BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membuat perusahaan secara maksimal berlomba-lomba untuk

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN DI PT. BANGKIT ERA JAYA BERSAMA CABANG SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. industri. Perusahaan-perusahaan yang punya modal besar berusaha untuk segera

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. perusahaan yang penting seperti pabrik, atau suatu organisasi secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset perusahaan. Pentingnya karyawan dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Setiap organisasi berlomba-lomba dalam mencapai target yang

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era yang semakin modern saat ini, bekerja menjadi kunci utama untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang makin meluas dan kompleks dengan. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin canggih memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Di dalam Perusahaan, senantiasa membutuhkan manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk berupaya menjadi yang terbaik dan terdepan. Salah satunya adalah PT

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan yang serba modern ini setiap perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. diri dan melakukan perbaikan, dalam kegiatan operasionalnya maupun kualitas

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan perusahaan untuk mampu bersaing dengan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan tamatan atau lulusan sebagai sumber daya manusia yang

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

Bab l. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perubahan lingkungan yang cepat, yang ditandai dengan kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kehidupan kepada organisasi dan memberikan tujuan. Jadi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dunia usaha di tanah air mengalami banyak kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. Adapun yang melatarbelakangi mengapa peneliti merasa tertarik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. telah ditentukan. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam berorganisasi. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam segala bidang kehidupan, termasuk perubahan di dalam sistem

TINJAUAN PUSTAKA A. MOTIVASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyediaan fasilitas untuk industri minyak yang mencakup jasa penguliran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebaik mungkin. Keberhasilan sebuah perusahaan atau organisasi tidak hanya dari

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya tanpa adanya perusahaan sebagai tempat mencari nafkah sekaligus

RETNO SAWITRIAVI F

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang harus dihadapi dan diatasi guna mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah memasuki berbagai lapisan kehidupan di dunia termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan harus mampu berproduksi secara efektif dan efisien untuk membangun

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN. Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. efektifitas pengelolaan sumber daya manusia. Organisasi yang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. kawasan Asia terutama yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997

I. PENDAHULUAN. Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung adalah Pegawai

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, isu yang paling banyak dikembangkan adalah isu

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memiliki keunggulan bersaing, organisasi pada setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Prastuti, 2014). Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan sangat

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan. Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di tuntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini keadaan ekonomi di Indonesia yang sangat tidak menentu,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin tinggi membuat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi pemerintah maupun swasta senantiasa. mempunyai visi untuk selalu berhasil dalam mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN PROPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan, dan di Indonesia pendidikan merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yaitu pemimpin sebagai atasan, dan pegawai sebagai bawahan.

TINJAUAN PUSTAKA. tujuan perusahaan. Tujuan ini tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki latar belakang, kepentingan, dan bidang tugas yang cukup bervariasi.

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. operasional manajemen yang berisi kegiatan-kegiatan untuk memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, agar individu dapat memuaskan kebutuhannya sendiri walaupun

BAB I PENDAHULUAN. begitu ketat menuntut setiap perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh aspek

PENGARUH UPAH DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. RIMBA SENTOSA DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada

BAB I PENDAHULUAN. manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN di UIN Maliki Malang yang terletak di Jalan Gajayana No. 50, Dinoyo Malang.

I. PENDAHULAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I. PENDAHULUAN. karyawan mulai dari pimpinan puncak hingga ke lapisan paling bawah.

PENGARUH PEMBERIAN UPAH, JAMINAN SOSIAL DAN MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PO. ROSALIA INDAH PALUR

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menginginkan terciptanya kinerja yang tinggi dalam bidang pekerjaannya. Di dalam

B A B I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah merupakan salah satu bentuk organisasi publik yang

BAB I PENDAHULUAN. maksimal. Sebagaimana diungkapkan Faustino Cardoso Gomes (2000:177, dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan diperhatikan. Akhir-akhir ini masalah tersebut menjadi hangat lagi setelah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kompetensi sumber daya manusia yang baik pasti memerlukan pengelolaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Era globalisasi membuat perusahaan secara maksimal berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik guna mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan. Persaingan saat ini tidak lagi dibatasi dengan waktu, letak dan wilayah, sehingga setiap perusahaan bebas menentukan pilihannya sendiri guna mencapai target yang ditentukan oleh perusahan. Terdapat berbagai hal yang menentukan maju atau tidaknya suatu perusahaan, salah satunya adalah faktor karyawan sebagai sumber daya manusia untuk menghadapi persaingan ini organisasi perlu memperhatikan sumber daya manusianya karena sumber daya manusia akan menjadi asset yang berharga bagi organisasi. Sumber daya manusia dalam organisasi akan menentukan kelangsungan, kelancaran serta produktivitas suatu organisasi. Oleh karena itu mutlak bagi setiap organisasi untuk mempertahankan keberadaan serta kualitas sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang ada haruslah dikelola dengan sebaik-baiknya untuk memperoleh tenaga kerja yang terampil sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. Rencana-rencana kerja organisasi, pengawasan, penelitian-penelitian tentang peningkatan produktivitas tidak akan berjalan dengan baik bila para karyawan tidak dapat menjalankan tugas dengan semangat yang tinggi, rasa gembira dan harapan untuk memperoleh imbalan, baik berupa uang atau balas jasa lainnya, maka organisasi tidak akan mencapai hasil produksi atau pelayanan yang maksimal seperti yang diharapkan (As ad, 2000). Agar dapat mempertahankan keberadaan karyawan 1

2 dan meningkatkan performance dalam organisasi maka satu hal yang penting untuk dipertahankan adalah masalah kepuasan karyawan. Iklim organisasi adalah suatu persepsi tentang lingkungan, kepercayaan, nilai, dan norma anggota organisasi -organisasi. Karena itu iklim organisasi dalam perusahaan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Suatu permasalahan akan muncul dalam organisasi dan sesuai dengan keadaan yang ada, iklim organisasi yang baik akan berdampak baik atau tinggi pada kinerja karyawan. Walaupun perusahaan telah menginterprestasikan kebutuhan dirinya dan individu didalamnya serta mewujudkan kebutuhan -kebutuhan itu dengan menciptakan iklim yang baik tetapi karyawan tidak selalu memiliki tanggapan yang sama, tanggapan karyawan terhadap lingkungan kerjanya tidak selalu objektif. Konsep mengenai iklim organisasi telah mendapat perhatian kira-kira 30 tahun yang lalu tetapi sampai sekarang belum ada kesepakatan. Para ahli telah banyak melakukan usaha untuk memisahkan, menerengkan, menentukan tempat konsepsi ini dalam teori organisasi diantaranya seperti yang dikatakan oleh Tagiuri (1968) yang mengatakan iklim organisasi adalah kualitas yang relative abadi dari lingkungan internal organisasi yang dialami oleh anggota-anggotanya, mempengaruhi tingkah laku mereka serta dapat diuraikan dalam nilai-nilai suatu set karakteristik tertentu dan lingkungan. (Dr. Arni Muhammad, 2005:82) Lingkungan internal suatu organisasi meliputi berbagai aspek yaitu iklim organisasi, budaya organisasi, yangg berkaitan dengan individu (karakteristik maupun perilaku) dan sebagainya. Sterrs (1985:98) mengemukakan bahwa konsep iklim organisasi tidak terlepas dari sifat dan ciri yang terdapat dalam suatu

3 lingkungan kerja yang timbul terutama karena kegiatan organisasi yang di lakukan secara sadar dan di anggap mempengaruhi perilaku dengan kata lain iklim organisasi dapat di anggap sebagai kepribadian organisasi yang dilihat dan di rasakan oleh anggotanya, sehingga faktor individu menjadi kekuatan utama dalam iklim organisasi, antara organisasi satu dengan lainnya memiliki iklim organisasi yang berbeda. Dalam penelitian iklim kerangka acuan organisasi adalah berdasar skema psikologis pada nilai-nilai pribadi yang tersembunyi, yaitu konsepsi pribadi atau individu yang mungkin di kumpulkan melalui organisasi (keenan & newton, 1984:126). Litwin dan stringer (dalam Steers, 1985:102), menyebutkan bahwa iklim dipandang sebagai konsep yang esensial Yang menghubungkan secara dinamis antara perilaku individu dengan karakteristik lingkungan sosialnya, hal ini di jelaskan pula oleh simon, (1981:37) yang mengajukan pernyataan hipotik, bahwa manusia adalah suatu sistem perilaku. Kompleksitas pelakunya selama waktu tertentu merupakan cerminan kompleksitas lingkungan, yang di temukan dan di hadapinya. Pandangan perilaku ini tentunya dapat di kaitkan dengan organisasi sebagai lingkungan manusia berinteraksi dan saling berbagai pikiran dan perasaan oleh karena itu perilaku individu dalam organisasi sangat mempengaruhi keberhasilan dan pencapaian sesuatu dalam organisasi. Hepner (1973:49) mengemukakan bahwa tercapai tidaknya tujuan organisasi sangat dinpengaruhi oleh iklim organisasi yang kondusif akan mengelola kebetuhan-kebetuhan organisasi secara optimal, sehingga dapat menciptakan suasana lingkungan internal atau lingkungan psikologik yang

4 menunjang pencapaian tujuan organisasi. Hal ini di dukung oleh apa yang di kemukakan oleh keenan dan newton (1984:63) yang mengatakan bahwa kepuasan kerja bagi karyawan sangat di pengaruhi oleh iklim organisasi di tempat mereka bekerja. Lebih lanjut dikatakan bahwa iklim kerja yang hangat akan memberi dorongan pada karyawan seperti etos kerja yang kuat yang dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih giat lagi sehingga akan memberi pengaruh dalam tugas pekerjaan. Dengan kata lain bahwa iklim organisasi akan berpengaruh terhadap kerja karyawan sehingga mempengaruhi kinerjanya. Pengelolaan tenaga kerja berdasarkan falsafah yang tidak hanya mengakui efektivitas dan efisiensi saja tetapi juga harus mengakui pentingnya nilai karyawan sebagai individu, karena salah satu elemen pokok suatu organisasi adalah kesediaan dan kemampuan karyawan untuk memberikan sebagian daya upaya masing-masing secara nyata pada sistem kerja sama untuk tujuan organisasi. Selain itu pula untuk menghasilkan output yang baik maka diperlukan kerja dengan segala kondisi kerja dan situasi kerja yang menunjang, kebijaksanaan administrasi, penyeliaan atau pengawasan, hubungan antar pribadi, dan security Faktor-faktor tersebut oleh Herzberg (dalam Hersey, 1995: 68) dikaitkan dengan kondisi dimana pekerjaan dilaksanakan yang disebut sebagai iklim baik dalam organisasi. Kekuatan individu merupakan ujung tombak keberhasilan organisasi. Seperti yang dikemukakan oleh Argyris (1994), sebuah organisasi hanya bisa berkembang jika didukung oleh individu-individu yang berkembang pula.

5 Manusialah sebagai sumber utama organisasi tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun. Bagaimanapun baiknya organisasi, lengkapnya sarana dan fasilitas kerja, semuanya tidak akan berarti tanpa keberadaan manusia yang mengatur, menggunakan, dan memeliharanya. Menurut Oakley dan Krug (1993:174), bagaimanapun canggihnya dan hebatnya suatu sistem dan program tanpa dukungan dan sikap kooperatif dari orang-orang yang ada didalamnya, suatu organisasi tidak dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Manusia memiliki nilai sendiri, Seperti banyak diketahui setiap organisasi memiliki nilai-nilai, peraturan-peraturan, kebijakan, sistem pemberian hadiah, dan misi yang berbeda-beda yang akan berpengaruh terhadap anggotanya. Organisasi juga memiliki harapan yang berupa dukungan dari anggotanya sehingga mau dan mampu bekerja sebaik mungkin untuk tujuan dan kepentingan organisasi. Salah-satu bentuk dukungan yang diharapkan oleh organisasi dari setiap anggotanya adalah kinerjanya yang tinggi terhadap organisasi, agar organisasi dapat terus berkembang dalam era persaingan global ini. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran dari setiap organisasi untuk dapat mencapai tujuan organisasi. Agar dapat memperoleh kinerja yang baik diperlukan kualitas sumberdaya manusia yang baik pula (Campbell, dkk., dalam Cascio, 1998). Kinerja adalah hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan dan dengan mengetahui kinerja karyawan diketahui pula tingkat keberhasilan perusahaan serta dapat dijadikan ukuran peningkatan produktivitas atau kinerja pada masa yang akan datang. Kinerja

6 antara pegawai satu dengan yang lainnya berbeda. Diperlukan prinsip-prinsip efektivitas dan efisiensi sehingga dapat dicapai kinerja karyawan yang baik. Agar bisa beradaptasi dengan perubahan yang begitu cepat seperti yang telah diuraikan di depan, maka suatu organisasi perlu memiliki karyawan yang berketrampilan tinggi yang tidak hanya mau, mampu dan sanggup bekerja tetapi harus memiliki keyakinan tinggi pada kemampuannya untuk melakukan peran dan tugas yang lebihl luas, serta memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam merespon situasi (Nease, dkk.,1999; Parker, 1998; Bandura, 1997). Lauler (dalam parker, 1998:83) menambahkan selain keyakinan karyawan yang mendukung kemampuan untuk melakukan kewajiban-kewajibannya secara lebih luas, organisasi perlu mengembangkan individu karyawan untuk melakukan cara baru yang lebih kompleks. Kinerja karyawan adalah hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan dan dengan mengetahui kinerja karyawan diketahui pula tingkat keberhasilan perusahaan serta dapat dijadikan ukuran peningkatan produktivitas atau kinerja pada masa yang akan datang. Kinerja antara pegawai satu dengan yang lainnya berbeda. Diperlukan prinsip-prinsip efektivitas dan efisiensi sehingga dapat dicapai kinerja karyawan yang baik. Seorang karyawan atau karyawan yang memiliki prestasi tinggi maka dapat dipastikan bahwa karyawan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugas -tugasnya di lapangan kerja. Semakin baik performa kerja yang dimiliki oleh seorang karyawan maka semakin luas peluang karyawan

7 tersebut menuju ke arah profesionalitas dan reliabilitas kerjanya. Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu keterampilan yang dimiliki; kemampuan dasar atau ability; usaha yang dilakukan harus didukung oleh alat, teknologi yang tersedia/sarana; adanya insentif (penghargaan atau pujian yang diberikan); lingkungan kerja yang mendukung; dan adanya motivasi terus menerus, Rahardja (dalam Maghfiroh, 2006: 2). Kinerja karyawan sendiri merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan selama hidupnya. Sehingga menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam pengembangan dan pemeliharaan tenaga kerja. Karyawan yang tidak memperoleh prestasi dari pekerjaannya maka moril mereka akan turun, absensi dan keterlambatan meningkat serta menjadi semakin sulit untuk bekerja sama dengan mereka atau mengadakan suatu perubahan penting. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja dari seseorang akan ikut menjadi penentu kelangsungan operasional suatu perusahaan. Kinerja dalam hal ini merupakan hasil yang telah dicapai dari yang telah di lakukan, di kerjakan, dll. Sedangkan kerja merupakan aktifitas yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Hampir separuh dari kehidupannya manusia melakukan aktifitas tersebut, karena untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya manusia terdorong untuk melakukan aktifitas kerja. Iklim organisasi dalam perusahaan disini merupakan gabungan dari persepsi-persepsi suatu evaluasi makro mengenai peristiwa komunikasi, perilaku manusia, respons karyawan terhadap karyawan lainnya, harapan-harapan, konflikkonflik antarpersonal, dan kesempatan bagi pertumbuhan dalam organisasi

8 tersebut. Keputusan-keputusan yang diambil oleh anggota organisasi untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif, untuk mengikatkan diri dengan organisasi, untuk bersikap jujur dalam bekerja, untuk meraih kesempatan dalam organisasi secara bersemangat, untuk mendukung para rekan dan anggota organisasi lainnya, untuk melaksanakan tugas secara kreatif, dan untuk menawarkan gagasan-gagasan inovatif bagi penyempurnaan organisasi dan operasinya. Sehingga iklim organisasi dapat menjadi salah satu pengaruh yang paling penting dalam produktivitas organisasi, karena iklim mempengaruhi usaha anggota organisasi. Usaha dalam hal ini merujuk kepada penggunaan tubuh secara fisik dalam bentuk mengangkat, berbicara, atau berjalan, dan penggunaan pikiran mental dalam bentuk berpikir, menganalisis, dan memecahkan masalah. Hal ini berhubungan dengan masalah kebutuhan, kejelasan organisasi, tanggung jawab, peraturan yang berlalu ataupun sikap pimpinan. Begitu juga dengan adanya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan akan menimbulkan ketidakpuasan dalam diri karyawan. Karyawan yang mampu mengatasi permasalahannya akan terlepas dari rasa kekecewaan, ketegangan dan konflik -konflik batin. Sebaliknya apabila karyawan tidak dapat mengatasi permasalahannya akan menganggu keseimbangan psikisnya dan dapat menyebabkan target dari perusahaan yang diharapkan tidak bisa maksimal. Herzberg menegaskan (dalam Fraser, 1992: 46) bahwa bila kualitas penunjang itu kurang memadai akan terjadi ketidakpuasan di antara karyawan. Perbaikan dalam keadaan yang telah merosot itu akan dapat menghapuskan

9 ketidakpuasan tadi, yang pada gilirannya akan berpengaruh balik pada semangat kerja maupun pada produktivitas. Begitu pula dengan PT Bangkit Era Jaya Bersama Cabang Sumenep yang mempunyai komposisi pegawai dengan berbagai kebutuhan. Dengan harapanharapan yang beragam maka nilai-nilai individu yang ada juga semakin komplek. Hal ini dapat dapat menimbulkan iklim kerja yang kurang menyenangkan apabila perusahaan tidak memahami nilai-nilai dari setiap individu yang terkait di dalam organisasi sehingga mengakibatkan timbulnya ketid ak puasan kerja. PT. Bangkit Era Jaya Bersama Cabang Sumenep merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam Bidang rokok. Pemenuhan rokok kepada masyarakat khususnya kaum adam yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari menjadikan pelayanan yang optimal sebagai tugas dan visi dari perusahaan Sebagaimana perusahaan rokok lainnya, diharapkan kinerja karyawan PT. Bangkit Era Jaya Bersama Cabang Sumenep efektif dan efesien. Dikarenakan upaya peningkatan kinerja yang terus ditingkatkan pada PT. Bangkit Era Jaya Bersama wilayah jawa timur maka hal ini diupayakan oleh salah satu cabang dari perusahaan tersebut wilayah jawa timur cabang sumenep. Menurut Direktur perusahaan Gambaran umum yang dapat dilihat dari Iklim Organisasi pada PT. Bangkit Era Jaya Bersama Cabang Sumenep adalah suasana kerja karyawan yang cukup kondusif, tingkat efektifitas komunikasi yang terjadi antar karyawan belum optimal yang berdampak kesalah pahaman antara karyawan, kebijakan dan peraturan yang diterapkan perusahaan, dimana tidak semua karyawan menerapkan aturan dan menerima kebijakan perusahaan tersebut,

10 serta partisipasi seorang pemimpin yang membawahi karyawan-karyawannya dalam melaksanakan tugas yang di bebankannya. Secara keseluruhan kondisi tersebut mempunyai pengaruh terhadap karyawan PT. Bangkit Era Jaya Bersama Cabang Sumenep.(eko kristianto) Berdasarkan uraian di atas maka iklim organisasi sangat besar perannya dalam mendorong kinerja karyawan. Oleh karena itu untuk mengetahui seberapa besar variabvel hubungan iklim organisasi dengan kinerja karyawan dan melihat fenomana di atas maka penulis mengambil judul Penelitian Hubungan Iklim Organisasi Dengan Kinerja Karyawan Di Pt.Bangkit Era Jaya Bersama Cabang Sumenep. B. RUMUSAN MASALAH Dalam penelitian ini rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah tingkat iklim organisasi organisasi di PT. Bangkit Era Jaya Bersama Cabang Sumenep? 2. Bagaimana tingkat kinerja karyawan di PT. Bangkit Era Jaya Bersama Cabang Sumenep? 3. Bagaimanakah hubungan antara iklim organisasi dengan kinerja karyawan di PT. Bangkit Era Jaya Bersama Cabang Sumenep? C. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini antara lain : 1. Untuk mengetahui tingkat iklim organisasi di PT. Bangkit Era Jaya Bersama Cabang Sumenep.

11 2. Untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan di PT. Bangkit Era Jaya Bersama Cabang Sumenep. 3. Untuk mengetahui hubungan iklim organisasi dengan kinerja karyawan di PT. Bangkit Era Jaya Bersama Cabang Sumenep. D. MANFAAT PENELITIAN Setiap kegiatan penelitian pasti mempunyai manfaat tertentu. Manfaat dalam penelitian ini adalah : 1. Secara teoritis a. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan dalam penelitian-penelitian yang akan datang. b. Sebagai bahan kajian tambahan bagi mahasiswa psikologi yang berminat untuk mempelajari psikologi industri. c. Sebagai penambah wawasan dan pengalaman bagi penulis dalam penelitian ini. 2. Secara praktis a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan menambah manfaat berupa pengetahuan tentang iklim organisasi dan kinerja karyawan. b. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat diketahui informasi mengenai hubungan iklim organisasi dengan kinerja karyawan sehingga dapat digunakan perusahaan untuk menentukan pola kerja karyawan.