PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH DI KANTOR KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI... JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR...

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT

ABSTRACT. Keywords: Performance Audit, Performance Accountability

ABSTRAK. Kata kunci : penilaian kinerja, kompensasi, produktivitas kerja. Universitas Kristen Maranatha

Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kantor Pertanahan Kota Denpasar Tahun 2016

Pengaruh Implementasi Kebijakan Netralitas PNS Terhadap Kualitas Pelayanan Publik di Dinas Tenaga Kerja Kota Manado

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

SKRIPSI PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KONFLIK TERHADAP STRES KERJA KARYAWAN PADA PT. TELKOM INDONESIA DIVISI ENTERPRISE SERVICE MEDAN OLEH

PENGARUH PELATIHAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV CIBALUNG HAPPY LAND BOGOR

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan BAB II METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

ABSTRACT. Keywords: tax refund, fees for acquisition of land and buildings from sell-buy transaction. viii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE, KUALITAS PRODUK, DESAIN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL HONDA JAZZ DI KOTA SURAKARTA ABSTRACT

Keywords: Information Systems Salaries and Wages, Salaries and Wages Accuracy

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN STRESS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA AMIK TUNAS BANGSA PEMATANG SIANTAR OLEH MEIRINA LUBIS

ABSTRACT. Keywords: Training program, Work Performance, Employees.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: biaya pemasaran dan penjualan. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

HUBUNGAN ANTARA TATA RUANG KANTOR DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BPJS KETENAGAKERJAAN CABANG JAKARTA RAWAMANGUN

PENGARUH PENGORGANISASIAN TERHADAP KABUPATEN TASIKMALAYA

ABSTRAK. Kata kunci: Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kinerja Karyawan.

ABSTRACT. Key words: marketing costs, premium income. Universitas Kristen Maranatha

MOTIVASI, BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA APARATUR

ABSTRACT. Keywords : Quality cost, and Sales. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Giving NPWP by Employer. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN CV. SINAR MAS TASIKMALAYA

PENGARUH KOMUNIKASI DAN KONFLIK TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT X

Agus Kuntoro NIM: Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK

ABSTRACT. Keywords: Modernization of tax administration, e-spt, satisfaction of taxpayer. vii. Universitas Kristen Maranatha

SURAKARTAA ABSTRAKSI

BAB II METODE PENELITIAN. dan menggunakan rumus statistik dengan membantu menganalisa data dan fakta

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

Andi Kamrida, Muh. Nasrullah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Abstract. Agnes Aroma Pratiguna 1), Marchaban 1) dan Edi Prasetyo Nugroho 2)

ABSTRAK. sebesar 3, Dengan α = 0,05 dan df = 98 maka diperoleh t. sebesar 1,6605. Karena t

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 5 MAKASSAR

SKRIPSI PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENGAWASAN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. MIDAS MULTI INDUSTRY MEDAN OLEH

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPLP PGRI 1 MAKASSAR

ABSTRACT. Keywords: Investment of Fixed Assets, Operating Income. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

ABSTRACT. Key words: Manufacturing budget, Production Financial Control. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU. Novi Yanto. Under the guidance of. Rina Selva Johan, SE.

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

JURNAL PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU

Pengaruh Motivasi, Pelatihan Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

KOMPETENSI LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN KINERJA PEGAWAI

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Insentif dan disiplin kerja. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WENANG PERMAI SENTOSA Oleh : Anfferney Dallen Mewoh Riane Johnly Pio Sontje Sumayku

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK BELAJAR TERHADAP MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR SISWA SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA WILAYAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB II METODE PENELITIAN

Abstract. INFLUENCE OF INTERNAL AUDIT ON THE REALIZATION OF A GOOD CORPORATE GOVERNANCE AT PT. KAI (Persero) BANDUNG

SKRIPSI OLEH: CHRISTIAN H NAINGGOLAN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2015

Keywords: management control systems, leadership style, performance company

The Influence of The Quality Cost to The Level of Defective Goods at PT. Daya Mekar Tekstindo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Administrasi Publik

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

THE EFFECT OF LEARNING FACILITIES TOWARD STUDENTS S LEARNING OUTCOMES OF CLASS X AND XI SOCIAL ON ECONOMICS OF SMA 3 PEKANBARU ABSTRACT

SKRIPSI. Untuk memenuhi persyaratan Penyusunan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Oleh : Vivi Anaviyah

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

ABSTRACT. Keywords : Compensation, whistleblower, fraud. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BATIK DI KAMPUNG BATIK KLIWONAN KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN

ABSTRACT. Key Words : Balanced Scorecard, Performance Measurement is Adequate. v Universitas Kristen Maranatha

BAB II METODE PENELITIAN. asosiatif dengan bentuk hubungan kausal dan dengan pendekatan kuantitatif.

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kecukupan Modal. Dalam penelitian ini variabel bebas (independent variable)

Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014 ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. botupingge kabupaten bone bolango. Penetapan objek pada lokasi ini di

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN BANTUL. Artikel Jurnal

Abstrak. Kata kunci : Lingkungan kerja fisik, Lingkungan kerja non fisik, Kinerja karyawan, Outsourcing, Pengaruh Abstract

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

HUBUNGAN ANTARA RASA PERCAYA DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS KARYA SEKADAU TAHUN PELAJARAN

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Mu amalat Indonesia yang berlokasi di Jl.Letjend S Parman no.54 Slipi

THE INFLUENCE OF WORK ENVIRONMENT ON EMPLOYEE MOTIVATION IN WORKINGPT POS INDONESIA (PERSERO) BRANCH TASIKMALAYA

PENGARUH KOMPENSASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT NASMOCO MAGELANG

PENGARUH KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN KEAMANAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) WILAYAH SULUTTENGGO AREA PALU

ABSTRACT. Keywords: Effect, Internal Audit, Financial Management. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS TENTANG PENGARUH GAJI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BANK MEGA SYARIAH CAPEM PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA APARATUR DAN PERILAKU BIROKRASI TERHADAP EFEKTIVITAS KINERJA ORGANISASI PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Transkripsi:

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH DI KANTOR KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA AFNI M WATUSEKE JOHNNY HANNY POSUMAH RULLY MAMBO ABSTRACT: Government personnel is an important factor in achieving the objectives of government and state. In reality there is, still encountered problems in government agencies. Problems often occur is the presence of government officials who have the quality of work is not good, it was seen from the slow processing tasks that accumulate, the lack of discipline of government officials, as a result of service that is provided is not maximized., While the one of the government's efforts to improve the quality of government personnel is by giving knowledge and guidance through education and training. The research method that I use in this study is a quantitative research methods. quantitative method is a method / research based on the philosophy of positivism that is the science valid, science is built on empirical, observable, measurable, using mathematical logic and make generalizations above average population and sample of this research is all employees at the district office Kawangkoan north numbering 30 people. Based on the analysis using Pearson product moment correlation coefficient (r) = 0.802, while the coefficient of determination (r2) = 0.64. The results showed that the correlation coefficient between the level of education and training on the performance of government officials by 0802, while the coefficient of determination of 64%. With this result can be explained that the increase in the performance of the government apparatus is determined by the education and training by 64% while 36% is determined by factors other. be based on above results, the hypothesis put forward unacceptable that there are degrees of connection and the power of determination between education and training on the performance of government officials at the District Office North Kawangkoan. Furthermore, based on the significance of test results obtained that the value t = 7108 at significance level (α) = 0.05 with degrees of freedom (df) = n -2 = 28, then the table = 1.701. From the data obtained that thitung greater than table where thitung 7.108 1,701. then H0 and H1 a reject. thing this proves that there is significant influence between education and training on the performance of government officials at the District Office North Kawangkoan.of research results on North District office Kawangkoan that education and training programs have a very strong influence on the improvement of the performance of the government apparatus, the more often a government apparatus to follow the education and training programs, the performance of the apparatus will also increase. Keywords: education and training, government officials Performance 1

PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan pada hampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Suatu lembaga pemerintahan jika tidak menanggapi perubahan-perubahan tersebut akan berakibat pada terhambatnya pekerjaan dan kegiatan didalam lembaga pemerintahan sehingga tujuan lembaga akan sulit untuk dicapai. Dalam menjalankan suatu pemerintahan yang baik diperlukan sumber daya manusia yang berkompeten dan memiliki kualitas yang baik pula. Sumber daya manusia disini ialah aparatur pemerintah. Peran aparatur pemerintah dalam pemerintahan sangatlah penting karena merekalah yang menggerakan/ menjalankan serta menjadi roda pemerintahan. Pegawai negeri sipil merupakan unsur utama sumber daya manusia, keberhasilan atau kemunduran suatu lembaga pemerintah tergantung pada kecakapan pegawai yang bekerja di didalamnya. Pada pemerintahan dewasa ini, terdapat perubahan-perubahan mendasar terhadap tatanan pemerintahan termasuk halhal yang berkaitan dengan kinerja aparatur pemerintah. Tatanan penyelenggaraan pemerintah daerah yakni UU No 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah yang didalamnya terdapat tuntutan untuk mengubah paradigma pelayanan yang berorientasi kepada pelayanan publik. Aparatur pemerintah bertugas untuk melayani masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata. Karena tugasnya tersebut, aparatur pemerintah dalam hal ini pegawai negeri sipil dituntut memiliki ketaatan yang tinggi terhadap tugas tersebut dan diharapkan memiliki daya tanggap yang baik dalam menanggapi tuntutan warga masyarakat. Oleh karena itu kualitas aparatur pemerintah perlu untuk ditingkatkan dalam menunjang jalannya pemerintahan. Sebagaimana halnya ditegaskan dalam UU No 42 tahun 1999 tentang perubahan UU No 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian, dimuat tentang tujuan untuk mewujudkan pegawai negeri sipil yang profesional, bertanggung jawab, jujur, dan adil. Hal tersebut diupayakan melalui pembinaan. Kinerja adalah tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dikatakan sukses apabila tujuan tercapai sesuai yang diinginkan. Aparatur pemerintah dituntut untuk meningkatkan kinerja serta berkembang. Namun pada kenyataan yang ada, masih ditemui permasalahan-permasalahan 2

pada instansi-instansi pemerintah. Permasalahan yang sering terjadi adalah adanya aparatur pemerintah yang memiliki kualitas kerja yang kurang baik, hal tersebut dilihat dari lambannya pengerjaan tugas-tugas sehingga menumpuk. Masalah lainnya ialah masih kurang disiplinnya aparatur pemerintah, sehingga seringkali di temukan berada di luar kantor saat jam kerja dan juga datang ke kantor tidak sesuai dengan jam yang ditentukan. Akibatnya pelayanan yang di berikan tidaklah maksimal. Permasalahan- permasalahan di atas tadi juga sering terjadi dalam lingkup kecamatan. Kecamatan Kawangkoan Utara merupakan salah satu kecamatan di Minahasa, Sulawesi Utara. Peran aparatur pemerintah disini pun sangat penting karena merupakan penghubung antara pemerintah daerah dan pemerintah desa. Masalah yang ada di Kantor Kecamatan Kawangkoan Utara ialah aparatur pemerintah yang datang ke kantor tidak tepat waktu, pulang sebelum jam kerja selesai, pelayanan pada publik yang masih lambat, pengerjaan tugas-tugas yang lamban. Dilihat dari masalah-masalah tersebut dapat dikatakan bahwa kualitas dari aparatur pemerintah merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan pemerintah dan negara sehingga perlu untuk lebih diperhatikan. Adapun salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas aparatur pemerintah yaitu dengan memberikan pembekalan dan pembinaan melalui pendidikan dan pelatihan. Apabila suatu lembaga ingin berkembang, pendidikan dan pelatihan haruslah lebih diperhatikan dengan serius dan lebih baik. Menurut Notatmojo (2003:30) pendidikan dan pelatihan juga merupakan upaya untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian pegawai. Pemerintah mengeluarkan kebijakan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan yaitu peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000 pasal 2 yang di dalamnya tertulis tujuan dari pendidikan dan pelatihan adalah : a. Meningkatkan pengetahuan, keahlian dan keterampilan, dan sikap untuk melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi. b. Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan persatuan dan kesatuan. c. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat. d. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintah umum dan pembangunan demi terwujudnya Kepemerintahan yang baik. Kebijakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari aparatur 3

pemerintah sehingga akan meminimalisir penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi. Dengan adanya program pendidikan dan pelatihan tersebut pemerintah mengharapkan adanya peningkatan kinerja dari aparatur pemerintah baik yang di pusat maupun daerah. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Mengacu pada karakteristik masalah, maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kuantitatif. Metode dan pendekatan ini digunakan dengan pertimbangan bahwa permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini cukup aktual dan faktual serta bermaksud untuk menguji hubungan/pengaruh antar variabel penelitian. B. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ini dibatasi pada dua variabel, masing-masing: Pendidikan dan Pelatihan sebagai variabel bebas (independent variable), dan kinerja aparatur sebagai variabel tak bebas (dependent variable) Adapun definisi konsep dan indikator masing-masing variabel dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Pendidikan dan pelatihan sebagai variabel bebas (X) adalah program pembinaan untuk mengembangkan keterampilan dan keahlian serta kecakapan dalam melaksanakan tugas khususnya di kantor kecamatan kawangkoan utara Utara. 2. Kinerja aparatur sebagai variabel terikat atau tergantung (Y) adalah hasil kerja (output) seorang aparatur berdasarkan tugas dan tanggung jawab yang diberikan Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2012:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditetapkan kesimpulannya. Sementara menurut Sedarmaryanti dan syarifudin (2002:121), mengatakan bahwa populasi adalah himpunan keseluruhan karakteristik dari objek yang diteliti, pengertian lain dari populasi adalah keseluruhan atau totalitas objek psikologis yang dibatasi oleh kriteria tertentu. Jumlah responden dalam penelitian ini ialah seluruh pegawai kantor camat kawangkoan utara yang berjumlah 30 orang. D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen utama dalam penelitian kuantitatif adalah daftar pertanyaan atau kuesioner. Kuesioner digunakan untuk menjaring data primer, sementara data sekunder diperoleh melalui teknik dokumentasi. Semua data dan informasi diperoleh melalui teknik survei dan observasi langsung 4

Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun metode yang digunakan adalah: 1. Koefisien Korelasi Product Moment Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dari besar kecilnya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat (Sugiono, 2005: 212). 2. Koefisien Determinasi Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen pengaruh variable bebas terhadap variable terikat. Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan koefisien korelasi product moment (rxy) dan dikalikan dengan 100 %. 3. Uji Signifikan Uji signifikan adalah uji yang dilakukan untuk menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak. Uji signifikan ini dilakukan terhadap hipotesa H 0, yang berbunyi tidak ada korelasi antara variable x dan variable y. H 0 ditolak apabila nilai t hitung lebih besar dari harga t tabel (t hitung < t tabel). 4. Uji Regresi Kegunaan uji regresi adalah untuk meramalkan (memprediksikan) variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Pada dasarnya uji regresi dan uji korelasi keduanya punya hubungan yang sangat kuat dan mempunyai keeratan. Setiap uji regresi adalah uji regresi otomatis ada uji korelasinya, tetapi sebaliknya uji korelasi yang tidak di lanjutkan dengan uji regresi adalah uji korelasi yang kedua variabelnya tidak mempunyai hubungan fungsional dan sebab akibat. Apabila peneliti mengetahui hal ini lebih lanjut, maka perlu konsep dan teori yang mendasari kedua variabel tersebut. a. Menghitung koefisien konstanta a dan koefisien regresi b: b. Menguji keberartian koefisien regresi (uji independent) dan uji linearitas regresi dengan menggunakan analisis of variance (ANOVA). PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis penelitian menggunakan regresi sederhana di peroleh Ȳ = 0, 21 + 0,591. Hasil tersebut menunjukkan bahwa antara variabel X yaitu Pendidikan dan Pelatihan dengan variabel Y yaitu Kinerja Aparatur Pemerintah terdapat pengaruh signifikan yang linear, dimana jika terjadi peningkatan pada variabel Pendidikan dan Pelatihan sebesar 1 kali maka akan terjadi peningkatan sebesar 0,591 pada variabel Kinerja Aparatur Pemerintah dan apabila terjadi peningkatan sebesar 100 kali pada variabel Pendidikan dan Pelatihan, maka akan terjadi peningkatan sebesar 59,1 pada variabel kinerja aparatur pemerintah. Berdasarkan hasil diatas, maka hipotesis I yang dikemukakan dapat diterima yaitu terdapat pengaruh antara pendidikan dan pelatihan dan kinerja aparatur pemerintah di Kantor Kecamatan Kawangkoan Utara. 5

Kemudian berdasarkan hasil analisis menggunakan korelasi Pearson product momen diperoleh koefisien korelasi (r) = 0,802 sedangkan koefisien determinasi (r 2 ) = 0, 64. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat koefisien korelasi antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja aparatur pemerintah sebesar 0.802 sedangkan koefisien determinasi sebesar 64%. Dengan hasil ini dapat dijelaskan bahwa peningkatan kinerja aparatur pemerintah di tentukan oleh pendidikan dan pelatihan sebesar 64% sedangkan 36% ditentukan oleh faktor-faktor lain. Berdasarkan hasil di atas, maka hipotesis yang dikemukakan dapat diterima yaitu terdapat derajat kaitan dan daya determinasi antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja aparatur pemerintah di Kantor Kecamatan Kawangkoan Utara. Selanjutnya berdasarkan hasil pengujian signifikansi diperoleh bahwa nilai t hitung = 7.108 pada taraf signifikan (α) = 0, 05 dengan derajat kebebasan (dk) = n -2 = 28, maka t tabel = 1,701. Dari data tersebut di peroleh bahwa t hitung lebih besar dari t tabel dimana t hitung 7,108 1,701.Maka H 0 diterima dan H 1 ditolak.hal ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja aparatur pemerintah di Kantor Kecamatan Kawangkoan Utara. Menurut Sadu Wasistiono,dkk (2002:42) program pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia (SDM) adalah instrumen yang sangat penting dilakukan untuk meningkatkan SDM aparatur yang mencakup peningkatan pengetahuan, keahlian, keterampilan, perubahan sikap dan perilaku, dan koreksikoreksi terhadap kelemahan kinerja. Dengan perkataan lain bahwa pendidikan dan latihan SDM aparatur ditujukan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas SDM aparatur baik pada tingkatan individu maupun organisasi secara keseluruhan. hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa adanya hubungan yang positif antara pendidikan dan pelatihan dengan kinerja aparatur pemerintah serta terdapat pengaruh dari pendidikan dan pelatihan terhadap peningkatan kinerja seseorang. Kinerja yang kurang baik/optimal bisa di karenakan oleh banyak faktor, baik itu faktor internal maupun eksternal. Untuk memperbaiki itu, salah satu upaya pemerintah ialah dengan mengadakan program pendidikan dan pelatihan. pendidikan dan pelatihan diberikan pada pegawai sebagai suatu bentuk upaya yang dilakukan untuk membekali pegawai dengan ilmu pengetahuan serta kemampuan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sehingga di harapkan dapat terwujudnya aparatur yang bermutu dan bisa mengembangkan kemampuan yang dimiliki dalam mempermudah pelaksanaan pelayanan pada publik. Secara umum, aparatur pemerintah/pegawai pada Kantor Kecamatan Kawangkoan Utara sudah pernah mengikuti program pendidikan dan pelatihan. Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat dikatakan bahwa semakin sering seorang 6

pegawai mengikuti program pendidikan dan pelatihan maka kinerja mereka akan meningkat. Oleh karena itu program pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja. Dengan demikian diharapkan setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan, aparatur pemerintah pada Kantor Kecamatan Kawangkoan Utara dapat menghasilkan kinerja yang baik dalam lingkungannya yang juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan khususnya pada Kantor Kecamatan Kawangkoan Utara. Dari hasil penelitian pada Kantor Kecamatan Kawangkoan Utara bahwa program pendidikan dan pelatihan memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap peningkatan kinerja aparatur pemerintah, semakin sering seorang aparatur pemerintah mengikuti program pendidikan dan pelatihan maka kinerja aparatur juga akan mengalami peningkatan. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa Hipotesis diterima yaitu terdapat pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja aparatur pemerintah. Dimana semakin sering aparatur pemerintah mengikuti program pendidikan dan pelatihan maka kinerja aparatur tersebut akan mengalami peningkatan. 2. Hipotesis dapat diterima yaitu terdapat derajat korelasi dan daya determinasi antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja aparatur pemerintah. Dimana program pendidikan dan pelatihan berkorelasi positif dan signifikan dengan kinerja aparatur pemerintah. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, penulis memberikan beberapa saran kepada pemerintah maupun kepada aparatur pemerintah di kantor kecamatan kawangkoan utara berupa hal-hal sebagai berikut. 1. Dengan adanya pengaruh antara pendidikan dan pelatihan dengan kinerja aparatur pemerintah, disarankan agar para aparatur pemerintah untuk lebih sering mengikuti program pendidikan dan pelatihan guna menambah pengetahuan, kemampuan, keahlian dan pengalaman yang nantinya dapat membantu dalam melaksanakan pekerjaan khususnya dalam pelayanan publik. 2. Dengan adanya pengaruh yang baik dari program pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja aparatur pemerintah, di sarankan bagi pemerintah untuk lebih sering menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan serta dalam pelaksanaannya selalu ada pembaruan yang dimana bisa menarik perhatian para aparatur pemerintah untuk mengikutinya. DAFTAR PUSTAKA 7

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2006. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Remaja Rosdakarya. Sedarmayanti dan Hidayat Syarifudin. 2002. Metodologi Penelitian. Mandar Maju. Bandung Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuntitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung Sumber internet : Gomes. 2003.dikutip dalam TEORI ONLINE http://teorionline.wordpress.com/2010/ 06/27/metode-penilaian-kinerja/. 8