BAB I PENDAHULUAN. Asia yang menjadi pemimpin bagi negara-negara lain disekitarnya dalam berbagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. memiliki relevansi dengan penelitian ini. Penelitian-penelitian tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. Mitos adalah cerita prosa rakyat, yang dianggap suci oleh masyarakat tempat

Bab 1. Pendahuluan. menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. hingga dewasa manusia memerlukan bantuan dan kerja sama dengan manusia lain, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan sebuah negara yang dianggap telah maju oleh negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Manga merupakan sebutan untuk komik Jepang. Manga adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga

BAB I PENDAHULUAN. pada zaman Heian sangatlah sensitif terhadap perasaan pribadi terutama dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan

Bab 5. Ringkasan. Negara Jepang adalah negara yang kaya akan kebudayaan dan banyak terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analisis Penerjemahan Ateji Dalam Komik Jepang Ke Dalam Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah hasil cipta manusia berdasarkan imajinasi. keindahan, maupun sebuah kritikan dan lain sebagainya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI. Kajian pustaka berisi tentang penelitian-penelitian yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Metode keilmuan adalah suatu cara dalam memperoleh pengetahuan yang berupa

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakatnya. Salah satu fenomena

BAB I PENDAHULUAN. kanji di Jepang. Manga pertama diketahui dibuat oleh Suzuki Kankei tahun 1771

BAB I PENDAHULUAN. tata aturan dan norma sosial yang berlaku,hal seperti ini disebut perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Pembayaran-pembayaran tanpa batas atas hutang ini disebut gimu. Gimu

DAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK BAHASA INDONESIA. ABSTRAK BAHASA JEPANG

Bab 1. Pendahuluan. tertua di dunia seperti budaya Mesir, Cina, Babilonia, hingga kebudayaan yang termuda.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini dan juga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. memperbincangkan perempuan dan laki-laki. Perempuan selama ini selalu saja

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan hasil karya manusia baik secara lisan maupun tulisan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dari segi sosialnya, Jepang merupakan negara yang maju dan. moderen. Walaupun demikian, negara tersebut memiliki banyak

Bab 1. Pendahuluan. masyarakat Jepang yang pada perayaan shougatsu terdapat berbagai macam jenis

BAB I PENDAHULUAN. dan refleksinya. Penyajiannya disusun secara menarik dan terstruktur dalam

Bab 1. Pendahuluan. Karakteristik geografis suatu negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. berhasil mempersatukan provinsi-provinsi di Jepang. Toyotomi Hideyoshi

BAB I PENDAHULUAN. Departmen ini didirikan untuk melindungi masyarakat dari kejahatan, sebagai

BAB I. dalam dialog komik membuat pembaca secara langsung mampu. mengintepretasikan gambaran perasaan yang sedang di alami tokoh.

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang wilayahnya terdiri dari pulau-pulau (Kodansha, 1993: ). Barisan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

Bab 5. Ringkasan Skripsi. Kebudayaan merupakan bagian dari identitas diri suatu negara. Kata kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

BAB I PENDAHULUAN. Peranan seorang ibu rumah tangga dalam sebuah keluarga di Jepang

Bab 1. Pendahuluan. Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Asal mula keberadaan lagu di negara Jepang diawali pada zaman Joodai

BAB 6 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Humor merupakan suatu budaya yang bersifat universal. Humor adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena yang terjadi saat ini adalah pengaruh kebudayaan asing mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia ditingkatkan untuk disesuaikan dengan taraf perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan norma-norma dan adat istiadat pada saat karya sastra tersebut

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Wanita adalah makhluk perasa, sosok yang sensitif dari segi perasaan, mudah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penikmatnya. Karya sastra ditulis pada kurun waktu tertentu langsung berkaitan

97. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari bahasa asing bukanlah suatu hal yang mudah. Perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya di takdirkan untuk menjadi seorang pemimpin atau leader, terutama

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. kearifan nenek moyang yang menciptakan folklor (cerita rakyat, puisi rakyat, dll.)

Abstraksi. Kata kunci : Tagata Jinja Hounen matsuri, kami

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh orang Jepang, dengan bahasa Jepang, sesuai dengan gaya yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah titipan Yang Mahakuasa. Seorang anak bisa menjadi anugerah

Bab 1. Pendahuluan Latar Belakang Untuk dapat memahami makna dari suatu ukiyo-e (seni lukisan kuno Jepang) tidak

98. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor, salah satunya ialah akibat masuknya pengaruh dari bahasa asing. memiliki kata-kata pinjaman dalam kosakata mereka.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2016 PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pandangan pengarang terhadap fakta-fakta atau realitas yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan manga (baca: maηga) atau komik Jepang seolah telah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Hari-hari di Rainnesthood..., Adhe Mila Herdiyanti, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari dan menguasai bahasa dan setiap elemen-elemen dalam bahasa, seperti. keinginan kepada orang lain (Dedi Sutedi 2011: 2).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (Ratna, 2004:34). Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV KESIMPULAN. dengan menggunakan metode penelitian deskripsi analisis maka penulis. mencoba untuk menarik kesimpulan mengenai analisa tersebut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, seperti halnya puisi karya Nita Widiati Efsa yang berisi tentang

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KARTU KARUTA DALAM PEMBELAJARAN KANJI

BAB I PENDAHULUAN. sastra tadi harus dapat dikomunikasikan kepada orang lain, karena dapat saja

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan. wacana. Tindak tutur dapat pula disebut tindak ujar.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengarang mengenai berbagai hal. Hal-hal tersebut dapat berupa hasil

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang merupakan salah satu negara maju dan modern di kawasan Asia yang menjadi pemimpin bagi negara-negara lain disekitarnya dalam berbagai bidang kehidupan. Seperti yang kita ketahui, bahwa Jepang memiliki perkembangan ekonomi dan sosial yang sangat baik di kawasan Asia. Selain menjalani kehidupan sehari-hari yang modern, masyarakat Jepang juga tidak lupa untuk menjalankan tradisi budaya yang berasal dari kepercayaan terhadap para dewa. Jepang juga salah satu negara di dunia ini yang memiliki sistem kepercayaan primitif yang kuat. Hal ini bisa dipahami dari masih terdapatnya nilai-nilai tradisional kepercayaan Shinto dalam kehidupan masyarakatnya (Dwi Putra, 2010: 1) Terdapat berbagai macam kepercayaan dalam masyarakat Jepang yang sebagian besar merupakan kepercayaan pada para dewa. Kepercayaankepercayaan tersebut tidaklah semuanya murni dari kepercayaan Jepang itu sendiri. Banyak terdapat bukti sejarah yang memang memperlihatkan kecenderungan kebudayaan Jepang yang bersifat menyerap kebudayaan yang berasal dari luar. Terdapat pula pengaruh kultural dan pengaruh spiritual dari luar Jepang yang mempengaruhi kebudayaan asli Jepang, misalnya masuknya kepercayaan Buddha dan Hindu. Akan tetapi, semua pengaruh tersebut tidak menghilangkan kepercayaan masyarakat Jepang (Shinto), melainkan membentuk 1

2 suatu kebudayaan baru yang memperkaya budaya Jepang. Shinto merupakan kepercayaan masyarakat Jepang terhadap dewa-dewa. Dalam masyarakat Jepang, kami (dewa-dewa) tidak terhitung jumlahnya seperti dewa matahari Amaterasu, jiwa-jiwa orang terhormat (prajurit, pejuang, penyair), leluhur dewa (Uji), tempattempat dikeramatkan, serta peristiwa-peristiwa alami (kesuburan, pertumbuhan, produksi). Kami pada umumnya dipuja di kuil atau disebut dengan Jinja ( 神社 ) yang merupakan tempat tinggal para dewa sebagai tempat kehormatan (Dwi Putra, 2010: 2). Bukti-bukti yang menunjukkan bahwa masyarakat Jepang masih menjaga erat tradisi dan kepercayaan terhadap dewa-dewa, dapat ditunjukkan dengan masih adanya perayaan matsuri (festival yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa terimakasih atas panen yang berlimpah kepada para dewa), melakukan persembahyangan ke kuil atau jinja, bahkan dalam bidang sastra, kepercayaankepercayaan tersebut mampu memberi inspirasi bagi mangaka (komikus), untuk membuat cerita yang bertemakan kepercayaan masyarakat Jepang. Misalnya dalam manga Inuyasha terdapat kepercayaan masyarakat Jepang mengenai yuurei (hantu-hantu), dalam manga Naruto terdapat nama-nama dewa Jepang yang digunakan sebagai nama jurus dan teknik dan munculnya makhluk-makhluk spiritual kepercayaan masyarakat Jepang, serta manga Bleach, dengan terdapatnya Shinigami yaitu dewa kematian. Bleach adalah sebuah komik yang bercerita mengenai kehidupan seorang remaja SMA biasa yang bisa melihat makhluk gaib yang bernama Ichigo Kurosaki. Ichigo kemudian bertemu dengan salah satu Shinigami yang bernama

3 Rukia Kuchiki. Secara harfiah, Shinigami adalah dewa kematian, malaikat maut (Kenji Matsuura, 1994: 921). Dalam kepercayaan Shintou, dikisahkan Shinigami adalah dewa yang telah mengalami pencampuran dengan kepercayaan Buddha di Jepang. Awalnya Ichigo tidak mempercayai keberadaan Shinigami, sampai akhirnya seekor Hollow (roh jahat yang berbentuk menyerupai binatang) muncul dan meninginkan membunuh jiwa Ichigo. Rukia terluka sangat parah ketika melawan Hollow tersebut. Dalam keadaan terdesak, shinigami Rukia memberikan sebagian kekuatan Shinigaminya kepada Ichigo. Lalu dimulailah kisah hidup Ichigo sebagai seorang Shinigami (Issei dan Komen, 2007: 6). Bleach memuat hal-hal yang berkaitan dengan mitologi Jepang, yaitu dewa kematian (Shinigami), sehingga secara tidak langsung pengarang dapat menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan mitologi Jepang tersebut kepada pembaca. Penggambaran Shinigami dalam komik Bleach juga dibuat sangat menarik. Seperti penggambaran Shinigami dalam wujud binatang saat penyamaran, ataupun dalam wujud yang menyerupai manusia biasa. Shinigami menurut kepercayaan masyarakat Jepang adalah sebagai sebentuk energi yang mendorong manusia untuk melakukan hal yang buruk seperti ingin bunuh diri, kecelakaan, atau arwah yang memicu terjadinya sebuah peristiwa yang mengerikan secara berulang disuatu tempat yang sama menurut literatur Ehon Hyaku Monogatari tahun 1841. Kemudian roh tersebut akan membayar perbuatannya sesuai hasil perbuatan yan dilakukan. Seiring dengan masuknya pengaruh-pengaruh asing, kepercayaan mengenai dewa kematian pun mengalami pergeseran. Shinigami dalam masyarakat Jepang kini diyakini sebagai dewa yang

4 membimbing roh untuk memasuki dunia setelah kematian sesuai dengan hasil perbuatannya (Issei dan Komen, 2007: 18). Dalam komik Bleach, tugas shinigami juga disebutkan sebagai pembimbing roh dan kemudian roh tersebut akan membayar perbuatan yang telah dilakukannya. Dalam komik Bleach, shinigami digambarkan bukan hanya sebagai sesosok dewa yang membimbing roh menuju alam baka, tapi juga membasmi roh-roh jahat yang menggangu. Shinigami dalam komik Bleach juga digambarkan sebagai dewa kematian yang tergabung dalam akademi kemiliteran dengan berbagai keahlian sesuai dengan divisinya masingmasing. Berdasarkan alasan-alasan tersebut akhirnya dipilihlah komik Bleach sebagai objek dalam penelitian ini. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah dijabarkan, maka masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penggambaran Shinigami dalam komik Bleach? 2. Bagaimana tugas Shinigami dalam komik Bleach? 1.3 Tujuan Penelitian Secara garis besar, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, dibedakan menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum yang ingin dicapai adalah untuk menambah wawasan pembaca dibidang penggunaan teori strukturalisme dan teori semiotika, dalam menganalisis sebuah komik sebagai objek penelitian.

5 1.3.2 Tujuan Khusus Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana penggambaran shinigami dalam komik Bleach 2. Untuk mengetahui bagaimana tugas shinigami dalam komik Bleach 1.4 Manfaat Adapun manfaat dalam pembuatan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.4.1 Manfaat Teoretis Manfaat teoretis dalam penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat dalam pemberian informasi dan juga ke depannya mampu dijadikan sebagai sumber rujukan ataupun bandingan untuk pembuatan penelitian tentang penggunaan teori strukturalisne dan semiotika dengan objek kajian berupa komik. 1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pembaca dalam memahami mitologi Jepang pada umumnya dan mengenai dewa kematian pada khususnya di dalam komik Bleach. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Sebuah penelitian agar tidak terlalu merambat jauh melampaui jangkauan yang akan dibahas, maka dibuatlah sebuah ruang lingkup yang akan membatasi hal tersebut. Masalah yang akan dibatasi dalam usulan penelitian ini hanya sampai pada penggambaran Shinigami yang terdapat dalam komik Bleach volume 1-30

6 dan makna dari penggambaran Shinigami tersebut. Dipilihnya komik Bleach dari volume 1-30 karena tokoh-tokoh dalam volume selanjutnya hanya dimunculkan mengenai pengulangan. 1.6 Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini hanya menggunakan sumber data primer berupa komik Bleach karya Tite Kubo dari volume 1 sampai volume 30 dalam bahasa Jepang, yang diterbitkan oleh Shueisha Inc., dengan tebal 180 hingga 200 halaman untuk setiap volumenya. 1.7 Metode Penelitian Metode berarti cara-cara strategis untuk memahami realitas, langkahlangkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat. Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah sehingga lebih mudah untuk dipecahkan dan dipahami (Ratna, 2009: 34). Adapun metode dan teknik yang digunakan adalah sebagai berikut: 1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kepustakaan, yaitu penelitian yang secara khusus meneliti teks, baik lama maupun modern (Ratna, 2006: 39), yang dilanjutkan dengan teknik catat atau tulis. Dalam hal ini yang dilakukan adalah mencatat data-data yang berkaitan dengan objek penelitian dan mencatat hal-hal penting yang diperlukan yang telah dianalisis dengan teori yang ditetapkan, setelah sebelumnya data melewati proses penerjemahan, dengan metode transkripsi dan transliterasi. Hal ini dilakukan agar

7 mempermudah proses pengklasifikasian dan penganalisisan data. Dalam penelitian ini data disajikan dalam bentuk huruf kanji, hiragana, katakana, dan romaji yang disertai dengan terjemahannya. 1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data Metode dan teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Penganalisisan data dilakukan setelah data terkumpul, terklasifikasi, dan siap untuk dianalisis. Metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta kemudian disusul dengan analisis. Dalam hal ini, pemakaian metode deskriptif analisis tidak semata-mata hanya menguraikan, tetapi juga memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya mengenai data yang ada (Ratna, 2006: 53). Data yang terkait dengan analisis Shinigami dalam komik Bleach yang telah diklasifikasikan sebelumnya, dipaparkan secara terperinci. 1.7.3 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Metode dan teknik yang terakhir adalah metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Penelitian ini menggunakan metode informal yaitu dengan menyajikan kaidah atau hasil penelitian secara verbalitis (menggunakan kalimat) (Ratna, 2006: 50). Penyajian hasil analisis data dilakukan secara sistematis dari bab pendahuluan hingga simpulan dan daftar pustaka. Bab I terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, sumber data, serta metode penelitian. Bab II terdiri dari konsep dan kerangka teori. Bab III membahas mengenai pengarang komik Bleach yaitu Tite Kubo dan beberapa karyanya. Pada bab IV hingga V disajikan data hasil dari

8 rumusan masalah yaitu penggambaran shinigami dalam komik Bleach dan penjabaran tugas-tugas yang dilakukan oleh shinigami dalam komik Bleach. Pada bab VI akan diakhiri dengan simpulan dan saran.