BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah survei dengan cara membagikan kuesioner kepada responden. Penelitian survei merupakan penelitian yang ingin mengetahui keadaan aktual suatu masyarakat dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Subagyo (2004; 55), kuesioner merupakan alat pengumpulan data, sebagaimana alat pengumpulan pada respon, kantor atau tempat lain. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba mencari tahu tingkat pengetahuan iklan Oreo Soft Cake versi Bercerita dengan kakek dan tingkat kesukaan siswa SD Muhammadiah 27 Jakarta. 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, sugiyono (2008; 80). Populasi dari penelitian ini adalah siswa SD Muhammadiah 27 Jakarta, alasan penulis memilih siswa SD Muhammadiah 27 Jakarta karena muridmurid adalah target market dari produk makanan jenis ini. 33
Tabel 3.1 Tabel siswa SD Muhammadiah 27 Jakarta No. Kelas Populasi 1 V 28 2 VI 30 Jumlah 58 3.2.2 Sampel Sampel adalah pertimbangan efisiensi dan mengarah pada sentralisasi permasalahan dengan memfokuskan pada sebagian dari populasinya. Sebagai perbandingan, seorang mencari informasi dari 100 orang akan memperoleh hasil yang lebih detail dibandingkan menggali informasi dari 1000 orang responden Subagyo (2004; 29). Dalam penelitian, peneliti akan menggunakan tehnik sampling random simple. Simple random sampling dikatakan simple karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperlihatkan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen Sugiyono (2008; 82). Sedangkan menurut Saebani (2008; 171) adalah Pengambilan sampel secara random atau tanpa pandang bulu alias acak. Sebagaimana dikutip oleh Kriyantono (2006; 161) mengatakan ada yang menganggap bahwa pecahan sampling 10% atau 20% dari total populasi sudah dianggap memadai. Namun bila populasinya cukup banyak, agar dapat mempermudah dapat pula dengan 50%, 25% atau minimal 10% dari seluruh populasi, Subiakto (1995; 173). 3.3 Bahan Penelitian dan Unit Analisis Bahan-bahan yang digunakan untuk menjawab masalah penulis ini adalah informasi mengenai iklan Oreo Soft Cake versi Bercerita dengan 34
kakek, yang dibagikan secara langsung (personal) kepada responden yaitu siswa SD Muhammadiah 27 Jakarta sebanyak 58 orang dari kelas V (lima) dan kelas VI (enam) secara keseluruhan dengan menggunakan cara sensus. Dalam data analisisnya adalah siswa SD Muhammadiah 27 Jakarta yang sudah pernah melihat iklan Oreo Soft Cake versi Bercerita dengan kakek dan belum mencoba Oreo Soft Cake yang diambil berdasarkan ketentuan teknik pengambilan sampel. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data, Sugiyono (2008; 224). Adapun dalam hal ini penulis membagi sumber data menjadi jenis data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau obyek penelitian, Bungin (2008; 122). Jenis data primer yang dilakukan penulis adalah menggunakan kuesioner tertutup yang berarti responden hanya memilih yang sudah tersedia atau diberikan alternatif jawaban oleh peneliti, Kriyantono (2006; 194). Kemudian data sekunder adalah data dari sumber kedua atau sumber data yang kita butuhkan, misalnya, dari buku yang bersangkutan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan, dan data-data yang diambil dari internet, Bungin (2008;122). 35
Dalam penelitian ini juga menggunakan cara sensus dalam pengumpulan data, menurut rangkuti (2005; 26), sensus atau complete enumeration mencatat seluruh elemen (populasi atau universe). 3.5 Validitas dan Reliabilitas 3.5.1 Validitas Validitas adalah kebenaran dan keabsahan intrumen penelitian yang digunakan, suatu alat pengukur dikatakan valid jika alat itu dipakai untuk mengukur sesuai dengan kegunaannya sebagaimana dikutip Pabundu (2006; 65). Sedangkan validitas untuk menunjukkan suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Dalam penelitian ini, peneliti memilih validitas konstruk (construct validity) yaitu, suatu alat pengukur yang mencangkup hubungan antara instrument penelitian dengan kerangka teori untuk meyakinkan bahwa pengukuran secara logis berkaitan dengan konsepkonsep dalam kerangka teori, Kriyantono (2006; 145-146). Menurut Singarimbun (2006; 125) validitas kontruk adalah kerangka dari suatu konsep untuk mencari kerangka konsep tersebut dapat di tempuh berbagai cara. Tiga cara berikut ini agak lazim dipakai di dalam dunia penelitian: 1. Mencari definisi-definisi konsep yang dikemukakan para ahli yang tertulis di dalam literatur. 2. Kalau sekiranya di dalam literatur tidak dapat diperoleh definisi konsep yang ingin diukur, peneliti harus mendefinisikan sendiri konsep tersebut. 3. Menanyakan definisi konsep yang akan diukur kepada calon responden, atau orang-orang yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden. 36
Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah, untuk menguji validitas alat ukur mengikuti penelusuran literatur yang sesuai konsep, menggunakan indicator sesuai literatur yang ada, kemudian untuk mematangkan definisi dan rumusan tersebut peneliti mendiskusikannya dengan pembimbing. Cara menguji validitas adalah: 1. Me-review pustaka tentang konsep dan variable penelitian. 2. Menyusun variable dari review pustaka. 3. Mengkonsultasikan dengan ahli, dalam hal ini, peneliti berkonsultasi dengan pembimbing. 4. Hasilnya baru akan dianggap valid. Dalam penelitian ini juga menggunakan skala Guttman. Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu Ya - Tidak, Benar -Salah, Pernah-Tidak pernah, Positif-Negatif, dan lainlain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikotomi (2 alternatif). Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist, jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu (1) dan terendah nol (0). 3.5.2 Reliabilitas Reliabilitas adalah memiliki sifat dapat dipercaya, suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas apabila dipergunakan berkali-kali oleh penelitian yang sama atau oleh peneliti yang lain tetap memberikan hasil yang sama, Rakhmat (2005; 17). Menurut Anastasia sebagaimana dikutip oleh Singarimbun & Effendy (2006; 140). Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menghitung indeks reliabilitas, yakni teknik pengukuran ulang (test retest). 37
Disini peneliti meminta responden yang sama agar menjawab semua pertanyaan dalam alat ukur sebanyak dua kali. Selang waktu antara pengukuran pertama dan kedua sebaiknya tidak terlalu dekat atau tidak terlalu jauh. Jika waktunya terlalu dekat, dikhawatirkan responden masih ingat jawaban yang pertama. Jika selang terlalu jauh, dikhawatirkan terjadi perubahan gejala atau konsep, karena orang atau sesuatu dapat berubah setiap saat. Misalnya, kita ingin mengukur kemampuan membaca seseorang. Kalau terlalu jauh jarak waktu, dimungkinkan responden mengalami peningkatan kemampuan membaca dibandingan waktu pengukuran pertama, Kriyantono (2006; 145). Dalam teknik uji reliabilitas ini penulis menggunakan teknik pengukuran ulang (test retest) dengan cara member pertanyaan ulang yang sama pada pengisian pertama yang disebarkan dengan jumlah responden sebanyak 58 orang. Untuk mengukur reliabilitas alat ukur yang digunakan penulis adalah rumus korelasi pearson product moment atau lebih dikenal dengan product moment atau korelasi product moment, teknik yang paling banyak dipakai khususnya untuk mendapatkan standar kesalahan terkecil, dan untuk menghitung teknik korelasi tunggal yang digunakan untuk mencari koefisiensi korelasi antara data interval dan data interval lainnya, Kriyantono (2006; 171) dengan rumus sebagai berikut : r = Dimana: r N X Y N XY ( X)( Y) N X² - ( X)² N Y² - ( Y)² = Korelasi Pearson Product Moment = jumlah individu dalam sampel = Angka mentah untuk variabel X = Angka mentah untuk variabel Y = Sigma atau jumlah Berbicara tentang tinggi rendanya korelasi, berikut ini adalah nilai yang digunakan untk koefisien korelasi. Koefisien korelasi menurut Rakhmat (2005; 29) adalah : 38
o Kurang dari 0,20 hubungan rendah sekali; lemas sekali o 0,20 0,40 hubungan rendah tetapi pasti o 0,40 0,70 hubungan yang cukup berarti o 0,70 0,90 hubungan yang tinggi; kuat o Lebih dari 0,90 hubungan sangat tinggi; kuat sekali, dapat diandalkan Berikut ini adalah hasil test retest yang dilaksanakan pada tanggal 12 Januari dan 15 januari 2010 pada responden yang sama. Tabel 3.2 Pengujian test retest No. X Y X² Y² XY 1. 16 17 256 289 272 2. 15 18 225 324 270 3. 20 20 400 400 400 4. 20 20 400 400 400 5. 20 20 400 400 400 6. 13 14 169 196 182 7. 14 14 196 196 196 8. 13 15 169 225 195 9. 15 17 225 289 255 10. 15 17 225 289 255 161 172 2665 3008 2825 Berikut ini adalah hasil perhitungan manual, rumus uji reliabilitas yang dilakukan penulis menggunakan pearson moment, yaitu : r = N XY ( X)( Y) N X² - ( X)² N Y² - ( Y)² r = 10. 2825 - (161) (172) 10. 2665 (161)² 10. 3008 (172)² r = 28250-27692 26650-25921 30080-29584 r = 558 729. 496 39
r = 558 361584 r = 558 601.3185511 r = 0, 928 r = 0, 92 Maka berdasarkan hasil pengukuran I dikorelasikan dengan pengukuran II dengan menggunakan teknik korelasi product moment, memperoleh nilai r sebesar 0, 92 dapat diketahui bahwa alat ukur yang peneliti gunakan pada penelitian ini dapat diandalkan, karena kedua variabel memiliki hubungan yang tinggi atau kuat. Dan penulis juga menggunakan dua skala pengukuran, skala ordinal untuk variabel tingkat pengetahuan dengan ketentuan nilai, sebagai berikut: Tabel 3.3 Skala ordinal No. Jawaban skor 1. 2. Tinggi (Tahu) Rendah (Tidak Tahu) 1 0 Sedangkan variabel tingkat Kesukaan penulis menggunakan skala Guttman dengan ketentuan nilai, sebagai berikut : Tabel 3.4 Skala Pengukuran Guttman No. Jawaban Skor 1. 2. Suka (Ya) Tidak Suka (Tidak) 1 0 40
3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menurut Hamidi (2007; 154) adalah langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam mengolah data yang telah terkumpul dengan menggunakan perhitungan atau uji statistic. Teknik Pengolahan Data menurut Bugin (2008; 164) adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data dilaksanakan yang biasanya dilakukan secara manual atau menggunakan computer, sebagai alat untuk mengolah data. Untuk pengolahan dan analisis data secara umum ada 4, yaitu: 1) Editing, yaitu memeriksa apakah jawaban responden sudah sesuai petunjuk pertanyaan. Bila semuanya sudah menjawab sesuai petunjuk lalu dicek kembali semua pertanyaan yang sudah dijawab. 2) Coding (proses pemberian identitas), adalah data yang telah di edit tersebut diberi identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis. Pengkodean ini menggunakan dua cara, yaitu: pertama, pengkodean frekuensi digunakan apabila jawaban pada poin tertentu memiliki bobot atau arti frekuensi tertentu. Kedua, pengkodean lambang digunakan pada poin yang tidak memiliki bobot tertentu. 3) Tabulasi (proses pembeberan) adalah memasukan hasil coding ke dalam tabel. Terlebih dahulu dimasukan ke dalam tabel induk. Lalu dari tabel induk di distribusikan ke tabel tunggal. 4) Pada tahap akhir ini tabel tunggal dianalisis dengan kecenderungan presentase. 41