DATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH

dokumen-dokumen yang mirip
DATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DA- RI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH

KESETIMBANGAN UAP-CAIR (VLE) ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH

VAPOR-LIQUID EQUILIBRIUM (VLE) WATER-ETHANOL FROM BULRUSH FERMENTANTION

FISIKA 2. Pertemuan ke-4

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 2 EQUILIBRIUM STILL

Kesetimbangan Fasa Cair-Cair dan Cair Uap

BAB I DISTILASI BATCH

KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM ETHANOL + 2-PROPANOL + ISOOCTANE PADA TEKANAN ATMOSFERIK

BAB II. KESEIMBANGAN

Aplikasi data keseimbangan uap-cair: 1. Penentuan kondisi jenuh, seperti uap jenuh dan cair jenuh. 2. Penentuan jumlah stage pada Menara Distilasi.

Fugasitas. Oleh : Samuel Edo Pratama

Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair

LAPORAN HASIL PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Pemisahan dan Pemurnian Zat Cair. Distilasi dan Titik Didih. Nama : Agustine Christela Melviana NIM :

SIMULASI KONSUMSI ENERGI PEMURNIAN BIOETANOL MENGGUNAKAN VARIASI DIAGRAM ALIR DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN KONFIGURASI, V

KESETIMBANGAN UAP-CAIR-CAIR SISTEM BINER n-butanol+air DAN ISOBUTANOL+AIR PADA kpa

SIMULASI DISTILASI BATCH BERBASIS PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

PENGUKURAN KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL+ETIL ASETAT DAN ETANOL+ ISOAMIL ALKOHOL PADA TEKANAN 101,33 kpa, 79,99 kpa dan 26,67 kpa

Laporan Praktikum Kimia Fisik

MENENTUKAN SUHU MINIMAL PADA CONDENSOR DAN REBOILER DENGAN MENGGUNAKAN KESETIMBANGAN

ASETON-BUTANOL-ETANOL HASIL FERMENTAS1 DENGAN DISTILASI SEDERHANA DAN DENGAN PENDEKATAN MODEL ISOTHERM FLASH. Oleh AGUS PURWANTO

DISTILASI BERTAHAP BATCH (DBB)

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Kolom Berpacking (HETP) BAB I PENDAHULUAN

2. Fase komponen dan derajat kebebasan. Pak imam

Pemisahan Distilasi Azeotrop. Heri Rustamaji. Referensi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOLOM BERPACKING ( H E T P )

PENGAMBILAN AIR DARI SISTEM ISOPROPIL ALKOHOL AIR DENGAN DISTILASI ADSORPTIF MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM DAN SILIKA GEL

PERSENTASE PRODUK ETANOL DARI DISTILASI ETANOL AIR DENGAN DISTRIBUTE CONTROL SYSTEM (DCS) PADA BERBAGAI KONSENTRASI UMPAN

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR SIMBOL DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRACT Latar Belakang Keaslian Penelitian 5

DISTILASI SEDERHANA (DIS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Etanol akan membentuk campuran azeotrop dengan air sehingga sulit

DESAIN ALAT DISTILASI UNTUK MEMPEROLEH ETANOL DENGAN KADAR OPTIMUM

SIFAT TERMODINAMIK SISTEM BINER METANOL-AIR*) Oleh: Isana SYL**)

SIFAT TERMODINAMIK SISTEM BINER ETANOL-AIR*) Oleh: Isana SYL**)

Kesetimbangan Fasa Bab 17

III ZAT MURNI (PURE SUBSTANCE)

THE EFFECT OF ETHANOL-WATER COMPOSITION VARIATION IN ACETONE-ETHANOL-WATER-n-BUTANE MIXTURES ON THE PERFORMANCE OF DISTILLATION COLUMN

KESETIMBANGAN FASA. Sistem Satu Komponen. Aturan Fasa Gibbs

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRODUKSI ALKOHOL FUEL GRADE DENGAN PROSES DISTILASI EKSTRAKTIF

SIFAT TERMODINAMIK SISTEM BINER 1-PROPANOL-AIR*) Oleh: Isana SYL**)

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 7 WETTED WALL COLUMN

KESETIMBANGAN FASA. Komponen sistem

MAKALAH TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA

LTM TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA Pemicu

PERCOBAAN 01 PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR: DISTILASI, TITIK DIDIH (KI- 2051)

Referensi: 1) Smith Van Ness Introduction to Chemical Engineering Thermodynamic, 6th ed. 2) Sandler Chemical, Biochemical adn

Sidang Akhir Tesis. gas. Disusun Oleh: Thermodinamik Equilibrium? Achmad Mubarah. liquid

KESETIMBANGAN UAP CAIR (KUC)

STUDY PERPINDAHAN PANAS DAN MASSA PADA EVAPORASI NIRA DI DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA

PENGUKURAN KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER 2-BUTANOL + GLISEROL, SISTEM TERNER METANOL + 2-BUTANOL +GLISEROL DAN ETANOL + 2-PROPANOL + GLISEROL

LAPORAN SKRIPSI ANALISA DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA CAMPURAN GAS CH 4 -CO 2 DIDALAM DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN METODE CONTROLLED FREEZE OUT-AREA

KESETIMBANGAN UAP CAIR (KUC)

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN ZAT ELEKTROLIT KOH DAN KCL TERHADAP PEMISAHAN CAMPURAN BINER ETANOL-AIR

Jurnal sains kimia Vol.II No.2,2010 PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN

LIMBAH. Veteran Jatim A Abstrak. sebagai. hidrolisa yang. menggunakan khamir. kurun waktu. beberapa tahun hingga lain seperti pembuatan

Kimia Fisika Bab 6. Kesetimbangan Fasa OLEH: RIDHAWATI, ST, MT

BAB IV PEMBAHASAN. 4.2 Ekstraksi Senyawa Fenol Penentuan Waktu Kesetimbangan pada Ekstraksi Senyawa Fenol dari Limbah Cair Industri Tekstil.

Penuntun praktikum DISTILASI BATCH

ASETON-BUTANOL-ETANOL HASIL FERMENTAS1 DENGAN DISTILASI SEDERHANA DAN DENGAN PENDEKATAN MODEL ISOTHERM FLASH. Oleh AGUS PURWANTO

Kondisi Optimum Pemisahan Aseton dari Campuran Aseton-Etanol-Air-n Butanol Dengan Kolom Distilasi Vacuum

BAB V EKSTRAKSI CAIR-CAIR

SIFAT FISIK CAMPURAN MULTIKOMPONEN (MUL)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Referensi: 1) Smith Van Ness Introduction to Chemical Engineering Thermodynamic, 6th ed. 2) Sandler Chemical, Biochemical adn

Kumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika PERCOBAAN VI

PEMBUATAN PUPUK CAIR DARI DAUN DAN BUAH KERSEN DENGAN PROSES EKSTRAKSI DAN FERMENTASI

- Fasa (phase) dalam terminology/istilah dalam mikrostrukturnya

Fraksi mol tiga komponen dari sistem terner (C = 3) sesuai dengan X A + X B + Xc =

Kesetimbangan Uap-Cair-Cair Sistem Biner N-Butanol + Air Dan Isobutanol+Air Pada 101,3 kpa

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

HUKUM RAOULT. campuran

PMD D3 Sperisa Distantina

II. METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-39

DISTILASI 08/03/2018 Nur Istianah-KP1-Distilasi-2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-234

Kelompok B Pembimbing

ALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER

Pengaruh Suhu dan Tekanan Tangki Destilasi terhadap Kinerja Permeasi Uap dengan Membran Keramik dalam Pemurnian Larutan Etanol-Air

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK PANGAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN TIMBAL BALIK SISTEM BINER FENOL AIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR LAMPIRAN...xi

LAPORAN TUGAS AKHIR PROTOTYPE POWER GENERATION

Pra Perancangan Pabrik Kimia Propylene Glycol Kapasitas ton/tahun

PEMBUATAN DIETIL ETER DENGAN BAHAN BAKU ETANOL DAN KATALIS ZEOLIT DENGAN METODE ADSORBSI REAKSI

OTK 3 S1 Sperisa Distantina

PENGUKURAN KESETIMBANGAN UAP-CAIR ISOTHERMAL

Teknologi Desalinasi Menggunakan Multi Stage Flash Distillation (MSF)

PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR. Distilasi dan Titik Didih

BAB IV. PERHITUNGAN STAGE CARA PENYEDERHANAAN (Simplified Calculation Methods)

BAB I PENDAHULUAN. Pemisahan campuran azeotrop multikomponen dengan menggunakan

THE USE OF WILSON EQUATION, NRTL AND UNIQUAC IN PREDICTING VLE OF TERNARY SYSTEMS

PENDINGINAN KOMPRESI UAP

BAB III METODE PENELITIAN

TERMODINAMIKA I G I T A I N D AH B U D I AR T I

Transkripsi:

Jurnal Teknik Kimia : Vol. 6, No. 2, April 2012 65 DATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH Ni Ketut Sari Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industry UPN Veteran Jawa Timur Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar, Surabaya 60294 e-mail: sari_ketut@yahoo.com ABSTRAK Umumnya digunakan bahan baku yang etanol pro analisis untuk memperoleh data kesetimbangan uap-air dan etanol-air. Dalam penelitian akan dicoba untuk menggunakan bahan baku etanol teknis yaitu hasil fermentasi rumput gajah. Penelitian bertujuan memperoleh data kesetimbangan sistem biner uap-air dan etanol-air dan membandingkan hasil eksperimen dengan data literatur. Penelitian menggunakan :alat Glass Othmer Still, bahan baku etanol teknis dan pro analisis, variabel komposisi umpan masuk etanol yaitu 0 ; 0,2 ; 0,4 ; 0,6 ; 0,8 ; 1 (fraksi mol) dan tekanan dijaga konstan 300 bar. Hasil etanol yang diperoleh di analisis menggunakan spektrofotometer pharo 100. Dari hasil penelitian diperoleh kurva kesetimbangan sistem biner uap-air dan etanol-air yang di bandingkan dengan data literatur. Hasil menunjukkan mendekati sama. Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka kurva kesetimbangan sistem biner uap-air dan etanol-air menunjukkan titik azeotropik pada komposisi etanol 0,98 fraksi mol. Kata kunci : Azeotropik, data kesetimbangan sistem biner uap-air dan etanol-air, rumput gajah, titik azeotrop ABSTRACT The high purity of ethanol (Pro Analitic) commonly used for row material to get the VLE Value, but the research used the technical ethanol that from distillation of the product bulrush fermentation. The research purpose to find the value of VLE on the binary system ethanol-water. Then the result compared with literature. Still othmer glass was used as main device and the row material from high purify ethanol (PA) and moderate. Moderate Purity ethanol (Technical ethanol). These row material combine with various composition are 0; 0,2 ; 0,4 ; 0,6 ; 0,8 ; 1 (mole Fraction) and constant pressure 300 bar. Next, the product was analyzed by spectrophotometer pharo 100. Then the result was compared with literature value and show that the value close to the literature value. From the VLE curve show that the azeotropic point in the composition of ethanol 0,98 (molefraction) Keywords : Azeotropes, azeotropic point, bulrush, VLE on the binary system ethanol-water, PENDAHULUAN Salah satu alat yang digunakan untuk memperoleh data kesetimbangan antara fase liquida dan fase gas adalah Glass Othmer Still. Adapun hal hal yang berpengaruh dalam sistem ksetimbangannya yaitu : Tekanan (P), Suhu (T), konsentrasi komponen A dalam fase liquid (x) dan konsentrasi komponen A dalam fase uap (y). Pada penelitian ini digunakan bahan baku etanol dari hasil fermentasi rumput gajah dengan kadar etanol 96% dan etanol Pro Analisis dengan kadar 99,8%. Dari data yang diperoleh,dibuat kurva kesetimbangan uap air sistem biner etanol air. Analisis bahan baku dan produk menggunakan spektrofotometer pharo 100, atau Gas Kromatografi (GC). Dari penelitian sistem biner yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, dalam penelitian tersebut masih diperlukan kesetimbangan uap-air sistem biner untuk menghasilkan data yang benar dan model korelasi yang dapat di aplikasikan untuk memperkirakan kesetimbangan uap-air sistem multikomponen (Wiryanto & Teddy, 1998). Sedangkan pada penelitian yang dilakukan Hadi Supardi dengan sistem terner Aseton n-butanol-etanol (ABE) pada tekanan atmosfir, diperoleh data kesetimbangan uap-air sistem terner dan dapat mengetahui pengaruh tekanan terhadap kesetimbangan. Jadi untuk memperoleh data kesetimbangan uap-air bisa menggunakan sistem biner maupun terner (Hadi, 1999).

Ni Ketut Sari : Data Kesetimbangan Uap Air Dan Ethanol Air Dari Hasil Fermentasi 66 Rumput Gajah Perhitungan Temperatur Bubble. Untuk kondisi tekanan rendah, yaitu tekanan mendekati satu atmosfir, koefisien fugasitas komponen i, (gas ideal), sehingga harga Factor Pointing, mendekati satu, pengambilan asumsi bahwa = 1 menimbulkan kesalahan yang kecil untuk kesetimbangan uap cair tekanan rendah, sehingga diperoleh persamaan untuk menghitung komposisi uap ( y i ) : (Smith, et al, 1996) (1) Harga T sebagai harga awal akan digunakan untuk mengetahui tekanan uap jenuh suatu zat yang akan diestimasi dengan persamaan Antoine. (2) Prosedur iterasi untuk mencari temperature bubble yaitu mencari harga temperatur jenuh dari komponen murni pada P (3) Dimana A, B, C adalah konstanta Antoine untuk spesies i, untuk semua estimasi awal. (4) Penelitian bertujuan memperoleh data kesetimbangan sistem biner uap-air dan etanol-air dan membandingkan hasil eksperimen dengan data literatur. METODE PENELITIAN Bahan baku rumput gajah diperoleh dari kebun bibit di Bratang Surabaya dan etanol pro analis dibeli di toko bahan kimia jalan Tidar Surabaya. Cara penelitian : Larutan ethanol (1) air (2) dan tutup cock 4a, 4b dan 4c disiapkan, lalu masukkan larutan melalui bagian atas still sampai boilling still terisi kurang lebih ¾ bagian. Alirkan kran air sehingga air mengalir melalui kondensor dan perhatikan agar seluruh kondensor terisi air dan yakinkan bahwa air mengalir melalui kondensor. Panaskan boilling still dengan memutar slide regulator untuk 6a pada posisi 20 30 V (jangan 40 V). Amati perubahan temperatur melalui thermo-meter.jika uap sudah mulai terbentuk pada boilling still, nyalakan pemanas 6b dengan memutar slide regulator dan atur suhu T 2 sekitar 5 10 o C lebih tinggi dari T 1 dilihat pada 5b. Cock 4b dibuka untuk recycle, amati terus suhu T 1, T 2 dan cairan pada kondensat chamber dan yakinkan bahwa recycle dari kondensat chamber ke boilling still terjadi. Setelah suhu T 1 konstan lebih dari 30 menit, catat suhu tersebut sebagai suhu kesetimbangan dan ambil sampel fasa cair melalui 4a dan sampel fasa uap melalui 4c. Hasil fasa cair dan fasa uap di analisis menggunakan alat spektrofotometer pharo 100. Langkah-langkah penelitian mengikuti skema penelitian dibawah ini. Etanol 350 ml dengan variasi komposisi etanol dalam fraksi mol, dimasukkan dalam boiling still. Setelah itu dipanaskan menggunakan heater, uap yang terbentuk dikondensasi menggunakan kondensor. Pada suhu konstan diambil distilat dan bottom pada cock masing-masing. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari grafik kurva kesetimbangan sistem biner Etanol-Air dari data literatur dan dari data hasil penelitian akan dipakai untuk verifikasi hasil penelitian secara eksperimen dan secara perhitungan dari persamaan yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar fraksi mol umpan etanol, maka temperatur pada dew point dan bubble point semakin menurun, hal ini disebabkan karena komponen etanol bersifat volatile dengan titik didih 78,32 o C, sebaliknya untuk komponen air yang bersifat non-volatile dengan titik didih 100 o C. Semakin besar fraksi mol umpan ethanol makin besar, mendekati titik azeotropik yaitu sekitar 0,8 (fraksi mol) komposisi distilat menurun. Jika dibandingkan antara hasil penelitian dengan data literatur pada range komposisi 0,4 sampai 0,6 mengalami penyimpangan, hal ini disebabkan keterbatasan alat yang digunakan yaitu tidak digunakannya sensor temperatur pada alat Pada kurva kesetimbangan X,Y,T untuk data sistem biner etanol(1)-air(2 (penelitian) dibandingkan dengan sistem etanol (1)-air(2) (Perry,1996). Dari data terlihat temperatur pada penelitian lebih tinggi dari literatur, hal ini disebabkan karena kadar bahan etanol yang digunakan pada penelitian adalah 96% sedangkan pada literatur adalah etanol absolut, dimana kadar ethanol mempengaruhi titik didih Pada kurva kesetimbangan X,Y etanol(1)-air(2) berdasarkan data penelitian dengan menggunakan etanol dari hasil fermentasi rumput gajah dengan kadar etanol 96%, menunjukkan bahwa pada titik 0,8 (komposisi umpan) fraksi mol hampir mendekati titik azeotrop. Pada kurva kesetimbangan X,Y,T untuk sistem biner etanol(1)-air(2) berdasarkan data hasil penelitian dengan menggunakan etanol pro analitis. Menunjukkan bahwa semakin besar fraksi mol maka temperatur pada dew point dan bubble point semakin menurun. Hal ini disebabkan karena komponen etanol bersifat volatile dengan titik didih 78,32 o C sedangkan air bersifat non-volatile dengan titik didih 100 o C. Pada kurva kesetimbangan X,Y,T untuk data sistem biner etanol(1)-air(2) (eksperimen) dibandingkan dengan sistem etanol(1)-air(2) (Perry,6 th

Jurnal Teknik Kimia : Vol. 6, No. 2, April 2012 67 ed.). Dari gambar kurva dew point terlihat temperatur pada eksperimen lebih tinggi dari literatur, hal ini disebabkan karena kadar bahan yang digunakan pada penelitian adalah 99,8% sedangkan pada literature adalah etanol absolut. Karena salah satu faktor yang mempengaruhi titik didih adalah kadar etanol. Kurva kesetimbangan X,Y sistem biner etanol(1)- air(2) berdasarkan data eksperimen dengan menggunakan etanol Pro Analisis untuk daerah setelah azeotrop. Pada titik 0,85 dan 0,9 fraksi mol termasuk dalam fase uap sedangkan pada titik 0,95 dan 0,98 fraksi mol termasuk dalam fase cair. Terlihat data hasil penelitian pada fase cair dan fase uap sehingga dapat mengetahui titik azeotropnya sedangkan pada literatur tidak ditemukan fase cairnya. SIMPULAN Kurva kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol-air yang dihasilkan dengan bahan baku etanol teknis penyimpangannya lebih besar dibandingkan penggunaan bahan baku etanol pro analitis, karena etanol teknis mengandung kadar air dan impuritis yang tinggi, sehingga penyimpangan terjadi saat mendekati titik azeotropik. Kurva kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol-air hasil penelitian dengan bahan baku etanol teknis mendekati data literatur pada saat variabel berubah 0,2 dan 0,4 fraksi mol etanol. Kurva kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol-air hasil penelitian dengan bahan baku etanol pro analitis mendekati data literatur pada saat variabel berubah 0,85 dan 0,9 fraksi mol etanol. DAFTAR PUSTAKA Hadi Supardi. 1999. Estimasi Dan Eksperimen Kurva Kesetimbangan Uap-Cair Sistem Terner Aseton N-Butanol-Ethanol. Jurnal Penelitian Teknik Kimia. J.M.Smith, H.C.van Ness, M.M.Abbott. 1996. Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics, fifth edition. McGraw-Hill Book Company, Singapore. Sari. Perry, J.H., and C.H.Chilton. 1996. Chemical Engineers Handbook, 6 th edition. New York : McGraw-Hill. Wiryanto, Tedddy S.W. 1999). Kesetimbangan Uap- Cair Sistem Biner Etanol(1) Air (2), Aseton (1) Air (2), Air (1) n-butanol (2) dan Kesetimbangan Cair-cair Air(1) n-butanol(2). Jurnal Penelitian Teknik Kimia. Keterangan Gambar : 1. Boiling Still 2. Kondensor 3. Kondensat Chamber 4. Cock 5. Thermometer 6. Heater Gambar 1. Glass Othmer Still

Ni Ketut Sari : Data Kesetimbangan Uap Air Dan Ethanol Air Dari Hasil Fermentasi 68 Rumput Gajah Gambar 2. Kurva kesetimbangan X,Y,T Etanol-Air dari data literatur Gambar 3. Kurva kesetimbangan X,Y,T Etanol-Air dari hasil penelitian Gambar 4. Kurva Kesetimbangan X,Y,T Etanol-Air Dari Data Literatur Dan Hasil Penelitian Dan Bahan Baku Etanol Teknis (96 %).

Jurnal Teknik Kimia : Vol. 6, No. 2, April 2012 69 Gambar 5. Kurva Kesetimbangan X,Y,T Etanol-Air Dari Data Literatur Dan Hasil Penelitian Dengan Bahan Baku Etanol Pro Analitis (99,8 %) Gambar 6. Skema Penelitian