terdiri dari: Ketua Umum, Wakil Ketua Umum Sekretaris Jenderal Bendahara Umum Humas 2. Pengurus YRF Propinsi terdiri dari: Ketua Wakil Ketua Sekertaris/Humas Bendahara dan Ketua Divisi yang setingkat sesuai kebutuhan masing-masing YRF Propinsi. 3. Susunan Pengurus YRF Kabupaten/Kota mengacu pada susunan Pengurus YRF Propinsi atau dapat disesuaikan dengan keadaan setempat. Pasal 16 PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU 1. Apabila Ketua Umum YRF-I berhalangan tetap, maka digantikan oleh Wakil Ketua Umum YRF-I sampai masa bakti kepengurusan. 2. Apabila Ketua Umum YRF-I dan Wakil Ketua Umum YRF-I berhalangan tetap, maka digantikan Sekertaris Jendral sampai masa bakti kepengurusan. 3. Apabila Ketua Umum YRF-I, Wakil Ketua Umum YRF-I dan Sekretaris Jenderal berhalangan tetap, maka diadakan Musyawarah Nasional Luar Biasa. 4. Apabila Ketua YRF Propinsi berhalangan tetap, maka digantikan Wakil Ketua YRF Propinsi sampai masa bakti kepengurusan. 5. Apabila Ketua YRF Propinsi dan Wakil Ketua YRF Propinsi berhalangan tetap, maka diadakan Musyawarah Daerah Luar biasa. 6. Apabila Ketua YRF Kabupaten/Kota berhalangan tetap, maka digantikan Wakil Ketua YRF Kabupaten/Kota sampai masa bakti kepengurusan. Draft AD YRF-I/page 5

6 7. Apabila Ketua YRF Kabupaten/Kota dan Wakil Ketua YRF Kota berhalangan tetap, maka diadakan Musyawarah Wilayah Luar biasa. 8. Apabila Pengurus Nasional lainnya berhalangan tetap/kosong maka penggantian/pengisian jabatan kosong tersebut dilakukan dan disyahkan melalui Rapat Pengurus Nasional. 9. Apabila Pengurus Propinsi lainnya berhalangan tetap/kosong maka penggantian/pengisian jabatan kosong tersebut dilakukan dan disyahkan melalui Rapat Pengurus Propinsi. 10. Apabila Pengurus Kabupaten/Kota lainnya berhalangan tetap/kosong maka penggantian/pengisian jabatan kosong tersebut dilakukan dan disyahkan melalui Rapat Pengurus Kabupaten/Kota. BAB VI PIMPINAN Pasal 17 KETUA UMUM PENGURUS NASIONAL, KETUA PENGURUS PROPINSI DAN KETUA PENGURUS KABUPATEN/KOTA 1. Pimpinan YRF-I berada pada Ketua Umum Pengurus Nasional, Ketua Pengurus Daerah untuk YRF Propinsi dan Ketua Pengurus Wilayah untuk YRF Kabupaten/Kota. 2. Ketua Umum Pengurus Nasional dipilih oleh Musyawarah Nasional, Ketua Pengurus Propinsi dipilih oleh Musyawarah Daerah dan Ketua Pengurus Kabupaten/Kota dipilih oleh Musyawarah Wilayah. 3. Ketua Umum Pengurus Pusat/Ketua Pengurus Proponsi/Ketua Pengurus Kabupaten/Kota dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa bakti. Maksimal kepimpinan 2 (dua) periode. BAB VII DEWAN PENASEHAT DAN BADAN PENGAWAS Pasal 18 Pada Pengurus YRF-I Nasional terdapat Dewan Penasehat dan Badan Pengawas. Pasal 19 DEWAN PENASEHAT 1. Dewan Penasehat adalah pejabat PT YIMM. 2. Penentuan anggota Dewan Penasehat dilakukan oleh konsensus management PT YIMM. 3. Bila Anggota Dewan Penasehat berhalangan hadir karena sesuatu hal, anggota Dewan Penasehat bisa dan boleh menujuk seseorang untuk mewakili atau mengantikan tugas. 4. Seseorang yang ditunjuk mewakili atau menggantikan Dewan Penasehat memiliki hak suara dan peranan yang sama dengan Dewan Penasehat. 5. Peranan dan fungsi Dewan Penasehat akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 20 BADAN PENGAWAS 1. Badan Pengawas adalah badan yang dibentuk ditingkat Nasional dan disetujui oleh Dewan Penasehat atau orang yang ditunjuk Dewan Penasehat untuk mewakili Dewan Penasehat. Draft AD YRF-I/page 6

7 2. Badan Pengawas berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri dari 3 (tiga) orang unsur media/motodream, dengan kedudukan 1 (satu) Ketua dan 2 (dua) Anggota, serta 2 (dua) orang dari anggota YRF-I yang dipandang mempunyai keahlian dan kemampuan juga sebagai anggota. 3. Peranan dan fungsi Badan Pengawas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB VIII MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT Pasal 21 MUSYAWARAH 1. Musyawarah Nasional adalah per-musyawarahan tertinggi dalam organisasi. 2. Musyawarah Daerah adalah per-musyawarahan tertinggi untuk YRF Propinsi. 3. Musyawarah Wilayah adalah per-musyawarahan tertinggi untuk YRF Kabupaten/Kota. 4. Musyawarah Nasional, Musyawarah Daerah dan Musyawarah Wilayah diadakan 3 (tiga) tahun sekali. 5. Wewenang Musyawarah diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 22 MUSYAWARAH LUAR BIASA 1. Musyawarah Nasional Luar Biasa wajib diadakan oleh Pengurus Nasional apabila diminta sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Pengurus YRF Propinsi. 2. Musyawarah Daerah Luar Biasa wajib diadakan oleh Pengurus Propinsi apabila diminta oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota dan mendapat persetujuan Pengurus Pusat. 3. Musyawarah Wilayah Luar Biasa wajib diadakan oleh Pengurus Kabupaten/Kota apabila diminta oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota dan mendapat persetujuan Pengurus Propinsi dan diketahui Pengurus Pusat. 4. Wewenang Musyawarah Luar Biasa diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 23 RAPAT-RAPAT 1. Rapat Kerja terdiri dari: Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) Rapat Kerja Kabupaten/Kota (RAKERWIL) 2. Rapat Kerja diadakan setiap tahun sekali. 3. Wewenang Rapat Kerja diatur dalam Anggaran Rumah Tangga BAB IX HUBUNGAN KELUAR Pasal 24 Draft AD YRF-I/page 7

8 Hubungan keluar organisasi secara Nasional, maupun Internasional dapat dilakukan oleh Pengurus Nasional, Pengurus Propinsi dan Pengurus Kabupaten/Kota secara baik dan bertanggungjawab dan diketahui Pengurus Nasional. BAB X KEKAYAAN ORGANISASI Pasal Kekayaan Organisasi didapat dari : Uang Registrasi Uang Iuran Sumbangan yang tidak mengikat, Hasil-hasil usaha lain yang sah. 2. Hal-hal lain yang berhubungan dengan Kekayaan Organisasi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB XI ATRIBUT Pasal 26 YRF-I mempunyai atribut organisasi yang terdiri dari Panji-Panji dan Lambang yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB XII PERUBAHAN ANGGARAN DASAR Pasal Perubahan Anggaran Dasar dapat dilakukan pada Musyawarah Nasional yang dihadiri sekurangkurangnya oleh 2/3 (dua pertiga) dari Pengurus YRF Propinsi. 2. Usulan perubahan Anggaran Dasar diajukan pada Rapat Kerja Nasional terakhir sebelum Musyawarah Nasional. 3. Keputusan adalah sah apabila disetujui oleh setengah ditambah satu ( ½ + 1) dari peserta yang hadir. BAB XIII PEMBUBARAN ORGANISASI Pasal 28 Draft AD YRF-I/page 8

9 1. Organisasi YRF-I dapat dibubarkan apabila Dewan Penasehat beranggapan bahwa YRF-I sudah tidak mempunyai kekuatan melaksanakan tujuan organisasi. Atau karena ada hal-hal tertentu dan luar biasa, Dewan Penasehat dapat dan berhak membubarkan YRF-I tanpa mekanisme Musyawarah Nasional Luar Biasa. BAB XIV PENUTUP Pasal 29 Hal-hal yang belum diatur didalam Anggaran Dasar ini diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 30 Anggaran Dasar ini berlaku sejak berdirinya YAMAHA RIDERS FEDERATION of INDONESIA (YRF-I).. Ditetapkan di: Jakarta Pada: tanggal 26 bulan Januari tahun 2013 YAMAHA RIDERS FEDERATION of INDONESIA (SEMUA TIM PERUMUS AD/ART) Draft AD YRF-I/page 9

10 ANGGARAN RUMAH TANGGA YAMAHA RIDERS FEDERATION of INDONESIA BAB I BENTUK DAN RUANG LINGKUP ORGANISASI Pasal 1 Organisasi ini berbentuk Kesatuan yang berstatus Badan Hukum Indonesia yang mempunyai ruang lingkup Daerah dan Nasional. BAB II KELEMBAGAAN ANGGOTA Pasal 2 SYARAT KEANGGOTAAN 1. Club atau komunitas motor Yamaha yang beranggotakan minimal 10 anggota. 2. Usia club atau komunitas motor Yamaha minimal 1 tahun. 3. Wajib memiliki struktur organisasi. 4. Memiiki dan melampirkan AD/ART atau PO (Peraturan Organisas i) atau Norma-norma komunitas secara tertulis. 5. Wajib mengisi data administrasi keanggotaan. 6. Wajib membayar uang registrasi. Pasal 3 STATUS KEANGGOTAAN 1. Anggota YRF-I adalah setiap komunitas atau club motor Yamaha yang telah diterima menjadi anggota melalui proses pendaftaran dan persetujuan pengurus YRF Kabupaten/Kota. 2. Anggota Kehormatan adalah pribadi-pribadi yang telah banyak memberikan jasa dan pengabdian dalam mengembangkan dan membina YRF-I. 3. Simpatisan adalah komunitas atau club motor Yamaha yang belum terikat secara organisasi dengan YRF-I. Pasal 4 Secara hierarki kelembagaan anggota adalah: Anggota YRF-I adalah komunitas atau club motor Yamaha di bawah YRF Kabupaten/Kota dan YRF Kabupaten/Kota merupakan kepanjangan tangan YRF Propinsi dan YRF-I. Pasal 5 KEWAJIBAN ANGGOTA Anggota YRF-I berkewajiban: 1. Mentaati segala ketentuan dan bertindak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Peraturan YRF-I. Draft ART YRF-I/page 1

11 2. Membayar uang registrasi dan uang iuran (1 tahun 2 kali) yang jumlahnya diatur dalam Peraturan Pengurus Kabupaten/Kota masing-masing wilayah (dengan pertimbangan kemampuan masingmasing klub), kecuali bagi Anggota Kehormatan. Pasal 6 HAK ANGGOTA Anggota YRF-I berhak: Menikmati segala fasilitas yang disediakan bagi anggota sesuai dengan peraturan yang ditetapkan YRF-I. Mempunyai hak dipilih, hak mengeluarkan pendapat, hak mengajukan usul/saran, hak perlindungan, hak pembinaan dari organisasi, hak membela diri jika dikenakan tindakan disiplin oleh organisasi. Pasal 7 KEHILANGAN KEANGGOTAAN Setiap komunitas atau club motor Yamaha yang tergabung dalam YRF-I kehilangan keanggotaannya apabila: 1. Kepengurusan komunitas atau club motor Yamaha dianggap vakum selama minimal 1 tahun. 2. Komunitas atau club motor Yamaha bubar. 3. Permintaan dari komunitas atau club motor Yamaha secara tertulis. 4. Diberhentikan oleh kepengurusan YRF Kabupaten/Kota atas sepengetahuan YRF Propinsi dan atas persetujuan YRF-I. 5. Melanggar aturan AD/ART YRF-I. Pasal 8 SIMPATISAN 1. Komunitas atau club motor Yamaha yang belum memenuhi ketentuan pasal Dapat mengikuti agenda kegiatan YRF-I. 3. Dalam Muswil tidak memiliki hak memilih dan dipilih, namun diberikan hak mengeluarkan pendapat. 4. Tidak diperbolehkan mengenakan atribut YRF-I. BAB III ORGANISASI Pasal 9 SYARAT ORGANISASI 1. YRF-I adalah organisasi komunitas dan club motor Yamaha untuk seluruh wilayah Indonesia yang diakui oleh PT YIMM. 2. YRF Propinsi adalah organisasi YRF tingkat Nasional yang dapat dibentuk dengan syarat memiliki minimal 50 persen dari jumlah Kabupaten/Kota di propinsi tersebut. 3. YRF Kabupaten/Kota adalah organisasi YRF tingkat Propinsi yang dapat dibentuk dengan syarat memiliki minimal (lima) komunitas atau club motor Yamaha Kabupaten/Kota tersebut. Draft ART YRF-I/page 2

12 Pasal 10 TINDAKAN DISIPLIN PENGURUS 1. Tindakan disiplin pengurus YRF-I secara tertulis dijatuhkan berupa : Peringatan. Pemberhentian sementara. Pemberhentian. 2. Tindakan disiplin dijatuhkan kepada pengurus YRF-I yang : Tidak memenuhi lagi ketentuan/keputusan organisasi. Mencemarkan nama baik organisasi dan atau melawan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Dihukum oleh pengadilan karena melakukan tindak pidana yang melanggar hukum. 3. Tindakan disiplin berupa peringatan dan pemberhentian sementara adalah wewenang Pengurus YRF-I Nasional terhadap pengurus YRF Kota dan pengurus YRF Propinsi apabila memenuhi ayat 2 (dua), sedangkan rehabilitasi daripada tindakan disiplin dan pemberhentian sementara tersebut adalah wewenang Pengurus YRF-I. Tindakan disiplin berupa pemberhentian sementara dapat disertai dengan pencabutan hak suara atau memilih dan dipilih. 4. Tindakan disiplin berupa pemberhentian, adalah wewenang Pengurus Propinsi atas persetujuan Pengurus Nasional setelah menerima laporan dan usulan dari Pengurus Kota. 5. Tindakan disiplin terhadap anggota Pengurus YRF-I dilakukan oleh suatu sidang yang diadakan oleh Pengurus Nasional ditetapkan oleh Musyawarah Nasional/Musyawarah Nasional Luar Biasa. 6. Tiap Pengurus YRF-I (Nasional, Propinsi, dan Kota) yang dijatuhi hukuman disiplin organisasi, berhak mengajukan pembelaan terhadap/kepada yang mengambil tindakan dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak diterimanya surat keputusan hukuman disiplin tersebut. 7. Apabila pembelaan tersebut pada ayat (6) tidak dapat diterima, maka Pengurus YRF-I yang dikenakan disiplin tersebut berhak mengajukan pembelaan terakhir pada Musyawarah YRF-I. 8. Ketentuan lebih lanjut tentang tindakan disiplin ditetapkan dalam Peraturan Organisasi. Pasal 11 FUNGSI PENGURUS 1. Pengurus YRF-I: Mimimpin dan menjalankan segala ketentuan-ketentuan organisasi YRF-I yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Keputusan Musyawarah Nasional dan Rapat Kerja Nasional serta segala keputusan yang diambil dan ditetapkan oleh organisasi termasuk pula mengawasi pelaksanaannya. Menyelenggarakan Musyawarah Nasional dan Rapat Kerja Nasional. Menyusun Program Kerja dan Program Khusus berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional untuk ditetapkan dalam Rapat Kerja Nasional. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan disiplin, tata tertib dan kesadaran hukum dilingkungan organisasi YRF-I. 2. Pengurus YRF Propinsi: Draft ART YRF-I/page 3

13 Memimpin organisasi YRF Propinsi dan menjalankan segala ketentuan ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Keputusan-keputusan Musyawarah Nasional, Rapat Kerja Nasional, Musyawarah Daerah, Rapat Kerja Daerah serta segala keputusan yang diambil dan ditetapkan oleh organisasi termasuk pula mengawasi pelaksanaannya. Menyelenggarakan Musyawarah Daerah dan Rapat Kerja Daerah. Menyusun Program Kerja berdasarkan keputusan Musyawarah Daerah dan Program Kerja Nasional untuk ditetapkan dalam Rapat Kerja Daerah. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan untuk pengembangan serta kemajuan dari anggota dibawah naungannya. Mendukung pengembangan kegiatan kegiatan yang berkaitan dengan kendaraan bermotor. 3. Pengurus YRF Kabupaten/Kota: Memimpin organisasi YRF Kabupaten/Kota dan menjalankan segala ketentuan ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Keputusan Musyawarah Nasional, Rapat Kerja Nasional, Musyawarah Kota, Rapat Kerja Kota serta segala keputusan yang diambil dan ditetapkan oleh organisasi termasuk pula mengawasi pelaksanaannya. Menyelenggarakan Musyawarah Kota dan Rapat Kerja Kota. Menyusun Program Kerja berdasarkan keputusan Musyawarah Kota dan Program Kerja Nasional untuk ditetapkan dalam Rapat Kerja Kota. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan untuk pengembangan serta kemajuan dari anggota dibawah naungannya. Mendukung pengembangan kegiatan kegiatan yang berkaitan dengan kendaraan bermotor. Pasal 12 HUBUNGAN TATA KERJA ORGANISASI 1. YRF-I dengan YRF Propinsi dan YRF Kabupaten/Kota : YRF-I adalah Pembina dan Pengawas terhadap YRF Propinsi dan YRF Kabupaten/ Kota. Setiap penyelenggaraan kegiatan yang berskala Nasional, YRF Propinsi wajib terlebih dahulu mendapatkan ijin dari YRF-I, sedangkan untuk penyelenggaraan kegiatan yang berskala wilayah, YRF Kabupaten/Kota wajib memberitahukan kepada YRF Propinsi atas persetujuan YRF-I. Apabila YRF Propinsi dan/atau YRF Kabupaten/Kota tidak dapat mengambil keputusan karena berhubung sesuatu hal, maka YRF-I berkewajiban untuk mengambil keputusan dengan tetap memperhatikan hasil Musyawarah Daerah/Kota dan Rapat Kerja Daerah/Kota serta saran dari Dewan Penasehat dan Badan Pengawas. YRF Propinsi berkewajiban memberikan laporan/pertanggung jawaban kegiatannya kepada YRF-I. YRF Kabupaten/Kota berkewajiban memberikan laporan/pertanggung jawaban kegiatannya kepada YRF Propinsi. YRF-I wajib memperhatikan saran dan usul YRF Propinsi. Draft ART YRF-I/page 4

14 BAB IV TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS Pasal 13 PENGURUS PUSAT 1. Ketua Umum: Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan Pengurus YRF-I. Menetapkan kebijakan umum berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional dan Rapat Kerja Nasional yang berlandaskan AD/ART. Bertanggung jawab kepada Musyawarah Nasional. Menjalin dan membina hubungan kerjasama dengan organisasi diluar YRF-I. 2. Wakil Ketua Umum: Melaksanakan tugas-tugas Ketua Umum apabila Ketua Umum berhalangan. Bersama Ketua Umum menjalin dan membina hubungan kerjasama dengan organisasi diluar YRF-I. Menetapkan kebijakan umum berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional dan Rapat Kerja Nasional yang berlandaskan AD/ART. Bertanggung jawab kepada Musyawarah Nasional. 3. Sekertaris Jenderal: Melaksanakan tugas tugas ke-sekretariatan yang berhubungan dengan eksternal organisasi, koordinasi dan pengarahan lapangan. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan organisasi baik ditingkat Nasional, Propinsi maupun kota. Melaksanakan fungsi pengawasan organisasi dan koordinasi. Menyusun rencana dan melaksanakan pengembangan pengembangan kegiatan organisasi guna mencapai prestasi. Dalam melaksanakan tugasnya Sekertaris Jenderal bertanggung jawab kepada Ketua Umum. 4. Bendahara Umum: Membantu Ketua Umum menghimpun dana untuk kepentingan organisasi YRF-I. Menyusun anggaran dan mengelola keuangan organisasi YRF-I. Menyusun sistem dan prosedur pengelolaan keuangan organisasi YRF-I. Membuat laporan keuangan secara periodik. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggung jawab kepada Ketua Umum. 5. Humas: Sebagai pusat mediator YRF-I dalam berbagi informasi baik untuk kepentingan internal dan eksternal YRF-I. Mewakili pengurus sebagai penghubung dengan pihak YRF-I, komunitas club motor Yamaha, sponsor, kepolisian, asuransi, DLLAJR, pers dan pihak lain yang berhubungan langsung atau tidak langsung untuk menunjang kerja dan kinerja pengurus YRF-I. Draft ART YRF-I/page 5

15 Mensosialisasikan segala bentuk program dan kegiatan YRF-I kepada anggotanya. Mendokumentasikan segala jenis kegiatan untuk kepentingan YRF-I maupun pihak luar guna mempertanggungjawabkan segala kegiatan kehumasan. Mempublikasikan kegiatan YRF-I kepada anggotanya dan juga pihak luar untuk memperkenalkan YRF-I dan juga membangun kesan positif. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab pada Ketua Umum. Pasal 14 PENGURUS PROPINSI 1. Ketua: Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan Pengurus YRF Propinsi. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan umum didaerah berdasarkan keputusan Musyawarah Daerah, Rapat Kerja Daerah dan kebijakan YRF-I. Bertanggung jawab kepada Musyawarah Daerah dan Pengurus Nasional atas kelancaran YRF Propinsi di daerahnya. 2. Wakil Ketua: Melaksanakan tugas-tugas Ketua YRF Propinsi apabila berhalangan. Bersama Ketua YRF Propinsi menjalin dan membina hubungan kerjasama dengan organisasi diluar YRF-I di daerahnya. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggung jawab kepada Ketua. 3. Sekertaris: Menyelenggarakan pengelolaan administrasi dan kehumasan YRF Propinsi. Mengkoordinasikan hubungan kerja administrasi dan menyiapkan bantuan administrasi kepada seluruh Pengurus YRF Kabupaten/Kota termasuk distribusi surat menyurat. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggung jawab kepada Ketua. 4. Bendahara: Membantu Ketua menghimpun dana untuk kepentingan organisasi YRF Proponsi dan YRF Kabupaten/Kota di wilayahnya. Menyusun anggaran dan menglola keuangan organisasi YRF Propinsi. Membuat laporan keuangan secara periodik. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggung jawab kepada Ketua. 5. Para Ketua Divisi: Membantu Ketua dalam melaksanakan kegiatan, pembinaan dan pengembangan organisasi ditingkat Daerah. Divisi yang terdapat di setiap Propinsi dibentuk sesuai dengan kebutuhan di masingmasing YRF Propinsi. Dalam melaksanakan tugasnya Para Ketua Divisi bertanggung jawab kepada Ketua. Pasal 15 PENGURUS KOTA Tugas Pengurus YRF Kabupaten/Kota mengacu pada Tugas Pengurus YRF Propinsi atau dapat disesuaikan dengan keadaan setempat. Draft ART YRF-I/page 6

16 BAB V FUNGSI DEWAN PENASEHAT DAN BADAN PENGAWAS Pasal 16 DEWAN PENASEHAT Memberikan bimbingan, arahan, saran dan nasehat kepada pengurus sesuai dengan tingkatannya dalam rangka melaksanakan dan menjalankan seluruh kegiatan organisasi baik diminta maupun tidak diminta. Pasal 17 BADAN PENGAWAS 1. Bertugas melakukan fungsi fungsi pengawasan atas penggunaan kekayaan, keuangan dan kegiatan organisasi. 2. Sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali setahun mengadakan rapat yang hasilnya disampaikan kepada Pengurus Nasional untuk dijadikan bahan pertimbangan. BAB VI MUSYAWARAH DAN RAPAT Pasal 18 MUSYAWARAH NASIONAL 1. Musyawarah Nasional adalah pemegang kedaulatan tertinggi organisasi yang diadakan sekali dalam 3 (tiga) tahun. 2. Peserta MUNAS adalah:, Dewan Penasehat atau wakilnya yang ditunjuk oleh Dewan Penasehat, Badan Pengawas, Pengurus Pusat, 3 (tiga) orang Wakil Pengurus YRF Propinsi. 3. Pimpinan MUNAS dipilih oleh Peserta MUNAS. 4. Semua peserta MUNAS memiliki Hak Suara dalam MUNAS. 5. Tugas MUNAS adalah: Menilai laporan pertanggung jawaban Pengurus Pusat lama, Menetapkan dan menyempurnakan AD/ART. Membuat ketetapan-ketetapan organisasi. Menyusun Program Umum YRF-I. Memilih Ketua Umum Pengurus YRF-I secara langsung dari calon-calon yang menyatakan kesediannya disertai dengan penyampaian visi dan misinya secara lisan.. Pasal Sebelum Musyawarah Nasional dimulai, Pengurus YRF-I membuat undangan, susunan acara sementara dan rancangan tata tertib, yang disampaikan oleh Pengurus Nasional kepada yang bersangkutan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelumnya Musyawarah dimulai. Draft ART YRF-I/page 7

17 2. Susunan acara sementara dan rancangan tata tertib Musyawarah Nasional disusun oleh Pengurus Nasional dan disahkan oleh Musyawarah Nasional. 3. Selambat lambatnya 1 (satu) bulan setelah Musyawarah Nasional berakhir, Pengurus YRF-I mengumumkan keputusan-keputusan Musyawarah Nasional. Pasal 20 MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA 1. Musyawarah Nasional Luar Biasa diadakan untuk membicarakan masalah masalah yang menurut sifatnya berada diluar wewenang dan tanggung jawab Pengurus Nasional dan pemecahan masalah itu tidak dapat ditangguhkan sampai Musyawarah Nasional berikutnya. 2. Undangan disampaikan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebe lum MUNASLUB dimulai dengan disertai tata tertib sementara. 3. Ketentuan-ketentuan dan wewenang yang berlaku terhadap Musyawarah Nasional berlaku pula terhadap Musyawarah Nasional Luar Biasa. Pasal 21 MUSYAWARAH DAERAH 1. Musyawarah Daerah adalah pemegang kedaulatan tertinggi organisasi ditingkat YRF Propinsi yang diadakan sekali dalam 3 (tiga) tahun. 2. Peserta Musyawarah Daerah : Wakil Dewan Penasehat, Wakil Badan Pengawas, Wakil Pengurus Nasional yang ditunjukkan berdasarkan mandat, Pengurus YRF Propinsi, Tiga (3) orang wakil Pengurus YRF Kabupaten/Kota. 3. Peninjauan Musyawarah Daerah terdiri dari Undangan yang ditetapkan oleh Pengurus YRF Propinsi. 4. Pimpinan Musyawarah Daerah dipilih dari Peserta Musyawarah Daerah. 5. Semua peserta MUSDA memiliki Hak Suara dalam MUSDA. 6. Tugas Musyawarah Daerah adalah: Menilai laporan pertanggung jawaban Pengurus YRF Propinsi lama. Menyusun Program YRF Propinsi yang sejalan dengan Program Umum YRF-I. Memilih Ketua secara langsung dari calon - calon yang menyatakan kesediannya disertai dengan penyampaian visi dan misinya secara lisan. Pasal Sebelum Musyawarah Daerah dimulai, Pengurus YRF Propinsi membuat undangan, susunan acara sementara dan rancangan tata tertib yang disampaikan oleh Pengurus YRF Propinsi kepada yang bersangkutan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelumnya Musyawarah Daerah dimulai. 2. Susunan acara sementara dan rancangan tata tertib Musyawarah Daerah disusun oleh Pengurus YRF Propinsi dan disahkan oleh Musyawarah Daerah. 3. Selambat lambatnya 1 (satu) bulan se telah Musyawarah Daerah berakhir, Pengurus YRF Propinsi mengumumkan keputusan-keputusan Musyawarah Daerah. Draft ART YRF-I/page 8

18 Pasal 23 MUSYAWARAH DAERAH LUAR BIASA 1. Musyawarah Daerah Luar Biasa diadakan untuk membicarakan masalah masalah yang menurut sifatnya berada diluar wewenang dan tanggung jawab Pengurus YRF Propinsi dan pemecahan masalah itu tidak dapat ditangguhkan sampai Musyawarah Daerah berikutnya. 2. Undangan disampaian selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum Musyawarah Daerah Luar Biasa dimulai dengan disertai susunan acara sementara. 3. Ketentuan-ketentuan dan wewenang yang berlaku terhadap Musyawarah Daerah berlaku pula terhadap Musyawarah Daerah Luar Biasa. Pasal 24 MUSYAWARAH WILAYAH/KOTA 1. Musyawarah Wilayah adalah pemegang kedaulatan tertinggi organisasi ditingkat YRF Kabupaten/ Kota yang diadakan sekali dalam 3 (tiga) tahun. 2. Peserta Musyawarah Wilayah: Wakil Pengurus Nasional yang ditunjukkan berdasarkan mandat, Pengurus YRF Propinsi, Pengurus YRF Kabupaten/Kota. Anggota YRF Kabupaten/Kota Peninjau: Komunitas atau club Yamaha yang belum tergabung dalam YRF-I di wilayah tersebut. 3. Peninjauan Musyawarah Wilayah terdiri dari Undangan yang ditetapkan oleh Pengurus YRF Kabupaten/Kota. 4. Pimpinan Musyawarah Wilayah dipilih oleh dan dari Peserta Musyawarah Wilayah. 5. Hak bicara ada pada peserta dan peninjau, sedangkan Hak Suara dalam Musyawarah Wilayah ada satu bagi masing-masing anggota YRF Kabupaten/Kota yang hadir. 6. Tugas Musyawarah Wilayah adalah: Menilai laporan pertanggung jawaban Pengurus YRF Kabupaten/Kota lama. Menyusun Program YRF Kabupaten/Kota yang sejalan dengan Program Umum YRF-I. Memilih Ketua secara langsung dari calon-calon yang menyatakan kesediannya disertai dengan penyampaian visi dan misinya secara lisan. Pasal Sebelum Musyawarah wilayah dimulai, Pengurus YRF Kabupaten/Kota membuat undangan, susunan acara sementara dan rancangan tata tertib yang disampaikan oleh Pengurus YRF Kabupaten/Kota kepada yang bersangkutan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelumnya Musyawarah kota dimulai. 2. Susunan acara sementara dan rancangan tata tertib Musyawarah Wilayah disusun oleh Pengurus YRF Kabupaten/Kota dan disahkan oleh Musyawarah Wilayah. 3. Selambat lambatnya 1 (satu) bulan setelah Musyawarah Wilayah berakhir, Pengurus YRF Kabupaten/Kota mengumumkan keputusan-keputusan Musyawarah Wilayah. Draft ART YRF-I/page 9

19 Pasal 26 MUSYAWARAH WILAYAH LUAR BIASA 1. Musyawarah Wilayah Luar Biasa diadakan untuk membicarakan masalah masalah yang menurut sifatnya berada diluar wewenang dan tanggung jawab Pengurus YRF Kabupaten/Kota dan pemecahan masalah itu tidak dapat ditangguhkan sampai Musyawarah Wilayah berikutnya. 2. Undangan disampaian selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum Musyawarah Wilayah Luar Biasa dimulai dengan disertai susunan acara sementara. 3. Ketentuan-ketentuan dan wewenang yang berlaku terhadap Musyawarah Daerah berlaku pula terhadap Musyawarah Wilayah Luar Biasa. Pasal 27 RAPAT KERJA NASIONAL 1. Rapat Kerja Nasional adalah rapat tingkat Nasional YRF-I yang diadakan untuk mengevaluasi pelaksanaan dan menyusun program kerja tahunan yang merupakan penjabaran dari Program Umum YRF-I hasil Musyawarah Nasional. 2. Peserta RAKERNAS adalah: Dewan Penasehat atau wakilnya yang ditunjuk oleh Dewan Penasehat, Badan Pengawas, Pengurus Pusat, Wakil Pengurus YRF Propinsi yang diberi mandat sebanyak dua (2) orang. 3. Peninjauan RAKERNAS terdiri dari para undangan, Anggota Kehormatan dan para Undangan yang ditetapkan oleh Pengurus YRF-I. 4. Pimpinan RAKERNAS adalah Pengurus YRF-I. 5. Tugas RAKERNAS adalah: Mengevaluasi pelaksanaan Program Kerja Tahunan YRF-I. Menyusun Program Kerja YRF-I untuk tahun berikutnya. Menetapkan Peraturan Organisasi. Lain-Lain yang dianggap perlu. 6. Sebelum Rapat Kerja Nasional dimulai Pengurus Nasional membuat undangan, susunan acara sementara dan rancangan tata tertib yang disampaikan oleh Pengurus Nasional kepada yang bersangkutan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum RAKERNAS dimulai 7. Susunan acara dan tata tertib RAKERNAS ditetapkan oleh RAKERNAS. 8. Selambat lambatnya 1 (satu) bulan setelah Rapat Kerja Nasional ber akhir, Pengurus Nasional menyampaikan hasil-hasil keputusan Rapat Kerja Nasional kepada Peserta Rapat Kerja Nasional. Pasal 28 TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Musyawarah dan rapat-rapat adalah sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya setengah ditambah satu (1/2 + 1) jumlah peserta yang mempunyai hak suara kecuali pada Musyawarah Luar Biasa harus dihadiri sekurang kurangnya 2/3 (dua pertiga) peserta yang mempunyai hak suara. 2. Pengambilan keputusan diambil secara musyawarah untuk mencapai mufakat dan apabila hal itu tidak tercapai, maka keputusan akan diambil berdasarkan suara terbanyak. Draft ART YRF-I/page 10

20 BAB VII KEGIATAN-KEGIATAN Pasal 29 Kegiatan-kegiatan YRF-I adalah: 1. Membina para penggemar dan pengguna sepeda motor yang tergabung dalam komunitas atau club motor Yamaha. 2. Membantu Pemerintah dalam usaha pengembangan dan peningkatan wisata dengan kendaraan bermotor. 3. Membantu Pemerintah dalam usaha mewujudkan keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di jalan. 4. Mengembangkan, mendidik dan meningkatkan mutu, pengetahuan teknik dan ketrampilan anggota komunitas dan club motor Yamaha yang tergabung dalam YRF-I. 5. Turut serta dalam keanggotaan Organisasi Olahraga Nasional. 6. Mewakili Indonesia dalam keanggotaan organisasi olahraga dan wisata Internasional dalam bidang kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor. 7. Menyatukan dan mengarahkan hasrat dan keinginan para anggota dalam kegiatan YRF-I. 8. Meningkatkan keahlian dibidang lain yang bermanfaat untuk masyarakat dan anggota YRF-I. 9. Mengadakan pendidikan dan pelatihan ketrampilan dibidang tehnik, olahraga dan mengemudi sepeda motor. 10. Mengadakan kerjasama dengan organisasi sejenis diluar negeri. 11. Memberikan asistensi perjalanan kepada pengendara kendaraan bermotor asing yang datang ke Indonesia. 12. Kegiatan kegiatan lain yang dianggap perlu dan belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga akan ditetapkan oleh Peraturan Pengurus Nasional. BAB VIII KEKAYAAN ORGANISASI Pasal 30 SUMBER KEKAYAAN ORGANISASI Kekayaan organisasi YRF-I didapatkan dari kegiatan kegiatan maupun usaha usaha, antara lain: 1. YRF-I didapat dari: Kerjasama dengan pihak sponsor. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan Penjualan atribut-atribut YRF-I. Usaha-usaha lainnya yang sah dan tidak bertentangan dengan hukum. 2. YRF Propinsi, didapat dari: Bantuan dari YRF-I pusat. Penjualan atribut-atribut YRF-I. Draft ART YRF-I/page 11

21 Usaha usaha lain yang sah dan tidak bertentangan dengan hukum. Kerjasama dengan pihak sponsor. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. 3. YRF Kabupaten/Kota, didapat dari: Uang registrasi dan iuran anggota. Bantuan dari YRF-I pusat. Kerjasama dengan pihak sponsor. Penjualan atribut-atribut YRF-I. Usaha usaha lain yang sah dan tidak bertentangan dengan hukum. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. 4. Dengan peraturan organisasi ditetapkan kebijakan lebih lanjut mengenai penggunaan kekayaan organisasi. Pasal 31 ANGGARAN DAN LAPORAN KEUANGAN 1. Setiap akhir tahun kerja oleh Pengurus Nasional, Pengurus propinsi dan Pengurus Kabupaten/Kota disusun laporan keuangan serta rencana anggaran pendapatan dan belanja organisasi melibatkan Badan Pengawas. 2. Hal tersebut pada ayat (1) disampaikan oleh: Pengurus YRF Kabupaten/Kota kepada Pengurus YRF Propinsi dan anggota YRF-I. Pengurus YRF Propinsi kepada Pengurus YRF-I. Pengurus Nasional dalam Rapat Kerja Nasional untuk disetujui dan ditetapkan. 3. Tata cara dan prosedur anggaran serta laporan keuangan diatur tersendiri dalam Peraturan Organisasi. BAB IX ATRIBUT Pasal 32 PANJI ORGANISASI Pasal 33 LAMBANG ORGANISASI BAB X Draft ART YRF-I/page 12

22 PENUTUP Pasal 34 PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA 1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga dapat dilakukan pada Musyawarah Nasional yang dihadiri sekurang-kurangnya oleh dua per tiga (2/3) dari perwakilan YRF Propinsi. 2. Keputusan adalah sah apabila disetujui oleh setengah ditambah satu (1/2 +1) dari peserta yang hadir. Pasal 35 PERATURAN PENGURUS 1. Hal-hal yang belum diatur didalam Anggaran Rumah Tangga diatur lebih lanjut dengan Peraturan Organisasi yang ditetapkan melalui Rapat Kerja Nasional. 2. Dalam hal-hal tertentu diantara dua Rakernas, Pengurus Nasional dapat menggunakan Peraturan Pengurus Nasional yang kemudian harus dilaporkan untuk mendapatkan persetujuan Rapat Kerja Nasional untuk dijadikan Peraturan Organisasi. 3. Dalam menjalankan mekanisme organisasi sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi, Pengurus Nasional dapat membuat Peraturan Pengurus YRF-I. 4. Pengurus YRF Propinsi dapat membuat Peraturan Pengurus Propinsi sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Organisasi dan Peraturan Pengurus Nasional. Pasal 36 Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di: Jakarta Pada: tanggal 26, bulan Januari, tahun 2013 YAMAHA RIDERS FEDERATION of INDONESIA Draft ART YRF-I/page 13

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERUBAHAN ENIMMAX COMMUNITY ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERUBAHAN ENIMMAX COMMUNITY ANGGARAN DASAR ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERUBAHAN ENIMMAX COMMUNITY Mukaddimah Secara sadar bahwa Pancasila adalah ideologi dasar yang merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN Pasal 1 Prinsip Dasar Prinsip dasar adalah: 1. Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Peduli tehadap bangsa, tanah air

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN MOTOR INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN MOTOR INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN MOTOR INDONESIA PEMBUKAAN Bahwa untuk, mencapai tujuan Negara Republik Indonesia yaitu masyarakat adil dan makmur, baik materil maupun sprituil, perlu dilaksanakan pembangunan disegala

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB BAB I NAMA, BENTUK, SIFAT, ASAS, VISI, MISI, WAKTU DAN KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA Organisasi ini bernama NINJA OWNERS CLUB, yang dapat disingkat dengan nama N O C. Pasal 2

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH Bahwa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana amanat UUD 1945 tiada lain adalah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE 2012-2015 MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta semangat mewujudkan visi organisasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA PEMBUKAAN Kegiatan panjat tebing di Indonesia merupakan wujud nyata dari dinamika warga negara Indonesia yang dengan sadar menghimpun dirinya dalam berbagai

Lebih terperinci

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA Lampiran Keputusan Munas IV Asosiasi BP PTSI Nomor: 07/MUNAS-IV/2017 ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA ANGGARAN DASAR ASOSIASI BP PTSI PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya tugas mendidik

Lebih terperinci

Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH

Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami Laboratorium Kesehatan yang tersebar di seluruh pelosok tanah air Indonesia menyatakan:

Lebih terperinci

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Pembukaan ANGGARAN DASAR Bab I (Tata Organisasi) 1. Nama, Waktu dan Kedudukan 2. Sifat dan Bentuk 3. Lambang Bab II (Dasar,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA

ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 1 Perkumpulan ini bernama MOBILIO INDONESIA, merupakan suatu wadah yang menghimpun semua pemilik, pengguna maupun pemerhati mobil

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO MUKADIMAH Kemajuan Indonesia harus diusahakan melalui perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya yang cerdas, jujur, dan bermartabat dengan tetap menjaga

Lebih terperinci

Anggaran Dasar Daihatsu Zebra Club

Anggaran Dasar Daihatsu Zebra Club Anggaran Dasar Daihatsu Zebra Club Pembukaan Atas berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan dilandasi dengan sifat luhur dan semangat kebersamaan, maka dibentuklah suatu organisasi untuk para pemilik dan

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 4 IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MOTOR INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MOTOR INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MOTOR INDONESIA BAB I UMUM Bagian Pertama DASAR, PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 1 (1). ART ini disusun berdasarkan ketentuan AD, serta kebutuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH

ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang 22-24 Januari 2015 ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA () MUKADDIMAH Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, sesungguhnya mahasiswa peternakan

Lebih terperinci

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Status Keanggotaan 1. Anggota ILMPI adalah Lembaga Eksekutif Mahasiswa Jurusan/Program Studi/Fakultas Psikologi di Indonesia. 2. Keanggotaan ILMPI ditetapkan

Lebih terperinci

IKATAN ZEOLIT INDONESIA (Indonesian Zeolite Association)

IKATAN ZEOLIT INDONESIA (Indonesian Zeolite Association) IKATAN ZEOLIT INDONESIA (Indonesian Zeolite Association) KAWASAN PUSPIPTEK, BATAN-Gd.20 SERPONG 15314. TELEPHONE: 021-7560212, 7560562 ext.2027-223, 021-7560915 FACSIMILE: 021-7560909,7560926 EMAILS: samini@rocketmail.com,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA ANGGARAN DASAR ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA MUKADIMAH Menyadari sepenuhnya bahwa untuk mencapai suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, guna mengisi cita-cita Proklamasi Kemerdekaan,

Lebih terperinci

PERATURAN ORGANISASI IKATAN MOTOR INDONESIA NOMOR : 001/IMI/PO/II/2016

PERATURAN ORGANISASI IKATAN MOTOR INDONESIA NOMOR : 001/IMI/PO/II/2016 PERATURAN ORGANISASI IKATAN MOTOR INDONESIA NOMOR : 001/IMI/PO/II/2016 Tentang ORGANISASI IKATAN MOTOR INDONESIA Pasal 1 PENDAHULUAN 1. Peraturan Organisasi ini ditetapkan sebagai tindak lanjut dari ketentuan

Lebih terperinci

ROHUL SHOOTING CLUB (R S C) ANGGARAN DASAR (AD) Dan ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) Oleh : ROHUL SHOOTING CLUB (RSC) TAHUN 2014 ANGGARAN DASAR (AD)

ROHUL SHOOTING CLUB (R S C) ANGGARAN DASAR (AD) Dan ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) Oleh : ROHUL SHOOTING CLUB (RSC) TAHUN 2014 ANGGARAN DASAR (AD) Dan Oleh : (RSC) TAHUN 2014 (RSC) PEMBUKAAN Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bahwa sejarah berdirinya Perkumpulan Penggemar Olahraga Menembak dan Berburu, (RSC) pada tanggal 14 Februari 2014 di Pasir

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI) ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI) Daftar isi ANGGARAN DASAR... 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA... 6 STRUKTUR ORGANISASI... 10 ANGGARAN DASAR

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 ANGGARAN DASAR Halaman 1 dari 2 halaman 2 IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Lebih terperinci

BAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003

BAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003 BAB I UMUM Pasal 1 (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003 (2) Anggaran Rumah Tangga ini merupakan penjabaran dan

Lebih terperinci

Mukadimah. Anggaran Dasar Ruby Owners Club Munas III Hal : 1

Mukadimah. Anggaran Dasar Ruby Owners Club Munas III Hal : 1 Mukadimah Pada tanggal 11 Januari 2009, beberapa pemilik sepeda motor Kaisar Ruby yang mempunyai kesamaan tekad, prinsip, visi dan misi mengadakan pertemuan dan sepakat untuk membentuk perkumpulan kendaraan

Lebih terperinci

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Association Indonesian Of Public Health Student Organization

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Association Indonesian Of Public Health Student Organization ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SENAT MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I PENGERTIAN Pasal 1 ISMKMI adalah organisasi yang menghimpun lembaga eksekutif Mahasiswa Kesehatan Masyarakat se-indonesia.

Lebih terperinci

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Arsitek sebagai warga negara yang sadar akan panggilan untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan serta peradaban manusia, senantiasa belajar

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN NOMOR : SKEP-03/IW PUSAT/IV/2004

SURAT KEPUTUSAN NOMOR : SKEP-03/IW PUSAT/IV/2004 + IKATAN WANITA BANK RAKYAT INDONESIA SURAT KEPUTUSAN NOMOR : SKEP-03/IW PUSAT/IV/2004 TENTANG PENGGABUNGAN/PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR, ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PEDOMAN TATA KERJA IKATAN WANITA BANK

Lebih terperinci

BAB II A S A S Pasal 2 AP2TKILN Berasaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945

BAB II A S A S Pasal 2 AP2TKILN Berasaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENGELOLA PELATIHAN TENAGA KERJA INDONESIA LUAR NEGERI ( A P 2 T K I L N ) PEMBUKAAN Bahwa Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 adalah titik awal untuk mewujudkan cita-cita

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Institusi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat yang dimaksud

Lebih terperinci

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal, AD/ART IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA KEPUTUSAN MUNAS I IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA Nomor : 2/MUNAS I/ IGPKhI /I/ 2017 Tentang : ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IGPKhI DENGAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ORARI H A S I L M U N A S U S

ANGGARAN DASAR ORARI H A S I L M U N A S U S ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL KHUSUS TAHUN 2003 DISALIN OLEH M. FAISAL ANWAR YB1PR ANGGARAN DASAR ORARI HH AAA SSS III LL L MMM

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan Maha Bijaksana, umat Katolik menyadari dan menghayati secara

Lebih terperinci

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI) MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI) Universitas Pattimura, Ambon 3 Desember 2015 Bertempat di hotel Swiss Bell ANGGARAN DASAR HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA

ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA MUKADIMAH : Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa dan dengan kesadaran yang tinggi dalam menyumbangkan dharma bakti untuk pembangunan Nusa dan Bangsa Indonesia menuju

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN RUMAH TANGGA (AD/ART) IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA (IKA USB) Pembukaan

ANGGARAN DASAR DAN RUMAH TANGGA (AD/ART) IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA (IKA USB) Pembukaan ANGGARAN DASAR DAN RUMAH TANGGA (AD/ART) IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA (IKA USB) Pembukaan Universitas Setia Budi Surakarta adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi yang ikut bertanggung

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR) ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR) ANGGARAN DASAR IKA UNPAR PEMBUKAAN Bahwa tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan

Lebih terperinci

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC) Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Anggota ZEC adalah seperti yang dimaksud dalam Pasal 11 Anggaran Dasar Daihatsu Zebra Club. Pasal 2 Ketentuan dan Syarat

Lebih terperinci

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN AD/ART KM UGM PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya kemerdekaan Republik Indonesia harus diisi dengan kegiatan pembangunan yang bervisi kerakyatan sebagai perwujudan rasa syukur bangsa Indonesia atas rahmat Tuhan

Lebih terperinci

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Health Student Executive Board Association

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Health Student Executive Board Association ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SENAT MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I PENGERTIAN Pasal 1 ISMKMI adalah organisasi yang menghimpun Lembaga Eksekutif Mahasiswa Kesehatan Masyarakat se-indonesia.

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya sumberdaya perikanan yang ada di wilayah kedaulatan Republik Indonesia merupakan karunia

Lebih terperinci

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga:

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga: 1 :: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga: ANGGARAN RUMAH TANGGA LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota dan Warga [1] Keanggotaan Lembaga Dakwah Islam Indonesia terdiri dari

Lebih terperinci

Reuni tersebut memberikan makna positif dari semua alumni yang telah lama terpisah dengan kesibukannya masing masing.

Reuni tersebut memberikan makna positif dari semua alumni yang telah lama terpisah dengan kesibukannya masing masing. 0 LATAR BELAKANG ILUNI 80 (Ikatan Alumni STMN 80/SMKN 4) Tangerang berdiri pada saat acara Reuni Akbar tanggal 12-02 - 2012 yang digagas oleh angkatan ke 1 sampai ke 30 semua disiplin ilmu dari Mesin,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGELOLA PELATIHAN TENAGA KERJA INDONESIA LUAR NEGERI

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGELOLA PELATIHAN TENAGA KERJA INDONESIA LUAR NEGERI ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGELOLA PELATIHAN TENAGA KERJA INDONESIA LUAR NEGERI Keanggotaan AP2TKILN teridiri dari : ( A P 2 T K I L N ) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Sistem keanggotaan 1. Anggota biasa,

Lebih terperinci

MERCEDES BENZ CLUB MEDAN (MBCM) ANGGARAN DASAR

MERCEDES BENZ CLUB MEDAN (MBCM) ANGGARAN DASAR MERCEDES BENZ CLUB MEDAN (MBCM) ANGGARAN DASAR ANGGARAN DASAR MERCEDES BENZ CLUB MEDAN PENDAHULUAN Bahwa pada dasarnya, persatuan dan kesatuan bangsa yang merupakan salah satu persyaratan keberhasilan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY

ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY BAB I NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA

Lebih terperinci

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA Dl RUSIA (Permira) P E M B U K A A N Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Federasi

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nama Organisasi Asosiasi Antropologi Indonesia disingkat AAI selanjutnya disebut AAI. Pasal 2 Makna AAI adalah wadah tunggal

Lebih terperinci

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) Politeknik Negeri

Lebih terperinci

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) (INDONESIAN PROCUREMENT SPECIALISTS ASSOCIATION) ANGGARAN DASAR halaman 1 dari 10 IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA DISINGKAT IAPI ANGGARAN DASAR P E M B U K A A N

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI SMASH INDONESIA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI SMASH INDONESIA ANGGARAN DASAR ASOSIASI SMASH INDONESIA BAB I NAMA DAN PENGERTIAN ORGANISASI ASOSIASI SMASH INDONESIA Pasal 1 Organisasi Ini Bernama Asosiasi Smash Indonesia Yang Selanjutnya Disingkat ASI Pasal 2 Asosiasi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI SAYAP PEMUDA PARTAI PERINDO Jakarta, 17 Desember 2015 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA PERINDO PEMBUKAAN Pemuda Indonesia sebagai salah

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI) Peningkatan. dan Pemantapan Solidaritas Mahasiswa Kesehatan Indonesia ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Anggota JMKI adalah lembaga eksekutif

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) 2015 ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA ( AD/ART ) PERSATUAN AHLI GIZI

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Dengan menyadari sedalam-dalamnya akan kedudukan, tugas dan kewajiban

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan kenikmatan bagi Bangsa Indonesia dalam kandungan bumi pertiwi Indonesia berupa sumber daya alam

Lebih terperinci

AD/ART PPI UT Pokjar Kuala Lumpur

AD/ART PPI UT Pokjar Kuala Lumpur AD/ART PPI UT Pokjar Kuala Lumpur ANGGARAN DASAR PPI-UTKL Mukadimah Yakin akan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa serta sadar akan tugas dan kewajiban sebagai pelajar Indonesia untuk

Lebih terperinci

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r Oktober 2011 Tata Kerja Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi S u r a b a y a, O k t o b e r 2 0 1 1 Daftar Isi Mukadimah BAB I Nama, Waktu dan Kedudukan Pasal 1 Nama Pasal 2 Waktu Pasal 3 Kedudukan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ====================================================================== ANGGARAN DASAR U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADDIMAH

Lebih terperinci

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN - Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, oleh karena itu setiap orang tanpa membedakan

Lebih terperinci

MERCEDES-BENZ W201 CLUB INDONESIA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD DAN ART)

MERCEDES-BENZ W201 CLUB INDONESIA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD DAN ART) MERCEDES-BENZ W201 CLUB INDONESIA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD DAN ART) ANGGARAN DASAR MERCEDES BENZ W201 CLUB INDONESIA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perkumpulan ini bernama

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar yang ditetapkan pada

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI SMAN PLUS PROPINSI RIAU

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI SMAN PLUS PROPINSI RIAU ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI SMAN PLUS PROPINSI RIAU BAB I Nama, Sifat, Kedudukan,dan Status Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Ikatan Alumni SMAN Plus Propinsi Riau disingkat IKA SMAN Plus Pasal 2 Sifat

Lebih terperinci

MUKADIMAH BAB I NAMA, TEMPAT, WAKTU DAN SIFAT. Pasal 1 NAMA

MUKADIMAH BAB I NAMA, TEMPAT, WAKTU DAN SIFAT. Pasal 1 NAMA MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya Kegiatan Amatir Radio merupakan penyaluran bakat yang penuh manfaat sehingga telah mendapatkan tempat dalam kehidupan bangsa Indonesia. Dengan demikian Kegiatan Amatir Radio

Lebih terperinci

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL (APERNAS) PEMBUKAAN Dengan Rahmat Tuhan yang Maha Esa, Bahwa tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia antara lain terpenuhinya hak dasar

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. XOB SEKRETARIAT Jl. Flores No. 1 Bandung. Sejarah Singkat Berdirinya Club

PENDAHULUAN. XOB SEKRETARIAT Jl. Flores No. 1 Bandung. Sejarah Singkat Berdirinya Club PENDAHULUAN Sejarah Singkat Berdirinya Club XOB adalah suatu club motor yamaha xabre di Bandung di bawah naungan Ikatan Motor Indonesia (IMI). XOB didirikan pada hari jumat, 1 April 2016. XOB terbentuk

Lebih terperinci

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 SYARAT MENJADI ANGGOTA Syarat menjadi anggota APPEKNAS, adalah sebagai berikut : 1. Anggota Biasa a. Badan Usaha

Lebih terperinci

PANITIA MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA KE-V TAHUN

PANITIA MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA KE-V TAHUN ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Status Keanggotaan 1. Anggota ILMPI adalah Lembaga Eksekutif Mahasiswa Jurusan/Program Studi/Fakultas Psikologi di Indonesia. 2. Keanggotaan ILMPI ditetapkan

Lebih terperinci

Indonesian Student s Association in Japan 在日インドネシア留学生協会 Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang

Indonesian Student s Association in Japan 在日インドネシア留学生協会 Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang KETETAPAN KONGRES XXXVI PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 06/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/IX/2016 Tentang ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PPI JEPANG Dengan Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Kongres

Lebih terperinci

AD dan ART. Ditulis oleh AMPI Kukar Selasa, 28 May :42 - P E M B U K A A N

AD dan ART. Ditulis oleh AMPI Kukar Selasa, 28 May :42 - P E M B U K A A N P E M B U K A A N BAHWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945, YANG DICETUSKAN RAKYAT INDONESIA MERUPAKAN PUNCAK PERJUANGAN PERGERAKAN NASIONAL DAN TITIK AWAL UPAYA UNTUK MEWUJUDKAN CITA-CITA KEMERDEKAAN,

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN MOTOR INDONESIA NOMOR : 060/IMI/SK Organ/A/III/2016

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN MOTOR INDONESIA NOMOR : 060/IMI/SK Organ/A/III/2016 SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN MOTOR INDONESIA NOMOR : 060/IMI/SK Organ/A/III/2016 T e n t a n g PETUNJUK PELAKSANAAN MUSYAWARAH PROVINSI IKATAN MOTOR INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA

ANGGARAN DASAR ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA ANGGARAN DASAR ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya Kegiatan Amatir Radio itu merupakan penyaluran bakat yang penuh manfaat dan oleh sebab itu telah mendapatkan tempat yang layak

Lebih terperinci

KETETAPAN KONGRES XXXII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 05/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/VIII/2012

KETETAPAN KONGRES XXXII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 05/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/VIII/2012 KETETAPAN KONGRES XXXII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 05/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/VIII/2012 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPI Jepang Periode 2012-2013 Dengan rahmat Allah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR BADAN KOORDINASI PAGUYUBAN KULON PROGO

ANGGARAN DASAR BADAN KOORDINASI PAGUYUBAN KULON PROGO Lampiran Nomor Tanggal : Ketetapan Tim Perumus : 001 /PKP/X/2012 : 14 Oktober 2012 ANGGARAN DASAR BADAN KOORDINASI PAGUYUBAN KULON PROGO PENDAHULUAN Bahwa sesungguhnya rasa cinta dan kasih sayang terhadap

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA Anggaran Rumah Tangga FPTI FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA PENDAHULUAN Anggaran Rumah Tangga ini merupakan pelengkap dan bagian yang tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar yang bertujuan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) BAB I. Pasal 1 STRUKTUR ORGANISASI ASITA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) BAB I. Pasal 1 STRUKTUR ORGANISASI ASITA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) BAB I Pasal 1 STRUKTUR ORGANISASI ASITA 1. DEWAN PENGURUS PUSAT (DPP) ASITA 1.1. Pengurus ASITA tingkat Nasional selanjutnya

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA NOMOR: 06/MUNAS/PAEI/2013

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA NOMOR: 06/MUNAS/PAEI/2013 KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA NOMOR: 06/MUNAS/PAEI/2013 TENTANG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat Keanggotaan Syarat menjadi Anggota Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) adalah : 1. Warga Negara Indonesia.

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MOTOR INDONESIA

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MOTOR INDONESIA ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MOTOR INDONESIA TAHUN 2016 DAFTAR ISI ANGGARAN DASAR IKATAN MOTOR INDONESIA BAB DAN BAGIAN JUDUL PASAL HALAMAN PEMBUKAAN 1. BAB I : UMUM Bagian Pertama

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN) Ditetapkan oleh Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-Lima (KMAN V) Deli Serdang, 19 Maret 2017

ANGGARAN DASAR ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN) Ditetapkan oleh Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-Lima (KMAN V) Deli Serdang, 19 Maret 2017 ANGGARAN DASAR ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN) Ditetapkan oleh Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-Lima (KMAN V) Deli Serdang, 19 Maret 2017 BAB I NAMA, BENTUK, WAKTU DAN KEDUDUKAN Pasal 1 1)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM BELA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR ISI ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM BELA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAFTAR ISI ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM BELA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAFTAR ISI BAB I UMUM. 1 BAB II ORGANISASI. 1 BAB III KEANGGOTAAN. 1 BAB IV MAJELIS PERMUSYAWARATAN ORGANISASI... 4 BAB V STRUKTUR,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat-Syarat Keanggotaan 1. Yang menjadi anggota KNPI adalah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang telah

Lebih terperinci

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha.

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha. ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PASCASARJANA FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADIMAH Sesungguhnya tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH Bahwa dalam pembangunan nasional yang pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, kemerdekaan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA (ASTTI)

ANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA (ASTTI) ANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA (ASTTI) ANGGARAN DASAR ASTTI DAFTAR ISI M U K A D I M A H BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU DIDIRIKAN. Pasal 1 N a m a Pasal 2 Tempat kedudukan Pasal

Lebih terperinci

AIBI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (Indonesian Business Incubator Association)

AIBI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (Indonesian Business Incubator Association) ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Sadar akan kedudukan tugas kewajiban dan tanggung jawab sebagai organisasi yang bergerak di bidang pembinaan dan pengembangan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia telah berhasil merebut kemerdekaan dari penjajah, dan oleh karena itu adalah kewajiban segenap

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini bersumber pada Anggaran Dasar IKA- STEMBAYO yang berlaku oleh karena itu tidak bertentangan dengan ketentuan

Lebih terperinci

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016.

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016. KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016 tentang PENETAPAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN 1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan BAB X Pasal 33 Anggaran Dasar Asosiasi Kontraktor

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2017

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2017 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TAHUN 2017 BAB I VISI DAN MISI PASAL 1 VISI BERSATU, BERSINERGI, MEMBANGUN PASAL 2 MISI 1. MENINGKATKAN PERAN AKTIF SERTA KESOLIDAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KLUB BOLA BASKET COUGAR (COUGAR BASKETBALL CLUB)

ANGGARAN DASAR KLUB BOLA BASKET COUGAR (COUGAR BASKETBALL CLUB) ANGGARAN DASAR KLUB BOLA BASKET COUGAR (COUGAR BASKETBALL CLUB) PEMBUKAAN Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka Bangsa Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI INDONESIA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAERAH KERJA, DAN WAKTU. Pasal 1 NAMA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI INDONESIA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAERAH KERJA, DAN WAKTU. Pasal 1 NAMA ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI INDONESIA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAERAH KERJA, DAN WAKTU Pasal 1 NAMA Organisasi ini bernama Asosiasi Kontraktor Konstruksi Indonesia atau disingkat

Lebih terperinci

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 A N G G A R A N D A S A R A K K L I N D O ASOSIASI KONTRAKTOR KELISTRIKAN INDONESIA (Indonesian Association of Electrical Contractor & Installation Services) MUKADIMAH Menyadari bahwa sebagai Warga Negara

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA 2011-2016 PENDAHULUAN Sejarah terbentuknya Asosiasi Dosen pendidikan guru sekolah dasar di Indonesia didasari dengan adanya keinginan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa untuk membantu kelancaran penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I KODE ETIK. Pasal 1 KODE ETIK ROC

BAB I KODE ETIK. Pasal 1 KODE ETIK ROC BAB I KODE ETIK Pasal 1 KODE ETIK ROC 1. Anggota ROC Indonesia, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Anggota ROC Indonesia, menjunjung tinggi Pancasila dan UUD1945 3. Anggota ROC Indonesia,

Lebih terperinci