KAPAN KAWIN? Ringgo Agus Rahman

dokumen-dokumen yang mirip
Cinta Kedua. Majalah Parents Desember Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi.

Lika-liku Mencari Pasangan Hidup yang Seiman. Ditulis oleh Krismariana Senin, 30 Januari :02

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Penerbit Lintang Fajar

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta. Secara Komer sial di pidana dengan pidana penjara

'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes.

.satu. yang selalu mengirim surat

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

Secangkir Kopi. Intro. Saat ini aku tidak memiliki seorang kekasih, tidak memiliki pekerjaan dan mungkin juga tidak memiliki teman sesungguhnya.

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

TULIS TANGGAL, BULAN TAHUN KAPAN NIKAH

CARA AMPUH MEMBUAT WANITA JATUH CINTA PADA PRIA

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

Yg Membahayakan Perkawinan

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

JADIKAN PEKERJAAN KITA SEBAGAI SOULMATE

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Di ebook sebelumnya, saya sudah janji akan membahas

CATATAN KECIL MASA SEKOLAH. dan cerita-cerita lainnya

Di Unduh dari : Bukupaket.com

Kang, sebenarnya khitbah sama tunangan itu sama gak sih?

Aku, Sekolah, dan Cita-citaku

REALationship from CYBERspace

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

BAB 1 PENDAHULUAN. terbatas berinteraksi dengan orang-orang seusia dengannya, tetapi lebih tua,

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY

Banyak yang ingin menulis ke media tapi bingung bagaimana memulainya. Ada dua cara:

Suatu hari. Fara, kamu ibu ikutkan ke olimpiade Ipa ya! Seru Bu Guru yang membuat Fara kaget sekaligus senang.

(karna bersepeda keliling komplek sampe 127 kali dari yang pagi pun menjadi sore)

AYU WULANDARI KETIKA GALAU TINGKAT INTERNASIONAL. Penerbit. Fakultas Sastra. Universitas Muhammadiyah Purwokerto

semoga hujan turun tepat waktu

ASEP DI JAKARTA. Sebuah novel karya Nday

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

***** 2 Bintang Bersinar di Negeri Berlian

TILL DEATH DO US PART

AKU AKAN MATI HARI INI

Read this and get smart. Learn from some other journey. And find your ego gratification. ~ Vidya Ajeng, a smart woman trapped in a hilarious creature

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Kiat Melejitkan Potensi Diri

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI. Nama : Donna Ayu Anggraeny. Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya, 24 Juli 1993

Ketika pena lebih tajam dari sebilah pedang

sebenarnya saya terlambat karena saya terlambat bangun, maafin saya Pak, saya sudah berbohong dan terlambat. Pak Guru memukul meja, sambil berkata,

Sahabat Peri Penulis

23 April 2013 Introduction

yang putih. Cukuplah menutupi kulit Bayu yang sedikit hitam. Karena saking pemalunya, jangankan untuk minta nomor hp Fivin, ngajak kenalan aja Bayu

Bacaan: 1 Korintus 13:1-13

SHAINA BARENO. 9 Butterflies. (9 Kupu-kupu) Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

This is the beginning of everything

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua penduduk di dunia ini hidup dalam unit-unit keluarga. Setiap

Aku dan adik kelasku.

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010

BAB III ASAL USUL MUALLAF DAN MOTIVASINYA MASUK ISLAM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Beberapa dekade lalu, orang tua sering menjodohkan anak mereka dengan

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS)

Kodokhitamputih Dkk. #Cintaitu. Penerbit Kodok Hitam Putih. Nulisbuku.com. Bekerjasama dengan

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi


Bima MSV. Mimpi Haristo. Penerbit MSVdream

BAB I PENDAHULUAN. Risna Desiana Sahman, Variasi Bahasa Humor dalam Kumpulan Cerpen Fanfiction Comedy

I Want Him... Di Jogjakarta, lahirlah anaknya yang ketujuh, anak perempuan, dan itulah aku. Setelah kehamilan ibu yang boleh

PROLOG. Terbangun di tempat yang aku tidak mengenalnya bukanlah impianku.

BAB V. KESIMPULAN, DISKUSI, dan SARAN

NADIA AKU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Untuk ayah.. Kisah Sedih.

Doa Ibu yang Mengubah Dunia

Kini harun hanyalah seorang lelaki petualang ulung yang menciptakan bahagianya sendiri, seorang lelaki yang tak pernah lelah akan mencari sebuah arti

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

bismillahirrahmanirrahim

Diterbitkan melalui:

P U T U S A N. Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. tugas dan sumber-sumber ekonomi (Olson and defrain, 2006).

Dillatiffa. Unfortunate

Pertama Kali Aku Mengenalnya

P U T U S A N. Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Belajar Memahami Drama

BAB V PEMBELAJARAN. Pembelajaran sastra saebagai bagian dari sistem pendidikan nasional berperan untuk

Cara membuat wanita terkesan dengan anda

Kau Tetap Indonesiaku

BAB IV. CERAI GUGAT KARENA ISTRI SELINGKUH DALAM PUTUSAN PERKARA NOMOR: 603/PDT.G/2009/PA.MLG. (Studi Analisis Dengan Pendekatan Maqasid Al-Syari ah)

BISMILLAHIRAHMANNIRAHIM

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

"Ya ampun ini anak pikirannya makan terus. Hahahaha," jawab Ricky "Yah keliatan kali dari pipi Ki. Hahaha," timpal Cella Persahabatan yang nyaris

~24 SELINGAN DALAM HIDUP~

AAM AMRULLAH. PELANGI DI ATAP RUMAH (Kumpulan Cerpen) Penerbit Nulisbuku.com

Jingga Senja kazuka s publisher

BAB I PENDAHULUAN. tentang pernikahan menyatakan bahwa pernikahan adalah: berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. (UU RI Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1

Salinan P E N E T A P A N Nomor: 0020/Pdt.P/2010/PA.Dmk. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Gambar tersebut adalah sebuah hati, ditengah-tengahnya terdapat sebuah gedung dan disamping kiri gambar tersebut ada angka satu besar sekali.

Selamat pagi / siang /sore, Saudara dan Saudari yang saya hormati,

Transkripsi:

KAPAN KAWIN? Tentunya kita masih ingat dialog iklan sebuah merk rokok yang dibintangi oleh Ringgo Agus Rahman beberapa waktu lalu. Dialognya kira-kira begini: Kapan kawin? tanya seorang ibu pada Ringgo. May, jawab Ringgo yang terdengar berbunyi Mei. Oh, Ringgo mau kawin bulan Mei, ujar sang Ibu. Ringgo pun dengan cepat melanjutkan, Maybe yes, Maybe no. Kawin. Menikah. Berumah tangga. Married. Atau apalah sebutannya, suatu saat pastilah akan dialami atau setidaknya diinginkan oleh hampir setiap orang di seluruh dunia. Hanya masalah waktu alias kapan hal itu akan terlaksana saja yang berbedabeda karena setiap orang punya target atau rencana sendiri-sendiri. Misalnya, si A setelah mencapai umur sekian. Si B kalau sudah mapan. Atau Si C bila sudah ketemu pasangan yang cocok. Hmm saya banget, tuh.

Menikah dan pasangan adalah dua hal yang saling berkaitan. Bila hendak menikah, pastilah harus ada pasangannya. Bila sudah punya pasangan, barulah bisa menikah. Tapi, terkadang sudah ada pasangan pun, belum tentu bisa menikah. Alasannya bisa macam-macam: belum siap, tidak cocok, kurang sreg, atau malah bukan jodohnya (?) dan banyak lagi. Apalagi yang belum punya pasangan. Hmm.lagilagi saya banget. Kapan kawin, Jeng? Pertanyaan itu acapkali membuat saya jengah, gerah, bahkan marah. Dulu, tujuh tahun lalu, ketika saya punya pasangan hingga lima tahun kemudian, saat ditanya kapan kawin, saya masih bisa memberikan jawaban seperti: masih ingin saling menjajaki dulu, ingin saling lebih mengenal lagi, dan bla.bla.bla. Tapi, sekarang? Sudah pasangan tidak punya, eh, ditanya terus kapan kawin. Mau kawin sama siapa? Makanya buruan cari pacar lagi, Anjuran itu kadang juga membuat telinga saya panas. Bukan saya tidak mau cari pacar lagi, bukan pula saya 2

trauma dengan kegagalan hubungan saya terdahulu, melainkan sampai sekarang saya belum menemukan calon pasangan yang tepat. Bukan karena saya pilihpilih (meskipun disadari atau tidak, saya jadi pilihpilih), melainkan lebih karena saya belum merasa jatuh cinta lagi (dan malangnya, saya adalah tipe perempuan yang sulit untuk jatuh cinta). Ah, cinta kan bisa belakangan. Yang penting kawin dulu, Teman saya pernah berujar. No way, Saya tidak sependapat. Meskipun ada pepatah yang mengatakan witing tresno jalaran soko kulino atau cinta tumbuh karena terbiasa dan saya percaya ada cinta yang seperti itu, tapi kalau menikah tanpa dilandasi rasa cinta yang erat kaitannya dengan rasa ikhlas, pasti rasanya tidak nyaman. Coba bayangkan. Setiap hari kita akan tinggal satu atap dengannya. Setiap hari kita akan tidur satu ranjang dengannya. Dan bukan tidak mungkin sewaktu-waktu kita akan diminta bercinta dengannya. Nah, kalau semua itu kita jalani dan lakukan tanpa adanya rasa cinta dan ikhlas, bagaimana rasanya? 3

Tidak nyaman, kan? Lain halnya bila semua itu kita jalani dan lakukan dengan rasa cinta dan ikhlas. Hmm, rasanya dunia hanya milik berdua. Iya, kan? Kok kamu santai banget, Jeng. Ingat umur, lho. Apa kamu tidak kepingin punya anak yang luculucu? That was damn question for me. Hiks, rasanya saya ingin menangis. Bukan saya meratapi nasib masih jomblo di usia yang enam belas bulan lagi akan menginjak kepala tiga, melainkan saya gemas dan geram dengan omongan seperti itu karena kesannya bila saya tidak cepat-cepat menikah dan segera punya anak, maka hidup saya akan hancur. Aaarrgghhhh. What the h*ll. So? Tentu saja saya ingin menikah. Saya juga ingin punya anak-anak yang lucu-lucu. Tapi, bila saya belum menemukan qualified partner, apa saya harus memaksakan diri untuk melepas masa lajang hanya demi memiliki status menikah di KTP? Memang saya kadang merasa tidak enak hati bahkan merasa bersalah pada keluarga saya, terutama nenek saya, tapi apa perasaan saya akan lebih baik bila saya 4

memberikan mereka menantu yang asal menantu? Lagipula, yang akan menjalani kehidupan pernikahan kan saya, jadi wajar kan bila saya tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan untuk melakukan hal yang semoga hanya sekali saja terjadi seumur hidup saya? Jadi, kapan kawin, nih? Pertanyaan itu mengusik saya untuk kesekian kalinya. Saya yang sudah kehabisan tenaga untuk mendebat pertanyaan itu, saya yang sudah capek untuk marah-marah, saya yang sudah bosan dengan pertanyaan itu sendiri, akhirnya menemukan jawaban yang (semoga) tepat. Yaitu: Insyaallah, secepatnya. Doakan, ya? yang saya ucapkan sambil tersenyum manis. Hasilnya? Mereka pun akan menjawab. Aku doakan, deh, Dan karena dipanjatkan oleh orang banyak, semoga itu menjadi doa yang akan dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, secepatnya. Amin. Ditulis Maret 2008 5

TENTANG SESEORANG, PROSES, DAN RP. 75.000 First experience is unforgettable moment alias pengalaman pertama adalah momen tak terlupakan. Misalnya: jatuh cinta, patah hati, ciuman, dan masih banyak lagi pengalaman pertama yang lain. Tapi, apa yang akan saya ceritakan di sini adalah pengalaman ketika tulisan saya dimuat pertama kali, bagaimana prosesnya, dan hasilnya. Ketertarikan saya pada tulis-menulis berawal ketika saya membaca tulisan seorang teman. Saat itu saya masih duduk di bangku SMP kelas 1. Setelah membaca tulisannya, saya berpikir: teman saya bisa menulis, kenapa saya tidak? Lalu, saya pun mencoba menulis awalnya hanya untuk konsumsi pribadi, tapi kemudian saya memberanikan diri untuk mengirimkan tulisan saya yang berupa cerpen ke majalah dan makin suka menulis ketika salah satu cerpen saya berhasil dimuat di majalah. Sebuah 6

cerpen saya yang berjudul Maafkan Aku Bila Mencintaimu dimuat di Majalah ANITA Cemerlang/10/Tahun XXI/26 Mei 08 Juni 2000 (sayangnya, majalah ini sudah tidak terbit lagi sekarang). Ada cerpen saya di majalah artinya saya sudah bisa disebut penulis, kan? Hehehe. Rasanya senang sekali. Nah, beberapa waktu lalu saya membaca lagi cerpen tersebut dan itu mengingatkan saya tentang beberapa hal yang berhubungan dengannya, seperti: Tentang Seseorang Jujur saja, cerpen tersebut lahir ketika saya jatuh hati pada seseorang itu. Dari judulnya saja pembaca pasti sudah bisa menebak-nebak apa isi dari cerpen tersebut. Yup, benar sekali. Tentang cinta tak berbalas karena yang dicintai ternyata telah memiliki cinta yang lain. Begitulah yang saya alami. Saya mencintai seseorang yang telah mencintai seseorang yang lain. Rasanya tidak menyenangkan, ternyata. Tapi, saya harus berterima kasih pada seseorang itu 7

karena dia telah memberi saya inspirasi untuk membuat cerpen tersebut. Dan kalau ingatan saya benar, seseorang itu saya berikan kesempatan untuk membaca cerpen itu dan atau malah saya beri gratis majalah edisi tersebut. Tapi, saya lupa bagaimana reaksinya. Hehehe. Tentang Proses Proses pembuatan cerpen itu tidaklah lama, hanya beberapa hari saja. Mungkin karena cerpen itu adalah curahan hati saya, maka rasanya mudah saja bagi saya untuk menuliskannya. Awalnya saya tidak berniat untuk mempublikasikan cerpen itu, tapi karena pada masa-masa itu saya sering membaca majalah ANITA Cemerlang yang isinya nyaris cerpen semua, akhirnya saya coba mengirimkannya. Dan perjuangan pun dimulai. Cerpen yang semula saya tulis tangan di buku tulis, mau tidak mau harus saya salin ke dalam bentuk ketikan rapi di lembaran kertas hvs (sesuai kriteria pengiriman naskah). Tapi, berhubung saat itu saya belum memiliki komputer dan di daerah saya tinggal belum 8

ada rental komputer, maka saya harus mengetiknya dengan mesin ketik manual. Tapi, karena saya tidak memiliki mesin ketik manual, maka saya pun meminjamnya dari tetangga. Perjuangan saya tidak berhenti sampai di situ karena setelah itu barulah perjuangan yang sesungguhnya dimulai. Ternyata mengetik dengan mesin ketik manual itu sulit. Bayangkan saja. Bila kita mengetik dengan komputer, jika terjadi salah ketik, kita dengan mudah bisa memperbaikinya hanya dengan mengoperasikan tombol delete sebelum hasil ketikan dicetak. Tapi, bila kita mengetik dengan mesin ketik manual, jika terjadi salah ketik, maka kita mesti mengganti kertasnya dan mengetik ulang. Karena bila yang salah ketik itu kita hapus dengan tipe-ex atau sejenisnya, maka hasilnya sungguh akan tidak rapi dan tidak nyaman dibaca. Saya mengalami semua itu. Salah ketik. Ganti kertas. Berulang-ulang. Baru setelah mencoba berkali-kali, akhirnya ketikan yang rapi berhasil saya dapatkan sehingga naskah cerpen tersebut siap dikirimkan. 9

Tentang Rp. 75.000 Rp. 75.000 adalah besarnya honor cerpen tersebut. Jumlah yang pastinya sedikit sekali bila dibandingkan dengan honor cerpen saat ini yang bisa mencapai 4x atau bahkan 10x lipat. Saya perlu waktu kurang lebih 1 tahun untuk melihat cerpen itu akhirnya lolos seleksi alias dimuat. Waktu yang menurut saya terlalu lama untuk memutuskan apakah sebuah cerpen layak dimuat atau tidak, tapi kalau setiap hari redaksi menerima ratusan cerpen, wajar juga sih. Namun begitu, saya tetap merasa senang dan bangga. Apalagi cerpen itu ternyata menjadi cerpen utama pada edisi tersebut. Sehingga Rp. 75.000 mendadak terasa seperti Rp. 75.000.000. Padahal sampai detik ini, saya belum pernah memegang apalagi menerima uang sejumlah itu. Semoga suatu saat nanti saya berkesempatan memilikinya. Amin. Hehehe. Ditulis Februari 2009 10