BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIOANAL (ATA 2011/2012)

BAB I PENDAHULUAN. industri dan lain-lain. Seiring dengan adanya perkembangan di berbagai bidang

LINEAR PROGRAMMING. Pembentukan model bukanlah suatu ilmu pengetahuan tetapi lebih bersifat seni dan akan menjadi dimengerti terutama karena praktek.

BAB 2 LANDASAN TEORI

III KERANGKA PEMIKIRAN

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMROGRAMAN LINEAR I KOMANG SUGIARTHA

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengantar Proses Stokastik

FUZZY LINEAR PROGRAMMING (FLP) DENGAN KONSTANTA SEBELAH KANAN BERBENTUK BILANGAN FUZZY DAN BERBENTUK TRAPEZOIDAL SKRIPSI DEWI YANNI FRANSISKA SAMOSIR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

FUZZY LINIER PROGRAMMING UNTUK PEMILIHAN JENIS KENDARAAN DALAM MENGANTISIPASI KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA MEDAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN LOGIKA FUZZY PADA PROGRAM LINEAR

R PROGRAM APLIKASI PENYELESAIAN MASALAH FUZZY TRANSSHIPMENT MENGGUNAKAN METODE MEHAR

BAB II LANDASAN TEORI. A. Sistem Persamaan Linear dan Sistem Pertidaksamaan Linear

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu elemen dalam perusahaan yang sangat penting adalah Sumber

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. masalah fuzzy linear programming untuk optimasi hasil produksi pada bab

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Operations Management

Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian. IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. LEMBAR PERNYATAAN. ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMAKASIH. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Usaha Kecil Menengah

BAB II. PEMROGRAMAN LINEAR

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

ANALISIS EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DENGAN METODE LINEAR PROGRAMMING

BAB I. PENDAHULUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB II LANDASAN TEORI. Pemrograman linear (PL) ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODEL DAN PERANAN RO DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Kantorovich dengan metode penyelesaian yang masih terbatas dan belum banyak

Riset Operasional LINEAR PROGRAMMING

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Pengantar Riset Operasi. Riset Operasi Minggu 1 (pertemuan 1) ARDANESWARI D.P.C., STP, MP

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2. PROGRAM LINEAR

BAB 2 PROGRAM LINEAR

a. untuk (n+1) genap: terjadi ekstrem, dan jika (ii) f (x ) > 0, maka f(x) mencapai minimum di titik x.

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

RISET OPERASIONAL. Kosep Dasar Riset Operasional. Disusun oleh: Destianto Anggoro

Riset Operasi Bobot: 3 SKS

Pemodelan dalam RO. Sesi XIV PEMODELAN. (Modeling)

LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M.

Teknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c

Elis Ratna Wulan a, Diana Ratnasari b

Pemrograman Linier (Linear Programming) Materi Bahasan

LINEAR PROGRAMMING. 1. Pengertian 2. Model Linear Programming 3. Asumsi Dasar Linear Programming 4. Metode Grafik

III KERANGKA PEMIKIRAN

MANAGEMENT SCIENCE ERA. Nurjannah

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model

Pengantar Teknik Industri TIN 4103

OPTIMASI PRODUKSI MEUBEL MENGGUNAKAN MODEL PEMROGRAMAN LINEAR

Pencarian Solusi Optimal Fuzzy Untuk Masalah Program Linier Fuzzy Menggunakan Metode Level-Sum

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan

III KERANGKA PEMIKIRAN

Manajemen Sains. Pengenalan Riset Operasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika

Program Linear Fuzzy dengan Koefisien dan Konstanta Kendala Bilangan Fuzzy

PENELITIAN OPERASIONAL PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. melakukan tindakan menabung. Pada era modern, tindakan menabung telah

BAB II LANDASAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #8 Ganjil 2016/2017 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun Linear Programming (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

OPERATION RESEARCH-1

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

OPTIMASI TARGET PRODUKSI FINGERJOINT di PT. KM

PROGRAM LINIER METODE GRAFIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. Berikut diberikan landasan teori mengenai teori himpunan fuzzy, program

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep program linier ditemukan dan diperkenalkan pertamakali oleh George Dantzig yang berupa metode mencari solusi masalah program linier dengan banyak variabel keputusan. Dantzig bekerja di bidang penelitian teknis matematis untuk memecahkan masalah logistik militer angkatan udara Amerika Serikat selama perang dunia II. Penelitiannya didukung oleh J. Von Neumann, L. Hurwich dan T. C. Koopmans yang bekerja dalam bidang yang sama. Adapun teknik yang asli adalah program saling ketergantungan kegiatan-kegiatan dalam suatu struktur linier dan kemudian disederhanakan menjadi program linier. Penerapan program linier pertama kalinya adalah dalam bidang perencanaan militer, khususnya dalam perang Perang Dunia II oleh angkatan bersenjata Amerika Serikat dan Inggris. Sejak itulah seiring dengan berkembangnya waktu, dalam bidang teknologi dan pembangunan, teknik-teknik analisis program linier dengan cepat sekali menjalar dan diterapkan dalam berbagai bidang dan disiplin ilmu dalam rangka memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi. Model program linier mengandung asumsi-asumsi implisit tertentu yang harus dipenuhi agar definisinya sebagai suatu masalah program linier menjadi absah. Dan salah satu asumsi dasar dalam permasalahan program linier adalah asumsi kepastian (deterministik/ certainty), di mana setiap parameter yaitu data-data dalam pemodelan program linier yang terdiri dari koefisien-koefisien fungsi tujuan, konstanta-konstanta sebelah kanan dan koefisien-koefisien teknologi diketahui secara pasti. Tetapi dalam kenyataannya asumsi ini jarang dipenuhi. Hal itu disebabkan karena kebanyakan

persoalan program linier diselesaikan untuk memilih suatu tindakan atau sebuah keputusan yang bisa dipergunakan untuk waktu yang akan datang. Jadi parameterparameter yang digunakan didasarkan atas suatu prediksi mengenai kondisi di waktu yang akan datang (belum terjadi/ tidak pasti). Dengan adanya ketidakpastian tersebut maka biasanya akan dilakukan analisa kepekaan (sensitivitas) setelah diperoleh penyelesaian optimalnya, supaya dari hasil analisa sensitivitas itu dapat dilihat parameter-parameter yang sensitif. Hasil dari analisa sensitivitas ini juga akan dijadikan acuan dalam memprediksi parameter-parameter untuk kondisi yang akan datang tersebut. Dalam pengambilan keputusan dari suatu permasalahan program linier yang semakin kompleks, kadang-kadang tingkat ketidakpastian yang muncul juga akan semakin kompleks untuk melakukan analisa sensitivitas. Untuk mengakomodasikan tingkat ketidakpastian tersebut maka akan didekati dengan teori himpunan fuzzy. Dan dengan adanya tingkat ketidakpastian tersebut, maka permasalahan program linier pun mengalami perkembangan menjadi permasalahan fuzzy linier programming (FLP). Dalam tulisan ini akan diselesaikan suatu permasalahan fuzzy linear programming (FLP) di mana hanya konstanta sebelah kanan yang berbentuk bilangan fuzzy dan berbentuk trapezoidal. Dengan alasan di atas maka penulis mengerjakan skripsi ini dengan judul: Fuzzy Linear Programming (FLP) dengan Konstanta Sebelah Kanan Berbentuk Bilangan Fuzzy dan Berbentuk Trapezoidal. 1.2 Perumusan Masalah Dalam tulisan ini penulis menyelesaikan suatu permasalahan fuzzy linear programming (FLP) dengan salah satu parameternya (konstanta sebelah kanan) tidak pasti dengan menggunakan pendekatan teori himpunan fuzzy sehingga permasalahan dapat dibuat ke dalam bentuk program linier biasa dan dengan menggunakan metode simpleks dan program QM diperoleh solusi optimal dari permasalahan fuzzy linear programming (FLP) tersebut.

1.3 Batasan Masalah Tulisan ini dibatasi pada permasalahan fuzzy linear programming (FLP) dengan parameter-parameter yaitu hanya konstanta sebelah kanan yang berupa bilangan fuzzy dan konstanta sebelah kanan tersebut juga berbentuk trapezoidal. Penulis juga membatasi kasus yang dibahas yaitu hanya kasus maksimasi. 1.4 Tinjauan Pustaka Sri Mulyono (2004) dalam bukunya Riset Operasi mengatakan bahwa program linier adalah salah satu teknik operasi riset atau metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang langka untuk mencapai tujuan tunggal seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya, Fien Zulfikarijah (2004) dalam bukunya Operation Research mengatakan bahwa dalam model linear programming terdapat asumsi-asumsi yang harus dipenuhi agar permasalahan linear programming menjadi absah, yaitu kesebandingan (proportionality), penambahan (additivity), pembagian (divisibility), dan kepastian (deterministic/ certainty). Basuki Rahmat, dkk dalam jurnal (2005) Aplikasi Fuzzy Linear Programming Untuk Optimasi Hasil Perencanaan Produksi mengatakan bahwa fuzzy linear programming (FLP) adalah metode linear programming yang diaplikasikan dalam lingkungan fuzzy. Dalam fuzzy linear programming (FLP), fungsi objektif dan batasan tidak lagi mempunyai arti yang benar-benar tegas karena ada beberapa hal yang perlu mendapat pertimbangan dalam sistem. Sri Kusuma Dewi dan Hari Purnomo (2004) dalam bukunya Aplikasi Logika Fuzzy Untuk Pendukung Keputusan mengatakan bahwa salah satu model program linier klasik, adalah: Maksimumkan:

f x = c T x Dengan batasan (kendala): Ax b, x 0 Di mana c, x R n, b R m, A R m n Atau untuk kasus minimasi, adalah: Minimumkan: f x = c T x Dengan batasan (kendala): Ax b, x 0 Dimana c, x R n, b R m, A R m n A, b, c adalah bilangan-bilangan crisp, tanda pada kasus maksimasi dan tanda pada kasus minimasi juga bermakna tegas/ jelas (crisp), demikian juga perintah maksimumkan dan minimumkan merupakan bentuk imperatif tegas. Jika di asumsikan bahwa keputusan permasalahan program linier akan dibuat pada kondisi/ lingkungan fuzzy, maka model klasik permasalahan program linier di atas akan mengalami sedikit perubahan, yaitu: 1. Bentuk imperatif pada fungsi objektif tidak lagi benar-benar maksimumkan atau minimumkan, karena adanya beberapa hal yang perlu mendapat pertimbangan dalam suatu sistem. 2. Tanda pada batasan dalam kasus maksimasi dan tanda pada batasan dalam kasus minimasi tidak lagi bermakna tegas (crisp) secara matematis, namun sedikit mengalami pelanggaran makna. Hal ini juga disebabkan karena adanya beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam sistem yang mengakibatkan batasan tidak dapat didekati secara tegas. Pada umumnya pemecahan permasalahan fuzzy linear programming (FLP) diawali dengan mengkonversikan permasalahan tersebut ke dalam bentuk program linier

klasik. Hasil akhirnya diperoleh dalam bentuk bilangan nyata yang menggambarkan kompromi dari bilangan-bilangan fuzzy yang diproses didalamnya. 1.5 Tujuan Penelitian Dalam tulisan ini penulis memusatkan pembicaraan pada permasalahan fuzzy linear programming (FLP) dengan tujuan untuk memperlihatkan bagaimana mengatasi suatu permasalahan fuzzy linear programming (FLP) dengan hanya konstanta sebelah kanan yang berupa bilangan fuzzy dan berbentuk trapezoidal sehingga memperoleh solusi optimal. 1.6 Kontribusi Penelitian Tulisan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam penyelesaian permasalahan program linier dengan kondisi parameter-parameter yang tidak pasti (fuzzy linear programming) dan salah satunya parameter konstanta sebelah kanan yang berbentuk bilangan fuzzy dan berbentuk trapezoidal. 1.7 Metodologi Penelitian Tulisan ini bersifat literatur dengan menggunakan tahapan-tahapan berikut dalam pengerjaannya, yaitu: 1. Menjelaskan tentang program linier, asumsi-asumsi dasar dalam program linier, metode simpleks, program QM, teori himpunan crisp dan teori himpunan fuzzy, fungsi keanggotaan trapezoidal dan fuzzy linear programming (FLP). 2. Menjelaskan tentang program linier dengan hanya konstanta sebelah kanan yang berbentuk bilangan fuzzy.

3. Menyelesaikan suatu contoh permasalahan program linier dengan hanya konstanta sebelah kanan yang berbentuk bilangan fuzzy dan berbentuk trapezoidal. 4. Menarik kesimpulan yang berupa solusi optimal dari permasalahan fuzzy linear programming (FLP).