Efek Infusa Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa dan 2 Jam Post Prandial Mencit Model Diabet

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diabetes melitus (DM) tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM) dan

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Efek Ekstrak Etanol Biji Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa Mencit Model Diabet

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

ABSTRAK PENGARUH INFUSA BIJI ALPUKAT (Perseae Semen) SEBAGAI ANTIDIABETIK ALTERNATIF PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN

Efek Pemberian Infusa Biji Petai China (Leucaena Leucocephala) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa pada Mencit Model Diabet

ABSTRAK. Vincent Halim, 2008; Pembimbing I : Ellya Rosa Delima.dr., M.Kes Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt.

EFEK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa blimbi L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI ALOKSAN

Pembimbing I : Dr. Diana K Jasaputra, dr,m Kes Pembimbing II: Adrian Suhendra, dr, SpPK, M Kes

UJI AKTIVITAS HIPOGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL SEMUT JEPANG (Tenebrio Sp.) PADA TIKUS PUTIH GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI ALOKSAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ANGSANA

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI (Tinospora caulis) TERHADAP GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR Swiss Webster YANG DIINDUKSI ALOKSAN

ABSTRAK

Pembimbing I : Dr. Diana K. Jasaputra, dr, M.Kes. Pembimbing II : Adrian Suhendra, dr,sp.pk, M Kes.

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI

EFEK EKSTRAK ETANOL ALSTONIA SCHOLARIS (KULIT KAYU PULAI) TERHADAP PENURUNAN GLUKOSA DARAH MENCIT BETINA GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR

ABSTRAK EFEK VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN

PERBANDINGAN EFEK EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG DAYAK

Kata kunci: antihiperglikemia, tes toleransi glukosa, glibenklamid, belimbing wuluh (Averrhoa biimbi L.)

ABSTRAK. EFEK INFUSA DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura Procumbens Back ) SEBAGAI ANTIDIABETIK ALTERNATIF PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan sel tubuh yang memiliki reseptor insulin untuk mengoksidasi

ABSTRAK. Albert Christopher Ryanto, Pembimbing I: Heddy Herdiman, dr., M.Kes. Pembimbing II: Christine Sugiarto, dr., Sp.PK.

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH NORMAL PADA MANUSIA

ABSTRAK. EFEK HIPOGLIKEMI TEH JIAOGULAN (Gynostemma pentaphyllum) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT Swiss Webster JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN

ABSTRAK. I Putu Gede Darma Eka Putra, 2014, Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt., Pembimbing II : Pinandojo D.S., dr, Drs., AIF.

ABSTRAK. Verina Logito, 2007, Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr.,m.kes Pembimbing II : Lusiana Darsono,dr.,M.Kes

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH EKSTRAK ETANOL BUAH PARE

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUKUN

ABSTRAK. EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BERAT BADAN MENCIT Swiss Webster JANTAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Pengaruh Infusa Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Terhadap Kadar Malondialdehid Mencit Model Diabetik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berusia ± 2 bulan dengan berat badan gr. Subjek dibagi menjadi

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN TIKUS WISTAR JANTAN

ABSTRAK. EFEK JUS GEL LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) DALAM MENGHAMBAT PENYERAPAN GLUKOSA DI SALURAN CERNA PADA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL BATANG BRATAWALI (TINOSPORAE CAULIS) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR BALB/C YANG DIINDUKSI ALOKSAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi

BAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum burmanii) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA LAKI-LAKI DEWASA NORMAL

Berdasarkan data yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan, termasuk di bidang kedokteran, salah satunya adalah ilmu Anti Aging

AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) SEBAGAI ANTIDIABETES PADA MENCIT YANG DI INDUKSI ALOKSAN

ABSTRAK. EFEK INFUSA BIJI BUAH RAMBUTAN (Nephelium lappaceum Linn.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon aristatus) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI ALOKSAN

PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR SWISS WEBSTER

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK Gracilaria verrucosa TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAlI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

ABSTRAK. Pembimbing I : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes Pembimbing II: Ellya R.D, dr., M.Kes

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

UKDW BAB I PENDAHULUAN

ABSTRAK. Fanny Karuna Putri, Pembimbing I : Hana Ratnawati, dr., M.Kes. Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kata Kunci : ekstrak rambut jagung, hiperglikemia, Tes Toleransi Glukosa Oral

Widyani et al, Pengaruh Terapi Kombinasi Ekstrak Etanol Mentimun dan Vildagliptin...

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan kadar glukosa dalam darah. Pengobatan diabetes melitus dapat

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PEMBERIAN INFUSA BUAH ALPUKAT (Persea

ABSTRAK. PENGARUH LENDIR Abelmoschus esculentus (OKRA) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS WISTAR JANTAN MODEL TINGGI LEMAK

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berbagai macam penyakit degeneratif semakin berkembang pesat dikalangan masyarakat.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi dua bagian yaitu penyakit

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bab IV Hasil dan Pembahasan

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

setelah India, China, Amerika Serikat. Tercatat pada tahun 2000 jumlah penderita Diabetes Melitus di Indonesia mencapai 8,4 juta.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

mengalami obesitas atau kegemukan akibat gaya hidup yang dijalani (Marilyn Johnson, 1998) Berdasarkan data yang dilaporkan oleh WHO, Indonesia

ABSTRAK. EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS JANTAN WISTAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

EFEK PEMBERIAN REBUSAN DAUN AFRIKA(

ABSTRAK EFEKTIVITAS TEH HIJAU, TEH HITAM, DAN TEH PUTIH DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PRIA DEWASA MUDA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) memperkirakan secara global PTM

TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK

EFEK INFUSA BUNGA ROSELLA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA ROSELA

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

Transkripsi:

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Efek Infusa Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa dan 2 Jam Post Prandial Mencit Model Diabet 1 Elsa Nurfiani Khairunnisa, 2 Herri S. Sastramihardja, 2 Santun Bhekti 1 Program Pendidikan Sarjana Kedokteran, 2,3 Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung e-mail: 1 elsanurfianikh@gmail.com Abstract. Treatments of diabetes mellitus (DM) is quite complex, thus requiring an alternative therapy for the patients with diabetes. Alternative treatments that can be used is a traditional medicinal plant. One of the traditional medicinal plants that can be used as antidiabetic drugs is Averrhoa bilimbi which contains flavonoids and saponins as an antidiabetic agent. The purpose of this research is to assess the effect of Averrhoa bilimbi fruit infusion in lowering fasting blood glucose (GDP) and 2-hour postprandial (2PP). The research that has been conducted is an experimental study with a completely randomized design on 28 strains of Swiss Webster mice which were divided into 4 groups: group I (standard feed, alloxan, akarbosa 0.13 mg), group II, III and IV (standard feed, alloxan, Averrhoa bilimbi fruit infusion 0.252 g / 20 g of body weight, 0.504 g / 20 g of body weight, and 0.756 g / 20 g of body weight). The measurements were made after a period of adaptation, after alloxan induction and after 7 days of treatment. The research results after the Anova test with the significant value < 0.05 (0.017 < 0.05), thus showing that Averrhoa bilimbi fruit infusion with the dose of 0.252 g / 20 g of body weight, 0.504 g / 20 g of body weight, and 0.756 g / 20 of body weight lower the levels of GDP and 2PP significantly. The further Anova test namely Duncan test showed that Averrhoa bilimbi fruit infusion lower the levels of blood glucose equal to 123.33. So that Averrhoa bilimbi fruit infusion with the dose of 0.756 g / 20 g of body weight is the effective dose in lowering the levels of GDP and 2PP. The research conclusion showed that Averrhoa bilimbi fruit infusion can reduce the levels of GDP and 2PP. Keywords: Diabetes Mellitus, Averrhoa bilimbi fruit infusion, Fasting Blood Glucose, 2-Hour Post- Prandial Blood Glucose Abstrak. Pengobatan diabetes melitus (DM) cukup kompleks, sehingga diperlukan alternatif terapi untuk penderita diabetes. Alternatif pengobatan yang bisa digunakan adalah tanaman obat tradisional. Salah satu tanaman obat tradisional yang dapat digunakan sebagai obat antidiabetes adalah belimbing wuluh yang mengandung flavonoid dan saponin sebagai zat antidiabetik. Tujuan penelitian ini untuk menilai efek pemberian infusa buah belimbing wuluh dalam menurunkan glukosa darah puasa (GDP) dan 2 jam post prandial (2PP). Penelitian yang telah dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan acak lengkap terhadap 28 ekor mencit galur Swiss Webster yang terbagi 4 kelompok: kelompok I (pakan standar, aloksan, akarbosa 0,13 mg), kelompok II,III dan IV (pakan standar, aloksan, infusa buah belimbing wuluh 0,252 g/ 20 g BB, 0,504 g/ 20 g BB, dan 0,756 g/ 20 g BB). Pengukuran dilakukan setelah masa adaptasi, setelah induksi aloksan dan setelah 7 perlakuan. Hasil penelitian setelah dilakukan uji Anava dengan nilai signifikan < 0.05 (0.017 < 0.05), sehingga menunjukan bahwa infusa buah belimbing wuluh dosis 0,252 g/ 20 g BB, 0,504 g/ 20 g BB, dan 0,756 g/ 20 g BB menurunkan kadar GDP dan 2PP secara signifikan. Uji lanjut Anava yaitu uji Duncan menunjukan bahwa Infusa buah belimbing wuluh dosis 0,756 g/ 20 g BB dapat menurunkan glukosa darah sebesar 123,33 sehingga merupakan dosis efektif dalam menurunkan kadar GDP dan 2PP. Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa infusa buah belimbing wuluh dapat menurunkan kadar GDP dan 2PP. Kata kunci: Diabetes melitus, Infusa buah belimbing wuluh, Glukosa darah puasa, Glukosa darah 2 jam post prandial A. Pendahuluan Diabetes Melitus (DM) atau yang biasa disebut kencing manis adalah suatu group penyakit metabolik yang dikarakteristikan dengan adanya kondisi hiperglikemik kronis yang dihasilkan dari kerusakan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. 1 358

Efek Infusa Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa... 359 Penderita diabetes pada tahun 2012 sebanyak 317 juta orang dan diprediksikan akan mencapai 552 juta pada tahun 2030. 2 Kasus diabetes melitus di Indonesia semakin meningkat. Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar di dunia dengan jumlah penderita mencapai 8.426.000 orang dan diperkirakan akan terus meningkat sampai 21.257.000 pada tahun 2030. 3 Penderita diabetes melitus memerlukan pengobatan sepanjang hidup untuk mengurangi gejala, mencegah progresivitas penyakit dan mencegah agar tidak berkembang ke arah komplikasinya, sedangkan obat anti diabetes yang dikonsumsi dapat menimbulkan efek samping dalam penggunaan jangka panjang oleh karena itu diperlukan alternatif terapi untuk penderita diabetes. Alternatif pengobatan yang bisa digunakan adalah tanaman obat tradisional. Salah satu tanaman obat tradisional yang dapat digunakan oleh masyarakat sebagai obat anti diabetes adalah belimbing wuluh. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) merupakan family Oxalidaceae. Buah belimbing wuluh memiliki beberapa kandungan vitamin dan mineral antara ribovlavin, vitamin B1, niacin, asam askorbat, carotene, vitamin A, sedang mineralnya antara lain phosphor, kalsium dan besi. Zat aktif yang bisa di dapat pada daun, bunga, batang maupun buah belimbing wuluh antara lain saponin dan flavonoida. 4 Buah belimbing wuluh banyak mengandung saponin dan flavonoid. Saponin berfungsi sebagai anti hiperglikemik dengan cara mencegah pengambilan glukosa pada brush border di usus halus 5 sedangkan flavonoid merupakan inhibitor alfa-glukosidase yang berfungsi untuk menunda absorbsi karbohidrat sehingga glukosa darah akan menurun. 6 Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Peter Natesan Pushparaj pada tahun 2004 telah membuktikan bahwa ekstrak etanol daun belimbing wuluh dapat menurunkan kadar glukosa darah. 7 Penelitian yang dilakukan oleh Stefani Chandra pada tahun 2012 membuktikan bahwa ekstrak buah belimbing wuluh dapat menurunkan kadar glukosa darah. 8 Kedua penelitian sebelumnya menggunakan ekstrak etanol dan belum ada yang menggunakan pelarut air, sedangkan kandungan zat aktif pada ekstrak etanol dan air bisa berbeda sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Sediaan obat yang menggunakan pelarut air salah satunya adalah infusa. Mengacu kepada penelitian sebelumnya, peneliti akan meganalisis apakah infusa buah belimbing wuluh memiliki efek atau khasiat yang sama dengan ekstrak daun dan ekstrak buah belimbing wuluh terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa dan 2 jam post prandial. B. Metode Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental dimana kelompok perlakuan diberi infusa belimbing wuluh. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), pre and post test controlled group design. Subjek penelitian sebanyak 28 ekor mencit jantan galur Swiss ditempatkan dalam kandang yang dibagi menjadi 4 kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 7 ekor. Mencit diberikan obat penginduksi yaitu Aloksan. Perlakuan diberikan pada masing-masing kelompok. Kelompok I (akarbosa 0,13 mg dan pakan standar), kelompok II, III, dan IV (infusa belimbing wuluh dosis 0,252 g, 0,504 g dan 0,756 g/ 20 g BB ditambah pakan standar). Masing-masing kelompok mencit kemudian diberikan perlakuan berbeda selama 7 kemudian dilakukan pemeriksaan glukosa darah puasa dan 2 jam post prandial. Data dianalisis dengan tes Anava dan uji lanjut Duncan dengan menggunakan program computer SPSS versi 21.0. Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015

360 Elsa Nurfiani Khairunnisa, et al. C. Hasil Penelitian mengenai efek infusa belimbing wuluh dalam menurunkan kadar glukosa darah puasa (GDP) dan 2 jam post prandial (2PP) telah dilakukan pada 28 ekor mencit jantan galus swiss webster yang terbagi menjadi empat kelompok. Kelompok Tabel 1 Rerata Glukosa Darah Puasa Mencit Rerata Kadar Glukosa Darah Puasa (mg/dl) Perlakuan GDP0 GDP1 GDP2 Kelompok I (kontrol +) Kelompok II (dosis 1) Kelompok III (dosis 2) Kelompok IV (dosis 3) GDP0 GDP1 GDP2 I 108 157,33 131,83 II 103,83 186,83 156,83 III 124,83 149,67 125,17 IV 117,33 220,33 97 : Aloksan & akarbosa 0,13 mg per : Aloksan & infusa belimbing wuluh 0,252 g/20g BB per : Aloksan & infusa belimbing wuluh 0,504 g/20g BB per : Aloksan & infusa belimbing wuluh 0,756 g/20g BB per : Kadar GDP yang diperiksa pada akhir masa adaptasi : Kadar GDPyang diperiksa setelah diinduksi aloksan : Kadar GDP yang diperiksa setelah perlakuan Pada tabel diatas terlihat bahwa kadar glukosa darah puasa pada akhir masa adaptasi (GDP0) pada semua kelompok berada pada kadar glukosa darah puasa mencit normal. Pada pemeriksaan glukosa darah puasa setelah induksi aloksan (GDP1), kadar glukosa puasa pada seluruh kelompok perlakuan mengalami peningkatan dan berdasarkan nilai rerata diatas, kadar GDP1 termasuk kriteria hiperglikemik. Pemeriksaan glukosa darah puasa setelah perlakuan selama 7 (GDP2), setiap kelompok perlakuan mengalami penurunan kadar glukosa darah puasa jika dibandingkan dengan kadar GDP1. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)

Efek Infusa Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa... 361 Tabel 2 Hasil Perbedaan Kadar Glukosa Darah Puasa Antar Kelompok Sumber rerata F Sig. Kelompok 14051,000 4,324 0,017 Eror 3249,317 Total koreksi Keterangan: Uji Anava Tabel 2 menunjukan bahwa terdapat perberdaan dari 4 perlakuan yang diberikan kepada mencit untuk melihat penurunan kadar glukosa darah puasa. Kemudian dilakukan uji lanjut untuk menilai kelompok yang paling efektif dalam penurunan kadar glukosa darah. Pengujian tersebut menggunakan uji Duncan. Berdasarkan hasil uji Duncan dapat disimpulkan bahwa Perlakuan yang memberikan penurunan kadar glukosa darah puasa terbaik adalah kelompok 4. Tabel 3 Rerata Glukosa Darah 2 Jam Post Prandial Mencit Kelompok Rerata Kadar Glukosa Darah 2 Jam Post Prandial (mg/dl) Perlakuan 2PP0 2PP1 2PP2 I 121 161,33 143,83 II 137 291,16 239,67 III 131,33 165,83 138,67 IV 128,33 318,17 125,33 Keterangan: Kelompok I (kontrol +) Kelompok II (dosis 1) Kelompok III (dosis 2) Kelompok IV (dosis 3) 2PP0 2PP1 2PP2 : Aloksan & akarbosa 0,13 mg per : Aloksan & infusa belimbing wuluh 0,252 g/20g BB per : Aloksan & infusa belimbing wuluh 0,504 g/20g BB per : Aloksan & infusa belimbing wuluh 0,756 g/20g BB per : Kadar 2PP yang diperiksa pada akhir masa adaptasi : Kadar 2PP yang diperiksa setelah diinduksi aloksan : Kadar 2PP yang diperiksa setelah perlakuan Berdasarkan tabel diatas, hasil pemeriksaan kadar glukosa darah 2 jam post prandial pada akhir masa adaptasi (2PP0) pada semua kelompok berada pada kadar Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015

362 Elsa Nurfiani Khairunnisa, et al. glukosa darah 2 jam post prandial normal yaitu berkisar antara 89 mg/dl sampai 192 mg/dl. Rerata kadar glukosa darah tertinggi pada 2PP0 sebesar 137 mg/dl pada kelompok III dan terendah sebesar 121 mg/dl pada kelompok I. Pada pemeriksaan glukosa darah 2 jam post prandial setelah induksi aloksan (2PP1), kadar glukosa pada hampir semua kelompok mengalami peningkatan dibandingkan dengan 2PP0. Pemeriksaan glukosa darah 2 jam post prandial setelah perlakuan selama 7 (2PP2), kadar glukosa pada semua kelompok mengalami penurunan dibandingkan dengan 2PP1. Penurunan tertinggi pada kelompok IV dengan rerata 125,33 mg/dl, sedangkan penurunan terendah pada kelompok I dengan rerata 143,83 mg/dl. Tabel 4 Hasil perbedaan Glukosa Darah 2 jam Post Prandial Antar kelompok Sumber Rerata F Sig. Kelompok 40001,944 3,706 0,029 Eror 10794,033 Total koreksi Keterangan: Uji Anava Tabel diatas menunjukan bahwa pada taraf signifikan 5 %, H 0 ditolak karena nilai signifikan < 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan dari 4 perlakuan yang diberikan kepada mencit untuk melihat penurunan kadar glukosa darah 2 jam post prandial. Kemudian dilakukan uji lanjut untuk menilai kelompok yang paling efektif dalam penurunan kadar glukosa darah. Pengujian tersebut menggunakan uji Duncan. Berdasarkan hasil uji Duncan dapat disimpulkan bahwa Perlakuan yang memberikan penurunan kadar glukosa darah puasa terbaik adalah kelompok 4. D. Pembahasan Efek infusa belimbing wuluh pada semua kelompok mengalami penurunan setelah diberikan perlakuan selama 7. Hal ini menunjukan bahwa pemberian infusa belimbing wuluh dengan dosis 0,252 g/20 g BB, 0,504 g/20 g BB dan 0,756 g/20 g BB per mampu menurunkan kadar glukosa darah. Penurunan kadar glukosa darah disebabkan oleh zat-zat yang terkandung pada buah belimbing wuluh. Zat tersebut adalah flavonoid dan saponin. Flavonoid memiliki efek antioksidan sehingga dapat melindungi sel beta terhadap reactive oxygen species (ROS) dan mencegah sel tersebut rusak. Sel beta pankreas mengalami regenerasi sehingga kembali dapat memproduksi insulin yang berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa darah. Cara kerja flavonoid dalam mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas yaitu dengan cara meredam radikal bebas secara langsung dengan menyumbangkan atom hidrogennya sehingga flavonoid akan teroksidasi oleh radikal bebas dan menghasilkan senyawa yang lebih stabil. Flavonoid juga sebagai inhibitor alfa-glukosidase sehingga proses pemecahan glukosa di dalam usus dapat dihambat dan menunda proses absorbsi karbohidrat. 6,9 Saponin merupakan salah satu zat dalam buah belimbing wuluh yang diduga memberikan pengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah. Saponin berfungsi sebagai anti hiperglikemik dengan cara mencegah pengosongan lambung dan mencegah peningkatan pengambilan glukosa pada brush border di usus halus. Selain itu, saponin juga dapat mencegah penyerapan glukosa dengan cara mencegah transport glukosa menuju brush border di usus halus. 5,8 Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)

Efek Infusa Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa... 363 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Stefani Chandra pada tahun 2012 dengan ekstrak buah belimbing wuluh sebagai sediaan uji. Pada penelitian tersebut membuktikan bahwa ekstrak buah belimbing wuluh dapat menurunkan kadar glukosa darah. selain itu penelitian yang dilakukan oleh Peter Pushparaj pada tahun 2004 telah membuktikan bahwa ekstrak etanol daun belimbing wuluh dapat menurunkan kadar glukosa darah. kedua penelitian tersebut dapat memperkuat dugaan bahwa zat-zat yang terkandung pada buah belimbing wuluh memiliki kemampuan sebagai anti hiperglikemik. Hasil Uji Duncan menunjukan bahwa kelompok yang memberikan penurunan kadar glukosa darah puasa dan glukosa darah 2 jam post prandial terbaik adalah kelompok IV dengan diberi pakan standar dan infusa belimbing wuluh. Perlakuan infusa belimbing wuluh dengan dosis 0,756 g/20 g BB pada kelompok IV merupakan dosis efektif yang dapat menurunkan GDP dan 2PP terbaik karena zat-zat yang terkandung dalam infusa buah belimbing wuluh seperti flavonoid dan saponin lebih banyak. Dosis 0,756 g/20 g BB pada kelompok IV memberikan hasil infusa yang lebih pekat, ini diduga karena konsentrasi buah belimbing wuluh lebih besar dibandingkan dengan pelarutnya. E. Kesimpulan Infusa buah belimbing wuluh terbukti memiliki efek menurunkan glukosa darah puasa dan glukosa darah 2 jam post prandial pada mencit dan pemberian infusa buah belimbing wuluh dengan dosis 0,756 g/20 g BB merupakan dosis efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah puasa dan glukosa darah 2 jam post prandial. Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih kepada semua pihak, yaitu seluruh dosen, staf dan karyawan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung atas bimbingan, arahan dan bantuannya selama melakukan penelitian. Daftar Pustaka Ozougwu JC, Obimba KC, Belonwu CD, Unakalamba CB. The pathogenesis and pathophysiology of type 1 and type 2 diabetes mellitus. 2013;4(4):46 57. Cheng AYY. Introduction Canadian diabetes association clinical practice guidelines expert committee. Can J Diabetes. 2013. WHO. Prevalence of diabetes in the WHO South-East Asia Region. 2000. [Diunduh 2 Januari 2015]; Tersedia dari: http://www.who.int/diabetes/facts/world_figures/en/index5.html. EM Sutrisna, Ernawati S, Mulyadin, Agung SP. Uji praklinis efek hipoglikemik belimbing wuluh dan daun tapak dara. 2012;13(1):2006 9. Cheeke PR. Nutritional and physiological implication of saponins. Can J Anim Sci. 2012;632(2966):621 32. Downloaded from: pubs.aic.ca. Najafian M, Azadeh Ebrahim-Habibi, Parichehreh Y, Kazem P, Bagher L. Core structure of flavonoids precursor as an antihyperglycemic and antihyperlipidemic agent: an in vivo study in rats. Actabp. 2010;57(4):553 60. Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015

364 Elsa Nurfiani Khairunnisa, et al. Pushparaj PN. Evaluation of the anti-diabetis properties of Averrhoa bilimbi in animals with experimental diabetes mellitus [dissertation]. Singapore: National University of Singapore; 2004. Chandra S. Pengaruh pemberian ekstrak buah belimbing wuluh (Averrhoa blimbi L.) terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus wistar yang di induksi aloksan. Semarang: Universitas Diponegoro; 2012. Nijveldt RJ, Els N, Danny EC., Petra G., Klaske van Norren, paul AM. Flavonoid: a review of probable mechanism of action and potential application. Am J Clin Nutr. 2001;74:418-25. Downloaded from: ajcn.nutrition.org. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)