BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik kesimpulan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV RAGAM HIAS RUMAH BAGHI DI DESA GUNUNG AGUNG PAUH KECAMATAN DEMPO UTARA KOTA PAGARALAM

BAB III STRUKTUR DAN BENTUK ARSITEKTUR TRADISIONAL RUMAH BAGHI DI DESA GUNUNG AGUNG PAUH KECAMATAN DEMPO UTARA KOTA PAGARALAM

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. di Bengkalis, Indragiri Hulu, Kampar, dan wilayah Pekanbaruyang merupakan kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1

KEARIFAN LOKAL DAN MITIGASI BENCANA PADA RUMAH TRADISIONAL BESEMAH, PAGAR ALAM, SUMATERA SELATAN Oleh : M. ALI HUSIN

Ciri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal

RUMAH TRADISIONAL BANYUWANGI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Nasional yang dilindungi pemerintah, di mana bangunan ini merupakan pusat

+ 3,63 + 2,60 ± 0, ,00

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Adat merupakan ciri khas bangunan suatu etnik di suatu wilayah

KARAKTERISTIK RUMAH ADAT TAMBI SUKU LORE SULAWESI TENGAH

BAB V PENUTUP. rumah limas di desa Sirah Pulaupadang dan arsitektur rumah limas di Palembang

Pengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian,

BAB I PENDAHULUAN. Gorga Sopo Godang merupakan sebuah tempat atau rumah yang hanya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari

STRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kehidupan manusia, Bagi manusia, busana merupakan salah

Tugas I PERANCANGAN ARSITEKTUR V

PENGEMBANGAN MOTIF KERAWANG GAYO PADA BUSANA PESTA WANITA DI ACEH TENGAH. Tiara Arliani, Mukhirah, Novita

BAB I PENDAHULUAN. permukaannya. Misalnya furniture sebagai tempat penyimpan biasanya

ADAPTASI TEKNOLOGI DI RUMAH ADAT SUMBA

TEKNIKA VOL. 2 NO

BAB VI KESIMPULAN. Rumah toko Cina Malabero Bengkulu yang dikelompokkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Suku Nias adalah kelompok masyarakat yang hidup di Pulau Nias. Dalam

UTS SPA 5 RAGUAN

BAB I PENDAHULUAN. lebih dulu telah merdeka bahkan jauh sebelum indonesia merdeka.

Gambar 1.1 Tampak samping Rumah Tongkonan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 perbandingan bahan Sifat Beton Baja Kayu. Homogen / Heterogen Homogen Homogen Isotrop / Anisotrop Isotrop Isotrop Anisotrop

RUMAH ADAT LAMPUNG. (sumber : foto Tri Hidayat)

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

BAB I PENDAHULUAN. Kapuas Hulu adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. wujud hasil kebudayaan seperti nilai - nilai, norma-norma, tindakan dalam

BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB 1 STRUKTUR DAN KONSTRUKSI

Arsitektur Dayak Kenyah

SIMBOL SIMBOL KEBUDAYAAN SUKU ASMAT

IDENTIFIKASI RUMAH TRADISIONAL DI LORONG FIRMA KAWASAN 3-4 ULU, PALEMBANG

Rumah Jawa adalah arsitektur tradisional masyarakat Jawa yang berkembang sejak abad ke- 13 terdiri atas 5 tipe dasar (pokok) yaitu:

Menata Pola Ragam Hias Tekstil

Desain Penjor, Keindahan Yang Mewarnai Perayaan Galungan & Kuningan

WALIKOTA PALANGKA RAYA

KARAKTER ARSITEKTUR TRADISIONAL SUKU BADUY LUAR DI GAJEBOH BANTEN. Djumiko. Abstrak

Struktur dan Konstruksi II

Kajian Perhiasan Tradisional

TARI MANDAU TALAWANG. Di susun oleh : DAYA SAKTI KALIMANTAN TENGAH

Perkembangan Arsitektur 1

BAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri

BAB II BATIK BASUREK SEBAGAI IDENTITAS BENGKULU

DINDING DINDING BATU BUATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam kesenian dan

ARSITEKTUR TRADISIONAL KENALI SALAH SATU KEARIFAN LOKAL DAERAH LAMPUNG. William Ibrahim 1 Nandang 1

I. PENDAHULUAN. dikarenakan Indonesia merupakan suatu negara kaya akan kebudayaan. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi untuk meningkatkan harkat hidup sebagaimana bangunan pada

BAB I PENDAHULUAN. kata songket. Tanjung Pura Langkat merupakan pusat Pemerintahan Kesultanan

BAB I PENDAHULUAN. tradisional, dengan karakter dan gaya seni masing-masing. kepentingan dan fungsi-fungsi dalam kehidupan.

I. PENDAHULUAN. Kawasan Gunung Merapi adalah sebuah kawasan yang sangat unik karena

BAB I PENDAHULUAN. Moses, 2014 Keraton Ismahayana Landak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap lingkungan budaya senantiasa memberlakukan nilai-nilai sosial budaya yang

László Hankó: Kebahagiaan Marina

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (1947), wujud kebudayaan ada tiga macam: 1)

STS 1032 TEKNOLOGI PEMBINAAN 1

I. PENDAHULUAN. Bambu tergolong keluarga Graminiae (rumput-rumputan) disebut juga Giant Grass

Rumah Tinggal Dengan Gaya Arsitektur Bali Modern Di Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan salah satu kain khas yang berasal dari Indonesia. Kesenian batik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra merupakan suatu kegiatan kreatif sebuah karya seni. Sebagai kegiatan

Jenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai

Upaya Penanganan Kayu Secara Tradisional Studi Kasus: Tradisi Masyarakat Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia terletak pada 6 o LU 11 o LS dan 95 o BT

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

ELEMEN ARSITEKTURAL ATAP PADA RUMAH TRADISIONAL MELAYU RIAU ROOF ARCHITECTURAL ELEMENT OF THE RIAU MALAY TRADISIONAL HOUSE

BAB I PENDAHULUAN. dari serangga atau hewan-hewan tertentu. Rumput, bambu, kupasan kulit dan otot-otot

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

REGOL PAGAR RUMAH TRADISIONAL DI LAWEYAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki kesenian dengan ciri

BAB I PENDAHULUAN. beragam pula yang dilakukan oleh masing masing etnis itu sendiri. Tumbuhantumbuhan

ELEMEN PEMBENTUK ARSITEKTUR TRADISIONAL BATAK KARO DI KAMPUNG DOKAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

DATA RUMAH ADAT DI JAWA BARAT

Bambu merupakan tanaman jenis rumput-rumputan dari suku Gramineae. Bambu tumbuh menyerupai pohon berkayu, batangnya berbentuk buluh berongga.

Kampung Wisata -> Kampung Wisata -> Konsep utama -> akomodasi + atraksi Jenis Wisatawan ---> Domestik + Mancanegara

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki banyak keanekaragaman kesenian dan budaya,

DAFTAR ISI. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian...56

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

SISTEM KONSTRUKSI BANGUNAN SEDERHANA PADA PERBAIKAN RUMAH WARGA DI DAERAH ROB (Studi Kasus : Kelurahan Kemijen, Semarang Timur)

BAB I PENDAHULUAN. Pada era perkembangan seperti ini setiap Negara perlu menggali dan mengenal serta

Kreativitas Busana Pengantin Agung Ningrat Buleleng Modifikasi

Tradisi Membangun Arsitektur Tradisional Folajiku Sorabi, Tidore Kepulauan

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, pertama rumah Besemah disebut ghumah baghi yang berarti rumah lama. Rumah tersebut secara fisik dibagi atas dua jenis yaitu Rumah Tatahan (rumah dengan hiasan ukiran dibeberapa bagian rumah) dan Rumah Gilapan (rumah yang tidak memiliki hiasan dibagian rumah). Sedangkan secara tekhnis pembuatan, rumah terbagi atas dua jenis yaitu Rumah Padu Tiking dan Rumah Padu Ampagh. Keempat jenis rumah tersebut dari segi struktur rumah dan tata ruang tidak berbeda. Perbedaan hanya terlihat pada status sosial pemilik rumah yaitu khusus pada rumah tatahan yang dianggap milik orang yang kekayaan lebih dari yang lain. Hal ini berkaitan dengan biaya pembuatan rumah tatahan yang lebih mahal dari rumah gilapan. Bentuk dan konstruksi Rumah baghi yang berada di Desa Gunung Agung Pauh saat ini sudah tinggal beberapa rumah saja yaitu sebanyak lima buah rumah yakni rumah milik Suwaki, Mawan, Ramidi, Amran dan Ertan. Rumah baghi yang ada di desa Gunung Agung Pauh bentuk dan ukirannya masih asli, rumah semuanya dalam keadaan baik dan masih di huni oleh pemilik rumah, walaupun beberapa rumah sudah di renovasi. Di antara rumah-rumah baghi tersebut hanya ada satu jenis rumah

gilapan, yang lainnya merupakan jenis rumah tatahan, karena memiliki ukiranukiran. Proses pembangunan rumah baghi masih menggunakan sistem tekhnologi tradisional seperti bahan bangunan seluruhnya dari alam seperti kayu, bambu dan sebagainya. Proses pengawetan bahan bangunan yang menggunakan sistem perendaman pada sungai, penggunaan sistem knock down (sistem sambung jepit dan tidak menggunakan paku atau pasak), dan proses pengerjaan rumah yang masih mengikuti tahapan-tahapan tradisional. Adapun manfaat dan fungsi rumah baghi yaitu sebagai tempat tinggal untuk berlindung, yakni dari hujan, panas, angin serta melindungi diri dari serangan binatang buas dan Sebagai tempat beristirahat, untuk tubuh dan jiwa. Sebagai suatu tempat dalam melakukan kegiatan/aktivitas sehari-hari dalam segala hal bersama keluarga, seperti makan, minum, tidur, belajar dan berkumpul dengan keluarga. Sedangkan konstribusi rumah baghi terhadap Kota Pagaralam yaitu identitas/ciri khas bagi masyarakat Besemah (masyarakat Kota Pagaralam) yang merupakan warisan nenek moyang. Selian itu Sebagai tempat pariwisata karena bentuk dan konstruksinya serta ukiran-ukirannya yang unik dan menarik. Bentuk ragam hias rumah baghi di Desa Gunung Agung Pauh yaitu terdapat pada beberapa bagian rumah yaitu di dinding bagian depan, pintu masuk utama, dinding samping rumah, tiang atas bagian rumah, daun pintu, kitaw dan atap rumah. Yang paling menonjol hiasan yang terdapat pada rumah baghi yaitu terdapat pada

atapnya yang melengkung dan ukiran-ukiran yang terdapat di setiap dinding rumah. Ragam hias yang digunakan pada ukiran-ukiran yang terdapat di dinding biasanya menggunakan motif tumbuh-tumbuhan seperti: tunas bambu atau rebung, daun pakis muda, bunga melati, bunga teratai dan masih banyak lagi. Mendale Kencane Mandulike merupakan ragam hias utama pada setiap rumah tatahan. Hiasan ini berada pada dinding bagian depan maupun samping kiri dan kanan. Ukiran ini melambangkan filosofi masyarakat Besemah yang hidup selaras antara sesama manusia dan dengan alam dengan berpusat pada sang pencipta ditandai dengan lubang kecil ditengah. Ukiran ini juga menggambarkan struktur sosial masyarakat Besemah yang terdiri dari beberapa sumbay dan pemimpin adat yang terdiri dari juray tuwe dan perangkat. Ragam hias atau ukiran Mendale Kencane Mandulike tidak memiliki warna khusus hanya mengikuti warna alami dari kayu papan yang digunakan sebagai dinding. ragam hias yang terdapat pada dinding yaitu ukiran Mendale Kencane Mandulike, daun pakis muda, lengkenai naik, hiasan ipang bajek dan bunga pakis muda. Ragam hias yang terdapat pada tiang bagian atas rumah yaitu daun pakis, motif munce ghebung, ipang bajek dan ukiran motif bunga. Ragam hias yang terdapat pada kitaw yaitu lengkenai naik, hiasan ipang bajek, lengkang paku. Sedangkan ragam hias yang terdapat pada atap yaitu penghabung, penjughing, pagu antu, hiasan tanduk kayu dan hiasan anting.

B. SARAN Dari penelitian dan permasalahan yang berkaitan dengan rumah tradisional di Desa Gunung Agung Pauh, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Rumah baghi merupakan khazanah budaya masyarakat Pagaralam yang sangat berharga dan menjadi simbol eksistensi bagi sebuah suku bangsa sehingga perlu dijaga dan di lestarikan bagi kita semuanya khususnya bagi masyarakat Kota Pagaralam; 2. Mengadakan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan kekayaan budaya, terutama mengenai rumah baghi sehingga masyarakat mengetahui memahami dan menjaga keaslian dan keutuhan rumah baghi tersebut; 3. Pemerintah Kota Pagaralam harus melakukan inventarisasi terhadap rumahrumah baghi yang ada diseluruh Kota Pagaralam supaya keberadaan rumah tersebut tidak punah/hilang; 4. Dengan tidak adanya orang/tukang yang memahami pembuatan rumah baghi dan pembuatan ukiran, sebagai penyebab semakin habisnya rumah baghi, maka perlu disikapi oleh pemerintah daerah dan pusat untuk mencari tukang dan melakukan pelatihan kepada tukang lainnya, agar semakin banyak tukang yang memahami tekhnik pembuatan rumah baghi dan ukiran-ukiran rumah baghi; 5. Pemerintah juga harus mencari dan memecahkan solusi terhadap sulitnya dan mahalnya mendapatkan kayu yang bagus sebagai bahan baku pembuatan rumah

baghi tersebut, jika perlu buat hutan khusus penanaman pohon untuk rumah baghi sebagai bahan pembuatan rumah.