Keterampilan Dasar Menulis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH Oleh Suroso

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Paragraf dalam Bahasa Indonesia a. Macam-macam paragraf 1. Berdasarkan sifat dan tujuan (a) Paragraf pembuka (b) Paragraf penghubung

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Menulis. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.

BAB II LANDASAN TEORI. dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari empat keterampilan berbahasa (skills). Dalam keterampilan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting bagi siswa dan di Sekolah Dasar merupakan landasan

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembelajaran siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Mata Kuliah. Penulisan Karya Ilmiah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator

Oleh: Sri Hertanti Wulan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Oleh karena itu mereka tidak dapat terlepas dari. menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nadia Keti Dwiguna, 2013

ANALISIS KESULITAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 PANJER

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari terlihat dalam empat aspek keterampilan berbahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

KAJIAN PUSTAKA. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMK TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENYUSUNAN PARAGRAF DALAM KARYA TULIS ILMIAH 1) Oleh Wahya 2)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. keterampilan menulis narasi siswa sekolah dasar. Berdasarkan penelitian tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

Program Studi Teknik Mesin S1

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS V SD

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab lima ini, dipaparkan simpulan dari penelitian yang telah

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang

PKKF12102 BAHASA INDONESIA

PEMBELAJARAN MENULIS. oleh Isah Cahyani Diadaptasi dari berbagai sumber dan hasil diskusi

Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK. Kelas XI Semester 1. Meita Sandra Santhi Apriyanto Dwi Santoso Ika Yuliana Putri

BAB II LANDASAN TEORI. suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa dianggap

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan kemampuan berbahasa produktif yang penting

BAB II KAJIAN TEORI. A. Analisis. Analisis diuraikan secara singkat memiliki arti penyederhanaan data.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

Transkripsi:

Keterampilan Dasar Menulis Oleh La Ode Syukur

Pengertian Menulis Menulis : kegiatan menyampaikan pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai medianya. Pesan : Isi yang terkandung dalam suatu tulisan Tulisan : simbol atau lambang bahasa yang dilihat dan disepakati pemakainya Dalam komunikasi tulis melibatkan unsur yaitu penulis, pesan, media (tulisan), dan pembaca. Beberapa manfaat dari kegiatan menulis: Meningkatkan kecerdasan Mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas Menumbuhkan keberanian Mendorong kemauan dan kemampuan untuk mengumpulkan informasi

Mitos-Mitos yang keliru tentang menulis: Menulis itu mudah Kemampunan menggunakan unsur mekanik merupakan inti dari menulis Menulis harus sekali jadi Orang yang tidak pernah menulis dapat mengerjakan menulis Hubungan menulis dengan dengan Keterampilan Berbahasa yang lain Lisan dan langsung Tulisan dan tidak langsung Reseptif Mendengarkan Membaca Produktif Berbicara Menulis

Aspek pembeda Kecaraan Berbicara Komunikasi secara langsung Pembicara tampil langsung Tanggapan pendengar dapat ditangkap secara langsung Pembicara dapat segera mengubah berdasarkan tanggapan Menulis Komunikasi secara tak langsung Penulis tampil setelah tulisan siap Tanggapan terhadap tulisan tidak diperoleh seketika Penulis tidak dapat meperbaiki kesalahan dengan cepat Media Pembicara menyampaikan secara lisan Keterlibatan unsur nonverbal Penulis menyampaikan secara tertulis Hanya berupa gambar dan ilustrasi

1. Deskripsi (pemerian) 2. Narasi (penceritaan/pengisahan) 3. Eksposisi (paparan) 4. Argumentasi (pembahasan/pembuktian) 5. Persuasi

Ragam wacana yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesankesan pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisnya. 2. Narasi Ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu peristiwa. Tujuan pemberikan penjelasan mengenai fase, langkah, urutan kejadian dan rangkaian suatu hal.

Wacana yang dimaksudkan untuk menerangkan, menyampaikan dan menguraikan suatu hal yang dapat memperluas wawasan (memberikan informasi) 4. Argumentasi Wacana yang dimaksudkan untuk menyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan penulisnya. Harus dilengkapi dengan data-data yang objektif serta alasan-alasan

Wacana yang dimaksudkan untuk mempengaruhi, sikap dan pendapat pembaca mengenai suatu hal yang disamapikan penulisnya.

Menulis sebagai proses Beberapa pendekatan yang muncul dalam pembelajaran menulis: 1. Pendekatan Fekuensi: banyak latihan mengarang akan meningkatkan keterampilan menulis 2. Pendekatan gramatikal: Pengetahuan mengenai struktur bahasa akan mempercepat kemahiran orang dalam menulis 3. Pendekatan Koreksi: seseorang bisa menulis karena banyak koreksi dari orang lain tentang tulisannya 4. Pendekatan Formal: Ket. Menulis akan diperoleh bila pengetahuan bahasa, alinea, prawacana dan aturan penulisan dikuasai dengan baik.

Tahap Prapenulisan Tahap Penulisan Tahap pascapenulisan

Menentukan topik tulisan Mempertimbangkan maksud dan tujuan penulisan Mempertimbangkan sasaran tulisan Mengumpulkan informasi pendukung/bahan Mengorganisasi ide dan infomasi (kerangka tulisan

Mengembangkan butir demi butir ide yang telah disusun pada prapenulisan Tahap Pascapenulisan Penyuntingan Perbaikan Penerbitan

Proses dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta-fakta, menuju pada suatu kesimpulan Proses berpikir secara sistematik, dan logis untuk memperoleh sebuah kesimpulan Secara umum penalaran dikelompokan atas dua yaitu: Penalaran deduktif dan penalaran induktif

Penalaran deduktif: Proses berpikir yang bertolak dari suatu yang umum menuju hal-hal yang khusus Penalaran Induktif: Proses berpikir yang bertolak dari hal-hal yang khusus menuju sesuatu yang umum

Penalaran Induktif dilakukan dengan cara: 1. Generalisasi: proses penalaran yang bertolak dari sejumlah gejala yang serupa untuk menarik kesimpulan mengenai semua peristiwa itu 2. Analogi: proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa yang memiliki kesamaan untuk menarik sebuah kesimpulan 3. Hubungan kausal (sebab akibat): semua proses yang terjadi selalu ada

Proses berpikir yang bertolak dari sesuatu yang umum (prinsip, hukum, teori, keyakinan,) menuju hal-hal yang khusus Contoh: Semua mahluk hidup akan mati Manusia adalah mahluk hidup Karena itu semua akan mati

Proses penalaran yang menghubungkan dua preposisi yang berlainan untuk menurunkan sebuah kesimpulan yang merupakan preposisi yang ketiga. Silogisme terdiri atas 3 pernyataan (a) premis mayor (b) premis minor (c) kesimpulan Contoh: Premis Mayor : Semua cendekiawan adalah pemikir Premis minor : Ali adalah cendekiawan Kesimpulan : Ali adalah pemikir

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bila bernar dengan silogisme: Sebuah silogisme hanya terdiri atas 3 proposisi yakni premis mayor, premis minor dan kesimpulan Sebuah silogisme mengandung sebuah premis yang positif, dan sebuah premis negatif (tidak dan bukan) maka kesimpulannya harus negatif. Dari dua buah premis yang negatif tidak dapat ditarik kesimpulan Premis mayor yang benar belum tentu menghasilkan kesimpulan yang benar jika proses penyimpulannya keliru

Silogisme yang diringkas atau disingkat karena menganggap orang telah memahami Contoh: Premis mayor : Semua rentenir adalah pengisap darah oran kesusahan Premis minor : Johan adalah rentenir Kesimpulan : Jadi, Pak Johan pengisap darah orang kesusahan

Kekeliruan dalam proses berpikir karena keliru menafsirkan atau menarik kesimpulan. Beberapa kesalahan nalar Generalisasi terlalu luas Kerancuan analogi Kekeliruan Kausal (sebab akibat) Kesalahan Relevansi

Pilihan Kata Penggunaan Kata bersinonim Bermakna umum Bermakna khusus Buku Kitab Pemberian sedekah Sekolah kuliah Guru dosen

Lebih Intensif Meneliti Memeriksa Menjenguk Mengganggu Lebih Emotif Bengis nyaman Duka ikhlas Kurang Intensif memeriksa melihat menengok mengacau Kurang Emotif Kejam enak sedih lega

Umum Dubur Kencing Kata benda Kata kerja Potong Perbaikan Teknis anus Urine nomina verba amputasi renovasi

Baku Tidak baku berkata bilang membuat bikin Tetapi tapi Sudah udah Lepas copot Suku cadang onderdil Bentukan Baku bentukan Tidak baku Bercerita cerita Bernyanyi nyanyi Mencuci nyuci

A. Persyaratan Kalimat Efektif B. Kiat mengembangkan kalimat efektif

Persayaratan kebenaran struktur Kalimat efektif harus memiliki struktur yang benar. Struktur kalimat yang benar dalah unsur-unsurnya memiliki hubungan yang jelas, fungsinya jelas dan maknanya jelas Persyaratan Keccocokan Persyaratan yang mengatur ketepatan kalimat dalam konteks

Kiat pengulangan Kiat pengedepanan Kiat penyejajaran

Perancangan Karangan Menentukan Topik Karangan 1. Kemanfaatan 2. Kemenarikan 3. Fisibilitas (Kelayakan dapat dikerjakan) Penentuan Tujuan Penulisan Penyusunan Kerangka Karangan

Persyaratan Kesatuan Persyaratan Pengembangan Persyaratan Kepaduan (Koherensi)/Bentuk Persyaratan kekompakan (kohesi) (konjungsi karena itu, dengan demikian, jadi, oleh sebab itu)

Penulisan Draf Karangan Perbaikan Draf Karangan Ejaan dan Tanda Baca

Aktivitas yang dimulai dengan menyusun butir-butir gagasa secara sistematis dan hirarkis Langkah-langkah penulisan draf : (1) Membaca kartu catatan (2) mempertimbangkan materi tang telah disiapkan (3) Memperhatikan kerangka tulisan (4) mengelompokkan bahan (5) menulis draf karangan kasar

Aspek isi (logis, kronologis, lengkap, akurat, memadai) Aspek bahasa (ragam bahasa, pilihan kata yang tepat, kalimat efektif) Aspek ejaan dan tanda baca (sesuai EYD) Aspek teknis (penomoran, Daftar pustaka dan kutipan)

Singkatan Huruf Kapital Kata Tanda baca

Melatih diri mengamati sesuatu Lukisan bagian-bagian yang penting sedetail mungkin

Ekspositoris (Memberikan keterangan yang sebenarnya seolah-olah membaca ikut melihat dan merasakan suatu objek Impresioniatik (mendapatkan tanggapan emosional pembaca atau kesan pembaca Menurut Sikap Pengarang (

Deskripsi orang 1. Keadaan Fisik 2. Keadaan Sekitar 3. Watak/Perbuatan 4. Gagasan tokoh Deskripsi tempat 1. Suasana hati 2. Bagian relevan 3. Urutan penyajian

Apa yang dideskripsikan Tujuan deskripsi Bagian yang akan dideskripsikan Merinci secara sistematis

Karakteristik Karangan Narasi Prinsip-Prinsip Karangan Narasi Pengembangan Narasi Langkah-langkah menulis narasi

Menyajikan serangkaian peristiwa Logis dan kronologis Tujuan : Memberikan informasi atau memperluas wawasan; memberikan pengalaman estetis kepada pembaca

Alur (plot) Penokohan Latar (setting) Sudut Pandang Amanat Tema

Penyusunan detail-detail dalam urutan Penggunaan Deskripsi, eksposisi dan dialog

Tentukan Tema dan amanat Sasaran pembaca Urutan peristiwa yang akan disampaikan apakah penting atau tidak Logis dan kronologis (awal, tengah, akhir)

Karakteristik Karanga eksposisi Langkah-Langkah penyusunan eksposisi Teknik Pengembangan Eksposisi

Memberitahu, memgupas, menguraikan atau menerangkan sesuatu

Menentukan topik Menentukan tujuan Merencanakan paparan Menyusun paparan

Teknik Identifikasi Teknik perbandingan Teknik ilustrasi Teknik klasisfikasi Teknik definisi Teknik analisis

Dengan menyebutkan ciri-ciri yang membentuk suatu objek dengan tepat dan jelas

Membandingkan hal-hal urian yang kita tulis dengan yang lain, yakni menunjukan persamaan dan perbedaan Memperkenalkan hal baru, menggunakan hal-hal yang sudah diketahui pembaca Dilakukan dengan teknik (1) perbandingan langsung (2) Analogi (3) Perbandingan kemungkinan

Memberikan contoh-contoh yang konkret

Memecah sampai hal detai seperti jenis-jenis ayam

Sinonim Formal Luas

Memberikan keterangan tentang sesuatu atau mengembangkan sebuah gagasan Analisis Proses (tata urutan prosedur kerja) Analisis sebab akibat Analisis Bagan