PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN UNTUK GURU DALAM MERENCANAKAN PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS BLENDED LEARNING MENGGUNAKAN MOODLE

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK UNTUK GURU DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PROYEK BERBASIS ONLINE PADA MATERI OPTIK GEOMETRI

NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : (Hal : 40 45)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DILENGKAPI PROYEK PADA POKOK BAHASAN OPTIKA GEOMETRI UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS X

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X

Mochamad Kholid Syaifudin (1), Supriyono Koes H., Sentot Kusairi Jurusan Fisika,FMIPA,Universitas Negeri Malang

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis 3D ebook sebagai Buku Penunjang Siswa SMP/ MTs Materi Fisika Listrik Dinamis

Novita Uswatun Khasanah, Widjianto, dan Nuril Munfaridah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

Pengembangan E-learning Menggunakan LMS (Learning Management System) untuk Mahasiswa Pendidikan Fisika

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA ABSTRAK

UNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp September 2017

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Pengembangan Model Pembelajaran Adaptive Blended Learning untuk Berbagai Jenis Gaya Belajar Siswa Menengah Atas pada Pokok Bahasan Listrik Statis

PANDUAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN DIGITAL (E-LEARNING)

Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Malang. Dosen Fisika Universitas Negeri Malang

Muhammad Amil Busthon Universitas Negeri Malang Kata kunci: simulasi, sketchup, fisika zat padat, model tiga dimensi

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TERANIMASI PADA MATERI ELASTISITAS UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X

Pengembangan E-Modul Berbasis Adobe Flash CS6 pada Mata Pelajaran Penataan Barang Dagang

PENGEMBANGAN WEBSITE OFFLINE INTERAKTIF BERBASIS CLAROLINE POKOK BAHASAN OPTIKA FISIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIKA DASAR MAHASISWA FISIKA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB KEPADA GURU IPA SMP KOTA MATARAM

PENGEMBANGAN MODEL FASILITASI KEGIATAN SISWA MENANYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID SEBAGAI SARANA BERLATIH MENGERJAKAN SOAL MATEMATIKA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

Kata kunci : Modu Fislika, Model POE, Motivasi Belajar.

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN MEMANFAATKAN MOODLE UNTUK DITERAPKAN PADA BLENDED LEARNING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS HYBRID LEARNING UNTUK MENINGATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SMP NEGERI 6 AMBON

Pengembangan LMS (Learning Management System) Berbasis Web untuk Mengukur Pemahaman Konsep dan Karakter Siswa

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)

PETUNJUK PEMANFAATAN KELAS MAYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI BLENDED LEARNING

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI BER- BASIS PENDEKATAN SAINTIFIK.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN SWISH MAX 4 PADA POKOK BAHASAN ELASTISITAS UNTUK SISWA SMA

PENGARUH PEMBELAJARAN BAURAN (BLENDED LEARNING) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. tahun ajaran 2013/2014. Pencapaian tujuan dari Kurikulum 2013

Implementasi Blended Learning Dr. Sentot Kusairi, M. Si. Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UM Pendahuluan Dewasa ini perkembangan teknologi

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Sintax Blended Learing IPA Terpadu Berbasis Sets Pada Tema Pelestarian Lingkungan Di SMP

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PANDUAN PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS RUMAH BELAJAR (JEJAK BALI) PROVINSI BALI

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Proses Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Berbasis Website

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) PADA MATERI SENYAWA KARBON UNTUK SMA KELAS XII

Shokhibul Huda (1), Winarto (2) dan Chusnana (2) Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang (1)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELEJARAN BLENDED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII DI SMPN 38 SURABAYA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS HYBRID LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS E-LEARNING PADA MATERI HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI KELAS X SEMESTER 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

BAB 1 PENDAHULUAN. kognitif, dan pengajaran dalam lingkungan pembelajarannya. Sistem

E LEARNING STIE PANCASETIA BANJARMASIN BERBASIS MOODLE

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Dalam bab ini disajikan tiga hal pokok, yaitu : (1) pengembangan

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA PENGEMBANGAN MEDIA TUTORIAL ALJABAR LINIER UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI MAHASISWA

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN E-LEARNING MOODLE PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MODEL E-LEARNING BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI PADA POKOK PEMBELAJARAN ALJABAR DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengembangan E-learning dengan Moodle

PANDUAN PENGGUNAAN elearning Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) untuk Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

SISTEM INFORMASI BIMBINGAN BELAJAR PRIVAT STUDI KASUS LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR INDONESIA COLLEGE

I. PENDAHULUAN. fisika. Aspek kognitif merupakan aspek utama dalam pembelajaran, aspek ini

PANDUAN PEMBUATAN KONTEN E LEARNING LENGKAP

Penggunaan e-learning sebagai Pendukung Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SMAK St. Stanislaus Surabaya

Kata Kunci: instrumen penilaian, benar-salah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dinamika rotasi, kesetimbangan tegar

KUIS INTERAKTIF TIPE PILIHAN GANDA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI SISWA. Jl. Latamacelling No.19 Kota Palopo

BAB III METODE PENELITIAN

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 5, No.2, pp , May 2016

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MODEL PEMBELAJARAN GRUP INVESTIGASI PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS XI IPA MA MUHAMMADIYAH I MALANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X TKJ

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

Software User Manual E-Learning Panduan Bagi Mahasiswa

E-LEARNING PETUNJUK UNTUK SISWA

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

BLENDED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IKATAN KIMIA

BAB III Metode Penelitian

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK FISIKA SEBAGAI MEDIA INSTRUKSIONAL POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan informasi yang cepat dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata kunci: e-scaffolding, pembelajaran hibrid, kerja ilmiah, prestasi belajar fisika

Transkripsi:

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN UNTUK GURU DALAM MERENCANAKAN PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS BLENDED LEARNING MENGGUNAKAN MOODLE Masita Raisa Hanim 1,Endang Purwaningsih 2, dan Widjianto 3 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang (UM) e-mail:hanimraisa@yahoo.com Abstrak : Blended learning merupakan kombinasi metode tatap muka dan online. Penyempurnaan pola pikir pada pengembangan kurikulum 2013 yaitu pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran jejaring (memanfaatkan jaringan internet). Pembelajaran dengan media teknologi dan informasi dapat memperjelas konsep. Pembelajaran fisika dapat menggunakan media teknologi dan informasi karena fisika menekankan pada pemahaman konsep. Berdasarkan survei lapangan, belum ada guru yang memanfaatkan Moodle untuk pembelajaran. Oleh karena itu dilakukan penelitian dan pengembangan buku panduan untuk guru dalam merencanakan pembelajaran fisika berbasis blended learning menggunakan moodle. Langkah penelitian yang dilakukan menggunakan langkah Borg & Gall (1989) yang dimodifikasi oleh Sukmadinata (2011:169-170). Hasil penilaian validator menunjukkan bahwa buku panduan yang dikembangkan cukup valid atau dapat digunakan namun perlu dilakukan revisi kecil dengan nilai persentase isi buku bagian I 70,48% dan isi buku bagian II 80,45%. Sedangkan hasil uji coba pada 5 (lima) guru yang terdiri dari 3 (tiga) guru fisika dan 2 (dua) guru IPA, antara lain guru SMA Surya Buana Malang, SMK Negeri 8 Malang, MAN Nglawak Kertosono, dan SMP Negeri 2 Tegalsari Banyuwangi menghasilkan persentase 85%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa bahwa buku panduan yang dikembangkan cukup sesuai dan panduan dapat dijalankan dalam komputer oleh guru. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat menuntut siswa maupun guru untuk mampu memanfaatkan media Teknologi Informasi dan Komunuikasi (TIK) dalam kegiatan pembelajaran. Sagala (2009:17) mengungkapkan bahwa siapa saja yang tidak dapat menguasai berbagai peralatan TIK seperti, komputer, internet, e-mail, dan web-site maka akan mendapatkan kesulitan dalam mengembangkan dirinya. Salah satu tantangan yang dihadapi dalam pendidikan terkait dengan teknologi dan informasi yakni tantangan pada abad 21. Menurut Kementerian Pendidikan 1

2 dan Kebudayaan tahun 2013 tentang desain induk kurikulum 2013, kerangka kompetensi abad 21 menuntut siswa maupun guru untuk melek informasi, melek media, dan melek teknologi Pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik dengan jaringan internet atau e- learning online merupakan salah satu aan pola pikir dalam implementasi kurikulum 2013. Hal tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.69 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah yaitu aan pada pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran jejaring dimana siswa dapat mendapatkan ilmu dari siapa saja yang dapat dihubungi dan dapat diperoleh melalui internet. Tubaishat dan Lansari (2011:201) menegaskan e-learning dapat membantu siswa untuk membangun kepercayaan diri dalam mengisi pembelajaran mereka dan menjadi pelajar yang mandiri. Menurut Suryati (2008) pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK dapat memperjelas konsep dan pembelajaran tidak terlalu verbalistis. Pembelajaran berbasis TIK dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran fisika karena pembelajaran fisika lebih menekankan pada pemahaman konsep. Menurut Priandono, dkk (2012:247) pembelajaran fisika yaitu pembelajaran yang menekankan pada konsep fisika yang berlandaskan hakikat IPA yang menyangkut produk, proses dan sikap ilmiah. Hermawanto, dkk (2013:68) mengungkapkan blended learning dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika. Blended learning merupakan gabungan metode pembelajaran tatap muka dengan online. Penggabungan dua metode pembelajaran dalam blended learning dapat melengkapi kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing kegiatan pembelajaran. Husamah (2014:17) menyatakan kegiatan pembelajaran melalui kelas konvensional (tatap muka) dan kelas virtual (online) memiliki kekurangan dan kelebihan, sehingga jika keduanya dilaksanakan secara bersama (dikombinasikan) maka keduanya akan saling melengkapi.

3 Terdapat berbagai macam media e-learning online yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran, salah satunya adalah Moodle. Menurut Bansode dan Kumbhar (2012:411) Moodle merupakan pembangun aplikasi pembelajaran berbasis elektronik sumber bebas yang juga dikenal sebagai sistem pengaturan pembelajaran atau Learning Management System (LMS) yang diciptakan oleh Martin Dougiamad untuk membantu pendidik dalam membuat pembelajaran online. Moodle merupakan software untuk menghasilkan pembelajaran berbasis internet dan website yang fokus pada pelaksanaan interaksi serta kolaborasi isi dari e-learning. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan pada 3 (tiga) guru fisika dan 2 (dua) guru IPA, belum ada yang menggunakan Moodle dalam pembelajaran. Guru pertama menggunakan e-mail untuk melakukan pembelajaran online dan guru kedua menggunakan edmudo.com sedangkan 3 (tiga) guru lainnya hanya menggunakan media TIK seperti Liquid Crystal Display (LCD) proyektor dan laptop saat pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian tentang Pengembangan Buku Panduan untuk Guru dalam Merencanakan Pembelajaran Fisika Berbasis Blended learning Menggunakan Moodle. Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah untuk mengembangkan buku panduan merencanakan blended learning menggunakan moodle dan mengetahui kelayakan buku yang dikembangkan. METODE Langkah Penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam pengembangan buku panduan untuk guru ini adalah menggunakan modifikasi rancangan penelitian yang dilakukan oleh Sukmadinata (2011:169-170) berdasarkan 10 rancangan penelitian dan pengembangan Borg dan Gall. Langkah penelitian yang dilakukan dalam pengembangan buku panduan ini antara lain (1) studi pendahuluan, terdiri dari studi pustaka, survei lapangan, dan penyusunan produk awal; (2) pengembangan, sampai pada tahap uji coba terbatas. Instrumen pengumpulan data yakni

4 berupa angket validasi yang ditujukan pada validator ahli dalam bidang pendidikan dan validator ahli media TIK serta angket uji coba terbatas yang ditujukan pada 5 (lima) guru yang terdiri dari 3 (tiga) guru fisika dan 2 (dua) guru IPA, antara lain guru SMA Surya Buana Malang, SMK Negeri 8 Malang, MAN Nglawak Kertosono, dan SMP Negeri 2 Tegalsari Banyuwangi. HASIL DAN PEMBAHASAN Secara garis besar, kegiatan blended learning dalam pengembangan ini adalah sebagai berikut. a. Kegiatan I (online) Langkah pertama sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka, siswa masuk (login) dalam Moodle menggunakan akun yang telah siswa buat dan telah dikonfirmasi oleh guru. Setelah login dalam halaman Moodle, siswa mengunduh file yang tedapat pada forum Moodle. File berisi soal uraian untuk memunculkan gagasan awal siswa mengenai topik yang akan dipelajari. Soal dikerjakan secara berkelompok. b. Kegiatan II (tatap muka) Hasil jawaban dan print-out soal yang telah diunduh, dibawa dalam pertemuan tatap muka oleh masing-masing siswa. Kegiatan awal dalam tatap muka yaitu presentasi. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Guru membimbing jalannya presentasi. c. Kegiatan III (tatap muka) Setelah mempresentasikan hasil diskusinya, guru membimbing siswa untuk melaksanakan praktikum dengan masing-masing kelompok untuk membuktikan kebenaran jawaban pemunculan gagasan yang telah mereka diskusikan. d. Kegiatan IV (tatap muka) Perwakilan tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi praktikum. Guru membimbing jalannya pesentasi. Setelah melaksanakan kegiatan presentasi, guru memberi penguatan dan penjelasan terkait materi yang telah siswa diskusikan. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan, pendapat mapun sanggahan terhadap presentasi dan penjelasan dari guru. e. Kegiatan V (tatap muka)

5 Masing-masing kelompok mengumpulkan salah satu hasil diskusinya (hardfile/cetak) pada guru. Guru juga memberitahkan pada siswa untuk mengumpulkan hasil diskusinya berupa soft file hasil scan/ketik pada menu assignments yang disediakan oleh guru dalam Moodle setelah kegiatan tatap muka berakhir. Guru menginformasikan pada siswa untuk mengerjakan soal kuis secara individu dalam menu quiz dan tugas individu pada menu assignments. f. Kegiatan VI (online) Siswa melaksanakan kegiatan dalam Moodle sesuai dengan perintah guru pada kegiatan VI (tatap muka) Berikut merupakan uji kelayakan buku panduan yang dikembangkan. 1. Uji Kelayakan Isi Buku Panduan Bagian I Bagian I dari buuku panduan berisi tentang tahap merencanakan pembelajaran berbasis Blended learning. Setelah mengembangkan buku panduan maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji kelayakan isi buku. Uji kelayakan isi buku dilakukan dengan melakukan validasi isi untuk mengetahui tingkat validitas isi produk. Validasi dilakukan oleh validator ahli isi produk bagian I yaitu Bapak Sugiyanto, S.Pd, M.Si untuk memvalidasi isi tahap merencanakan pembelajaran berbasis Blended learning. Instrumen validasi yang digunakan yakni menggunakan angket uji kelayakan isi produk menggunakan skala penilaian guttmant dengan skor nilai 1 (satu) untuk jawaban Ya dan skor nilai 0 (nol) untuk jawaban Tidak. Secara ringkas hasil validasi produk adalah seperti pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Hasil validasi kelayakan isi buku panduan (Bagian I) No. Sub Komponen Persentase Kritria 1. Kata pengantar 66,7% Kurang valid 2. Pendahuluan 50% Tidak valid 3. Tahap 94,74% Sangat valid merencanakan Blended learning Total 70,48% Cukup valid Berdasarkan tabel hasil analisis penilaian yang diberikan oleh validator menunjukkan bahwa nilai persentase keseluruhan isi buku panduan bagian I sebesar 70,48%. Berdasarkan tabel kriteria penilaian, nilai tersebut tergolong dalam kriteria cukup valid, sehingga diperlukan revisi kecil. Revisi

6 dilakukan berdasarkan saran dan komentar yang diberikan oleh validator terhadap hasil pengembangan produk. Hasil penilaian pada sub komponen tahap merancang pembelajaran berbasis Blended learning bernilai sangat valid, namun masih perlu revisi mengenai susunan dalam setiap tahap. Hasil saran, komentar serta hasil revisi tercantum dalam Tabel 2 berikut. Tabel 2. Hasil Revisi Isi Buku Panduan berdasarkan Komentar dan Saran dari Validator Aspek Kata pengantar Pendahulu an Tahap merencana kan Blended learning Komentar dan saran Kalimat dalam kata pengantar kurang ringkas Kalimat belum mewakili penjelasan singkat isi buku secara keseluruhan, perlu dilakukan banyak perbaikan Tahap yang disusun kurang berurutan Revisi aan susunan kalimat yang lebih ringkas Menyusun kembali kalimat dalam bagian pendahuluan penyusunan dan aan pada setiap tahap 2. Uji Kelayakan Isi Buku Panduan Bagian II Bagian II dari buku panduan berisi tentang tahap mengatur serta mengoperasikan isi MOODLE. Setelah mengembangkan buku panduan maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji kelayakan isi buku. Uji kelayakan isi buku dilakukan dengan melakukan validasi isi untuk mengetahui tingkat validitas isi produk. Validasi dilakukan oleh validator ahli isi produk bagian II yaitu Ibu Kunti Eliyen, S.Kom untuk memvalidasi isi tahap mengatur serta mengoperasikan isi Moodle. Instrumen validasi yang digunakan sama dengan instrumen untuk validasi isi buku bagian I yakni menggunakan angket uji kelayakan isi produk menggunakan skala penilaian guttmant dengan skor nilai 1 (satu) untuk jawaban Ya dan skor nilai 0 (nol) untuk jawaban Tidak. Secara umum hasil validasi produk adalah seperti pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Hasil validasi kelayakan isi buku panduan (Bagian II) Sub Komponen Persentase Kesesuaian perintah pada 80,45% buku panduan dengan media yang digunakan Berdasarkan tabel hasil analisis penilaian yang diberikan

7 oleh validator menunjukkan bahwa nilai persentase keseluruhan isi buku panduan bagian II sebesar 80,45%. Berdasarkan tabel kriteria penilaian, nilai tersebut tergolong dalam kriteria cukup valid, sehingga diperlukan sedikit revisi. Revisi dilakukan berdasarkan saran dan komentar yang diberikan oleh validator terhadap hasil pengembangan produk. Hasil saran, komentar serta hasil revisi tercantum dalam Tabel 4 berikut. Tabel 4. Hasil Revisi Isi Buku Panduan berdasarkan Komentar dan Saran dari Validator Aspek Mengatur hak akses user Upload file tugas Pemberian nilai untuk tugas Komentar dan saran Tahap yang tercantum dalam buku tidak sesuai dengan tampilan dalam MOODLE. Perlu dilakukan perbaikan tahap dalam buku Siswa tidak dapat mengakses course sehingga tidak dapat membuka kolom tugas yang terdapat dalam course, perlu dilakukan perbaikan tahap dalam buku Tidak ada file tugas yang dapat di upload siswa seingga tidak dapat Revisi aan penyusunan tahap dalam buku panduan aan penyusunan tahap dalam buku panduan aan penyusunan tahap dalam siswa (Grading) memberikan penilaian pada tugas siswa. Perlu dilakukan perbaikan tahap dalam buku buku panduan Setelah dilakukan revisi pada seluruh bagian buku (bagian I dan II) maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba terbatas pada guru fisika dan IPA untuk mengetahui keterbacaan dan kesesuaian panduan pada buku saat dijalankan dalam komputer. Secara umum uji coba terbatas menghasilkan persentase nilai 85%. Hal ini menunjukkan bahwa buku panduan yang dikembangkan cukup sesuai dan panduan dapat dijalankan dalam komputer. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan penelitian dan pengembangan buku panduan ini yaitu terdapat 12 tahap dalam merencanakan pembelajaran berbasis blended learning yang dapat dilakukan oleh guru. hasil analisis data tingkat validitas buku panduan yakni sebesar 70,48% untuk isi buku bagian I dan 80,45% untuk isi buku bagian II. Hasil perolehan persentase kedua bagian buku panduan termasuk dalam kriteria cukup valid

8 atau produk dapat digunakan namun diperlukan revisi kecil. Sedangkan berdasarkan hasil analisis uji coba terbatas menghasilkan penilaian bahwa produk yang dikembangkan sesuai dan panduan dapat digunakan saat dijalankan dalam komputer. DAFTAR PUSTAKA Bansode, Sadanand Y. & Kumbhar, Rajendra. 2012. E-learning Experience using Open Source Software: Moodle. Journal of Library & Information Technology, 32(5), (Online), (http://www.publications.drdo.gov.in/ojs/index.php/djlit/article/viewfile/26 50/1320), diakses 8 April 2014. Djaali & Muldjono, Pudji. 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo. Hermawanto., Kusairi, S. & Wartono. 2013. Pengaruh Blended learning terhadap Penguasaan Konsep dan Penalaran Fisika Peserta Didik Kelas X. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 9 (67-66). (Online), (http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpfi/article/viewfile/2582/2635), diakses 23 Mei 2013. Husamah. 2014. Pembelajaran Bauran (Blended learning): Terampil Memadukan Keunggulan Pembelajaran Face-to-Face, E-Learning Offline-Online dan Mobile Learning. Jakarta: Prestasi Pustakarya. Priandono, Febrian Eko, Astutik, Sri, dan Wahyuni, Sri. 2012. Pengembangan Media Audio-Visual Berbasis Kontekstual dalam Pembelajaran Fisika di SMA. Jurnal Pembelajaran Fisika, 1 (3). (Online), (http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/466/febrian%2be ko%2bpriandono.pdf), diakses 7 Desember 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

9 Suryati, Herfen. 2008. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Berbasis TIK untuk Memperbaiki Kualitas Pembelajaran Keanekaragaman Hayati. Jurnal Pendidikan Inovatif, 4(1). (Online), (http://jurnaljpi.files.wordpress.com/2009/09/vol-4-no-1-herfensuryati.pdf), diakses 10 Desember 2013. Tubaishat, Abdallah. & Lansari, Azzedine. Are Students Ready to Adopt E- Learning? A Preliminary E-readiness Study of a University in the Gulf Region. International Journal of Information and Communication Technology Research, 1(5). (Online), (http://esjournals.org/journaloftechnology/archive/vol1no5/vol1no5_5.pdf), diakses 3 April 2014.