RANCANG BANGUN TURBIN BULB PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PICOHYDRO DI DALAM SALURAN PIPA AIR

dokumen-dokumen yang mirip
1. TURBIN AIR. 1.1 Jenis Turbin Air Turbin Impuls

BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS UNJUK KERJA TURBIN AIR KAPASITAS 81,1 MW UNIT 1 PADA BEBAN NORMAL DAN BEBAN PUNCAK DI PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM POWER PLANT

PENGARUH SUDUT PUNTIR SUDU PADA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE SEMICIRCULAR BLADE APLIKASI ALIRAN DALAM PIPA

BAB III PERANCANGAN ALAT

STUDI EKSPERIMENTAL EFEK JUMLAH SUDU PADA TURBIN AIR BERSUMBU HORISONTAL TIPE DRAG TERHADAP PEMBANGKITAN TENAGA PADA ALIRAN AIR DALAM PIPA

BAB III METODE PEMBAHASAN

PRINSIP KERJA TENAGA ANGIN TURBIN SAVOUNIUS DI DEKAT PANTAI KOTA TEGAL

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH. Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari

BAB II LANDASAN TEORI

HYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous

Rancang Bangun Prototipe Portable Mikro Hydro Menggunakan Turbin Tipe Cross Flow

PENGUJIAN PRESTASI KINCIR AIR TIPE OVERSHOT DI IRIGASI KAMPUS UNIVERSITAS RIAU DENGAN PENSTOCK BERVARIASI

ANALISIS EKSPERIMENTAL PENGARUH RASIO OVERLAP SUDU TERHADAP UNJUK KERJA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH RASIO OVERLAP SUDU TERHAD AP UNJUK KERJA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE

PENGARUH SUDUT KELENGKUNGAN SUDU SAVONIUS PADA HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE TERHADAP POWER GENERATION

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

SESSION 8 HYDRO POWER PLANT. 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

ANALISA CFD DAN AKTUAL PERFORMA TURBINE BULB DENGAN HEAD 0,6 METER Gatot Eka Pramono 1

PERANCANGAN KINCIR TERAPUNG PADA SUNGAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

LAMPIRAN. Panduan Manual. Alat Peraga PLTMH Dengan Turbin Pelton. 1. Bagian Bagian Alat. Gambar 1.1 Bagian Alat. Keterangan gambar:

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata kunci : PLTMH, Prosedur Praktikum, Sudu Turbin, Efisiensi.

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI

BAB II TEORI DASAR. sering disebut sebagai Sistem Konversi Energi Angin (SKEA).

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

UJI JUMLAH SUDU ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR IRIGASI

ANALISIS KINERJA KINCIR ANGIN SEDERHANA DENGAN DUA SUDU POROS HORIZONTAL

Makalah Pembangkit listrik tenaga air

BAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

PENGARUH JUMLAH SUDU TERHADAP UNJUK KERJA SAVONIUS WATER TURBINE PADA ALIRAN AIR DALAM PIPA

PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SIMBOL... A. Latar Belakang B. Tujuan dan Manfaat C. Batasan Masalah...

Energi dan Ketenagalistrikan

BAB V STUDI POTENSI. h : ketinggian efektif yang diperoleh ( m ) maka daya listrik yang dapat dihasilkan ialah :

BAB IV HASIL ANALISIS. Ketinggian jatuh air merupakan tinggi vertikal dimana air mengalir dari atas

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12

RANCANG BANGUN ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SUMBU VERTIKAL DI DESA KLIRONG KLATEN Oleh Bayu Amudra NIM:

BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)

KARAKTERISTIK TURBIN KAPLAN PADA SUB UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR KEDUNGOMBO

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

ANALISA PERUBAHAN SUDU TERHADAP DAYA TURBIN ANGIN TIPE HORIZONTAL DI LABORATORIUM TEKNIK LISTRIK POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta Timur *

UJI EKSPERIMENTAL TURBIN KAPLAN DENGAN 5 RUNNER BLADE DAN ANALISA PERBANDINGAN VARIASI SUDUT GUIDE VANE

STUDI EKSPERIMENTAL SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK PADA VERTICAL AXIS WIND TURBINE

Turbin angin poros vertikal tipe Savonius bertingkat dengan variasi posisi sudut

E =Fu... (1) F = ρav(v-u) BAB II TEORI DASAR. 2.1 Energi Angin. Menurut Kadir (1987) bahwa sebagaimana telah banyak diketahui, angin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Ilmiah TEKNIK DESAIN MEKANIKA Vol. 6 No. 3, Juli 2017 ( )

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran... 57

Analisa Peletakan Multi Horisontal Turbin Secara Bertingkat

BAB II TINJAUN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

MODEL FISIK KINCIR AIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

KAJI ANALITIK POTENSI DAYA LISTRIK PLTMH DI AIR TERJUN MUARA JAYA DESA ARGAMUKTI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT

II. TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN KINCIR ANGIN SAVONIUS TIPE L SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Desain Turbin Angin Sumbu Horizontal

ALAT PERAGA TENAGA PASANG SURUT ( TIDAL POWER ) UNTUK MATA KULIAH ENERGI BARU DAN TERBARUKAN ( NEW AND RENEWABLE ENERGY)

Kaji Eksperimental Turbin Air Tipe Undershot Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air Dipasang Secara Seri Pada Saluran Irigasi

PENGARUH JUMLAH SUDU DAN VARIASI KEMIRINGAN PADA SUDUT SUDU TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN PADA TURBIN KINETIK POROS HORIZONTAL SKRIPSI

BAB I LANDASAN TEORI. 1.1 Fenomena angin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

BAB 4 PENGUJIAN, DATA DAN ANALISIS

Rancang Bangun Prototype PLTPH Menggunakan Turbin Open Flume

Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

ANALISA PERANCANGAN TURBIN VORTEX DENGAN CASING BERPENAMPANG SPIRAL DAN LINGKARAN DENGAN 3 VARIASI DIMENSI SUDU

ANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

BAB III METODE PENELITIAN

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

ANALISIS DAYA DAN EFISIENSI TURBIN AIR KINETIS AKIBAT PERUBAHAN PUTARAN RUNNER

PENGARUH VARIASI SUDUT BLADE AIRFOIL CLARK-Y FLAT BOTTOM PADA UNJUK KERJA KINCIR ANGIN Horizontal Axis Wind Turbine (HAWT) DENGAN KAPASITAS 500 WATT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Merancang dan Mengimplementasi Modul Praktikum Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di Jurusan Teknik Elektro dan Komputer Universitas Udayana

Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 2, April 2014

RANCANG BANGUN TURBIN ANGIN SAVONIUS 200 WATT

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-satu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

a. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan +

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO (PLTMH) PADA PIPA SALURAN PEMBUANGAN AIR HUJAN VERTIKAL

Optimasi Energi Terbarukan (Mikrohidro)

Bab IV Analisis dan Pengujian

Pengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o

Transkripsi:

RANCANG BANGUN TURBIN BULB PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PICOHYDRO DI DALAM SALURAN PIPA AIR BULB TURBINE DESIGN AND MANUFACTURE ON PICOHYDRO POWER PLANT SYSTEM IN WATER PIPE LINES Muhammad Aslam M. Ramdlan Kirom, M.Si Reza Fauzi Iskandar, M.T Arslan.buchari91@gmail.com Mramdlankirom@telkomuniversity.ac.id Rezafauzii@gmail.com ABSTRAK Pemanfaatan saluran penyalur air minum bersih yang dilakukan oleh Prof. J.Chen, et al, selaku ketua tim dari riset sekaligus dosen dari Hongkong University, dengan menggunakan saluran pipa bawah tanah sebagai penghasil sumber daya listrik, sehingga dapat menghidupkan sensor-sensor elektronik dan modul yang digunakan untuk mengawasi kualitas dan kuantitas dari air bersih langsung minum tersebut. Penelitian terhadap turbin jenis bulb (bohlam) yang dilakukan oleh tim J.Chen, et al, mengerucut kepada dua jenis turbin saja yaitu, turbin geser berlubang (drag hollow turbine) dan turbin geser pejal (drag solid turbine). Dengan adanya penelitian pada turbin jenis bulb pembangkit listrik tenaga Pikohidro menjadi lebih menarik, sehingga peneliti bermaksud untuk merancang serta membangun turbin sumbu vertikal (vertical axis water turbine) jenis bulb pada sistem pikohidro, sebagai penghasil energi listrik yang memanfaatkan aliran sungai dalam pipa saluran air. Dengan harapan besarnya daya listrik yang akan dihasilkan oleh sistem pikohidro ini dapat menghidupkan digunakan untuk penerangan serta penyimpanan energi listrik. Kata kunci: Pikohidro, vertical axis water turbine (VAWT), turbin bulb (bohlam), drag hollow turbine, drag solid turbine, light emitting diode (LED). ABSTRAK Dealer channel utilization of clean drinking water conducted by Prof. J.Chen, et al, as chairman of the research team and a professor of Hong Kong University, using underground pipelines as a producer of electrical power, so as to turn on electronic sensors and modules that are used to monitor the quality and quantity of fresh water directly drinking. Research on the turbine type of bulb (bulb) conducted by a team J.Chen, et al, narrowed to only two kinds of turbines that is, the perforated shear turbine (drag hollow turbine) and solid shear turbine (solid drag turbine). With the research on turbine type of bulb power plants Pikohidro become more attractive, so that the researchers intend to design and build a vertical axis turbine (vertical axis water turbine) type of bulb on the system pikohidro, as a producer of electrical energy utilizing river flow in the plumbing. With the hope of the amount of electric power to be generated by the system can turn this pikohidro used for lighting and electrical energy storage. Keyword: Pikohidro, vertical axis water turbine (VAWT), bulb turbine (bohlam), drag hollow turbine, drag solid turbine, light emitting diode (LED). 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada awal tahun 2010, tim peneliti yang dipimpin oleh Prof. Chen et mendapat tantangan dari pemerintah Hongkong untuk membuat sebuah sistem pembangkit listrik skala kecil, sehingga dapat menghidupkan sensorsensor elektronik yang digunakan untuk monitoring kadar serta kebersihan air minum di dalam pipa bawah tanah, dikarenakan jauhnya sumber listrik (listrik konvensional). Prof Chen. Et dan tim melakukan beberapa percobaan terhadap jenis- jenis turbin yang menjadi model pada pembangkit listrik tenaga air dalam skala kecil, namun turbin yang akan digunakan pada saluran air bawah tanah tidak boleh menggangu kebersihan serta jumlah air yang mengalir sehingga tidak terjadinya kekurangan ataupun keracunan air minum di negara tersebut. Turbin bulb adalah salah satu dari jenis turbin yang digunakan sebagai energi mekanik dalam sistem pembangkit listrik tenaga air. Prof. Dr. Chen et dan tim melakukan penelitian terhadap kemampuan turbin bulb untuk beroperasi di dalam saluran air minum di Hongkong. Penelitian yang memakan waktu selama 1 tahun dilakukan melalui dua tahap percobaan, yaitu dengan tahap simulasi software yang kemudian di ikuti dengan percobaan langsung di lapangan.

Bentuk fisik turbin bulb yang kecil serta menyerupai bentuk sebuah bohlam(lampu), sangatlah tepat pada sistem pembangkit listrik tenaga air skala kecil yang saya lakukan pada penelitian ini, dengan harapan dapat menghasilkan daya yang cukup untuk penyimpanan serta pemakaian listrik, serta tidak mengganggu aliran arus air yang mengalir pada pipa. 2. Dasar teori dan perancangan Turbin bulb atau lebih dikenal dengan turbin bohlam, dikarenakan bentuk luar yang merupai sebuah lampu bohlam. Dengan kontur fisik yang berbentuk bola, dan jumlah sudu sesuai dengan kebutuhan. Turbin bulb ini merupakan turbin yang tepat sebagai penggerak generator dari dalam pipa saluran air dalam penelitian ini. Terdapat dua jenis turbin bulb, dengan sudu dan bentuk yang berbeda. Berikut jenis-jenis turbin bulb: Gambar 2.4 Jenis-Jenis Turbin Bulb, (Sumber: J. Chen et al, 2012) Turbin bulb pada gambar diatas merupakan kategori turbin yang bekerja dengan menggunakan teknik geser (drag). Drag solid turbine adalah turbin yang memiliki tiang dalam, atau silinder yang tebal pada bagian tengahnya, sedangkan drag hollow turbine tidak memiliki silinder solid di tengahnya. Dalam sistem piko hidro yang akan dibangun ini, dibutuhkan adanya pengarah aliran arus air dalam pipa. Dimana dengan memanfaatkan pengarah (water block) aliran air, yang mengarahkan arus tepat mengenai sudusudu(blades), sehingga turbin bulb yang digunakan dapat berputar secara maksimal. Berikut beberapa jenis dari pengarah aliran air yang telah diteliti kegunaannya oleh Prof. J. Chen et al, 2012: (c) (d) Gambar 2.5. Jenis-Jenis Pengarah Aliran Air (Water Block). Vertical Block, Long Slanted Block, (c) Short Slanted Block, (d) Eye-Shaped Slanted Block. (Sumber: J. Chen et al, 2012) Pada gambar 2.5 terlihat empat jenis pengarah (water block) yang di desain khusus untuk mengarahkan serta membantu aliran air agar dapat bertumbukan langsung dengan sudu-sudu (blades) dari turbin.

Dengan fungsi dan keuntungan dari masing-masing pengarah (water block). a. Vertical Block atau dikenal dengan pengarah vertikal, yang memiliki bentuk fisik yang hampir serupa dengan sirip ikan hiu, namun dengan bagian ujung yang sengaja dilubagi dengan ukuran (1/4) dari diameter totalnya pada ujung sirip. Yang diletakkan dengan posisi vertikal yang sejajar dengan sumbu dari turbin. b. Long Slanted Block atau disebut dengan pengarah baling panjang, yang memiliki kontur fisik seperti salah satu dari baling-baling kincir yang digunakan untuk menggerakkan kapal laut. Dengan ketebalan yang diukur agar dapat menempati posisi yang tegak lurus dengan turbin. c. Short Slanted Block atau dikenal dengan pengarah baling pendek, dimana bentuk fisik yang sama dengan jenis water block pada poin diatas. Dengan ukurannya yang pendek membuat air yang mengalir memiliki momentum tumbukan yang lebih besar daripada long slanted block diatas. d. Eye-Shaped Slanted Block atau dikenal dengan sebutan pengarah air berbentuk mata, yaitu dengan bentuk mata yang tajam, jarak yang lebih dekat dengan turbin, serta dengan adanya lubang intip (peep hole), menjadikan pengarah air jenis ini sangat efektif baik pada aliran air yang deras maupun sedang, dikarenakan kemampuannya dalam mengarahkan aliran air dengan baik hingga langsung mengenai sudu dari turbin. 2.1 Daya Air Daya atau energi yang dibawa oleh air yang mengalir sangatlah berpengaruh terhadap putaran turbin dan keluaran dari generator, dengan mengatur jumlah debit yang masuk dan ketinggian jatuhnya ( mengalir) air yang menuju turbin, maka akan didapatkan nilai daya yang dibawa oleh air tersebut. Dengan menggunakan persamaan: P = ρ x g x Q x h Diketahui: P = Daya air (watt) ρ = Massa jenis air (kg/m 3 ) Q = Debit air (m 3 /s) h = Ketinggian jatuh air (head) (m) g = gravitasi bumi (m/s 2 ) 2.2 Efisiensi Turbin Efisiensi turbin (η) memiliki nilai yang tergantung dari keadaan beban dan jenis turbinnya. Kinerja dari suatu turbin dapat dinyatakan dalam beberapa keadaan diantaranya; tinggi maksimum, tinggi terjun minimum, tinggi terjun normal, dan tinggi terjun rancangan. Pada tinggi terjun rancangan turbin akan memberikan kecepatan terbaiknya sehingga efisiensinya mencapai maksimum. Dimana perbandingan antara daya keluaran (output) yang dihasilkan dengan daya yang masuk pada turbin (input), dapat dituliskan sebagai berikut: η = P output P input Dimana : η = Efisiensi turbin (%) p output = daya keluaran turbin (watt) p input = daya air (watt) 3. Pembahasan Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif, dikarenakan data-data pengukuran dan analisis sangat dibutuhkan dalam perancangan serta manufaktur Turbin Bulb (bohlam). Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi perancangan Turbin air, yang memanfaatkan metode reaksi dengan modifikasi Turbin bohlam sebagai peng-konversi tenaga air dalam pipa, menjadi tenaga kinetik pemutar Generator. Modifikasi yang terdiri dari pembentukan Turbin, yang memiliki sudu sebanyak 12 sudu dengan memakai tipe dasar Turbin Savonius tipe S, yang dibentuk mengikuti kontur fisik sebuah bola atau bohlam (Bulb). Pembuatan Turbin, set up alat, dan pengambilan data yang dilakukan dengan mengukur besarnya daya listrik yang dihasilkan sistem Piko hidro yang dibangun

3.1 Diagram Alur Penelitian Tahap-tahap pada perancangan dan pengambilan data dari Turbin yang akan dibangun, dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Diagram Alur Rancang Bangun dan Analisis Data Diagram alur pada gambar 3.1, menjadi kerangka penelitian yang akan dilakukan. dengan membuat rancang bangun Turbin yang tepat dan kemudian dihubungkan dengan Alternator AC, untuk membangkitkan daya listrik dari aliran arus air yang mengalir di dalam pipa, sehingga daya listrik yang dihasilkan dapat diukur dan kemudian dilakukan analisis data secara keseluruhan, serta penarikan simpulan beserta saran dari penelitian yang dilakukan. 3.2 Rancang Bangun Sistem Turbin 1. Turbin Bulb Gambar 3.12. Hasil manufaktur, Turbine Bulb tipe Solid dan tipe Hollow Turbin pada gambar 3.12 terbuat dari besi campuran dan di lapisi cat anti karat yang berwarna hitam dengan teknik pelapisan powder coating. Zat anti karat dilapisi pada bagian baling- baling turbin yang akan bersentuhan langsung dengan air yang mengalir pada pipa utama.

2 Pipa sumbu (T) Gambar 3.13. Pipa Sumbu T dan Kerangka dudukan pipa 3 Pengarah aliran air (water block) Gambar 3.14. Hasil manufaktur water block, tampak depan dan tampak belakang Pada gambar 3.14, penghalang air (water block) terdiri dari dua jenis lubang, dimana lubang yang besar merupakan jalan masuk utama air menuju baling-baling turbin, dan empat lubang kecil berfungsi untuk menjaga aliran air yang masuk tidak mengalami arus balik dalam jumlah besar. 3.3 Manufaktur Komponen pendukung 1. Bearing one way (satu arah) dan Dudukan Pada gambar 3.15, terlihat bearing yang digunakan adalah bearing jenis satu arah (one way bearing), untuk menjaga jika terjadinya aliran turbulen yang menyebabkan turbin akan berputar ke arah yang sebaliknya. Bearing diletakkan di dalam dudukan bearing yang sekaligus menjadi penahan air yang melewati turbin agar tidak naik dan masuk ke dalam generator AC. Gambar 3.15. Hasil manufaktur dudukan bearing, one way bearing dan dudukan, bearing digabungkan dengan dudukannya

Setelah pengukuran dan pembubutan dari komponen- komponen Sistem selesai, kemudian dilakukan perakitan sistem secara keseluruhan. Seperti pada gambar di bawah: Gambar 3.19. Sistem Pembangkit Listrik Skala Pikohidro dengan menggunakan Turbin Bulb. 4. Penutup 4.1 Kesimpulan Berdasarkan data-data yang telah diambil dari ke-empat pengujian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tegangan dan besarnya arus listrik sangatlah bergantung kepada jumlah debit yang mengalir di pipa, atau kecepatan arus air. Terlihat pada grafik dari perbandingan antara turbin bulb tipe hollow dan solid, bahwa turbin tipe hollow-lah, yang menghasilkan keluaran arus, tegangan, dan daya listrik yang lebih besar. Perbedaan keluaran yang dihasilkan oleh masing-masing turbin dipengaruhi oleh tipe turbin itu sendiri, dan faktor lingkungan pada saat pengujian, seperti kelembapan udara, temperatur, curah hujan, dan debit air sungai yang mengalir 4.2 Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan perlu adanya beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan, agar sistem Piko Hidro menjadi lebih efektif dan lebih baik, diantaranya ; 4.2.1 Sistem Pico Hydro 1. Memperhatikan serta memperhitungkan kontur fisik turbin, baik dari segi baling- baling turbin itu sendiri, maupun dari segi manufakur, sehingga menjadikan turbin lebih efisien dan dapat bekerja dengan baik. 2. Memasang pemutus/penyambung (valve) aliran air di dalam pipa pengarah (inlet) sehingga aliran arus yang masuk akan lebih stabil dan terkendali. 3. Memakai sensor yang dapat mengendalikan atau memonitor kecepatan air di dalam pipa, suhu lingkungan, dan sensor arus yang real time. 4. Mempertajam tikungan air pada saat memasuki water block (pengarah aliran yang langsung menuju turbin). 5. Membuat penyaring (filter) di ujung (inlet) pipa, sehingga dapat menyaring benda-benda yang dapat menggangu kinerja sistem Piko Hidro. 4.2.2 Alat Pengujian 1. Memakai alat pengukur kecepatan dan debit air (flow meter) yang lebih akurat, sehingga akan didapatkannya data yang lebih spesifik terhadapap lingkungan secara aktual. 2. Membuat AS (penghubung antara turbin dan generator) lebih panjang, sehingga dapat dihitung jumlah rotasi turbin per-menit (rpm). 3. Membuat kerangka atau tempat untuk menaruh alat-alat ukur dan rangkaian beban yang tahan air (water resistant), sehingga menjaga alat pengujian jika terkena/ terjatuh ke dalam air. 4.2.3 Lokasi Pengujian / Penempatan Sistem 1. Membuat bendungan (dam) buatan, sehingga dapat menghasilkan aliran air yang dapat diatur. 2. Memiliki (head) atau turunan dari jatuhnya aliran air dari bendungan buatan baik yang berkapsitas kecil maupun besar, sehingga akan menghasilkan kecepatan arus air yang lebih besar. 3. Memilih aliran yang lebih bersih, baik dari sampah lingkungan atau pabrik, sehingga menjaga sistem Piko Hidro tetap stabil dan dapat bekerja dengan baik dalam waktu yang lama.

Daftar Pustaka [1].United States Energy Information Administration, for oil production and BP Statistical Review of World Energy, for oil consumption & www.migas.esdm.go.id [2].Learn the issues: water. United States Environmental Protection Agency; 2012. [3].Brothers K. A practical approach to water loss reduction. Water 2003;21: 54e5. [4].Rajani B, Kleiner Y. Comprehensive review of structural deterioration of water mains: physically based models. Urban Water 2001;3(3):151e64. [5].Kleiner Y, Rajani B. Comprehensive review of structural deterioration of water mains: statistical models. Urban Water 2001;3(3):131e50. [6].Rajani B, Zhan C. On the estimation of frost loads. Canadian Geotechnical Journal 1996;33(4):629e41 [7].Dikutip dari buku Hydroelectric Handbook, William P. Creager and Joel D. Justin, Second Edition, John Wiley & Sons, Inc., New York, 1950, hal. 832. [8].Dikutip dari buku Hydro Power engineering, A Textbook for Civil Engineer, James J. Doland, D.Sc., The Ronald Press company, New York, 1984, hal.77 [9].Dikutip dari buku Hydroelectric Handbook, William P. Creager and Joel D. Justin, Second Edition, John Wiley & Sons, Inc., New York, 1950, hal. 826 [10]. J. Chen a, H.X. Yang, C.P. Liu, C.H. Lau, M. Lo, 2012