PERKEMBANGAN MORAL: TEORI PIAGET & KOHLBERG

dokumen-dokumen yang mirip
TAHAPAN ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA

Tahapan Perkem Perk bang an Kognitif

SELAMAT MEMBACA, MEMPELAJARI DAN MEMAHAMI MATERI ELEARNING RENTANG PERKEMBANGAN MANUSIA I

Selamat membaca, mempelajari dan memahami materi Rentang Perkembangan Manusia II

Teori-teori Perkembangan Moral. 1. Teori Kognitif Jean Piaget 2. Teori Penalaran Moral Kohlberg (melanjutkan teori Piaget)

BAB I PENDAHULUAN. remaja yang berkisar antara tahun. Hurlock (1980: 206) mengemukakan

UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 Ayat 6:

PERKEMBANGAN AFEKTIF

Perkembangan Moral. Oleh : Farida Harahap Tim Nanang Erma Gunawan, S.Pd.

PERKEMBANGAN PERSONAL DAN SOSIAL FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIAL PERKEMBANGAN PERASAAN DAN EMOSI PERKEMBANGAN MORAL

INTERAKSI DALAM KELUARGA SEBAGAI PROSES UTAMA PENGEMBANGAN MORAL ANAK Olah: Nilawati Tadjuddin

LANGKAH AWAL KKN DI DESA ETIKA DAN MORAL PERGAULAN DI MASYARAKAT. LANGKAH AWAL KKN DI DESA (lanjt) 12/11/2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori atribusi ini dikembangkan oleh Kelley pada tahun 1967, kemudian dilanjutkan oleh

MEMAHAMI PERKEMBANGAN NILAI MORAL KEAGAMAAN PADA ANAK

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PERKEMBANGAN MORAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS)

BABI PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini masyarakat dikejutkan dengan persoalan-persoalan yang

Pertemuan 1. Pembahasan. 1. Norma 2. Budaya 3. Etika 4. Moral 5. Struktur Etika

PERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir lo

PERKEMBANGAN MORAL PADA MASA REMAJA

BAB 6 DASAR - DASAR SOSIOLOGIK PENDIDIKAN JASMANI. Oleh : Giri Wiarto

BAB I PENDAHULUAN. Individu yang memasuki sekolah menengah pertama pada umumnya berada

MK Etika Profesi. Pertemuan 5 Ethics, Morality & Law

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebut dengan tata tertib. Siswa dituntut untuk menaati tata tertib sekolah di

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Etika Bisnis & Tata Kehidupan Manusia. Mustopa Marli Ramli Batubara

MORALITAS SEBAGAI PEMAHAMAN SOSIAL DAN PENALARAN MORAL PADA ANAK USIA DINI

EMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK

EKSPEKTASI DARI ETIKA DOSEN. Oleh Eva Imania Eliasa,M.Pd*

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN. disampaikan dalam kuliah IKD 2 oleh nurul aini

Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan cara berpikir dan penalaran yang kuat. Pendeta adalah individu

PANCASILA sebagai SISTEM ETIKA. Modul ke: 09TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan tersebut menjungjung tinggi moralitas berdasarkan norma-norma

Tinjauan Umum Etika. Arif 2013

Masa kanak-kanak termasuk masa yg panjang dlm rentang kehidupan Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yg penuh ketergantungan --> kira-

LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LEMBAGA SOSIAL)

LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LEMBAGA SOSIAL)

BAB I P E N D A H U L U A N. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai tanggungjawab dalam

SPESIALISASI UTAMA DALAM PSIKOLOGI

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan. Kewarganegaraan itu merupakan hasil dari sintesis antara civic education,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KONSEP-KONSEP POKOK DALAM SOSIOLOGI: KELOMPOK DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

LANDASAN PSIKOLOGI. Imam Gunawan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya manusia merupakan individu ciptaan Tuhan Yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Theory of Reasoned Action (Teori Tindakan Beralasan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada dua teori etika yang dikenal sebagai deontologi dan teleologi.

Perkembangan Anak dan Remaja. Dra. Riza Sarasvita MSi, MHS, PhD, Psikolog Direktur PLRIP BNN

PERKEMBANGAN NILAI, MORAL DAN SIKAP

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen dalam sistem pendidikan adalah adanya siswa, siswa

MIDDLE LATE CHILDHOOD (Masa Kanak-kanak Tengah Akhir) Psikologi Perkembangan 2 Unita Werdi Rahajeng

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN PERKEMBANGAN MORAL PADA SANTRIWATI

PERKEMBANGAN MENTAL PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. ia tidak memiliki kemampuan untuk hidup tanpa orang lain karena setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. dewasa dalam berbagai hal, termasuk dalam urusan seks. Bandung sebagai

Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal dalam Keluarga dengan Pemahaman Moral pada Remaja. Sry Ayu Rejeki Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma

ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO

BAB II LANDASAN TEORI. A. Prilaku Moral. mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,

BY. IRMA NURIANTI,SKM. MKes PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS

RUANG LINGKUP ETIKA, DAN ETIKA BISNIS

BAB IV METODE PENELITIAN. serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2002, p. 12)

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL & PROSES ADAPTASI REMAJA. Asmika Madjri

PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF

PERKEMBANGAN MORAL PADA ANAK DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN

PERKEMBANGAN REMAJA DAN PERMASALAHANNYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

ETIKA PANCASILA dan PANCASILA SEBAGAI SOLUSI PERSOLAN BANGSA. Kelompok 4 PENDIDIKAN PANCASILA

Analisis Proses Bisnis ETIKA BISNIS LOGO. STMIK PPKIA PRADNYA PARAMITA MALANG

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Psikologi Lintas Budaya

01FEB. Template Standar Business Ethics and Good Governance

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jember. Atau sekitar 3 km dari jantung kota Jember dan 2 km dari pasar

ETOS KERJA PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER MODUL : WLO - 01 PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

Meliputi: Konformitas (conformity): berperilaku yg wajar, dpt diterima oleh kelompok/masyarakat. Kesepakatan ( compliance): usaha utk membuat orang

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena seorang manusia tanpa disiplin yang kuat akan merusak sendisendi

ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Etika, Moral, Norma, Nilai,

Pertemuan 1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. biasanya seseorang menjadi mahasiswa pada kisaran usia tahun. Menurut

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Usia Sekolah Menengah Atas pada umumnya berada pada rentang usia

Oleh: DUSKI SAMAD. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol

SOAL ETIKA PROFESI .

1. PENGERTIAN 2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 3. TEORI-TEORI YANG BERKAITAN DENGAN MOTIVASI 4. BAGAIMANA MENJADI TERMOTIVASI? 5.

BAB I PENDAHULUAN. dalam taraf kecil, maka hampir dipastikan kedepan bangsa ini akan mengalami

PENGARUH SOSIAL. Diana Septi Purnama

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi hasil penelitian meliputi gambaran umum/ profil

PERKEMBANGAN PERILAKU MORAL

BAB II LANDASAN TEORI. Kata moral berasal dari bahasa Latin mos (jamak mores) yang berarti

HUKUM & ETIKA. Rachmat Kriyantono, Ph.D

II. TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP TUMBUH KEMBANG

Bagaimana Siswa Berkembang dan Belajar Dra. Yati Siti Mulyati, M.Pd

Etika Bisnis dan CSR. Donald Picauly S.E., M.M.

BAGIAN 3 TELAAH NORMATIF

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-1 (UAS)

BAB I PENDAHULUAN. menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik dan psikisnya. Karena dalam

POLA PENGASUHAN ANAK DALAM KELUARGA OLEH : ADE JUWAEDAH. Abstrak

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

Etika Profesi INSINYUR. Dr. Dian Kemala Putri

Transkripsi:

PERKEMBANGAN MORAL: TEORI PIAGET & KOHLBERG

TENTANG MORAL Moral berasal dari kata Latin mores yang berarti: Tata cara, kebiasaan dan adat. Perilaku moral berarti perilaku yg sesuai dengan kode moral kelompok social. Perilaku moral dikendalikan konsepkonsep moral

MORAL DAN PERILAKU Perilaku amoral atau non moral adalah perilaku yang tidak sesuai dengan harapan social yang disebabkan oleh ketidakacuhan terhadap harapan social (pelanggaran secara tidak sengaja terhadap standar kelompok). Perilaku tak bermoral yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan harapan social, karena tidak setuju dengan standar social atau kurang memiliki rasa wajib menyesuaikan diri dengan harapan social.

Konsep-konsep Moral peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan anggota kelompok atau anggota suatu budaya Peraturan perilaku yang menentukan pola perilaku yang diharapkan dari seluruh anggota kelompok.

POLA PERKEMBANGAN MORAL Bayi yang baru lahir tidak membawa aspek moral, sehingga dianggap AMORAL ATAU NON-MORAL. Aspek moral merupakan sesuatu yang berkembang dan dikembangkan (TEORI PSIKOANALISA DAN TEORI BELAJAR).

Menurut Teori Psikoanalisa Perkembangan moral adalah proses internalisasi norma-norma masyarakat dan kematangan organic-biologik. Seseorang telah mengembangkan aspek moral bila telah menginternalisasikan aturan2 or kaidah2 kehidupan di dalam masyarakat, dan dapat mengaktualisasikan dalam perilaku yang terus menerus, atau dengan kata lain telah menetap. Menurut teori psikoanalisa perkembangan moral dipandang sebagai proses internalisasi normanorma masyarakat.dan sebagai kematangan dari sudut organic-biologik.

Menurut teori Psikologi Belajar perkembangan moral dipandang sebagai hasil rangkaian stimulusrespons yang dipelajari oleh anak, antara lain berupa hukuman (punishment) dan pujian (reward) yang sering dialami oleh anak.

Konsep Teori Psikoanalisa dan Teori Belajar Konsep ke dua teori (psikoanalisa dan psikologi belajar), tentang proses perkembangan moral adalah bahwa seseorang telah mengalami perkembangan moral apabila ia memperlihatkan adanya perilaku yang sesuai dengan aturan-aturan yang ada di dalam masyarakatnya. Dengan kata lain perkembangan moral berkorelasi dengan kemampuan penyesuaian diri individu.

Menurut Piaget dan Kohlberg Menurut Piaget dan Kohlberg perkembangan moral berkorelasi dengan perkembangan kecerdasan individu, sehingga seharusnya bila perkembangan kecerdasan telah mencapai kematangan, maka perkembangan moral juga harus mencapai tingkat kematangan.

TEORI PIAGET tentang PERKEMBANGAN MORAL Perkembangan moral berlangsung dalam 2 (dua) tahap, yaitu: Tahap Realisme Moral Moralitas oleh pembatasan (<12thn): - Usia 0 5 tahun: pada tahap ini perilaku anak ditentukan oleh ketaatan otomatis terhadap peraturan tanpa penalaran / penilaian. Anak menilai tindakan berdasar konsekuensinya. Usia 7/8 12 tahun: pada tahap ini anak menilai perilaku atas dasar tujuan. Konsep tentang benar/salah mulai dimodifikasi (lebih luwes / fleksibel). Konsep tentang keadilan mulai berubah.

Tahap Operasional Formal Moralitas dengan analisis (> 12th): Anak mampu mempertimbangkan segala cara untuk memecahkan masalah. Anak bernalar atas dasar hipotesis dan dalil melihat masalah dari berbagai sudut pandang.

TENTANG LAWRENCE KOHLBERG Lahir th 1927, dan dibesarkan di Brouxmille, New York. Menamatkan Sekolah Menengah di Andover Academy di Massachusetts Th 1948 Masuk Universitas Chicago, setahun kemudian Bachelor diraih, ia mengambil bidang Psikologi, dan tertarik dengan Teori Piaget. Tahun 1958 lulus S3 dg Disertasi: The Development of Modes of Thinking and Choice in the year 10 to 16 (merupakan landasan teori perkembangan moralnya)

TENTANG LAWRENCE KOHLBERG Th 1962 1968 mengajar di Universitas Chicago (almamaternya). Sejak th 1968 mengajar di Harvard. Menurut Kholberg Ketika dilahirkan, anak belum dan tidak membawa aspek moral. Kohlberg juga berpendapat, bahwa aspek moral merupakan sesuatu yang berkembang dan dikembangkan

TEORI KOHLBERG Kohlberg mengemukakan teori perkembangan moral berdasar teori Piaget, yaitu dengan pendekatan organismik (melalui tahap-tahap perkem-bangan yang memiliki urutan pasti dan berlaku secara universal). Selain itu Kohlberg juga menyelidiki struktur proses berpikir yang mendasari perilaku moral (moral behavior).

Tahap-tahap perkembangan moral menurut Kohlberg Tahap-tahap perkembangan moral terdiri dari 3 tingkat, yang masing-masing tingkat terdapat 2 tahap, yaitu: I. Tingkat Pra Konvensional (Moralitas Pra-Konvensional) perilaku anak tunduk pada kendali eksternal: Tahap 1: Orientasi pada kepatuhan dan hukuman anak melakukan sesuatu agar memperoleh hadiah (reward) dan tidak mendapat hukuman (punishment) Tahap 2: Relativistik Hedonism anak tidak lagi secara mutlak tergantung aturan yang ada. Mereka mulai menyadari bahwa setiap kejadian bersifat relative, dan anak lebih berorientasi pada prinsip kesenangan. Menurut Mussen, dkk. Orientasi moral anak masih bersifat individualistis, egosentris dan konkrit.

II. Tingkat Konvensional (Moralitas Konvensional) Tingkat Konvensional (Moralitas Konvensional) fokusnya terletak pada kebutuhan social (konformitas). Tahap 3: Orientasi mengenai anak yang baik anak memperlihatkan perbuatan yang dapat dinilai oleh orang lain. Tahap 4: Mempertahankan norma2 sosial dan otoritas menyadari kewajiban untuk melaksanakan normanorma yang ada dan mempertahankan pentingnya keberadaan norma, artinya untuk dapat hidup secara harmonis, kelompok sosial harus menerima peraturan yang telah disepakati bersama dan melaksanakannya.

III. Tingkat Post- Konvensional (Moralitas Post-konvensional) Tingkat Post-Konvensional (Moralitas Post-konvensional) individu mendasarkan penilaian moral pada prinsip yang benar secara inheren. Tahap 5: Orientasi pada perjanjian antara individu dengan lingkungan sosialnya pada tahap ini ada hubungan timbal balik antara individu dengan lingk sosialnya, artinya bila seseorang melaksanakan kewajiban yang sesuai dengan tuntutan norma social, maka ia berharap akan mendapatkan perlindungan dari masyarakat. Tahap 6: Prinsip Universal pada tahap ini ada norma etik dan norma pribadi yang bersifat subjektif. Artinya: dalam hubungan antara seseorang dengan masyarakat ada unsur2 subjektif yang menilai apakah suatu perbuatan/perilaku itu baik/tidak baik; bermoral/tidak bermoral. Disini dibutuhkan unsur etik/norma etik yang sifatnya universal sbg sumber utk menentukan suatu perilaku yang berhubungan dengan moralitas.