GPS(GLOBAL POSITIONING SYSTEM) DALAM GRAF

dokumen-dokumen yang mirip
Aplikasi Graf Berarah dan Berbobot serta Pohon Keputusan Dalam Algoritma GPS Sederhana

Penerapan Dynamic Programming pada sistem GPS (Global Positioning System)

Penggunaan Algoritma Dynamic Programming pada Aplikasi GPS Car Navigation System

Aplikasi Graf dalam Rute Pengiriman Barang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.2. Algoritma A* (A Star)

Pencarian Lintasan Terpendek Pada Aplikasi Navigasi Menggunakan Algoritma A*

BAB 2 LANDASAN TEORI

LINTASAN TERPENDEK DALAM GLOBAL POSITIONING SYSTEM

Penerapan Program Dinamis Pada Sistem Navigasi Otomotif

Jalan raya yang pandai

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

Implementasi Algoritma Dijkstra pada Peta Spasial

ANALISIS JARINGAN LISTRIK DI PERUMAHAN JEMBER PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM

APLIKASI ALGORITMA KRUSKAL DALAM PENGOTIMALAN PANJANG PIPA Kruskal Algorithm Application on Optimlaizing Pipes Network

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Global Positioning System (GPS) adalah satu-satunya sistem navigasi satelit yang

APLIKASI GRAF DALAM PEMBUATAN JALUR ANGKUTAN KOTA

Pemodelan Game Theory untuk Mengatasi Kemacetan

Penerapan Teori Graf dalam Game Bertipe Real Time Strategy (RTS)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Classification Decision Tree

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Prinsip Kerja GPS (Sumber :

Kata Kunci: Minimalisasi biaya mengungsi relokasi, Optimasi rute transportasi. ISBN :

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk setiap harinya juga sangat tinggi. Hari demi hari, seiring dengan

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Perancangan Lalu Lintas Udara

APLIKASI NAVIGASI PERJALANAN BERBASIS GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) DENGAN MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS SKRIPSI. Disusun Oleh :

Memantau apa saja dengan GPS

Teknologi Automatic Vehicle Location (AVL) pada Sistem Komunikasi Satelit

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pelacakan dan Penentuan Jarak Terpendek terhadap Objek dengan BFS (Breadth First Search) dan Branch and Bound

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENUNTUN PRAKTIKUM TEKHNIK BIOLOGI LAPANGAN DAN LABORATORIUM OLEH TIM PENGASUH TEKHNIK BIOLOGI LAPANGAN DAN LABORATORIUM JURUSAN BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ILMU SAINS DALAM BIDANG TRANSPORTASI DAN TEKNIK NAVIGASI

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG VERSI 2 DENGAN SIRKUIT HAMILTON PADA DIGRAF 2-ARAH BERBOBOT DINAMIK (STUDI KASUS DIGRAF D2K5)

Pencarian Jalur Terpendek dengan Menggunakan Graf dan Greedy dalam Kehidupan Sehari-hari

BAB 2 LANDASAN TEORI

Matematika Diskrit. Rudi Susanto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Manfaat Pohon Keputusan

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

Studi Algoritma Optimasi dalam Graf Berbobot

PENERAPAN TEORI KOMBINATORIAL, PELUANG DISKRIT, DAN POHON KEPUTUSAN DALAM PERMAINAN YAHTZEE

ALGORITMA GREEDY : MINIMUM SPANNING TREE. Perbandingan Kruskal dan Prim

Pemodelan Sistem Lalu Lintas dengan Graf Ganda Berarah Berbobot

Model Jaringan. Ahmad Sabri, MSi, Riset Operasional 2, Universitas Gunadarma

Aplikasi Teori Graf dalam Pencarian Jalan Tol Paling Efisien

BAB I PENDAHULUAN Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. minimum secara langsung didasarkan pada algoritma MST (Minimum Spanning

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan teknologi saat ini membuat masyarakat mulai mendigitalisasikan

IMPLEMENTASI PENENTUAN MINIMUM SPANNING TREE (MST) DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM

PENERAPAN ALGORITMA BIDIRECTIONAL A* PADA MOBILE NAVIGATION SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I. Pendahuluan. Teori graf merupakan ilmu yang lahir pada tahun1763 dengan penyelesaian

BAB 1 PENDAHULUAN Dan W Petterson, Introduction To Artificial Intelligent and Expert System, Prentce Hall,1990,p.1.

Penerapan Teori Graf Pada Algoritma Routing

Penerapan Graf dalam Game dengan Kecerdasan Buatan

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan menyatakan objek dinyatakan dengan sebuah titik (vertex),

Penerapan Algoritma Steiner Tree dalam Konstruksi Jaringan Pipa Gas

Inter and Intra City Aquatic Transport

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi

TERAPAN POHON BINER 1

Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritma Dijkstra

BAB 1 PENDAHULUAN. memakan waktu paling banyak akhirnya mendapatkan solusi, tetapi seiring

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sekitar Kampus Anggrek dan Syahdan BINUS University.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Penerapan Algoritma Prim dan Kruskal Acak dalam Pembuatan Labirin

GPS (Global Positioning Sistem)

ANALISIS JARINGAN LISTRIK DI PERUMAHAN JEMBER PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM

Optimasi Pencarian Jalur Lalu Lintas Antar Kota di Jawa Timur dengan Algoritma Hybrid Fuzzy-Floyd Warshall

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN METODE SIMPLE HILL CLIMBING

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ilmu dan Teknologi (IPTEK) di berbagai bidang terasa sangat

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

Penerapan Pohon Keputusan dalam Pengambilan Keputusan Terbaik dibidang Pemasaran Produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a) Purwadhi (1994) dalam Husein (2006) menyatakan: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta

Strategi Permainan Menggambar Tanpa Mengangkat Pena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Aplikasi Vektor Satuan dalam Kehidupan Sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MATEMATIKA DISKRIT II ( 2 SKS)

T I N J A U A N P U S T A K A Algoritma Genetika [5]

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan

PETA TERESTRIAL: PEMBUATAN DAN PENGGUNAANNYA DALAM PENGELOLAAN DATA GEOSPASIAL CB NURUL KHAKHIM

2 TINJAUAN PUSTAKA. Unmanned Surface Vehicle (USV) atau Autonomous Surface Vehicle (ASV)

TARGET BERORIENTASI METODE CABANG DAN BATAS UNTUK OPTIMISASI GLOBAL

PENENTUAN POSISI DAN PEMETAAN WILAYAH YANG DI LALUI KENDARAAN BERMOTOR DENGAN MENGGUNAKAN GPS

BAB I PENDAHULUAN. berkembang kepada teknologi perangkat yang multi tasking (melakukan pekerjaan dalam waktu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

GPS(GLOBAL POSITIONING SYSTEM) DALAM GRAF Pada jaman sekarang ini teknologi satelit sudah semakin maju dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh yakni GPS (Global Positioning System) atau biasa dikenal sebagai sistem navigasi. Untuk lebih memahami cara kerja GPS dan tidak hanya sekedar menggunakannya saja maka dilakukan pendekatan terhadap algoritma dan logika yang digunakan untuk mengoperasikan sebuah GPS. Pendekatan dengan menggunakan graf berarah dan berbobot dan juga pohon keputusan merupakan pendekatan yang paling tepat dan sesuai dengan system ini. Gambar jalan-jalan yang diterima dari satelit diubah menjadi sebuah graf berarah berbobot dan digunakan Tree atau yang disebut pohon keputusan, untuk menentukan jalan mana yang harus diambil (jalan yang paling efektif). Untuk lebih memahaminya, berikut merupakan pengertian dan definisi sebenarnya dari GPS, graf, dan tree, yang selanjutnya menghasilkan pengeertian terhadap pengaplikasian nyata dalam kehidupan nyata. Hal ini penting untuk dibahas dan diketahui karena sekarang ini jalan-jalan yang terutama terletak di daerah perkotaan seringkali macet, ada perbaikan dan sebagainya. Contohnya yaitu jalan di Kota Bandung sekarang ini banyak yang sedang diperbaiki sehingga menyebabkan macet dan akan menghambat kegiatan penduduk. Dengan teknologi GPS maka kita akan dapat menggunakan jalan alternatif tanpa harus mengalami macet terlebih dahulu. Maka pemahaman terhadap cara kerja dan logika pada algoritma GPS sederhana sangatlah diperlukan agar kita tidak hanya dikendalikan oleh mesin dan teknologi (menjadi budak teknologi ) tetapi kita dapat mengendalikan dan mengembangkan teknologi agar jadi lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia 1. Global Positioning System (GPS) GPS adalah sebuah sistem yang menggunakan fasilitas satelit dalam barbagai bidang kehidupan. Umumnya GPS yang kita kenal digunakan sebagai sistem navigasi, yang pada dasarnya digunakan untuk keperluan militer dan pertahanan, lalu kemudian berkembang untuk keperluan navigasi baik untuk di darat maupun di laut dan juga di udara pada pesawat-pesawat udara (sebagai contoh Boeing 737 sudah ada yang menggunakan GPS untuk navigasi, menentukan posisi pesawat berada dan berapa jauh jaraknya dari tempat tujuan atau tempat mendarat terdekat). GPS dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan nama NAVSTAR GPS. Ada beberapa kegunaan GPS secara umum, namun ruang lingkup pembahasan ini difokuskan pada GPS sebagai sistem navigasi. 1.1. GPS Sebagai Sistem Navigasi

Beberapa jenis kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu nivigasi, dengan menambahkan peta, maka bisa digunakan untuk memandu pengendara, sehingga pengendara bisa mengetahui jalur mana yang lebih cepat dan sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Perangkat navigasi GPS adalah perangkat yang dapat mengetahui posisi koordinat bumi secara tepat yang dapat secara langsung menerima sinyal dari satelit. Perangkat GPS modern menggunakan peta sehingga merupakan perangkat modern dalam navigasi di darat, kapal di laut, sungai dan danau serta pesawat udara. Perangkat ini biasa dipasang pada kendaraan atau telepon seluler untuk menunjukkan posisi kendaraan atau telepon seluler tersebut berada sehingga tidak akan tersesat adan dapat menunjukkan jalan terdekat menuju tempat tujuan. Sistem navigasi kendaraan adalah perangkat navigasi berkendaraan modern yang digunakan untuk memandu perjalanan dari suatu tempat ke suatu tujuan tertentu, dengan menggunakan perangkat peta digital dan informasi posisi dengan menggunakan satelit GPS. Untuk penentu posisi di lapangan, saat ini dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut GPS receiver, yang kemudian diolah untuk mendapatkan posisi koordinat buminya. Dengan menggunakan peta digital yang yang didownload ke perangkat sistem navigasi kendaraan, sehingga dapat mengetahui posisi saat ini di peta dan arah lintasan yang akan dilalui dari koordinat awal menuju tempat tujuan dengan koordinat tertentu pada peta. Gambar 1: Hasil Gambar yang Diterima Perangkat Navigasi GPS dari Satelit Gambar jalan dan tempat-tempat yang menjadi titik acuan pada peta ini kemudian diubah menjadi graf berarah dan berbobot agar dapat diamati dan

kemudian diolah datanya agar dapat memberikan arah yang tepat dan efektif untuk dapat sampai ke tempat tujuan. Kita akan membahas fungsi GPS pada kendaraan bermotor sebagai penunjuk jalan atau pada telepon seluler. Berikut akan dibahas cara merepresentasikan jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor dan pengambilan keputusan dalam pemilihan jalan tercepat dan terefektif. 2. GRAF Seperti yang sudah dipelajari pada mata kuliah Matematika Diskrit, graf dapat digunakan untuk merepresentasikan berbagai hal. Graf terbagi menjadi beberapa bagian yaitu graf berarah dan tak berarah. Dalam bahasan kali ini yang akan digunakan untuk merepresentasikan jalan dan tempat-tempat acuannya adalah graf berarah. 2.1. Graf Berarah Sebuah graf terarah atau digraf G terdiri dari suatu himpunan V dari verteksverteks (atau simpul-simpul) dan suatu himpunan E dari rusuk-rusuk (atau busurbusur) sedemikian rupa sehingga setiap rusuk e E menghubungkan pasangan verteks terurut. Gambar 2 : Contoh Graf Berarah Graf berarah dianggap yang paling tepat untuk merepresentasikan masalah ini karena jalan-jalan di bumi memiliki arah dan tidak semua jalan dua arah ada juga jalan satu arah. Oleh karena itu dengan graf berarah masalah tersebut dapat terselesaikan. Sehingga jalan tercepat menuju ke tempat tujuan dapat ditemukan tanpa perlu khawatir akan jalan satu arah. Tetapi masih ada masalah selanjutnya yaitu kepadatan jalan-jalan di perkotaan yang sering menimbulkan kemacetan terutama di saat liburan seperti libur Natal dan

tahun baru menyebabkan jalan macet dan perlu mencari jalan alternatif. Masalah ini dapat diselesaikan dengan merepresentasikan gambar jalan yang diterima oleh perangkat navigasi GPS dari satelit dengan graf berbobot. 2.2. Graf Berbobot Sebuah graf dengan bilangan-bilangan pada rusuk-rusuknya disebut graf berbobot (weighted graph). Dalam sebuah graf berbobot, panjang lintasan adalah jumlah bobot rusuk-rusuk dalam lintasan. Dalam bahasan ini bobot setiap lintasan tidak hanya merepresentasikan panjang lintasan saja, tetapi juga merepresentasikan tingkat kepadatan/ kemacetan jalan/lintasan. Jadi akumulasi dari panjang jalan dari suatu titik/tempat acuan di jalan yang nyata ke titik berikutnya dan tingkat kepadatan pada jalan tersebut merupakan bobot untuk setiap lintasan. Gambar 3 : Contoh graf berbobot tak berarah. Semakin besar bobot suatu lintasan maka akan menghabiskan waktu yang semakin lama untuk melalui lintasan itu. Jadi bobot pada graf berbanding lurus dengan waktu tempuh dan efektifitas jalan untuk dilalui. Untuk merepresentasikan gambar jalan yang diterima dari satelit pada perangkat navigasi GPS maka kedua bentuk graf yang sudah dibahas di atas perlu digabung sehingga membentuk graf berbobot dan berarah. Dengan graf berbobot dan berarah maka kedua masalah utama untuk merepresentasikan lintasan atau jalan dapat diatasi, yaitu masalah jarak/panjang lintasan dan tingkat kepadatan jalan. Sekarang masih ada satu masalah yang sangat penting untuk dicari solusinya yaitu mengambil keputusan jalan mana yang akan dipilih. Hal tersebut akan dilakukan pendekatan dengan menggunakan tree atau pohon keputusan.

3. Pohon Keputusan (Tree) Secara umum pohon keputusan digunakan untuk memodelkan persoalan yang terdiri dari serangkaian keputusan yang mengarah ke solusi. Tiap simpul pada pohon keputusan menyatakan keputusan, setiap daun menyatakan solusi dan seitap cabang menyatakan keputusan yang diambil. Pohon keputusan adalah model prediksi menggunakan struktur pohon atau struktur berhirarki. Konsep dari pohon keputusan adalah mengubah data menjadi pohon keputusan dan aturan-aturan keputusan. Manfaat utama dari penggunaan pohon keputusan adalah kemampuannya untuk mem-break down proses pengambilan keputusan yang kompleks menjadi lebih simpel sehingga pengambil keputusan akan lebih menginterpretasikan solusi dari permasalahan. Gambar 4 : Contoh pohon keputusan Gambar di atas adalah contoh pohon keputusan apakah akan pergi bermain atau tidak dengan cuaca sebagai faktor penentu. Contoh pohon keputusan di atas sangat sesuai untuk menantukan jalan yang akan dipilih dengan panjang lintasan dan tingkat kepadatan jalan (bobot lintasan) sebagai faktor penentu, yang juga menggambarkan tata cara serupa dalam pengambilan keputusan jalan mana/solusi mana yang terbaik dan akan diinformasikan pada pengguna sistem navigasi GPS. Ketika menemui cabang jalan atau simpul pada graf berarah dan berbobot yang telah dibentuk, kita tidak dapat langsung memilih jalan / lintasan dengan bobot terkecil begitu saja karena jalan/lintasan dari suatu titik asal ke titik tempat tujuan belum tentu hanya terdiri dari sebuah lintasan saja, sehingga lintasan tercepat dan

terefektif tidak dapat ditentukan jika hanya memilih jalan dengan bobot terkecil setiap kali menemui cabang jalan atau simpul pada graf yang telah terbentuk dari data yang diterima dari satelit pada sistem navigasi GPS. 4. Contoh Persoalan Representasi untuk GPS Berikut merupakan contoh soal sederhana dan pembahasannya. Gambar 5 : Graf Contoh Persoalan Representasi untuk GPS Graf di atas adalah contoh data masukkan dalam bentuk graf yang masuk ke dalam Pusat Informasi untuk kemudian diproses. Kita ingin mencari jalan tercepat dari posisi awal kita yaitu titik A sampai tiba ke titik D. Dari graf di atas maka pohon keputusan yang dibentuk untuk mennetukan jalur terbaik adalah sebagai berikut.