BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Peringatan Maulid Nabi Muhammad, merupakan peristiwa bersejarah bagi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW, sangat memiliki kedudukan yang tinggi. kepada umat manusia sejagad, bahkan bagi seisi alam semesta.

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan yang sampai saat ini merupakan hal yang berpengaruh besar pada sikap

BUPATI BURU. Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum Wr. Wb dan salam sejahtera

BAB IV ANALISA DATA. A. Temuan Penelitian. Temuan penelitian berupa data lapangan yang diperoleh melalui

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW, 1432 HIJRIAH DIMASDJID AGUNG DARUSSALAM PALU MINGGU, 20 PEBRUARI 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan ratusan suku bangsa,

Bab 7. Kebudayaan Islam

BAB I PENDAHULUAN. hanya sebuah inovasi yang mendapatkan influence (pengaruh) dari budaya atau

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan, karena merupakan kepercayaan atau citra suatu kelompok dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses pembudayaan dan pemberdayaan

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. sebuah kalimat yang berasal dari lafadz hallala-yuhallilu-tahlilan yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Minangkabau merupakan salah satu dari antara kelompok etnis utama bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah salah satu unsur yang terdapat dalam kebudayaan.

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

KISI-KISI SOAL SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/ Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

KEBUDAYAAN DALAM ISLAM

BAB V PENUTUP. masjid yang didirikan di Indonesia. Masjid telah menjadi salah satu bangunan. atau RW, instansi pendidikan, dan instansi pemerintahan.

BAB XIII KEBUDAYAAN DALAM ISLAM

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa ada di dalamnya dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.

I. PENDAHULUAN. dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan

BAB I PENDAHULUAN. Seni Dzikir Saman Di Desa Ciandur Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Banten

WALI KOTA BLITAR. SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA SHOLAT IDUL ADHA 1433 H TANGGAL 10 DZULHIJAH 1433 HIJRIAH Assalamu alaikum wr. Wb.

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

BAB V PENUTUP Kesimpulan

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Kata tembang nyanyian sama fungsi dan kegunaannya dengan kidung, kakawin dan gita. Kata kakawin berasal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN. a. Keharusan saling mengenal, b. Keberagamaan keyakinan, c. Keberagamaan etnis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. atau pola kelakuan yang bersumber pada sistem kepercayaan sehingga pada

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PEMBUKAAN MTQ KEC. RUPAT UTARA KE-15 TAHUN 2017 TANJUNG MEDANG, 5 MEI 2017

RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

BAB IV ANALISIS DATA. A Pelaksanaan Adat Pelangkahan dalam Perkawinan dan Dampaknya Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga

I. PENDAHULUAN. Etnis Bali memiliki kebudayaan dan kebiasaan yang unik, yang mana kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. animisme dan dinamisme. Masyarakat tersebut masih mempercayai adanya rohroh

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK

[Nasihat Islam Tentang Hari Esok]

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. Seluruh kebudayaan yang ada di bumi ini memiliki keunikan masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. formal dalam bentuk sebuah negara. Sub-sub etnik mempunyai persamaanpersamaan

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siti Alifah Bezlina,2013

BAB I PENDAHULUAN. orang, dengan agama manusia dapat membedakan dan memilih mana yang baik dan

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

SAMBUTAN PADA ACARA PERESMIAN MUSDA III PD. BKMM-DMI KOTA BANDUNG HARI/TANGGAL : SELASA, 26 APRIL 2016 : PUKUL WIB

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Koentjaranigrat (2009:144) mendefenisikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan kenyataan, bangsa Indonesia terdiri dari suku-suku bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik oleh penduduk kota tersebut. Dukungan ini tidak diperoleh secara

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas beberapa suku bangsa, masing-masing suku

KEBUDAYAAN & MASYARAKAT

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW MAJELIS TA LIM AHAD PAGI MASJID AGUNG KABUPATEN SEMARANG

1. BAB I PENDAHULUAN

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS SEMPENA MENYAMBUT 1 RAMADHAN 1437 H TAHUN 2016 BENGKALIS, 5 JUNI 2016

BAB I PENDAHULUAN. Moses, 2014 Keraton Ismahayana Landak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Quran 1430 H, Senin, 07 September 2009

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan dan tradisinya masing-masing. Syari at Islam tidak

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pembukaan MTQ Nasional XXIV, Ambon, 8 Juni 2012 Jumat, 08 Juni 2012

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Danandjaja (dalam Maryaeni 2005) mengatakan bahwa kebudayaan daerah

BAB I PENDAHULUAN. idividu maupun sosial. secara individu, upacara pengantin akan merubah seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Awal kesenian musik tradisi Melayu berakar dari Qasidah yang berasal

PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H

Khutbah Pertama Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Kehidupan manusia di manapun

BAB I PENDAHULUAN. itu sangat sulit untuk di hilangkan. Seperti halnya dalam membayar zakat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cabang dan gerakannya yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan dunia

I. PENDAHULUAN. Manusia mengalami perubahan tingkat-tingkat hidup (the life cycle), yaitu masa

BAB I PENDAHULUAN. serta menjadi milik masyarakat itu sendiri yang dikenal dan dikagumi oleh

Kurikulum Standard Prasekolah Kebangsaan TUNJANG KEROHANIAN, SIKAP DAN NILAI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tari Putri Asrini, 2013

Sesungguhnya dengan dzikir tenteramlah segala qolbu. (Al-Ra du: 28). 2

BAB I PENDAHULUAN. universal artinya dapat di temukan pada setiap kebudayaan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dalam seninya, akan menyadari bahwa bukan seniman yang mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. disisi Tuhan-Nya, dan untuk berpacu menjadi hamba-nya yang menang di

Sambutan Presiden RI pada Musabaqah Tilawatil Qur'an, 5 Juni 2010 Sabtu, 05 Juni 2010

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

HOME WORK ACTIVITY TAHUN PELAJARAN

BAB l PENDAHULUAN. pencapaian inovasi tersebut manusia kerap menggunakan kreativitas untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-nya. Ikatan suci ini adalah suatu cara yang dipilih oleh Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. Secara horizontal dalam struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. pemberontakan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang luas di dunia, karena Indonesia tidak

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

I. PENDAHULUAN. Secara umum, kebudayaan memiliki tiga wujud, yakni kebudayaan secara ideal

BAB I PENDAHULUAN. sering dilakukan oleh banyak orang Islam, beberapa diantaranya adalah dengan

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peringatan Maulid Nabi Muhammad, merupakan peristiwa bersejarah bagi umat Islam. Peringatan ini diperingati sebagai hari lahirnya nabi Muhammad yang merupakan nabi dan rasul terakhir. Mengenai kelahiran nabi; ada beberapa perbedaan pendapat para ulama, akan tetapi bagi kaum muslimin yang meyakini adanya ritual, mereka memperingatinya setiap tanggal 12 rabi ul awal. Dalam tradisi religius; sebagian umat Islam di dunia sudah sejak lama mengenal ritual Peringatan Maulid Nabi. Hal itu dilakukan untuk memperingati sekaligus mengenal, mengenang, dan menganggungkan diri pribadi Rasulullah SAW sebagai manusia paling mulia. Di Indonesia sendiri; memperingati Maulid Nabi Muhammad juga telah digelar di berbagai daerah dengan cara yang berbedabeda, namun dengan maksud dan tujuan yang sama; yakni memperkokoh tiang agama dan ingin mendapatkan ridho dari Allah SWT. Peringatan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam; jauh setelah Nabi Muhammad wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan umat Islam kepada Nabi Muhammad. Di berbagai daerah; dalam suatu masyarakat etnis secara universal, tradisi atau budaya merupakan hasil dari akal budi, pikiran manusia, cipta karsa, dan hasil karya yang diciptakan oleh kelompok masyarakat etnis tersebut. Dengan adanya tradisi atau budaya, masyarakat dapat menetukan hukum-hukum yang berlaku pada suatu kelompok; yang merupakan nilai moral suatu etnis tertentu

yang akhirnya menjadi kebiasaan-kebiasaan etnis atau suku tertentu, termasuk juga budaya atau tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bagi masyarakat suku Sangihe (Sangir). Tradisi peringatan Maulid Nabi yang dilaksanakan oleh masyarakat suku Sangihe memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan masyarakat suku, etnis, atau budaya lainnya. Dalam peringatan Maulid Nabi; khusus masyarakat suku Sangihe biasanya dilaksanakan dengan cara tradisi lokalnya yang ditandai dengan melantunkan dzikir barzanji di masjid; dimulai pada pagi hari sampai sore hari pada tanggal 12 Rabi ul Awal Tahun Hijriah. Akan tetapi, ada juga masyarakat yang melaksanakannya sampai pada malam hari. Namun sebelum dzikir atau peringatan Maulid Nabi dimulai, para jamaah terlebih dahulu menyediakan makanan yang sudah dihias dalam wadah yang bentuknya disebut Sappo. Bagi masyarakat suku Sangihe, Sappo adalah hasil karya seni yang dipersiapkan seminggu maupun tiga hari sebelum Maulid Nabi dilaksanakan. Untuk mengerjakannya tidak membutuhkan biaya yang besar seperti adanya masyarakat Suku lainnya, tapi disiapkan sesuai dengan besaran dari sumbangan masyarakat yang sifatnya sukarela. Sesungguhnya, peringatan Maulid Nabi disamping mengandung nilai spiritual karena mengajak umat Islam untuk lebih memperdalam sebuah kajian ke- Islam-an, namun di sisi lain banyak mengandung nilai sosial. Dalam konteks ini, pemaknaan Maulid Nabi lebih mengarah pada pemaknaan interaksi yang digunakan dalam mayarakat mulitietnik. Dalam menggunakan pendekatan teori interaksionisme simbolik sudah nampak jelas bahwa pendekatan ini merupakan

suatu teropong ilmiah untuk melihat sebuah interaksi dalam masyarakat multietnik yang banyak menggunakan simbol-simbol dalam proses interaksi maupun dalam peringatan Maulid Nabi bagi masyarakat tersebut. Lebih dalam lagi sebuah kajian mengenai pokok pemikiran teori interaksionisme simbolik, membuat kita memahami bahwa dalam sebuah tindakan mempunyai makna yang berbeda dengan orang yang lain yang juga memaknai sebuah makna dalam tindakan interaksi tersebut, seperti yang dijelaskan pada proses pemaknaan Maulid Nabi bagi masyarakat Suku Sangihe. Ini menandakan bahwa ada banyak makna yang terkandung dalam sebuah tindakan atau dalam peringatan Maulid Nabi tersebut. Menurut pengamatan penulis, peringatan Maulid Nabi ini merupakan peringatan yang mempunyai makna tersendiri yang diciptakan oleh kelompok masyarakat suku Sangihe, dimana dengan adanya tradisi atau peringatan ini, masyarakat suku ini dapat menetukan hukum-hukum yang berlaku di suatu kelompok yang merupakan nilai moral suatu etnis tertentu yang akhirnya menjadi kebiasaan-kebiasaan etnis atau suku tertentu, termasuk juga budaya adat istiadat atau tradisi peringatan Maulid Nabi bagi masyarakat Sangihe. Desa Padengo merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato, Mayoritas penduduk desa ini berasal dari suku Sangir sehingga pelaksanaan peringatan maulid ini terkadang menjadi sebuah tanda tanya bagi masyarakat minoritas di daerah ini. Agar tidak lagi menimbulkan pertanyaan dan kesimpangsiuran, olehnya itu melalui aspek sosiologi penulis mencoba mengkajinya dengan melakukan penelitian ilmiah dengan formulasi judul

Makna Peringatan Maulid Nabi Bagi Masyarakat Suku Sangihe. Penelitian ini akan mengarah pada pemaknaan peringatan Maulid Nabi, bahwa ritual ini tidak sekedar berguna bagi umat Islam secara spiritual, namun banyak mengandung nilai sosial yang bisa dirasakan secara oleh masyarakat Padengo yang notabene masyarakat multi-agama. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah tata cara atau tradisi Pelaksanaan Maulid Nabi bagi masyarakat suku Sangihe di Desa Padengo. Kec. Dengilo. Kab. Pohuwato 2. Bagaimanakah masyarakat memaknai tradisi pelaksanaan Maulid Nabi bagi masyarakat suku Sangihe di Desa Padengo. Kec. Dengilo. Kab. Pohuwato. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan Maulid Nabi bagi masyarakat suku Sangihe di Desa Padengo. Kec. Dengilo. Kab. Pohuwato 2. Untuk menganalisa pemaknaan tradisi pelaksanaan Maulid Nabi bagi masyarakat suku Sangihe di Desa Padengo. Kec. Dengilo. Kab. Pohuwato 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis; dapat menambah pengetahuan dari pembaca penelitian ini termasuk peneliti, agar benar-benar dapat memahami, makna perayaan Maulid

Nabi bagi masyarakat suku Sangihe di Desa Padengo. Kec. Dengilo. Kab. Pohuwato. 2. Manfaat Praktis; diharapkan dapat membantu lembaga universitas, fakultas maupun jurusan serta pemerintah dalam memahami lebih lanjut tentang Maulid Nabi.