HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDAPATAN DENGAN KEPATUHAN DALAM PERAWATAN PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD dr. R. SOEDJATI PURWODADI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H

SAMSUL BAHRI. :Tingkat Pengetahuan, Diabetes Millitus, Kepatuhan Diet rendah glukosa

Dewi Indarwati, Riskiana, Aida Rusmariana, Rita Dwi Hartanti. Prodi S1 Keperawatan STIKES Pekajangan Pekalongan

Jurnal Kesehatan Kartika 7

KEPATUHAN PERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

Pengetahuan dan Kepatuhan Kontrol Gula Darah Sebagai Pencegahan Ulkus Diabetikum

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah

PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELLITUS DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2011

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BUHU KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO JURNAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

*Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Muhamamdiyah Klaten

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG. Ibrahim N. Bolla, S.Kp.

JURNAL. DiterbitkanOleh. LPPM STKIES AnNurPurwodadi

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN KLIEN DIABETES MILITUS DALAM MENJALANKAN PROGRAM TERAPI DM

*Korespondensi Penulis, Telp: , ABSTRAK

AFAF NOVEL AININ ( S

EVALUASI CARA PENGGUNAAN INJEKSI INSULIN PEN PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD Dr. RADEN SOEDJATI PURWODADI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

JURNAL. DiterbitkanOleh. LPPM STKIES AnNurPurwodadi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh ENY SULISTYOWATI J

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN TINGKAT II STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PASIEN DM DENGAN KEPATUHAN DALAM MENJALANI DIET KHUSUS DI RS STELLA MARIS MAKASSAR

ARTIKEL PENELITIAN. Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah Kholik³ ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN KLIEN DIABETES MELITUS DALAM MENGONTROL GULA DARAH DI POLIKLINIK INTERNA RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

A Study of the Completeness of Nursing Care Documentation in Inpatient Room Class I Utama and Class III at RSUD Bendan Kota Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. merealisasikan tercapainya Millenium Development Goals (MDGs) yang

INTISARI HUBUNGAN PERAN SERTA KELUARGA PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN PERAWATAN PASCA HOSPITALISASI DI DESA GEDANGAN GROGOL SUKOHARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis merupakan salah satu

KAJIAN PENGARUH KULTUR BUDAYA TERHADAP KEJADIAN DIABETES MELITUS

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

Kata Kunci : Peran PMO, Kepatuhan minum obat, Pasien tuberkulosis paru. Pengaruh Peran Pengawas... 90

TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Oleh : Rahayu Setyowati

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

Yulisetyaningrum ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN STATUS EKONOMI DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi politik dan ekonomi saat ini mengakibatkan perubahan pada tingkat

Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi

BAB 1 PENDAHULUAN. komprehensif pada self-management, dukungan dari tim perawatan klinis,

PENDAHULUAN. *Korepondensi penulis :

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan umat manusia pada abad ke 21. Diabetes mellitus (DM) adalah suatu

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MODEL ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM DENGAN IMPLEMENTASINYA DI RUANG BEDAH FLAMBOYAN RSUD DR SOETOMO SURABAYA

PENGETAHUAN DIABETES MELITUS DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DM TIPE 2

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KETAATAN POLA MAKAN PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEI BESAR BANJARBARU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI MURID KELAS VI MADRASAH DINIYAH ISLAMIYAH MUHAMMADIYAH SEI KINDAUNG KOTA BANJARMASIN

DAFTAR PUSTAKA. Kampung (HIK) di Pasar Kliwon dan Jebres Kota Surakarta. UMS. Anonim. Domain perilaku. April Februari 2011.

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

PENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT TB PARU DENGAN MOTIVASI MELAKUKAN PEMERIKSAANTB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLOSO KABUPATEN JOMBANG

DIABETES MELITUS (TIPE 2) PADA USIA PRODUKTIF DAN FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANG MEMPENGARUHINYA (STUDI KASUS DI RSUD Dr. SOEROTO KABUPATEN NGAWI)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

BAB I PENDAHULUAN. lama diketahui bahwa terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PENERAPAN SADARI PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI PERTIWI PEMALANG TAHUN 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

Kata Kunci : Pendidikan kesehatan, kepatuhan, diet DM.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif ditandai dengan

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

PENELITIAN PENGARUH HEMODIALISIS TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DM. Elya Hartini *, Idawati Manurung **, Purwati **

BAB I PENDAHULUAN. insulin dependent diabetes melitus atau adult onset diabetes merupakan

EFEKTIFITAS TERAPI AROMA TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 KABUN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan World Health Organization (WHO)

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi penyakit dan kesakitannya. Dari data-data yang ada dapat

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

Kata kunci : Rumah Sakit, Infeksi Nosokomial, Antiseptic Hand rub Kepustakaan : 55 (15 Jurnal+20 Buku+6 Skrispi & tesis+14 Website)

BAB I PENDAHULUAN. mengutamakan kepentingan pasien. Rumah sakit sebagai institusi. pelayanan kesehatan harus memberikan pelayanan yang bermutu kepada

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang

STUDI DESKRIPTIF DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN STROKE DALAM MENJALANI REHABILITASI STROKE DI RSUD BENDAN PEKALONGAN TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit diabetes melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gula. DM memang tidak dapat didefinisikan secara tepat, DM lebih

HUBUNGAN KARAKTERISKTIK PASIEN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN DALAM MENJALANI TERAPI DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS TEMBUKU 1 KABUPATEN BANGLI BALI 2015

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDAPATAN DENGAN KEPATUHAN DALAM PERAWATAN PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD dr. R. SOEDJATI PURWODADI Oleh; Sulistyarini 1), Basuki Rohmat 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners ABSTRAK Latar Belakang: Pelaksanaan pelayanan kesehatan agar sesuai dengan tujuan dan harapan pemerintah yaitu dapat dilaksanakannya pengobatan pasien dengan baik sehingga pasien dapat lekas sembuh dan tidak kambuh lagi. Peneliti tertarik mengambil judul hubungan tingkat pengetahuan dan pendapatan dengan kepatuhan dalam perawatan pasien diabetes melitus karena masih banyak pasien yang sembuh dari penyakitnya tapi kambuh lagi, hal itu disebabkan karena pasien tidak patuh dengan petunjuk dari medis dan paramedis. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan pendapatan dengan kepatuhan dalam perawatan pasien diabetes mellitus yang dilakukan pada 21 responden di ruang Penyakit Dalam RSUD dr. R. Soedjati Purwodadi. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independent dan dependent hanya satu kali pada suatu saat. Hasil: Berdasarkan hasil dari pengolahan data observasi paneliti dapat simpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan pendapatan dengan kepatuhan dalam perawatan pasien diabetes mellitus di RSUD dr. R. Soedjati Purwodadi dengan p = 0.000 < 0.05.Hasil penelitian didapatkan bahwa pasien yang tingkat pengetahuan tinggi dan pendapatan tinggi akan patuh pada perawatan diabetes melitus. Sebaliknya pasien yang tingkat pengetahuan kurang dan pendapatan kurang cenderung tidak akan patuh pada perawatan diabetes mellitus. Saran Diharapkan perlu adanya pendidikan kesehatan tentang pentingnya perawatan pasien diabetes mellitus, agar pasien mengerti cara merawatnya. Selain itu perlu digali faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepatuhan dalam perawatan pasien diabetes mellitus. Kata kunci : Tingkat pengetahuan, pendapatan, kepatuhan, pasien DM 7

PENDAHULUAN Penyakit DM adalah merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,kinerja Insulin atau kedua-duanya. (Sudoyo, Setiyohadi, Alwi, 2009 ). Organisasi kesehatan Sedunia ( WHO ) pada tahun 2001 menyebutkan jumlah penderita DM di Indonesia mencapai 8,6 %. Depkes RI tahun 2001 menyebutkan terdapat 7,5 % Penduduk Jawa dan Bali menderita DM. Menurut data keadaan morbiditas pasien rawat inap RSUD Dr. Raden Soedjati Purwodadi pada tahun 2010, dari 595 orang pasien terdapat 206 orang pasien atau 34,62 % yang dirawat dengan penyakit DM. Dalam Survey tiga bulan terakhir pada Tahun 20 terdapat angka kekambuhan pasien DM dari 10 % menjadi 20 %. Pelaksanaan pelayanan kesehatan tujuannya adalah agar dapat dilaksanakan penanganan dalam pengobatan pasien berjalan dengan baik sesuai prosedur pengobatan sehingga setiap penyakit yang dialami pasien dapat lekas sembuh dan tidak kambuh lagi. Dalam rangka untuk mencapai tujuan pengobatan pasien bagi penderita agar lekas sembuh dan tidak kambuh lagi nampaknya ada hal yang penting agar penanganan pasien tersebut dapat bermanfaat dan dirasakan oleh pasien. Namun hal tersebut terkadang diabaikan oleh pasien itu sendiri, sehingga pada saat pengobatan dilakukan oleh medis dan paramedis yang dirasa sudah sesuai dengan prosedur pengobatan namun pasien sakitnya tidak cepat sembuh dan apabila sudah sembuh, kambuh lagi setelah pulang dari rumah sakit, dikarenakan petunjuk (advis) yang diberikan oleh dokter tidak dilaksanakan oleh pasien. Menurut Mubarok et.al (2007) perilaku seseorang/masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan,sikap,kepercayaan,tradisi dari orang atau masyarakat yang bersangkutan, ketersediaan fasilitas, sikap dan perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan, juga mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku. Menurut machfoed (2005), perilaku sehat adalah perilaku yang didasarkan oleh prinsip-prinsip kesehatan. Perilaku adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, system pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. 8

Menurut Faturrahman dan Mollo (1995) tingkat pendapatan berkaitan dengan kemiskinan yang akan berpengaruh pada status kesehatan masyarakat. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi antara lain adalah jenis pekerjaan, pendidikan formal kepala keluarga, jumlah anggota keluarga dan lain-lain. ( Sumiarto, 1993 ). Dalam hal ini berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa sikap dan perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pengetahuan dan pendapatan seseorang. Begitu pula sikap dan perilaku seorang pasien DM untuk melaksanakan advis dari paramedis dan medis juga sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan pendapatan mereka. Begitu pula sikap dan perilaku seorang pasien untuk mematuhi petunjuk dokter sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan pendapatan mereka. Seorang pasien yang berpengetahuan dan pendapatan yang baik, akan bersikap dan berperilaku yang baik dalam memperhatikan kesehatan dirinya, sehingga timbul kesadaran untuk mematuhi petunjuk-petunjuk tentang kesehatan diantaranya mematuhi petunjuk dokter pada saat meraka sakit agar pengobatan penyakitnya lekas sembuh dan tidak kambuh lagi setelah pengobatan. Namun tidak selamanya orang yang berpengetahuan dan pendapatan baik selalu mematuhi petunjuk dokter apabila ia sakit dan begitu pula sebaliknya. Hal ini menjadikan kami tertarik mengadakan penelitian apa yang menjadi sebab faktor tersebut dan perlu digali penyelesaiaannya apabila terjadi pada pasien yang tidak melaksanakan petunjuk dokter. Mengingat pentingnya pengaruh tingkat pengetahuan dan pendapatan terhadap kepatuhan pasien untuk melaksanakan petunjuk doker agar pelaksanaan pengobatan dapat berjalan secara maksimal sehingga sakit yang diderita cepat sembuh dan tidak kambuh lagi setelah pengobatan, maka dalam penelitian ini kami mengambil judul : Hubungan tingkat pengetahuan dan pendapatan dengan kepatuhan dalam perawatan pasien DM di RSUD dr. R. Soedjati Purwodadi. Tujuan umum dalam penenilitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan pendapatan dengan kepatuhan dalam perawatan pasien DM di RSUD Dr. R. Soedjati Purwodadi. Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan 9

kepatuhan dalam perawatan pasien DM, mengetahui hubungan tingkat pendapatan dengan kepatuhan dalam perawatan pasien DM, mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan pendapatan dengan kepatuhan dalam perawatan seorang pasien DM di RSUD dr R. Soedjati Purwodadi. METODOLOGI Jenis penelitian adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cros sectional. Pada penelitian ini populasinya adalah semua pasien Diabetes Melitus yang rawat inap di RSUD dr R. Soedjati Purwodadi sebanyak 44 pasien pada dua bulan terakhir tahun 20, atau rata-rata dalam satu bulan adalah 22 pasien tiap bulan. Dalam penelitian ini menggunakan Non probability sampling (consecutive sampling) sebesar 21 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan tingkat pengetahuan dan pendapatan dengan kepatuhan pasien DM untuk melaksanakan advis medis dan paramedis. HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Dalam Perawatan diabetes melitus. Distribusi frekuensi responden berdasarkan hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan dalam perawatan diabetes mellitus Tingkat Kepatuhan Jumlah Pengetahuan Patuh Tidak Patuh Baik 5 23,81% 0 5 23,81% Cukup 4 19,04% 1 4,76% 5 23,81% Kurang 0 Jumlah 9 42,85% 57,15% 21 10 Berdasarkan tabel diatas di ketahui responden ( 23,81% ) semua patuh, bahwa frekuensi paling banyak adalah tingkat pengetahuan kurang yaitu sebanyak responden ( ) ternyata semua tidak patuh dan yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 5 10 sedang yang mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 5 responden ( 23,81%) yang patuh 4 responden (19,04% ) dan yang tidak patuh 1 responden ( 4,76 % ).

Hubungan Tingkat Pendapatan Dengan melitus. Kepatuhan Dalam Perawatan diabetes Distribusi frekuensi responden berdasarkan hubungan tingkat pendapatan dengan kepatuhan dalam perawatan diabetes melitus. Tingkat Kepatuhan Jumlah Pendapatan Patuh Tidak Patuh Baik 8 38,09% 0 8 38,09% Cukup 1 4,76% 2 9,53% 3 14,29% Kurang 0 10 47,62% 10 47,62% Jumlah 9 42,85% 57,15% 21 10 Berdasarkan tabel diatas di ketahui 38,09% ) semua patuh, sedang yang bahwa frekuensi paling banyak adalah tingkat pendapatan kurang yaitu sebanyak 10 responden ( 47,62% ) ternyata semua tidak patuh dan yang mempunyai pendapatan baik sebanyak 8 responden ( mempunyai pendapatan cukup sebanyak 3 responden ( 14,29%) yang patuh 1 responden (4,76% ) dan yang tidak patuh 2 responden ( 9,53% ). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Pendapatan Dengan Perawatan Diabetes Melitus. Kepatuhan Dalam Distribusi frekuensi responden berdasarkan hubungan tingkat pengetahuan dan pendapatan dengan kepatuhan dalam perawatan DM Tingkat Pengetahuan Kepatuhan Jumlah Dan Pendapatan Patuh Tidak Patuh Baik 6 28,57% 0 6 28,57% Cukup 3 14,29% 1 4,76% 4 19,04% Kurang 0 Jumlah 9 42,85% 57,15% 21 10 Berdasarkan tabel diatas di ketahui bahwa frekuensi paling banyak adalah tingkat pengetahuan dan pendapatan kurang yaitu sebanyak responden ( ) ternyata semua tidak patuh dan yang mempunyai pengetahuan dan pendapatan baik sebanyak 6 responden ( 28,57% ) semua patuh, sedang yang

mempunyai pengetahuan dan pendapatan cukup sebanyak 4 responden ( 19,04%) yang patuh 3 responden (14,29% ) dan yang tidak patuh 1 responden ( 4,76% ). Dari hasil analisis p value = 0.000 yang berarti Ho ditolak Ha diterima artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan pendapatan dengan kepatuhan dalam perawataan pasien diabetes mellitus. KESIMPULAN Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa pasien yang tingkat pengetahuan baik dan pendapatan baik, cenderung akan menjalankan atau patuh dalam perawatan diabetes mellitus. Sebaliknya pasien yang tingkat pengetahuan kurang dan pendapatan kurang pasien tersebut tidak akan menjalankan atau tidak patuh dalam perawatan diabetes mellitus. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : Rineka Cipta. A.Y.Sutedjo. (2010). 5 Strategi Penderita Diabetes Melitus Berusia Panjang. Yogyakarta : Kanisius (Anggota IKAPI). Brunner & Suddarth. Diterjemahkan oleh Agung Waluyo (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC. Depkes RI (2001). Penderita kencing manis. From http:/www.indonesiaindonesia.com /f/9002-indonesia-urutan-4- penderita-kencing-manis/ Widharto (2007). Kencing Manis (Diabetes). Jakarta : Sunda Kelapa Pustaka. Faturahman dan Mollo (1995). Kemiskinan dan Kependudukan di Pedesaan Jawa : Analisis Data Suseno 1992. Pusat Penelitian Kependudukan. Yogyakarta : UGM. Machfoed (2005). Perilaku Sehat Dalam Prinsip-prinsip Kesehatan. Yogyakarta : UGM. Mubarok, W. I, Chayatin. N, Rozikin. K, Supradi.(2007). Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Nursalam (2003). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan.jakarta : Salemba Medika. Sarwono, S. (1997). Sosiologi Kesehatan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Sobel. B. J. & Bakris, G.L. (1999). Diabetes Mellitus, pedoman klinis diagnosis dan terapi. Jakarta : Hipokrates. Sugiyono. (2002). Statistika Untuk Penelitian. Edisi 2. Bandung : CV Alfabeta.

Sumiarto. (1993). Perumahan dan Pemukiman, Sejarah dan Tatangan di Depan, Forum Perencanaan Pembangunan Vol 1 nomor 2, Desember 1993. Yogyakarta : UGM. Sustrani, Alam, Hadibroto. (2004). Diabetes. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. 13