MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 bulan di mulai dari Bulan

MATERI DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Januari

III. MATERI DAN METODE. Kampar yang merupakan salah satu daerah tumbuhnya tanaman sagu di Provinsi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di

MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April -

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Sedangkan analisis kimia dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia

III. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

MATERI DAN METODE. IndustriPakandanIlmuTanah,danLaboratoriumIlmuNutrisidan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2015 di

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen

III. MATERI DAN METODE. Peternakan UIN Suska Riau, penelitian berlangsung selama 3 bulan, mulai bulan

MATERI DAN METODE. Pakan dan Ilmu Tanah sebagai tempat pembuatan silase dan analisis fraksi serat di

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

III. MATERI DAN METODE. Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober-November 2013, di Laboratorium Ilmu Nutrisi

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April Oktober 2013.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan Laboratorium Peternakan Universitas

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum

METODE. Materi. Rancangan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Analisis Fraksi

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni Agustus 2013 di. PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar Lampung Tengah.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) (1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram)

MATERI DAN METODE. Pengolahan silasetelahdilaksanakan di Laboratorium Nutrisidan Kimia. dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai Februari2015.

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan GambutKebun Percobaan

MATERI DAN METODE. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. house) dan penelitian laboratorium yang dilaksanakan mulai bulan Juli-Desember

Bab III Bahan dan Metode

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahap Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

MATERI DAN METODE. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi Bali betina umur

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Bahan Alat Peubah yang Diamati

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. MATERI METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari 2015. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pasca Panen dan Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 3.2. Materi Penelitian Penelitian ini menggunakan bahan bahan yaitu: HCl 5%, aquades, 45 butir telur puyuh segar (mentah), kaki ayam sebanyak 5 kg yang dibeli di pasar. Peralatan yang digunakan adalah timbangan analitik, pisau, mangkuk stainless, toples kaca, saringan, kulkas, freezer, water shaker bath, gelas piala, gelas ukur, ember, ph meter, alat tulis dan kamera digital. 3.3. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu faktor A adalah lama perendaman dan faktor B adalah lama penyimpanan dengan 5 ulangan untuk setiap perlakuan. Adapun masing-masing faktor tersebut adalah: Faktor A : lama perendaman dalam larutan gelatin A1 : lama perendaman 0 menit A2 : lama perendaman 30 menit A3 : lama perendaman 60 menit Faktor B : lama penyimpanan B1 : lama penyimpanan 0 hari B2 : lama penyimpanan15 hari B3 : lama penyimpanan 30 hari 12

3.4. Prosedur Penelitian 3.4.1. Proses Pembuatan Gelatin Proses pembuatan gelatin dilakukan sesuai metode Zulfikar (2012) yang di bagi menjadi 2 tahap yaitu : A. Tahap pertama 1. Tulang kaki ayam dibersihkan dari sisa daging dan lemak yang masih menempel. 2. Tulang dipotong kecil-kecil 2-4 cm. 3. Proses penghilangan lemak pada tulang berikutnya adalah dengan cara direbus bersama aquades selama 3 jam pada shaker water bath dengan suhu 80 C sambil di aduk dengan kecepatan 120 rpm. 4. Tulang yang sudah hilang kandungan lemaknya dibilas beberapa kali hingga minyak benar-benar bersih, setelah itu tulang direndam dalam HCl 5% selama 3 hari. 5. Tulang yang sudah direndam menggunakan HCl, kemudian dinetralkan menggunakan aquades hingga mencapai ph 5, tulang yang sudah mencapai ph 5 diekstrak dengan aquades selama 3 jam dengan suhu 80 C sambil diaduk dengan kecepatan 120 rpm. 13

Skema proses produksi gelatin tulang kaki ayam dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini: Tulang (yang sudah bersih) Pengecilan ukuran (± 2-4 cm) Penghilangan lemak (degreasing) Perendaman dalam HCl selama 3 hari Penetralan dengan air dan terakhir dicuci dengan air suling Ekstrak (80 0 C) Larutan Gelatin Gambar 3.1. Proses produksi gelatin tulang kaki ayam B. Tahap kedua 1. Larutan yang telah diekstrak didiamkan hingga memekat. 2. Larutan gelatin (rendemen) disaring kemudian disimpan dalam kulkas hingga larutan rendemen menjadi gel. 3. Larutan rendemen kemudian dikeringkan menggunakan oven selama 72 jam. 4. Larutan gelatin yang sudah mengering menjadi tepung siap digunakan sebagai bahan penelitian. 14

Skema proses pembuatan tepung gelatin dapat dilihat pada Gambar 3.2 di bawah ini: Larutan Gelatin Pemekatan Pembekuan ( freezer ) Pengeringan oven 72 jam Gelatin kering Tepung Gambar 3.2. Proses pembuatan tepung gelatin tulang kaki ayam 3.4.2. Proses perendaman telur puyuh 1. Tepung gelatin yang sudah jadi kemudian dilarutkan dalam aquades sebagai media perendaman telur puyuh dengan perbandingan 6,67% : 100 ml untuk setiap media perendaman. 2. Pada perlakuan A1B1 telur puyuh direndam selama 0 menitkemudian langsung dilakukan uji proksimat. 3. Pada perlakuan A1B2 telur puyuh direndam selama 0 menit, disimpan selama 15 hari selanjutnya lakukan uji proksimat. 4. Pada perlakuan A1B3 telur puyuh direndam selama 0 menit, disimpan selama 30 hari selanjutnya lakukan uji proksimat. 5. Pada perlakuan A2B1 telur puyuh direndam dalam larutan gelatin selama 30 menit kemudian langsung dilakukan uji proksimat. 6. Pada perlakuan A2B2 telur puyuh direndam selama 30 menit, simpan selama 15 hari kemudian lakukan uji proksimat. 15

7. Pada perlakuan A2B3 telur puyuh direndam selama 30 menit, simpan selama 30 hari kemudian lakukan uji proksimat. 8. Pada perlakuan A3B1 telur puyuh direndam selama 60 menit kemudian lakukan uji proksimat. 9. Pada perlakuan A3B2 telur puyuh direndam selama 60 menit, simpan selama 15 hari kemudian lakukan uji proksimat. 10. Pada perlakuan A3B3 telur puyuh direndam selama 60 menit, simpan selama 30 hari kemudian lakukan uji proksimat. Skema proses perendaman telur puyuh dalam larutan gelatin dapat dilihat pada Gambar 3.3 di bawah ini: Tepung gelatin+ Aquades (larutan) A1B1 A1B2 A1B3 A2B1 A2B2 A2B3 A3B1 A3B2 A3B3 Analisis Proksimat antara lain: Kadar Air, Lemak, Protein, dan Abu. Gambar 3.3. Proses perendaman telur puyuh dalam larutan gelatin 3.5. Peubah yang diukur Adapun peubah yang diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Kadar Air 2. kadar Lemak 3. Kadar Protein 4. Kadar Abu 16

3.6. Teknik Pengambilan Data 3.6.1. Penetapan Kadar Air (AOAC, 1993) Prinsip : sampel dikeringkan dalam oven 105 C-110 C sampai diperoleh berat yang tetap. Cara kerja : 1. Cawan crusible dan tutupnya dikeringkan dalam oven selama 10 menit dan dinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang. 2. Timbang 5 gram sampel dalam cawan porselen, sampel disebarkan. 3. Cawan ditutup kemudian dimasukkan dalam oven pada suhu 105 C selama 8 jam. Produk yang tidak mengalami dekomposisi dengan pengeringan yang lama, dapat dikeringkan selama 1 malam (16 jam). 4. Cawan dan isinya dipindahkan kedalam desikator, lalu didinginkan selama 30 menit, setelah dingin ditimbang kembali. 5. Cawan dimasukkan lagi ke dalam oven pada suhu 105 C selama 8 jam dinginkan dalam desikator dan timbang. Lakukan sebanyak 3 kali atau sampai berat konstan. Perhitungan : % Kadar Air : X + Y Z x 100% Z % BK : 100% - % Kadar Air Keterangan : X Y Z : Berat crusibel (g) : Berat sampel (g) : Berat cawan dan sampel yang dikeringkan (g) BK : Berat kering 17

3.6.2. Penetapan Total Abu (AOAC, 1993) Cara Kerja: 1. Cawan crusible dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 1 jam, didinginkan dalam desikator lalu timbang (a). 2. Timbang sebanyak 3-5 gram sampel kemudian masukan ke dalam cawan crusible tersebut. 3. Cawan crusible diletakkan dalam tanur pengabuan, bakar pada suhu 525 o C selama 3 jam. 4. Cawan crucible Dinginkan dalam desikator, kemudian timbang (b). Perhitungan : % Kadar Abu : Berat tanur (g) berat oven (g) x 100% berat sampel (g) Bahan Organik : 100% - Kadar Abu 3.6.3. Penetapan Kadar Protein (Foss Analitycal, 2003a) Cara Kerja: 1. Timbang sejumlah kecil sampel ± 1 g masukkan ke dalam Digestion Tubes Straight. 2. Tambahkan katalis (1.5 g K 2 SO 4 dan 7.5 mg MgSO 4 ) sebanyak 2 buah. 3. Tambahkan H 2 SO 4 sebanyak 6 ml. 4. Sampel didestruksi pada suhu 425 o C selama 1 jam sampai cairan menjadi jernih (kehijauan). 5. Sampel didinginkan, ditambahkan aquadest 30 ml secara perlahanlahan. 18

6. Sampel dipindahkan ke dalam alat destilasi. Digestion Tubes Straight dicuci dan dibilas 5-6 kali dengan 1-2 ml air, air cucian ini dimasukkan ke dalam alat destilasi. 7. Siapkan erlenmenyer 125 ml yang berisi 25 ml larutan H 3 BO 3 7 ml metilen red dan 10 ml Brom kresol green. Ujung tabung kondensor harus terendam di bawah larutan H 3 BO 3. 8. Tambahkan larutan NaOH 30 ml ke dalam erlenmeyer, kemudian lakukan destilasi (± 3-5 menit). 9. Tabung kondensor dibilas dengan air dan bilasannya ditampung dalam erlenmeyer yang sama. 10. Lakukan titrasi dengan HCl 0.1 sampai terjadi perubahan warna menjadi ungu. 11. Lakukan juga penetapan blanko. Perhitungan : % N : (ml titran ml blanko) x Normalitas H 2 SO 4 x 14.007 x 100 berat sampel (g) % Protein : % N x Faktor Konversi Keterangan : Faktor Konversi untuk Makanan adalah 6,25 3.6.4. Penetapan Lemak (Foss Analitycal, 2003b) Cara Kerja: 1. Aluminium cup dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 1 jam, dinginkan dalam desikator lalu timbang (a). 2. Sampel ditimbang sebanyak 2 g, dimasukkan ke dalam timbel kemudian tutup dengan kapas. 19

3. Timbel yang berisi sampel dimasukkan/diletakkan pada Soxtec, alat dihidupkan dan dipanaskan sampai suhu 135 o C dan air dialirkan, timbel diletakkan pada Soxtec pada pada posisi rinsing. 4. suhu yang telah sampai 135 o C/normal, masukkan aluminium cup yang berisi petroleum benzene 70 ml ke dalam Soxtec, lalu ditekan start dan jam dengan posisi boiling dilakukan selama 20 menit. 5. Posisi rinsing 40 menit, lalu recovery 10 menit dengan posisi kran Soxtec di melintang/dibuka. 6. Aluminium cup kemudian dimasukkan ke dalam oven pada suhu 135 o C selama 2 jam, kemudian dinginkan dalam desikator dan timbang (b). Perhitungan : % Lemak : c a x 100% b Keterangan : a : Berat aluminium cup (g) b : Berat sampel (g) c : Berat akhir (setelah di oven) (g) 3.7. Analisis Data Data analisis nilai kadar abu, kadar protein dan kadar air disajikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam untuk mengetahui pengaruh dari pelakuan. Jika perlakuan berpengaruh nyata atau sangat nyata, dilakukan uji lanjut Duncan s Multiple Range Test (DMRT) (Steel & Torrie, 1991). Model matematis Rancangan Acak Lengkap menurut Steel & Torrie (1991) sebagai berikut : 20

Y ijk = µ + α i + β j + (αβ) ij + ε ijk Dimana : Y ij : nilai pengamatan µ : nilai tengah umum α i β j αβ ij : Pengaruh taraf ke-i faktor A : Pengaruh taraf ke-j faktor B : Pengaruh interaksi antara taraf ke-i faktor A dengan taraf ke-j faktor B ε ijk : Pengaruh sisa Prosedur perhitungan analisis data pada Rancangan Acak Lengkap disajikan pada Tabel 3.1 di bawah ini : Tabel 3.1. Analisis Keragaman Acak Lengkap F tabel Sumber db JK KT F hit 0,05 0,01 Perlakuan t-1 JKP KTP KTP/KTG - - Galat t (r-1) JKG KTG - - - Total tr-1 JKT - - - - Faktor koreksi (FK) = ( ) Jumlah kuadrat total (JKT) = (Y ) Jumlah kuadrat perlakuan (JKP) = ( ) Jumlah Kuadrat galat (JKG) = JKT JKP Kuadrat tengah perlakuan (KTP) = JKP / dbp Kuadrat tengah galat (KTG) = JKG / dbg 21