CENING PUJIATI NIM. A. 53H111051

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

ARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini SIWI ENDAH TISNOWATI A53B090202

KOLASE DAPAT MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B TK KREBET KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI II SINE SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK PERTIWI 1

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

PERMAINAN BONEKA TANGAN DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK DI KELOMPOK B TK ISLAM UNGGULAN BIRRUL WALIDAIN SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

SRI LESTARI A53B111014

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK A TK AISYIYAH II KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2014/2015. Disusun oleh : A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN MENJEPTI' KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH X BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Kependidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) OLEH

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PAUD MARKAMAH A53C111028

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Kependidikan Anak Usia Dini (PG PAUD)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI KEGIATAN MEMBACA AISM PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI II CANDEN SAMBI BOYOLALI TAHUN AJARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Tugas Akhir Program Sarjana S-1. Disusun Oleh : PURWANTI A53B111010

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S- 1 Pendidikan Anak Usia Dini. Oleh : WAHYUNI A53H111012

KAJIAN PUSTAKA. kulit binatang yang diisi rambut berdiameter 40 cm untuk jaringnya

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

: AHMAD FATKHUL HUDA A

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERCERITA DENGAN HAND PUPPET PADA KELOMPOK B DI TK CEMPAKA MUSUK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN BERMAIN KARTU BILANGAN DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI 5 PENDEM SUMBERLAWANG

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE KARYA WISATA PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH 2 KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013 / 2014

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PGSD

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI METODE MENGGAMBAR BEBAS PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TELADAN PPI SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN KONSENTRASI ANAK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA ANAK KELOMPOK A DI TK NAHDLOTUL MUSLIMAT (NDM) SONDAKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN TELEPON GELAS PADA ANAK KELOMPOK A2 TK ISLAM BAKTI VI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

TEMU NIM: A53B090189

JURNAL PUBLIKASI PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MERONCE PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ISLAM

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJA SAMA MELALUI KEGIATAN OUTBOUND PADA KELOMPOK B TK 03 JATIWARNO KECAMATAN JATIPURO TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA PENINGKATAN KECAKAPAN HIDUP MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TKIT TARUNA TELADAN DELANGGU TAHUN AJARAN 2012/ 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERTANYA SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THE LEARNING CELL

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PAUD MULYATI A53C111027

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

: RATNA WIDYANTI A53B111012

Pilihlah salah satu huruf didepan jawaban yang anda anggap benar! 1. Organisasi induk bulu tangkis Indonesia adalah. a. PSSI b. PBSI c. PASI d.

B DI TKITT. Oleh: A53B111036

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AWAL MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A DI TK PERTIWI II BLIMBING TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGASEM

TERDAPAT PERBEDAAN TINGKAT PENDIDIKAN GURU TK TERHADAP KUALITAS KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI KECAMATAN TAWANGHARJO KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN. HASIL BELAJAR PKn POKOK BAHASAN SISTEM PEMERINTAHAN KELAS IV SEMESTER 2 SD NEGERI 2 BUGISAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 PUTAT TAHUN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan (Sarumpaet. A.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI TEKNIK LOKOMOTOR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI GERAK DAN LAGU DI TK AISYIYAH CABANG KARTASURA KELOMPOK B TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

Disusun oleh : WINDITA FITRI ILHAMI A

Analisis SKKD Gerak. Aris Fajar Pambudi FIK UNY

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

KAJIAN PUSTAKA. Sepak bola adalah jenis permainan beregu yang menggunakan bola sepak dan dimainkan

SUSI ARYATI A

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Anak Usia Dini.

K A R M I NIM. A53B111043

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

Upaya Meningkatkan Motorik Kasar Melalui Kegiatan Bermain Bola

MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN MELALUI PEMBIASAAN PADA KELOMPOK BERMAIN AL-MUHTADIN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru - Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD)

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH TUNGGULSARI KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

PENGARUH METODE BERMAIN PANTOMIM TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI RANDULANANG II JATINOM KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB II LANDASAN TEORI

PERMAINAN GEOMETRI DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK A RA AL ISLAM KADIPIRO SAMBIREJO SRAGEN TAHUN AJARAN

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

ABSTRAK. Kata kunci : kemampuan lari pendek melalui pendekatan pembelajaran variatif ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. permainan nasional bagi hampir semua negara Eropa, Amerika Selatan, Asia dan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI SENI MEMBATIK KELOMPOK B DI TK MASARAN 1 KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013/2014

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

PERATURAN PERTANDINGAN MUGADETA FUTSAL COMPETITION (MFC) SABTU-AHAD, MARET 2018

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL DENGAN KEGIATAN BERMAIN DALAM KELOMPOK PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI 02 NGADILUWIH MATESIH TAHUN AJARAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE

SRI SULISTYOWATI NIM : A53A100022

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PERMAINAN BALOK BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK

JURNAL PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi.

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN SEPAK BOLA UNTUK ANAK TK KELOMPOK B TK GIRIMARGO 1 KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Disusun Oleh : CENING PUJIATI NIM. A. 53H111051 PROGRAM SARJANA PENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN (PSKGJ) SRAGEN FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 i

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Yani Tromol Pos I - Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417, Fax : 715448 Surakana 57102 Website. http://www.ums.ac.id Email: ums@ums.ac.id Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi / tugas akhir : Nama : Dr. Darsinah, M.Si NIP/NIK : Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa : Nama : Cening Pujiati NIP/NIK : A. 53H111051 Program Studi : S1 PAUD Judul Skripsi : Mengembangkan Kemampuan Fisik Motorik Kasar Melalui Bermain Sepak Bola Untuk Anak TK Kelompok B TK Girimargo 1 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014 Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujui dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya. Surakarta,. Pembimbing Dr. Darsinah, M.Si NIP/NIK : N.B. Pembimbing satu dosen ii

ABSTRAK Mengembangkan Kemampuan Fisik Motorik Kasar melalui Bermain Sepak Bola untuk Anak TK Kelompok B TK Girimargo I Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014. Cening Pujiati. Nim.A53H111051 Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan fisik motorik kasar melalui bermain sepak bola. Penelitian ini merupakan Tindakan Kelas yang dilakukan 2 siklus. Setiap siklus I 2x pertemuan, siklus II 2x pertemuan. Subyek penelitian adalah anak TK Girimargo I Kelompok B, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen dengan jumlah 24 anak sebagai penerima tindakan dan peneliti yang berkolaborasi dengan teman sejawat sebagai pemberi tindakan. Data yang dikumpulkan adalah data tentang kemampuan fisik motorik kasar anak dan pembelajaran guru tentang permainan sepak bola. Data tenang kemampuan fisik motorik kasar anak dan PBM guru dengan bermain sepak bola tersebut dikumpulkan melalui teknik observasi. Data kemampuan motorik kasar tentang analisis komperatif data tentang pembelajaran dengan pembelajaran sepak bola tentang analisis interaktif. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebelum siklus I rata-rata kemampuan fisik motorik anak sebesar 48,78% berarti bahwa hampir semua anak kemampuan fisik motorik kasarnya belum berkembang. Setelah tindakan siklus I rata-rata kemampuan fisik motorik kasar anak mencapai 68,06%, yang berarti bahwa semua anak yang semula belum berkembang sudah mulai berkembang. Setelah siklus II rata-rata kemampuan fisik motorik kasar anak mencapai 84,90%. Artinya hampir semua anak berkembang sesuai harapan. Kesimpulan bahwa permainan sepak bola dapat mengembangkan fisik motorik kasar anak. Kata kunci: Bermain sepak bola, fisik motorik kasar, Taman Kanak-kanak iii

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN SEPAK BOLA UNTUK ANAK TK KELOMPOK B TK GIRIMARGO 1 KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 I. Pendahuluan Anak usia dini mempunyai kemampuan dan rasa ingin tahu yang sangat tinggi, pada usia anak yang mengalami perkembagan yang pesat dari semua aspek, baik kognitif, efektif, maupun fisik motorik. Perkembangan motorik kasar anak usia dini sama pentingnya dengan aspek perkembangan yang lain. Apabila anak tidak mampu melakukan gerak motorik kasar dengan baik akan menumbuhkan rasa tidak percaya diri atau konsep diri negatif dalam melakukan gerakan fisik. Hal ini dapat dilihat pada anak yang tidak mampu berlari dengan baik dalam sebuah permainan maka dia dapat disingkirkan dari teman-temannya. Akan tetapi kemampuan fisik motorik kasar anak TK Girimargo 1 Kelompok B Kecamatan Miri Kabupaten Sragen masih rendah. Ternyata masih banyak anak yang belum mampu melakukan gerakan-gerakan menendang bola, menangkap bola dan melempar bola. Hal ini dikarenakan pembelajaran alat peraga atau media yang digunakan kurang tepat dan tidak menarik minat anak. Karena guru sering mengajak jalan-jalan anak saja dan main kegiatan lainnya anak merasa bosan. Berdasarkan pemasalahan tersebut diatas maka kemampuan fisik motorik anak perlu dikembangkan melalui bermain sepak bola yang menyenangkan. Untuk itu peneliti melakukan penelitian dengan judul Mengembangkan Kemampuan Fisik Motorik Kasar Melalui Bermain Sepak Bola Untuk Anak TK Kelompok B TK Girimargo 1 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014. Ketrampilan motorik kasar adalah bagian dari aktivitas motorik yang mencakup 1

ketrampilan otot-otot besar. Gerakan ini lebih menuntut kekuatan fisik dan keseimbangan seperti merangkak, berjalan, berlari, melompat atau berenang. Pada usia dini diharapkan telah mampu melakukan gerakan-gerakan motorik kasar seperti menurunkan tangga langkah demi langkah, tetapi seimbang ketika berjalan mundur, berlari dan langsung menendang-nendang bola, melompat-lompat dengan kaki bergantian. Sesuai dengan perkembangan kemampuan melakukan gerakan motorik kasar seperti contoh-contoh yang diuraikan di atas, maka sebagaimana yang sering kita lihat, alat permainan yang umumnya disediakan di Taman Kanakkanak yang akan mendukung perkembangan kemampuannya tersebut lebih banyak berupa alat-alat permainan yang menuntut keseimbangan dan kekuatan fisik serta kecekatan dan kecepatan gerak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tindakan kelas yang bertujuan untuk memperbaiki kwalitas pembelajaran di kelas supaya memperoleh hasil yang optimal atau lebih baik. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan fisik motorik kasar anak melalui bermain sepak bola. Hal ini disebabkan karena pembelajaran di TK membutuhkan alat peraga, media yang cukup sesuai dengan usia anak TK. Dengan mengadakan permainan akan terjadi interaksi antara guru dengan anak didik. Permainan sepak bola merupakan bagian dari kemampuan fisik motorik kasar anak menurut (Sujiono, 2005 : 9.23). II. Kajian Teori 1. Kemampuan Motorik Kasar a. Pengertian Kemampuan Motorik Kasar Kemampuan adalah kecakapan seorang individu dalam menguasai suatu keahlian dan digunakan untuk mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Sujiono (2005: 1-7) 2

Motorik kasar adalah bagian dari aktivitas motorik yang mencakup ketrampilan otot-otot besar, gerakan ini lebih menuntut kekuatan fisik dan keseimbangan, gerakan motorik kasar melibatkan aktivitas otot tangan, kaki seluruh seluruh anak gerakan ini mengandalkan kematangan dalam koordinasi, berbagai gerakan motorik kasar yang dicapai anak sangat berguna bagi kehidupan kelak seperti merangkak, berjalan berlari melompat atau berenang. jadi kemampuan motorik kasar adalah kemampuan seorang individu atau anak dalam beraktivitas yang menggunakan otot-otot besar, sebagian tubuh atau seluruh tubuh anak. b. Indikator kemampuan motorik kasar Menurut Permendiknas No.58 Tahun 2009 terdapat 5 bidang pengembangan salah satunya adalah pengembangan fisik motorik kasar anak. Sedangkan kemampuan motorik kasar yang terdapat pada TPP ada 5 bidang perkembangan yang harus dicapai oleh anak yaitu pertama melakukan gerakan tubuh secara koordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan dan kelincahan; Kedua, melakukan koordinasi gerakan kaki, tangan, kepala dalam menirukan gerakan senam atau tarian. Ketiga, melakukan permainan fisik dengan aturan. Keempat, trampil menggunakan tangan dan kaki, dan; Kelima, melakukan kebersihan diri. Dalam penelitian ini yang peneliti gunakan adalah terampil dalam menggunakan tangan dan kaki. c. Tahap-tahap Perkembangan Motorik Kasar Anak umur 5-6 tahun menurut Wardani, Asmawulan (2011:45) : 1) Anak dapat berjalan garis lurus 2) Anak dapat lari, berhenti dan memutar membalik, melompatlompat dengan kaki bergantian 3) Anak dapat berlari dan langsung menendang bola menyentuh jari kaki tanpa menekuk lutut, berjinjit dengan tangan dengan pinggul, 3

mengayunkan kaki kedepan dan belakang tanpa kehilangan keseimbangan. d. Cara Mengembangkan Motorik Kasar Anak Ada beberapa cara untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar anak menurut (Sujiono, 2005 : 9.23) motorik kasar anak antara lain melalui permainan permainan petak umpet, permainan bak sodor, permainan angklek, dan permainan sepak bola. Dalam penelitian ini peneliti mengambil permainan sepak bola karena melalui permainan banyak yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak misalnya melempar bola, menendang bola, menangkap bola dan lain sebagainya. 2. Permainan Sepak Bola a. Pengertian Permainan Sepak Bola Menurut Kuswanto (1994:22) Permainan adalah suatu kesibukan yang dipilih sendiri bertujuan untuk mendapatkan hasil akhir. Suatu usaha untuk menguasai bola dan untuk merebutnya kembali bila sedang dikuasai oleh lawan. Sepak bola adalah permainan beregu, salah satunya menjadi penjaga gawang. Jadi permainan sepak bola adalah suatu permainan yang dilakukan secara beregu / kelompok untuk menguasai bola atau merebut bola dari lawan. Sepak Bola merupakan permainan (olahraga) yang paling banyak disukai dari anak kecil sampai orang dewasa. Olahraga ini sangat populer sampai saat ini, bahkan sepak bola tidak hanya sebagai olahraga ataupun permainan biasa, bahkan sudah banyak yang menjadikan olahraga ini sebagai karir, dan memiliki gaji yang cukup menggiurkan. Tentunya sebelum menjadi pemain sepak bola, ataupun 4

menonton pertandingan sepak bola kita harus mengetahui bagaimana aturan-aturan yang diterapkan dalam olahraga ini. Dalam bermain sepak bola kita harus mengetahui tentang bagaimana cara bermain dan peraturan permainan yang ada dalam sepak bola. Tentunya ini agar permainan yang dimainkan lebih teratur dan terkendali. Peraturan ini diambil dari peraturan permainan sepak bola PSSI 1982. Peraturan-peraturan sepak bola tersebut diantaranya : 1) Peraturan tentang lapangan permainan a) Permukaaan lapangan sepakbola rata. b) Bentuk lapangan sepakbola terdiri dari empat persegi panjang, diantaranya panjang garis samping 100-110 meter dan garis gawang 64-75 meter. c) Pada daerah gawang, panjang ke arah sebelah kanan dan kiri tiang gawang 5,5 meter danmemiliki lebar 5,5 meter. d) Tanda-tanda perbatasan mempunyai tebal 12cm e) Busur lingkaran, dan juga lingkaran tengah, mempunyai jarijari 9,15 meter. f) Daerah hukuman, memiliki panjang ke sebelah kanan dan kiri tiang gawang 16,5 meter dan juga lebar 6,5 meter. g) Gawang, tinggi gawang dalam permainan sepakbola adalah 2,44 meter, dan memilki lebar gawang 7,32 meter dan juga garis tengah tiang dan mistar gawang 12 meter. h) Daerah sudut, jari-jari 1 meter dan tiang bendera sudut minimal 1,5 meter. i) Titik penalti, jaraknya 11 meter dari titik tengah tiang gawang. 2) Peraturan Tentang Bola a) Bola mempunyai bentuk bulat b) Lingakaran bola 68-71cm 5

c) Bola terbuat dari bahan karet, kulit atau bahan sejenis lainnya yang tidak akan membahayakan. d) Warna Bola terlihat dengan jelas. e) Tekanan udara bola 0,60-0,70 atm f) Bola mempunyai berat 396-453 gram g) Jika dalam pertandingan resmi, maka bola yang akan digunakan adalah bola dari panitia yang dudah mempunyai standar. h) Jika bola kempes atau mengalamo kerusakan maka bola diganti dengan bola cadangan dari panitia pada saat bola keluar lapangan. 3) Peraturan Jumlah Pemain a) Dalam permainan sepak bola jumlah pemain dari setiap regu maksimal 11 orang dan minimal 7 orang termasuk penjaga gawang. b) Pergantian permainan sebanyak 3 kali dari 5 orang pemain cadangan yang terdaftar. Pemain tidak diizinkan keluar lapangan tanpa seizin wasit. 4) Peratuaran Tentang Lama Permainan (durasi) a) Permainan dilakukan dalam dua babak, yang setiap babaknya mempunyai durasi 45 menit. b) Waktu istirahat daiantara kedua babaknya adalah 5-10 meit. c) Jika ada babak tambahan durasinya 2 kali 15 menit. Tambahan waktu terjadi jika ada waktu yang terbuang oleh kejadian selama permainan. Tambahan waktu ini ditentukan oleh wasit. d) Sesaat waktu permainan akan berakhir kemudian terjadi tendangan, maka tendangan tersebut tetap dilakukan. Jika ada kekurangan waktu ada babak pertama permainan, yaitu kurang dari 45 menit, maka sisa waktu tersebut dilanjutkan 6

sesudah istirahat sebelum babak kedua dumulai dengan posisi regu tetap. 5) Prosedur permainan sepak bola Adapun beberapa prosedur yang dilakukan dalam permainan sepak bola yaitu prosedur permainan sepak bola bagi anak : a) Anak diajak ke lapangan, lalu diadakan pemanasan. Anak dibagi menjadi 2 kelompok/regu, masing-masing kelompok memiliki 1 anak untuk menjadi ketua kelompok. b) Ketua regu melakukan pingsut untuk menentukan siapa yang menang. c) Bagi regu yang menang berhak memilih bola atau tempat. d) Tiap regu menempatkan diri pada posisi masing-masing saling berhadapan, regu yang menang disebelah kiri dan regu yang kalah disebelah kanan atau sebaliknya. e) Bola dibawa ke tengah lapangan kemudian dilambungkan setelah jatuh ditanah barulah ditendah. Kemudian kedua regu bermain sepak bola. f) Apabila bola keluar lapangan maka yang berhak melempar ke dalam adalah lawannya. g) Apabila ketika bermain bola mengenai tangan pemain makan hand ball sehingga bola ditendang oleh lawan. h) Apabila bola ditendang masuk gawang maka regu yang menendang menang. i) Ketika permainan berlangsung terjadi pelanggaran atau menyakiti lawan dengan sengaja maka mendapat hukuman dan yang menendang bola adalah lawannya. j) Jika pelanggaran terjadi didaerah pinalti maka tendangan pinalti bagi lawannya. 7

k) Permainan selesai setelah waktu habis regu yang dapat memasukkan bola paling banyak itulah pemenangnya. III. Metode Penelitian dan Pembahasan Penelitian ini dilakukan di TK Girimargo 1 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen tahun 2013/2014 pada semester genap. Sedangkan metode yang digunakan adalah observasi atau praktek langsung. Observasi adalah tehnik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti dan pencatatan secara sistematis terhadap segala yang tampak pada objek penelitian (Arikunto, 2008 : 3). Sedangkan alat untuk mengumpulkan data tentang kemampuan fisik motorik kasar anak dan pembelajaran guru dengan permainan sepak bola dengan menggunakan observasi (LJ. Moelong, 2002 : 199). Data kemampuan fisik motorik kasar anak yang dikumpulkan dianalisi dengan tehnik analisis komperatif dan data pembelajaran guru dengan permainan sepak bola dianalisis dengan tehnik analisis interaktif. IV. Hasil Penelitian Setelah diadakan penelitian ini dapat diketahui bahwa, kondisi awal pra siklus kemampuan fisik motorik kasar anak masih rendah. Rata-rata kemampuan fisik motorik kasar anak hanya 48,78%. Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua anak belum berkembang, hanya beberapa anak saja yang mulai berkembang untuk itu perlu dilakukan tindakan. Untuk meningkatka fisik motorik kasar anak tersebut melalui permainan sepak bola yang dilakukan dalam 2 siklus setiap siklus 2 kali pertemuan. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I rata-rata kemampuan fisik motorik kasar anak meningkat menjadi 68,06% yang berarti bahwa hampir semua anak yang sebelumnya belum berkembang menjadi mulai berkembang dan baru beberapa anak saja yang sudah berkembang sesuai harapan. Hal ini 8

dikarenakan guru dalam memberikan penjelasan kurang dipahami anak, guru kurang memberikan motivasi kepada anak setelah dilakukan perbaikan pada siklus II. Rata-rata kemampuan fisik motorik kasar anak meningkat secara maksimal mencapai 84,90% artinya hampir semua anak sudah berkembang sesuai harapan dan bahkan ada beberapa anak yang sudah berkembang sangat baik sehingga dapat memenuhi target yang ingin dicapai indikator. V. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan pada pra siklus, siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan penerapan bermain sepak bola dapat mengembangkan fisik motorik kasar anak TK Kelompok B TK Girimargo 1 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen tahun 2013/2014. Hal tersebut diketahui dari hasil analisis pada pra siklus rata-rata kemampuan fisik motorik kasar anak sebesar 48,78% setelah siklus I sebesar 68,06% dan siklus II terjadi peningkatan sebesar 84,90%. Dengan demikian penelitian ini dinyatakan berhasil karena telah melebihi target yang diinginkan atau dicapai pada indikator kinerja. 2. Saran Setelah diberikan kesimpulan di atas maka dapat diberikan saransaran sebagai berikut : a. Kepala Sekolah Memfasilitasi para guru dalam menerapkan Permainan Sepak Bola dengan menyediakan peralatan untuk bermain sepak bola karena terbukti dapat meningkatkan Kemampuan Fisik Motorik Kasar Anak. 9

b. Guru 1) Guru hendaknya memberikan latihan dan bimbingan seperlunya agar kemampuan fisik motorik kasar anak dalam Permainan Sepak Bola dapat meningkat. 2) Guru hendaknya lebih memaksimalkan Permainan Sepak Bola agar tidak membosankan. 3) Guru hendaknya lebih kreatif dan dapat menciptakan kondisi belajar yang memadai dengan memperhatikan fasilitas dan saran sekolah seperti penyediaan alat peraga dan bahan-bahan materi ajar yang mengandung unsur permainan. c. Bagi Orang tua Hendaknya orang tua memfasilitasi anak dengan menyediakan bola untuk bermain sepak bola untuk meningkatkan Kemampuan Fisik Motorik Kasar Anak. 10

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : Rosda Karya. Kusyanto, Yanto. 1994. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 1, Bandung: Ganesa Exact. Moelong, LJ. 2002. Metode Penelitian Kualitas, Bandung: Rosda Karya. Nasir. 2005. Penelitian Komperatif, Jakarta: Bumi Aksara. Permendiknas No. 58 Tahun 2009. Sujiono Bambang, Drs. 2005. Metode Pengembangan Fisik, Jakarta: 10001. Universitas Terbuka. Wardani, Juwita Dwi, Asma Wulan, Tri. 201. Perkembangan Fisik Motorik dan Bahasa, PSKGJ FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. 11