BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. melakukan kajian expost factor yang bertujuan untuk melihat hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (X) dengan perilaku caring perawat sebagai variabel terikat (Y). Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. metode korelasional, yaitu dengan melihat hubungan antara dua variabel,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2009). B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dukungan sosial dari atasan dengan burnout pada paramedis keperawatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yaitu kepribadian, yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan anatara kreativitas ( X) sebagai variabel bebas, dengan problem

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparasi, di mana penelitian komparasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Komparatif yang

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan sebagai variabel terikat (Y) pada penderita hipertensi. B. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas (X) : Syukur 2. Variabel terikat (Y) : Kebahagiaan C. Definisi Operasional Variabel Menurut Azwar (2009) definisi operasional variabel adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati dan suatu definisi operasional haruslah memiliki keunikan. Adapun definisi operasional pada penelitian ini adalah: a. Kebahagiaan Kebahagiaan adalah perasaan positif yang berasal dari kepuasan atas keseluruhan hidup yang ditandai dengan adanya kesenangan yang dirasakan oleh seorang individu ketika melakukan sesuatu hal yang disenangi di dalam 27

28 kehidupan. Kebahagiaan diukur dengan menggunakan skala PANAS dari Watson Clark dan Tellegen (1988) dan skala kepuasan hidup dari Diener dkk (1985). Semakin tinggi skor maka semakin tinggi tingkat kebahagiaan pada individu dan begitu juga sebaliknya semakin rendah skor maka semakin rendah tingkat kebahagiaan pada penderita hipertensi. b. Syukur Syukur adalah menerima pemberian berupa nikmat dengan mengucapkan pujian atau ungkapan terima kasih kepada Tuhan, pihak lain atau sumber pemberi nikmat. Biasanya syukur diikuti respon positif sebagai bentuk kesenangan yang didapat. Syukur diukur dengan memodifikasi skala The Gratitude Questionnaire- Six Item Form (GQ-6) dari McCullough, Emmons dan Tsang (2002). Semakin tinggi skor maka semakin baik syukur pada individu dan begitu juga sebaliknya semakin rendah skor maka semakin rendah pula syukur pada penderita hipertensi. D. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini yaitu pasien hipertensi yang berada di wilayah kerja RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dengan acuan pengambilan subjek penelitian berdasarkan data dari rata-rata kunjungan per bulan pasien hipertensi rawat jalan di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru pada tahun 2013 yaitu 459 orang. Berikut tabel total kunjungan per bulan pasien hipertensi rawat jalan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 2013:

29 Tabel 3.1 Total Kunjungan Per Bulan Pasien Hipertensi Rawat Jalan RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 2013 No Bulan Total Kunjungan 1 Januari 421 2 Februari 480 3 Maret 461 4 April 527 5 Mei 447 6 Juni 475 7 Juli 444 8 Agustus 373 9 September 357 10 Oktober 537 11 November 502 12 Desember 477 Sumber: Rekam Medik RSUD Arifin Achmad Pekanbaru (2013) Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling insidental, merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2013). Jumlah subjek dalam penelitian diambil dari 25% jumlah rata-rata kunjungan pasien hipertensi per bulan pada tahun 2013 yaitu sebesar 459 orang. Penentuan jumlah sampel ini didasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Arikunto (2010) yang mengatakan apabila sampel kur ang dari 100, maka lebih baik diambil semua, hingga penelitiannya merupakan populasi. Selanjutnya jika populasi besar atau lebih dari 100, dapat diambil antara 25%-30% atau lebih. Dengan demikian jumlah subjek penelitian ini adalah 115 orang.

30 E. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini akan diperoleh dengan menggunakan skala psikologi. Instrumen pengumpulan data ini adalah: 1. Pengukuran Kebahagiaan Terdapat 2 komponen kebahagiaan yaitu: a. Komponen Afektif merupakan komponen yang menggambarkan keadaan emosi individu dalam bentuk afek positif dan afek negatif. b. Komponen Kognitif merupakan komponen yang menggambarkan penilaian individu secara global mengenai kehidupannya sebagai sesuatu yang memuaskan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kebahagiaan yaitu dengan menggunakan skala PANAS yang terdiri dari 20 afek yaitu terdiri dari 10 afek positif dan 10 afek negatif yang dikembangkan oleh Watson, Clark dan Tellegen (1988) dan skala yang diadopsi dari Diener yaitu kepuasan hidup. Berikut pilihan jawaban untuk setiap pernyataan dalam skala PANAS Tabel 3.2 Pilihan Jawaban PANAS Pilihan Jawaban Keterangan 1 Sangat Sedikit atau Tidak Sama Sekali 2 Sedikit 3 Sedang 4 Agak Besar 5 Sangat Besar Pada skala PANAS responden diminta untuk memberikan jawaban untuk setiap pernyataan sesuai dengan gambaran perasaan atau emosi dalam berbagai hal selama 6 bulan terakhir. Apabila responden lebih sering merasakan adanya

31 afek positif dibandingkan adanya afek negatif, maka komponen afektif kebahagiaan responden dapat dikatakan baik. Skala kedua merupakan skala yang diadopsi dari Diener (1985) yaitu skala kepuasan hidup yang digunakan untuk mengukur komponen kepuasan hidup pada individu. Alat ukur ini telah memiliki realibilitas dan validitas yang baik (Diener, dalam Carr, 2004). Berikut pilihan jawaban untuk setiap pernyataan dalam skala kepuasan hidup pada tabel 3.3: Tabel 3.3 Pilihan Jawaban Skala Kepuasan Hidup Pilihan Jawaban Keterangan Skor Favorable Unfavorable STS Sangat Tidak Sesuai 1 7 TS Tidak Sesuai 2 6 HTS Hampir Tidak Sesuai 3 5 N Netral 4 4 HS S SS Hampir Sesuai Sesuai Sangat Sesuai Berikut blue print skala kebahagiaan (PANAS dan kepuasan hidup) yang disajikan pada tabel 3.4: Tabel 3.4 Blue Print Skala Kebahagiaan Indikator Aitem Afek Positif 1,3,5,8,10,12,14,16,17,19 Afek Negatif 2,4,6,7,9,11,13,15,18,20 Kepuasan Hidup 1,2,3,4,5 Jumlah 25 5 6 7 3 2 1

32 2. Pengukuran Syukur Syukur diukur dengan memodifikasi skala The Gratitude Questionnaire- Six Item Form (GQ-6) dari McCullough, Emmons dan Tsang (2002) yang terdiri dari 6 aitem kemudian peneliti menambahkan sebanyak 16 aitem sehingga keseluruhan aitem skala syukur sebanyak 22 aitem. Adapun atribut yang diukur adalah seluruh dimensi syukur yaitu: a. Intensitas (Intencity) Dimensi ini menjelaskan bahwa seseorang yang bersyukur ketika mengalami peristiwa positif akan lebih menambah intensitas rasa syukurnya. b. Frekuensi (Frequency) Dimensi ini menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki kecenderungan bersyukur akan merasakan perasaan bersyukur setiap harinya dan rasa syukur dapat diperoleh dari peristiwa-peristiwa sederhana atau tindakan kebaikan dan kesopanan. c. Rentang(Span) Dimensi ini menjelaskan bahwa banyaknya peristiwa kehidupan yang terjadi pada seseorang yang dapat disyukuri pada waktu tertentu. Misalnya merasa bersyukur atas keluarga, pekerjaan, kesehatan, dan kehidupan itu sendiri dengan berbagai manfaat lainnya. d. Keterikatan (Density) Dimensi ini menjelaskan bahwa orang-orang yang mengalami perasaan bersyukur terhadap sesuatu hal yang positif akan mengingat nama-nama orang

33 yang dianggap telah membuatnya bersyukur, termasuk orang tua, keluarga, dan teman. Berikut pilihan jawaban untuk setiap pernyataan dalam skala syukur: Tabel 3.5 Pilihan Jawaban Syukur Pilihan Jawaban Keterangan Skor Favorable Unfavorable STS Sangat Tidak Sesuai 1 5 TS Tidak Sesuai 2 4 HS Hampir Sesuai 3 3 S Sesuai 4 2 SS Sangat Sesuai 5 1 Berikut blue print skala syukur: Tabel 3.6 Blue Print Skala Syukur Dimensi F UF Intensitas (Intencity) 1, 3, 5 2, 4, 6 Frekuensi (Frequency) 7, 9 11, 8, 10, Rentang (Span) 13, 15 12, 14, 16 Keterikatan (Density) 17, 19, 21 18, 20, 22 Jumlah 11 11 Keterangan: F = Favorable UF = Unfavorable F. Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Coba Alat Ukur Sebuah skala dapat digunakan apabila dikatakan valid dan reliabel berdasarkan statistik dengan melalui uji coba (try out) terlebih dahulu. Uji coba dilakukan pada penderita hipertensi yang memiliki karakteristik yang sama. Uji

34 coba tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas suatu alat ukur. Setelah melakukan uji coba maka selanjutnya di skor dan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas dengan menggunakan bantuan komputer dengan aplikasi Statistical Product and Service Solution (SPSS) 18 for windows. Peneliti dalam penelitian ini melakukan uji coba alat ukur pada tanggal 21 Mei 2014 sampai 27 Mei 2014 yang dilakukan di terapi Cosmic Health Care Therapy Pekanbaru. Responden untuk uji coba pada penelitian ini sebanyak 50 orang dengan memberikan skala. Ketika menyebarkan skala, staf yang berada di terapi Cosmic Health Care Therapy Pekanbaru ikut membantu peneliti dalam memberikan informasi mengenai subjek yang memiliki tekanan darah tinggi sehingga memudahkan peneliti dalam mengidentifikasi subjek, serta peneliti juga dibantu oleh teman-teman peneliti dalam menyebarkan skala sehingga uji coba skala dapat terselesaikan. 2. Uji Validitas Validitas menurut Azwar (2009) berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud yang dilakukan, data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas isi (content validity). Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat

35 pengukuran terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement terhadap aitem-aitem yang terdapat di dalam alat ukur tersebut (Azwar, 2009). Dalam hal ini professional judgment dilakukan oleh pembimbing dan narasumber seminar. Sebagai kriteria pemilihan aitem berdasar korelasi aitem total, digunakan batasan koefisien korelasi aitem total sama dengan atau lebih dari 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Apabila jumlah aitem tidak mencukupi sebagai jumlah yang diinginkan, maka batas kriteria dapat diturunkan menjadi 0,25 (Azwar, 2010). Maka penelitian ini menggunakan koefisien minimal 0,25 sebagai acuan penentuan daya diskriminasi aitem. Pengujian validitas aitem yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi product moment. Teknik korelasi product moment dilakukan menggunakan bantuan komputerisasi SPSS 18 for windows. Skala kebahagiaan yang terdiri dari 25 aitem yaitu 10 aitem afek positif, 10 aitem afek negatif dan 5 aitem untuk kepuasan hidup. Hasil pengujian menunjukkan 5 aitem gugur yaitu 3 aitem afek positif terdapat pada aitem nomor 12, 14, dan 16 dan 2 aitem afek negatif terdapat pada aitem nomor 6 dan 13. Sedangkan untuk kepuasan hidup menunjukkan semua aitem valid atau koefisien korelasi > 0,25. Hasil uji coba skala kebahagiaan menunjukkan koefisien korelasi aitem total untuk skala PANAS bergerak dari 0,265-0,778 (Lampiran C) dan untuk korelasi aitem total skala kepuasan hidup bergerak dari 0,350-0,594 (Lampiran

36 C). Jadi korelasi aitem total untuk skala variabel kebahagiaan bergerak dari 0,265-0,778. berikut: Berikut rincian aitem-aitem yang gugur dan valid dapat dilihat pada tabel Tabel 3.7 Blue Print Skala Kebahagiaan (setelah Try Out) Indikator Aitem Try Out Aitem Gugur Aitem Valid Afek Positif 1,3,5,8,10,12,14,16,17,19 12, 14, 16 1,3,5,8,10,17,19 Afek Negatif 2,4,6,7,9,11,13,15,18,20 6,13 2,4,7,9,11,15,18,20 Kepuasan Hidup 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 Total 25 5 20 Tabel 3.8 Blue Print Skala Kebahagiaan Untuk Penelitian Indikator Aitem Afek Positif 1,2,4,6,8,10,12 Afek Negatif 3,5,7,9,11,13,14,15 Kepuasan Hidup 1,2,3,4,5 Total 20 Pengujian validitas aitem rasa syukur menggunakan korelasi product moment menunjukkan 17 aitem valid dan 5 aitem gugur yaitu terdapat pada aitem nomor 1, 4, 9, 16 dan 18. Hasil uji coba skala syukur menunjukkan koefisien korelasi aitem total bergerak dari 0,251-0,591 (lampiran C). Berikut rincian aitem valid dan gugur skala syukur. Tabel 3.9 Blue Print Skala Syukur (Setelah Try Out) Indikator Aitem Try Out Aitem gugur Aitem valid Favorable Unfavorable Intensitas 1, 3, 5 2, 4, 6 1,4 2,3,5,6 Frekuensi 7, 9 11, 8, 10, 9 7,8,10,11

37 Indikator Aitem Try Out Aitem gugur Aitem valid Favorable Unfavorable Rentang syukur 13, 15 12, 14, 16 16 12,13,14,15 Keterikatan 17, 19, 21 18, 20, 22 18 17,19,20,21,22 Jumlah 11 11 5 17 Pada tabel 3.9 diketahui bahwa dari 22 aitem setelah diuji cobakan, terdapat 17 aitem yang memenuhi koefisien korelasi aitem total 0,25, sedangkan sisanya berjumlah 5 aitem dinyatakan gugur dan tidak dimasukkan kedalam skala penelitian. Skala syukur pada penelitian ini menggunakan 17 aitem yang memiliki daya diskriminasi yang cukup baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada blue print skala syukur yang disajikan pada tabel 3.10 berikut: Tabel 3.10 Blue Print Skala Syukur Untuk Penelitian Dimensi F UF Intensitas 2,3 1,4 Frekuensi 5,8 6,7 Rentang syukur 10,12 9,11 Keterikatan 13,14,16 15,17 Jumlah 9 8 Keterangan: F = Favorable UF = Unfavorable 3. Uji Reliabilitas Reliabilitas menurut Azwar (2009) merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable), walaupun reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan,

38 keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Koefisien reliabilitas berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1, semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1 berarti semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya koefisien yang mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 2010). Uji reliabilitas dalam penelitian dilakukan menggunakan bantuan komputerisasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) 18 for windows. Uji reliabilitas kebahagiaan menggunakan koefisien alpha berstrata. Koefisien alpha berstrata adalah pengukuran internal konsistensi dengan melibatkan komponen-komponen tes (Widhiarso, 2009). Berdasarkan uji reliabilitas terhadap aitem pada skala PANAS diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,818 (Lampiran C), untuk skala kepuasan hidup yaitu 0,750 (Lampiran C) dan koefisien reliabilitas variabel kebahagiaan yaitu 0,828. Koefisien reliabilitas pada skala syukur sebesar 0,830 (Lampiran C). G. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional. Korelasional berguna untuk menghubungkan rasa syukur (variabel bebas) dengan kebahagiaan (variabel terikat). Teknik yang digunakan untuk menganalisa data ialah korelasi product moment. Teknik korelasi product moment dilakukan menggunakan bantuan komputerisasi SPSS 18 for windows.

39 H. Lokasi dan Jadwal Penelitian Tabel 3.11 Rincian Jadwal Penelitian No Jenis Kegiatan Masa Pelaksanaan 1 Pengajuan Sinopsis 13 Agustus 2013 2 Penentuan Dosen Pembimbing 27 Agustus 2013 3 Penyusunan Proposal Penelitian 18 Oktober 4 Seminar Proposal 19 Maret 2014 5 Perbaikan Proposal 19 April 2014 6 Try Out 18 Mei- 26 Mei 2014 7 Penelitian 28 Mei-18 Juni 2014 8 Olah Data Hasil Penelitian 19 Juni 2014 9 Seminar Hasil 20 Agustus 2014 10 Munaqasah 22 Oktober 2014