KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL

dokumen-dokumen yang mirip
KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH

PENGANTAR I. PRINSIP-PRINSIP DASAR

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus.

SPIRITUALITAS EKARISTI

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

KELUARGA SEKOLAH KEHIDUPAN

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis. 4 : 32-35) Mereka sehati dan sejiwa. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

LITURGI SABDA Bacaan pertama (Yos. 24 : 1 2a b) Kami akan beribadah kepada Tuhan, sebab Dialah Allah kita. Bacaan diambil dari Kitab Yosua:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

BAB 3 LANDASAN TEORI

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA

Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49)

03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1

TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH PASKAH

Cara Berdoa Novena 3 Salam Maria

Editorial Merawat Iman

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap

Minggu, 29 Oktober 2017 Pk , 08.00, & WIB

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis. 4 : 8-12) Hanya Yesuslah sumber keselamatan. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN

KAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma

Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus pergi ke rumah perwira Kornelius.

Umat yang telah Kubentuk bagi-ku akan memberitakan kemasyhuran-ku."

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J.

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri

Tahun C Pesta Pembaptisan Tuhan LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 40 :

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8

GPIB Immanuel Depok Minggu, 27 September 2015

TATA GEREJA PEMBUKAAN

TAHUN B - Hari Minggu Biasa XXX 25 Oktober 2015 LITURGI SABDA

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

(Disampaikan sebagai pengganti Homili, pada Misa Sabtu/Minggu, 28/29 September 2013)

Kalender Doa Februari 2017

Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya.

MATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA

Tahun C Hari Minggu Adven III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Zef. 3 : 14-18a

TAHUN B - Hari Minggu Paskah VI 10 Mei 2015 LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis 10: )

33. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMP

GPIB Immanuel Depok Minggu, 15 Nopember 2015 TATA IBADAH HARI MINGGU XXV SESUDAH PENTAKOSTA

Meneladan Maria Menjadi Pribadi Ekaristis

PEKERJAAN ROH KUDUS Lesson 12 for March 25, 2017

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 23 JULI 2017 Tema: ALLAH SANG PENYABAR JEMAAT BERHIMPUN

(Dibacakan sebagai pengganti homili pada Misa Minggu Biasa VIII, 1 /2 Maret 2014)

PELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga

PROGRAM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS VII SMPK PERMATA BUNDA

Kami datang kepada-mu, kami datang kepadamu Bersyukur sebulat hati, kar na kasihmu besar

Adalah manifestasi Roh Kudus di mana terjadi penyembuhan fisik/ psikologis/rohani, atau suatu pembaharuan batin ( tobat ).

1 Wawancara dengan bpk sumarsono dan remaja di panti asuhan Yakobus

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Gereja merupakan sebuah wadah yang seharusnya aktif untuk dapat

Pertemuan Pertama. Allah Yang Murah Hati

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.

TATA IBADAH HARI MINGGU PASKAH V

GPIB Immanuel Depok Minggu, 31 Januari 2016 TATA IBADAH MINGGU IV SESUDAH EPIFANI

TATA IBADAH MINGGU XXIV SESUDAH PENTAKOSTA

Tata Upacara Pernikahan Sipil

KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA

RENUNGAN KITAB 1Tesalonika Oleh: Pdt. Yabes Order

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Am. 7 : 12-15) Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-ku. Bacaan diambil dari Nubuat Amos

TATA IBADAH Minggu Adven I

PENGAKUAN IMAN RASULI. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi

GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2

Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-3

PL1 : TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; U : Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

The State of incarnation : Exaltation

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

PL1 : Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, U : Raja yang besar atas seluruh bumi.

Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan katanya,

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (GPIB) TATA IBADAH Hari Kenaikan Tuhan Yesus Ke Sorga. Kamis, 10 Mei 2018

1) Hai mari sembah Yang Mahabesar, nyanyikan syukur dengan bergemar. Perisai umat-nya Yang Maha Esa, mulia nama-nya, takhta-nya megah!

TATA IBADAH HARI MINGGU III PRAPASKAH

GPIB Immanuel Depok Minggu, 18 Oktober 2015 TATA IBADAH HARI MINGGU XXI SESUDAH PENTAKOSTA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SDLB TUNANETRA

-AKTIVITAS-AKTIVITAS

PANDUAN UMUM TIM PENGGERAK PAROKI, KOMUNITAS, DAN TAREKAT TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH - KAJ 1. LATAR BELAKANG dan TUJUAN Dalam Tahun Suci

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Alangkah Baik dan Indahnya KMM 81:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

LITURGI SABDA. Bacaan pertama Aku bersukaria di dalam Tuhan Bacaan diambil dari Kitab Yesaya :

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH

Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia LITURGI SABDA

IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2

Transkripsi:

Warta 22 November 2015 Tahun VI - No.47 KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL Hasil Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia IV (sambungan minggu lalu) Tantangan Keluarga dalam Memperjuangkan Sukacita Anglia 9. Sukacita dialami oleh keluarga yang mewujudkan rencana Allah atas perkawinan dan keluarganya. Sebagian keluarga membutuhkan perjuangan lebih karena menghadapi aneka tantangan dan kelemahan. Tantangan itu antara lain: kesulitan ekonomi, situasi sosial, budaya, agama dan kepercayaan yang tidak selaras dengan nilai-nilai perkawinan Katolik seperti poligami, mahalnya mas kawin, dan kuatnya tuntutan pernikahan adat, hidup sebagai keluarga migran atau rantau, perkembangan media informasi yang menggantikan perjumpaan pribadi, dan pemujaan kebebasan dan kenikmatan pribadi. Kelemahan itu antara lain: kekurang-dewasaan pribadi dan kepicikan wawasan, penyakit dan meninggalnya pasangan, keterbatasan kemampuan orang tua untuk mengikuti perkembangan dan pendidikan anak-anak, ketidak-tahuan tentang makna dan tujuan perkawinan Katolik, kesulitan dan ketidakmampuan untuk hidup bersama karena perbedaan agama dan budaya, hidup dalam perkawinan tidak sah, ketidak-setiaan dalam perkawinan, hadirnya orang ketiga (idaman lain atau keluarga besar pasangan), dan perpisahan yang tak terelakkan. Tantangan dan kelemahan ini menyebabkan perasaan terbeban, bingung, sedih, sepi, dan bahkan putus 1 / 5

asa bagi anggota keluarga. Tantangan dan kelemahan itu bisa membawa keluarga pada krisis iman yang merintangi, membatasi, dan bahkan menghalangi keluarga untuk setia kepada iman Katolik dan untuk menghidupi nilai-nilai luhur perkawinan. 10. Di tengah pergumulan memperjuangkan sukacita Injil, keluarga mesti datang penuh kerendahan-hati untuk dikuduskan oleh Allah yang berbelas-kasih yang melampaui kelemahan dan kedosaan manusia. Pembelaan Allah yang begitu besar ini merupakan sukacita yang patut disadari dan disyukuri. Kekudusan keluarga merupakan rahmat sekaligus tugas bagi keluarga untuk dipertahankan. Oleh karenanya, keluarga diundang untuk bersikap dewasa, bertindak bijaksana, dan tetap beriman dengan tidak menyalahkan situasi, tetapi setia mencari kehendak Allah melalui doa dan Sabda Allah, mengutamakan pengampunan dan peneguhan di antara anggota keluarga, serta pergi menjumpai pribadi atau komunitas beriman yang mampu membangkitkan harapan. Keluarga yang mengandalkan Allah percaya bahwa Allah tidak pernah meninggalkannya. Selalu ada jalan keluar. Tantangan adalah kesempatan untuk bertumbuh dalam kepribadian serta iman, harapan, dan kasih. Tantangan justru tak harus menyuramkan nilai-nilai perkawinan dan hidup berkeluarga. Melalui tantangan itu, Allah mengerjakan karya keselamatannya di dalam dan melalui keluarga. 11. Gereja terpanggil untuk bersama-sama mencari, menyapa, mendengarkan dan bersehati dengan keluarga yang sedang menghadapi tantangan, termasuk mereka yang tidak sanggup mempertahankan nilai-nilai hidup perkawinan dan keluarga. Di sinilah Gereja hadir untuk menampilkan wajah Allah yang murah hati dan berbelas kasih, terutama bagi keluarga yang berada dalam situasi sulit. Dalam kemurahan dan belas kasih Allah, keluarga-keluarga tidak akan mengalami kebuntuan dalam perjalanannya meraih kebahagiaan. GERAK BERSAMA: Membangun Ecclesia Domestica di Indonesia 12. Keluarga merupakan buah dan sekaligus tanda kesuburan adikodrati Gereja serta memiliki ikatan mendalam, sehingga keluarga disebut sebagai Gereja Rumah-Tangga (ecclesia domestica). Sebutan ini sudah pasti memperlihatkan eratnya pertalian antara Gereja dan keluarga, tetapi juga menegaskan fungsi keluarga sebagai bentuk terkecil dari Gereja. Dengan caranya yang khas keluarga ikut mengambil bagian dalam tugas perutusan Gereja, yaitu karya keselamatan Allah. (Pedoman Pastoral Keluarga KWI 2010, No 6). Sebagai Gereja Rumah-Tangga, keluarga menjadi pusat iman, pewartaan iman, pembinaan kebajikan, dan kasih kristiani dengan mengikuti cara hidup Gereja Perdana (Kis 2: 41-47; 4: 32-37). Gereja Rumah-Tangga mengambil bagian dalam tiga fungsi imamat umum Yesus Kristus, yaitu guru untuk mengajar, imam untuk menguduskan, dan gembala untuk mempimpin. Gereja 2 / 5

Rumah-Tangga di Indonesia dibangun berdasarkan nilai-nilai kristiani yang diwujudkan dalam masyarakat yang majemuk. 13. Dalam reksa pastoral keluarga, Gereja mesti berangkat dari keprihatinan dan tantangan keluarga zaman ini yang semuanya membutuhkan kerahiman Allah. Gereja dipanggil untuk menunjukkan wajah Allah yang murah hati dan berbelas kasih melalui pelayanan, terutama kepada mereka yang paling lemah, rapuh, terluka, dan menderita. Kerahiman Allah tidak pernah bertentangan dengan keadilan dan kebenaran, tetapi bergerak melampauinya karena Allah adalah kasih (1Yoh4:8). 14. Demi menggiatkan pastoral keluarga yang berbelas kasih dan penuh kerahiman, Gereja dipanggil melakukan pertobatan pastoral secara menyeluruh. Pertobatan dimulai pelayan-pelayan pastoral yang berkarya dalam pelbagai lembaga pelayanan. Dengan demikian, pastoral keluarga dapat menanggapi persoalan keluarga secara tepat. Untuk itu, a. Pedoman Pastoral Keluarga KWI yang diterbitkan tahun 2010 harus diperhatikan dan dilaksanakan; b. Reksa pastoral keluarga terpadu dan berjenjang mulai dari persiapan perkawinan sampai pada pendampingan keluarga pasca nikah, termasuk pertolongan pada keluarga dalam situasi khusus harusdibentuk dan dihidupkan kembali; c. Katekese keluarga harus dikembangkan; d. Kebijakan dan koordinasi perangkat pastoral keluarga baik di tingkat KWI, regio, keuskupan, maupun paroki harus ditegaskan dan disosialisasikan; e. Keuskupan-keuskupan se-indonesia harus bekerja sama dan solider dalam sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta keuangan; 3 / 5

f. Pelayanan perangkat pastoral seperti Komisi Keluarga dan Tribunal Gerejawi harus mendapat perhatian dan diberdayakan; g. Lembaga dan pelayan pastoral keluarga, termasuk kelompok-kelompok kategorial dan pemerhati keluarga serta para ahli harus diikutsertakan; h. Komunitas basis keluarga dan institusi pendidikan katolik harus dilibatkan; i. Ekonomi keluarga harus ditingkatkan melalui lembaga-lembaga ekonomi dan keuangan; j. Data-data yang berkaitan dengan kepentingan pastoral keluarga harus dimanfaatkan; k. Lembaga Hidup Bakti harus diikut-sertakan dalam pastoral keluarga dengan tetap menghormati kekhasan karismanya. Dalam gerak bersama tersebut, kita perlu juga terbuka untuk bekerja-sama dengan lembaga swadaya masyarakat, lembaga adat, lembaga keagamaan, dan bahkan pemerintah. 13. Keluarga Katolik dipanggil untuk mewartakan sukacita Injil dengan kesaksian hidupnya dan kepeduliannya kepada keluarga-keluarga lain. Dengan demikian keluarga sungguh menjadi Gereja Rumah-Tangga yang tidak terkungkung dalam dirinya sendiri, tetapi menjalankan tugas perutusannya dalam memajukan Gereja dan menyejahterakan masyarakat (bdk. Familiaris Consortio 42). PENUTUP 4 / 5

14. Kekayaan pengalaman dan aneka diskusi selama SAGKI 2015 tak mungkin dirangkum seluruhnya dalam rumusan hasil Sidang ini. Namun, kesaksian keluarga, diskusi kelompok, peneguhan dari ahli, kebersamaan, dinamika kerja panitia, dan kreasi bersama tim animasi dalam SAGKI tetap akan terdokumentasikan dalam bentuk buku, video, dan foto. Kita semua yakin bahwa para peserta SAGKI IV inilah yang sepantasnya berperan sebagai dokumen dan saksi hidup yang kaya akan pengalaman sukacita Injil dalam keluarga. 15. Pada akhir Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia ini, marilah kita semakin percaya bahwa Allah menjumpai para anggotanya untuk membimbingnya menuju kesempurnaan kasih dan kepenuhan hidup kristiani. Kita bersyukur kepada Allah karena keluarga Katolik mengalami sukacita baik dalam kesetiaan perkawinannya maupun dalam perjuangan menghadapi tantangan. Kita percaya bahwa Roh Kudus menyertai keluarga memelihara dan merawat kesuciannya. Kita turut prihatin bersama keluarga yang berada dalam situasi sulit. Semoga Gereja sebagai sumber air hidup dapat menjadi Guru bijaksana dan Ibu pemberi harapan bagi keluarga. Keluarga Kudus Nazaret, doakanlah kami untuk mewujudkan keluarga Katolik yang memancarkan sukacita Injil! 5 / 5