2013/12/10 15:57 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan KEBERHASILAN PENDAMPINGAN PENYULUH PADA POKLAHSAR PENERIMA BLM PUMP TAHUN 2013 DI KAB. KUNINGAN Dalam berbagai kesempatan, Menteri Kelautan dan Perikanan beserta jajarannya di KKP mengakui pentingnya peran penyuluh perikanan termasuk PPTK dalam mendampingi program prioritas KKP seperti PNMP KP (PUMP, PUGAR, PDPT). Penyuluh lah yang berhadapan dengan kelompok sasaran dan pihak-pihak terkait untuk mengimplementasikan program di lapangan. Penyuluh garda terdepan yang mendampingi program prioritas KKP di level akar rumput (grassroot). Menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2/PERMEN- KP/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan yang dimaksud dengan tenaga pendamping adalah orang yang bertugas mendampingi kelompok usaha kelautan dan perikanan (KUKP) secara terus menerus selama berlangsungnya kegiatan PNPM Mandiri KP, yang mempunyai latar belakang pendidikan atau pengalaman di bidang kelautan dan perikanan terdiri atas penyuluh perikanan PNS, Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak (PPTK), dan/atau Tenaga Pendamping PUGAR. Secara umum ruang lingkup kegiatan PNPM Mandiri KP meliputi: a. sosialisasi dan koordinasi kegiatan;
b. identifikasi, seleksi, verifikasi, dan penetapan calon KUKP penerima BLM; c. rekrutmen tenaga pendamping; d. pelatihan dan pembekalan Tenaga Pendamping; e. penyusunan dan pengusulan RUB/RKK dan dokumen administrasi; f. penetapan kelompok penerima BLM; g. penyaluran BLM; h. pemanfaatan BLM; i. pendampingan dan penyuluhan; j. pembinaan dan pengendalian; k. pemantauan dan evaluasi; dan l. pelaporan. Tenaga pendamping yang terdiri atas Penyuluh Perikanan PNS dan/atau PPTK (Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak) dalam program PNPMKP mempunyai tugas sebagai berikut: 1) membantu Tim Teknis melakukan identifikasi dan seleksi KUB, Pokdakan, dan Poklahsar calon penerima BLM di Kabupaten/Kota; 2) melakukan identifikasi kelayakan kegiatan usaha KUB, Pokdakan, dan Poklahsar calon penerima BLM; 3) memberikan bimbingan manajemen usaha perikanan kepada kelompok; 4) membantu dan mendampingi kelompok dalam penyusunan RUB dan dokumen administrasi lainnya;
5) membantu memfasilitasi kemudahan akses kelompok terhadap permodalan usaha, sarana produksi, teknologi, dan pasar; 6) membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh KUB, Pokdakan, dan Poklahsar; 7) fasilitasi penguatan kelembagaan KUB, Pokdakan, dan Poklahsar; 8) pendampingan manajemen, teknis, dan pemasaran; 9) membantu KUB, Pokdakan, dan Poklahsar dalam membuat laporan perkembangan; dan 10) membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan pendampingan setiap bulan kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota. Pelaksanaan PNPM KP di lapangan agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan tentu saja tidak semudah membalikan tangan. Letak geografis dan penyebaran kelompok yang tersebar untuk didatangi, disapa dan dibina membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedit. Berbagai kendala di lapangan tersebut tentu saja menuntut kerjasama yang harmonis Pusat dan daerah, antara tim teknis dan pendamping juga kelompok penerima BLM PUMP. Kabupaten Kuningan di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2013 mendapat alokasi 6 paket PUMP P2HP untuk 6 poklahsar. Erik Ronald Tarigan, S.Pi, merupakan PPTK pendamping Poklahsar yang telah bekerja sesuai dengan tugasnya sebagai tenaga pendamping. Berikut informasi singkat singkat perkembangan 3 dari 6 poklahsar yang didampingi Erik Ronald Tarigan, S.Pi yang menurut pengamatan di lapangan masuk dalam kategori BERHASIL.
Perkembangan Poklahsar UTAMI RASA Usaha pengolahan ikan ini dimulai pada tahun 2005. Kegiatan pengolahan ini berada di Desa Timbang Kecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan. Kurun waktu 2007 sampai 2008 kegiatan pengolahan mulai ada peningkatan baik hasil produksi maupun permintaan pasarnya. Dengan bertambahnya jumlah pengolah hasil Ikan maka kami bersepakat membentuk kelompok pengolahan dengan nama Poklahsar Utami Rasa. Visi Kelompok pengolahan ini adalah membangun kemampuan usaha produktif masyarakat dalam kegiatan pengolahan ikan produksi kerupuk ikan. Sedangkan misi kelompok adalah meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan melalui kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Untuk kedepanya diharapkan kegiatan kami bisa dijadikan percontohan bagi mssyarakat lainya untuk dapat melakukan kegiatan pengolahan hasil ikan. Kegiatan penanganan, pengolahan, dan pemasaran hasil ikan diatur secara bersama-sama dalam kelompok. Melalui kegiatan pertemuan rutin setiap 1 bulan diharapkan mampu meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan dan sikap sesama anggota disamping pengambilan keputusan berdasarkan mufakat. Pada tahun 2013 kelompok ini telah mendapatkan program PUMP-P2HP sebesar Rp. 50.000.000,-.Setelah mendapatkan pembinaan dan bimbingan dari PPTK perkembangan kelompok saat ini, adalah sebagai berikut : 1.Meningkatnya jumlah produksi, dari yang semula 240 Kg/bulan menjadi 288 kg/bulan.
2. Meningkatnya pendapatan anggota kelompok menjadi rata-rata 20 % per bulan atau meningkat menjadi Rp.518.000/bulan dari semula Rp.430.000/bulan. 3. Meningkatnya jumlah aset fisik dengan total nilai asset saat ini Rp.102.500.000 dari total aset yang sebelumnya Rp. 52.000.000. 4. Meningkatnya tabungan kelompok menjadi Rp. 9.000.000 dari total tabungan yang sebelumnya Rp. 7.500.000. Perkembangan Poklahsar SAGARA RASA Desa Jagara berada di Wilayah Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan Jawa Barat yang memiliki potensi budidaya, penangkapan dan pengolahan bidang perikanan. Waduk Darma merupakan salah satu potensi sumber daya perikanan daratan yang dapat dimanfaatkan dan dikelola secara optimal oleh masyarakat Desa Jagara. Pemanfaatan dan pengelolaan Waduk Darma selama ini dilakukan melalui kegiatan budidaya ikan di KJA, penangkapan ikan, dan kegiatan pelestarian lingkungan beserta sumber daya ikannya melalui kegiatan restoking ikan-ikan jenis tertentu. Kegiatan tersebut tentunya mampu memberikan sumber pendapatan dan kesejahteraan bagi masyarakat setempat.
Disamping kegiatan tersebut yang selama ini dikembangkan, kegiatan usaha pengolahan ikan pun sudah mulai dirintis oleh sebagian masyarakat sejak tahun 2009. Pada awal tahun 2012 didirikan kelompok yang bernama Poklahsar (Kelompok Pengolah dan Pemasar) Usaha Bersama dengan luas lahan 140 m², jumlah anggota 8 orang, jenis usahanya yaitu pengolahan ikan yang memproduksi nugget ikan. Pada tahun 2013 kelompok ini telah mendapatkan program PUMP-P2HP sebesar Rp. 50.000.000. Setelah mendapatkan pembinaan dan bimbingan dari PPTK perkembangan kelompok saat ini adalah sebagai berikut : 1.Meningkatnya jumlah produksi, dari yang semula 400 Kg/bulan menjadi 500 kg/bulan. 2. Meningkatnya pendapatan anggota kelompok menjadi rata-rata 20% per bulan atau meningkat menjadi Rp.550.000/bulan dari semula Rp.450.000/bulan. 3. Meningkatnya jumlah aset fisik dengan total nilai asset saat ini Rp.118.500.000 dari total aset yang sebelumnya Rp. 68.000.000. 4.Meningkatnya tabungan kelompok menjadi Rp. 6.000.000 dari total tabungan yang sebelumnya Rp. 5.000.000. Dalam rangka mengembangkan kegiatan diversivikasi usaha produk olahan perikanan kedepan, Poklahsar Sagara Rasa akan berusaha meliris produk olahan yang menggunakan bahan baku hasil budidaya dan penangkapan setempat. Perkembangan Poklahsar UTAMI RASA
Usaha pengolahan ikan ini dimulai pada tahun 2005. Kegiatan pengolahan ini berada di Desa Timbang Kecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan. Kurun waktu 2007 sampai 2008 kegiatan pengolahan mulai ada peningkatan baik hasil produksi maupun permintaan pasarnya. Dengan bertambahnya jumlah pengolah hasil Ikan maka kami bersepakat membentuk kelompok pengolahan dengan nama Poklahsar Utami Rasa. Visi Kelompok pengolahan ini adalah membangun kemampuan usaha produktif masyarakat dalam kegiatan pengolahan ikan produksi kerupuk ikan. Sedangkan misi kelompok adalah meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan melalui kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Untuk kedepanya diharapkan kegiatan kami bisa dijadikan percontohan bagi mssyarakat lainya untuk dapat melakukan kegiatan pengolahan hasil ikan. Kegiatan penanganan, pengolahan, dan pemasaran hasil ikan diatur secara bersama-sama dalam kelompok. Melalui kegiatan pertemuan rutin setiap 1 bulan diharapkan mampu meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan dan sikap sesama anggota disamping pengambilan keputusan berdasarkan mufakat. Pada tahun 2013 kelompok ini telah mendapatkan program PUMP-P2HP sebesar Rp. 50.000.000,. Setelah mendapatkan pembinaan dan bimbingan dari PPTK perkembangan kelompok saat ini, adalah sebagai berikut : 1.Meningkatnya jumlah produksi, dari yang semula 240 Kg/bulan menjadi 288 kg/bulan. 2. Meningkatnya pendapatan anggota kelompok menjadi rata-rata 20 % per bulan atau meningkat menjadi Rp.518.000/bulan dari semula Rp.430.000/bulan.
3. Meningkatnya jumlah aset fisik dengan total nilai asset saat ini Rp.102.500.000 dari total aset yang sebelumnya Rp. 52.000.000. 4.Meningkatnya tabungan kelompok menjadi Rp. 9.000.000 dari total tabungan yang sebelumnya Rp. 7.500.000. Menurut tenaga pendamping di Kabungan Kuningan, fasilitasi program PUMP-P2HP TA. 2013 dari Pemerintah Pusat kepada kelompok Poklahsar telah memberikan dampak positif secara nyata bagi masyarakat setempat. Dampak positif tersebut yaitu meningkatnya kualitas dan kuantitas produksi olahan ikan di Poklahsar serta meningkatnya juga pendapatan dan kesejahteraan anggota kelompok. Tentu saja di daerah lain juga penyuluh/pptk sudah bekerja se optimal mungkina untuk menyukseskan program prioritas KKP. Pusluh KP mengharapkan informasi "succes story " seperti di Kabungan Kuningan, dapat diperoleh melalui email: program_monevluh@yahoo.com untuk dimuat ke web ini sebagai sharing informasi dan mempromosikan peranan penyuluhan KP dan peran penting penyuluh di lapangan dalam pembangunan KP. Kontributor : Erik Ronald Tarigan, S.Pi PPTK Pendamping PUMP P2HP di Kab. Kuningan Keterangan Foto : Produk Poklahsar penerima BLM PUMP P2HP tahun 2013 di Kab. Kuningan