BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. digolongkan jenis penelitian pengembangan, yaitu pengembangan RPP, LKS dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (developmental

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. tanggal 06 Januari 2014 s/d 07 Januari Model pengembangan perangkat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan pembelajaran. Mambaul Ulum Simorejo yang berjumlah 22 siswa.

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI PENELITIAN. A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. data yang diperoleh tentang aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar, dan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS VIII MTs NEGERI 2 SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research Development (penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa, dan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. program linear. Metode penelitian pengembangan merupakan metode penelitian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN. tidak dilakukan karena tahap penyebaran harus diadakan uji coba lebih dari satu. kali, sehingga tahap penyebaran tidak dilakukan.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested dengan Setting

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Kevalidan dan Kepraktisan Perangkat Pembelajaran. 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat model pembelajaran Missouri Mathematics Project

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN. define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam pelaksanaannya,

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. muncul dalam proses belajar mengajar di kelas pada saat penerapan model

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini berusaha

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. pengembangan 4-D yang telah dimodifikasi menjadi 3 tahap, yaitu tahap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL DISKUSI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. (define), perancangan (design), pengembangan (development), dan penyebaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DISKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN. adalah model pengembangan 4-D yang telah dimodifikasi menjadi 3D, yang

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN. A. Deskripsi dan Analisis Data Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Proses Pengembangan Pembelajaran Matematika. 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Pembelajaran Matematika

BAB V PEMBAHASAN. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. RPP tersebut telah valid dan layak digunakan dengan sedikit revisi. Walaupun

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangakat Pembelajaran. 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pada bab ini akan di paparkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Pada penelitian ini peneliti

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PMR PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SMPN 2 KEPOHBARU BOJONEGORO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual pada Kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (Development

BAB I PENDAHULUAN. matematika diantaranya: (1) Siswa dapat memahami konsep matematika,

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Data kualitatif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol.

BAB III METODE PENELITIAN

Keywords: Webbed Learning, Pembelajaran Berbasis Masalah, Sistem Persamaan Dua Variabel (SPLDV), Permintaan-Penawaran, Zakat.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menjabarkan hasil-hasil

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

BAB III METODE PENELITIAN. karena akan dicari pengaruh pemberian Suggestopedia terhadap nilai Tes

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

BAB IV DESKRIPSI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. yaitu valid, praktis dan efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

85 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development Research). Dalam hal ini peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran matematika yang mengintegrasikan integral matematika dan hukum waris dengan model integrated learning berbasis masalah. B. Subjek dan Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XII-IPA-2 MA Nurul Jadid Paiton Probolinggo yang berjumlah 23 siswa. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah RPP, Buku Siswa dan LKS yang akan dikembangkan sesuai dengan model integrated learning berbasis masalah. C. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Pada akhir bab II telah disebutkan bahwa model pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun dalam penelitian ini mengacu pada jenis pengembangan 4-D karya Thiagarajan yang telah dimodifikasi menjadi 3-D, yaitu Define (pendefinisian), Design (perancangan) dan Development (pengembangan) yang selengkapnya akan dibahas sebagai berikut: 85

86 1. Tahap Pendefinisian (Define) Tahap ini bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan syaratsyarat pembelajaran. Terdapat lima langkah dalam tahap ini, yaitu: a. Analisis Ujung Depan Kegiatan analisis ujung depan dilakukan untuk menetapkan masalah dasar yang diperlukan dalam pengembangan perangkat pembelajaran. Pada tahap ini ditetapkan masalah dasar dan dilakukan analisis pada teori belajar yang relevan dan tantangan serta tuntutan masa depan sehingga diperoleh deskripsi pola pembelajaran yang dianggap paling ideal. Setelah menemukan deskripsi pola pembelajaran yang relevan, kemudian dilakukan analisis pada materi integral tak tentu fungsi aljabar, dan materi pada hukum waris bersifat aul yang sesuai untuk diintegrasikan. b. Analisis Siswa Analisis siswa merupakan telaah tentang karakteristik siswa yang sesuai dengan rancangan dan pengembangan perangkat pembelajaran. Karakteristik ini meliputi latar belakang pengetahuan dan perkembangan kognitif siswa. c. Analisis Konsep Analisis konsep diajukan untuk memilih, merinci dan menetapkan secara sistematis konsep-konsep yang relevan yang akan diajarkan berdasarkan analisis ujung depan. Konsep yang akan digunakan dalam

87 penelitian ini adalah konsep integral matematika dan hukum waris, karena konsep tersebut sesuai bila diintegrasikan dengan model integrated learning berbasis pemecahan masalah. Analisis ini merupakan dasar dalam menyusun tujuan pembelajaran. d. Analisis Tugas Analisis tugas merupakan pengidentifikasian tugas yang akan dikerjakan oleh siswa yang sesuai dengan materi yang diajarkan yaitu integral matematika dan hukum waris. Keterampilan-keterampilan inilah yang akan dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan keduanya. e. Perumusan/Spesifikasi Tujuan Pembelajaran Perumusan tujuan pembelajaran ini dilakukan untuk merumuskan hasil analisis konsep yang menjadi indikator pencapaian hasil belajar. Dari indikator tersebut, kemudian dijabarkan menjadi tujuan pembelajaran. Rangkaian ini merupakan dasar dalam penyusunan rancangan perangkat pembelajaran dan tes hasil belajar. 2. Tahap Perancangan (Design) Pada tahap ini dilakukan perancangan draft perangkat pembelajaran. Di dalam tahap ini dilakukan beberapa langkah, yaitu:

88 a. Pemilihan Format Pemilihan format dapat dilakukan dengan mengkaji format-format perangkat pembelajaran yang sudah ada dengan beberapa modifikasi guna menyesuaikan dengan pengembangan perangkat yang mengintegrasikan antar disiplin ilmu yaitu integral matematika dan hukum waris. b. Desain Awal Hasil tahap ini merupakan desain awal perangkat pembelajaran yang merupakan draft I beserta instrumen penelitian, diantaranya: 1) Desain Awal Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Peneliti mengkaji dan memilih format RPP yang disesuaikan dengan kurikulum KTSP menurut Mulyana. Dalam RPP terdapat standart kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, langkahlangkah integrated learning berbasis masalah, penilaian, serta alat dan sumber belajar. 2) Desain Awal Buku Siswa Dalam penyusunan buku siswa, perlu diperhatikan juga tentang format penulisan, pemilihan media yang tepat untuk mendukung proses pembelajaran. Penyajian buku siswa disesuaikan dengan model integrated learning berbasis masalah dan diadopsi dari sumber lain.

89 3) Desain Awal Lembar Kerja Siswa Penyusunan lembar kerja siswa didasarkan pada langkahlangkah integrated learning berbasis masalah serta syarat-syarat menyusun LKS yang telah disebutkan dalam bab II. c. Pemilihan Media Pemilihan media dilakukan guna menentukan media yang tepat untuk penyajian materi pembelajaran. Pemilihan media disesuaikan dengan analisis tugas dan analisis materi, karakteristik siswa dan fasilitas yang ada di sekolah. d. Penyusunan Tes Dalam penelitian ini peneliti tidak menyusun tes awal, hanya menyusun tes akhir (termasuk instrumen) yang akan diberikan siswa, bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang diintegrasikan antar disiplin ilmu yaitu integral matematika dan hukum waris bersifat aul menentukan nilai hasil belajar siswa. 3. Tahap Pengembangan (Development) Pada tahap ini bertujuan untuk menghasilkan draft II perangkat pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan masukan para ahli dan data yang diperoleh dari uji coba. Kegiatan pada tahap ini adalah penilaian validator dan uji coba terbatas.

90 a. Penilaian Para Ahli Rancangan perangkat pembelajaran yang telah disusun pada tahap design (draft I) akan dilakukan penilaian atau divalidasi oleh para ahli (validator). Para validator tersebut adalah mereka yang berkompeten dan mengerti tentang penyusunan perangkat pembelajaran dengan model integrated learning berbasis masalah dan mampu memberikan masukan dan saran untuk menyempurnakan perangkat pembelajaran yang telah disusun. Saran-saran dari validator tersebut akan dijadikan bahan untuk merevisi draft I yang menghasilkan perangkat pembelajaran draft II. b. Uji Coba Terbatas Perangkat pembelajaran yang telah dihasilkan draft II selanjutnya diujicobakan di kelompok yang menjadi subjek penelitian. Tujuannya untuk mendapatkan masukan langsung dari guru, siswa dan para pengamat terhadap perangkat pembelajaran yang telah disusun dan melihat kecocokan waktu yang telah direncanakan dalam RPP dengan pelaksanaannya selama pelaksanaan uji coba. Pengamat mencatat semua reaksi, aktivitas siswa dan respon siswa. Hasil uji coba ini akan digunakan untuk merevisi perangkat pembelajaran dalam penelitian ini. Dalam proses uji coba ini peneliti meminta orang lain (yang berkompeten) sebagai guru yang mengajarkan materi integral tak tentu fungsi aljabar integrasi hukum waris bersifat aul dengan model integrated learning berbasis masalah.

91 Hal ini dilakukan karena peneliti ingin menguji kemurnian hasil dari pengembangan perangkatnya. Diagram alur pengembangan perangkat pembelajaran 4D yang dimodifikasi menjadi 3D dapat dilihat dari gambar di bawah ini. Analisis Ujung Depan Analisis Konsep Analisis Siswa Analisis Tugas DEFINE Spesifikasi Tujuan Pembelajaran Perancangan Awal Perangkat Pembelajaran (draft I) DESIGN Revisi Draft I (Draft II) Penilaian Ahli (Draft Uji Coba Revisi Draft II Perangkat Final (Draft III) DEVELLOPMENT Gambar 3.1 Modifikasi Pengembangan Perangkat Pembelajaran dari Thiagarajan

92 D. Desain Penelitian Desain penelitian dalam uji coba pada tahap development akan menggunakan desain one-shout case study. Pada jenis ini tidak terdapat kelompok kontrol. Tetapi hanya satu kelompok yang diukur dan diamati gejalagejala yang muncul setelah diberi perlakuan (postes). Perlakuan X postes O X= Perlakuan, yaitu pembelajaran matemátika dengan model integrated learning berbasis masalah yang mengintegrasikan integral tak tentu fungsi aljabar dan hukum waris bersifat aul. O= Hasil observasi setelah dilakukan perlakuan yaitu mendeskripsikan aktivitas siswa, keterlaksanaan sintaks pembelajaran, hasil belajar siswa dan respon siswa terhadap pembelajaran. 53 E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pengembangan yang disusun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Validasi Ahli Validasi ahli dilakukan untuk mendapatkan data tentang kevalidan dan kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Validasi dilakukan 53 Arifin, Zainal, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Lentera cendekia, 2009), h. 129.

93 oleh 3 orang validator yang telah ditentukan sebelumnya. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi dan kepraktisan perangkat pembelajaran. Data validasi ini kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menelaah hasil penilaian para ahli terhadap perangkat pembelajaran. Hasil telaah digunakan sebagai masukan untuk merevisi atau menyempurnakan perangkat pembelajaran yang sedang dikembangkan. 2. Observasi Observasi disebut juga dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan pada saat guru memulai pembelajaran dan diakhiri pada saat guru mengakhiri pelajaran. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi atau lembar pengamatan. Lembar observasi terdiri dari: a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Untuk memperoleh data aktivitas siswa selama berlangsungnya pembelajaran dengan model integrated learning berbasis masalah dilakukan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa yang berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Pengamatan dilakukan dengan menuliskan nomor indikator siswa yang paling dominan setiap lima menit, sesuai dengan indikator aktivitas

94 siswa yang telah ditentukan. Siswa yang diamati sebanyak 5 kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa heterogen yang dipilih secara acak. Pengamatan dilakukan oleh 2 orang pengamat yang sebelumnya telah dilatih cara menggunakan lembar observasi siswa. Agar lebih fokus dan teliti, setiap pengamat menentukan 3 siswa secara acak untuk diamati bagaimana aktivitasnya selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. b. Lembar Observasi Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran Untuk memperoleh data tentang keterlaksanaan sintaks pembelajaran selama berlangsungnya pembelajaran dengan model integrated learning berbasis masalah dilakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi keterlaksanaan RPP. Pengamatan dilakukan oleh 2 orang pengamat yang sebelumnya telah dilatih cara menggunakan lembar observasi keterlaksanaan RPP. 3. Angket atau kuesioner Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya. Dalam penelitian ini angket digunakan untuk memperoleh data tentang respon siswa terhadap pembelajaran dengan model integrated learning berbasis masalah. Angket respon siswa disebarkan setelah proses pembelajaran berakhir.

95 4. Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, dan kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam penelitian ini, tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa selama proses pembelajaran dengan model integrated learning berbasis masalah. Tes hasil belajar ini diberikan pada waktu pertemuan kedua setelah semua kegiatan pembelajaran telah berakhir. F. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Hasil Validasi Perangkat Analisis data hasil validasi perangkat pembelajaran dilakukan dengan mencari rata-rata tiap kategori dan rata-rata tiap aspek dalam lembar validasi, hingga akhirnya didapatkan rata-rata total penilaian validator terhadap masing-masing perangkat pembelajaran. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat tabel kemudian memasukkan data-data yang telah diperoleh dalam tabel yang telah dibuat guna menganalisis lebih lanjut. Bentuk tabel yang dibuat adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Hasil Validasi Perangkat Aspek Kategori Validator 1 2 3 Rata-rata tiap kategori Rata-rata tiap aspek

96 Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Mencari rata-rata tiap kategori dari semua validator K i = 3 h= 1 V n hi, dengan K i = Rata- rata kategori ke-i V hi = Skor hasil penilaian validator ke-h untuk kategori ke-i n = Banyaknya validator b. Mencari rata-rata tiap aspek dari semua validator A i n kij = j = i n, dengan A i = rata-rata aspek ke i c. Mencari rata-rata total validitas n k ij = Rata rata untuk aspek ke-i kategori ke-j n = Banyaknya kategori dalam aspek ke i. 54 RAi i= VR = 1, dengan VR = rata rata total validitas n RA i = rata rata aspek ke-i n = banyaknya aspek 54 Nur Hayana, Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pendekatan Matematika Realistik, (Surabaya: Skripsi, IAIN yang tidak dipublikasikan), h.78

97 Untuk menentukan kategori kevalidan suatu perangkat diperoleh dengan mencocokkan rata-rata ( x ) total dengan kategori kevalidan perangkat pembelajaran yang ditetapkan oleh Khabibah (dalam ihsan) sebagai berikut: 55 Tabel 3.2 Kriteria Pengkategorian Kevalidan Perangkat Pembelajaran Interval Skor 4 VR 5 3 VR < 4 2 VR < 3 1 VR < 2 Kategori kelidan Sangat Valid Valid Kurang Valid Tidak Valid Keterangan: VR adalah rata-rata total hasil penilaian validator terhadap perangkat pembelajaran meliputi RPP, Buku Siswa dan LKS. Perangkat dikatakan valid jika interval skor pada semua rata-rata berada pada kategori "valid" atau "sangat valid". 2. Analisis Data Kepraktisan Perangkat Untuk mengetahui kepraktisan perangkat pembelajaran, terdapat empat kriteria penilaian umum perangkat pembelajaran dengan kode nilai sebagai berikut: Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Kepraktisan Perangkat Pembelajaran A B C D Dapat digunakan tanpa revisi Dapat digunakan dengan sedikit revisi Dapat digunakan dengan banyak revisi Tidak dapat digunakan 55 Nur Hayana, Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pendekatan Matematika Realistik, (Surabaya: Skripsi, IAIN yang tidak dipublikasikan), h.78

98 Perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika para ahli dan praktisi (validator) menyatakan bahwa perangkat pembelajaran tersebut dapat digunakan dilapangan dengan sedikit revisi atau tanpa revisi. 3. Analisis Data Keefektifan Perangkat Pembelajaran Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran dikatakan efektif jika memenuhi empat indikator, yaitu: a) aktivitas siswa selama KBM efektif; b) keterlaksanaan sintaks pembelajaran efektif; c) mendapat respon positif dari siswa; d) rata-rata hasil belajar siswa memenuhi batas ketuntasan. Keterangan lebih lengkapnya akan disajikan dibawah ini: a) Analisis Data Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Hasil analisis penilaian terhadap lembar pengamatan aktivitas siswa diperoleh dari deskripsi hasil pengamatan aktivitas siswa. Data ini merupakan deskripsi aktivitas siswa dari hasil pengamatan mengenai pelaksanaan proses pembelajaran dalam uji coba di lapangan. Rumus yang digunakan untuk mencari persentase aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar adalah: Aktivitas pembelajaran = Frekuensi aktivitas yang muncul Frekuensi seluruh aktivitas 100% Dari hasil pengamatan aktivitas siswa diatas, ditentukan banyaknya persentase nilai rata-rata pada setiap indikator. Aktivitas siswa dikatakan efektif jika persentase aktivitas siswa yang mendukung KBM lebih besar

99 dibandingkan dengan aktivitas siswa yang tidak relevan dengan KBM. Adapun indikator-indikator yang dimaksud adalah: i. Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru. ii. Membaca/mamahami masalah kontekstual di buku siswa atau LKS. iii. Menyelesaikan masalah/menemukan cara dan jawaban dari masalah. iv. Melakukan hal yang relevan dengan kegiatan belajar mengajar (mengerjakan evaluasi, melakukan presentasi, menulis materi yang diajarkan). v. Berdiskusi, bertanya, menyampaikan pendapat/ide kapada teman/guru. vi. Menarik kesimpulan suatu prosedur/konsep. vii. Perilaku yang tidak relevan dengan KBM (percakapan yang tidak relevan dengan materi yang sedang dibahas, mengganggu teman dalam kelompok, melamun). b) Analisis Data Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran Keterlaksanaan langkah-langkah kegiatan pembelajaran akan diamati oleh 2 orang pengamat yang sudah dilatih sehingga dapat mengoperasikan lembar pengamatan keterlaksanaan sintaks pembelajaran. Penyajian keterlaksanan dalam bentuk pilihan, yaitu terlaksana dan tidak terlaksana. Skala persentase untuk menentukan keterlaksanaan RPP dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 56 56 Ibid

100 % Keterlaksanaan = Banyaknya langkah yang terlaksana Banyaknya langkah yang direncanakan 100% Penentuan kriteria keefektifan keterlaksanaan sintaks pembelajaran berdasarkan persentase keterlaksanaan RPP dalam pembelajaran dan penilaiannya. Keterlaksanaan sintaks pembelajaran dikatakan efektif jika waktu yang digunakan setiap aspek pada setiap RPP dengan persentase yang diperoleh 75% dengan penilaian baik atau sangat baik. 57 c) Analisis Data Respon Siswa Terhadap Pembelajaran. Angket respon siswa digunakan untuk mengukur pendapat siswa terhadap perangkat baru, dan kemudahan memahami komponenkomponen: materi atau isi pelajaran, format buku siswa, tujuan pembelajaran, LKS, suasana belajar, dan cara guru mengajar, minat penggunaan, kejelasan penjelasan dan bimbingan guru. Data yang diperoleh berdasarkan angket tentang respon siswa terhadap perangkat pembelajaran dan kegiatan pembelajaran dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, yaitu menghitung persentase tentang pernyataan yang diberikan. Persentase respon siswa dihitung dengan menggunakan rumus: Persentase respon siswa = A B 100% 57 Budiman, Daniar, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Realistic Setting Kooperatif ( RESIKO) pada Sub Pokok Bahasan Perbandingan Senilai di Kelas VII MTS Al-Muawwanah Sidoarjo. Skripsi. (Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan-Ampel Surabaya: Tidak Dipublikasikan, 2010), h. 78.

101 Keterangan: A= Proporsi siswa yang memilih B= Jumlah siswa (responden) Analisis respon siswa terhadap proses pembelajaran ini dilakukan dengan mendeskripsikan respon siswa terhadap proses pembelajaran. Persentase tiap respon dihitung dengan cara, jumlah aspek yang muncul dibagi dengan seluruh jumlah siswa dikalikan 100%. Angket respon siswa diberikan kepada siswa setelah seluruh kegiatan belajar mengajar selesai dilaksanakan. Reaksi siswa dikatakan positif jika 70% atau lebih siswa merespon dalam kategori positif (senang, berminat, dan tertarik). d) Analisis Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa dapat dihitung secara individual dan secara klasikal. Hasil belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor siswa yang diperoleh dengan mengerjakan tes hasil belajar yang diberikan setelah berakhimya proses pembelajaran. Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan MA Nurul Jadid Paiton, maka siswa dipandang tuntas secara individual jika mendapatkan skor 75 dengan pengertian bahwa siswa tersebut telah mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi, atau mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan keberhasilan kelas (ketuntasan klasikal) dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai skor minimal 75, sekurang-kurangnya 75% dari jumlah siswa yang ada di kelas

102 tersebut. Persentase ketuntasan klasikal dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: jumlah siswa yang tuntas Persentase ketuntasan= 100% jumlah seluruh siswa