KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

ARTIKEL ILMIAH YOPI SANTRI YENI NPM

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

Jurnal Pendidikan, Pengajaran Bahasa dan Sastra ONOMA PBSI FKIP Universitas Cokroaminoto Palopo

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X ASMA NEGERI 1 MENYUKE

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA MUHAMMAD BAKRI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keterampilan berbahasa yang diajarkan dalam pengajaran bahasa

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONJUNGSI DALAM WACANA DESKRIPSI SISWA KELAS V SD NEGERI 51 BANDA ACEH. RahmiArianti, Adnan, M.Yamin.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah eksprimen semu (Quasi Experimental

JIME Vol. 2 No. 1. April 2016 ISSN

KOMPETENSI PENGUASAAN IDE UTAMA DAN IDE TAMBAHAN DALAM PARAGRAF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 HALBAR DI IBU TENGAH MALUKU UTARA

Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri

OLEH Vera Puspita Liangsari NIM ABSTRAK

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II LANDASAN TEORI. dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui penguasaan keterampilan. jenis tulisan baik tulisan fiksi maupun nonfiksi.

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016 KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI 3M PADA SISWA KELAS VIIA SMP ISLAM DIPONEGORO WAGIR KABUPATEN MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikhlasiah As ar, 2016

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KATA PENGHUBUNG DALAM PARAGRAF ARGUMENTATIF SISWA KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI TAHUN AJARAN 2016/2017

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

KEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

Peningatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi Menggunakan Model Cooperative Think Pair Share Pada Siswa Kelas X C SMA Negeri 5 Singkawang

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri.

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

Keterampilan Dasar Menulis

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat hubungan

KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN DALAM BENTUK PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMPN 3 X KOTO SINGKARAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN. membaca yang baik akan menunjang keberhasilan hal-hal yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA N 9 PADANG ARTIKEL ILMIAH

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK

MARLINA BAKRI (Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNCP)

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan kemampuan berbahasa produktif yang penting

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG KAPAS ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penerapan pendekatan, metode, dan teknik dalam pengajaran

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo LEMBAR PENGESAHAN JURNAL OLEH

Transkripsi:

1 KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI andisusisuriana@yaho.com Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya peneliti yang melakukan penelitian secara khusus tentang menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan. Masalah dalam penelitian ini ialah bagaimanakah kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa siswa SMA Negeri 12 Konawe Selatan berkategori mampu secara individual mencapai 89 responden (83,17%), sedangkan yang tidak mampu secara individual mencapai 18 responden (16,02%), sehingga kemampuan menulis paragraf eksposisi kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan tidak mampu. Dikatakan demikian karena secara klasikal hanya mencapai 83,17%. Kelima aspek yang diteliti, secara klasikal siswa mampu pada aspek. Penyusunan paragraf eksposisi pada aspek pembahasan bersifat informasi 107 responden atau 100%, tidak mempengaruhi pembaca 101 responden atau 94,39%, dan pada aspek penggunaan kata penghubung antarklausa dikategorikan tidak mampu karena 89 responden atau 83,18% tidak mencapai 85%, pembahasan dinyatakan dengan buktibukti yang kongkret 100 responden atau 93,45, pembahasan bersifat logis 107 responden atau 100%. Kata kunci: Kemampuan Menulis Paragraf Eksposis Pendahuluan Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan bangsa dan Negara Indonesia. Kedudukan bahasa dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang, agama, suku, budaya, dan ras yang berbeda, (4) alat penghubung antar daerah. Tujuan pembelajaran disajikan dalam komponen kebahasaan, komponen pemahaman, dan komponen penggunaan secara terpadu. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), terdapat empat keterampilan berbahasa di antaranya: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Di antara keempat keterampilan tersebut, keterampilan menyimak terdapat di awal karena seseorang belajar bahasa tidak akan langsung dapat berbicara, membaca, dan menulis tanpa terlebih dahulu menyimak atau mendengarkan. Keterampilan yang tertuang dalam standar kompetensi dasar pada pembelajaran di sekolah adalah keterampilan menulis. Menurut Iskandarwassid (2011: 248) aktifitas menulis merupakan suatu bentuk menifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai oleh pembelajaran bahasa setelah kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca. Tarigan (dalam Dalman, 2012: 4) mengatakan bahwa menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut dan dapat memahami grafis itu. Kegiatan menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan

2 dalam proses belajar. Sehubungan dengan kegiatan menulis, perlu diingat bahwa banyak keuntungan yang dapat dipetik dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Eksposisi bisa juga disebut pemaparan, yakni salah satu bentuk paragraf yang berusaha menerangkan, menguraikan atau menganalisis satu pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan dan pandangan seseorang. Masalah secara terperinci memberikan interpretasi terhadap fakta yang dikemukakan. Dalam tulisan eksposisi teramat dipentingkan informasi yang akurat dan lengkap. Oleh karena itu, keterampilan menulis eksposisi harus menjadi perhatian lebih dikalangan para pengajar siswa sekolah menengah Atas (SMA) Negeri 12 Konawe Selatan. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pembelajaran menulis teks eksposisi menjadi salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa SMA/MA secara maksimal. Pembelajaran menulis teks eksposisi terdapat pada kompetensi dasar 4.3 menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraph eksposisi yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Keterampilan menulis teks eksposisi diajarkan kepada siswa dengan tujuan agar siswa mampu menulis teks eksposisi dengan bahasa yang baik dan benar, koheren sesuai dengan karakteristik teks. Pembelajaran keterampilan menulis paragraf eksposisi pada siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan yang telah diajarkan di SMA Negeri 12 Konawe Selatan memberi pengaruh terhadap pembelajaran bahasa secara umum karena kemampuan menulis paragraf merupakan salah satu persyaratan tercapainya target kurikulum. Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negri 12 Konawe Selatan? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan. Kajian Pustaka Pengertian Menulis Dalman (2012: 4) menulis adalah proses penyampaian pikiran, angan-angan, prasaan dalam bentuk lambang/tanda/tulisan yang bermakna. Dalam kegiatan menulis terdapat suatu kegiatan merangkai, menyusun, melukiskan suatu lambang/tanda tulisan berupa kumpulan huruf yang membentuk kata. Kumpulan kata membentuk kelompok kata atau kalimat, kumpulan kalimat membentuk paragraf, kumpulan paragraf membentuk wacana atau paragraf yang utuh dan bermakna. Menulis pada hakikatnya adalah kegiatan menuangkan gagasan tanggapan, pendapat, perasaan, kegiatan dan kemauan serta informasi ke dalam kebahasa tulis kemudian mengirimkannya kepada orang lain (Syafi ie, 1988: 45). Suparno (2002: 13) mengemukakan bahwa menulis dapat didefinisikan sebagai satu kegiatan penyampaian pesan atau komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat medianya. Dengan menulis manusia dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Proses Menulis Menurut Pujiono Setyawan (2013: 5), Selama proses menulis, seseorang perlu serangkaian aktivitas yang melibatkan beberapa fase. Fase-fase tersebut yaitu: tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap pascapenulisan.

3 Pengertian Paragraf Paragraf menurut Gani (2013: 21) merupakan bagian-bagian paragraf yang terdiri dari kalimat-kalimat yang berhubung-hubungan secara utuh dan padu serta merupakan kesatuan pikiran. Di bidang bentuk pada umumnya paragraf terdiri dari sejumlah kalimat, atau dengan kata lain merupakan kumpulan dari sejumlah kaliamat meskipun ada juga yang hanya terdiri dari satu kalimat atau satu kata, misalnya kalimat penutup pada surat yang sering hanya berupa kata terima kasih. Sejumlah kalimat itu kait-mengait sehingga membentuk suatu kesatuan. Di bidang makna, paragraf itu merupakan suatu informasi yang memiliki ide pokok sebagai pengendalinya (Ramlan, 2013: 22). Jenis Paragraf Menurut Dalman (2012: 93) ada lima jenis paragraf yaitu sebagai berikut: 1. Paragraf Bahasan (Argumentasi) 2. Paragraf Pelukisan (Deskripsi) 3. Paragraf Kisahan (Narasi) 4. Paragraf Bujukan (Persuasi) Paragraf Paparan (Eksposisi) Menurut Gani A. Ramlan (2014: 104) eksposisi artinya paparan, dengan paparan penulis menyampaikan suatu penjelasan dan informasi. Setelah membaca, seseorang akan mengerti dan memahami apa yang disampaikan oleh penulis dalam paparan tersebut. Oleh karena itu, paragraf eksposisi adalah paragraf yang bersifat menginformasikan, menerangkan, menjelaskan, atau memaparkan sebuah benda, gagasan, atau ide. Ciri-ciri Paragraf Eksposisi Menurut E. Kosasih, (2008: 106) dalam paragraf eksposisi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Penjelasannya bersifat informasi 2) Pembahasan masalahnya bersifat objektif 3) Tidak mempengaruhi pembaca 4) Penjelasannya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret (tidak mengada-ada) 5) Pembahasannya bersifat logis dan sistematis. Pembelajaran Menulis Paragraf Eksposisi di SMA Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SMA Negeri 12 Konawe Selatan ditemukan bahwa ternyata pembelajaran menulis paragraf eksposisi telah dipelajari di Kelas X pada semester I. Pembelajaran menulis paragraf eksposisi tersebut umumnya mengacu pada KTSP yang diterbitkan oleh Depdiknas. Pembelajaran menulis paragraf eksposisi diajarkan secara khusus yang bergabung dengan pokok bahasan menulis paragraf deskriptif dan naratif. Dalam penelitian ini hanya terfokus pada menulis paragraf eksposisi sebagai objek penelitian. Salah satu bahan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang perlu dicermati dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah pembelajaran menulis khususnya paragraf eksposisi. Pembelajaran menulis paragraf eksposisi dalam KTSP di kelas X dipelajari pada semester I dengan standar kompetensi mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, dan eksposisi). Dari standar itu kemudian dijabaran dalam kompetensi dasar yakni menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam paragraf eksposisi. Keterampilan

4 menulis teks eksposisi diajarkan kepada siswa dengan tujuan agar siswa mampu menulis teks eksposisi dengan bahasa yang baik dan benar, koheren sesuai dengan karakteristik teks. Adapun indikator sebagai berikut: (1) mendaftar topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf eksposisi, (2) mengembangkan paragraf eksposisi, (3) menggunakan kata penghubung antarklausa (dan, kalau, karena,tetapi, seperti, dengan, dll.) dalam paragraf eksposisi, (4) menyunting paragraf eksposisi yang ditulis teman. Pembelajaran paragraf eksposisi dilaksanakan sebanyak dua kali atau sebanyak 180 menit (4 x 45 menit). Adapun aspek-aspek yang dinilai dalam paragraph eksposisi yaitu (1) Aspek penjelasannya bersisafat informasi (2) tidak mempengaruhi pembaca (3) menggunakan kata penghubung antar klausa (4) penjelasannya dinyatakan dengan bukti-bukti yang kongkret (5) pembahasannya bersifat logis. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu mendeskripsikan data penelitian secara objektif tentang kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan, sedangkan kuantitatif maksudnya data yang terkumpul diolah berdasarkan prinsip-prinsip statistik. Ditinjau dari jenisnya, penelitian ini dikategorikan peneltian sekolah. Dikatakan demikian, karena data penelitian ini diperoleh di sekolah dengan keterlibatan langsung peneliti ke sekolah tempat penelitian. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (filed research). Yaitu peneliti terlibat langsung ke lapangan atau sekolah tempat sampel guna memperoleh data penelitian. Populasi Populasi menurut Arikunto (2013: 65) adalah keseluruhan subjek penelitian, maka populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015. Tabel 3.2.1 Sebaran Populasi Kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan Tahun Ajaran 2014/2015 NO. Kelas Jumlah 1 X-A 27 2 X-B 27 3 X-C 27 4 X-D 26 Jumlah Empat Kelas 107 Sumber: Kepala Tata Usaha SMA Negeri 12 Konawe Selatan Sampel Penelitian Arikunto (2001: 23 mengatakan bahwa jika jumlah populasi lebih dari 100 orang maka yang menjadi sampel 10 atau 15% dari total populasi, akan tetapi jika jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka seluruh populasi akan menjadi sampel dalam penelitian. Berdasarkan pendapat di atas, maka teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah total sampling. Maksudnya seluruh populasi akan menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu 107 siswa.

5 Untuk lebih jelasnya keadaan sampel dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.2.2 Sebaran Sampel Kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan Tahun Ajaran 2014/2015 NO. Kelas Jumlah 1 X-A 27 2 X-B 27 3 X-C 27 4 X-D 26 Jumlah Empat Kelas 107 Sumber: Kepala Tata Usaha SMA Negeri 12 Konawe Selatan Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan menulis paragraf. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa, selanjutnya siswa diberikan tugas menulis paragraf sebelum menulis paragraf terlebih dahulu siswa menulis kerangka paragraf yang berkaitan dengan topik. Tes ini dilakukan dalam satu kali pertemuan selama 90 menit atau 2 x 45 menit (2 jam pelajaran). Panjang paragraf minimal 4 paragraf atau minimal 100 kata. Topik paragraf yang telah disediakan yaitu: 1. Pengolahan sampah di lingkungan tempat tinggal anda 2. Menjaga kebersihan lingkungan sekolah Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh dari hasil tulisan siswa setelah terkumpul, diolah untuk menentukan tulisan yang bercorak, setelah itu diamati sesuai dengan aspek yang diteliti. Adapun langkah-langkah yang dilakukan meliputi: 1. Peneliti mengumpulkan siswa dalam ruangan kelas. 2. Peneliti menyiapkan tema paragraf yang akan disusun menjadi sebuah paragraf eksposisi. 3. Siswa menyiapkan alat-alat tulis yang mendukung kegiatan menulis paragraf. 4. Peneliti membagikan instrument kepada siswa 5. Peneliti memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang petunjuk instrument. 6. Siswa diberi kesempatan untuk menulis paragraf eksposisi berdasarkan tema yang disiapkan. 7. Setelah waktu yang diberikan selesai, lembar kerja siswa dikumpul. 8. Guru dan peneliti memeriksa lembar krja siswa. Teknik Penilaian Tulisan siswa, dalam penelitian ini dinilai dengan menggunakan skor. Selanjutnya, model penilaian tersebut disajikan dalam table berikut. Tabel 3.5 Skor Penilaian No Aspek penilaian Hal yang dinilai Nilai Skor maksi mal

6 1 Aspek penjelasannya bersifat informasi Semua kalimat bersifat informasi 3 3 Terdapat 1-2 kalimat bersifat informasi 2 Terdapat 3 atau lebih kalimat tidak bersifat informasi 1 2 Aspek tidak mempengaruhi pembaca 3 Aspek menggunakan kata penghubung antar klausa Semua kalimat tidak mempengaruhi pembaca Terdapat 1-2 kalimat tidak mempengaruhi pembaca Terdapat 3 atau lebih kaliamat tidak mempengaruhi pembaca Paragraph yang ditulis menggunakan kata penghubung secara tepat Terdapat 1-2 yang tidak tepat penggunaan kata penghubung antarklausanya 3 2 1 3 2 3 3 4 Aspek penjelasannya dinyatakan dengan bukti-bukti yang kongkret 5 Aspek pembahasannya bersifat logis Terdapat 3 atau lebih yang tidak tepat penggunan kata penghubung antarklausanya Semua penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang kongkret Terdapat 1-2 penjelasanya tidak 2 dinyatakan dengan bukti-bukti yang kongkret Teradapat 3 atau lebih penjelasannya 1 tidak dinyatakan dengan bukti-bukti yang kongkret Semua pembahasannya bersifat logis 3 Terdapat 1-2 pembahasannya ditulis tidak logis Teradap 3 atau lebih pembahasannya tidak logis Jumlah Skor Maksimal 1 3 2 1 3 3 15 Sumber: SMA Negeri 12 Konawe Selatan

7 Teknik Analisis Data Data-data yang terkumpul dari hasil penelitian, selanjutnya diolah dan ditabulasi berdasarkan klasifikasi skor masing-masing siswa. Selanjutnya, data-data yang ditemukan diuraikan secara deskriptif dengan menggunakan teknik presentase sesuai dengan prinsip statistik. Tingkat kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa mengacu pada kemampuan, yaitu suatu anggapan bahwa secara individual siswa dianggap mampu apabila memiliki penguasaan minimal 75% dari setiap aspek yang dinilai sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk mengetahui kategori kemampuan menyusun paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negri 12 Konawe Selatan digunakan rumus dengan membagi perolehan skor yang diperoleh siswa dengan jumlah keseluruhan skor (maksimum) dikali 100%. Rumus yang digunakan untuk menentukan persentase ketuntasan siswa secara individual adalah: KI= jumlah skor yang diperoleh x 100% Jumlah skor maksimal (Sumber: SMA Negeri 12 Konawe Selatan) Rumus yang dipakai untuk menentukan ketuntasan pembelajaran siswa secara klasikal adalah: KK= jumlah siswa yang secara individual memperoleh persentase 75 x 100 Jumlah keseluruhan siswa (Sumber: SMA Negeri 12 Konawe Selatan) Dari persentase yang diperoleh, baik untuk kemampuan siswa secara individual maupun secara klasikal selanjutnya diacukan pada penilaian yang telah ditetapkan untuk menentukan kemampuan siswa. Untuk lebih jelasnya berikut adalah table penilaian kemampuan. Kategori Kemampuan Tabel 3.6 Kriteria Kategori Kemampuan Rentangan Skor Persentase kemampuan Keseluruhan Responden Mampu 12 15 80% - 100% Tidak mampu 1 11 6, 66% - 73,33% Sumber: X SMA Negeri 12 Konawe Selatan Berdasarkan table tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Siswa dikatakan mampu apabila responden mencapai skor 12-15, atau persentase kemampuan responden 80% - 100% 2. Siswa dikatakan tidak mampu apabila responden mencapai skor 1-11, atau persentase kemampuan responden 6,66% - 73,33% Hasil Penelitian Dalam bab ini dipaparkan hasil penelitian. Hasil analisis tersebut berkaitan dengan tujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan menulis paragraph eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif yang disajikan dalam tiga tahap, Tahap pertama, penyajian deskripsi hasil penelitian skor secara keseluruhan yang dicapai oleh siswa dalam menulis paragraf eksposisi dengan menggunakan rumus kemampuan. Tahap kedua, penyajian pada setiap aspek.

8 Aspek yang dimaksud sesuai dengan aspek penilaian dalam penelitian ini yakni:(1) penjelasannya bersifat informasi, (2) tidak mempengaruhi pembaca, (3),pembahasan bersifat logis (4), penjelasannya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret, dan (5) pembahasanya berifat logis. Tahap ketiga penyejian deskripsi hasil penelitian pada nilai yang diperoleh seluruh aspek untuk memperoleh rata-rata hasil yang dicapai pada penulisan paragraf eksposisi. Dalam penelitian menulis paragraph eksposisi kelas X di SMA Negeri 12 Konawe Selatan yang menjadi subjek penelitian ini dilakukan dengan perencanaan dan pelaksanaan yang matang. Peneliti dan guru pengejar bahasa dan sastra Indonesia di SMA Negeri 12 Konawe Selatan di kelas X saling bekerja sama dengan baik untuk menyukseskan penelitian ini. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan perolehan skor berdasarkan kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan dapat dilihat pada tabel perolehan skor secara menyeluruh berikut ini. Tabel 4.1 Hasil Perolehan Skor Total Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan No Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Total Presentase Kategori PBI TMP MKPA PDBK PBL Skor (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 3 2 2 12 80 Mampu 2 3 1 1 2 2 10 60 Tidak Mampu 3 3 3 3 2 2 13 86,66 Mampu 4 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu 5 2 3 2 2 3 12 80 Mampu 6 2 2 2 2 2 10 66,66 Tidak Mampu 7 2 2 1 3 2 13 86,66 Mampu 8 3 2 2 3 2 12 80 Mampu 9 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu 10 3 2 3 2 2 12 80 Mampu 11 2 3 1 2 2 10 66,66 Tidak Mampu 12 3 1 2 1 2 9 60 Tidak Mampu 13 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu 14 2 3 1 3 2 12 80 Mampu 15 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu 16 3 2 3 2 2 12 80 Mampu 17 2 3 1 2 2 11 66,66 Tidak Mampu 1 2 3 4 5 6 7 8 9

9 18 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu 19 2 3 1 2 2 11 66,66 Tidak Mampu 20 2 2 2 2 3 10 66,66 Tidak Mampu 21 3 2 3 3 2 13 86,66 Mampu 22 3 1 2 1 2 9 60 Tidak Mampu 23 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu 24 2 3 3 2 2 12 80 Mampu 25 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu 26 3 3 3 2 2 13 86,66 Mampu 27 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu 28 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu 29 2 3 3 2 2 12 80 Mampu 30 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu 31 3 3 1 3 2 13 86,66 Mampu 32 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu 33 2 3 2 2 2 11 73,33 Tidak Mampu 34 2 2 1 2 2 9 60 Tidak Mampu 35 3 2 3 3 2 13 86,66 Mampu 36 2 1 3 1 2 9 60 Tidak Mampu 37 3 3 3 2 2 13 86,66 Mampu 38 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu 39 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu 40 2 3 3 2 2 12 80 Mampu 41 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu 42 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu 43 2 3 2 2 3 12 80 Mampu 44 2 2 2 3 3 12 80 Mampu 45 3 2 3 3 2 13 86,66 Mampu 46 2 2 1 1 2 9 60 Tidak Mampu 47 3 3 3 2 2 13 86,66 Mampu 48 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu 49 3 2 2 2 3 12 80 Mampu 50 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu 51 2 3 3 2 2 12 80 Mampu 52 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu 53 3 3 3 2 2 13 86,66 Mampu 54 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu 55 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu 1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 56 2 3 3 2 2 12 80 Mampu 57 3 3 1 2 3 12 80 Mampu 58 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu 59 2 3 3 2 2 12 80 Mampu 60 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu 61 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu 62 2 3 3 2 2 12 80 Mampu 63 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu 64 3 3 3 2 2 13 86,66 Mampu 65 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu 66 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu 67 2 3 3 2 2 12 80 Mampu 68 3 2 1 1 2 9 60 Tidak Mampu 69 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu 70 2 3 3 2 2 12 80 Mampu 71 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu 72 2 3 1 2 2 11 73,33 Tidak Mampu 73 2 2 1 2 2 10 66,66 Tidak Mampu 74 3 2 3 3 2 13 86,66 Mampu 75 3 1 1 1 2 9 60 Tidak Mampu 76 3 3 3 2 2 13 86,66 Mampu 77 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu 78 3 2 1 1 2 9 60 Tidak Mampu 79 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu 80 2 3 3 2 2 12 80 Mampu 81 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu 82 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu 83 2 3 3 2 2 12 80 Mampu 84 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu 85 3 3 3 2 2 13 86,66 Mampu 86 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu 87 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu 88 2 3 3 2 2 12 80 Mampu 89 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu 90 2 3 3 2 2 12 80 Mampu 91 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu 92 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu 93 2 3 3 2 2 12 80 Mampu 94 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu 1 2 3 4 5 6 7 8 9

11 95 3 3 3 2 2 13 86,66 Mampu 96 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu 97 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu 98 2 3 3 2 2 12 80 Mampu 99 3 3 3 2 2 13 86,66 Mampu 100 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu 101 3 2 1 1 2 9 60 Tidak Mampu 102 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu 103 2 3 3 2 2 12 80 Mampu 104 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu 105 3 3 1 3 3 13 86,66 Mampu 106 2 3 3 2 2 12 80 Mampu 107 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu TM M : Tidak Mampu : Mampu PBI : Pembahasan Bersifat Informasi TMP : Tidak Mempengaruhi Pembaca MKPA : Pembahasan bersifat logis. PDBK : Penjelasan Dinyatakan dengan Bukti-bukti yang Kongkret PBL : Pembahasan Bersifat Logis. Berdasarka hasil penelitian yang terlihat pada tabel 4.1 tersebut, diperoleh informasi bahwa: 1. Sebanyak 89 responden atau 83,17% tergolong kategori mampu dalam menulis paragraf eksposisi dengan memperhatikan penjelasanya bersifat informasi, tidak mempengaruhi pembaca, pembahasan bersifat logis, penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret, dan pembahasanya berifat logis dengan rincian, 13 responden memperoleh skor 14 atau mencapai kemampuan 93,33%, 49 responden memperoleh skor 13 atau mencapai kemampuan 86,66%, 27 responden memperoleh skor 12 atau mencapai kemampuan 80%, 6 responden memperoleh skor 11 atau mencapai kemampuan 73,33%, 5 responden memperoleh skor 10 atau mencapai kemampuan 66,66%, dan 7 responden memperoleh skor 9 atau mencapai 60%. 2. Sebanyak 18 responden atau 16,82% berkategori tidak mampu dalam menulis paragraph eksposisi dengan memperhatikan penjelasanya bersifat informasi, tidak mempengaruhi pembaca, pembahasan bersifat logis, penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret, dan pembahasanya berifat logis, dengan rincian, 6 responden memperoleh skor 11 atau mencapai kemampuan 73,33%, 5 responden memperoleh skor 10 atau mencapai kemampuan 66,66%, 7 responden memperoleh skor 9 atau mencapai kemampuan 60%.

12 Untuk mendapatkan gambar yang jelas tentang perolehan skor kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan Kategori Frekuensi Presentase (%) Mampu 89 83,17% Tidak Mampu 18 16,82% Jumlah 107 100% Berdasarkan tabel 4.2 dapat diperoleh data bahwa dari 107 responden yang dijadikan sumber data penelitian terdapat 89 responden (83,17%) mampu menulis paragraf eksposisi dan 18 responden (16,82%) tidak mampu. Adapun setelah diketahui jumlah responden yang mampu dalam menulis paragraf eksposisi dengan memperhatikan penjelasanya bersifat informasi, tidak mempengaruhi pembaca, pembahasan bersifat logis, penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret, dan pembahasanya berifat logis, maka selanjutnya data tersebut dimasukkan ke dalam rumus kemampuan menulis paragraf ekposisi secara klasikal sehingga diperoleh hasil sebagai berikut. KK= Jumlah Siswa yang secara individual memperoleh presentase 75 x100% Jumlah keseluruhan siswa = 89 x100% 107 =83,18% Berdasarkan perhitungan tersebut, maka kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan secara klasikal dikategorikan dalam kategori tidak mampu. Hal tersebut disebabkan oleh presentase kemampuan siswa yang memiliki kemampuan minimal 75% tidak mencapai 85%, dalam hal ini presentase kemampuan klasikal hanya mencapai 83,17%. Deskripsi Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi pada Aspek Pembahasan Bersifat Informasi Berdasarkan hasil pengolahan data tentang kemampuan menulis paragraf ekposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek penjelasannya bersifat informasi yang terdapat pada tabel 4 tersebut, menunjukkan skor yang diperoleh berkisar antara 1-3. Data kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek penjelasannya bersifat informasi dapat dilihat pada tabel 4.2.1 berikut ini.

13 Tabel 4.2.1 Distribusi Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi pada Aspek Pembahasan Bersifat Informasi NO Skor Nilai Frekuensi Responden Presentase (%) Kategori 1 3 100 57 53,27% Mampu 2 2 80 50 46,72% Mampu 3 1 70 0 - - Jumlah 107 100% Pada tabel 4.2.1 menunjukkan bahwa diantara 107 siswa yang dijadikan sampel, terdapat 107 siswa (100%) yang termasuk kategori mampu dalam menulis paragraph eksposisi pada aspek pembahasan bersifat informasi. Seratus tujuh siswa tersebut masingmasing memperoleh skor 3 (100%) sebanyak 57 siswa dan yang memperoleh skor 2 (80%) sebanyak 50 siswa dan tidak ada siswa yang memperoleh skor 1(70%). Sebaran responden sebanyak 107 siswa dengan jumlah siswa yang memperoleh presentase 75% pada aspek pembahasan bersifat informasi 107 siswa dengan rincian 57 siswa memperoleh skor 3 dan 50 siswa memperoleh skor 2 dalam kategori mampu. Pada sisi yang lain tidak ada siswa yang memperoleh skor 1 dalam kategori tidak mampu. Rata-rata kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek pembahasan bersifat informasi yakni: P= 107 x 100% 107 P = 100% Berdasarkan presentase tersebut, dapat dikatakan siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan mampu dalam menulis paragraph eksposisi pada aspek pembahasan bersifat informasi. Dikatakan mampu karena secara klasikal kemampuan siswa mencapai nilai rata-rata 100% atau berada pada standar yang ditentukan yakni antara 75%-100%. Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi pada Aspek Tidak Mempengaruhi Pembaca Data kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek tidak mempengaruhi pembaca dapat dilihat pada tabel 4.2.2 berikut ini. Tabel 4.2.2 Distribusi Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi pada Aspek Tidak Mempengaruhi Pembaca NO Skor Nilai Frekuensi Responden Presentase (%) Kategori 1 3 100 65 60,74% Mampu 2 2 80 36 33,64% Mampu 3 1 70 6 5,60 Tidak Mampu Jumlah 107 100%

14 Berdasarkan data pada tabel 4.2.2 dapat dijelaskan bahwa dari 107 responden yang dijadikan sumber data penelitian terdapat 101 responden atau 94,39% yang mencapai nilai kemampuan minimal 75% dengan rincian yaitu 65 responden atau 60,74% yang memperoleh skor 3 atau mencapai kemampuan100%, 36 responden atau 33,64% yang memperoleh skor 2 atau mencapai kemampuan 80%. Sisa responden yaitu 6 responden atau 5,60% yang memperoleh skor 1 atau mencapai kemampuan 70% merupakan responden yang memperoleh nilai tidak mencapai kemampuan minimal 75%. Berdasarkan deskripsi perolehan skor dan nilai pada aspek tidak mempengaruhi pembaca, dapat dikatakan bahwa kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek tidak mempengaruhi pembaca sebagian mampu yaitu 101 responden (94,39%) dan sebagian kecil tidak mampu yaitu 6 responden (5,60%). Namun, berdasarkan kemampuan menulis paragraf eksposisi secara klasikal pada aspek tidak mempengaruhi pembaca dikategorikan mampu. Dikatakan demikian, kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek tidak mempengaruhi pembaca mencapai 94,39%. Kemampuan Menulis Paragraph Eksposisi pada Aspek Menggunakan Kata Penghubung Antarklauasa Data kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek pembahasan bersifat logis dapat dilihat pada tabel 4.2.3 brikut ini. Tabel 4.2.3 Distribusi Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi pada Aspek Menggunakan Kata Penghubung Antarklausa NO Skor Nilai Frekuensi Responden Presentase (%) Kategori 1 3 100 63 57,01% Mampu 2 2 80 26 21,49% Mampu 3 1 70 18 16,82% Tidak Mampu Jumlah 107 100% Berdasarkan data pada tabel 4.2.3 dapat dijelaskan bahwa dari 107 responden yang dijadikan sumber data penelitian terdapat 89 responden atau 83,18% yang mencapai nilai kemampuan minimal 75% dengan rincian yaitu 61 responden atau 57,01% yang memperoleh skor 3 atau mencapai kemampuan 100%, 23 responden atau 21,49% yang memperoleh skor 2 atau mencapai kemampuan 80%. Sisa responden yaitu 18 responden atau 16,82% yang memperoleh skor 1 atau mencapai kemampuan 70% merupakan responden yang memperoleh nilai tidak mencapai kemampuan minimal 75%. Berdasarkan deskripsi perolehan skor dan nilai pada aspek menggunakan kata penghubung antarklauasa, dapat dikatakan bahwa kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek penggunaan kata penghubung antarklausa sebagian mampu yaitu 89 responden (83,18%) dan sebagian kecil tidak mampu yaitu 18 responden (16,82%). Namun kemampuan menulis paragraph eksposisi secara klasikal pada aspek penggunaan kata penghubung antarklausa dikategorikan tidak mampu. Dikatakan demikian, kemampuan siswa kelas X

15 SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek penggunaan kata penghubung antarklausa mencapai 83,18%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan secara klasikal dalam menggunakan kata penghubung antarklausa tidak mampu karena siswa yang memiliki kemampuan minimal 75% tidak mencapai 85%. Kemampuan Menulis Paragraph Eksposisi pada Aspek Pembahasan Dinyatakan dengan Bukti-bukti yang Kongret Data kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek pembahasan bersifat logis dapat dilihat pada tabel 4.2.4 brikut ini. Tabel 4.2.4 Distribusi Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi pada Aspek Pembahasan Dinyatakan dengan Bukti-bukti yang Kongkret NO Skor Nilai Frekuensi Responden Presentase (%) Kategori 1 3 100 35 32,71% Mampu 2 2 80 64 59,81% Mampu 3 1 70 8 7,47% Tidak Mampu Jumlah 107 100% Berdasarkan data pada tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa dari 107 responden yang dijadikan sumber data penelitian terdapat 100 responden atau 93,45% yang mencapai nilai kemampuan minimal 75% dengan rincian yaitu 35 responden atau 32,71% yang memperoleh skor 3 atau mencapai kemampuan 100%, 64 responden atau 59,81% yang memperoleh skor 2 atau mencapai kemampuan 80%. Sisa responden yaitu 8 responden atau 7,47% yang memperoleh skor 1 atau mencapai kemampuan 70% merupakan responden yang memperoleh nilai tidak mencapai kemampuan minimal 75%. Berdasarkan deskripsi perolehan skor dan nilai pada aspek menggunakan kata penghubung antarklauasa, dapat dikatakan bahwa kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek pembahasan bersifat logis sebagian mampu yaitu 102 responden (92,52%) dan sebagian kecil tidak mampu yaitu 8 responden (7,47%). Namun, berdasarkan kemampuan menulis paragraf eksposisi secara klasikal pada aspek pembahasan bersifat logis dikategorikan mampu. Dikatakan demikian, kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek tidak mempengaruhi pembaca mencapai 92,52% Kemampuan Menulis Paragraph Eksposisi pada Aspek Pembahasan Bersifat Logis Data kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek pembahasan bersifat logis dapat dilihat pada tabel 4.2.5 brikut ini.

16 Tabel 4.2.5 Distribusi Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi pada Aspek Pembahasan bersifat logis NO Skor Nilai Frekuensi Responden Presentase (%) Kategori 1 3 100 39 36,44% Mampu 2 2 80 68 63,55% Mampu 3 1 70 - - Tidak Mampu Jumlah 107 100% Berdasarkan data pada tabel 4.2.5 dapat dijelaskan bahwa dari 107 responden yang dijadikan sumber data penelitian terdapat 107 responden atau 100% yang mencapai nilai kemampuan minimal 75% dengan rincian yaitu 39 responden atau 36,44% yang memperoleh skor 3 atau mencapai kemampuan100%, 68 responden atau 63,55% yang memperoleh skor 2 atau mencapai kemampuan 80% dan tidak ada siswa yang memproleh skor 1 atau 70%. Berdasarkan presentase tersebut, dapat dikatakan siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan mampu dalam menulis paragraph eksposisi pada aspek pembahasan bersifat logis. Dikatakan mampu karena secara klasikal kemampuan siswa mencapai nilai rata-rata 100% atau berada pada standar yang ditentukan yakni antara 75%-100%. Analisis Keseluruhan Aspek Penilaian Berdasarkan analisis hasil laporan skor dan nilai yang diperoleh siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan dalam menulis paragraf eksposisi dengan memperhatikan aspek penjelasannya bersifat informasi, tidak mempengaruhi pembaca, menggunakan kata penghubung antarklausa, penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret, dan pembahasanya berifat logis memperlihatkan kemampuan yang bervariasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikutini. Tabel 4.3 Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada Keseluruhan Aspek NO % Aspek Kemampuan Kategori Klasikal 1 Pembahasan bersifat informasi 100% Mampu 2 Tidak mempengaruhi pembaca 94,39% Mampu 3 Menggunakan kata penghubung 83,18% Tidak Mampu antarklausa 4 Penjelasan dibuktikan dengan 93,45% Mampu bukti-bukti yang kongkret 5 Pembahasa bersifat logis 100% Mampu Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan yang didasarkan pada tabel tersebut, dilihat dari keseluruhan aspek yang telah ditentukan dapat dideskripsikan sebagai berikut:

17 1. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek penjelasannya bersifat informasi secara klasikal dikategorikan mampu karena memperoleh presentase nilai 100%% yakni telah mencapai kriteria kemampuan secara klasikal minimal 85% dengan kemampuan minimal 75%. 2. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek tidak mempengaruhi pembaca secara klasikal dikategorikan mampu karena memperoleh presentase nilai 94,39% yakni telah mencapai kriteria kemampuan secara klasikal minimal 85% dengan kemampuanminimal 75%. 3. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek menggunakan kata penghubung antarklausa secara klasikal dikategorikan tidak mampu karena memperoleh presentase nilai 83,18% yakni mencapai kriteria kemampuan secara klasikal minimal 85% dengankemampuan minimal 75% 4. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret secara klasikal dikategorikan mampu karena memperoleh presentase nilai 92,52% yakni mencapai kriteria kemampuan secara klasikal minimal85% dengan kemampuan minimal 75%. 5. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek pembahasanya berifat logis secara klasikal dikategorikan mampu karena memperoleh presentase nilai 100% yakni mencapai kriteria kemampuan secara klasikal minimal 85% dengan kemampuanminimal 75%. Interpretasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian data yang diperoleh dari 107 lembar hasil tulisan siswa, dapat dilihat persentase yang berbeda-beda (bervariasi). Adapun hasil rincian tentang nilai presentase kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa Kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan per aspek adalah sebagai berikut. 1. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan dilihat pada aspek penjelasannya bersifat informasi, persentase kemampuan sebesar 100% (107 responden). 2. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan dilihat pada aspek tidak mempengaruhi pembaca, persentase kemampuan sebesar 94,39% (101 responden). 3. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan dilihat pada aspek penggunaan kata penghubung antarklausa, persentase kemampuan sebesar 83,18% (89 responden). 4. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan dilihat pada aspek penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret, persentase kemampuan sebesar 93,45% (100 responden). 5. Kemampuan menulis paragraph eksposisi pembahasanya berifat logis siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan dilihat pada aspek menulis gagasan secara logis, persentase kemampuan sebesar 100% (107 responden). Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan dengan memperhatikan penjelasannya bersifat informasi, tidak mempengaruhi pembaca, menggunakan kata penghubung antarklausa, penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti

18 yang konkret, dan pembahasanya berifat logis masuk dalam kategori tidak mampu secara klasikal (keseluruhan) karena siswa yang memiliki kemampuan minimal 75% mencapai 89 responden atau 83,17% dari 107 responden. Hal ini membuktikan bahwa siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan yang mampu dalam menulis paragraf eksposisi belum mencapai 85%. Berdasarkan hasil analisis dari setiap aspek yang diteliti menunjukkan bahwa kelima aspek yang diteliti masih ada sebagian siswa yang belum memahami kelima aspek tersebut, terutama pada aspek penggunaan kata penghubung antarklausa. Hal ini terlihat dari presentase yang dicapai siswa pada masing-masing aspek penilaian. Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran bidang studi Bahasa Indonesia di SMA Negeri 12 Konawe Selatan tentang menulis paragraf eksposisi dengan berpedoman pada penjelasannya bersifat informasi, tidak mempengaruhi pembaca, menggunakan kata penghubung antarklausa, penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret, dan pembahasanya berifat logis siswa yang belum memahami kelima aspek tersebut perlu mendapat bimbingan dan latihan-latihan yang lebih baik lagi terutama pada aspek menggunakan kata penghubung antarklausa. Guru harus memberikan contoh, penjelasan, serta arahan kepada siswa tentang penjelasannya bersifat informasi, tidak mempengaruhi pembaca, penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret, pembahasanya berifat logis, khususnya pada aspek menggunakan kata penghubung antarklausa. Secara individu siswa yang tidak mampu mencapai kriteria kemampuan akan diberi pengulangan dan bagi siswa yang telah mampu mencapai ketuntasan akan diberikan pengayaan terhadap materi yang kurang dipahami sehingga siswa lebih memahami materi tersebut. Pada aspek menggunakan kata penghubung antarklausa dalam paragraf eksposisi, mencapai kriteria kemampuan yaitu 83,18%. Ini berarti siwa dikatakan tidak mampu, hal tersebut aspek penggunaan kata penghubung antarklausa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) secara klasikal. Kesalahan-kesalahan penulisan karangan penggunaan kata seperti selalu dipakai pada awal kalimat selain digunakan pada awal kalimat kata seperti sering dipakai untuk mengurutkan atau merincikan sesuatu. Pemakaian kata seperti yang digunakan untuk menghubungkan klausa satu dengan yang lain adalah digunakan untuk membandingkan sesuatu. Kata penghubung antarklausa yang sering digunakan secara tidak tepat adalah kata penghubung antarklausa dan. Kata dan ini sering ditulis siswa untuk menulis paragraph eksposisi diletakkan pada awal kalimat. Aspek penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret mencapai kategori 93,45% berkategori mampu, siswa memahami topik yang dipilih untuk diuraikan menjadi paragraf eksposisi, kemudian siswa memahami salah satu ciri paragraf ekposisi yaitu penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret. Dalam hal ini, guru memberi pengarahan serta contoh penjelasan yang dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret dalam paragraf ekposisi. Aspek pembahasanya berifat logis 100% berkategori mampu karena mencapai kriteria kemampuan minimal 85%. Siswa menulis memperhatikan kelogisan kalimat akan memberikan makna yang tidak sesuai dengan apa yang ada dalam pemikiran yang akan dibaca oleh khalayak ramai. Jadi, meskipun sudah mampu menulis paragraph eksposisi pada aspek pembahasannya bersifat logis guru perlu memberikan penjelasan tambahan mengenai kalimat yang logis. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa berkategori mampu secara individual mencapai 89 responden (83,17%), sedangkan yang tidak

19 mampu secara individual mencapai 18 responden (16,02%), sehingga kemampuan menulis paragraph eksposisi kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan tiadak mampu. Dikatakan demikian karena secara klasikal hanya mencapai 83,17%. Kelima aspek yang diteliti, secara klasikal siswa mampu pada aspek penyusunan paragraph eksposisi pembahasan bersifat informasi 107 responden atau 100%, tidak mempengaruhi pembaca 101 responden atau 94,39%, dan pada aspek penggunaan kata penghubung antarklausa tidak mampu karena 89 responden atau 83,18%, tidak mencapai 85% pembahasan dinyatakan dengan bukti-bukti yang kongkret 100 responden atau 93,45, pembahasan bersifat logis 107 responden atau 100%. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan yang belum mampu atau pun yang sudah mampu hendaknya sering berlatih dengan lebih giat lagi dalam menulis paragraf khususnya paragraf eksposisi denganmemperhatikan aspek penjelasannya bersifat informasi, tidak mempengaruhi pembaca, menggunakan kata penghubung antarklausa, penjelasanyadinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret, dan pembahasanya berifat logis. 2. Kepada guru SMA Negeri 12 Konawe Selatan, khususnya guru bahasa Indonesia pembahasan meteri diharapkan disesuaikan dengan konteks siswa utamanyaaspek pengetahuan dan tingkat pendidikan. Disamping itu, guru perlu melakukan berbagai tindakan praktis berupa pemberian latihan yang dapat memotivasi siswa agar siswa semakin tertarik dan senang menulis, khususnya menulis paragraf eksposisi. 3. Kepada peneliti selanjutnya hendaknya mengadakan penelitian lebih mendalam tentang menulis paragraf eksposisi. Daftar Pustaka Arikunto, Suyono. 2013. Cara Dahsyat Membuat Skripsi. Gus Im: Jaya Star Nine. Dalman, H. 2012. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Gani, A Ramlan. 2014. Suka Berbahasa Indonesia. Jakarta: Gaung Prasada Press Group. Iskandarwassid, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, dengan PT Remaja Rosdakarya. Kosasih, E. 2008. Cerdas Berbahasa Indonesia. PT Glora Aksara Pratama:Erlangga Pujiono, Setyawan. 2013. Cara Mudah dan Praktis dalam Menulis. Yogyakarta: Graha Ilmu. Suparno. 2002. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universita Terbuka Syafi ie, Iman. 1988. Retorika dalam Menulis. Jakarta: Depdikbud.