PENAMPILAN FENOTIPE BAYAM MERAH AKIBAT DARI PEMBERIAN PUPUK UREA DAN URINE SAPI

dokumen-dokumen yang mirip
STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK DAN APLIKASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CABAI KERITING ( Capsicum annuum L.)

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) pada Pemberian Pupuk Cair

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAYAM (AmaranthusSp) AKIBAT PEMBERIAN MULSA ORGANIK *) Oleh : Wirnawati Paris (1), Nurdin (2) (3) **)

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

Putri Bella Puspita*), Sitawati dan Mudji Santosa

Volume 11 Nomor 2 September 2014

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

PENGARUH PENGGUNAAN DOSIS PUPUK UREA DAN DOSIS PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI ( Brassica chinensis L.

KAJIAN DOSIS PUPUK PHONSKA PADA DUA VARIETAS SEMANGKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BUAH SEMANGKA

PENGARUH PEMBERIAN URIN KELINCI DAN KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CAISIM (Brassica juncea, L.) SKRIPSI

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

Magrobis Journal 28. PENGARUH PUPUK ROSASOL-N TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELEDRI (Apium graveolens L.) ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PENGARUH PUPUK ORGANIK GRANUL DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) OKULASI

KAJIAN PENGGUNAAN PUPUK BIOURIN SAPI DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.)

Respon Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) Terhadap Pemberian Pupuk Majemuk

169 ZIRAA AH, Volume 35 Nomor 3, Oktober 2012 Halaman ISSN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

[EFFECTS OF NUTRIENT COMPOSITION IN THE SOLUTION ON GROWTH AND YIELD OF PAKCHOY (Brassica chinensis) PLANTED BY HYDROPONIC]

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS BERBAHAN DASAR DAUN PAITAN (Thitonia diversifolia)

Jurnal Cendekia Vol 13 No 1 Jan 2015 ISSN:

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

THE EFFECT OF VARIOUS DOSAGES OF ORGANIC AND ANORGANIC FERTILIZERS ON PLANT GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays Saccharata Sturt)

PRODUKTIVITAS CAISIM (Brassica juncea, L.) AKIBAT PENGOLAHAN TANAH DAN FREKUENSI PENANAMAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH UDANG DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

EFEKTIFITAS PUPUK ORGANIK AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L) Rahman Hairuddin

Pengaruh Jenis Media Tanam Dan Konsentrasi Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Awal Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) Pada Sistem Hidroponik

APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA VARIETAS BAYAM (Amaranthus sp.)

PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (brassica alboglabra) PADA BERBAGAI DOSIS KOMPOS SOLID ABSTRAK

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

I. PENDAHULUAN. memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia. Nilai ekonominya yang tinggi

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Bhaskara di PT Petrokimia Gresik

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

PENGARUH VOLUME PEMBERIAN AIR DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK Dendrobium undulatum

PEMANFAATAN URINE KELINCI UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN. DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) VARIETAS TOSAKAN.

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN MINERAL ZEOLIT DAN NITROGEN SKRIPSI

Pengaruh Pemberian Biourine dan Dosis Pupuk Anorganik (N,P,K) Terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah Pegok dan Hasil Tanaman Bayam (Amaranthus sp.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH MEDIA TANAM DAN PEMUPUKAN UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.)

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK CAIR ABSTRAK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

Shella A.J.W., Kajian Pemberian Pupuk Hijau Eceng Gondok Pada Tanah Gambut Terhadap Pertumbuhan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus

PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK KANDANG AYAM DAN SP 18 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN PADA ANDOSOL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN AYAM DAN KOTORAN KAMBING TERHADAP PRODUKTIVITAS CABAI RAWIT (Capsicum frustescens L.

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

BAHAN METODE PENELITIAN

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

KAJIAN PEMANFAATAN PUPUK CAIR MULTINUTRIEN DARI BUANGAN INDUSTRI GARAM PADA TANAMAN SEMUSIM

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di dalam setiap media tanam. Pertumbuhan tinggi caisim dengan sistem

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

Aplikasi Pupuk Organik Cair pada Tanaman Caisim (Brassica juncea) dan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) di Ultisol Lapisan Bawah

EFEKTIFITAS PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KOTORAN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Analisis Pendahuluan Kompos Kotoran Kelinci

PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SUPER NATURAL NUTRITION (SNN) PADA TANAMAN SELADA ( Lactuca sativa,l ) DI TANAH ULTISOL

BAB I PENDAHULUAN. Sayuran bayam merupakan salah satu jenis makanan yang dikonsumsi

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

Transkripsi:

PENAMPILAN FENOTIPE BAYAM MERAH AKIBAT DARI PEMBERIAN PUPUK UREA DAN URINE SAPI [APPEARANCE OF FENOTYPE RED SPINACH DUE TOADDITION UREA FERTILIZER AND URINE OF RABBIT] Djarwatiningsih 1), Widiwurjani 1) dan Decky Zulkarnaen 2) 1) Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi, UPN Veteran Jawa Timur Surabaya 2) Alumni Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi, UPN Veteran Jawa Timur Surabaya Jl. Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar, Surabaya 60294 Email : http://www.upnjatim.ac.id ABSTRAK Fenotipe merupakan penampakan luar tanaman yang dibudidaya akibat dari faktor lingkungan dan sifat genetik yang dibawa oleh tanaman. Tanaman bayam merah (Amaranthus gangeticus L) merupakan tanaman sayuran yang sangat digemari semua orang dan mempunyai nilai jual tinggi.usaha untuk mendapatkan penampakan tanaman yang baik, dapat melalui pemupukan dengan urea dan urine kelinci. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 2 faktor yang disusun secara faktorial dan diulang tiga kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk urea dengan 4 perlakuan, faktor kedua adalah dosis urine kelinci dengan 4 perlakuan. Hasil yang didapat adalah terjadi interaksi pada rata-rata jumlah daun akibat perlakuan pemberian urea dan urine kelinci pada pengamatan ke-5, pemberian urea dengan dosis 100 kg/ha berpengaruh pada lebar daun pada umur pengamatan ke-5 dan ke-6 dan berat basah tanaman, tetapi pemberian urine kelinci tidak menunjukkan adanya pengaruh pada berbagai parameter pengamatan. Kata kunci : Fenotipe, bayam merah, urea, urine kelinci. ABSTRACT Fenotype is appearance external of flauts cultivation due to genetic and environment factor which bring by of plants. Red spinach ((Amaranthus gangeticus L) are vegetables which like by all human and have high sales value.effort to get good appearance able by addiction urea fertilizer and urine of rabbit. This research use plan random, divide 2 factors, arranged by factorial and three times review. First factor : dose urea fertilizer with 4 treatments and second factor is urine of rabbit with 4 treatments.the result is interaction average amount of leaf due to addition urea fertilizer and urine of rabbit at fifth observation. Addition urea with dose 100 kg/ha influence for wide of leaf at fifth observation and wet weight of plant, but addition urine of rabbit not to influence for several observation parameter. Keyword : Fenotype, red spinach, urea, urine of rabbit. PENDAHULUAN Bayam merah merupakan tanaman sayuran yang mengandung nilai gizi lebih baik, jika dibandingkan dengan bayam hijau. Lebih lanjut Firelly (2011) mengatakan bahwa bayam memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, tetapi bayam juga mengandung beberapa senyawa alergenik, yang jika terlalu banyak dikonsumsi dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Senyawa alergenik dominan adalah oksalat. Kandungan oksalat yang terlalu tinggi pada makanan dapat mengganggu fungsi ginjal, oksalat merupakan sampah hasil metabolisme makanan didalam tubuh manusia. Peningkatan produktivitas tanaman akibat dari meningkatnya kebutuhan manusia akan sayuran atau permintaan konsumen akan sayuran. Salah satunya dapat dilakukan melalui pemuoukan. Pemupukan adalah merupakan usaha untuk mencukupi kebutuhan tanaman akan unsur hara. Tanaman akan memberikan respon atau tanggap yang positif berupa penampakan fenotipe, apabila pemupukan diberikan secara benar dan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pemberian pupuk melalui pemupukan bisa dilakukan dengan menggunakan pupuk organik maupun anorganik. Pupuk organik berasal dari kotoran hewan atau hijauan tumbuhan sudah banyak dikenal dan dilakukan oleh petani, salah satunya adalah dengan memanfaatkan urine kelinci, sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman, memperbaiki struktur tanah, mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk anorganik yang diberikan dapat berupa urea. Pemupukan urea dapat dilakukan dengan cara dibenamkan atau disiramkan, sebaiknya dapat 80 Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian

dilakukan secara bertahap. Lebih lanjut Margiyanto (2010), menyatakan bahwa pemakaian pupuk yang tidak seimbang secara terus menerus pada tanaman bayam, berakibat dapat memperburuk kondisi tanah dan dapat menjadi masalah dalam pertanaman selanjutnya. Respon tanaman akibat pemberian pupukk urea sangat cepat pada pertumbuhan dan hasil tanaman sayuran, dapat berperan dalam menentukan perwarnaan pada daun disamping dari sifat genetis tanaman, sehingga kebutuhan urea yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan tanaman pada masing-masing tanaman perlu dilakukan pengujian lebih lanjut dalam menentukan kebutuhan pupuk urea yang harus diberikan pada tanaman (Marsono dan Sigit, 2004). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis urea dan urine kelinci, terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam merah. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan milik Fakultas Pertanian UPN Veteran Jawa Timur, Surabaya pada ketinggian 5 m dpl. Bahan yang digunakan adalah benih bayam merah unggul, pupuk urea, urine kelinci, kompos, tanah taman dan polibag dengan ukuran 28 x 28 cm. Peralatan yang digunakan adalah cangkul, cetok, gembor, selang, penggaris, hand sprayer, timbangan digital, hand counter, peralatan tulis, ember dan meteran atau penggaris. Penelitian ini terdiri atas 2 faktor yang disusun secara faktorial dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan diulang tiga kali. Faktor pertama adalah pemberian pupuk urea yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu U0 = tanpa urea (kontrol), U1 = 100 kg/ha, U2 = 105 kg/ha, U3 = 110 kg/ha. Faktor kedua adalah dosis urine kelinci yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu : K0 = Tanpa urine (kontrol), K1 = urine 20 ml / tanaman, K2 = urine 25 ml / tanaman dan K3 = urine 30 ml / tanaman. Kedua faktor penelitian diperoleh 16 perlakuan kombinasi, diulang 3 kali dan terdapat 48 satuan percobaan. Pelaksanaan penelitian meliputi : persiapan benih, persiapan tanam, penanaman yang terdiri dari penyiraman, penyulaman dan pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, panen, pengamatan dan analisa data. Pengamatan dilakukan setiap empat hari sekali dengan cara melihat, mengukur dan mendokumentasikan pertumbuhan tanaman. Pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun dan berat basah. Pengamatan dimulai setelah tanaman berumur 9 hari setelah tanam. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Tinggi Tanaman Hasil analisis ragam (Tabel 1) akibat terhadap tanaman bayam merah tidak terjadi interaksi. Perlakuan pemberian urea U0, U1 (100 kg/ha), U2 (105 kg/ha) dan U3 (110 kg/ha), pada pengamatan ke- 1 dan ke-4 memberikan hasil yang tidak berbeda, tetapi pada pengamatan ke-2, 3,5 dan 6 memberikan hasil yang berbeda. Perlakuan pemberian urine kelinci K0, K1 (20 ml / tanaman), K2 (25 ml / tanaman) dan K3 (30 ml / tanaman), pengamatan ke-1 dan ke-3 hasilnya tidak berbeda, tetapi pada pengamatan ke-2, ke-4, ke-5 dan ke-6, memberikan hasil yang berbeda. Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 81

Tabel 1. Tinggi tanaman (cm), akibat perlakuan pemberian urea dan urine kelinci pada tanaman bayam merah, pada pengamatan ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5 dan ke-6. Tinggi Tanaman (cm) Pengamatan Ke.. Perlakuan 1 2 3 4 5 6 2.93 2.73 2.95 2.97 4.42ab 5.32b 4.39a 5.42b 7.20ab 8.76b 6.98a 8.80b 12.34 15.95 12.12 15.25 21.79a 29.62c 24.20ab 28.04bc 30.79a 42.25c 35.75ab 39.91bc BNT 5% tn 0.91 1.66 tn 5.23 6.43 Urine Kelinci K0 (Kontrol) K1 (20 ml/tanaman) K2 (25 ml/tanaman) K3 (30 ml/tanaman) 2.75 3.05 2.90 2.87 4.30a 5.60b 4.61ab 5.04ab 7.00 9.20 7.60 7.95 12.12a 17.08b 12.75ab 13.71ab 22.25a 30.45b 24.45ab 26.50ab 33.20a 42.95b 35.50a 37.04ab BNT 5% tn 0.91 tn 3.39 5.23 6.43 Ket : Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. tn : tidak berbeda nyata Tabel 1 menunjukkan bahwa akibat perlakuan pemberian urea dan urine kelinci pada tanaman bayam merah tidak terjadi interaksi pada setiap pengamatan tinggi tanaman mulai pengamatan ke-1 sampai pengamatan ke-6. Perlakuan pemberian urea dengan dosis 100 kg N/Ha hasilnya cenderung memberikan hasil pengamatan tinggi tanaman tertinggi pada pengamatan ke-2, 3,5 dan 6. Hal ini diduga bahwa bayam merah membutuhkan jumlah N yang cukup untuk pertumbuhannya yaitu dengan dosis urea 100 kg N/Ha. Marschner (1986) berpendapat bahwa pemupukan tanaman dengan menggunakan pupuk nitrogen dosis tinggi dapat menyebabkan penurunan kualitas tanaman karena kadar karbohidrat dalam tubuh tanaman akan menurun. Hasil penelitian Aditya (2013) menyebutkan bahwa pemberian aplikasi pupuk urea belum sepenuhnya larut dalam tanah. Pupuk urea membutuhkan waktu untuk dapat larut dan diserap oleh tanaman. Tanaman yang cukup mendapat pupuk urea akan memberikan penampakan fenotipe tanaman yang baik. b. Jumlah Daun Hasil analisis ragam (Tabel 2) akibat terhadap pengamatan parameter jumlah daun tanaman bayam merah terjadi interaksi pada pengamatan ke-5. Tabel 2. Interaksi jumlah daun (helai), akibat perlakuan pemberian urea dan urine kelinci pada tanaman bayam merah, pada pengamatan ke-5. Urine Kelinci K0 K1 K2 K3 (Kontrol) (20 ml / tanaman) (25 ml / tanaman) (30 ml / tanaman) 24.00a 27.00a 33.00b 28.0a 27.00a 29.00a 111.00b BNT 5% 5.23 Ket : Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. Tabel 2 menunjukkan pada perlakua kombinasi pemberian pupuk urea 105 kg N/Ha dengan pemberian urine kelinci sebanyak 20 ml/tanaman dan 30 ml/tanaman memberikan hasil terbaik, jika dibandingkan dengan perlakuan kombinasi yang lain terhadap parameter pengamatan jumlah daun tanaman bayam merah. Marsono dan Sigit (2004), menyatakan bahwa respon tanaman terhadap pupuk urea sangat cepat dan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sayuran. Hasil dari penelitian Nugroho (2003) melaporkan bahwa pupuk urea bersifat higroskopis (mudah menyerap air), aplikasi pemupukan urea dengan kondisi lembab menjadikan nutrisi yang terkanding dalam urea dalam bentuk nitrogen akan mudah diserap oleh akar tanaman dan selanjutnya dipergunakan untuk melakukan pertumbuhan vegetatif. Pertumbuhan tanaman cenderung mengalami pertumbuhan cepat vegetatif yang maksimum, sehingga dengan ketersediaan unsur hara makro, seperti nitrogen oleh tanaman dipakai untuk kegiatan pertumbuhan tunas baru dan daun baru. Lebih lanjut Hasibuan (2006) menyatakan bahwa nitrogen dibutuhkan dalam jumlah besar pada fase vegetatif tanaman, khususnya pembentukan tunas atau pertumbuhan batang dan penambahan jumlah daun, sehingga mengakibatkan penampakan tubuh tanaman secara fenotipe dapat baik dan sempurna. 82 Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian

c. Lebar Daun Hasil pengamatan perlakuan pemberian pupuk urea dengan dosis, U2 (105 kg N/Ha) dan terhadap pengamatan lebar daun dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Model persamaan pengaruh dosis pupuk urea terhadap lebar daun Gambar 1, lebih lanjut dari hasil penelitian Afandie (2002) menyatakan bahwa sampai batas tertentu, kenaikan lebar daun berkorelasi dengan kemampuan fotosintesa tanaman dan tersedianya unsur hara didalam media tanah, sehingga berkorelasi terhadap pembentukan karbohidrat yang terdiri dari gula, pati, lemak dan minyak. Damaiyanti dan Koesriharti (2013), berpendapat bahwa dengan penambahan unsur organik dan anorganik N, P, K dapat meningkatkan ketersediaan karbohidrat hasil peristiwa fotosintesa karena unsur N pada tubuh tanaman akan membentuk klorofil dan berfungsi menyerap cahaya matahari dan sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesa. Unsur K dapat meningkatkan absorbsi CO 2 yang berkaitan dengan proses membuka menutupnya stomata daun. d. Berat Basah Tanaman (g) Hasil analisis ragam (Tabel 3) akibat pada tanaman bayam merah tidak terjadi interaksi pada parameter pengamatan berat basah tanaman saat panen. Tabel 3. Berat basahpada perlakuan pemberian pupuk urea dan urine kelinci pada tanaman bayam merah saat panen. Perlakuan Berat Basah (g) 36.93a 73.22b 70.20b 77.26b BNT 5% 20.38 Urine Kelinci K0 (Kontrol) K1 (20 ml/tanaman) K2 (25 ml/tanaman) K3 (30 ml/tanaman) BNT 5% 58.82 73.76 60.40 64.62 tn Ket : Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. tn : tidak nyata Tabel 3 menunjukkan bahwa akibat perlakuan pemberian pupuk urea dan urine kelinci pada tanaman bayam merah tidak terjadi interaksi, pada pengamatan berat basah tanaman saat panen. Perlakuan pemberian pupuk urea dengan dosis 100 kg/ha (U1), 105 kg/ha (U2), dan 110 kg/ha(u3) memberikan hasil yang berbeda jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol (tanpa pemberian pupuk) tetapi tidak berbeda nyata diantara perlakuan pemberian pupuk urea, yaitu 100 kg/ha, 105 kg/ha dan 110 kg/ha. Pemberian dosis pupuk urea yang berbeda tidak menunjukkan perbedaan, hal ini diduga bahwa perbedaan dosis antar perlakuan tidak begitu signifikan tetapi jika dibandingkan dengan kontrol berbeda, karena hal ini sesuai dengan fungsi nitrogen yaitu mempunyai pengaruh bagi pertumbuhan tanaman serta memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman. Pupuk urea mengandung unsur hara makro dan mikro yang berfungsi memperbaiki pertumbuhan dan meningkatkan hasil bobot segar tanaman bayam dan memberikan bentuk penampilan fenotipe tanaman yang baik (Fajri, 2005). KESIMPULAN 1. Terjadi interaksi pada pengamatan jumlah daun pada pengamatan ke-5 akibat pemberian pupuk urea dan urine kelinci pada tanaman bayam merah. 2. Perlakuan pemberian pupuk urea berpengaruh pada parameter pengamatan tinggi tanaman pengamatan ke-2, ke-3, ke-5 dan ke-6 dan parameter pengamatan berat basah tanaman saat panen. 3. Perlakuan pemberian urine kelinci berpengaruh pada parameter pengamatan tinggi tanaman pengamatan ke-2, ke-4 dan ke-5. 4. Penampilan fenotipe tanaman akan baik dan sempurna apabila semua kebutuhan tanaman akan unsur hara terpenuhi. DAFTAR PUSTAKA Aditya, L. 2013. Kajian Pupuk Pada Bayam. Program Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo madura. 8 Hal. Afandie, R. 2012. Ilmu Kesuburan Tanah. Deresan. Yogyakarta. 215 Hal. Damaiyanti D.R.R., N.Aini dan Koesriharti, 2013. Kajian Penggunaan Macam Mulsa Organik pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Besar (Capsicum annum L.). Produksis Tanamn 1 (2). Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 83

Firelly, D. 2011. Manfaat Bayam Bagi Kesehatan. Di akses pada 10 Februari 2012 dari http://www.faktailmiah.com/2011/02.10/manfaa t-bayam-bagi-kesehatan-html. Fajri N. 2005. Pengaruh Interval Keperasan dan Dosis Pupuk Nitrogen () Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Produksi Tanaman Sayuran di Daerah Wiyung, Kecamatan Wiyung Surabaya. Fakultas Pertanian UPN Veteran Jatim. Skripsi (tidak dipublikasikan). 68 Hal. Hasibuan, B.E. 2006. Ilmu Tanah. Pupuk dan Pemupukan. FP USU, Medan. 88 Hal. Marsono dan Paulus Sigit. 2004. Pupuk Akar Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta. 96 Hal. Margiyanto, E. 2010. Pemupukan Pada Budidaya Tanaman Sawi. Nusantara Abadi Bantul Yogyakarta. 10 Hal. Marschner, H. 1986. Mineral Nutrition of Higher Plants. Publisher. London. Nugroho. 2003. Pengaruh Dosis dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada. Semarang. Jawa Tengah. 14 Hal. 84 Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian